Pastikan Reformasi MA Menyala - Bedah Editorial MI

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 18 окт 2024
  • Kemarin, Mahkamah Agung (MA) telah mendapatkan ketua baru lewat pemungutan suara. Hakim Agung Sunarto menang jauh, mengumpulkan 30 dari total 45 suara, atas tiga hakim lainnya.
    Dari sisi organisasi, pemilihan ketua baru ini memang normal karena M Syarifuddin, ketua yang sekarang, akan pensiun bulan depan. Namun, dari sisi momentum dan urgensi, terpilihnya Sunarto merupakan hal penting untuk menjadi ronggk mereformasi lembaga yudikatif tertinggi itu.
    Apalagi, integritas MA terus dipersoalkan hingga kini karena ketiadaan terobosan besar untuk mereformasi diri. Hingga kini, publik masih menemukan hal-hal yang memicu citra negatif lembaga itu. Mulai dari hakim-hakim agung yang terjerat kasus suap, sampai putusan MA yang dinilai bisa mengancam kelangsungan demokrasi negara ini.
    Pembenahan integritas jelas harus dimulai dari pimpinan tertinggi. Terpilihnya Sunarto bolehlah cukup membawa optimisme. Setidaknya, jika dibandingkan dengan beberapa nama lainnya, rekam jejak Sunarto cukup bersih.
    Sunarto tidak termasuk dalam majelis hakim yang membuat putusan yang mengubah batas usia calon kepala daerah. Hakim Agung Yulius yang menjadi Ketua Majelis putusan, itu meraih tujuh suara dalam pemungutan suara, kemarin. Sementara itu, calon lainnya, Hakim Agung Haswandi yang meraih empat suara juga pernah membuat putusan kontroversial dengan memenangkan permohonan praperadilan mantan Dirjen Pajak Hadi Poernomo pada 2015.
    Di sisi lain, sebagai orang lama MA, Sunarto yang menjadi Hakim Agung sejak 2014 juga ikut bertanggung jawab atas kualitas integritas MA. Apalagi, ia menjabat Wakil Ketua MA bidang Nonyudisial sejak 2018, membawahi ketua muda pembinaan, dan ketua muda pengawasan. Dengan begitu, ia juga mesti ikut menanggung hal-hal negatif yang disorot dan diarahkan kepada moral sejumlah hakim.
    Kini, dengan menang mayoritas suara, Sunarto harus menggunakan kemenangan telak itu sebagai modal untuk mereformasi MA. Kepercayaan mayoritas dari hakim lain harus digunakannya untuk memulai perubahan besar bersama.
    Pembersihan di MA tentunya juga harus dilalukan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Sebab itu, mekanisme pembinaan dan pengawasan para hakim harus diperbaiki dan diperketat. Hanya dengan cara itu integritas dan profesionalitas hakim akan terbentuk sebagai budaya, bukan semata bergantung pada moral orang per orang.
    Kita tidak menutup mata jika integritas juga harus disokong dengan kesejahteraan hakim. Hal ini pula yang menjadi pekerjaan rumah besar sekarang bagi MA.
    Masalah kesejahteraan hakim pula yang membuat 1.748 hakim melakukan cuti massal pada 7 hingga 11 Oktober lalu. Mereka menuntut besaran gaji yang tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaan, begitu pula dengan tunjangan yang minim, dan fasilitas tempat tinggal yang kerap jauh dari ukuran layak.
    Beberapa hakim juga dilaporkan sampai kelelahan dan meninggal dunia karena beban kerja yang begitu tinggi. Belum lagi, tidak sedikit hakim yang mendapat beragam teror terkait dengan kasus yang tengah ditangani.
    Sebab itu, Sunarto sepatutnya mengupayakan serius perbaikan kesejahteraan hakim. Hasil mediasi Solidaritas Hakim Indonesia (SHI) dengan MA pada 7 Oktober juga harus didukung. Di antaranya yang urgen adalah mengupayakan diskusi kembali Rancangan Undang-Undang (RUU) Jabatan Hakim, mendorong RUU Contempt of Court atau Penghinaan terhadap Pengadilan, dan meminta adanya peraturan pemerintah yang menjamin keamanan keluarga hakim.
    Tidak kalah penting, di hari-hari awal kepemimpinannya, Sunarto juga harus membuktikan kepada publik integritasnya di sidang peninjauan kembali (PK) kasus suap yang menjerat mantan Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming. Sunarto yang menjadi hakim ketua peninjauan kembali (PK) itu harus dapat menjaga muruah pemberantasan korupsi.
    Bagi Sunarto, yang dalamnrekam jejaknya terkenal sebagai hakim jujur, bahkan kejujurannya itu pula yang disinyalir pernah membuatnya 3 kali gagal dalam seleksi hakim agung, jabatan ketua MA adalah pertaruhan harga diri. Jabatan tertinggi di lembaga yudikatif tertinggi ini akan menentukan catatan sejarah Sunarto. Akankah ia tetap dikenang dengan catatan yang bersih atau malah sebaliknya, larut dalam tetabuhan genderang keculasan. Kita semua berharap ia tetap menjadi yang pertama.
    #PastikanReformasiMAMenyala #BedahEditorialMI #BedahEditorialIndonesia #mahkamahagung #ketuama #sunarto #hakimagung
    #Metrotv
    click our website :
    Media Indonesia: mediaindonesia...
    E-paper Media Indonesia: epaper.mediain...
    Follow official account MI Com di:
    Twitter Media Indonesia: / mediaindonesia
    Instagram Media Indonesia: / mediaindonesia
    Facebook Media Indonesia: / mediaindonesia
    TikTok Media Indonesia: / media_indonesia
    Jangan lupa Follow the Media Indonesia channel on WhatsApp: whatsapp.com/c...

Комментарии • 4

  • @amammujaddidjalalfuadi875
    @amammujaddidjalalfuadi875 День назад

    Assalaamu'alaikum,
    "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. 4:58).
    Wassalaam.

  • @Jumadi123-s9g
    @Jumadi123-s9g 18 часов назад

    jadi ini yang ada nama ganjar parmowo ini harus jadi persiden yang baru karena apa punya jalan apapun ini yang ada nama wakil nya mahfud md ini punya hati nurani iya punya bicara yang tegas punya mulut semua bisa gak perna bohong jadi ini punya cara sak adanya iya punya pikiran iya punya terdas iya punya nurani ini bisa dipilih politik atau sak dunia atau sak indonesia karena apa tidak ada gak punya kotor ini yang bisa ambil jadi persiden yang baru ini punya pertasi iya terdas iya punya tugas iya bisa betani jadi ini tak kasih tugas harus berani ini sudah tak izin dari seleruh sak dunia cari calon persiden berlitas atau punya pertasi ini yang bisa ambil sama seleruh samarakat ini bisa dipercaya iya seleruh dunua atau orang iya sak rakyat sak indonesia ini ingat ini harus bisa dikung yang punya pertai atau punya berlitas ini harus bisa didukung sepenya iya assalam mualaikum