DEMITOS 14 || NGABEN DI KREMATORIUM = TIDAK SEMPURNA || MITOS ATAU FAKTA?

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 12 янв 2024
  • Kapan kegiatan Ngaben di Bali mulai bisa dilakukan di krematorium. Apakah berbeda Ngaben di krematorium dan di setra desa adat? Apakah roh orang yang diaben di krematorium berbeda perjalanannya dengan yang diaben di setra adat? Apakah memang harus segera diaben ataukah bisa dikubur? Mana yang terbaik bagi upacara kematian di Bali?
    NARASUMBER DEMITOS GEN
    1. dr. I WAYAN MUSTIKA
    Penulis Buku Spiritual dan Pengasuh Rumah Semesta
    2. PUTU EKA SURYAWAN
    Presiden Direktur PT. Varash Saddan Nusantara dan Pemerhati Pengobatan Warisan Nusantara
    3. SURYA NEGARA., CHt.,CI
    Trainer & Hypno Coaching Specialist, founder dari Mind Development Bali dan Griya Hipnoterapi Bali
    📞 AKSES CONTACT PERSON 📞
    1. Untuk pembelian buku-buku Karya dr W. Mustika silahkan WA : 082145919644
    2. Untuk pemesanan produk Varash silahkan WA : 081246598896
    3. Untuk konsultasi dengan Mindev silahkan WA : 087861560845
    SUBSCRIBE DEMITOS GEN #demitosgen
    1. RUclips : / @demitosgen
    2. TIKTOK : / demitosgen
    3. NOICE : open.noice.id/demitosgen
    SUBSCRIBE JUGA
    1. RUMAH SEMESTA : / @mustikarumahsemesta
    2. MINDEV BALI : / @mindevbali
    WEBSITE
    MINDEV BALI : www.mindevbali.com/
    #demitosgenpodcast
    #mitos
    #fakta
    #ngabenbali
    #krematorium

Комментарии • 279

  • @giriputragiri4656
    @giriputragiri4656 6 месяцев назад +32

    Saya dg bangga selalu menjelaskan ke wisatawan bhw mantan menteri pariwisata Indonesia Joop Ave mengatakan upacara Ngaben ( Pelebon ) adalah upacara kematian terindah d Dunia dan hanya d sini Jiwa Manusia ( Atman ) di naikkan ( d transedenkan ) menjadi Dewata karena Atman adalah entitas abadi percikan TUHAN ( Parama Atman )❤

    • @budianasetiawan3891
      @budianasetiawan3891 6 месяцев назад +7

      Dan Joop Ave meninggal karena sakit di Singapura. Tapi berwasiat agar dikremasi di Bali, dan abunya dilarung di laut di Bali. Jadi, tidak hanya sekadar mengatakan upacara ngaben sebagai upacara kematian terindah, tetapi juga diimplementasikan pada dirinya setelah beliau meninggal

    • @iwayanwidastra672
      @iwayanwidastra672 7 дней назад

      @@budianasetiawan3891 krn yg berbicara non hindu.kremasi dianggap menyakiti,menyiksa mrk non hindu tdk akan paham krn bukan adat ,agama leluhurnya.

    • @tuajisudiawan8586
      @tuajisudiawan8586 4 дня назад

      ​😮😢@@budianasetiawan3891

  • @ketutastawa9293
    @ketutastawa9293 6 месяцев назад +9

    Krematerium menjadi solusi yg baik bagi umat yg kembali kealamnya dr segi biaya irit dan tdk ribet bagi keluwarganya

  • @ketoetastawa3509
    @ketoetastawa3509 6 месяцев назад +24

    Kata Sri Krisna , kepada Kakek Bisma, bahwa tradisi ibarat buah mangga,, ketika masih muda kecut / asam , ada yg suka ada yg tdk, ketika sdh matang rasanya Manis dan banyak yg suka , ketika sdh busuk , banyak yg tak suka dan ditinggalkan Krn tdak berguna lagi.

