LAGI MENYADAP, PETANI KARET WARGA DESA LUBUK TERENTANG KEC LUBUK SANDI DISERANG BERUANG MADU

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 1 июн 2024
  • #bengkulu #seluma
    Nahas dialami Pirman (43), warga Desa Lubuk Terentang Kecamatan Lubuk Sandi.
    Petani karet ini mengalami sejumlah luka robek, akibat cakaran dan gigitan beruang madu yang menyerangnya pada Sabtu sore (24/5/2024) lalu.
    Meski masih bengkak di bagian kaki kanannya dan berjalan masih tertatih-tatih, nun kondisinya kini berangsur-angsur pulih, setelah sempat menjalani perawatan di RSUD M. Yunus Kota Bengkulu, setelah mendapatkan 5 jahitan dan vaksin anti rabies.
    Menurut keterangan korban, saat itu korban sedang menyadap getah karet dikebunnya seorang diri yang berjarak sekitar 1,5 km dari rumahnya.
    Ketika itu, korban yang tengah fokus menyadap karet tidak memperhatikan kondisi disekitar kebun tetangganya yang masih dipenuhi semak belukar.
    Kemudian tiba-tiba, seekor beruang madu dewasa seketika datang menyerang dari sebelah kanannya hingga membuat korban tersungkur.
    Korban kemudian yang berusaha melawan dan menghalau serangan beruang madu tersebut, berupaya mengibaskan pisau sadap getah karet yang dipegangnya ke arah muka beruang madu, sebelum akhirnya beruang madu tersebut kabur kembali ke semak-semak belukar.
    "Waktu itu, saya sedang menyadap karet seorang diri mas, waktu sedang fokus beruang madu itu tiba-tiba datang dari sebelah kanan saya langsung menyerang, saya berusaha melawan dengan pisau sadap yang saya genggam ke mukanya dan beruang madu itu langsung lari kembali ke semak-semak kebun karet disebelah saya," tutur Pirman.
    Sementara itu, tim BKSDA Seksi Konservasi wilayah II Bengkulu dan tim dari organisasi konservasi internasional yang berbasis di New York Amerika Serikat, Wildlife Conservation Society (WCS) langsung ke lokasi untuk memasang perangkap beruang madu dan kamera trap di sejumlah titik di sekitar home range (area jelajah) beruang madu tersebut, dengan dipancing madu dan buah-buahan.
    Kasus konflik satwa liar yang dilindungi negara dengan masyarakat setempat, sudah sering terjadi di wilayah Kecamatan Lubuk Sandi ini, lantaran letak Desa Lubuk Terentang ini berada dekat dengan perbatasan kawasan Taman Buru Semidang Bukit Kabu, yang menjadi daerah pelintasan satwa liar.
    Pertimbangan dipasangnya perangkap ini, lantaran sudah beberala kali konflik, antara manusia dengan satwa langka yang dilindungi negara ini, untuk kemudian dapat direlokasi ke tempat aman dari pemukiman penduduk.
    Bahkan beberapa waktu sebelumnya, ternak ayam dan ternak kambing milik warga setempat juga pernah dibantai oleh beruang madu, yang sebelumnya dikira masyarakat sekitar pembantaian tersebut dilakukan oleh harimau sumatera.

Комментарии •