Udahlah pak udah... Kominfo gak salah,operator gak salah, pemerintah gak salah...kita nih sbg rakyat yg selalu salah. Udah ya pak,bpk jgn tdr mlm2,biar bsk bs bangun pagi,menikmati indahnya hidup dgn gaji dan fasilitas yg mewah,pakai jas,naik mobil cusss ke kantor atau kemana gitu cr hiburan. Biar kami rakyat aja yg pontang panting peras otak peras keringat dan memikil semua kesalahan di pundak kami. SALAM WARAS!!!
Kemen Kominfo harusnya punya Data Center Nasional dan Command Center yg salah satu grup IT nya berisi kumpulan hacker (seperti di Amrik dan Singapore). dan server back end dibuat terpisah, clustering dan berlapis (LAN lokal), menggunakan komputer Mainframe dg OS tingkat tinggi seperti Unix/Xenix dan bhs program tingkat tinggi PL/I, Cobol, Fortran dsb. dan menggunakan bridging serta gateway yg kuat terhadap server frontend dan server public (web server). hanya port I/O tertentu saja yg digunakan pada backend dan mekanisme komdat nya diopen dan dikontrol secara ketat dg firewall yg tingkat tinggi juga. dan back end server harus ditempatkan di ruang khusus dg hak akses yg super ketat kalau perlu antara backend dan frontend dipisah (mirroring) dg transfer data menggunakan sistem tape drive. jadi terputus sama sekali dg komunikasi data luar (internet). control tape backup tsb dikendalikan oleh operator IT dg bhs mesin interfacing. hanya data sekunder di frontend yg di open ke publik. dan Penetration test harus dilakukan secara berkala dan intensif
@@bigmamoth8436 Bisa diantisipasi dengan dibentuknya bank central khusus untuk seluruh proyek pemerintah. Seluruh proyek pemerintah harus memiliki ledger/akun pada bank central proyek tsb, dan pencairan dana proyek/pekerjaan baik yang dilakukan oleh mitra swasta maupun pemerintah itu sendiri harus melalui bank ini (tidak bisa melalui bank lain), dan masing-masing rekening koran proyek pada bank central ini harus transparan (bisa diakses langsung oleh BPK dan KPK), auditable dan akuntabel Jadi jangan hanya proses tendernya saja yg transparan dan dikelola oleh LPSE, melainkan kontrol keuangan pada pencairan dana APBN dan APBD dalam proses pelaksanaan pembangunannya juga harus dikelola oleh satu bank central yang independen. Setiap pihak yang hendak menarik dana dari bank tsb harus menunjukkan dan melampirkan dokumen tender dan dokumen progres pekerjaan berupa dokumen tertulis (text), maupun foto dan video progres pekerjaan/proyek, yg secara otomatis tercatat pada akun/ledger masing2 proyek (sesuai akun pada APBN dan APBD). Sehingga akan mudah untuk ditelusuri dan diaudit Hal yang terjadi sejauh ini hanyalah kontrol keuangan sebatas SKBDN, sementara bank penjamin SKBDN itu sendiri tidak bisa dengan mudah diawasi dan diakses secara langsung oleh BPK maupun KPK secara terpusat. Dan tidak semua transaksi menggunakan SKBDN, sehingga banyak transaksi jenis lainnya yg tdk terkontrol (seperti pengambilan dana secara tunai ataupun cek dan bilyet giro pada bank swasta). demikian solusi lebih lanjut yg dapat saya sampaikan. terima kasih
Saya bukan siapa-siapa, tapi coba kita cerna perlahan-lahan berita ini. Karena bisa jadi hanya gertakan hacker saja. Data yg dimiliki hanya sedikit, tapi mau dijual dengan harga maksimal. Penduduk Indonesia (data 2020) adalah 273,5 juta jiwa. Jika dikatakan bahwa hacker memiliki 1,3 miliar data registrasi SIM card (registrasi SIM card baru diwajibkan 2017), coba pikir apakah ini masuk akal? Jika seluruh penduduk indonesia termasuk balita dan lansia dari Sabang sampai Merauke punya SIM card, maka setiap orang minimal sudah pernah meregistrasikan 4 SIM card (angka sebenarnya: 4,7). Tidak masuk akal menurut saya. Menurut Kominfo, validitas dari 1,5 jt sampel data dari hacker sekitar 15-20%. Berarti sekitar 300 rb data dari sampel ini valid. Kalau menurut saya, mencari 300 rb data yg berisi NIK, nama, alamat, tgl lahir dan no HP tidaklah sulit. Dari DPT (Daftar Pemilih Tetap) Pemilu/Pilkada saja bisa. Coba lihat file Excel DPT di flash disknya ketua RT/RW atau di kantor kelurahan. Di kolom keterangan biasanya diisi No HP (sehingga kita bisa tahu NIK sekian no hpnya sekian). Atau bisa juga dari file2 untuk pendataan lain yang biasanya dilakukan di tingkat kelurahan/desa. Tidak begitu sulit untuk mengumpulkan 300 rb record data seperti itu. Jadi, mungkin saja si "hacker" hanya punya sedikit data, yg didapatkan dengan cara mengumpulkan (bukan hacking), kemudian mau dijual dengan harga maksimal untuk 1,3 miliar data.
Jika suatu saat ada oknum yang "Menyalahgunakan Data Pribadi Saya", Siapa yang akan bertanggung jawab ya? Jika misalkan provider/operator tertentu bangkrut atau dijual ke pihak asing, kira-kira bagaimana pak Samuel?? Jangan mau LEPAS TANGAN lah pak jika sudah timbul kasus seperti ini!!! Makan GAJI BUTA ini namaya...heudeuh..
Yang nyuruh daftar sim card dulu dengan kk dan ktp harus bertanggung jawab, nanti malah nggak bertanggungjawab, nggak bisa kerja ya jangan makan gaji buta, kinerja orang yang kerjanya dari masuk dari jalur orang dalam ya begini kinerjanya.
@@candrahardianto8378 spam, impersonasi (diduplikat SIM cardnya), penipuan. Bukan hal yang ga mungkin, misal KTP anda juga di palsuin buat hal2 tertentu yang kriminil.
@@candrahardianto8378 impersonasi itu orang ngaku2 sebagai anda. bisa dilakukan pada orang jauh, atau kepada orang2 terdekat anda. misalnya berpura2 sebagai anda untuk meminjam uang. dan nanti yang ditagih hutang ya anda, padahal anda tidak pernah berhutang pada orang tersebut.
