MAULID NABI, Nasehat Ustadz Firanda Andirja Hafizahullah

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 18 сен 2024
  • MAULID NABI, Nasehat Ustadz Firanda Andirja Hafizahullah #ustadzfirandaandirja
    Peringatan Maulid Nabi dilakukan dalam rangka mengingat kelahiran, keistimewaan, mukjizat, sirah, dan mengetahui akhlak Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kita pun diperintahkan untuk melakukan hal-hal tadi dalam rangka menjadikan meneladani beliau. Karena Allah Ta’ala berfirman,
    لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
    “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al Ahzab: 21).
    Berikut beberapa sanggahan untuk menyanggah kerancuan di atas:
    Pertama:
    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah memerintahkan umatnya untuk memperingati maaulid dan tidak pernah memerintahkan mengingat kelahiran, karakter istimewa, mukjizat, sirah dan akhlak mulia Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara khusus melalui peringatan maulid. Bahkan hal ini merupakan bid’ah yang diada-adakan sepeninggal beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bid’ah maulid mulai muncul sekitar 600 tahun sepeninggal beliau. Padahal mengenai perkara bid’ah telah diperingatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri,
    مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
    “Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718)
    Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
    مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
    “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)
    Kedua:
    Mengenal kelahiran, karakteristik, mukjizat, sirah serta akhlak mulia beliau bukan hanya ketika maulid saja. Mengenal beliau dan hal-hal tadi bukan hanya pada waktu tertentu dan dalam kumpulan tertentu, akan tetapi setiap saat, sepanjang waktu. Tidak seperti orang-orang yang pro maulid yang memperingatinya hanya ketika malam maulid, malam-malam yang lain tidak demikian. Amalan semacam ini didasari pada tradisi semata yang diambil dari nenek moyang sebelum mereka,
    بَلْ قَالُوا إِنَّا وَجَدْنَا آَبَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى آَثَارِهِمْ مُهْتَدُونَ
    “Bahkan mereka berkata: “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka” (QS. Az Zukhruf: 22).
    Ketiga:
    Meneladani Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah dengan ittiba’ (mengikuti ajaran) beliau dan berpegang dengan sunnah beliau serta mendahulukan petunjuk beliau dari yang lainnya. Allah Ta’ala berfirman,
    قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
    “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31).
    Keempat:
    Memperingati maulid bukanlah ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan pula amalan para sahabat yang mulia, bukan pula amalan tabi’in, dan bukan pula amalan para imam yang mendapat petunjuk setelah mereka. Perayaan maulid hanyalah perayaan yang berasal dari Sulthon Irbil (pelopor maulid nabi pertama kali). Jadi, siapa saja yang memperingati maulid, dia hanyalah mengikuti ajaran Sulthon Irbil baik atas dasar ia tahu ataukah tidak, bukan mengikuti ajaran Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.
    Kelima:
    Meneladani dan mengikuti Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam beramal dan dalam keadaan berniat yang benar, haruslah dengan mengikuti ajaran beliau dan para sahabatnya. Begitu pula ia memperingatkan dari setiap bid’ah, di antaranya adalah bid’ah maulid.
    Sumber rumaysho.com/2...
    Sumber Video :
    / @firandaandirjaofficial
    “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893).
    Tag :
    maulid bidah, maulid bid'ah, maulid bid’ah, wahabi maulid, maulid wahabi, maulid, maulid nabi bid'ah, maulid nabi, dalil maulid nabi, uas maulif bid'ah, perayaan maulid bid'ah, bidah, hukum maulidan,, apakah maulid itu bid'ah, apakah maulid nabi bid'ah, kenapa maulid nabi bid'ah, benarkah maulid itu bid'ah, hukum maulid nabi, maulid sesat, hukum maulid, tujuan maulid nabi, maulid nabi muhammad saw bid'ah, Maulid bidah, Nasehat Ustadz Firanda Andirja, ceramah ustadz Firanda, Firanda Andirja, firanda andirja, ustadz firanda, firanda, firanda andirja terbaru, ustadz firanda andirja, islam, kajian sunah, majelis ilmu, kajian sunnah, kajian ustadz firanda terbaru, syifa tv, kitab tauhid, kajian tauhid, tauhid, Sunnah, Manhajsalaf, kajian Islam, ahlisunnah,
    #manhajsalaf #dakwahtauhid #Nasehatustadzfiranda

