Mungkin ada seperti penanaman hutan di Kalimantan agar masih menjadi paru-paru Nusantara dan menindak tegas pembukaan lahan pertanian dengan cara pembakaran hutan yang sulit dipadamkan.
Sebagai guru IPA, saya sangat kagum dengan penerapan sains yg sebenernya sederhana ini tapi dampaknya (diharapkan) signifikan. Masalahnya bukan bisa atau ga bisa, tapi mau atau ga mau. Tau sendiri di konoha kalau ada project apapun yg dipikirkan bukan efek dan manfaat dari projectnya, tapi profit/cuan nya yg dinomor satukan. Orang kitaa, orang kitaa....
ngaku guru tapi masih bnyak jg yg doyan buang sampah sembarangan gak becus n malas mengklasifikaskan sampah, ngerokok seenak jidat, tebang pohon halaman karena malas nyapu daun/hama ulat ato bahkan pekarangan diuah jadii garasi demi kendaraan...itu kebnyakan orang kita sok iye bandingin ma yg lain tp gak introspeksi sama gak becus lakuin hal kecil
@@ian1829orang2 tidak bilang covid itu isu hanya sedikit orang yg bilang itu isu mayoritas tidak bilang jika itu isu, yg benar mayoritas tidak percaya bahwa covid sangat bahaya hingga mengancam nyawa,kejadian ketidak percayaan tidak hanya ada di indo bahkan di amerika rakyatnya juga bandel.susahnya mengurus negara dengan jutaan kepala yg harus di edukasi.
@@azr0ckw4rsh1psebenarnya sudah banyak orang yang mencoba memilah sampah dengan benar, tapi setelah mereka tahu bahwa sampah mereka dicampur dalam wadah yang sama, mereka menjadi tidak mau lagi memilah sampah. "Toh ujung-ujungnya disatuin sama petugas sampahnya"
Di indonesia, pengangguran abadi, modal kata dunggu, bodoh dianggap orang hebat, tanpa perlu buktikan apa pun dari ucapannya. Bahkan yang berbica MMT sekali pun, di elu-elukan di anggap orang pintar tanpa bukti, ketika dia buka investasi hasil sama aja tetap 0. Orang kita lebih percaya mereka yang berhayal dari pada yang bekerja.
Bener bgt kwalitas SDM kita yg rendah,saat pemerintah bikin program pembangunan malah dibilang nambah utang negara trus gimana mau maju klo kemajuan secara tidak langsung ditolak sama sebagian masyarakat yg ga mau mengikuti perkembangan zaman.
Fun fact, orang Indonesia jg jdi banyak yg kerja di singapore terutama orang" pintarnya kaya si scientist ini, karna jg disana lebih dihargai baik dari sisi Value, Salary, & harga personalnya. agak sayang ya, tapi ya mau gimana lg, selama masih ada oknum "orang kita" jadi agak sulit, stuck di satu titik aja
nah itu.. ibarat nya bertahan dsini jadi apa ? boro2 di pakai atau di pekerjakan, di lirik aja kagak 🤣 karena yg punya kesempatan kebanyakan buat orng2 yg punya jalur orng dalam
Nah itu. Banyak talenta kita dihargai di Singapura. Pokoknya asal kerjanya bener dan di sana ga macem2, ya bakalan trus dihargai. Sementara itu, di negara kita, boro2 dihargai, mo cari kerja aja sulitnya bukan maen. SDM udah usaha ngelamar kerja, eh malah dipersulit dng serangkaian persyaratan yg tidak masuk akal. Penampilan menarik, wajah rupawan, dll. Ini mo cari talent kerja atau talent model dah 😒
Singapore tak ubahnya sama dengan belanda tapi jadi bangsa pemenang. Singapore berkutat dengan masalah perubahan Suhu, kelembaban dan keterbatasan lahan sedangkan Belanda berkutat dengan masalah kenaikan permukaan air, penanganan energi dan keterbatasan lahan. Kedua2nya sangat sistematis dalam menyikapi permasalahan.
Singapura juga hadapi masalah kenaikan muka air laut akibat global warming. Dan sejak dini mulai diatasi. $100B disiapkan utk mitigasi 100 tahun ke depan. Selain itu masalah keamanan pangan, singapura punya target 30-by-30. Yaitu produksi pangan dalam negeri mencapai 30% sebelum 2030.
singapur udah beli pasir ke indo kok buat naikin daratan atau apalah. pemanasan suhu ya udah tinggal pasang AC aja. cooling singapur lebih pencitraan walau bagus sih tapi tetep sulit lepas dari AC. energi terbarukan beli listrik dari australia hasil dari surya panel di lahan gurun
Bener-bener basic banget. Bukan narsis atau apa, Hanya berdasarkan pengalaman pribadi. Dalam skala kecil dirumahku ngelakuin hal mirip project tadi. Mulai dari area halaman ditumbuhin banyak vegetasi/pepohonan baik berkayu maupun tanaman non kayu + warna cat bangunan dibuat 75% persen terang, alhasil suhu yg aku rasain ketika keluar halaman rumah sama ketempat lain itu suhu beda banget. Salah satu fungsi adanya vegetasi itu dapat menciptakan iklim mikro yang artinya hanya di lokasi yang bervegetasi aja yang mengalami perubahan suhu, kelembaban hingga intensitas cahaya yang masuk ke tanah Atau aku sering nyebutnya mengurangi penguapan air di permukaan tanah. Penguapan inilah yang bikin suhu di lokasi yang gak ada vegetasinya jadi naik.
Terlepas dari gagal atau berhasil nya proyek ini setidaknya negara Singapura sudah berusaha untuk mengurangi efek pemanasan global... lebih baik berusaha lalu gagal daripada tidak berusaha sama sekali good job lh singapur
Hampir 6 tahun belajar dan kerja di SG emang berasaa banget pembangunan di sini cepet dan cuaca juga sering ga stabil. Tapi semenjak pandemi kemaren Indonesia udah ga terlalu parah ngirim asap ke sini. Biasanya kebakaran hutan di sumatera bikin SG berkabut.😂 Moga ga da lagi deh. Soal project ini kayaknya emang udah jalan lama, ga cuma penelitian aja tapi masyarakat juga udah disuruh disiplin pengurangan penggunaan plastik.
Kita orang cerdas, lebih percaya ada bapak bapak belah lautan pake tongkat ketimbang projek dinginin bumi yang mau kiamat. Sekarang kita lagi ada projek nyari rumah dajal. 😎👍😂
Bagi yg tinggal di kota berasa panas , kalo d desa sprt saya cmn panas terik aja tp gak sampe gmn2 kyk d kota 😁 klo d desa yg gx ad gedung, ikan d sungai jg masih pd idup krna air ny masi dingin .. kyk sy d kabupaten kalimantan adem..
SUMPAH AQ SENENG BANGET belajar bareng bersama Sepulang Sekolah ini. Bener-bener mesti dipertahanin channel bagus macam ini. THANKS buat semua investor yang rajin share, bikin status mengenai tayangan-tayangan dari channel ini. Terus berkarya Koide dan Tim ❤
Benerr banget, sains di Indonesia trlalu dianggap remeh. Contoh kecil di sekitarku adalah, aku punya dosen arsitektur yg berfokus pada fisika & sains bangunan. Beliau ini sangat gencar buat ngajarin materi ttg climate dan bagaimana cara kita buat menanggulangi masalah climate serta melakukan simulasi. Eh mahasiswa maupun rekan dosen beliau suka meremehkan materi beliau. Dengan respon yg seperti itu, beliau justru merekrut mahasiswa yg antusias dgn beliau. Dan aku salah satunya. Kami kerapkali diajarkan secara pribadi dan ilmu² yg disampaikan memang cukup basic sains seperti kata bang koi. Tapi kerennya, hasil dri simulasi tersebut bener² diterapkan oleh beliau di rumahnya, dan komplek perumahannya. Dan itu memang beneran punya dampak yg signifikan. Salutt sama org² yg melek sains kayak beliau ini. Bahkan negara singapura yg menghormati ilmu² sains seperti ini ❤
Sebenernya SG udah mulai concern ke hal ini udah dr lama sih.. jaman sy kuliah arsitektur dulu, kami study ke Singapore mempelajari green architecture dan green building.. saat itu, singapore masih fokus untuk membuat green city, forest city, bahkan justru bikin kota di dalam hutan.. ide2 professor di sana cukup gila sih emang.. pingin buat kota nya ada di bawah tanah, dan permukaan fokus buat penghijauan.. kaya yg dibilang, green architecture sebenernya jg simpel bgt sih, cm menerapkan prinsip basic science aja, kaya udara panas itu akan bergerak ke atas dan udara dingin di bawah, konsep shading untuk memasukan cahaya ke ruangan tp tidak dengan panasnya, dll.. tapi memang butuh biaya lebih untuk menerapkannya, itu yg biasanya bikin konsep ini ditolak di negara kita
00:00 🌡 Pemanasan di Singapura berlangsung 2 kali lebih cepat daripada rata-rata global. 02:56 🏙 Kepadatan penduduk dan bangunan menyebabkan efek Urban Heat Island di Singapura. 04:28 🌆 Urban Heat Island terjadi karena pembangunan, kurangnya lahan hijau, dan geometri kota. 06:31 🌍 Diperkirakan 70% populasi dunia tinggal di perkotaan pada tahun 2050, meningkatkan dampak Urban Heat Island. 07:38 🔥 Suhu di Singapura naik 7°C, dengan prediksi peningkatan suhu global hingga 4,6°C pada akhir abad ini. 08:09 📊 Proyek Cooling Singapore berfokus pada mengukur dan mengidentifikasi langkah mitigasi terhadapsuhu panas perkotaan. 11:02 💼 Proyek ini menghasilkan banyak lapangan kerja dan berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu serta universitas. 11:47 ♻ Energi terbarukan dan pengembangan lingkungan ramah akan membantu mengatasi dampak suhu panas perkotaan di masa depan. 12:14 🌐 Penggunaan riset dan simulasi digital membantu menciptakan solusi efektif untuk mengatasi suhu panas perkotaan di Singapura. 12:43 🌆 Pengembangan Urban Climate Twin (UCT) memungkinkan simulasi efek solusi seperti penggunaan energi terbarukan, vegetasi, dan material kota. 13:36 🏡 Penataan kota yang tepat membantu aliran angin alami dan mengurangi ketergantungan pada AC. 14:17 🎨 Mengganti warna bahan bangunan menjadi lebih cerah dapat mengurangi penyerapan panas dan membantu mendinginkan suhu perkotaan. 14:59 🇸🇬 Singapura menerapkan langkah-langkah seperti mengganti warna bangunan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar dan emisi karbon. 15:30 🤔 Apakah langkah serupa bisa diterapkan di negara lain, termasuk Indonesia, untuk mengatasi dampak pemanasan global? 16:10 🗣 Diskusi dan komentar tentang penggunaan ilmu pengetahuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih nyaman sangat diharapkan.
kebetulan gue sarjana teknik lingkungan, dan hal semacam ini bukan hal baru menurut gue, jangan bilang kualitas sdm orang indo jelek. dari gw semester 5 aja udah sering banget project desain" kesehatan lingkungan gini. cuma......., pemerintah kurang aware buat investasi di kesehatan lingkungan. masyarakatnya juga ga bisa langsung didesain jadi ramah lingkungan, buang sampah aja masyarakat ga patuh, buat ngubah suatu kebiasaan dalam masyarakat itu susah.
sebetulnya cukup lihat aja TPSA di tiap kota, provinsi, masih banyak yang tak terawat , terbengkalai, cuman berapa TPSA saja sudah mulai dimanfaatkan sebagai sumber energi sisanya TPSA lainnya jadi gundukan gunung sampah, yang sewaktu waktu bisa meledak, sering kebakaran, dan longsor.
Nah iya kak bener, butuh sosok yg bener" tegas menurutku klo masalah lingkungan ini sih..prosesnya jg pasti bakal ada plus minusnya dan pasti bakal ada aja yg ngrasa jd korban, tp kalo lama" dibiarin juga yg susah dan dirugiin yaa semuanya
100% video ini berisi ilmu arsitektur banget😅 Sebenernya indo itu ada peraturan dalam pembangunan untuk wilayah hijau (kdh) rata² 30% (tiap kota/kab beda²) dari wilayah yang ingin dibangun harus ada rth (ruang terbuka hijau), rth ini bener² diatas tanah, bukan rth diatas gedung, rth ini berfungsi sebagai resapan air hujan (biar ga banjir juga😅), jarak antar gedung untuk arah angin dll, tapi kadang ga sesuai karna banyak suap. Rth ga cuma buat high rise building tapi semua bangunan ada peraturan untuk area rth. Negara terbentuk karena 3 hal, orang yang bisa mengatur UU, orng yang berduit, org yang berinvestasi. Pemerintah daerah (kota/kab) juga punya rencana tata ruang wilayah (rtrw) tapi ada beberapa daerah gajelas, ga edukasi ke masyarakat, bahkan ada yang gapunya, alhasil masyarakat yang punya lahan pengen bikin rumah, diabisin semua lahan jdi bangunan. Kita sebagai (bentar lagi jadi calon arsitek😊), negor sama org yang lagi bikin rumah malah dimaki²😅 So intinya, tindakan kecil yang bisa kita lakukan sisakan lahan untuk area hijau di sekitar rumah kita, dukung pemerintah yang berkaitan dengan rth kaya pak anies (CONTOH) buat area pedestrian, taman, malah dikomen negatif "jakarta makin macet", masyarakat indo terlalu dimanja dengan kendaraan, kekerasan (jalan) bukan solusi dari kemacetan malah makin ancur.
Wahh ketemu org yg paham arsitektur juga. Iya bener, indonesia sebenernya punya peraturan bangunan. Bukan hanya ttg legalitas seperti rth/kdh aja. Ada lembaga khusus yg mengaturnya tolak ukur agar bangunan *khusunya bangunan gedung itu harus bersifat berkelanjutan yaitu GBCI. Dan sebenarnya bangunan gedung itu harus punya sertifikasi GBCI baik pd saat proses perancangan maupun setelah bangunan tersebut sudah dibangun. Hanya saja dalam banyak kasus, hasil rancangan masih belum sesuai standar dri GBCI. Eh bukannya diakali justru terima suap agar mau tidak mau hasil rancangan tersebut harus terwujud dan sesuai standar.
