PERSEMBAHAN YANG HIDUP

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 14 окт 2024
  • SULING, 15 NOVEMBER 2023
    PERSEMBAHAN YANG HIDUP
    Bacaan Alkitab: Roma 12:1-8
    Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. (Roma 12:1)
    John Maxwell dalam salah satu bukunya mengatakan bahwa, "Hadiah Tuhan kepada saya adalah potensi saya. Hadiah balasan saya kepada Tuhan adalah apa yang saya lakukan dengan potensi saya itu." Melalui ungkapan ini Maxwell sedang mendefinisikan hidup ini adalah aungerah dan kesempatan. Hidup adalah anugerah karena di dalamnya kita memiliki potensi yang berasal dari Tuhan. Hidup adalah kesempatan karena dengan anugerahnya kita bisa melakukan sesuatu bagi Tuhan dan sesama.
    Seluruh hidup ini sejatinya adalah persembahan kita yang hidup kepada Tuhan.
    Paulus menasihatkan untuk mempersembahkan tubuh, yaitu totalitas kehidupan kita, sebagai persembahan yang hidup untuk menyenangkan Tuhan. Mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup bukan hanya sekedar memberi diri untuk melayani Tuhan atau melibatkan diri dalam pelayanan. Mempersembahan tubuh sebagai persembahan yang hidup yang dimaksud oleh Paulus adalah desakan untuk menjaga diri untuk tetap murni dalam roh dan dalam perbuatan, menjalani yang menyenangkan hati Tuhan, dan juga disenangi oleh manusia. Persembahan yang hidup haruslah sesuatu yang bisa kita lakukan senantiasa, berbunga dan menghasilkan buah meskipun hal itu tidak dilihat oleh siapapun, karena kita melayani Allah. Menjadi persembahan yang hidup adalah menjadikan hari-hari dalam hidup kita sebagai pelayanan bagi Allah.
    Mungkin dari kita selama ini sudah melayani Tuhan atau terlibat dalam pelayanan. Tapi apakah kita sudah mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, dengan menjaga diri kita tetap murni dalam roh dan perbuatan. Apakah kita juga setiap hari hidup menyenangkan hati Tuhan. Jika kita merasa bahwa hidup kita belum layak untuk disebut sebagai mempersembahkan hidup untuk Tuhan, mari kita mengubah cara hidup kita sehingga kita dapat menjadi persembahan yang hidup bagi Tuhan setiap hari.
    PERSEMBAHAN YANG HIDUP BERASAL DARI HARI-HARI DALAM HIDUP KITA YANG SENANTIASA HIDUP DIDALAM TAKUT AKAN TUHAN

Комментарии •