1471.APAKAH PROGRESKU TERLALU LAMBAT? | Riyaadhush Shaalihiin | Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 11 июл 2024
  • 1471.APAKAH PROGRESKU TERLALU LAMBAT?
    Riyaadhush Shaalihiin
    Bab 45 | Mengunjungi & mengundang orang-orang baik
    Tanya Jawab

Комментарии • 14

  • @ahidamuhsin953
    @ahidamuhsin953 21 день назад +6

    LAST PART
    Dan kita tahu untuk menggapai hal yag tinggi itu butuh digapai dengan modal yang besar dan tidak bisa didapatkan tanpa kerja keras, pengorbanan, perjuangan dan tanpa melakukan hal-hal besar, jiwa besar, hati besar dan tauhid yang besar dan proses yang panjang. Kalau ilmu kita benar dan proses kita benar maka kita akan bertemu dengan hadits Nabi ﷺ, “Allah mencintai apabila salah satu dari kalian melakukan sesuatu dia itu totalitas dan memberikan yang terbaik”. Makanya kalau dalam dunia penghafal Qur’an, kita sering mendengar orang ini Mutqin dan Mutqin itu dari Itqan yang artinya adalah hafalannya sangat kuat, baik dan bagus, dibulak balik seperti apa tetap bisa baca dan tidak salah. Dan Allah mencintai kalau anda mengerjakan sesuatu anda harus punya kualitas yang bagus dalam semua bidang apapun. Jadi kalau memang benar kita seorang Muslim yang punya Imannya bagus, punya tauhidnya bagus kalau mengerjakan sesuatu tidak pernah setengah-setengah dan kita akan Itqan. Makanya salah satu sifat yang di benci oleh para ulama adalah tansif atau setengah-setengah dan itu tidak bagus atau misalnya mental kutu loncat dan orang seperti ini tidak akan berhasil. Bahkan sebagian ulama mengatakan, ‘Dibeberapa bidang orang yang tansif atau orang yang mentalnya setengah-setengah itu lebih punya daya rusak di banding dengan orang-orang yang tidak mengerti apa-apa’. Dan di dalam Dunia Ilmu misalnya, sebagian ulama mengatakan, ‘Orang yang memahami setengah-setengah dalam memahami itu lebih parah daya rusaknya ke lingkungan daripada orang yang tidak tahu apa-apa dan dia sadar bahwa dirinya tidak tahu’. Ada orang yang pengetahuannya nol dalam bidang tersebut dan dia sadar bahwa dia tidak tahu apa-apa dan ketika di tanya atau diminta untuk menjelaskan dalam menghadapi kasus tersebut dia akan tahu diri dengan mengatakan, ‘Mohon maaf saya tidak tahu dan tanyakan kepada yang tahu’, tetapi kalau yang setengah-setengah dia merasa tahu semua, padahal itu belum utuh yang akhirnya berantakan semua. Makanya orang-orang beriman itu tidak setengah-setengah dan dia berusaha menjadi mutqin dalam mengerjakan apapun. Dan orang-orang beriman itu punya mentalitas Azm dan Azm itu dijelaskan oleh Al Imam Ibnu Qoyyim adalah tekad untuk memulai menjalani dan menyelesaikan sampai akhir. Misalnya Allah berfirman dalam QS Ali-‘Imran: 186 yang berbunyi;
    ۞ لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيرًا ۚ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
    Yang artinya, “Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan”. (QS Ali-‘Imran: 186).
    Jadi kalau kalian ketika diuji ke diri dan harta kalian lalu mendengar hal-hal yang tidak mengenakan atau hal yang buruk dan seterusnya lalu kalian hadapi dengan sabar dan terus bertaqwa dan ini adalah perkara-perkara yang anda harus sikapi dengan azm. Makanya diantara maknanya adalah tidak akan ada orang yang berhasil ketika di uji dengan harta dan dirinya kemudian berhasil menghadapi omongan, gunjingan, celaan, cacian dan makian, fitnah dan ghibah itu tidak akan berhasil lalu dia hadapi dengan sabar dan taqwa bukan depresi, baper, terpuruk dan putus asa, kecuali orang yang punya mentalitas Azm dan hanya mereka yang bisa. Artinya ini semua karakter yang di bangun di dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi ﷺ, dan kalau orang punya mentalitas seperti ini, dia akan sukses Dunia Akhirat dan tidak akan malas. Kalaupun ada orang karena vocus agama dia mengurangi beberapa urusan dunianya itu bukan karena malas, tetapi karena maslahat dan perhitungan dan dia kurangi beberapa