@@candrahardianto8378 nik sama kk bisa jadi bahan pinjol pake nama lu, bayangin aja lu santai2 dirumah tiba2 didatangin debt collector pdhl g pernah ngutang. Kan ga lucu rumah lu disita pdhl lu utang aja kgk
Ini lah akibatnya kalau cari pegawai yg dilihat bukan skill tapi mengutamakan ijazah. Pns kominfo tp berdasarkan tes cpns? Yg kerja di kominfo itu harus orang yg benar" punya skill karena pegang data seluruh warga indonesia, bukan yg ahli mengerjakan soal cpns
Iya mestinya yg jadi pegang posisi krusial ini orang2 yg bener2 bisa di bidangnya .... Soalnya vital kali ini data orang banyak ... Takutnya rekening bank pun bisa di bobol ... Apalagidunia hacking g kenal ampun ... G cukup situs web keminfo di hack ??
Klo pake istilah "ijazah" kurang tepat sih..lebih tepatnya "inkompeten" . Karena menteri mengharuskan lulusan perguruan tinggi, jadi wajib punya ijazah dan ijazah adalah syarat administrasi bahkan pekerjaan swasta sekalipun.
Aturan beli SIM card hp yang pake KTP dan KK Kominfo yang bikin. Sekarang mereka sendiri yang bingung ketika data tersebut bocor. Jelas lah drama yang bikin bocor itu siapa.
Lempar batu sembunyi tangan kominfo...kalo gajian aja senyam senyum tp bgtu ada kebocoran data mereka nyalahkan providernya pdhl si hacker bobolnya dr webnya kominfo
Mudah2an semua bisa diatasi dengan baik Aamiin. Salut dengan kecerdasan dan kehebatan hacker ini, harapanku ada yg bisa melebihi kecerdasan dr si hacker ini yg bisa mengatasi semua menjadi lebih baik, tak terkalahkan dan aman.
solusi big data: 1. seluruh nomor NIK dan KK diupdate (direvisi dan atau diubah formatnya) 2. NIK dan KK menggunakan kartu dg Chip atau QR Code yg di-encrypt
Jdi singkat nya kemoninfo tidak mengakui kalau pemerintah sebagai wali data dan punya server data.. lalu flow data nya gmn?? Masing2 provider simpen masing2? Itu problematic jg loh secara logika hukum
Biasanya data tersimpan di folder.. Mudah di copy dari Sistem sharing sedangkan sharing bisa di ambil dari jaringan .. Kecuali komputernya dimatiin jadi gak bisa di copy.. Tapi kalo di matiin data untuk explore gak bisa digunakan.. Logika nya sih gitu
Ga gitu Data biasanya disimpan di database nah hacker biasanya ngambil celah dr Web/aplikasi pemerintah, ya kali ngambil data semudah itu hackernya pasti gampang ketangkep kalo gitu
@@teemo33 semua file berdasarkan folder dan subfolder .. disebutkan filenya dikompres itu berasal dari file itu ya dari file yang di satukan tetapi terpisah isinya .. berdasarkan sytem sharing gak bakal ada yang bisa tau apalagi sudah di pasang proteksi .. sedangkan web itu sendiri ya berasal dari server sejenis super computer yang datanya disimpan di folder tapi di enkripsi menggunakan bahasa komputer yang ukuran kapasitas nya tak terhingga yang isi nya hidden bisa nonhiden seperti komputer biasa jadi untuk jejak kalo sudah di black hole gak bakal ketemu .. sistem dasarnya seperti itu ... penjaga warnet pasti ngerti sistem ini ..
@@teemo33 coba bayangin kenapa dari jaringan bisa kirim file .. server web itu sendiri terhubung ke komputer dan datanya juga disimpan di komputer .. tapi sebutanya web bilang data nya ada di WAN cuma sebutan aja karena semua melalui sama2 perantara jaringan tapi tempatnya sama di komputer
Dulu di paksa ,sekarang bocor , berarti yg megang itu lalai dan harus ada hukuman..yg meretas itu ngapain di hukum ? Kl bisa di retas yah itu menandakan kebodohan & kecerobohan yg megang data
sudah bertahun” saya tidak pernah menjadi nasbah BRI dan tidak pernah mengajukan sesuatu hal penawaran apapun tapi ahir” ini banyak sekali WA segala rupa penawaran produk BRI via WA ini konyol
Indonesia Seperti KAGET dengan Penggunaan APLIKASI, sementara PENGAMANNYA TIDAK DI BUAT untuk Melindungi user yang ada. Ujungnya ke UU ITE Kalau ada Kesalahan/BOCOR. USER sudah Pada BANYAK DIRUGIKAN makin di Repotkan... Nambah URUSAN SAJA. TANGGUNG JAWABNYA DI PERTANYAKAN... Belum lagi MAHALNYA BIAYA PULSA PROVIDER bedah dengan EROPA Tu.... Rakyat Indonesia seperti diperas tidak ada keberpihakan kepada Rakyat...ini BISNIS ataukah PEMERASAN?
Saya memandangnya dari sisi yang berbeda terlepas dari pandangan orang memandang dari sisi negatif atau memandang dari sisi positif. Yang jelas marilah kita benahi di mulai dari dalam diri untuk berlaku jujur. Ke depan insya Allah bisa terwujud peradaban yang berkeadilan...
Omongan lu cuma cantik di denger aja bro... Yg dibutuhkan masyarakat itu solusi dan tindakan pasti oleh pihak terkait. mereka bukannya memperbaiki sistem malah sibuk saling lempar kesalahan sendiri
Ini bukan masalah berlaku jujur om! Ini masalahnya adalah kebocoran data seluruh masyarakat. Artinya ada yg salah dalam system keamanan server yg menyimpan database tsb.
Simpel. Mereka itu bukan orang yang benar² Profesional.. Hanya untuk mamer jabatan saja.. Jangan jauh², ok anda minta fakta data.. Gw kasih Udah ada 3 isu ya wkwk.. Kemaren di April ada isu "Peduli Lindungi itu ngelanggar HAM" Trus ada kemaren nge-blokir besar²ran PSE segala macam.. Ampe jadi drama di sosmed sama netizen. Nah skrg.. Kasus bocor SIM? Miris ngak tuh sob? 🤭 Makanya gak heran kalau banyak pihak luar itu yang bisa "concern' bahwasanya sistem digitalisasi di negri ini nyatanya banyak yang melanggar HAM. Gak heran gw. Belum aspek lainnya. Apa memang sudah sepatutnya publik stop untuk mempercayai kominfo dan menanyakan performa kinerja mereka yang slama ini bolak balik bermasalah seperti ini? Dan guna jabatan elu itu memang kerja di Kominfo hanya sebatas pamer saja atau memang tenaga profesional? Duh amit² dah.. Jangan sampe disini kayak sistem internet di RRC.. Serem.. Transparansi bisa hilang.