    • @DepaMedia
      @DepaMedia 4 месяца назад +1

      jangan mikir begitu, aliran toxic.
      biarkan mengalir, liat aja nanti, hrus punya semangat dan jiwa penerus tradisi adat budaya leluhur.

    • @ketoetastawa3509
      @ketoetastawa3509 4 месяца назад +1

      @@DepaMedia : tdk semua tradisi hrs di tinggalkan,tetapi lebih kpd penyesuaian pada perubahan jaman,, dan pendekatannya : Desa ,kala ,dan Patra. 🙏

    • @MANWI28
      @MANWI28 3 месяца назад

      Tdk nyambung

    • @MadeSuyadnya-qt1dp
      @MadeSuyadnya-qt1dp 2 месяца назад

      Sulit biar serentak
      Karena orang itu dari TK. - S3

    • @wayansumardana1624
      @wayansumardana1624 2 месяца назад +1

      Adat tidak boleh ditinggalkan...
      Tetapi zaman juga hrs kita kejar.

  • @putusumertha3214
    @putusumertha3214 6 месяцев назад +9

    Krematorium memberikan solusi yg terbaik untuk masa kini krn dr segi biaya hemat,praktis ,tdk bertele tele semua tepat waktu sehingga umat hindu yg punya kesibukan padat bisa diselesaikan

  • @dr.ir.iwayanjondram.si.5612
    @dr.ir.iwayanjondram.si.5612 6 месяцев назад +11

    Kremasi bagi yg membutuhkan silahkan saja. Kemana sang roh setelah mati sangat dipengaruhi oleh karma. Klo alasannya agar murah biaya ngaben, ngaben ngerit seperti di desa saya Ketewel , Sukawati, Gianyar juga murah. Tapi bagi yg tak medesa adat/males, silahkan di krematorium, gelis praktis dan ekonomis.

    • @aldi.putra.channel_6131
      @aldi.putra.channel_6131 5 месяцев назад +1

      Nggak begitu pak,banyak yg aktif di desa bahkan tokoh di desa skrng banyak di kremasi.masalah perjalanan atma kita tdk tahu,itu sesuai karma masing2

    • @gedeputrasesanaputrasesana8020
      @gedeputrasesanaputrasesana8020 5 месяцев назад

      bapak dogen be ngajegang dresten bapak ditu,yg adi adi luhung itu,yg bermanusiawi,

    • @user-xh8bm4yd2w
      @user-xh8bm4yd2w Месяц назад

      Kegiatan memang tak ada habisnya sangat melelahkan .kramasi krematorium sangat praktis ekonomis tidak menjadi momok dalam kematian

    • @user-dh1uq7ir5s
      @user-dh1uq7ir5s Месяц назад

      Inilah stigma yg perlu dirubah, demi perubahan yg selalu selalu tidak berubah( kekal ).

    • @iwayanwidastra672
      @iwayanwidastra672 7 дней назад

      @@user-dh1uq7ir5s kremasi atau diaben ala hindu tdk usah didebatkan semuanya baik.umat ingin bgmn se efisien mungkin perubahan sll ada asal tdk meninggalkan tujuan dan makna dari kremasi,ngaben itu.jgn tanyakan kmn rohnya,ingat yg diaben sdh diupacara dng sesajen di iringi mantra suci,saya pernah baca dlm bhagawad githa sy lupa slokanya berbunyi akulah sesajen yg dibakar .suksema kpd semua nara sumber sdh mengangkat tujuan kremasi.salam sht sll.dr denpasar

  • @darksurgeon2183
    @darksurgeon2183 6 месяцев назад +28

    Setuju dengan kremasi
    Lebih mudah, lebih murah, lebih fleksibel untuk zaman ini,,
    Zaman dimana masyarakat lebih banyak yg non-agraris dan merantau

    • @ketutsuardika2869
      @ketutsuardika2869 6 месяцев назад +2

      Dipersilahkan pada umat dengan pedoman pada desa. Kala Patra dengan dipuput oleh Ida pandita yang berwenang untuk itu

    • @ketutsuwitra394
      @ketutsuwitra394 6 месяцев назад +1

      Hak setiap anak maupun ahli waris untuk menyelesaikan kewajiban sebagai anak maupun ahli waris

  • @ketoetastawa3509
    @ketoetastawa3509 6 месяцев назад +10

    Kata kuncinya: perubahan lah yg abadi.

