ustadz abu janda merupakan salah satu tokoh dari Banser NU yang tidak pantas menjadi panutan. selain karena pluralisme dan toleransi yang kebablasan bahkan keliru juga sering memprovokasi hingga mengadu domba. memutarbalikkan fakta, memfitnah, menyebar narasi sesat dan juga tidak bisa membuat jamaah/pengikutnya merasa tenang nyaman dalam hal memeluk dan menjalankan ibadah beragama. dari dulu semua kalimat-narasinya selalu mengangkat masalah dari agama bukan Islam untuk dijadikan bahan menyerang para muslim. silakan dicermati, endingnya pasti islamphobia. selalu menghembuskan isu khilafah yang dibenturkan dengan pancasila, radikalisme, intoleran, anarkis, arogan, anti NKRI dan tidak berjiwa pancasila kalaupun ada yang menyanggah pernyataan ustadz abu janda, itu bukan berarti intoleran, anti NKRI dan tidak Pancasila. sudah dari dulu pihak yang tidak suka terhadap perjuangan penegakan kebenaran dan keadilan (contoh komunis) selalu memfitnah dengan sebutan gerakan radikalisme intoleran anarkis, gerakan ini itu.. selama ini non muslim tidak pernah meminta dan berharap umat Islam menggadaikan akhlaknya dengan segitunya bertoleransi-pluralisme dengan mencampur adukkan ibadah muslim dengan non muslim. umat non muslim malah merasa geli, risih dan jijik dengan toleransi-pluralisme versi abu janda yang berlebihan dan mengada-ada. yakinlah bahwa ajaran Islam itu sangat menghormati dan toleran terhadap semua pemeluk agama, muslim itu cinta NKRI, berjiwa Pancasila bahkan pancasila itu dijiwai oleh nilai-nilai Islam dan yang memperjuangkan kemerdekaan dengan tumpah darah air mata dan materi itu mayoritas ulama, suhada, santri dan para muslimin. saran bagi warga GP Ansor Banser NU janganlah menjadikan abu janda sebagai tauladan meskipun beliau bergelar ustadz. Dialah pemecah bangsa. jangan lagi memusuhi, menyerang dan membubarkan pengajian-kegiatan agama islam.
ustadz abu janda merupakan salah satu tokoh dari Banser NU yang tidak pantas menjadi panutan.
selain karena pluralisme dan toleransi yang kebablasan bahkan keliru juga sering memprovokasi hingga mengadu domba. memutarbalikkan fakta, memfitnah, menyebar narasi sesat
dan juga tidak bisa membuat jamaah/pengikutnya merasa tenang nyaman dalam hal memeluk dan menjalankan ibadah beragama.
dari dulu semua kalimat-narasinya selalu mengangkat masalah dari agama bukan Islam untuk dijadikan bahan menyerang para muslim. silakan dicermati, endingnya pasti islamphobia.
selalu menghembuskan isu khilafah yang dibenturkan dengan pancasila, radikalisme, intoleran, anarkis, arogan, anti NKRI dan tidak berjiwa pancasila
kalaupun ada yang menyanggah pernyataan ustadz abu janda, itu bukan berarti intoleran, anti NKRI dan tidak Pancasila.
sudah dari dulu pihak yang tidak suka terhadap perjuangan penegakan kebenaran dan keadilan (contoh komunis) selalu memfitnah dengan sebutan gerakan radikalisme intoleran anarkis, gerakan ini itu..
selama ini non muslim tidak pernah meminta dan berharap umat Islam menggadaikan akhlaknya dengan segitunya bertoleransi-pluralisme dengan mencampur adukkan ibadah muslim dengan non muslim. umat non muslim malah merasa geli, risih dan jijik dengan toleransi-pluralisme versi abu janda yang berlebihan dan mengada-ada.
yakinlah bahwa ajaran Islam itu sangat menghormati dan toleran terhadap semua pemeluk agama, muslim itu cinta NKRI, berjiwa Pancasila bahkan pancasila itu dijiwai oleh nilai-nilai Islam dan yang memperjuangkan kemerdekaan dengan tumpah darah air mata dan materi itu mayoritas ulama, suhada, santri dan para muslimin.
saran bagi warga GP Ansor Banser NU janganlah menjadikan abu janda sebagai tauladan meskipun beliau bergelar ustadz. Dialah pemecah bangsa.
jangan lagi memusuhi, menyerang dan membubarkan pengajian-kegiatan agama islam.