Kita sebagai masyarakat sedang membenahi diri bod0h, caranya yah jangan diam dengan ketol0lan kominfo, kalau kita biarkan KKN marak di sana, dan di isi orang orang kolot tukang blokir dan kira di rugikan atas hal tersebut bahkan sudah kebobolan berkali kali yah wajar gak perlu jadi pasukan nasi bungkus atau demo mahasiswa yang gajelas kemana, kita serentak tentu saja marah dan berusaha menghakimi kominfo karena memang keadaannya udah gak beres itu kementrian.
Jika ada kebocoran data harusnya ada kompensasi dari pihak2 yang terkait kepada masyarakat yg datanya bocor, ganti rugi berupa uang baik kerugian materi dan non materi
Bjorka itu diambil dari nama penemu bhs C++ Bjarne S dia menghack dg menggunakan bhs C dia menolak disebut kriminal (menunjukkan terpelajarnya dia) kemungkinan dia mhsiswa komp dan gemar main game
Menurut saya manfaat paling nyata memiliki data itu, katakan saya punya produk, saya bisa analisa data itu sehingga bisa membantu menentukan dimana atau kepada siapa produk saya harus ditawarkan apalagi sudah ada alamatnya.
Sebenarnya tanpa kita sadarin ya, waktu kita memberi biodata di google, facebook, email, W.A, biodata kita sudah disadap sama mereka2. Cuman bedanya gak ketahuan dan tanpa kita sadarin.
Orang2 yang duduk di menkoinfo ngga paham dengan bidang yang mereka duduki jadinya begini, ditanya apa taunya berkelit terus padahal mereka yang membuat peraturan harus register data ketika aktivasi simcard
Kebocoran data pribadi masyarakat pasti disengaja dijual utk mencari keuntungan, pemerintah harus bertanggung jawab dan HARUS DIPROSES HUKUM PEJABAT KOMINFO YG PALING BERTANGGUNG JAWAB
mungkin sih peretas (hacker) hanya ingin menguji seberapa aman sistem sama kinerja di kominfotod, ga tanggung tanggung data 1,3juta data bocor mungkin jumlahnya bisa bertambah, sekaligus menguji pihak kominfotod apakah pihak akan bertanggung jawab atau lebih memilih untuk memberi saran ga jelas, namun nyatanya sungguh meresahkan, selalu makan gaji buta, masalah besar di kecilin selalu dianggap sepele, kemarin maksa daftar PSE sampe ancam bakal diblokir, kalo udah begini masyarakat yang susah, masyarakat juga yang di salahin, masalah begini ga ada yang mau bertanggung jawab, mungkin oknum yang bertanggung udah lari lewat selokan plot twist: data 1,3 juta di jual bukan ancaman dari peretas, tapi hanya karangan oknum yang takut kalo hal itu beneran terjadi (kalo terjadi mereka ga bisa cuan ga bisa lari) "sering sering ganti password" by: Johnny Gerard Plate
Pak Pratama benar...keminfo lepas tanggung jawab...perlu di pertanyakan ASN keminfo ini orang yg tidak punya skill dan keahlian..mungkin orang IT keminfo ini bisa jadi cuma pegawai outsourcing makanya dia tidak perlu mengawasi data...yg penting kerja beres bayar...perlu selektif dalam penerimaan ASN IT keminfo...pilih yg berpengalaman skill dari pada hanya berdasarkan gelar sertifikat aja atau ijazah...byk yg tidak sekolah resmi malah jadi security-nya web data..
klo sampe data nya ada nama org tua dll bisa bahaya ini.. karena format di indonesia pasti untuk ada perubahaan data apapun harus memberikan nama orang tua. kominfo gk sanggup buat nyimpen data warga indonesia, emang parah ini udh keterlaluan! tapi mau berharap apa lah ke pemerintah kita, malah menyalahkan data bocor gara2 kita sendiri warga negara enggak jaga.. toh kita kan beli sim card sekarang mesti daftar dulu enggak kaya dulu tanpa daftar jg gpp.. yg membuat peraturan mesti pendaftaran jg kan pemerintah sendiri, kalau gk bisa mengelola ya sudah balikan lagi aja sim card ke yg dulu, tanpa daftar masih bisa pakai.. aneh2 saja negeri wakanda🤣🤣
Koq rapuh ya ?! Hampir semua instansi negara bermasalah. Stop tebar pesona pimpinan negri. Seolah2 pimpinan negri tdk tau apa yg harus dikerjakan. Rakyat terlena buta pesona pimpinannya. Hmm
Lah, yg nyuruh penduduk Indonesia daftar pakai NIK siapa coba? Pemerintah kan? Ya berarti yg nyimpen juga pemerintah. Yg tanggung jawab juga pemerintah
Kominfo kerjanya apa ya sampe ngurusin provider seluler??? Jangan2??? Selain dalih database, ngerinya urusan japrem denom pulsa (duhh jadi penasaran) kalo saja 10 rupiah x 1,3M pengguna 13M per1kali transaksi Belum lagi izin aplikasi penjualan rata2 cuan nya seceng sampai Ceng Gow kalo dikali transaksi lebih edan lagi... Waduhhh bobo dulu ahhh... Mudah2an bisa mimpiin hasil dari bisnis seluler terhadap APBN sebesar apa..
Kalau gak tau pusat data server sim card nya disimpan dimana, udah gawat nih, google sekelas perusahaan internet internasional aja masih mengetahui pusat data servernya sendiri, sehingga kalau buka server cabangnya ke indonesia gak bakalan kewalahan lagi
Kalau untuk kebaikan rakyat Indonesia saya sih mendukung para hacker coy. Bocorkan saja sudah semua kejahatan2 para pemimpin yg bermasalah. Tindak tegas semua tanpa pandang bulu. Sudah waktunya negara ini bersih2 dri para hama yg membuat bau busuk !
Harus bocor dulu data masyarakat sebanyak itu dan sesuai ciri khas orang kita gak ada yang berani bertanggung jawab. Hanya bisa ngeles cari alasan gak guna.
Teringat kasus yg pernah dialami oleh bang ilham bintang atas kejahatan terhadap data pribadi nya, bukan tidal mungkin dgn data yg dihack Dan dijual bisa terjadi pengulangan seperti kasus yg pernah terjadi tsb
Merasa aman dengan undang2 ITE, situs dan data milik pemerintah gak bakalan di bobol , ingat! prinsip maling ada gembok mesti ada kunci , kunci hilang bisa di ganti, gembok hilang pintu terbuka wkwkwk
Apa mungkin bocor dari jualbeli on line ya? misalnya kalau orang mau beli di shopee,lazada, bukalapak facebook kan harus daftar masukkan nomer hp masukkan alamat lengkap sesuai ktp....bocor dari mana2 bisa ....wes ruwet2...yg paling banyak dinegara facebook...