Minimal harus Paham KLB. Sudah ada di SNI. Semua di buatin Surat edaran menteri tapi, sama aja boong. Gak di implementasi kan sama yang paham peraturan nya. Arsitek itu paling banyak dosanya. Kenapa? Lu gambar bangunan tapi, semua yang ada dalam hukum pranata arsitektur lu nggak indahin. Ngikut bae sama pemilik.
Ini nih, INI. Padahal banyak mahasiswa yang mau dan bisa riset tentang permasalahan negara. Namun kurang dukungan dan biaya. Alhasil lulusan univ sebagian besar masuk diperusahaan swata. Contoh nyata, dikampus saya dulu (teknik) banyak praktikum dan disuruh ngiptain alat atau robot yg mempermudah dan dibutuhkan masyarakat. Tapi setelah selesai, yaudah gitu aja. Orang pintar di indonesia banyak, orang serakah juga banyak. Dan membentuk pola pikir yang baik dimasyarakat indonesia itu susahnya susah susah sekali.
ini yang saya pelajarin waktu kuliah dulu. Sekarang karena sudah jadi arsitek, tinggal berusaha mengaplikasikannya. Minimal pada setiap proyek yang di handle, atau seminimal mungkin, di properti sendiri. Ayo sama-sama jaga bumi 🌏🤗
Ada beberapa tindakan kecil yang dapat kita lakukan untuk membantu mengurangi dampak pemanasan global. Beberapa contohnya adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menghemat energi dengan mematikan perangkat listrik saat tidak digunakan, menggunakan kendaraan ramah lingkungan, mengurangi konsumsi daging, dan mendukung energi terbarukan seperti panel surya. Meskipun tindakan-tindakan ini mungkin terlihat kecil, tetapi jika dilakukan oleh banyak orang, mereka dapat memberikan dampak positif terhadap perubahan iklim.😊
Panel surya keliatan nya masih agak terlalu mahal dan agak ribet diawal sama masih perlu mempelajari software pendukung nya biar bisa mengelola energi nya. Itu sih yang sepengelihatan saya dari channel luar yang udah ngelakuin (undecided matt ferrel sama mkbhd)
Mantap koi !!! Cooling Singapore menjadi salah satu video yg memiliki 3 marketing video tentang pembahasan pemanasan global, jangan lupa jaga kesehatan ya Koi.
bersyukur karena lahir dan gede di sumatera barat bukittinggi yang mana di siang hari ga perlu kipas sama AC dan di malam hari nya tidur wajib pake 2 selimut,,ga kebayang teman2 yg tinggal di daerah panas ga pake AC apalagi kipas😢
Best memang Singapore, Aku ekspor rempah rempah ke Singapore dan negara lainnya dan punya 2 buyers disana, mereka selalu ekspor ke negara negara lain, dan 5 tahun lalu Buyers dari Amerika datang untuk melihat quality produk kami, dan mereka banyak cerita tentang kekecewaan dengan orang Indonesia yaitu di "dibohongin" seperti quality jelek, sudah melakukan DP tapi barang tidak dikirim (menghilang), ada yang barang dikirim tapi cuma 5 ton seharusnya 14 ton dan banyak lainnya, dan mereka selalu bilang "Kami selalu beli di Singapore, Vietnam. Dan beberapa kesempatan juga ngobrol sama buyers Singapore, Kenapa kami dipilih ? Karena kami memiliki "trust" dan seharusnya kalian lebih hebat dibanding kami, Kalian memiliki kekayaan alam yang melimpah dibanding kami yang sangat terbatas, dan mereka bilang ke saya "trust, quality, branding".
Gw tinggal di batam, kalo mau ke singapur deket bgt. Butuh sekitar 45 menit naik kapal fery. Meskipun deket, tetapi kesenjangan antara batam dan singapur itu kelihatan bgt jomplangnya, mulai dari infrastruktur, taraf hidup, kesehatan, pendidikan, dan lain lain. Dari fisik, pergaulan, etos kerja ataupun kemauan yg kuat, tiada perbedaan yg signifikan antara kita dan mereka. Tp aku tersadar ada satu hal yg membuat mereka lebih maju, mereka benar2 sangat disiplin terhadap waktu dan aturan. Berbeda dengan kita yg bertele tele dan agak santai. Jd jangan kaget kalo nanti di masa depan, negri yg dulu namanya temasek, skrg singapur akan menjadi negara dengan teknologi yg sangat maju di atas jepang dan china 👍
ini bagus banget, tapi okelah misal kalau Cooling Indonesia terlalu luas, semoga aja ikn ikn itu mulai nerapin cooling initiative, tapi kan kelamaan ya kalo nunggu di sana, berarti harusnya ada pemetaan lokasi mana yang heatnya tinggi, penduduknya tinggi, penggunaan energinya tinggi, dan memungkinkan untuk dilakukan modifikasi berbagai aspek biar jadi pilot city. Ini harus dilaksanakan pada tingkat pemerintahan, karena bisa aja aku rasa misal swasta buat initiative demikian, atau ada startup yang fokus di sini, tapi kasian karena pekerjaan riset itu dananya besar dan perlu modal awal untuk hasil di akhir jadi agak sulit rasanya kalau pendanaannya tidak secure pada tingkatan pemerintah, kecuali ada CSR dari konsorsium perusahaan swasta mungkin bisa aja, tapi aku rasa produk dari cooling singapore itu ga cuma tata ruang dan kota, sistem hvac dan lainnya, tetapi ada produk yang bernama regulasi. Maka jika kita ingin ikuti ini memang seharusnya pada tingkatan pemerintah yang mengeluarkan regulasinya setelah riset atau pada tahapan pencapaian lanjutan milestone dari risetnya yang nantinya regulasi dapat berubah jika ada kebaruan hasil dari riset yang dijalankan.
Negara-negara yang selesai sama urusan "perut" nya (negara makmur, yg kebutuhan premier/skunder nya sudah terpenuhi sandang pangan papan nya udh terpenuhi) pasti banyak fokus untuk perbaikan alam, orang Swiss, Finland atau negara2 maju lainnya, mereka banyak yg jadi volunteer go green, binatang, laut, perkembangan teknologi terbaru, kemanusiaan dll.. Beda dengan negara2 miskin atau berkembang (kayak Indonesia) fokusnya masih mencari pekerjaan, penghidupan, kesejahteraan, makanya stabilitas politik, ekonomi, pendidikan nya juga masih struggle (perebutan kekuasaan, korupsi, pelayanan kesehatan yg buruk, kualitas pendidikan rendah dll.) Intinya masih ngurusi urusan perut masing-masing...
Iya bener. Ga bisa sepenuhnya disalahkan ke pemerintah, karena masalah di pemerintah udah kebanyakan kaya yang disebutin tadi. Kasusnya kaya eropa yang juga mengalami masa masa pemuasan nafsu di masa abad 19 dan 20an awal. Nah Indonesia lagi di fase itu, ya semoga Indonesia bisa semakin baik lagi.
Yang kalo di sekolah bertanya² sebenernya belajar mtk,fisika,kimia yg science² susah payah buat apa, ya ini jawaban nya. Kalo bener² diterapin di kehidupan emang berguna banget. Semoga kalo disana sukses bisa menginspirasi negara lain untuk melakukan hal yg sama
@@gemamoch1gini bro, tujuan kita diperkenalkan banyak disiplin ilmu ketika masih duduk di bangku sekolah untuk membantu kita menemukan minat yang kita sukai, karena kalo tidak diperkenalkan dari awal, nantinya kita bakal telat menemukan bidang yang kita sukai
Pohon2 gede di sepanjang jalan raya depan rumahku baru aja ditebangin abis bang oleh pemkab. Katanya menjelang musim ujan bahaya kalau dahannya jatuh/patah. Tapi dilihatnya cuma dari satu sisi doank. Gak dipikirkan dampak lainnya, cuaca semakin panas, penyerap air hujan berkurang, penangkal polusi ilang. Jadi iri ama Singapore 😊
Singapore : Kota yg diurus orang2 profesional dan penduduknya mengutamakan kepentingan umum dan bersama Jakarta : Kota rasa kampung yg diurus orang2 egois dan penduduk mementingkan urusan masing2
Sebenernya warga Indonesia dah mulai membaik kelakuannya, kaya penanaman pohon di beberapa tempat, gotong royong dalam ngumpulin sampah (pandawara effect), mulai banyak yg pake kendaraan listrik, ekonomi meningkat, perpindahan ibukota (jakarta dan sekitarnya dah padat banget) makin banyak infrastruktur, produk dalam negeri kualitas nya makin bagus dan terakhir bahan bakar sawit ya walau sekarang masih diuji coba
Negara kita mesti banyak menggalakan riset dan teknologi untuk kebaikan, kita terlalu banyak abai daei hal kecil hingga besar yg dampaknya tentu akan sangat besar di kemudian hari
Minimal di setiap rumah ada tumbuhan hijau dan 1 pohon, ini juga bisa membantu walau gk signifikan. Sa.pah daun kering jangan dibakar tapi dihancurin jadi pupuk
2019 pernah kunjungan ke NUS, mereka udh punya gedung yang bebas ac, tapi adem banget asli. Dan bangunan ini udah dibikin lisensinya jadi kayaknya bisa dibeli deh buat pemerintah atau kampus yang mau bikin juga kayak mereka
Bang, gue yakin setelah ngonten lo ngerasa lebih pinter ga sih? Banyak ngulik2 hal yg ga banyak orang tau. Memberikan informasi ke orang banyak membuat diri sendiri lebih pintar dan berkualitas. Keren lo bang
biasanya tim sih yang ngulik atau cari tema konten, cuma balik lagi ke pribadinya, orangnya seneng hafalan atau pemahaman, jelas kalo konten itu scripted, semuanya ditulis rapih biar alurnya enak dan ga lompat-lompat, tapi kalo emang orangnya suka dan gampang paham dalam hal apapun itu, ya bakalan ke tanam selamanya di otaknya
@@farhanzabidi ya apapun itu 1 tim jadi pinter. Ngulik, baca, tulis ulang jadi script konten. Berkah banget nyari duit yg bikin pinter diri sendiri & orang banyak
Singapore : kami menggunakan sains untuk mengatasi perubahan iklim yg ekstrim Indonesia : mari kita berdoa supaya turun hujan *Edit bukannya ngeremehin doa, tapi salah satu tujuan masyarakat memilih pemimpin ya buat ngasih solusi. Masalahnya mereka seolah-olah udah pasrah dan ga tau ngapain lagi
Aku asli org singapore . Pemerintah kami suka.sama teknology yang bisa memafaatkan rakyat gak kira idea apa yang kamu bisa memperolehkan dan pemerintah akan mendukung project itu..kalau berhasil.mereka akan laksanakan project tersebut..gak kira apa project pun mereka akan cuba asalkan ia berguna pada masyarakat...
bang, sebagai anak natural science aku bangga padamu yg sudah membuat konten ini. Basic science semua itu bang, kita bisa juga nerapin tapi somehow syulit karena regulasi dan sandungan dr yg berkepentingan. bener, antar kolaborator emang harus satu tujuan bang
Pentingnya kolaborasi antara Akademisi, Profesional, dan Pemerintah. Kalo di kita jarang yang tiga-tiganya bersinergi dengan baik. Pemerintah udah kerja bareng akademisi buat kajian, tapi pas penerapan dikorupsi atau yang ngerjain gak kompeten. Sering juga pemerintah langsung gas aja tanpa kajian matang. Kadang udah kajian tapi kajiannya didiemin dan gak dikerjain sampe kapan tahun. Di sisi lain akademisi pun mau bikin kajian praktis bakalan susah. Karena jobdesc udah banyak. Harus ngajar lah, penelitian lah, jadi pembimbing lah. Makanya biasanya diserahin ke konsultan yang lebih praktis. Tapi konsultan biayanya bisa mahal. Ironis, Universitas bagus pasti ada di kota besar. Tapi kota besar ini justru masalahnya paling banyak dan gak selesai-selesai.
q ngliat negri ini tu masih banyak ke egoisan, pengennya kaya sndri tp dngan cara cepat, maksudny masih banyak org dsni yg pikiranny kek gt dr kalangn bawah-atas makany tiap ada org cerdas yg puny solusi buat suatu masalah entah untuk jangka panjang/pendek kalo solusi itu mengaanggu jalan masuk kekayaannya ya org" kek mrka gabakal kasi dukungan/persetujuan. sementra misal solusi itu ngga menghambat apapun tp yg terkena dapak dr permasalahan itu adlah org" kecil ya yg di atas ngga peduli, ada yg pedulipun pasti kalah suara dengan yg egois" ini 🤷🏻♂️ ngeliat tiap berita" yg masuk, info apa" yg viral di negri ini buat q udh sdikit membuktikan pemikiran q klo banyak bgt org egois 😕
gue IRI BANGET sama langkah-langkah scientific kayak gini yang jelas-jelas dari masyarakat dan pemerintahnya sama2 mendukung. Klo indonesia ya... masyarakatnya gajelas, pemerintahnya apalagi😢
Sama Bang, sini juga iri dengan kemajuan dan kualitas manusia negara-negara maju itu. Namun alangkah baiknya kita memulai dari diri sendiri dulu, dimulai dari hal-hal kecil untuk bisa seperti mereka yang maju
@@Tumanggor-sq2xp ah komen template. Gue sebisa mungkin kemana-mana naik transportasi umum dan jalan, gue gak buang sampah sembarangan, gue gak nyisain makanan, gue gak pake ac. Butuh apalagi? Gue bikin virus yg ngebuat semua orang jadi pohon? Terus kalo bukan masyarakat dan pemerintah yg disalahin siapa yg disalahin? kampas kopling?
