Kedua2nya penting dlm penangan kasus krn stp kasus atau masalah dr akar masalah yg berbeda...yg penting kita tau apa penyebabnya shg kita tepat dalam penanganan dan solusinya shg mereka berdaya secara pribadi dan sosialnya...ini pengalaman saya sbg pendamping perempuan dan anak dari kementrian sosial...juga utk pemulihan trauma hiling...Penting utk kita mengenali diri kia sendiri spy bisa mengobati dirinya dan orang lain....TETAP OPTIMIS...❤❤❤❤❤
Terkadang saya risih sama psikiater. Dulu waktu saya kuliah pernah dibawa ke psikiater di Kelapa Gading namanya Bu Heriyanti. Si psikiater itu keinginan anak sangat ditentang karena tidak sejalan dengan keinginan orang tua. Sedangkan keinginan orang tua dibela dan didukung.
psikolog dan psikiater (dokter Sp.KJ) sama-sama bisa menangani kondisi gangguan mental. tapi psikiater memiliki kelebihan yaitu memiliki kemampuan memberikan obat bagi pasien, yg mana ini tdk diketahui oleh psikolog. untuk modalitas terapi seperti psikoterapi dll, psikiater dan psikolog sama2 bisa, cuman perlu diingat, kebanyakan psikiater memiliki waktu yang terbatas untuk melayani pasien karena mengingat pasien psikiater sangat membeludak. sehingga jika kalian mau lebih banyak waktu untuk psikoterapi, jelas sudah harus cari dokter psikiater yang memang relatif punya waktu banyak atau pergi ke psikolog klinis. Kalau masalah kalian udh merasa ke ranah mau bunuh diri, depresi berat, kecemasan berat, halusinasi berat, ya kondisi ini hanya bisa ditangani oleh psikiater melalui pengobatan, ga ada guna ke psikolog dgn kondisi seperti itu, karena mereka juga ga ada kemampuan untuk melakukan intervensi, karena kondisi tersebut membutuhkan obat terlebih dahulu, setelah stabil, nah boleh tuh kontrol ke psikiater maupun psikolog untuk psikoterapi.
Psikiater juga melakukan terapi non farmakologis kok, psikoterapi dll, sama juga administrasi tes, bukan cuma obat aja, wewenang dan kompetensi lebih tinggi jauh dari psikolog
@@hyperghoul berbeda mas, psikiater tidak memiliki kompetensi dalam psikotes dan intepretasinya. Sedangkan dalam konteks psikoterapi juga berbeda, psikolog melihat dengan pendekatan sosial dan perilaku, sedangkan psikiater pendekatanya gangguan biologis tubuh. Ohya sebagai tambahan informasi, pada Matkul S2 magister profesi psikologi klinis ada tidak hanya belajar mengenai konsep dan teori piskologi tapi ada juga matkul anatomi, faal, psikofarmakoterapi dasar dan bio psikologis karena itulah psikolog masuk dalam tenaga kesehatan. Diluar negeri sudah banyak negara yg memberikan psikolog dalam meresepkan obat terbatas,.
Alhamdulillah Anak saya Profesi Psikolog PIO, Manantu saya Profesi Psikolog Klinis.
Alhamdulillah semoga tambah berkah ilmunya
Kedua2nya penting dlm penangan kasus krn stp kasus atau masalah dr akar masalah yg berbeda...yg penting kita tau apa penyebabnya shg kita tepat dalam penanganan dan solusinya shg mereka berdaya secara pribadi dan sosialnya...ini pengalaman saya sbg pendamping perempuan dan anak dari kementrian sosial...juga utk pemulihan trauma hiling...Penting utk kita mengenali diri kia sendiri spy bisa mengobati dirinya dan orang lain....TETAP OPTIMIS...❤❤❤❤❤
1:57 peminatan psikologinya kayanya kurang satu ya min.. klinis, industri & organisasi, dan pendidikan kayanya yak..
Nggak ada pendidikan dokter spesialis kedikteran jiwa hanya 3 tahun, paling cepat 4 tahun, Bro
Terkadang saya risih sama psikiater. Dulu waktu saya kuliah pernah dibawa ke psikiater di Kelapa Gading namanya Bu Heriyanti. Si psikiater itu keinginan anak sangat ditentang karena tidak sejalan dengan keinginan orang tua. Sedangkan keinginan orang tua dibela dan didukung.
psikolog dan psikiater (dokter Sp.KJ) sama-sama bisa menangani kondisi gangguan mental. tapi psikiater memiliki kelebihan yaitu memiliki kemampuan memberikan obat bagi pasien, yg mana ini tdk diketahui oleh psikolog. untuk modalitas terapi seperti psikoterapi dll, psikiater dan psikolog sama2 bisa, cuman perlu diingat, kebanyakan psikiater memiliki waktu yang terbatas untuk melayani pasien karena mengingat pasien psikiater sangat membeludak. sehingga jika kalian mau lebih banyak waktu untuk psikoterapi, jelas sudah harus cari dokter psikiater yang memang relatif punya waktu banyak atau pergi ke psikolog klinis.
Kalau masalah kalian udh merasa ke ranah mau bunuh diri, depresi berat, kecemasan berat, halusinasi berat, ya kondisi ini hanya bisa ditangani oleh psikiater melalui pengobatan, ga ada guna ke psikolog dgn kondisi seperti itu, karena mereka juga ga ada kemampuan untuk melakukan intervensi, karena kondisi tersebut membutuhkan obat terlebih dahulu, setelah stabil, nah boleh tuh kontrol ke psikiater maupun psikolog untuk psikoterapi.
Harusnya ke dokter layanan primer dulu, biar terarah
Psikiater juga melakukan terapi non farmakologis kok, psikoterapi dll, sama juga administrasi tes, bukan cuma obat aja, wewenang dan kompetensi lebih tinggi jauh dari psikolog
@@hyperghoul berbeda mas, psikiater tidak memiliki kompetensi dalam psikotes dan intepretasinya. Sedangkan dalam konteks psikoterapi juga berbeda, psikolog melihat dengan pendekatan sosial dan perilaku, sedangkan psikiater pendekatanya gangguan biologis tubuh. Ohya sebagai tambahan informasi, pada Matkul S2 magister profesi psikologi klinis ada tidak hanya belajar mengenai konsep dan teori piskologi tapi ada juga matkul anatomi, faal, psikofarmakoterapi dasar dan bio psikologis karena itulah psikolog masuk dalam tenaga kesehatan. Diluar negeri sudah banyak negara yg memberikan psikolog dalam meresepkan obat terbatas,.
@@mobilegreat4077 coba baca standar kompetensi psikiater, baru boleh komen
@@hyperghoul ngapain saya baca standar kerjaan profesi orang lain 😅
@@mobilegreat4077 lah makanya baca biar tahu jangan sok komen