Sekarang coba bayangkan bagaimana mungkin kita pribadi menjaga data tapi kewajiban menyerahkan informasi saat registrasi simcard, udah begitu ketika ada kebocoran data kembali masyarakat yg salah karena tidak bisa menjaga data pribadi....🐷🐷🐷🐷 Pantaslah ada satu artikel yg bilang kalo keamanan cyber diindonesia seperti dijalankan oleh anak berumur 14 tahun.....
Kalau gak tau pusat data server sim card nya disimpan dimana, udah gawat nih, google sekelas perusahaan internet internasional aja masih mengetahui pusat data servernya sendiri, sehingga kalau buka server cabangnya ke indonesia gak bakalan kewalahan lagi
Logikanya, menkominfo ini adalah aggregator dr provider2 simcard. Jd misal telkomsel kan ada data2 pelanggan, data pelanggan ini disetor ke kominfo. Kominfo bisa lihat data pelanggan XL, Im3, dsb krn kan pengaktif an simcard butuh NIK dan KK. Mungkin yg dijebol hacker ini system keamanan kominfo yg mengakses ke server dari masing2 provider
keliatan sekali Kemkominfo lepar tanggung jawab, bikin aturan tapi lepas tanggung jawab...hadew...inget ketika no gak di registrasi bakal di blokir....maksa banget...
Pantasan aja kartu perdana aku baru beli and kasih aktifkan bsk nya lsg byk bget yg tawarin pinjaman dana and perjudian online padahal ini kartu baru aku beli. Kok bisa mereka mendapatkan no akuyh bru ya
Udahlah pak udah... Kominfo gak salah,operator gak salah, pemerintah gak salah...kita nih sbg rakyat yg selalu salah.
Udah ya pak,bpk jgn tdr mlm2,biar bsk bs bangun pagi,menikmati indahnya hidup dgn gaji dan fasilitas yg mewah,pakai jas,naik mobil cusss ke kantor atau kemana gitu cr hiburan.
Biar kami rakyat aja yg pontang panting peras otak peras keringat dan memikil semua kesalahan di pundak kami.
SALAM WARAS!!!
Kemen Kominfo harusnya punya Data Center Nasional dan Command Center yg salah satu grup IT nya berisi kumpulan hacker (seperti di Amrik dan Singapore). dan server back end dibuat terpisah, clustering dan berlapis (LAN lokal), menggunakan komputer Mainframe dg OS tingkat tinggi seperti Unix/Xenix dan bhs program tingkat tinggi PL/I, Cobol, Fortran dsb. dan menggunakan bridging serta gateway yg kuat terhadap server frontend dan server public (web server). hanya port I/O tertentu saja yg digunakan pada backend dan mekanisme komdat nya diopen dan dikontrol secara ketat dg firewall yg tingkat tinggi juga. dan back end server harus ditempatkan di ruang khusus dg hak akses yg super ketat
kalau perlu antara backend dan frontend dipisah (mirroring) dg transfer data menggunakan sistem tape drive. jadi terputus sama sekali dg komunikasi data luar (internet). control tape backup tsb dikendalikan oleh operator IT dg bhs mesin interfacing. hanya data sekunder di frontend yg di open ke publik. dan Penetration test harus dilakukan secara berkala dan intensif
Haduhh mereka mana ngerti bang
Setuju dg pendapatnya
Orang tua mana paham ginian bang wkwkw
Wah bakal ada yg gendut tuh rekeningnya bang
@@bigmamoth8436
Bisa diantisipasi dengan dibentuknya bank central khusus untuk seluruh proyek pemerintah. Seluruh proyek pemerintah harus memiliki ledger/akun pada bank central proyek tsb, dan pencairan dana proyek/pekerjaan baik yang dilakukan oleh mitra swasta maupun pemerintah itu sendiri harus melalui bank ini (tidak bisa melalui bank lain), dan masing-masing rekening koran proyek pada bank central ini harus transparan (bisa diakses langsung oleh BPK dan KPK), auditable dan akuntabel
Jadi jangan hanya proses tendernya saja yg transparan dan dikelola oleh LPSE, melainkan kontrol keuangan pada pencairan dana APBN dan APBD dalam proses pelaksanaan pembangunannya juga harus dikelola oleh satu bank central yang independen. Setiap pihak yang hendak menarik dana dari bank tsb harus menunjukkan dan melampirkan dokumen tender dan dokumen progres pekerjaan berupa dokumen tertulis (text), maupun foto dan video progres pekerjaan/proyek, yg secara otomatis tercatat pada akun/ledger masing2 proyek (sesuai akun pada APBN dan APBD). Sehingga akan mudah untuk ditelusuri dan diaudit
Hal yang terjadi sejauh ini hanyalah kontrol keuangan sebatas SKBDN, sementara bank penjamin SKBDN itu sendiri tidak bisa dengan mudah diawasi dan diakses secara langsung oleh BPK maupun KPK secara terpusat. Dan tidak semua transaksi menggunakan SKBDN, sehingga banyak transaksi jenis lainnya yg tdk terkontrol (seperti pengambilan dana secara tunai ataupun cek dan bilyet giro pada bank swasta). demikian solusi lebih lanjut yg dapat saya sampaikan. terima kasih
Cabang olahraga terbaru:
👉 Lempar cakram ❌
👉 Lempar lembing ❌
👉 Lempar tanggungjawab ✔️
wkwkwk
Saya bukan siapa-siapa, tapi coba kita cerna perlahan-lahan berita ini. Karena bisa jadi hanya gertakan hacker saja. Data yg dimiliki hanya sedikit, tapi mau dijual dengan harga maksimal.
Penduduk Indonesia (data 2020) adalah 273,5 juta jiwa. Jika dikatakan bahwa hacker memiliki 1,3 miliar data registrasi SIM card (registrasi SIM card baru diwajibkan 2017), coba pikir apakah ini masuk akal? Jika seluruh penduduk indonesia termasuk balita dan lansia dari Sabang sampai Merauke punya SIM card, maka setiap orang minimal sudah pernah meregistrasikan 4 SIM card (angka sebenarnya: 4,7). Tidak masuk akal menurut saya.
Menurut Kominfo, validitas dari 1,5 jt sampel data dari hacker sekitar 15-20%. Berarti sekitar 300 rb data dari sampel ini valid. Kalau menurut saya, mencari 300 rb data yg berisi NIK, nama, alamat, tgl lahir dan no HP tidaklah sulit. Dari DPT (Daftar Pemilih Tetap) Pemilu/Pilkada saja bisa. Coba lihat file Excel DPT di flash disknya ketua RT/RW atau di kantor kelurahan. Di kolom keterangan biasanya diisi No HP (sehingga kita bisa tahu NIK sekian no hpnya sekian). Atau bisa juga dari file2 untuk pendataan lain yang biasanya dilakukan di tingkat kelurahan/desa. Tidak begitu sulit untuk mengumpulkan 300 rb record data seperti itu.