@@Tumanggor-sq2xp lah anda sendiri sudah bertindak seperti apa sampai saat ini kesinggung kah 🤣? emang bener apa yga abangnya bilang, kalau adanya kerjasama masyarakat dengan pemerintah negara kita mungkin saja seperti singapore atau bisa saja lebih dari singapore. tapi boro-boro ikut andil dalam isu kek gini, masyarakat kita aja buang sampah masih ke sungai 🤣. seharusnya situ bisa lebih bijak dalam menanggapi sebuah komentar, dan komentar abang itu gak salah.
Kayaknya banyakin nanam pohon bambu bisa jd salah satu solusi, karna rumpun bambu bisa mengikat air tanah n mendinginkan udara sekitarnya. Orang2 kampung yg sering ke hutan atau kebun mungkin merasakan sendiri ademnya dibawah rumpun bambu.
pada tahun 2015, ada dibuat paris agreement untuk menahan kenaikan suhu hingga1.5 derajat pada 2050, gerakan sustainable dan green sudah banyak, salah satunya pada perancangan bangunan, di sisi lain bangunan menyumbang 35 % energi dunia, dan 12% penggunaan air dunia, menghasilkan 25% sampah dan 40 % emisi gas rumah kaca, dari rumah hingga kawasan dan gedung tinggi, tapi semua itu tidak murah, harus menaikan cost atau RAB sekitar 12% dari RAB normal, jika tidak ingin menaiki RAB maka perubahan perilaku diutamakan, disini peran ARSITEK SANGAT VITAL, tapi di sisi lain, negara ini sangat sulit menghargai peran arsitek, lebih memilih perancang non arsitek untuk membangun bangunannya, menjadikan gagasan tsb dilewati dan tidak ada yang berubah kedepannya. untuk para guru IPA, Fisika dan lain sebagainya, saya yakin para arsitek sudah sangat ingin menerapkan gerakan sustainability ini, tpi disayangkan masyarakat indonesia belum siap, sustainability tidak bisa bergerak di satu poros, harus bergerak disemua banyak poros, termasuk dari pola pikir para politikus yang mencoba menyelesaikan 30% proyek mecusuar IKN dalam kurun satu tahun, berapa besar indonesia memberikan Emisi Karbon untuk dunia? embel2 green di IKN, itu hanya produk politik, hanya roro jonggrang yang berhasil buat 1000 candi, tidak pada Indonesia. terima kasih
Di singapore tuh warganya gampang diatur krna kbnyakan mereka pendatang ato perantau. Gak bnyak protes slama itu untk kbaikan bersama. Trus wilayahnya jg kecil, lebih kecil dri bali jdi gampang ngaturnya.
Menurutku kalau mau mengurangi pemanasan global hal seperti ini harus dilakukan di semua negara, kalau cuma 1 negara seperti Singapura, yang mohon maaf negara dengan wilayah yang kecil, gak akan ada efeknya karena akan kalah dengan pemanasan global. Harapannya semoga Singapura berhasil dengan projeknya itu, sehingga semua negara sadar dengan pemanasan global semakin parah dan bisa menjadikan Singapura sebagai panutan.
@@kimjongun5050 kan udah ada contoh nya, di singapur udah di terapin, knp g mo kontribusi rakyatnya kalo udah ada contoh kongritnya ? Nyaman sama keadaan kah ato gmna 🤷
@@RizalZenin lu terlalu polos ya? kyk gatau aj kl org kita masii gampang dikibulin apalagi kl dibalut dgn teori konspirasi dan bumbu agama. lu ngasih cth konkret sgp tapi kl org sdm rendah dan iri dengkinya tinggi palingan dicari kekurangan negara sgp
@@Ma.Kyung-Na serendah itu yak? awkakw Sampe mudah banget ditipu dan dibodohi sama cerita dongeng yg g ada dasar ilmiahnya sama sekali. Padahal kita ngomongin dunia nyata loh, bukan cerita fiksi ato cerita fiktif lainya😅
Banyak Bangun Kolam ikan Guppy biar happy :) Menanam Pohon Beringin & Menanam Pohon Bambu. Aku pernah duduk di pohon beringin rasanya adem banget Pohon bambu juga banyak menyimpan air di bagian batangnya Semua atap bangunan dibikin Pot yang besar, jadi bisa bertani diatas gedung itu sihhh Saranku 🎉
saya pernah kapok berkunjung ke ibukota. panas macet sumpek. tp seminggu lalu saya berkunjung lagi. dan saya ngerasa betah krn nginap dekat GBK. lumayan nyaman krn msh banyak area hijaunya. tp melipir jauh dikit dr GBK langsung kerasa sumpeknya
Langkah terbaru negara kita adalah melakukan WFH untuk menekan angka pencemaran udara di Jakarta. Sebenarnya langkah seperti reboisasi dan penghijauan akan dengan mudah menurunkan suhu lingkungan. Lalu memasang turbin ventilator di atas bangunan juga bisa menurunkan suhu ruangan secara signifikan.
Kata bosku yg orang HK bilang Indonesia udaranya kurang bagus katanya karena terlalu banyak org merokok, terlalu banyak org gengsi pengen punya mobil setiap org
@@indar-ds5yq cuma di kota sih udaranya gak bagus. Di desa masih sejuk. Yang kurang disadari oleh masyarakat dan pemerintah daerah adalah pentingnya pepohonan. Banyak pohon di pinggir jalan yang ditebang. Padahal pohon-pohonnya kebanyakan gak seberapa tinggi dan masih muda. Padahal pohon-pohon itu yang bikin adem. Akhirnya sekarang suhu di jalan2 nasional sangat panas. Pernah di suatu daerah padahal panjangnya cuma 15 km, tapi karena kurangnya pepohonan di pinggir jalan, melintasi jalan itu sering bikin dehidrasi bahkan heatstroke.
@@alkaligreylion4419 bener bro harusnya Pemda ngasih perda dilarang merokok sembarangan juga sih tp ya tau sendirilah SDM kita gimana. Di kampung pun sekarang dah panas cetar bro cos aku tinggal di Ponorogo
@@rryan.hidayat ealah klo di kampung standard kaya itu klo ada sawah berpetak petak tiap panen bawa uang dikresek pergi ke BRI ...susah ya jadi org kota
Baru rencana 😅, di Indonesia Kalo main jauhan dikit banyak rencana rencana begini tapi mentok gak terealisasi kebijakan dan prosedur 😊 Solusinya dimulai dari diri sendiri untuk mengurangi dampak pemanasan global, : - Jalan kaki ke minimarket depan rumah - Bawa tas belanja sendiri - Menggunakan transportasi umum (minimal gojek,gocar dkk saat berpergian 10-15km) - Menanam pohon disekitar rumah (dan disapu juga sampahnya 😂) - Membuat kolam ikan hias di sekitar rumah - Mengurangi penggunaan listrik (lampu,AC,) - Cabut magic com setelah nasi matang, dan hidupkan sekali ketika merasa nasi ingin panas dan cabut lagi - Mencuci baju sepekan sekali dengan mesin cuci - Yang ogut tulis Alhamdulillah udah dilakukan yaa😊 Aksi dari kita sendiri yang ditunggu bukan hanya bisa Bacot salahkan sana sini hayuk jadi generasi aksi aktif Terakhir berdo'a dan Usaha dengan alat seadanya 😊
Bang koii, coba bahas dong tentang pemerintah jepang buang air limbah nuklir atau zat radioaktif ke laut yg sampai" negara tetangganya ga setuju dan apa dampaknya bang jika zat radioaktif masuk ke Wilayah Indonesia termasuk seluruh dunia 🙏 lumayan ini bang teknik marketing
Nah ini. Cuma kalo sekilas sih gak berbahaya ya. Limbah dari Tiongkok malah ratusan kali lebih berbahaya. Terus arus di laut tempet limbah Jepang di buang cenderung ke arah Utara menjauh dari Indonesia.
Itu bang koi, IKN dibangun menggunakan material tembaga dan Kuningan, yang mana kedua material ini penghantar energi terbaik, baik listrik maupun panas, dan kedua material ini juga sangat mudah menyebar dari satu titik ke titik lainnya bila terkena panas, dan lagi material ini penyimpan suhu yang baik di bandingkan besi, kenapa ya gak di bangun dengan bahan alumunium yang sifatnya mudah panas juga mudah dingin, dan kebanyakan alat elektronik pendingin panasnya terbuat dari aluminium atau dikena dengan nama heat sheng/hetsing, bahkan sebagian dari merk merk smartphone backdoor nya dibuat dari bahan heat Shing, yang jika hpnya panas begitu di kipasin sifat panas nya akan terbuang dengan segera dan di gantikan dengan suhu dingin, jika kaliann pengguna pc, lihat di bagian atas cpu ada heatshing dan di atas heatshing ada kipas, imajinasikan sendiri cara kerjanya.
Berhasil atau tidaknya Singapura dengan project Coolingnya tergantung juga dengan seberapa cepat pemanasan global terjadi. Karena pemanasan global itu skala global, bukan Region. Jadi, walaupun seandainya Singapura gagal dalam proyeknya (maksudnya dimana mereka gagal dingin karena pemanas global lebih panas), mereka sudah pernah buat sesuatu atau hasil dengan menggunakan metode science sederhana yg semua negara bisa terapkan. Dan negara2 lain bisa tiru dan modifikasi cara tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Jadi proyek ini bisa di bilang win-win solution, walau gagal mereka dapat hasil, dan kalau berhasil Singapura akan lebih cepat beradaptasi dengan pemanas global atau udah ambil start lebih dulu.
Untuk Indonesia, bisa coba cara dimana pemerintah menyediakan transportasi umum yg bisa dijangkau untuk yg tempat tinggal jauh dari tempat kerja. Dan untuk mereka yg tempat tinggal dekat dengan tempat kerja, bisa menggunakan sepeda atau kendaraan transportasi electric lainnya (mobil listrik dilarang karena akan makan banyak tempat parkir, sepeda listrik bisa jadi alternatif yg paling bagus). Dan seandainya cara di atas berhasil, pemerintah bisa mulai transisi ke energi terbarukan seperti angin, air dan panas bumi. Ini butuh effort yg 20-30 kali dari Singapura karena geografis Indonesia yg sangat luas. Dan juga pengawasan yang sangat ketat karena kita adalah negara korupsi.
Setelah liat ini, yg sebelumnya liat berita orang lawan arah. Gw berpikir "sepertinya masih jauh"😅, bahkan gw kepikiran kalo seandainya kita dapat membuat alat pembersih udara pasti orang2 bakal ngotorin udara dan bilangnya "kan udah punya pembersih udara".
Singapura itu harus lebih ber inovasi kedepannya karena wilayahnya kecil Untuk menghindari bencana yang terjadi Karena pertumbuhan penduduk juga mempengaruhi Lingkungannya Kalau Ngk gitu ya hancur Apalagi kedepannya pemanasan global sangat berdampak
menurut ku pemerintah juga sudah mencoba untuk menggurangi pemanasan iklim sih bang.. contohnya pergantian warna plat nomer yg awalnya item jadi putih.. chuakss
dasar ilmu sederhana dan paling basic tapi diaplikasikan skala besar, yg punya negara jg mau bener2 kerja sama untuk bikin itu jd kenyataan dan berdampak beneran buat semuanya
menurut pendapat gua karena dasarnya singapur dari awal udah meninvestasikan sdm untuk meningkat lebih jauh jadinya mereka bisa lebih percaya kerja science dari pada indonesia yang masih takut buat ada pohon gede di jalan jalan buat ngurangin emisi karbon karena indonesia lebih takut rumahnya ancur karena pohon yang gede yang bisa nimpa rumahnya ketimbang takut untuk hidup lebih nyaman di sekitarnya. belum lagi penantaan kota yang cenderung hanya di pikirkan pengurangan dana ketimbang efesiensi di bidang kenyamanan seperti yang baru baru ini di lrt yang ga bisa kenceng pas di belokan di pusat kota yang malah menghambat laju perpindahan manusia dengan transpotasi yang cenderung udah bagus.
karena belom lama ada lrt yang bangunan tidak sesuai yang menyebabkan penghambatan perpindahan manusia. hubungannya dengan tata letak kota yang tidak di fikirkan dengan matang seperti singapur.@@evitaferen8275
aku sekarang menetap di lombok especially mataram, kalau temen-temen tau kaya ibu kotanya NTB. asli makin hari makin panas banget disini, and yap orang-orang bener-bener bergantung sm AC. untuk belajar, nongkrong, bahkan rumah? karena emang sepanas ituuu
Gw harap tata ruang kota Indonesia rapih, modern, bersih supaya tidak kumuh dan tidak semrawut seperti singapura seperti trotoarnya ramah pejalan kaki, tidak ada tiang kabel listrik semrawut, drainase/sumur resapan tidak jelek agar tidak banjir, aspalnya gk bolong-bolong, lalu lintas lancar, tidak ada namanya bangunan liar tanpa IMB agar turis asing betah berwisata ke Indonesia sama halnya warga wakanda hobi jalan-jalan ke Jepang, Arab Saudi, Australia karena trotoarnya nyaman untuk pejalan kaki, dan gk ada aspal bolong-bolong
awokwokw iya, baru booming katanya kita yang ciptakan, padalah mereka mungkin dalam hati bilang "anjir nih negara masih main mainan lama"@@monkydmamanggarok3066
penelitan ku sewaktu sarjana tentang thermal comfort, ehh malah singapore udah sampai di tahap practical, kebanyakan orang kita gk mau ambil skripsi tema kek begini krna dirasa ribet dan kureng berguna bagi mereka. wkwkwkw
Itu konsekuensi logis pembangunan sih. Singapura pun babat lebih dari 50% hutan. Semua negara maju sekarang pasti pernah melakukan kejahatan lingkungan. Cuma karena udah maju, mereka bisa ganti rugi. Yang jadi masalah ketika babat hutannyan untuk kepentingan segelintir orang DAN ketika udah maju gak ada tanggungjawab terhadap kerusakan yang terjadi.