Комментарии • 5

  • @OgahRugi-k4w
    @OgahRugi-k4w 4 часа назад

    klo USBU BIN BUZZ, USTAIMIN DAN ALBANY itu ada DALILNYA G FIR .. ???
    kemarin si KOLIT KUMPUL " , MAKAN " WAKTU EMAKNYA MENINNGOY TUH

  • @umaryani1279
    @umaryani1279 День назад

    SAHABAT DAHULU YG HIDUPNYA ZAMAN NABI ADA SAJA AMALAN YG TIDAK PERSIS DENGAN NABI .FAKNYA NABI TIDAK MELARANG .APAKAH NABI GK TAU APAKAH NABI KURANG ILMU .JANGAN KAMU SAMAKAN DENGAN RITUALNYA NON MUSLIM .KALAO ADA YG MENJALAN TIDAK BENAR ITU KESALAH MEREKA SENDIRI .YG JELAS YG TIDAK MENYUKAI LAHIRNYA NABI JELAS BUKAN UMAT NABI .SAYA TIDAK MELAKUKAN TAPI TIDAK MENYIMPULKAN SEMBARANGAN .YG TERLARANG ITU KEMUSRIJAN MENAMBAH MENGURANGI SARIAT YG SUDAH JELAS .HALAL HARAM . TENTANG KEMUSRIKAN TIDAK SERTA MERTA MUSRIK CONTOH MENCIUM HAJAR ASWAT .ITU BATU KOK CIUMI .YG JELAS TIDAK SEMBAH .TIDAK MINTA PADA BATU .NGAJI RUTINAN TIAP AHAD GK ADA CONTOH GK ADA DALIL .

    • @Nasehatsingkatustadzfiranda
      @Nasehatsingkatustadzfiranda  15 часов назад

      @@umaryani1279 belajar lagi , , ,semoga anda dapat hidayah , , ,pesan saya kalau dengar ceramah ustadz ustadz Sunnah nonton sampai habis ya, dan sediakan buku pulpen tulis hadist dan ayat nya , , , jangan menghayal , , terus belajar , , terima kasih , ,

    • @umaryani1279
      @umaryani1279 8 часов назад

      @@Nasehatsingkatustadzfiranda SAYA FAHAM.KAJIAN TENTANG MAULID .BAYI YG BARU LAHIR SUPAYA DI AKIKOHI .KALAO NABI GK MUNGKIN MAU DI RAYAKAN
      NABI PUNYA AKALAK YG MJLIA .KARENA BANYAK JUGA MEMAHAMI DALIL DI MAKAN MENTAH MENTAH CONTOH TIDAK BOLEH MERATAP .DI SIDI LAEN NABI ADA SESAMA YG BERIMAN BERSEDIH .BERATI SIFATNYA DALIL ITU BAGAIMANA .ADA LAGI TIDAK BOLEH BERKUMPUL KUMPUL DI KELUARGA MAYIT .MEMANG IYA .GK BOLEH .TAPAI TAKZIAH BERKUMPUL
      TERUS ADA KELUARGA JAUH TODAK DI BERI MINUM ATAU MAKANAN.SURUH MINUM DI KALI..MAKANYA MENYIKAPI HADIS ITU HARUS LUAS LIJATA LIHAT HALAL HARAMNYA .PADAHAL HADIS I ITU SIPAT SUPAYA TIDAK MEMBERIKAN YG DI TINGGAL .DAN YG TIDAK BOLEH MERATAP INTINYA SUPAYA TIDAK KEBABLASAN KALAO KEBABLASAN JADINYA STERS KACAO .KALAO MAULID BUKAN IBADAH .KALAO MASRAKAT YG DI ADAKAN GINI GITU ITU LAEN LAGI .