Jadi, mungkin saja si "hacker" hanya punya sedikit data, yg didapatkan dengan cara mengumpulkan (bukan hacking), kemudian mau dijual dengan harga maksimal untuk 1,3 miliar data.
Jika suatu saat ada oknum yang "Menyalahgunakan Data Pribadi Saya", Siapa yang akan bertanggung jawab ya? Jika misalkan provider/operator tertentu bangkrut atau dijual ke pihak asing, kira-kira bagaimana pak Samuel?? Jangan mau LEPAS TANGAN lah pak jika sudah timbul kasus seperti ini!!! Makan GAJI BUTA ini namaya...heudeuh..
Ntar mereka jwab knpa kmu mau ngasih data mu.
Yang nyuruh daftar sim card dulu dengan kk dan ktp harus bertanggung jawab, nanti malah nggak bertanggungjawab, nggak bisa kerja ya jangan makan gaji buta, kinerja orang yang kerjanya dari masuk dari jalur orang dalam ya begini kinerjanya.
Kalo bocor efek yg paling fatal ap sih ?
@@candrahardianto8378 spam, impersonasi (diduplikat SIM cardnya), penipuan. Bukan hal yang ga mungkin, misal KTP anda juga di palsuin buat hal2 tertentu yang kriminil.
@@candrahardianto8378 impersonasi itu orang ngaku2 sebagai anda. bisa dilakukan pada orang jauh, atau kepada orang2 terdekat anda.
misalnya berpura2 sebagai anda untuk meminjam uang. dan nanti yang ditagih hutang ya anda, padahal anda tidak pernah berhutang pada orang tersebut.
@@raywing638 terus klo rawan kyk gitu knp kita dipaksa daftar pakek nik segala macem ya
@@candrahardianto8378 nik sama kk bisa jadi bahan pinjol pake nama lu, bayangin aja lu santai2 dirumah tiba2 didatangin debt collector pdhl g pernah ngutang. Kan ga lucu rumah lu disita pdhl lu utang aja kgk
Ini lah akibatnya kalau cari pegawai yg dilihat bukan skill tapi mengutamakan ijazah. Pns kominfo tp berdasarkan tes cpns? Yg kerja di kominfo itu harus orang yg benar" punya skill karena pegang data seluruh warga indonesia, bukan yg ahli mengerjakan soal cpns
Iya mestinya yg jadi pegang posisi krusial ini orang2 yg bener2 bisa di bidangnya .... Soalnya vital kali ini data orang banyak ... Takutnya rekening bank pun bisa di bobol ... Apalagidunia hacking g kenal ampun ... G cukup situs web keminfo di hack ??
bukan izajah bos saudara yg bisa ngasih amplop itu terutama bos
Klo pake istilah "ijazah" kurang tepat sih..lebih tepatnya "inkompeten" . Karena menteri mengharuskan lulusan perguruan tinggi, jadi wajib punya ijazah dan ijazah adalah syarat administrasi bahkan pekerjaan swasta sekalipun.
Aturan beli SIM card hp yang pake KTP dan KK Kominfo yang bikin. Sekarang mereka sendiri yang bingung ketika data tersebut bocor. Jelas lah drama yang bikin bocor itu siapa.
Lempar batu sembunyi tangan kominfo...kalo gajian aja senyam senyum tp bgtu ada kebocoran data mereka nyalahkan providernya pdhl si hacker bobolnya dr webnya kominfo
yang bikin aturan juga tanggung jawab lah, sistemnya harus siap sebelum bikin aturan
Sorong papan tarik papan
Buah keranji dalam perahu
Bikin aturan dia gaskan
Suruh tanggung jawab dia tak mau
Mudah2an semua bisa diatasi dengan baik Aamiin. Salut dengan kecerdasan dan kehebatan hacker ini, harapanku ada yg bisa melebihi kecerdasan dr si hacker ini yg bisa mengatasi semua menjadi lebih baik, tak terkalahkan dan aman.
Stop being idiot: threat is always come
Ga ada yg sempurna,,, di atas langit masi ada langit....
Kominfo harus bertanggung jawab
solusi big data:
1. seluruh nomor NIK dan KK diupdate (direvisi dan atau diubah formatnya)
2. NIK dan KK menggunakan kartu dg Chip atau QR Code yg di-encrypt
Periode kemarin udah ada rencana e KTP
Eh malah dikorupsi
Eh malah tercecer di jalan
Eh malah masih fotocopy
Eh malah dibatalkan
¯\_(ツ)_/¯
Orang orang tua ini sebenernya sudah tidak pantas duduk di kursi" penting pemerintahan, mereka gaptek dan tidak berguna
Jdi singkat nya kemoninfo tidak mengakui kalau pemerintah sebagai wali data dan punya server data.. lalu flow data nya gmn?? Masing2 provider simpen masing2? Itu problematic jg loh secara logika hukum
koreksi dong pak, jagan menyalahkan pihak lain, dengan adanya kejadian ini seharusnya kominfo harus membenahi diri, jagan menyalahkan pihak lain.
Kok bisa ya kominfo yang nyimpen data. Malah mencari dimana dia nyimpen.
Malah hacker yg nemuin ?lucu
Mulai ada tanda2 saling lempar tanggung jawab 🤮🤮
Yg bikin data bocor siapa kok yg dilempar tanggung jawabnya rakyat. Haha emang lawak
Cabang olahraga terbaru: Lempar tanggung jawab
Selama undan undang koruptor tida ubah maka, Indonesia tidak akan perna aman
Biasanya data tersimpan di folder.. Mudah di copy dari Sistem sharing sedangkan sharing bisa di ambil dari jaringan .. Kecuali komputernya dimatiin jadi gak bisa di copy.. Tapi kalo di matiin data untuk explore gak bisa digunakan.. Logika nya sih gitu
Ga gitu Data biasanya disimpan di database nah hacker biasanya ngambil celah dr Web/aplikasi pemerintah, ya kali ngambil data semudah itu hackernya pasti gampang ketangkep kalo gitu
@@teemo33 semua file berdasarkan folder dan subfolder .. disebutkan filenya dikompres itu berasal dari file itu ya dari file yang di satukan tetapi terpisah isinya .. berdasarkan sytem sharing gak bakal ada yang bisa tau apalagi sudah di pasang proteksi .. sedangkan web itu sendiri ya berasal dari server sejenis super computer yang datanya disimpan di folder tapi di enkripsi menggunakan bahasa komputer yang ukuran kapasitas nya tak terhingga yang isi nya hidden bisa nonhiden seperti komputer biasa jadi untuk jejak kalo sudah di black hole gak bakal ketemu .. sistem dasarnya seperti itu ... penjaga warnet pasti ngerti sistem ini ..