Saat Panas naik Singapore = Cari cara sains paling simple biar cepat di lakukan Konoha = Yu sama2 berdoa yu biar hujan turun 🗿 Note = Doa itu baik tapi mbok yahh liat2 dulu ...musim kemarau minta hujan sama aja Lu berdoa minta sukses tapi Lu anak rebahan
Satu hal signifikan yang bikin singapur bisa demikian adalah karena mereka udah ga lapar lagi. Level produktivitas dan kesejahteraan masyarakatnya sudah jauh melampaui subsisten. Indonesia masih harus dongkrak produktivitas yang mana itu akan berbanding lurus dengan emisi. Sementara itu produk maupun teknologi yang rendah emisi costnya tinggi, bahkan dari tahap RnD-nya. Kelak Indonesia juga akan begitu, dengan syarat prakondisinya telah terpenuhi, yaitu peningkatan produktivitas. Tapi (mungkin ga sih) kalau Indonesia memang dipaksa untuk bergantung sama negara maju?
Dulu sih dosen gw pernah ngerjain project district cooling buat ikn. Intinya kaya AC nya itu cuma 1, kaya ac central di gedung, tapi ga tahu bakal dilakuin atau kagak
tahun 1997 saya job training di Singapore selama 6 bulan.... saat itu saya rasakan Singapore panas dan lembab, lebih panas dari jakarta...dan herannya panas dan lembab itu sampai tengah malam... nggak pernah tuh saat itu merasakan hembusan angin sejuk seperti di Indonesia, saya menduga Singapore nggak punya gunung ataupun dataran tinggi jadi ya gitulah panas dan lembab sepanjang hari dan selamanya... kecuali ngadem di jalur bawah tanah sepanjang Orchard road yg menghubungkan dari mall ke mall lain...😂😂
penggunaan air utk gedung biar lebih adem itu ada contohnya di lawang sewu Semarang. Di bagian bawah gedung tsb ada kolam drainase/saluran air, saat hujan bisa jd tempat penampungan air, musim panas dia membuat suhu ruangan bangunan tetap sejuk. hal2 seperti pencegahan UHI, dan sejenisnya di negara 08... sudah ada. sering disebut local wisdom, namun kecanggihan local wisdom sering di anggap kurang uptodate, pdhl inti teknologinya sudah diserap jauh sebelum cara2 yg dianggap terobosan baru.
bang koyo sebenarnya teknik seperti ini udah diterapkan oleh Belanda saat membangun di Indonesia saat kolonial, dari tata kota, penerapan warna makanya kan lihat bangunan kolonial pasti warnaynya putih, dan penyerapan air untuk supaya adem, karena Belanda sadar Indonesia negara tropis panas , ini teknik udah 100 tahun lebih, tapi setelah merdeka yah begitulah 😐
sebagian orang kita pada ngewanti2 pendidikan itu penting, sekolah itu penting, tapi soal ilmu pengetahuan mereka pada abai, malah lebih seneng memperdebatkan soal keyakinan
Guys.. kurg bijak kirany kita membandingkan Indonesia dg Singapore, secara dr luasan negara aja udh beda. Tentu mengatur human bihaviour dr negara yg luasny tdk lbh dr 1 kota di pulau Madura akan jauh lbh mudah dibanding memanage negara seluas Indonesia :) apalagi Indonesia itu archipelagic.. jd selain butuh dana yg besar bgt, ini jg butuh support dr masing2 daerah dan itu jg butuh waktu yg lama... just be the person who can contribute well to the community aja.. ngga perlu ngeluh terus Indonesia ga maju2.. krn kalian jg salah satu dr Indonesia yg ga maju2 ini. Think first before you type
Jika saja komentar kamu di-pin, itu poin yang bagus, Indonesia terlalu luas untuk digeneralisasi hanya berdasarkan wilayah yang lebih sering diliput seperti DKI Jakarta & sekitarnya, padahal masih banyak wilayah lain di Kepulauan Indonesia yang masih asri, adem ayem dan jauh dari pusat pembangunan yang tidak terkontrol. Perubahan memang awalnya datang dari diri sendiri, lalu lingkungan sendiri, baru mencakup wilayah yang lumayan luas, dan betul. Itu memerlukan waktu yang tidak sedikit.
Di Indonesia lebih kompleks, soalnya luas wilayahnya, jumlah penduduk dan culturenya lebih banyak. Tapi menurut saya sih proyek itu ga bs berhasil, karena industri di dunia membuat pemanasan global terus meningkat. Kalo cuma singapur doang, tapi negara2 lain masih cuek atau mengambilan langkah penanganan pemanasan globalnya lambat percuma aja. Butteefly effect terus terjadi di dunia. Pemasan global hanya akan berhenti apabila terjadi bencana besar yg menimbulkan korban secara massal secara langsung. Sehingga pada saat pemulihannya itu negara2 di dunia akan sadar bencana itu dan tidak mau terulang kembali. Atau yg terburuknya adalah bumi harus di restart kembali. Jadi harus ada pengurangan populasi manusia secara massive. Seperti sewaktu covid, pemasan global berkurang karena banyak induatri2 yg berhenti bekerja. Tapi ketika covid sudah terlewati, pemasan global berlanjut kembali. Penyebab pemasan global adalah populasi manusia yg terus meningkat, sehingga menimbulkan industri yg terus bertambah.
Keinget F1 GP Singapore biasanya di bulan Oktober yg mana kelembapan tinggi dan panas jadi pembalap mandi keringat dan sangat tersiksa balapan di Singapura
Reboisasi itu dulu yg dicanangkan oleh bapak pramuka Indonesia. yg bertujuan ntk penghijauan Indonesia dan biar adem jg tp ksni nya yah ngga ada rasaku..emang enak kali di zaman “bapak” itu akhhhh😂😅😅
Negara se upil kalau nggak ditata semaksimal mungkin ya akan jadi upil. Disingapura kamu boleh buang uang boleh investasi. Tapi tidak boleh mati disingapura,karena pemakaman tanah nggak ada,kalaupun ada ya mahal.
Pertanyaanku. Mengapa tidak coba bangum vegetasi di tiap atap gedung atau permukaan gedung. Misal pakai rumput atau tanaman yg ringan aja dl. Yg kita tahu kl panas matahari pada tanaman akan dipakai mereka sbg fotosintesis. Reduksi panas iya, produksi 02 walaupun ga signifikan. Drpd hanya cat, refleksikan cahaya kan juga suatu saat bakal berdampak pada efek rumah kaca ga sih.
Untuk di Singapura semua itu sudah dilakukan sejak awal sebelum adanya cooling project. Beberapa gedung dg green icon seperi Oasia Hotel, Park Royal Hotal, Changi Airport, Lee Khong Chian, dll. Untuk kita ketahui bersama setiap tahun suhu bumi selalu meningkat, sehingga kita perlu solusi yang lebih tepat lagi
Kek nya di Wakanda tdk kekurangan org pintar dan hebat bang, tpi kebanyakan yg menjabat lebih sering mementingkan diri sendiri dan kelompoknya. Dan kadang cmn skdr menjabat aja ilmu dibidang nya gk ada
Semoga pemerintah Indonesia lebih memfokuskan kepada pengembangan dan pemberdayaan peningkatan kemajuan kualitas pendidikan SUMBER DAYA MANUSIA nasional Indonesia
Kalo di indonesia mungkin lebih ke kesadaran diri sendiri , dari hal paling kecil ke penggunaan kandaraan bermotor atau ac. Gausah ngeritik ketinggian , benahi diri sendiri dulu.
kementrian terkait dan perguruan tinggi terkemuka di indonesia (UI, ITB dll) harus kerjasama untuk membuat project model gini, minimal ada dulu deh, walaupun terkesan niru, tapi demi keademan suhu di negeri kita khusus nya kota2 besar.
Klo di Indonesia kita ada proyek khususnya gini gak sih? 🤔
keknya gk bakal ada, orgorg kita kan hobinya mencuri ups wkwk
Mungkin ada seperti penanaman hutan di Kalimantan agar masih menjadi paru-paru Nusantara dan menindak tegas pembukaan lahan pertanian dengan cara pembakaran hutan yang sulit dipadamkan.
planet bekasi sangat butuh
proyek opung 1.0, mobil dan motor listrik bang. biar batu bara terus terserap ama pasar.
Cara Indonesia mengatasi iklim panas yaitu dengan cara mengundang hujan turun😂
Sebagai guru IPA, saya sangat kagum dengan penerapan sains yg sebenernya sederhana ini tapi dampaknya (diharapkan) signifikan. Masalahnya bukan bisa atau ga bisa, tapi mau atau ga mau. Tau sendiri di konoha kalau ada project apapun yg dipikirkan bukan efek dan manfaat dari projectnya, tapi profit/cuan nya yg dinomor satukan. Orang kitaa, orang kitaa....
ngaku guru tapi masih bnyak jg yg doyan buang sampah sembarangan gak becus n malas mengklasifikaskan sampah, ngerokok seenak jidat, tebang pohon halaman karena malas nyapu daun/hama ulat ato bahkan pekarangan diuah jadii garasi demi kendaraan...itu kebnyakan orang kita sok iye bandingin ma yg lain tp gak introspeksi sama gak becus lakuin hal kecil
Itu dr pemerintah sm petinggi konohanya, klo rakyat konohahya mw apa aja uaahanya pasti mencibir dlu. Inget pas copid dlu d bilangnya cm isu
Negara yg di kelilingi orang tolol akan berfikir keuntungan jangka pendek negara yg dikelilingi orang cerdas akan sabar demi keuntungan jangka panjang
@@ian1829orang2 tidak bilang covid itu isu hanya sedikit orang yg bilang itu isu mayoritas tidak bilang jika itu isu, yg benar mayoritas tidak percaya bahwa covid sangat bahaya hingga mengancam nyawa,kejadian ketidak percayaan tidak hanya ada di indo bahkan di amerika rakyatnya juga bandel.susahnya mengurus negara dengan jutaan kepala yg harus di edukasi.
@@azr0ckw4rsh1psebenarnya sudah banyak orang yang mencoba memilah sampah dengan benar, tapi setelah mereka tahu bahwa sampah mereka dicampur dalam wadah yang sama, mereka menjadi tidak mau lagi memilah sampah. "Toh ujung-ujungnya disatuin sama petugas sampahnya"
Beda negara, beda kualitas pendidikan, beda kualitas SDM, beda pola pikir, beda penerapan teknologi, beda budaya, beda ketegasan hukum.
Sebenarnya kita udah mulai, perbaikan laut dan hutan.
Di indonesia, pengangguran abadi, modal kata dunggu, bodoh dianggap orang hebat, tanpa perlu buktikan apa pun dari ucapannya. Bahkan yang berbica MMT sekali pun, di elu-elukan di anggap orang pintar tanpa bukti, ketika dia buka investasi hasil sama aja tetap 0. Orang kita lebih percaya mereka yang berhayal dari pada yang bekerja.
2024 ganti rakyat 😂
@@bocil-kerenmotivator itu biasanya.
Bener bgt kwalitas SDM kita yg rendah,saat pemerintah bikin program pembangunan malah dibilang nambah utang negara trus gimana mau maju klo kemajuan secara tidak langsung ditolak sama sebagian masyarakat yg ga mau mengikuti perkembangan zaman.
Fun fact, orang Indonesia jg jdi banyak yg kerja di singapore terutama orang" pintarnya kaya si scientist ini, karna jg disana lebih dihargai baik dari sisi Value, Salary, & harga personalnya. agak sayang ya, tapi ya mau gimana lg, selama masih ada oknum "orang kita" jadi agak sulit, stuck di satu titik aja
nah itu..
ibarat nya bertahan dsini jadi apa ?
boro2 di pakai atau di pekerjakan, di lirik aja kagak 🤣
karena yg punya kesempatan kebanyakan buat orng2 yg punya jalur orng dalam
gaji di Indonesia gk ngotak 😂😂 spek elit gaji sulit
@@waspadainvestasibodong2054 gaji sulit, pekerjaan nya sulit
Nah itu. Banyak talenta kita dihargai di Singapura. Pokoknya asal kerjanya bener dan di sana ga macem2, ya bakalan trus dihargai.
Sementara itu, di negara kita, boro2 dihargai, mo cari kerja aja sulitnya bukan maen. SDM udah usaha ngelamar kerja, eh malah dipersulit dng serangkaian persyaratan yg tidak masuk akal. Penampilan menarik, wajah rupawan, dll. Ini mo cari talent kerja atau talent model dah 😒
Oknumnya seperti apa?
Singapore tak ubahnya sama dengan belanda tapi jadi bangsa pemenang. Singapore berkutat dengan masalah perubahan Suhu, kelembaban dan keterbatasan lahan sedangkan Belanda berkutat dengan masalah kenaikan permukaan air, penanganan energi dan keterbatasan lahan. Kedua2nya sangat sistematis dalam menyikapi permasalahan.
Singapura juga hadapi masalah kenaikan muka air laut akibat global warming. Dan sejak dini mulai diatasi. $100B disiapkan utk mitigasi 100 tahun ke depan.
Selain itu masalah keamanan pangan, singapura punya target 30-by-30. Yaitu produksi pangan dalam negeri mencapai 30% sebelum 2030.
singapur udah beli pasir ke indo kok buat naikin daratan atau apalah. pemanasan suhu ya udah tinggal pasang AC aja. cooling singapur lebih pencitraan walau bagus sih tapi tetep sulit lepas dari AC. energi terbarukan beli listrik dari australia hasil dari surya panel di lahan gurun
@@arisangga246Cooling Singapura sudah biasa di lakukan di Jakarta. Contohnya perbanyak pohon, cat warna - warni
@@budigunawan4812apakah skrg Jakarta suhu nya turun menjadi dingin? Bagaimana dg fakta Jakarta kota paling berpolusi?
Bener-bener basic banget.
Bukan narsis atau apa, Hanya berdasarkan pengalaman pribadi.
Dalam skala kecil dirumahku ngelakuin hal mirip project tadi.