hal duniawinya itu di atas Ilmu. Penuntut Ilmu atau orang yang benar-benar belajar Ilmu itu tidak ada kata malas namun justru semakin energik dan semakin semangat dan mustahil ulama mendidik kita untuk menjadi pemalas. Kajian tidak mungkin mendidik jama’ahnya menjadi pemalas dan kalau ada berarti ada masalah dalam dirinya. Lihat para sahabat, tidak ada yang pemalas. Lihat peradaban kita di Andalusia, tidak ada yang pemalas, semua dikerjakan dengan rapi dan benar. Karena semua pencapaian itu butuh kesabaran dan tidak ada pencapaian tanpa kesabaran, karena Nabi ﷺ yang mengatakan, “Keberhasilan itu selalu bersama dengan kesabaran”. Dan hanya orang yang punya Azm yang bisa sabar. Dan bahkan Nabi ﷺ wanti-wanti, ketika Nabi ﷺ berbicara dengan Ibnu Abbas, “Ketahuilah nak, kemenangan selalu bersama kesabaran”, itu mentalitas yang di bangun Nabi ﷺ ke jiwa para sahabatnya dari kecil. Makanya pembuka hadits tersebut adalah يَا غُلاَمُ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: “Wahai anak muda! Sesungguhnya aku akan mengajarkan beberapa kalimat kepadamu”. Dan diantaranya adalah وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْراً “Ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran, kelapangan itu bersama kesulitan, dan bersama kesulitan itu ada kemudahan” (HR. Tirmidzi, no. 2516). Terlepas kita akan menjadi orang kaya atau orang miskin itu rizki yang Allah berikan kepada kita, tetapi kita tidak akan gagal dalam hidup dan kita tidak akan malas dan lemah. Kita akan punya karya, sesuatu hal yang akan kita angkat dihadapan Allah pada hari Kiamat dan kita akan productive. Imam Ahmad itu tidak kaya, tetapi siapa yang hari ini menyamai karyanya Imam Ahmad? Tidak ada dan karyanya langgeng sampai saat ini dan mau di dukung dengan kekuatan uang seperti apapun, apakah bisa menyamai karya Imam Ahmad? Tidak! atau bisa menyamai karya Imam Syafi’i? Tidak! padahal mereka hidup bukan menjadi orang yang kaya. Imam Ahmad dan Imam Syafi’i itu sangat productive dan Imam Ahmad adalah murid Imam Syafi’i. Dan kita seringkali terjebak bahwa sukses itu harus kaya dan ada banyak orang kaya pemalas, karena mereka kaya warisan atau dari orangtuanya misalnya, dan tidak punya karya apapun dan akhirnya merepotkan dan menghancurkan perusahaan bapaknya sendiri. Jadi bukan karena kaya atau miskin, namun ini tentang bagaimana kualitas hidup kita, adapun kaya atau miskin itu adalah takdir الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dan ilmu agama yang benar itu pasti akan membuat kita semangat berkarya untuk Akhirat. Makanya Al Imam Ibnu Qoyyim mengatakan, ‘Pada dasarnya dunia itu netral-netral saja, dan bisa menjadi positif jika dijadikan sarana menuju Akhirat dan bercocok taman untuk panen di Akhirat’. Karena kita tidak bisa dapatkan Surga di Akhirat dan kenikmatan Akhirat kecuali kita memaksimalkan hidup kita di Dunia. Kalau dunianya malas bagaimana mau mendapatkan kebahagiaan di Akhirat. Dan tempatnya pembuktian itu di Dunia dan tempatnya bercocok tanam itu di Dunia dan tempatnya berjuang dan membuktikan cinta kepada Allah itu di Dunia. Jadi orang-orang beriman itu sangat semangat dalam hidup dan hidupnya productive, dan dia akan hadapi semua dengan sabar dan taqwa dan hanya orang-orang yang punya Azm yang bisa sabar. وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْراً “Ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran, kelapangan itu bersama kesulitan, dan bersama kesulitan itu ada kemudahan” (HR. Tirmidzi, no. 2516). Nabi ﷺ mengatakan وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ “Bahwa Sabar itu Dhiya (panas)”. Sabar itu panas, tidak enak, cape, tersiksa dan hanya orang yang punya tauhid yang kuat, ilmu yang matang dan tekad yang baja yang bisa sabar, sedangkan yang tidak sabar tidak akan bisa.
    Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
    Barakallahu fikum…
    Jakarta, Sabtu, 7 Muharram 1446 AH/13 Juli 2024
    Ahida Muhsin