@@teemo33 coba bayangin kenapa dari jaringan bisa kirim file .. server web itu sendiri terhubung ke komputer dan datanya juga disimpan di komputer .. tapi sebutanya web bilang data nya ada di WAN cuma sebutan aja karena semua melalui sama2 perantara jaringan tapi tempatnya sama di komputer
Dulu di paksa ,sekarang bocor , berarti yg megang itu lalai dan harus ada hukuman..yg meretas itu ngapain di hukum ? Kl bisa di retas yah itu menandakan kebodohan & kecerobohan yg megang data
SETUJU
Dan pesan balasan hacker ny adalah stop being idiot wkkwk
sudah bertahun” saya tidak pernah menjadi nasbah BRI dan tidak pernah mengajukan sesuatu hal penawaran apapun tapi ahir” ini banyak sekali WA segala rupa penawaran produk BRI via WA ini konyol
Indonesia Seperti KAGET dengan Penggunaan APLIKASI, sementara PENGAMANNYA TIDAK DI BUAT untuk Melindungi user yang ada.
Ujungnya ke UU ITE Kalau ada Kesalahan/BOCOR. USER sudah Pada BANYAK DIRUGIKAN makin di Repotkan... Nambah URUSAN SAJA.
TANGGUNG JAWABNYA DI PERTANYAKAN... Belum lagi MAHALNYA BIAYA PULSA PROVIDER bedah dengan EROPA Tu.... Rakyat Indonesia seperti diperas tidak ada keberpihakan kepada Rakyat...ini BISNIS ataukah PEMERASAN?
Mendingan ngak usah dah pakai registrasi kek beginian,toh keamanan nya ngak aman kok,dan siapa yang bakal bertanggungjawab atas kejadian ini?
Para pegawai kominfo sok pintar,merasa paling paham IT, pdhl mereka nol.terlalu menyepelekan hacker. Paling kebayakan mereka cm paham ms office
bravo semoga amanah bukti kerja sederhana tidak korupsi merakyat bravo bravo bapak orang bijak kami tahu sosok visoner
Hayooo Kominfo tanggung jawab...
Saya memandangnya dari sisi yang berbeda terlepas dari pandangan orang memandang dari sisi negatif atau memandang dari sisi positif. Yang jelas marilah kita benahi di mulai dari dalam diri untuk berlaku jujur. Ke depan insya Allah bisa terwujud peradaban yang berkeadilan...
Apapun ngomongan anda tidak akan di dengar selain harus di jeruji khusus kasus fakta
Omongan lu cuma cantik di denger aja bro... Yg dibutuhkan masyarakat itu solusi dan tindakan pasti oleh pihak terkait. mereka bukannya memperbaiki sistem malah sibuk saling lempar kesalahan sendiri
Ini bukan masalah berlaku jujur om! Ini masalahnya adalah kebocoran data seluruh masyarakat. Artinya ada yg salah dalam system keamanan server yg menyimpan database tsb.
Simpel. Mereka itu bukan orang yang benar² Profesional.. Hanya untuk mamer jabatan saja..
Jangan jauh², ok anda minta fakta data.. Gw kasih
Udah ada 3 isu ya wkwk.. Kemaren di April ada isu "Peduli Lindungi itu ngelanggar HAM"
Trus ada kemaren nge-blokir besar²ran PSE segala macam.. Ampe jadi drama di sosmed sama netizen.
Nah skrg.. Kasus bocor SIM?
Miris ngak tuh sob? 🤭
Makanya gak heran kalau banyak pihak luar itu yang bisa "concern' bahwasanya sistem digitalisasi di negri ini nyatanya banyak yang melanggar HAM. Gak heran gw.
Belum aspek lainnya.
Apa memang sudah sepatutnya publik stop untuk mempercayai kominfo dan menanyakan performa kinerja mereka yang slama ini bolak balik bermasalah seperti ini?
Dan guna jabatan elu itu memang kerja di Kominfo hanya sebatas pamer saja atau memang tenaga profesional?
Duh amit² dah.. Jangan sampe disini kayak sistem internet di RRC.. Serem.. Transparansi bisa hilang.
Kita sebagai masyarakat sedang membenahi diri bod0h, caranya yah jangan diam dengan ketol0lan kominfo, kalau kita biarkan KKN marak di sana, dan di isi orang orang kolot tukang blokir dan kira di rugikan atas hal tersebut bahkan sudah kebobolan berkali kali yah wajar gak perlu jadi pasukan nasi bungkus atau demo mahasiswa yang gajelas kemana, kita serentak tentu saja marah dan berusaha menghakimi kominfo karena memang keadaannya udah gak beres itu kementrian.
Nahlooo Kominfo perlu jiwa muda yg berkompeten di semua lini . Yang tua² dipersilahkan mundur alon².
data pribadi masyarakat bocor kok kesannya kominfo ingin lepas tangan, tdk malu kalian pak makan gaji buta?
Jika ada kebocoran data harusnya ada kompensasi dari pihak2 yang terkait kepada masyarakat yg datanya bocor, ganti rugi berupa uang baik kerugian materi dan non materi
INI SEMUA GARA2 PEMERINTAH DUNGU YG DULU MEMAKSA RAKYAT HARUS DAFTAR2 PAKE KTP DAN KK, PENGELOLA DATA HARUS BERTANGHUNGJAWAB KALO PERLU DIHUKUM MATI
Bjorka itu diambil dari nama penemu bhs C++ Bjarne S
dia menghack dg menggunakan bhs C
dia menolak disebut kriminal (menunjukkan terpelajarnya dia)
kemungkinan dia mhsiswa komp dan gemar main game
Kelalaian dan kiriminalisasi lah ini... kalo gak bisa tanggung jawab jangan bikin aturan macam2 lah... tuntut aja pamerintah ini...
Data disimpan dimana? Jawabanya sderhana: disimpan dimana2. Udah nyebar ambyarrrr 🤣🤦♂️😅😅😅
Ambil anak2 jenius indonesia ,, yg ahli IT , jadikan pegawai pemerintah, jgn DITANGKAP ,
Percuma mas pratama ngomong sama orang itu.emang dia ngerti masalah pemprogaman.jauh mas..