Mulai dari area halaman ditumbuhin banyak vegetasi/pepohonan baik berkayu maupun tanaman non kayu + warna cat bangunan dibuat 75% persen terang, alhasil suhu yg aku rasain ketika keluar halaman rumah sama ketempat lain itu suhu beda banget.
Salah satu fungsi adanya vegetasi itu dapat menciptakan iklim mikro yang artinya hanya di lokasi yang bervegetasi aja yang mengalami perubahan suhu, kelembaban hingga intensitas cahaya yang masuk ke tanah Atau aku sering nyebutnya mengurangi penguapan air di permukaan tanah.
Penguapan inilah yang bikin suhu di lokasi yang gak ada vegetasinya jadi naik.
Terlepas dari gagal atau berhasil nya proyek ini setidaknya negara Singapura sudah berusaha untuk mengurangi efek pemanasan global... lebih baik berusaha lalu gagal daripada tidak berusaha sama sekali good job lh singapur
Org Kita Sibuk Dgn Takutnya Hari kiamat😂
Di Indonesia terutama di Jakarta sudah biasa melakukan seperti itu. Contohnya perbanyak tanaman, cat tembok warna - warnin
Hampir 6 tahun belajar dan kerja di SG emang berasaa banget pembangunan di sini cepet dan cuaca juga sering ga stabil. Tapi semenjak pandemi kemaren Indonesia udah ga terlalu parah ngirim asap ke sini. Biasanya kebakaran hutan di sumatera bikin SG berkabut.😂 Moga ga da lagi deh. Soal project ini kayaknya emang udah jalan lama, ga cuma penelitian aja tapi masyarakat juga udah disuruh disiplin pengurangan penggunaan plastik.
tahun berapaa itu sampe Singapore kena kabutt ?😂 jauh jugaa ya asapnya jalan²🏃
Kita orang cerdas, lebih percaya ada bapak bapak belah lautan pake tongkat ketimbang projek dinginin bumi yang mau kiamat.
Sekarang kita lagi ada projek nyari rumah dajal.
😎👍😂
Bagi yg tinggal di kota berasa panas , kalo d desa sprt saya cmn panas terik aja tp gak sampe gmn2 kyk d kota 😁 klo d desa yg gx ad gedung, ikan d sungai jg masih pd idup krna air ny masi dingin .. kyk sy d kabupaten kalimantan adem..
@@orangmanusia8259nangkap ikan d sungai kalimantan aja bg , enak d sini adem apalagi org kabupaten 😁 gk ad gedung tinggi di kalbar .
@@ramasyaks6077kalo mau dingin pindah ke malang , ato daerah2 gunung , enak d sanaa.. indo cmn d kotanya yg panas klo d desa ngk..
SUMPAH AQ SENENG BANGET belajar bareng bersama Sepulang Sekolah ini. Bener-bener mesti dipertahanin channel bagus macam ini. THANKS buat semua investor yang rajin share, bikin status mengenai tayangan-tayangan dari channel ini. Terus berkarya Koide dan Tim ❤
Benerr banget, sains di Indonesia trlalu dianggap remeh. Contoh kecil di sekitarku adalah, aku punya dosen arsitektur yg berfokus pada fisika & sains bangunan.
Beliau ini sangat gencar buat ngajarin materi ttg climate dan bagaimana cara kita buat menanggulangi masalah climate serta melakukan simulasi. Eh mahasiswa maupun rekan dosen beliau suka meremehkan materi beliau.
Dengan respon yg seperti itu, beliau justru merekrut mahasiswa yg antusias dgn beliau. Dan aku salah satunya. Kami kerapkali diajarkan secara pribadi dan ilmu² yg disampaikan memang cukup basic sains seperti kata bang koi.
Tapi kerennya, hasil dri simulasi tersebut bener² diterapkan oleh beliau di rumahnya, dan komplek perumahannya. Dan itu memang beneran punya dampak yg signifikan. Salutt sama org² yg melek sains kayak beliau ini. Bahkan negara singapura yg menghormati ilmu² sains seperti ini ❤
Kita gak butuh orang' pinter 🎉🎉🎉
yang penting kerja, kerja, kerja, baru belakangan di koreksi biar tambah dana lagi
Sebenernya SG udah mulai concern ke hal ini udah dr lama sih.. jaman sy kuliah arsitektur dulu, kami study ke Singapore mempelajari green architecture dan green building.. saat itu, singapore masih fokus untuk membuat green city, forest city, bahkan justru bikin kota di dalam hutan.. ide2 professor di sana cukup gila sih emang.. pingin buat kota nya ada di bawah tanah, dan permukaan fokus buat penghijauan.. kaya yg dibilang, green architecture sebenernya jg simpel bgt sih, cm menerapkan prinsip basic science aja, kaya udara panas itu akan bergerak ke atas dan udara dingin di bawah, konsep shading untuk memasukan cahaya ke ruangan tp tidak dengan panasnya, dll.. tapi memang butuh biaya lebih untuk menerapkannya, itu yg biasanya bikin konsep ini ditolak di negara kita
Biasa, takut dikorupsi oleh oknum dan takut di hina warganya yg masih awam soal hutang negara...
00:00 🌡 Pemanasan di Singapura berlangsung 2 kali lebih cepat daripada rata-rata global.
02:56 🏙 Kepadatan penduduk dan bangunan menyebabkan efek Urban Heat Island di Singapura.
04:28 🌆 Urban Heat Island terjadi karena pembangunan, kurangnya lahan hijau, dan geometri kota.
06:31 🌍 Diperkirakan 70% populasi dunia tinggal di perkotaan pada tahun 2050, meningkatkan dampak Urban Heat Island.
07:38 🔥 Suhu di Singapura naik 7°C, dengan prediksi peningkatan suhu global hingga 4,6°C pada akhir abad ini.
08:09 📊 Proyek Cooling Singapore berfokus pada mengukur dan mengidentifikasi langkah mitigasi terhadapsuhu panas perkotaan.
11:02 💼 Proyek ini menghasilkan banyak lapangan kerja dan berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu serta universitas.
11:47 ♻ Energi terbarukan dan pengembangan lingkungan ramah akan membantu mengatasi dampak suhu panas perkotaan di masa depan.
12:14 🌐 Penggunaan riset dan simulasi digital membantu menciptakan solusi efektif untuk mengatasi suhu panas perkotaan di Singapura.
12:43 🌆 Pengembangan Urban Climate Twin (UCT) memungkinkan simulasi efek solusi seperti penggunaan energi terbarukan, vegetasi, dan material kota.
13:36 🏡 Penataan kota yang tepat membantu aliran angin alami dan mengurangi ketergantungan pada AC.
14:17 🎨 Mengganti warna bahan bangunan menjadi lebih cerah dapat mengurangi penyerapan panas dan membantu mendinginkan suhu perkotaan.
14:59 🇸🇬 Singapura menerapkan langkah-langkah seperti mengganti warna bangunan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar dan emisi karbon.
15:30 🤔 Apakah langkah serupa bisa diterapkan di negara lain, termasuk Indonesia, untuk mengatasi dampak pemanasan global?
16:10 🗣 Diskusi dan komentar tentang penggunaan ilmu pengetahuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih nyaman sangat diharapkan.
Terima kasih rangkumannya/abstractnya.
Pake ai ya bang?
1:14 judul lupa diganti😂
gabut apa gimana min ;( aku nonton full
cek di menit 1.12 kok learning by googling FAKTA-FAKTA TENTANG HALLOWEEN DI ITAEWON
kebetulan gue sarjana teknik lingkungan, dan hal semacam ini bukan hal baru menurut gue, jangan bilang kualitas sdm orang indo jelek. dari gw semester 5 aja udah sering banget project desain" kesehatan lingkungan gini. cuma......., pemerintah kurang aware buat investasi di kesehatan lingkungan. masyarakatnya juga ga bisa langsung didesain jadi ramah lingkungan, buang sampah aja masyarakat ga patuh, buat ngubah suatu kebiasaan dalam masyarakat itu susah.
sebetulnya cukup lihat aja TPSA di tiap kota, provinsi, masih banyak yang tak terawat , terbengkalai, cuman berapa TPSA saja sudah mulai dimanfaatkan sebagai sumber energi sisanya TPSA lainnya jadi gundukan gunung sampah, yang sewaktu waktu bisa meledak, sering kebakaran, dan longsor.
Nah iya kak bener, butuh sosok yg bener" tegas menurutku klo masalah lingkungan ini sih..prosesnya jg pasti bakal ada plus minusnya dan pasti bakal ada aja yg ngrasa jd korban, tp kalo lama" dibiarin juga yg susah dan dirugiin yaa semuanya
ya mohon maaf bro
yang proyek2 kayak gini ada cela untuk di korupsi gak? kalau ada baru sikat dah...
Yang dimaksud sdm rendah ya masyarakat yang gak patuh buang sampah itu..jumlahnya jauh lebih banyak soalnya
coba bahas duit bang pasti pejabat suka 😂
100% video ini berisi ilmu arsitektur banget😅
Sebenernya indo itu ada peraturan dalam pembangunan untuk wilayah hijau (kdh) rata² 30% (tiap kota/kab beda²) dari wilayah yang ingin dibangun harus ada rth (ruang terbuka hijau), rth ini bener² diatas tanah, bukan rth diatas gedung, rth ini berfungsi sebagai resapan air hujan (biar ga banjir juga😅), jarak antar gedung untuk arah angin dll, tapi kadang ga sesuai karna banyak suap. Rth ga cuma buat high rise building tapi semua bangunan ada peraturan untuk area rth. Negara terbentuk karena 3 hal, orang yang bisa mengatur UU, orng yang berduit, org yang berinvestasi. Pemerintah daerah (kota/kab) juga punya rencana tata ruang wilayah (rtrw) tapi ada beberapa daerah gajelas, ga edukasi ke masyarakat, bahkan ada yang gapunya, alhasil masyarakat yang punya lahan pengen bikin rumah, diabisin semua lahan jdi bangunan. Kita sebagai (bentar lagi jadi calon arsitek😊), negor sama org yang lagi bikin rumah malah dimaki²😅
So intinya, tindakan kecil yang bisa kita lakukan sisakan lahan untuk area hijau di sekitar rumah kita, dukung pemerintah yang berkaitan dengan rth kaya pak anies (CONTOH) buat area pedestrian, taman, malah dikomen negatif "jakarta makin macet", masyarakat indo terlalu dimanja dengan kendaraan, kekerasan (jalan) bukan solusi dari kemacetan malah makin ancur.
Wahh ketemu org yg paham arsitektur juga. Iya bener, indonesia sebenernya punya peraturan bangunan. Bukan hanya ttg legalitas seperti rth/kdh aja.
Ada lembaga khusus yg mengaturnya tolak ukur agar bangunan *khusunya bangunan gedung itu harus bersifat berkelanjutan yaitu GBCI.
Dan sebenarnya bangunan gedung itu harus punya sertifikasi GBCI baik pd saat proses perancangan maupun setelah bangunan tersebut sudah dibangun.
Hanya saja dalam banyak kasus, hasil rancangan masih belum sesuai standar dri GBCI. Eh bukannya diakali justru terima suap agar mau tidak mau hasil rancangan tersebut harus terwujud dan sesuai standar.
Minimal harus Paham KLB.
Sudah ada di SNI. Semua di buatin Surat edaran menteri tapi, sama aja boong. Gak di implementasi kan sama yang paham peraturan nya.
Arsitek itu paling banyak dosanya. Kenapa? Lu gambar bangunan tapi, semua yang ada dalam hukum pranata arsitektur lu nggak indahin. Ngikut bae sama pemilik.
Ini nih, INI. Padahal banyak mahasiswa yang mau dan bisa riset tentang permasalahan negara. Namun kurang dukungan dan biaya. Alhasil lulusan univ sebagian besar masuk diperusahaan swata. Contoh nyata, dikampus saya dulu (teknik) banyak praktikum dan disuruh ngiptain alat atau robot yg mempermudah dan dibutuhkan masyarakat. Tapi setelah selesai, yaudah gitu aja. Orang pintar di indonesia banyak, orang serakah juga banyak. Dan membentuk pola pikir yang baik dimasyarakat indonesia itu susahnya susah susah sekali.
ini yang saya pelajarin waktu kuliah dulu. Sekarang karena sudah jadi arsitek, tinggal berusaha mengaplikasikannya. Minimal pada setiap proyek yang di handle, atau seminimal mungkin, di properti sendiri. Ayo sama-sama jaga bumi 🌏🤗
Ada beberapa tindakan kecil yang dapat kita lakukan untuk membantu mengurangi dampak pemanasan global. Beberapa contohnya adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menghemat energi dengan mematikan perangkat listrik saat tidak digunakan, menggunakan kendaraan ramah lingkungan, mengurangi konsumsi daging, dan mendukung energi terbarukan seperti panel surya. Meskipun tindakan-tindakan ini mungkin terlihat kecil, tetapi jika dilakukan oleh banyak orang, mereka dapat memberikan dampak positif terhadap perubahan iklim.😊
Mimpi mu indah kawan
butuh tindakan besar, klo kecil gitu gk guna😅
Justru tindakan kecil ini harus kita terapkan mulai dari diri kita sendiri keluarga dan teman nanti lama lama pasti akan berdampak besar
@@rwans5640yaelah bocah, bapak lu masih pake motor yg bikin polusi aja sok bijak
Panel surya keliatan nya masih agak terlalu mahal dan agak ribet diawal sama masih perlu mempelajari software pendukung nya biar bisa mengelola energi nya.