  • @tugusbaskara3253
    @tugusbaskara3253 6 месяцев назад +14

    Sebaiknya disetiap Desa Adat mempunyai tempat Kremasi
    dengan berbagai alasan termasuk diantaranya mohon ijin libur ditempat kerja juga susah
    Agar dapat meringankan beban para warga setempat.
    Dan dibolehkanlah pilih satu diantara kremasi dengan ngaben.

    • @muchopokito6546
      @muchopokito6546 6 месяцев назад +1

      setuju saya dengan anda, tapi awas anda di bilang bkin gaduh ,malas beradat ,dll

    • @gunawanwan3940
      @gunawanwan3940 3 месяца назад +1

      Sepemikiran di desa adat buat yayasan Krematorium yg bertugas menyiapkan Banten ngaben, ngaskara dan nganyut..di Banjar tugasnya buat Banten peleletan, ngeroras, memandikan jenazah dan megebagan tugas krama Banjar....

    • @muchopokito6546
      @muchopokito6546 3 месяца назад

      @@gunawanwan3940 tapi awas anda di tuduh non hindu,bukan orang bali , malas ngayah ,kadrun, perusak agama , karna saya seeing komen seperri anda pasti saya langsung di serang , duduh jelek jelek

    • @dewagedeanomputradewaanom886
      @dewagedeanomputradewaanom886 Месяц назад

      Sy sbgai perantau asli Bali sangat setuju sekali dgn adaz krematorium karena tuntutan jaman dsamping itu kompleksz permasalahan kluarga dan adat dibali terutama masalah kematian,ini adalah solusi yg paling tepat

    • @muchopokito6546
      @muchopokito6546 Месяц назад

      @@dewagedeanomputradewaanom886 saya juga perarantau pak , tinggal.jauh di sumatera , jadi sangat berat pas ngaben kemarian apalagi sampai harus ke pulau bali meijer.ijer, bemar benar bikin stres , nanyak biaya , berantem sesama kluarga besar saya ,dan sampai sakit ,soalnya ngurus upacara yg berat, sampai saya putus asa sempat berpikir pindah agama lain misal.budha arau pindah agama lain, atau seklaian ateis tidak beraga , ini di alami oleh saya, dan teman teman saya yg umur muda pingin pindah agama ,bahkan sudah banyak teman saya kliar pindah agama,

  • @sujamade718
    @sujamade718 6 месяцев назад +6

    Om Swastyastu pak dokter Wayan Mustika, tiyang sangat seneng mengikuti pencerahan diumahnya pak dokter rumah alam Semesta, rumah yg sangat tiyang dambakan dan cari2 selama ini, ingin rasanya dateng dan curhat pd pk doker tentang suasana kebatinan saya terhadap adat, jujur saya mencintai adat scr umum sbg warisan leluhur tetapi sayang ada satu kekakuan yg dlm adat yg menyiksa suasana kebatinan saya yg olh sekelompok contraproduktif terhdp perubahan pdhl jelas2 diskriminatif tdk berkeadilan memang orang tua sy urban dari kota ke desa menjadi krama adat sdh byr penanjung batu tapi tau2 tiap thn disuruh byr pelaba pura 200 ribu scr turun temurun anehnya kami tdk berhak memilih prajuru adat. Ada sekitar 700 kk yg senasib berharap suatu saat ada tangan tangan Tuhan yg jadir memberikan solusi atas masalah ini 🙏🙏🙏

  • @madeoka1576
    @madeoka1576 6 месяцев назад +9

    Sangat2 bermanfaat sekali dialog utk upacara atiwa tiwa ini, bpk2 bertiga ini saya yakin sangat memahami proseri pengabenan, utk crematorium saya sendiri tdk masalah , banyak alasan2 klo orang ngaben di crematorium, tpi klo memang ada kemampuan melaksanakan di desa/ di banjar mungkin itu lebih baik, smg bpk2 bertiga ini lebih banyak memberikan dolusi2 utk acara upcara atiwa tiwa, tpi klo boleh usul klo membicarakan masalah adat istiadat agar memakai pakaian adat, agar lebih metaksu. Dan saya usul saya tdk tahu kemana hrs ngusul , klo boleh pd saat ada kematian , bgi orang2 yg melayat tfk perlu membawa karangan bunga, karna menurut saya akan mencemari lingkungan, mudah2an ada jlan yg terbaik.