Menurut saya manfaat paling nyata memiliki data itu, katakan saya punya produk, saya bisa analisa data itu sehingga bisa membantu menentukan dimana atau kepada siapa produk saya harus ditawarkan apalagi sudah ada alamatnya.
si pratama defensif sekali 🤣bpk pasti udah kena marah sana sini ya 😂
Sebenarnya tanpa kita sadarin ya, waktu kita memberi biodata di google, facebook, email, W.A, biodata kita sudah disadap sama mereka2. Cuman bedanya gak ketahuan dan tanpa kita sadarin.
Bisa ajah .....
HP FERDY SAMBO DKK AJAH GAK TAHU🤣🤣🤣🤣🤣
Orang2 yang duduk di menkoinfo ngga paham dengan bidang yang mereka duduki jadinya begini, ditanya apa taunya berkelit terus padahal mereka yang membuat peraturan harus register data ketika aktivasi simcard
Sdh banyak kejadian petugas operator yg menjual data demi "hadiah" yg menggiurkan
LUAR BIASA
Kebocoran data pribadi masyarakat pasti disengaja dijual utk mencari keuntungan, pemerintah harus bertanggung jawab dan HARUS DIPROSES HUKUM PEJABAT KOMINFO YG PALING BERTANGGUNG JAWAB
Bukan sih, murni memang keamanan siber Indonesia lemah
Bukan disengaja dijual, cyber indo aja yg lemah
Tanggung jawab pemerintah gimana?? Kmaren kita semua disuruh registrasi, tapi ternyata hasilnya kayak gini.
Keamanan siber kita lemah ditambah oknum pemerintah bisa menggunakan data tersebut
Ini sumber kejahatan luar biasa saya pikir, bagaimana pertangguan jawab pemerintah khususnya keminfo perihal hal ini
Lgi sbuk dgn diri sdri.
Biasa zaman pemerintahan plonga plongo, terutama KEMENTERIAN INFOTAIMEN (KOMINFO) 🗿
Yang mewajibkan untuk memasukan data kan pemerintah
Menkominfo harus tanggung jawab!
HANYA DENNY SIREGAR SAJA YG DI BANTU KOMINFO TTG KEBOCORAN DATA .
Mantapppppp.....saya yakin asli.....
Kalau sudah begini siapa yang mau disalahkan....
kek gini yg nyuruh2 daftar PSE, perusahaan2 IT luar ya jelas ogah lah
Nah ini permasalahannya
PSE ganti nama jadi NOS (Negara Open Source) 🤣
@@grahamxiii wkkwkk open source
Waduh bahaya sekali ini
mungkin sih peretas (hacker) hanya ingin menguji seberapa aman sistem sama kinerja di kominfotod, ga tanggung tanggung data 1,3juta data bocor mungkin jumlahnya bisa bertambah, sekaligus menguji pihak kominfotod apakah pihak akan bertanggung jawab atau lebih memilih untuk memberi saran ga jelas, namun nyatanya sungguh meresahkan, selalu makan gaji buta, masalah besar di kecilin selalu dianggap sepele, kemarin maksa daftar PSE sampe ancam bakal diblokir, kalo udah begini masyarakat yang susah, masyarakat juga yang di salahin, masalah begini ga ada yang mau bertanggung jawab, mungkin oknum yang bertanggung udah lari lewat selokan
plot twist: data 1,3 juta di jual bukan ancaman dari peretas, tapi hanya karangan oknum yang takut kalo hal itu beneran terjadi (kalo terjadi mereka ga bisa cuan ga bisa lari)
"sering sering ganti password"
by: Johnny Gerard Plate
Faktanya setiap bulan data Indonesia pasti selalu kecolongan, dan itu bukan 1,3jt tapi 1,3 miliar
q pernah berenang di dark web dan banyak banget data" indonesia yg bocor disana
Operator yg tanggung jawab
BIASA.....PEMANGKU KUASA INDNESIA SEPERTI MNYEPELEKAN MASALAH WALAUPN SUDAH TRJADI
Yg buat aturan ya tanggung jawab enak saja
Pak Pratama benar...keminfo lepas tanggung jawab...perlu di pertanyakan ASN keminfo ini orang yg tidak punya skill dan keahlian..mungkin orang IT keminfo ini bisa jadi cuma pegawai outsourcing makanya dia tidak perlu mengawasi data...yg penting kerja beres bayar...perlu selektif dalam penerimaan ASN IT keminfo...pilih yg berpengalaman skill dari pada hanya berdasarkan gelar sertifikat aja atau ijazah...byk yg tidak sekolah resmi malah jadi security-nya web data..
klo sampe data nya ada nama org tua dll bisa bahaya ini.. karena format di indonesia pasti untuk ada perubahaan data apapun harus memberikan nama orang tua. kominfo gk sanggup buat nyimpen data warga indonesia, emang parah ini udh keterlaluan! tapi mau berharap apa lah ke pemerintah kita, malah menyalahkan data bocor gara2 kita sendiri warga negara enggak jaga.. toh kita kan beli sim card sekarang mesti daftar dulu enggak kaya dulu tanpa daftar jg gpp.. yg membuat peraturan mesti pendaftaran jg kan pemerintah sendiri, kalau gk bisa mengelola ya sudah balikan lagi aja sim card ke yg dulu, tanpa daftar masih bisa pakai.. aneh2 saja negeri wakanda🤣🤣
Kominfo wajib tanggung jawab, klo tidak, ganti dengan orang2 baru ato anak nmuda
Pengamanan data perlu dilakukan oleh Pemerintah. Apa sih kwrja Kominfo ?
Kerja ASN itu harusnya melayani masyarakat, bukan dilayani masyarakat.
Waaaaaaah jngan2 ntar dipke buat pesta 2024
POLRI PUNYA KOMJEN DHARMA PONGREKEUN YG DI AWAL DIA UNGKAP DUNIA DUKUASAI CHIP CYBER.........
Di telegram cuk bertebaran , asli di sebar,data yg di sebar kebanyakan dari sulawesi
Koq rapuh ya ?! Hampir semua instansi negara bermasalah. Stop tebar pesona pimpinan negri. Seolah2 pimpinan negri tdk tau apa yg harus dikerjakan. Rakyat terlena buta pesona pimpinannya. Hmm
Pada dasarnya petinggi di kominfo saja tidak punya keahlian dalam bidang it wkwkwkwk
@@baybay7743 petingginya Enk jabatan tinggi gaji tinggi, yg suruh kerja rodi anak magang wkwkwk
Lah, yg nyuruh penduduk Indonesia daftar pakai NIK siapa coba? Pemerintah kan? Ya berarti yg nyimpen juga pemerintah. Yg tanggung jawab juga pemerintah
KENAPA KOK BISA BOCOR. KARNA YG KERJA PEKOK..
KASUSKAN KEMENTRIANYA.!