Itu sih yang sepengelihatan saya dari channel luar yang udah ngelakuin (undecided matt ferrel sama mkbhd)
Mantap koi !!! Cooling Singapore menjadi salah satu video yg memiliki 3 marketing video tentang pembahasan pemanasan global, jangan lupa jaga kesehatan ya Koi.
bersyukur karena lahir dan gede di sumatera barat bukittinggi yang mana di siang hari ga perlu kipas sama AC dan di malam hari nya tidur wajib pake 2 selimut,,ga kebayang teman2 yg tinggal di daerah panas ga pake AC apalagi kipas😢
Sama bang, gw lahir di daerah pegunungan dimana kadang siang hari aja pake jaket 😁
Sama bang beruntung ngerasa beruntung banget tinggal di bandung pedalaman yang suhu rata2 malam nya 16-19'c dan kalau siang paling panas 23'c
Best memang Singapore, Aku ekspor rempah rempah ke Singapore dan negara lainnya dan punya 2 buyers disana, mereka selalu ekspor ke negara negara lain, dan 5 tahun lalu Buyers dari Amerika datang untuk melihat quality produk kami, dan mereka banyak cerita tentang kekecewaan dengan orang Indonesia yaitu di "dibohongin" seperti quality jelek, sudah melakukan DP tapi barang tidak dikirim (menghilang), ada yang barang dikirim tapi cuma 5 ton seharusnya 14 ton dan banyak lainnya, dan mereka selalu bilang "Kami selalu beli di Singapore, Vietnam. Dan beberapa kesempatan juga ngobrol sama buyers Singapore, Kenapa kami dipilih ? Karena kami memiliki "trust" dan seharusnya kalian lebih hebat dibanding kami, Kalian memiliki kekayaan alam yang melimpah dibanding kami yang sangat terbatas, dan mereka bilang ke saya "trust, quality, branding".
Gw tinggal di batam, kalo mau ke singapur deket bgt. Butuh sekitar 45 menit naik kapal fery. Meskipun deket, tetapi kesenjangan antara batam dan singapur itu kelihatan bgt jomplangnya, mulai dari infrastruktur, taraf hidup, kesehatan, pendidikan, dan lain lain. Dari fisik, pergaulan, etos kerja ataupun kemauan yg kuat, tiada perbedaan yg signifikan antara kita dan mereka. Tp aku tersadar ada satu hal yg membuat mereka lebih maju, mereka benar2 sangat disiplin terhadap waktu dan aturan. Berbeda dengan kita yg bertele tele dan agak santai. Jd jangan kaget kalo nanti di masa depan, negri yg dulu namanya temasek, skrg singapur akan menjadi negara dengan teknologi yg sangat maju di atas jepang dan china 👍
ini bagus banget, tapi okelah misal kalau Cooling Indonesia terlalu luas, semoga aja ikn ikn itu mulai nerapin cooling initiative, tapi kan kelamaan ya kalo nunggu di sana, berarti harusnya ada pemetaan lokasi mana yang heatnya tinggi, penduduknya tinggi, penggunaan energinya tinggi, dan memungkinkan untuk dilakukan modifikasi berbagai aspek biar jadi pilot city. Ini harus dilaksanakan pada tingkat pemerintahan, karena bisa aja aku rasa misal swasta buat initiative demikian, atau ada startup yang fokus di sini, tapi kasian karena pekerjaan riset itu dananya besar dan perlu modal awal untuk hasil di akhir jadi agak sulit rasanya kalau pendanaannya tidak secure pada tingkatan pemerintah, kecuali ada CSR dari konsorsium perusahaan swasta mungkin bisa aja, tapi aku rasa produk dari cooling singapore itu ga cuma tata ruang dan kota, sistem hvac dan lainnya, tetapi ada produk yang bernama regulasi. Maka jika kita ingin ikuti ini memang seharusnya pada tingkatan pemerintah yang mengeluarkan regulasinya setelah riset atau pada tahapan pencapaian lanjutan milestone dari risetnya yang nantinya regulasi dapat berubah jika ada kebaruan hasil dari riset yang dijalankan.
Negara-negara yang selesai sama urusan "perut" nya (negara makmur, yg kebutuhan premier/skunder nya sudah terpenuhi sandang pangan papan nya udh terpenuhi) pasti banyak fokus untuk perbaikan alam, orang Swiss, Finland atau negara2 maju lainnya, mereka banyak yg jadi volunteer go green, binatang, laut, perkembangan teknologi terbaru, kemanusiaan dll..
Beda dengan negara2 miskin atau berkembang (kayak Indonesia) fokusnya masih mencari pekerjaan, penghidupan, kesejahteraan, makanya stabilitas politik, ekonomi, pendidikan nya juga masih struggle (perebutan kekuasaan, korupsi, pelayanan kesehatan yg buruk, kualitas pendidikan rendah dll.) Intinya masih ngurusi urusan perut masing-masing...
Iya bener. Ga bisa sepenuhnya disalahkan ke pemerintah, karena masalah di pemerintah udah kebanyakan kaya yang disebutin tadi. Kasusnya kaya eropa yang juga mengalami masa masa pemuasan nafsu di masa abad 19 dan 20an awal. Nah Indonesia lagi di fase itu, ya semoga Indonesia bisa semakin baik lagi.
@@dimassetiawan6609 nahh iaa ini tambahan juga…
Yang kalo di sekolah bertanya² sebenernya belajar mtk,fisika,kimia yg science² susah payah buat apa, ya ini jawaban nya. Kalo bener² diterapin di kehidupan emang berguna banget. Semoga kalo disana sukses bisa menginspirasi negara lain untuk melakukan hal yg sama
Terus ente belajar mata pelajaran itu kepake buat apa? Yg belajar itu jutaan orang, tp yg make cuma sebagian kecil aja.. Kenyataan dunia kayak gitu..
@@gemamoch1 kenyataan di "wakanda" lebih tepatnya
@@gemamoch1 hny di negara miskin yg kuat dogma agama yg gak terpakai.
@@gemamoch1gini bro, tujuan kita diperkenalkan banyak disiplin ilmu ketika masih duduk di bangku sekolah untuk membantu kita menemukan minat yang kita sukai, karena kalo tidak diperkenalkan dari awal, nantinya kita bakal telat menemukan bidang yang kita sukai
Pohon2 gede di sepanjang jalan raya depan rumahku baru aja ditebangin abis bang oleh pemkab.
Katanya menjelang musim ujan bahaya kalau dahannya jatuh/patah.
Tapi dilihatnya cuma dari satu sisi doank.
Gak dipikirkan dampak lainnya, cuaca semakin panas, penyerap air hujan berkurang, penangkal polusi ilang.
Jadi iri ama Singapore 😊
ITB udah kaya gini. Ruang kelasnya ga pakai AC, banyakin pohon, gedungnya ngalirin angin, cuma ya itu sekitarnya masih panas banget macet kendaraan
Singapore : Kota yg diurus orang2 profesional dan penduduknya mengutamakan kepentingan umum dan bersama
Jakarta : Kota rasa kampung yg diurus orang2 egois dan penduduk mementingkan urusan masing2
Sebenernya warga Indonesia dah mulai membaik kelakuannya, kaya penanaman pohon di beberapa tempat, gotong royong dalam ngumpulin sampah (pandawara effect), mulai banyak yg pake kendaraan listrik, ekonomi meningkat, perpindahan ibukota (jakarta dan sekitarnya dah padat banget) makin banyak infrastruktur, produk dalam negeri kualitas nya makin bagus dan terakhir bahan bakar sawit ya walau sekarang masih diuji coba
Negara kita mesti banyak menggalakan riset dan teknologi untuk kebaikan, kita terlalu banyak abai daei hal kecil hingga besar yg dampaknya tentu akan sangat besar di kemudian hari
Minimal di setiap rumah ada tumbuhan hijau dan 1 pohon, ini juga bisa membantu walau gk signifikan. Sa.pah daun kering jangan dibakar tapi dihancurin jadi pupuk
2019 pernah kunjungan ke NUS, mereka udh punya gedung yang bebas ac, tapi adem banget asli. Dan bangunan ini udah dibikin lisensinya jadi kayaknya bisa dibeli deh buat pemerintah atau kampus yang mau bikin juga kayak mereka
NUS itu apa kak
@@dinarta2888National University of Singapore
@@dinarta2888 National University Of Singapore dik...mh nuntut disana?
Bang, gue yakin setelah ngonten lo ngerasa lebih pinter ga sih? Banyak ngulik2 hal yg ga banyak orang tau. Memberikan informasi ke orang banyak membuat diri sendiri lebih pintar dan berkualitas. Keren lo bang
Rill
biasanya tim sih yang ngulik atau cari tema konten, cuma balik lagi ke pribadinya, orangnya seneng hafalan atau pemahaman, jelas kalo konten itu scripted, semuanya ditulis rapih biar alurnya enak dan ga lompat-lompat, tapi kalo emang orangnya suka dan gampang paham dalam hal apapun itu, ya bakalan ke tanam selamanya di otaknya
@@farhanzabidi ya apapun itu 1 tim jadi pinter. Ngulik, baca, tulis ulang jadi script konten. Berkah banget nyari duit yg bikin pinter diri sendiri & orang banyak
Singapore : kami menggunakan sains untuk mengatasi perubahan iklim yg ekstrim
Indonesia : mari kita berdoa supaya turun hujan
*Edit bukannya ngeremehin doa, tapi salah satu tujuan masyarakat memilih pemimpin ya buat ngasih solusi. Masalahnya mereka seolah-olah udah pasrah dan ga tau ngapain lagi
B*go, ngebandingin Indonesia sma negara seukuran timor leste
dilanda fakta. kita boleh bergantung pada tuhan, tapi ya harus ada tindakan juga dari kita...
@@alexanderlim4124bodoh
😂 nyalahin pemerintah solusi pemerintah dongo masyarakat juga dongo
Gak usah diperdebatkan, di setiap negara ada kekurangan dan kelebihan, yg penting anak istri hidup makmur 😂
Aku asli org singapore . Pemerintah kami suka.sama teknology yang bisa memafaatkan rakyat gak kira idea apa yang kamu bisa memperolehkan dan pemerintah akan mendukung project itu..kalau berhasil.mereka akan laksanakan project tersebut..gak kira apa project pun mereka akan cuba asalkan ia berguna pada masyarakat...
bang, sebagai anak natural science aku bangga padamu yg sudah membuat konten ini. Basic science semua itu bang, kita bisa juga nerapin tapi somehow syulit karena regulasi dan sandungan dr yg berkepentingan. bener, antar kolaborator emang harus satu tujuan bang
Pentingnya kolaborasi antara Akademisi, Profesional, dan Pemerintah. Kalo di kita jarang yang tiga-tiganya bersinergi dengan baik.
Pemerintah udah kerja bareng akademisi buat kajian, tapi pas penerapan dikorupsi atau yang ngerjain gak kompeten. Sering juga pemerintah langsung gas aja tanpa kajian matang. Kadang udah kajian tapi kajiannya didiemin dan gak dikerjain sampe kapan tahun.
Di sisi lain akademisi pun mau bikin kajian praktis bakalan susah. Karena jobdesc udah banyak. Harus ngajar lah, penelitian lah, jadi pembimbing lah. Makanya biasanya diserahin ke konsultan yang lebih praktis. Tapi konsultan biayanya bisa mahal.
Ironis, Universitas bagus pasti ada di kota besar. Tapi kota besar ini justru masalahnya paling banyak dan gak selesai-selesai.
Dan kenyataannya sekarang, Universitas malah ngadain debat buat pilpres dibanding ikut nyari penyelesaian polusi Jakarta
@@yanuarbtara22 Gak ada yang salah dari itu. Justru bagus. Bisa pantik diskusi terkait polusi.
q ngliat negri ini tu masih banyak ke egoisan, pengennya kaya sndri tp dngan cara cepat, maksudny masih banyak org dsni yg pikiranny kek gt dr kalangn bawah-atas makany tiap ada org cerdas yg puny solusi buat suatu masalah entah untuk jangka panjang/pendek kalo solusi itu mengaanggu jalan masuk kekayaannya ya org" kek mrka gabakal kasi dukungan/persetujuan. sementra misal solusi itu ngga menghambat apapun tp yg terkena dapak dr permasalahan itu adlah org" kecil ya yg di atas ngga peduli, ada yg pedulipun pasti kalah suara dengan yg egois" ini 🤷🏻♂️ ngeliat tiap berita" yg masuk, info apa" yg viral di negri ini buat q udh sdikit membuktikan pemikiran q klo banyak bgt org egois 😕
gue IRI BANGET sama langkah-langkah scientific kayak gini yang jelas-jelas dari masyarakat dan pemerintahnya sama2 mendukung. Klo indonesia ya... masyarakatnya gajelas, pemerintahnya apalagi😢
Sama😢
Sama Bang, sini juga iri dengan kemajuan dan kualitas manusia negara-negara maju itu. Namun alangkah baiknya kita memulai dari diri sendiri dulu, dimulai dari hal-hal kecil untuk bisa seperti mereka yang maju
Terus anda sendiri udah gimana??
Jangan hanya menyalahkan satu pihak
Padahal Anda juga pelaku utama
Munafik jadinya
@@Tumanggor-sq2xp ah komen template. Gue sebisa mungkin kemana-mana naik transportasi umum dan jalan, gue gak buang sampah sembarangan, gue gak nyisain makanan, gue gak pake ac. Butuh apalagi? Gue bikin virus yg ngebuat semua orang jadi pohon? Terus kalo bukan masyarakat dan pemerintah yg disalahin siapa yg disalahin? kampas kopling?
@@Tumanggor-sq2xp lah anda sendiri sudah bertindak seperti apa sampai saat ini kesinggung kah 🤣? emang bener apa yga abangnya bilang, kalau adanya kerjasama masyarakat dengan pemerintah negara kita mungkin saja seperti singapore atau bisa saja lebih dari singapore. tapi boro-boro ikut andil dalam isu kek gini, masyarakat kita aja buang sampah masih ke sungai 🤣. seharusnya situ bisa lebih bijak dalam menanggapi sebuah komentar, dan komentar abang itu gak salah.
Trobosan2 hebat seperti ini hanya dapat dilakukan sebuah Negara yang dimana para pejabatnya tidak korupsi 😃
Dan rakyatnya yang kooperatif
Yg menghambat itu salah satunya ya agama
@@Initial-KA-emang kaum atheis di indo udah pasti cerdas ilmu pengetahuan seperti rakyat di SG ? Hidup di Indo aja masih berkutat dgn gaji UMR
dogma agama yg buat kualitas SDM buruk dan sulit maju.
