kita semua berharap dapat membumikan kearifan lokal daerah kita sendiri, sehingga perlu dukungan dari berbagai pihak... pada bidang pendidikan misalnya perlu di hidupkan kembali muatan lokal. CMIIW
Tepat sekali fase pembentukan karakter dimulai dari pembiasaan kemudian pengenalan kemudian terbentuk sifat dari sifat lahirlah karakter dalam membentuk itu semua tentunya harus ada lembaga pendidikan baik formal maupun informal. Seiring dengan itu implikasi dari nasehat Sultan Muhammad falhi kepada anaknya laode man Arfa... Man Arfa melaksanakan nasehat tersebut. Semasa hidupnya pernah mengambil dan mengajarkan salah satu mata kuliah di universitas dayanu ikhsanuddin yakni ilmu budaya dasar materinya berisikan tentang budaya Buton. Di lembaga pendidikan formal saat masih terpakainya kurikulum berbasis kompetensi KTSP ada satu mata pelajaran yang berisikan muatan lokal. Di muatan lokal tersebut diajarkan tentang budaya Buton dari tingkat SD sampai tingkat SMP Di kurikulum sekarang yakni k13 muatan lokal sudah dihapuskan Sehingga sekarang untuk generasi milenial yang terjadi kita semakin kehilangan arah tentang adat dan budaya kita sendiri
Dari beberapa litaratur yang ada klo kurikulum kita sekarang itu bukan berpusat ke guru seperti kurikulum KTSP, melainkan berpusat ke siswa. Namun di beberapa daerah seperti di Aceh Utara membuat peraturan daerah yang mengatur tentang seluruh jenjang pendidikan yang menjadi kewenangan Kabupaten Aceh Utara wajib memasukkan Bahasa Aceh sebagai muatan lokal. CMIIW
Yang di namakan serjana wolio itu, Maksudnya Kya gini,tradisi yg sudah di terapkan Dari pendahulu Kita yg kita kenal dengan nama adat istiadat itu jgn di lupakan . sekolah boleh tinggi, tapi sejarah dan adat kebudayaan kepulauan Buton kita harus kita menjunjung tinggi. Contohnya kita ambil 1 contoh menghargai orng lebih tua dari kita .itu sudah masuk dalam serjana wolio Dan ke 2 bahasa Buton kita Kalau kita tdaK kembangkan bahasa ibu kota kita kuhusnya bhasa wolio,klw kita tda belajarkan lagi sya tdk tau kedepanya anak milenial khusunya anak anak Buton apa mereka Masi bisa berbahasa wolio atau tda dan yg harus kita pikirkan itu klw yg kita takuti 40thn atau 100 tahun kedepanya apa anak milenial kita bisa berbahasa wolio apa tda, dan terwujud nya Itu tergantung dari pemerintah kota kita. Bagaiman caranya agar bahasa wolio dan kebudayaan Buton ini kita terapkan di pendidikan dalam artian di sekolah anak2 milenial kita,itu sajh masukanya terimakasih.
@ FAL. SAPAH BUTON @ Tekubari Kumadaki Dampo Kumandaria Kumalape.@ Dari pada kita Banyak tetapi kita Rusak.Lebih Baik Kita Sedikit Tetapi Kita Baik.( LAODE MUHAMAD ISA.SULTAN BUTON YG Ke. XXX.maaf kalau salah di lurus kan tks
Warisan Leluhur Masyarakat Buton sangat luar biasa... Menyelami nilai llnilai kearifan lokal kita yang ada hanya kekaguman...
kita semua berharap dapat membumikan kearifan lokal daerah kita sendiri, sehingga perlu dukungan dari berbagai pihak... pada bidang pendidikan misalnya perlu di hidupkan kembali muatan lokal. CMIIW
Tepat sekali fase pembentukan karakter dimulai dari pembiasaan kemudian pengenalan kemudian terbentuk sifat dari sifat lahirlah karakter dalam membentuk itu semua tentunya harus ada lembaga pendidikan baik formal maupun informal. Seiring dengan itu implikasi dari nasehat Sultan Muhammad falhi kepada anaknya laode man Arfa... Man Arfa melaksanakan nasehat tersebut. Semasa hidupnya pernah mengambil dan mengajarkan salah satu mata kuliah di universitas dayanu ikhsanuddin yakni ilmu budaya dasar materinya berisikan tentang budaya Buton. Di lembaga pendidikan formal saat masih terpakainya kurikulum berbasis kompetensi KTSP ada satu mata pelajaran yang berisikan muatan lokal. Di muatan lokal tersebut diajarkan tentang budaya Buton dari tingkat SD sampai tingkat SMP
Di kurikulum sekarang yakni k13 muatan lokal sudah dihapuskan
Sehingga sekarang untuk generasi milenial yang terjadi kita semakin kehilangan arah tentang adat dan budaya kita sendiri
Dari beberapa litaratur yang ada klo kurikulum kita sekarang itu bukan berpusat ke guru seperti kurikulum KTSP, melainkan berpusat ke siswa. Namun di beberapa daerah seperti di Aceh Utara membuat peraturan daerah yang mengatur tentang seluruh jenjang pendidikan yang menjadi kewenangan Kabupaten Aceh Utara wajib memasukkan Bahasa Aceh sebagai muatan lokal. CMIIW
Filosofi hidup yg bermakna.👍👍
Diskusi punya makna yg dalam
Bang cuma mau saran aja . Noise suara angin nya ganggu banget . Terus berkarya bangga Indonesia 🇲🇨👍
Terima kasih atas dukungannya... 🤗 semoga lebih baik ke depan 🙏
Yang di namakan serjana wolio itu,
Maksudnya Kya gini,tradisi yg sudah di terapkan Dari pendahulu Kita yg kita kenal dengan nama adat istiadat itu jgn di lupakan . sekolah boleh tinggi, tapi sejarah dan adat kebudayaan kepulauan Buton kita harus kita menjunjung tinggi. Contohnya kita ambil 1 contoh menghargai orng lebih tua dari kita .itu sudah masuk dalam serjana wolio
Dan ke 2 bahasa Buton kita
Kalau kita tdaK kembangkan bahasa ibu kota kita kuhusnya bhasa wolio,klw kita tda belajarkan lagi sya tdk tau kedepanya anak milenial khusunya anak anak Buton apa mereka Masi bisa berbahasa wolio atau tda dan yg harus kita pikirkan itu klw yg kita takuti 40thn atau 100 tahun kedepanya apa anak milenial kita bisa berbahasa wolio apa tda, dan terwujud nya
Itu tergantung dari pemerintah kota kita. Bagaiman caranya agar bahasa wolio dan kebudayaan Buton ini kita terapkan di pendidikan dalam artian di sekolah anak2 milenial kita,itu sajh masukanya terimakasih.
Benar sekali jou, Sarjana Wolio mengandung banyak makna. Semoga pesan ini dapat diresapi oleh anak2 milenial Buton saat ini....
Perlu kurikulum. Wolio masuk di Sekolah Smp dan SMA sebagai generasi penerus.
@ FAL. SAPAH BUTON @ Tekubari Kumadaki Dampo Kumandaria Kumalape.@ Dari pada kita Banyak tetapi kita Rusak.Lebih Baik Kita Sedikit Tetapi Kita Baik.( LAODE MUHAMAD ISA.SULTAN BUTON YG Ke. XXX.maaf kalau salah di lurus kan tks
Top🫡