🔴Yordania Ancam ke Trump soal Relokasi Warga Gaza hingga Israel Sebut Negara Pro-Palestina 'Munafik'

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 6 фев 2025
  • Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
    TRIBUN-VIDEO.COM - Yordania menolak keras rencana nekat Presiden AS Donald Trump yang mau merelokasi warga Gaza ke negara tersebut.
    Bahkan Yordania kini bersiap menghadapi skenario terburuk, termasuk perang dengan Israel.
    Pejabat Yordania kepada Reuters membeberkan sejumlah rencana darurat yang disusun oleh tentara dan lembaga keamanan jika Trump nekat merelokasi warga Gaza.
    Skenario itu di antaranya, Yordania mengancam akan membatalkan perjanjian damai hingga mendeklarasikan keadaan darurat.
    Sekutu AS itu bahkan mengancam perang dengan Israel
    Pejabat tersebut menekankan bahwa Yordania siaga penuh untuk melindungi keamanan nasional.
    Ia menuturkan bahwa ancaman perang hingga pembatalan perjanjian damai ini juga akan disampaikan oleh Raja Abdullah kepada Trump ketika bertemu di Washington pada (11/2/2025) mendatang.
    Peringatan keras itu sebagai bagian dari serangkaian protes terhadap relokasi warga Gaza.
    Sebab pemindahan warga Gaza ke Yordania akan memicu kekacauan di Timur Tengah.
    Sementara itu, pejabat senior lainnya mengatakan Raja Abdullah mengumpulkan dukungan dari negara-negara Arab untuk menolak rencana Trump.
    Pejabat menuturkan bahwa ini adalah ujian terbesar dalam hubungan dengan sekutu strategisnya.
    Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz memerintahkan militernya untuk menyiapkan rencana guna mendorong warga Palestina meninggalkan Gaza.
    Katz menyarankan agar para pengungsi diterima oleh negara-negara Eropa yang menentang perang Israel di daerah kantong Palestina tersebut.
    Dikutip dari RT, pernyataan Katz disampaikan lewat akun media sosial X pada Kamis (6/2/2025).
    Menurutnya, negara-negara Eropa yang mendukung Palestina seharusnya mau menampung penduduk Gaza.
    Jika mereka menolak, Katz menilainya sebagai sikap munafik.
    "Hal itu akan menunjukkan kemunafikan mereka jika negara-negara tersebut menolak menerima warga Gaza," tulis Katz.
    Negara Eropa yang dimaksud seperti Spanyol, Irlandia, dan Norwegia yang selama ini menuduh Israel salah atas perang di Gaza.
    Menanggapi pernyataan Katz, Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares menegaskan bahwa Gaza harus tetap ditinggali warga Palestina.
    Tidak boleh ada lagi wacana yang menyatakan bahwa penduduk Gaza harus pergi dari tanah mereka.
    Albares berjanji, Spanyol akan memberikan bantuan kemanusiaan sebanyak mungkin untuk berlangsungan hidup warga Gaza.
    Irlandia, yang secara resmi mengakui Palestina sebagai negara tahun lalu, juga menolak usulan Katz tentang penerimaan pengungsi perang.
    (Tribun-Video.com)
    www.reuters.co...
    #israel #palestine #gaza #hamas #hizbullah #yordania #donaldtrump #as #relokasiwargagaza
    Program: Hot Topic
    Editor Video: Muhammad Adnan Hidayat

Комментарии •