  • @ahidamuhsin953
    @ahidamuhsin953 21 день назад +5

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
    بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
    Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.
    PART ONE
    Session Tanya-Jawab:
    Tanya: Untuk menerapkan hadits Umar bahwa kita diSunnahkan untuk meminta izin, misalnya kita minta izin untuk ke luar rumah untuk suatu kepentingan kepada suami lewat pesan whats app tetapi tidak pernah di balas, karena suami kerja dan mungkin tidak sempat membalas, bagaimana dengan kondisi ini Ustadz?
    Jawab: Minta pertolongan kepada Allah, semoga Allah menjaga rumah tangga kita dan memperkuat hubungan kita dengan suami lalu jangan lupa berdo’a kepada Allah semoga Allah mudahkan segala urusan-urusan kita. Makanya dzikir pagi sore jangan lupa, karena itu mempengaruhi bagaimana berjalannya hidup kita di setiap hari, termasuk hubungan dengan suami dan keluarga karena itu memang faktanya bahwa itu adalah interaksi terpenting kita dalam hubungan sosial. Nabi ﷺ mengatakan, فَانْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ “Lihatlah bagaimana suamimu menilaimu karena penilaian Suamimu itu Surga dan Nerakamu” dan itu hal yang sangat dalam bagi seorang wanita yang sudah berkeluarga. Lalu hubungan suami istri itu bukan hubungan satu atau dua malam atau satu dua pekan, maka bangunlah pola dan kesepakatan dengan suami kita dan diskusikan di awal dan jadikanlah setiap kejadian sebagai pengalaman ke depan dan itu dengan mudah disampaikan. Lalu apa kata الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى? Allah berfirman, كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا “Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar)” (QS Al-Furqan: 32). Jadi Allah katakan untuk mengokohkan hati anda itu, Allah turunkan Al-Qur’an secara bertahap dan tidak sekaligus dan agar bisa membacanya dengan teratur dan benar. Dan kalau kita buka buku tafsir para ulama dikatakan bahwa sengaja Allah turunkan secara perlahan, selangkah demi selangkah dan ini menunjukan bagaimana perhatian الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada Al-Qur’anul Karim dan Rasul-Nya ﷺ. Jadi kalau ada yang mengatakan, belajar Al-Qur’an itu sudah berapa lama? Misalnya dengan mengatakan, ‘ini sudah masuk tahun ke-11’, mungkin ada sebagian orang mengatakan ‘sudah lama sekali ya? Atau mengatakan, harus selama itukah belajar?’. Rasulullah ﷺ belajar itu selama 23 tahun. Dan di semua bidang, untuk menentukan terlalu cepat atau terlalu lambat itu butuh pakar dan bukan feeling kita atau ini terlalu cepat, lalu kita punya kapasitas apa? Dan untuk menentukan kecepatan itu butuh pakar di semua bidang kehidupan dan bukan ditentukan dengan orang yang serba ingin cepat, bukan seperti itu. Menentukan kecepatan pesawat itu butuh pakar, menentukan kecepatan helikopter itu butuh pakar, menentukan sesuatu kecepatan yang dimasukan ke dalam infus, misalnya kita harus di infus itu butuh pakar dan semua demikian. Dan pointnya adalah itulah kenapa ulama kita menyatakan bahwa kita butuh lingkungan, bukan hanya butuh pengajian dan pengajian itu penting tetapi lingkungan sangat penting karena salah satu fungsinya adalah untuk memagari kita apakah kita terlalu cepat atau terlalu lambat dan untuk memberikan masukan dan untuk memberikan koreksi dan juga untuk memberikan guidance dan lain sebagainya. Manusia itu susah menilai dirinya sendiri apakah terlalu cepat atau terlalu lambat, apalagi dalam masalah jiwa dan perubahan. Ibnu Munkadir mengatakan, ‘Aku berjuang mendidik, mengontrol jiwa dan hatiku selama 40 tahun, sampai hatiku stabil’. Lihat sekali lagi, kita butuh pakar, teman yang shalih dan teman yang pintar, butuh guru dan masih banyak lagi. Jadi parameternya itu di tangan Ahli dan Ahli itu bisa menilai dan bisa membantu itu ketika terjadi komunikasi yang berkesinambungan. Dan memperbaiki adab, karakter dan jiwa dan memperbaiki hati itu salah satu hal yang paling sulit dalam hidup dan itu dijelaskan oleh para ulama seperti Abu Hamid dan para ulama yang lain dan kita butuh bantuan pihak lain. Dan jangan suka membandingkan kita dengan pihak lain karena kita tidak pernah tahu dan belum tentu penilaian kita ke orang tersebut juga benar.
