NGAL4P BERKAH DI MASJID GEDHE- BERBURU JIMAT KEMBANG KANTIL DAN BIJI BERAS DALAM GUNUNGAN SEKATEN

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 15 сен 2024
  • #keratonsurakarta #surakartahadiningrat #kratonkasunanan #kratonmataram #masjidgedhe #masjidagung #alunalunkraton #prajuritmataram #prajuritkeraton #pakasa #abdidalem #gunungansekaten #grebegsekaten #grebegmulud #grebeggunungan #gustipuger #ulamakraton #sirihsuruh #pecut #ngrayahgunungan #prajuritbregada #sejarahmataram #mauludnabi #misteri #kisahnyata #jimat #beras #kembangsakti
    Sebuah tradisi sakral yang sampai kini masih dilakukan oleh Kraton Kasunanan Surakarta, yaitu tradisi Sekaten. Sebuah upacara untuk memperingati kelahiran sang Nabi, sekaligus sebagai media atau sarana untuk dakwah agama. Rangkaian acara ini, diakhiri dengan upacara ritual berwujud Gunungan Sekaten atau Gunungan Mulud. Ribuan warga selalu memadati acara ini. Menunggu untuk berebut isi gunungan. Lalu apa makna dan simbol penting dari ritual tersebut?
    Banyaknya jenis makanan atau barang dalam gunungan Sekaten, dipercaya membawa berkah keberuntungan. Warga yang datang saling berebut, dan mengharap berkah atau sawab gaib, sesuai dengan tujuan atau kepercayaan masing-masing. Selain itu upacara ritual ini, juga digelar sebagai perwujudan dari tatanan kerja lembaga kraton yang masih terjaga dengan baik.
    “Upacara Gunungan ini juga menjadi simbol dari alur kerja keluarga Kraton yang berdasar pada tiga pilar utama. Yaitu mulai dari Raja dan putra, para sentana, serta para abdi dalem kraton,” ujar KGPH Gusti Puger dari Kraton Surakarta.
    Upacara gunungan di tahun ini (12/12/2022), diikuti oleh para abdi dalem dalam jumlah terbanyak. Termasuk para pakoso atau abdi dalem yang tersebar dari luar tembok kraton, juga ikut mendukung acara tersebut. Prosesi gunungan sendiri dimulai dari titik lingkungan dalam kraton. Yaitu upacara menyerahkan mandat atau tugas pelaksanaan kegiatan, dari raja kepada pimpinan abdi dalem.
    Diawali sekitar pukul 10.00 dari halaman istana kraton. Lalu beberapa divisi prajurit kraton berbaris mengawal 3 gunungan tersebut. Yaitu gunungan kakung, gunungan putri, dan gunungan anakan. Prajurit elit kebanggaan kraton membuka jalan menuju ke Masjid Agung, yang letaknya sebelah barat dari alun-alun utara kraton Surakarta.
    Di belakangnya menyusul iring-iringan penabuh gamelan, pengusung gunungan, serta puluhan prajurit bersenjata khas tradisional. Yaitu gendewa atau busur panah.
    Sejak iringan gunungan keluar dari pintu utama kraton, warga sudah menyemut tak sabar menunggu. Terlihat dari wajah mereka, sangat antusias untuk bisa merebut isi gunungan. Beruntung petugas keamanan dan panitia yang berjaga bisa mengawal gunungan. Hingga berjalan lancar sampai pelataran masjid Agung.

Комментарии •