Yg ngangkat Mentri siapa ya..?
@@subandisubandi196 tgupp anies yg kebanyakan itu kerjanya apa ya?
Logikanya semua data operator yg bocor, pasti kominfo yg bocor, muara nya kan semua ke kominfo
Kominfo kerjanya apa ya sampe ngurusin provider seluler??? Jangan2??? Selain dalih database, ngerinya urusan japrem denom pulsa (duhh jadi penasaran) kalo saja 10 rupiah x 1,3M pengguna 13M per1kali transaksi
Belum lagi izin aplikasi penjualan rata2 cuan nya seceng sampai Ceng Gow kalo dikali transaksi lebih edan lagi...
Waduhhh bobo dulu ahhh... Mudah2an bisa mimpiin hasil dari bisnis seluler terhadap APBN sebesar apa..
Siapa si yg ngangkat Kominfo ko orang gak bisa kerja bisa di angkat ?
Bisa aja hacker-nya ambil dari operator2. Banyak kemungkinannya. Bisa juga dari ASN di setiap kementrian.
Tapi kmren web yg benar2 terhack ya kominfo klo mau nuduh yg lain jadi ga mungkin.
gak mungkin dari operator, karena yang bocor dari semua operator yang ada di indonesia
Kalau gak tau pusat data server sim card nya disimpan dimana, udah gawat nih, google sekelas perusahaan internet internasional aja masih mengetahui pusat data servernya sendiri, sehingga kalau buka server cabangnya ke indonesia gak bakalan kewalahan lagi
Kalau untuk kebaikan rakyat Indonesia saya sih mendukung para hacker coy. Bocorkan saja sudah semua kejahatan2 para pemimpin yg bermasalah. Tindak tegas semua tanpa pandang bulu. Sudah waktunya negara ini bersih2 dri para hama yg membuat bau busuk !
Harus bocor dulu data masyarakat sebanyak itu dan sesuai ciri khas orang kita gak ada yang berani bertanggung jawab. Hanya bisa ngeles cari alasan gak guna.
Habis saat pendaftaran provider, data akan terkena hacker, selanjutnya IMEI yang mempengaruhi data
Teringat kasus yg pernah dialami oleh bang ilham bintang atas kejahatan terhadap data pribadi nya, bukan tidal mungkin dgn data yg dihack Dan dijual bisa terjadi pengulangan seperti kasus yg pernah terjadi tsb
Enakan dulu pake SIM card bisa sesuka hati , sekarang malah pake kk KTP dll malah bocor datanya.. Bri gimana nih aman...
Merasa aman dengan undang2 ITE, situs dan data milik pemerintah gak bakalan di bobol , ingat! prinsip maling ada gembok mesti ada kunci , kunci hilang bisa di ganti, gembok hilang pintu terbuka wkwkwk
Yang bertanggung jawab, yang nyuruh maksa daftar pake data pribadi lengkap. Dah jelas
5:55 lah lah malah saling lempar
ADILI DAN MINTA PERTANGGUNG JAWABAN dari PIHAK YANG TERKAIT..
kawal terus karena sudah terjadi beberapa kali masalah serupa 😥
Big Data Opung , tanya Opung
Intinya kominfo gak mau disalahkan.titik gak pake koma.
Bener2 kek peribahasa "DIAM JADI BEBAN BERGERAK MERUGIKAN"
Sok2an wajib pke KTP.padahal keamanan Siber blm trjamin..benahin dulu tuh keamanannya,aturan belakangan
Hackerrr.. Mantappp..
Korekkk Abisss..
sedih
bpjs bocor
nik bocor
sim card bocor
lama lama Ibanking bisa ditrobos juga
Apa mungkin bocor dari jualbeli on line ya? misalnya kalau orang mau beli di shopee,lazada, bukalapak facebook kan harus daftar masukkan nomer hp masukkan alamat lengkap sesuai ktp....bocor dari mana2 bisa ....wes ruwet2...yg paling banyak dinegara facebook...
Yg bikin aturan pemerintah...provider nurut aja.giliran ada kebocoran data provider yg disalahin😂
Oya....dapat salam tuh dari Bjorka😁
Sekarang coba bayangkan bagaimana mungkin kita pribadi menjaga data tapi kewajiban menyerahkan informasi saat registrasi simcard, udah begitu ketika ada kebocoran data kembali masyarakat yg salah karena tidak bisa menjaga data pribadi....🐷🐷🐷🐷
Pantaslah ada satu artikel yg bilang kalo keamanan cyber diindonesia seperti dijalankan oleh anak berumur 14 tahun.....
Duh, samuel lagi 🙄 kenapa gak dipecat sih setelah kemarin sok-sokan ngomong judi online sekedar game gaplek 🚮
Kalau saya hackernya kapan pun saya mau saya bisa ambil uang di rekening Anda, informasinya cukup lengkap dan sangat mudah untuk membobol rekening
Kalau boleh jangan menyerang, mantap.
Kalau gak tau pusat data server sim card nya disimpan dimana, udah gawat nih, google sekelas perusahaan internet internasional aja masih mengetahui pusat data servernya sendiri, sehingga kalau buka server cabangnya ke indonesia gak bakalan kewalahan lagi
Logikanya, menkominfo ini adalah aggregator dr provider2 simcard. Jd misal telkomsel kan ada data2 pelanggan, data pelanggan ini disetor ke kominfo. Kominfo bisa lihat data pelanggan XL, Im3, dsb krn kan pengaktif an simcard butuh NIK dan KK. Mungkin yg dijebol hacker ini system keamanan kominfo yg mengakses ke server dari masing2 provider
Udah 3x gk bisa di tolerir lagi , wajib di ganti
pokok nya rakyat harus cerdas kata si pemimpin..kami yang mimpin bodoh tak apa..
Mungkin itulah slogan pemerintah kita
Hasil asal rekrut pegawai yang penting kelar ya gini hasilnya.
yang satu masih kaku dengan aturan2 yang tertulis, yang satu lagi memberikan informasi secara teknis yg variatif..
keliatan sekali Kemkominfo lepar tanggung jawab, bikin aturan tapi lepas tanggung jawab...hadew...inget ketika no gak di registrasi bakal di blokir....maksa banget...
Apakah ini berdampak ke pemilu dengan menduplikat data ?
Jawab klasik dari penjabat "sedang ditelusuri"
Pantasan aja kartu perdana aku baru beli and kasih aktifkan bsk nya lsg byk bget yg tawarin pinjaman dana and perjudian online padahal ini kartu baru aku beli. Kok bisa mereka mendapatkan no akuyh bru ya
Wah mulai kalah saing pesulap merah. Bjorka udh jdi idola masyarakat sekarang