    Tanya: Bagaimana tipsnya agar bisa memandang Dunia sesuai kedudukannya tetapi tetap memiliki semangat kerja yang tinggi, terkadang kalau sedang vocus belajar agama sering malas dengan urusan dunia.
    Jawab: Lagi-lagi minta pertolongan kepada الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Allah berfirman, إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ “Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan” (QS Al-Fatihah: 5). Lalu kalau kita belajar dengan benar, materi dan kontennya benar, original dari الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan Rasul-Nya ﷺ dan para ulama kita, lalu kita pelajari dengan cara yang benar juga, maka ini akan membuat berhasil dunia dan akhirat kita dan itu teorinya. Kita tidak mengenal istilah win and lose dalam kehidupan dunia akhirat atau lose win, namun kita hanya kenal win win or lose lose. Jadi dalam kehidupan itu hanya ada dua opsi, kita sukses di Dunia Akhirat atau kita gagal di Dunia Akhirat. Makanya do’a kita رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
    “Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di Dunia, berikan pula kebaikan di Akhirat dan lindungilah Kami dari siksa Neraka” (QS Al-Baqarah: 201). Lalu win win dan lose lose di sini parameternya bukan zahir, kekayaan, jabatan, kekuasaan, popularitas, ketampanan atau kecantikan fisik atau tubuh, namun win win dan lose lose di sini parameternya adalah hati, jiwa, kebahagiaan dan seterusnya. Bisa jadi kita berhasil di Dunia, namun kalau secara zahir kita termasuk kalangan orang miskin dan meninggalkan kondisi kemiskinan tetapi itu tidak menjadi masalah karena itu memang takdir الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dan ketika di cek, kita miskin namun kita bukan pemalas dan tidak punya produktivitas yang bagus dan kita punya work ethic dan kita punya legacy ketika kita wafat, namun kita miskin saja. Lihat para ulama kondisinya ketika wafat miskin, tetapi mereka punya karya yang sangat luar biasa. Makanya Imam Syafi’i mengatakan bahwa, ‘Ulama yang miskin itu tidak hidup bukan karena terpaksa tetapi itu pilihan’, dan banyak diantara kita miskin itu karena terpaksa dan tidak ada opsi lain karena sudah merasa gagal di sana sini. Tetapi kalau kita belajar dengan benar, maka kita akan bertemu dengan fakta bagaimana para sahabat Nabi ﷺ menaklukan Dunia, ketika Imannya kuat, Tauhidnya bagus, lalu Ibadahnya solid dari bangsa Arab yang tidak di lirik dan diperhitungkan menjadi bangsa yang sejajar dengan Romawi dan Persia takluk dan hancur. Dan itu fakta yang tidak bisa di bantah dan tidak usah berfikir susah tentang hal tersebut, lihat bagaimana didikan Rasulullah ﷺ. Dan kalau ilmu kita benar dan tauhid kita benar, maka kita akan punya cita-cita yang tinggi, “Allah mencintai hal-hal yang tinggi dan Allah tidak membenci hal-hal yang receh”.
    To be continued 1 of 2 part
    Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
    اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
    سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
    Barakallahu fikum…
    Jakarta, Sabtu, 7 Muharram 1446 AH/13 Juli 2024
    Ahida Muhsin

