Formula Bahagia dan Produktif

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 2 ноя 2024

Комментарии • 13

  • @Madsiradcikande00
    @Madsiradcikande00 Месяц назад +1

    Terima aksih ilmunya Bpk moga kita melihat paparan, segala yg diberikan bermanfaat segala nya InsyaAllah aamiin

  • @putraterpadu8205
    @putraterpadu8205 2 месяца назад +1

    Terima kasih banyak atas ilmunya pak Jamil

    • @JamilAzzaini
      @JamilAzzaini  2 месяца назад +2

      Sama-sama, silakan disebarluaskan

    • @putraterpadu8205
      @putraterpadu8205 2 месяца назад

      @@JamilAzzaini sudah saya buat status wa pak

  • @herrynasruddin3471
    @herrynasruddin3471 3 месяца назад +2

    Tks Ayah Jamil

  • @abinazarchannel
    @abinazarchannel 3 месяца назад +3

    Siap berPERMA Beh...

  • @husnulamri6325
    @husnulamri6325 3 месяца назад +1

    Syukron, jazakallah khoiron Ayah Jamil

  • @Hadi-if4tc
    @Hadi-if4tc 2 месяца назад

    FORMULA BAHAGIA & PRODUKTIF
    P : Positive Emotion
    E : Engagement
    R : Relasi
    M: Meaning
    A : Achievement

  • @partaiummatsiak3762
    @partaiummatsiak3762 3 месяца назад +1

    Gak Ngaruh
    "Saya tak percaya teori evolusi. Manusia ciptaan Allah, bukan dari monyet." Begitu katanya penuh keyakinan.
    Persoalannya, keyakinan seseorang tak mengubah fakta. Sekeras apapun orang menolak bahwa Bumi bulat, Bumi tak lantas menjadi datar, seperti yang dibayangkannya.
    Begitu juga, dia tak bisa mengubah kenyataan bahwa manusia adalah produk evolusi panjang dari primata mirip monyet. Lebih tepatnya mirip kera. Menurut Biologi, manusia adalah salah satu kera dari lima jenis kera besar yang bertahan sekarang ini.
    Keyakinan tak mengubah fakta sains. Sekeras apapun orang beriman meyakini tubuhnya diciptakan secara khusus, dia tak bisa menolak kenyataan bahwa struktur dan gen tubuhnya 98 persen mirip simpanse.
    Agama lahir jauh sebelum ilmu pengetahuan hadir. Ketika manusia merasa bahwa dirinya unik, berbeda dari organisme lain, itu asumsi yang didasarkan pada ketidaktahuan. Sebagian besar pengetahuan manusia purba didasarkan pada asumsi-asumsi keliru.
    Untunglah, fakta tidak berubah karena keyakinan seseorang. Orang boleh meyakini dirinya seliar apapun. Dia bisa menganggap dirinya terbuat dari berlian, atau dari cahaya suci yang dipancarkan dari langit. Tapi, bukti-bukti biologis berkata lain.
    The beauty of science is: monyet tetaplah monyet meski dia mengaku sebagai bukan monyet.