Banjir di Kalsel Masih Jadi Masalah: 51 Ribu Jiwa Terdampak Hingga Ratusan Fasilitas Alami kerusakan

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 6 фев 2025
  • BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Banjir yang melanda Kalimantan Selatan (Kalsel) sejak awal Januari 2025 terus meluas akibat intensitas hujan yang tinggi.
    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, hingga Rabu (22/1), 10 kabupaten/kota terdampak dengan total 51.123 jiwa terimbas.
    Tiga wilayah dengan dampak terparah adalah Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Utara (HSU), dan Tanahlaut (Tala).
    Di Banjar total ada 5.280 rumah dengan total 18.680 jiwa terdampak. Banjir paling parah terjadi di Kecamatan Cintapuri Darussalam, Martapura Barat, Sungaitabuk dan Martapura Timur.
    Di HSU mencatatkan dampak besar di Kecamatan Amuntai Utara dengan 2.655 KK dan 7.550 jiwa terdampak, serta kerusakan signifikan pada 15 fasilitas umum dan 18 fasilitas pendidikan. Sementara di Tala, Kecamatan Batibati dan Kurau mengalami dampak besar dengan 3.140 KK dan 5.957 jiwa terdampak, serta kerusakan pada 1.551 rumah.
    Secara keseluruhan, BPBD mencatat 35 kejadian banjir selama periode 1-22 Januari 2025, yang merusak 17.751 rumah, 42 fasilitas pendidikan, 10 fasilitas kesehatan, 76 fasilitas umum, dan 17 jembatan.
    Plh Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, M Syarifuddin menyatakan, pemerintah telah berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk memastikan kebutuhan bantuan masyarakat terpenuhi.
    Kepala BPBD Kalsel, Faried Fakhmansyah menjelaskan, curah hujan tinggi pada Januari menjadi penyebab utama banjir di beberapa wilayah, termasuk Banjarmasin, Batola, Tala, Banjar, dan HSU.
    Di Tala, banyak warga mulai mengungsi karena air yang terus naik. Kades Benuaraya, Batibati Sailil Irfan mengatakan sebagian warganya mulai mengungsi sejak dua hari lalu. Ada yang mengungsi ke rumah keluarga, ada pula yang mengungsi ke Pondok Pesantren Ubudyah di desa tetangga yakni di Desa Padang. “Ada sekitar 50 orang sejak kemarin yang sudah ngungsi di pondok kami,” ucap Ustadz Abdul Rahman, Kamis (23/1).
    Koordinator Posko Relawan Ponpes Ubudiyah Ustadz M Habibi menuturkan mengatakan pengungsi ditampung di gedung Tahfidz. Apabila gedung tahfidz telah penuh, maka masih tersedia gedung lain untuk menampung pengungsi yaitu gedung rest area untuk jemaah haul.
    Salah satu pengungsi, M Tohir, mengaku senang bisa ditampung di Ponpes Ubudiyah untuk mengungsi. Apalagi ruangannya sangat nyaman.
    Selain ke Ponpes, ada juga warga yang mendirikan tenda di tepi atau bahu jalan raya setempat. Sebagian lagi bertahan di rumah. “Jalan raya di permukiman yang sekarang kebanjiran dulu kan sudah ditinggikan sehingga aman. Karena korban banjir sebagian mendirikan tenda di tepi badan jalan untuk tempat mengungsi sementara,” sebut Kepala Desa Pandahan H Alfian Taurus.
    Pantauan di lokasi, sebagian tempat mengungsi tersebut berupa tenda yang cukup panjang dan ditempati beberapa orang. “Anak dan istri mengungsi ke rumah keluarga. Saya ngungsi di tenda,” ucap seorang warga, Aliansyah.
    Sementara bantuan pangan mulai disalurkan Pemkab Tala. Sejak Rabu kemarin bantuan disalurkan ke sejumlah tempat yang kebanjiran seperti di Kecamatan Batibati dan Kurau.
    Baca Selengkapnya : banjarmasin.tr...
    Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru.
    Program: Local News
    Host: Syakira
    Editor: Roni
    #banjir #banjirdikalsel #korbanbanjir

Комментарии • 36