TEBET, Dari Rawa Jadi Tempat Isteri Simpanan

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 10 сен 2024
  • PADA awal abad ke-16, di masa pemerintahan kolonial Belanda, wilayah Tebet dijadikan kawasan penampungan hujan sekaligus resapan air. Sehingga, Tebet merupakan kawasan rawa-rawa yang sebagian besar tak berpenghuni.
    Menurut Rachmat Ruchiyat, penulis buku “Asal-Usul Nama Tempat di Jakarta”, kosa-kata Tebet berasal dari bahasa sunda kuno yaitu Tebat atau Tebet, yang berarti rawa.
    Ketika Tebet masih rawa tak berpenghuni, tetangga dekatnya, yaitu Manggarai dan Kampung Melayu, sudah menjadi kawasan pemukiman yang lumayan tertata.
    Bung Karno punya hajat, menggelar Olimpiade tandingan bernama Games of New Emerging Forces, Ganefo, yang dijadwalkan berlangsung pada akhir 1962.
    Untuk itu, diperlukan areal luas sebagai pusat kegiatan olahraga dan kampung atlet. Setelah mempelajari sejumlah tempat, akhirnya Soekarno dan panitia sepakat menunjuk Senayan.
    Saat itu, kawasan Senayan merupakan habitat orang Betawi yang rimbun. Mereka kemudian dipindahkan ke Tebet.
    Sejak 1959, sebagai tempat pemukiman baru, Tebet direncanakan dengan baik dan dibagi-bagi atas banyak kavling, taman, fasilitas umum, jalan raya dan jalan pemukiman, serta fasilitas penunjang lainnya.
    Namun, sebagaimana dituturkan sejarawan Betawi JJ Rizal, sebagai kawasan pemukiman baru, Tebet menjadi incaran para pencuri, karena dihuni oleh orang kaya baru korban gusuran dari Senayan.
    Orang Betawi korban gusuran ini akhirnya memutuskan pindah ke Depok dan kawasan Bogor lainnya. Mereka menyewakan atau bahkan menjual tanah pengganti yang diberikan pemerintah.
    Sebagian tanah mereka, dibeli para pembesar, dan menjadikannya sebagai tempat tinggal para isteri simpanan. Karena, Tebet saat itu jauh lebih murah ketimbang Kebayoran Baru apalagi Menteng.
    Setelah itu, Tebet menjadi salah satu kawasan yang banyak dihuni para artis Indonesia.
    Misalnya, Titi DJ. Dulu saat Titi DJ tinggal di Tebet Timur, masih ada kawasan berawa, yang terletak di belakang pasar PSPT. Bahkan Titi DJ sempat tercebur ke rawa yang kini sudah dikeringkan dan berdiri BTS (Base Transceiver Station) di atasnya.
    Selain Titi DJ, ada Katon Bagaskara, vokalis KLA Project, yang pernah mukim di Tebet sejak 1968 hingga 1992. Ada juga Erwin Gutawa, dan Addie MS yang tinggal di Tebet Barat.
    Juga, si Doel Rano Karno pernah tingal di Tebet Timur Dalam III, berdekatan dengan kantor kelurahan lama, yang kini menjadi di balai rakyat. Marissa Haque juga pernah menjadi warga Tebet, alumni SMP 73.
    Kini, Tebet menjadi pusat distro dan kuliner. Berbagai kedai kopi bertebaran di sini.

Комментарии • 10

  • @desyjono6241
    @desyjono6241 2 года назад +3

    Salah ini redaksinya...marissa haque alumni smp115. Rumahnya di lapangan ross...yg ada tulisan rumah tiga dara dekat stasiun Tebet. Yg alumni smp 73 adalah puput novel, teuku ryan...

  • @ojieaja
    @ojieaja Месяц назад

    tebet sebelum warga senayan dateng udah ada ada warganye. termasuk keluarga besar saya.

  • @sofyanhadinata5128
    @sofyanhadinata5128 3 года назад +3

    Mana suaranya warga TEBET??

    • @alienbuton
      @alienbuton  3 года назад

      Mana nih orang tebet

    • @bahrojioji9081
      @bahrojioji9081 3 года назад +1

      I'm tebet.. Jakarta selatan... Kebon baru ... Betawi stellll... 😅😅😅😅

    • @emiliaagustina7308
      @emiliaagustina7308 Год назад

      marissa haque sejak kecil sblmnya tingga di tebet timur 3 b ,belakang persis sd tebet timur yg skrg smp 73, sy dl sd-nya sama dgn sahnaz adek bungsunya di sd tebet timur
      .sejak sahnaz masuk kuliah ui mrk pindah ke lap.ros..yg 3 dara itu.

  • @memed1094
    @memed1094 3 года назад +2

    Hadiiir. Tahun 1982-1985 pernah tinggal di Tebet...

  • @sotobekasi
    @sotobekasi 2 года назад +2

    👍👍

  • @YANSPRODUCTION1
    @YANSPRODUCTION1 2 года назад +1

    Astaga..

  • @sotobekasi
    @sotobekasi 2 года назад +2

    👍👍