@@wijayasalim8244justru agama itu rules jelas harus seimbang dengan alam kale..
Kayaknya banyakin nanam pohon bambu bisa jd salah satu solusi, karna rumpun bambu bisa mengikat air tanah n mendinginkan udara sekitarnya. Orang2 kampung yg sering ke hutan atau kebun mungkin merasakan sendiri ademnya dibawah rumpun bambu.
pada tahun 2015, ada dibuat paris agreement untuk menahan kenaikan suhu hingga1.5 derajat pada 2050, gerakan sustainable dan green sudah banyak, salah satunya pada perancangan bangunan, di sisi lain bangunan menyumbang 35 % energi dunia, dan 12% penggunaan air dunia, menghasilkan 25% sampah dan 40 % emisi gas rumah kaca, dari rumah hingga kawasan dan gedung tinggi, tapi semua itu tidak murah, harus menaikan cost atau RAB sekitar 12% dari RAB normal, jika tidak ingin menaiki RAB maka perubahan perilaku diutamakan, disini peran ARSITEK SANGAT VITAL, tapi di sisi lain, negara ini sangat sulit menghargai peran arsitek, lebih memilih perancang non arsitek untuk membangun bangunannya, menjadikan gagasan tsb dilewati dan tidak ada yang berubah kedepannya.
untuk para guru IPA, Fisika dan lain sebagainya, saya yakin para arsitek sudah sangat ingin menerapkan gerakan sustainability ini, tpi disayangkan masyarakat indonesia belum siap, sustainability tidak bisa bergerak di satu poros, harus bergerak disemua banyak poros, termasuk dari pola pikir para politikus yang mencoba menyelesaikan 30% proyek mecusuar IKN dalam kurun satu tahun, berapa besar indonesia memberikan Emisi Karbon untuk dunia? embel2 green di IKN, itu hanya produk politik, hanya roro jonggrang yang berhasil buat 1000 candi, tidak pada Indonesia.
terima kasih
Di singapore tuh warganya gampang diatur krna kbnyakan mereka pendatang ato perantau. Gak bnyak protes slama itu untk kbaikan bersama. Trus wilayahnya jg kecil, lebih kecil dri bali jdi gampang ngaturnya.
Yap benar
semakin banyak kepala semakin susah buat di atur
dan satu lg kebanyakan pendatangnya jg gak asal2an banyak yg pinter2
Jakarta juga 99% pendatang dan wilayahnya lebih kecil dr singapura, tapi...
Next bahas jepang buang limbah/ nuklir ke laut 👍👍
Hmmm apakah makanan lautnya akan menurun?
Up
Naahh kudu dibahas nih
Up
@@Rkap_Oz Yo ndak tau 🤣
Menurutku kalau mau mengurangi pemanasan global hal seperti ini harus dilakukan di semua negara, kalau cuma 1 negara seperti Singapura, yang mohon maaf negara dengan wilayah yang kecil, gak akan ada efeknya karena akan kalah dengan pemanasan global. Harapannya semoga Singapura berhasil dengan projeknya itu, sehingga semua negara sadar dengan pemanasan global semakin parah dan bisa menjadikan Singapura sebagai panutan.
Yah tinggal di contek aja gan projeknya, cuma yg jdi masalah dikorupkah projeknya? Itu aja sih permasalahannya
@@RizalZeninbukan cuman itu, tapi rakyat nya dulu mau ngikutin ngak , biasanya kan buang buang angaran
@@kimjongun5050 kan udah ada contoh nya, di singapur udah di terapin, knp g mo kontribusi rakyatnya kalo udah ada contoh kongritnya ? Nyaman sama keadaan kah ato gmna 🤷
@@RizalZenin lu terlalu polos ya? kyk gatau aj kl org kita masii gampang dikibulin apalagi kl dibalut dgn teori konspirasi dan bumbu agama. lu ngasih cth konkret sgp tapi kl org sdm rendah dan iri dengkinya tinggi palingan dicari kekurangan negara sgp
@@Ma.Kyung-Na serendah itu yak? awkakw Sampe mudah banget ditipu dan dibodohi sama cerita dongeng yg g ada dasar ilmiahnya sama sekali. Padahal kita ngomongin dunia nyata loh, bukan cerita fiksi ato cerita fiktif lainya😅
Banyak Bangun Kolam ikan Guppy biar happy :)
Menanam Pohon Beringin & Menanam Pohon Bambu.
Aku pernah duduk di pohon beringin rasanya adem banget
Pohon bambu juga banyak menyimpan air di bagian batangnya
Semua atap bangunan dibikin Pot yang besar, jadi bisa bertani diatas gedung
itu sihhh Saranku 🎉
saya pernah kapok berkunjung ke ibukota. panas macet sumpek. tp seminggu lalu saya berkunjung lagi. dan saya ngerasa betah krn nginap dekat GBK. lumayan nyaman krn msh banyak area hijaunya. tp melipir jauh dikit dr GBK langsung kerasa sumpeknya
Langkah terbaru negara kita adalah melakukan WFH untuk menekan angka pencemaran udara di Jakarta.
Sebenarnya langkah seperti reboisasi dan penghijauan akan dengan mudah menurunkan suhu lingkungan. Lalu memasang turbin ventilator di atas bangunan juga bisa menurunkan suhu ruangan secara signifikan.
Kata bosku yg orang HK bilang Indonesia udaranya kurang bagus katanya karena terlalu banyak org merokok, terlalu banyak org gengsi pengen punya mobil setiap org
@@indar-ds5yq cuma di kota sih udaranya gak bagus. Di desa masih sejuk.
Yang kurang disadari oleh masyarakat dan pemerintah daerah adalah pentingnya pepohonan. Banyak pohon di pinggir jalan yang ditebang. Padahal pohon-pohonnya kebanyakan gak seberapa tinggi dan masih muda. Padahal pohon-pohon itu yang bikin adem. Akhirnya sekarang suhu di jalan2 nasional sangat panas. Pernah di suatu daerah padahal panjangnya cuma 15 km, tapi karena kurangnya pepohonan di pinggir jalan, melintasi jalan itu sering bikin dehidrasi bahkan heatstroke.
@@indar-ds5yqkarena kesuksesan orang itu dilihat dari harga mobilnya. Kalo gak punya mobil akan dikategorikan miskin, apalagi mobilnya cm brio
@@alkaligreylion4419 bener bro harusnya Pemda ngasih perda dilarang merokok sembarangan juga sih tp ya tau sendirilah SDM kita gimana.
Di kampung pun sekarang dah panas cetar bro cos aku tinggal di Ponorogo
@@rryan.hidayat ealah klo di kampung standard kaya itu klo ada sawah berpetak petak tiap panen bawa uang dikresek pergi ke BRI ...susah ya jadi org kota
Baru rencana 😅, di Indonesia Kalo main jauhan dikit banyak rencana rencana begini tapi mentok gak terealisasi kebijakan dan prosedur 😊
Solusinya dimulai dari diri sendiri untuk mengurangi dampak pemanasan global, :
- Jalan kaki ke minimarket depan rumah
- Bawa tas belanja sendiri
- Menggunakan transportasi umum (minimal gojek,gocar dkk saat berpergian 10-15km)
- Menanam pohon disekitar rumah (dan disapu juga sampahnya 😂)
- Membuat kolam ikan hias di sekitar rumah
- Mengurangi penggunaan listrik (lampu,AC,)
- Cabut magic com setelah nasi matang, dan hidupkan sekali ketika merasa nasi ingin panas dan cabut lagi
- Mencuci baju sepekan sekali dengan mesin cuci
-
Yang ogut tulis Alhamdulillah udah dilakukan yaa😊
Aksi dari kita sendiri yang ditunggu bukan hanya bisa Bacot salahkan sana sini hayuk jadi generasi aksi aktif
Terakhir berdo'a dan Usaha dengan alat seadanya 😊
Kalo gojek sm aja pake motor sendiri.. Ya mending pake angkot.. Kalo gojek ya pke motor sendiri aja deh
Point mana yg udah loe lakuin bang kalo boleh tau
Bang koii, coba bahas dong tentang pemerintah jepang buang air limbah nuklir atau zat radioaktif ke laut yg sampai" negara tetangganya ga setuju dan apa dampaknya bang jika zat radioaktif masuk ke Wilayah Indonesia termasuk seluruh dunia 🙏 lumayan ini bang teknik marketing
Nah ini. Cuma kalo sekilas sih gak berbahaya ya. Limbah dari Tiongkok malah ratusan kali lebih berbahaya. Terus arus di laut tempet limbah Jepang di buang cenderung ke arah Utara menjauh dari Indonesia.
Bahayanya ya mutasi hewan2 laut , bisa2 hiu jadi megalodon ato cumi2 jadi Kraken ato ular laut jadi shenlong terus iguana laut jadi godzilla
@@desuganmen4827 aowkwokwo sekarang paham orang jepang, keknya ingin mensummon mereka lewat sience
@@desuganmen4827hahhh merakan punya Ultraman... Dan power ranger😅. Belum para ninja sama lebih ngerilagi mugentsukoyomi😂😂
Itu bang koi, IKN dibangun menggunakan material tembaga dan Kuningan, yang mana kedua material ini penghantar energi terbaik, baik listrik maupun panas, dan kedua material ini juga sangat mudah menyebar dari satu titik ke titik lainnya bila terkena panas, dan lagi material ini penyimpan suhu yang baik di bandingkan besi, kenapa ya gak di bangun dengan bahan alumunium yang sifatnya mudah panas juga mudah dingin, dan kebanyakan alat elektronik pendingin panasnya terbuat dari aluminium atau dikena dengan nama heat sheng/hetsing, bahkan sebagian dari merk merk smartphone backdoor nya dibuat dari bahan heat Shing, yang jika hpnya panas begitu di kipasin sifat panas nya akan terbuang dengan segera dan di gantikan dengan suhu dingin, jika kaliann pengguna pc, lihat di bagian atas cpu ada heatshing dan di atas heatshing ada kipas, imajinasikan sendiri cara kerjanya.
Berhasil atau tidaknya Singapura dengan project Coolingnya tergantung juga dengan seberapa cepat pemanasan global terjadi. Karena pemanasan global itu skala global, bukan Region.
Jadi, walaupun seandainya Singapura gagal dalam proyeknya (maksudnya dimana mereka gagal dingin karena pemanas global lebih panas), mereka sudah pernah buat sesuatu atau hasil dengan menggunakan metode science sederhana yg semua negara bisa terapkan.
Dan negara2 lain bisa tiru dan modifikasi cara tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka.
Jadi proyek ini bisa di bilang win-win solution, walau gagal mereka dapat hasil, dan kalau berhasil Singapura akan lebih cepat beradaptasi dengan pemanas global atau udah ambil start lebih dulu.
Untuk Indonesia, bisa coba cara dimana pemerintah menyediakan transportasi umum yg bisa dijangkau untuk yg tempat tinggal jauh dari tempat kerja. Dan untuk mereka yg tempat tinggal dekat dengan tempat kerja, bisa menggunakan sepeda atau kendaraan transportasi electric lainnya (mobil listrik dilarang karena akan makan banyak tempat parkir, sepeda listrik bisa jadi alternatif yg paling bagus).
Dan seandainya cara di atas berhasil, pemerintah bisa mulai transisi ke energi terbarukan seperti angin, air dan panas bumi.
Ini butuh effort yg 20-30 kali dari Singapura karena geografis Indonesia yg sangat luas.
Dan juga pengawasan yang sangat ketat karena kita adalah negara korupsi.
Setelah liat ini, yg sebelumnya liat berita orang lawan arah. Gw berpikir "sepertinya masih jauh"😅, bahkan gw kepikiran kalo seandainya kita dapat membuat alat pembersih udara pasti orang2 bakal ngotorin udara dan bilangnya "kan udah punya pembersih udara".
Singapura itu harus lebih ber inovasi kedepannya karena wilayahnya kecil
Untuk menghindari bencana yang terjadi
Karena pertumbuhan penduduk juga mempengaruhi
Lingkungannya
Kalau Ngk gitu ya hancur
Apalagi kedepannya pemanasan global sangat berdampak
Betul, ini masalah eksistensial bagi singapura. Tapi sekaligus juga investasi. Kalo colling singapura berhasil, bisa dijual ke kota2 seluruh dunia.
Apa² Singapore itu sangat tergantung dengan Indonesia. Tetapi semua tertutupi oleh kekuatan ekonominya.
Fakta Demikian
Ya horang kaya klo bisa beli ngapain susah2 bikin
Kekuatan ekonominya hasil jual diri dari negara" maju
Dunia bukan hanya ada 2 negara bang. Singapura tergantung pada DUNIA. Perdagangan international dgn 170 negara. Kontribusi indo hanya sekitar 4% saja
menurut ku pemerintah juga sudah mencoba untuk menggurangi pemanasan iklim sih bang.. contohnya pergantian warna plat nomer yg awalnya item jadi putih.. chuakss
dasar ilmu sederhana dan paling basic tapi diaplikasikan skala besar, yg punya negara jg mau bener2 kerja sama untuk bikin itu jd kenyataan dan berdampak beneran buat semuanya
1:11 kok "FAKTA-FAKTA TENTANG HALLOWEEN DI ITAEWON" bang Koi??🤣
😅
Mentahanya numpuk, maklum lah 😅
Potong potong 😂
kukira salah liatt😭🤣
iya anjir gua sempet ngelag td wkwk
Tayangan awal pas bahas polusi di dunia seperti di JKT, mamarika, Mongolia, vibesnya kayak dukhon bangetttt
menurut pendapat gua karena dasarnya singapur dari awal udah meninvestasikan sdm untuk meningkat lebih jauh jadinya mereka bisa lebih percaya kerja science dari pada indonesia yang masih takut buat ada pohon gede di jalan jalan buat ngurangin emisi karbon karena indonesia lebih takut rumahnya ancur karena pohon yang gede yang bisa nimpa rumahnya ketimbang takut untuk hidup lebih nyaman di sekitarnya. belum lagi penantaan kota yang cenderung hanya di pikirkan pengurangan dana ketimbang efesiensi di bidang kenyamanan seperti yang baru baru ini di lrt yang ga bisa kenceng pas di belokan di pusat kota yang malah menghambat laju perpindahan manusia dengan transpotasi yang cenderung udah bagus.