  • @nurainunnastydaily
    @nurainunnastydaily 22 дня назад +2

    Kata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam :
    "Allah mencintai apabila seseorang dari kalian, dia mengerjakan sesuatu dengan totalitas atau memberikan yang terbaik".
    Jazakallahu khairan uztadz barokallahu fiik.

  • @arahman4860
    @arahman4860 23 дня назад +1

    Jazakallahu khaira katsiran ustadz nuzul dan tim🙏

  • @ichwaniichwani9661
    @ichwaniichwani9661 24 дня назад +1

    Semoga Allah selalu merahmati para ulama.utadz Nuzul dan kel.anggota tim dan kel terima terima kasih atas ilmunya jazakumullah khairon

  • @Nabila_marsy
    @Nabila_marsy 23 дня назад

    Alhamdulillahiladzi bini'matihi tatimush sholihaat
    Barakallahu Fiikum Ustadzuna dan Tim

  • @noname-jn2td
    @noname-jn2td 24 дня назад

    Baarakallahu fiikum ustadz n tim, jazaakumullah khairan.. semoga Allah istiqomahkan kt dijalanNya.. Aamiin

  • @irmayunita-zv4fk
    @irmayunita-zv4fk 24 дня назад

    Alhamdulillah aladzi bini'matihi tatimmush sholihat, ...Jazaakumullah khayran Ustadzuna dan tim atas ilmunya, Baarakallahu fiikum

  • @nana-o2i
    @nana-o2i 23 дня назад

    Baarakallaahu fiikum wa jazakumullaahu khayraa ustadz dan tim

  • @Dhon-rb9mq
    @Dhon-rb9mq 24 дня назад

    Assalamualaikum
    Bismillah
    Alhamdulillah
    ☺️
    Terima kasih pak Ustadz
    Sangat bermanfaat ilmu nya 🤲
    ☺️

  • @syaputrifebrinasari4840
    @syaputrifebrinasari4840 24 дня назад

    Masya Allah Tabarakallah

  • @dzikristore528
    @dzikristore528 24 дня назад

    Alhamdulilah

  • @herwanisarmansugianto9126
    @herwanisarmansugianto9126 24 дня назад

    🙏

  • @ernarachmawatitholib2377
    @ernarachmawatitholib2377 23 дня назад

    Jazakumullahu khairan katsira ustadz nuzul dan team. Barokallahulakum❤