Di belanda pohon ga ada ditrotoar tapi tamannya banyak banget, tanaman besar tempatnya ditaman bukan ditrotoar
Hubungan ny apa antara pohon & lrt?
terus yang nyerap karbon dari kendaraan siapa ? taman kan fungsinya untuk meyerap karbon dari kegiatan industrial sekitar.@@indorailfans2532
karena belom lama ada lrt yang bangunan tidak sesuai yang menyebabkan penghambatan perpindahan manusia. hubungannya dengan tata letak kota yang tidak di fikirkan dengan matang seperti singapur.@@evitaferen8275
aku sekarang menetap di lombok especially mataram, kalau temen-temen tau kaya ibu kotanya NTB. asli makin hari makin panas banget disini, and yap orang-orang bener-bener bergantung sm AC. untuk belajar, nongkrong, bahkan rumah? karena emang sepanas ituuu
dari video ini dapat di ambil pelajaran,, penting nya berfikir dulu sebelum bertindak,,agar tidak buang2 waktu kedepanya,😊
Gw harap tata ruang kota Indonesia rapih, modern, bersih supaya tidak kumuh dan tidak semrawut seperti singapura seperti trotoarnya ramah pejalan kaki, tidak ada tiang kabel listrik semrawut, drainase/sumur resapan tidak jelek agar tidak banjir, aspalnya gk bolong-bolong, lalu lintas lancar, tidak ada namanya bangunan liar tanpa IMB agar turis asing betah berwisata ke Indonesia sama halnya warga wakanda hobi jalan-jalan ke Jepang, Arab Saudi, Australia karena trotoarnya nyaman untuk pejalan kaki, dan gk ada aspal bolong-bolong
Percuma bang dibangunin hal2 tsb kalo mental orangnya masih gini2 doang yang ada buang2 duit , jalan tol aja yang tujuannya baik dikritik habis2an
Gw harap juga begitu
@@desuganmen4827tollo
Mustahil, ngatur kabel listrik & kabel tlp aja pada ogah2an pada ngasal masang asal cepet kelar 😅
klo mau begini harus siap2 ada yg digusur apalagi yg kumuh2 gk punya surat tanah yg giliran digusur dibilangnya kejam ama rakyat kecil
orang luar udh paham mencegah global warming, disini masih debat soal jalan tol😁
Ingatlah jargonnya Bang Koi: 𝙊𝙍𝘼𝙉𝙂 𝙆𝙄𝙏𝘼, 𝙊𝙍𝘼𝙉𝙂 𝙆𝙄𝙏𝘼
A elahh, teknologi nikuba aja baru sampe di negara kitamah, di eropamah udah dari taun 90an😂.
awokwokw iya, baru booming katanya kita yang ciptakan, padalah mereka mungkin dalam hati bilang "anjir nih negara masih main mainan lama"@@monkydmamanggarok3066
Masih sibuk debat agama dan mengkritik korupto😂
Bukan lagi , kemaren rekayasa cuaca aja masih dijulidin. Orang kita...orang kita...
wah ga kebayang kalau suatu saat nanti saya bisa tinggal di negara yang maju kaya singapura. pasti tenang dan adem banget rasanya😁😁😊😊
Coba cari dan daftar scholarship singapura, banyak kok
3:31 iididididididih rentetan marketing.
Dari dlu subscribe nih chanel suka bngt apalagi diselipin komedi2 tipisnya
penelitan ku sewaktu sarjana tentang thermal comfort, ehh malah singapore udah sampai di tahap practical, kebanyakan orang kita gk mau ambil skripsi tema kek begini krna dirasa ribet dan kureng berguna bagi mereka. wkwkwkw
Di negeri Odni bukan cuma gak ada tindakan, hutannya juga dibabat
Ini juga yang bikin gw takut
semua ini untuk memperkaya diri sendiri atau kelompok tertentu 😅
Itu konsekuensi logis pembangunan sih. Singapura pun babat lebih dari 50% hutan. Semua negara maju sekarang pasti pernah melakukan kejahatan lingkungan. Cuma karena udah maju, mereka bisa ganti rugi.
Yang jadi masalah ketika babat hutannyan untuk kepentingan segelintir orang DAN ketika udah maju gak ada tanggungjawab terhadap kerusakan yang terjadi.
Bang kenapa gak bahas kasus rangka ESAF soalnya itu kasus besar 😊
😊
boleh ni dibahas
Setuju
Saat Panas naik
Singapore = Cari cara sains paling simple biar cepat di lakukan
Konoha = Yu sama2 berdoa yu biar hujan turun 🗿
Note = Doa itu baik tapi mbok yahh liat2 dulu ...musim kemarau minta hujan sama aja Lu berdoa minta sukses tapi Lu anak rebahan
Aku di singapora sudah mau 5 tahun,...enak kerjanya ,time is money cocok buat orang2 yang agresif dalam bekerja....
Bang bahas rangka esaf yang lagi rame 😅
1:11 Editornya ngantuk (lagi)
😊
Potong gaji😂😂😂
Kalo di wakanda dibilang azab atau sudah takdir dari yg Di Atas 😂 berdoa biar turun hujan atau siram air dari mobil damkar 😂
Satu hal signifikan yang bikin singapur bisa demikian adalah karena mereka udah ga lapar lagi. Level produktivitas dan kesejahteraan masyarakatnya sudah jauh melampaui subsisten. Indonesia masih harus dongkrak produktivitas yang mana itu akan berbanding lurus dengan emisi. Sementara itu produk maupun teknologi yang rendah emisi costnya tinggi, bahkan dari tahap RnD-nya. Kelak Indonesia juga akan begitu, dengan syarat prakondisinya telah terpenuhi, yaitu peningkatan produktivitas. Tapi (mungkin ga sih) kalau Indonesia memang dipaksa untuk bergantung sama negara maju?
Dulu sih dosen gw pernah ngerjain project district cooling buat ikn. Intinya kaya AC nya itu cuma 1, kaya ac central di gedung, tapi ga tahu bakal dilakuin atau kagak
tahun 1997 saya job training di Singapore selama 6 bulan.... saat itu saya rasakan Singapore panas dan lembab, lebih panas dari jakarta...dan herannya panas dan lembab itu sampai tengah malam... nggak pernah tuh saat itu merasakan hembusan angin sejuk seperti di Indonesia, saya menduga Singapore nggak punya gunung ataupun dataran tinggi jadi ya gitulah panas dan lembab sepanjang hari dan selamanya... kecuali ngadem di jalur bawah tanah sepanjang Orchard road yg menghubungkan dari mall ke mall lain...😂😂
penggunaan air utk gedung biar lebih adem itu ada contohnya di lawang sewu Semarang. Di bagian bawah gedung tsb ada kolam drainase/saluran air, saat hujan bisa jd tempat penampungan air, musim panas dia membuat suhu ruangan bangunan tetap sejuk.
hal2 seperti pencegahan UHI, dan sejenisnya di negara 08... sudah ada. sering disebut local wisdom, namun kecanggihan local wisdom sering di anggap kurang uptodate, pdhl inti teknologinya sudah diserap jauh sebelum cara2 yg dianggap terobosan baru.
Emng skrang krasa panas banget loh... sedikit info... sepanas apapun harinya kalo berada ditenga2 sawah pasti sejuk...
Kita serahkan semua pada yang maha kuasa, kalau kita rajin berdoa semua akan baik-baik saja.
Kalo di Surabaya programnya banyak menanam pohon di setiap jalanan kota , agar kota bs jadi lbih adem
bang koyo sebenarnya teknik seperti ini udah diterapkan oleh Belanda saat membangun di Indonesia saat kolonial, dari tata kota, penerapan warna makanya kan lihat bangunan kolonial pasti warnaynya putih, dan penyerapan air untuk supaya adem, karena Belanda sadar Indonesia negara tropis panas , ini teknik udah 100 tahun lebih, tapi setelah merdeka yah begitulah 😐
Karena negara bodoh
sebagian orang kita pada ngewanti2 pendidikan itu penting, sekolah itu penting, tapi soal ilmu pengetahuan mereka pada abai, malah lebih seneng memperdebatkan soal keyakinan
Keren banget, dan kalo projek ini terbukti berhasil semoga bisa di contoh di Indonesia sama negara2 lain juga
Guys.. kurg bijak kirany kita membandingkan Indonesia dg Singapore, secara dr luasan negara aja udh beda. Tentu mengatur human bihaviour dr negara yg luasny tdk lbh dr 1 kota di pulau Madura akan jauh lbh mudah dibanding memanage negara seluas Indonesia :) apalagi Indonesia itu archipelagic.. jd selain butuh dana yg besar bgt, ini jg butuh support dr masing2 daerah dan itu jg butuh waktu yg lama... just be the person who can contribute well to the community aja.. ngga perlu ngeluh terus Indonesia ga maju2.. krn kalian jg salah satu dr Indonesia yg ga maju2 ini. Think first before you type
Jika saja komentar kamu di-pin, itu poin yang bagus, Indonesia terlalu luas untuk digeneralisasi hanya berdasarkan wilayah yang lebih sering diliput seperti DKI Jakarta & sekitarnya, padahal masih banyak wilayah lain di Kepulauan Indonesia yang masih asri, adem ayem dan jauh dari pusat pembangunan yang tidak terkontrol. Perubahan memang awalnya datang dari diri sendiri, lalu lingkungan sendiri, baru mencakup wilayah yang lumayan luas, dan betul. Itu memerlukan waktu yang tidak sedikit.
Solusi utk membuat negara kita adem, minum adem sari. Orang kita orang kita
Di Indonesia lebih kompleks, soalnya luas wilayahnya, jumlah penduduk dan culturenya lebih banyak. Tapi menurut saya sih proyek itu ga bs berhasil, karena industri di dunia membuat pemanasan global terus meningkat. Kalo cuma singapur doang, tapi negara2 lain masih cuek atau mengambilan langkah penanganan pemanasan globalnya lambat percuma aja. Butteefly effect terus terjadi di dunia. Pemasan global hanya akan berhenti apabila terjadi bencana besar yg menimbulkan korban secara massal secara langsung. Sehingga pada saat pemulihannya itu negara2 di dunia akan sadar bencana itu dan tidak mau terulang kembali. Atau yg terburuknya adalah bumi harus di restart kembali. Jadi harus ada pengurangan populasi manusia secara massive. Seperti sewaktu covid, pemasan global berkurang karena banyak induatri2 yg berhenti bekerja. Tapi ketika covid sudah terlewati, pemasan global berlanjut kembali. Penyebab pemasan global adalah populasi manusia yg terus meningkat, sehingga menimbulkan industri yg terus bertambah.
Keinget F1 GP Singapore biasanya di bulan Oktober yg mana kelembapan tinggi dan panas jadi pembalap mandi keringat dan sangat tersiksa balapan di Singapura
Reboisasi itu dulu yg dicanangkan oleh
bapak pramuka Indonesia. yg bertujuan ntk penghijauan Indonesia dan biar adem jg tp ksni nya yah ngga ada rasaku..emang enak kali di zaman “bapak” itu akhhhh😂😅😅
Udah bang kalo mau adem, paling bener rumah bilik bambu itu udah paling bener, malam anget siang sejuk.
Mantap riset yg berkelanjutan. Klo di Walanda riset g hasilin duit g bakal jalan.
Negara se upil kalau nggak ditata semaksimal mungkin ya akan jadi upil.
Disingapura kamu boleh buang uang boleh investasi.
Tapi tidak boleh mati disingapura,karena pemakaman tanah nggak ada,kalaupun ada ya mahal.
Koi koi menit 1:13 judulnya “FAKTA-FAKTA TENTANG HALLOWEEN DI ITAEWON”
Pertanyaanku. Mengapa tidak coba bangum vegetasi di tiap atap gedung atau permukaan gedung. Misal pakai rumput atau tanaman yg ringan aja dl. Yg kita tahu kl panas matahari pada tanaman akan dipakai mereka sbg fotosintesis. Reduksi panas iya, produksi 02 walaupun ga signifikan. Drpd hanya cat, refleksikan cahaya kan juga suatu saat bakal berdampak pada efek rumah kaca ga sih.
Untuk di Singapura semua itu sudah dilakukan sejak awal sebelum adanya cooling project. Beberapa gedung dg green icon seperi Oasia Hotel, Park Royal Hotal, Changi Airport, Lee Khong Chian, dll. Untuk kita ketahui bersama setiap tahun suhu bumi selalu meningkat, sehingga kita perlu solusi yang lebih tepat lagi
Sholawatan bikin adem
Kek nya di Wakanda tdk kekurangan org pintar dan hebat bang, tpi kebanyakan yg menjabat lebih sering mementingkan diri sendiri dan kelompoknya. Dan kadang cmn skdr menjabat aja ilmu dibidang nya gk ada
Typo Di 1:12 koq judul nya jadi fakta halloween di Itaewon😂. Belum tidur editornya nih 😅. Semangat😊
Semoga pemerintah Indonesia lebih memfokuskan kepada pengembangan dan pemberdayaan peningkatan kemajuan kualitas pendidikan SUMBER DAYA MANUSIA nasional Indonesia
Kalo di indonesia mungkin lebih ke kesadaran diri sendiri , dari hal paling kecil ke penggunaan kandaraan bermotor atau ac. Gausah ngeritik ketinggian , benahi diri sendiri dulu.
bang cb cek di menit 1:12 selebihnya informatif dan mantap. smgt bang..
kementrian terkait dan perguruan tinggi terkemuka di indonesia (UI, ITB dll) harus kerjasama untuk membuat project model gini, minimal ada dulu deh, walaupun terkesan niru, tapi demi keademan suhu di negeri kita khusus nya kota2 besar.
Negara kecil rata2 mudah diatur, apalgi dia kaya, jalur ekonomi...