  • @AldoSidakarya119-hm1mb
    @AldoSidakarya119-hm1mb 6 месяцев назад +8

    Dagang Banten di golongan tertentu yg paling tidak setuju krematorium

  • @terimaimade7082
    @terimaimade7082 6 месяцев назад +11

    Ritual ngaben itu sebenarnya baru dilakukan di masyarakat umum, di daerah saya itu sejak 1950 menurut cerita itu diajarkan oleh tokoh dari Bangli. Ragam bahasa dari 12 lontar tentang atma tatwa itu juga baru, beda dengan ragam bahasa jaman Klungkung yang masih bercampur dengan Jawa kuno misalnya Siwa Sasana bandingkan dengan Roga Sanghara Bumi. Kalau melihat sejarah sangat mungkin ngaben yang dilakukan oleh raja2 yng disebut Craddha itu diinspirasi oleh Garuda Purana (Awatara).
    Semakin rumitnya ritual di desa2 akan menjadi halangan besar bagi kemajuan generasi muda, dan jika tak diatasi Bali pasti akan dikuasai oleh umat lain. Penting untuk dilakukan penelitian hubungan antara maraknya ritual ini dengan kondisi masyarakatnya.

    • @komangbali6219
      @komangbali6219 6 месяцев назад +4

      Setuju,terlalu banyak ritual ritual yg kita lakukan di bali,saya sendiri merasakan hidup di kampung,hampir setiap saat ada acara ritual,dan acara itu harus banyak mengorbankan biaya materi,tenaga,dan waktu yg tidak sedikit,sampai ada perasaan jenuh,,kayak nya acara ritual kita perlu di modernisasi agar lebih simple,

  • @dawikakamajaya7885
    @dawikakamajaya7885 6 месяцев назад +6

    Perubahan perilaku masyarakat dari budaya agraris menjadi budaya industri, mau tidak mau kita harus berubah, dan ini sudah terbangun krematorium di setre adat banyuasri Singaraja dengan pengabdian yayasan Satya dharma utama.

  • @aditypc1995
    @aditypc1995 6 месяцев назад +7

    Krematorium jalan keluar warga terkucilkan, tak punya saudara halangan lainnya dan faktor ekonomi, episiensi dll.

  • @wayanmrt5341
    @wayanmrt5341 6 месяцев назад +11

    Terimakasih banyak, sy Suka dgn topik kali ini. Dengan begini ada solusi bagi keluarga yg tidak punya keturunan laki2, dan tidak perlu takut suatu saat mayatnya gak ada yg ngabenin. Jd keluarga yg sudah putus harapan gak punya anak laki2, sentana juga gak dapat gak perlu hidup dengan ketakutan fokus aja banyak berbuat baik 😊

    • @ayuayu5420
      @ayuayu5420 6 месяцев назад

      Betul sekali aku agak kecewa,aku kakak adik perempuan ga punya hak samasekali perihal harta waris padahal selama ini kamilah yg merawat orang tua giliran harta waris jatuh ketangan ponakan laki'yg ga pernah peduli kesusahan orang tuaku😢

    • @dewagedeanomputradewaanom886
      @dewagedeanomputradewaanom886 Месяц назад

      ​@@ayuayu5420itu lah adat dibali yg jauh dr kata sempurna tetap sabar Bu dan slalu berbakti buat ortu dan leluhur karena harta itu TDK kekal,dumogi karma terbaik slalu menyertai ibu🙏

  • @nyomansuparta2816
    @nyomansuparta2816 6 месяцев назад +5

    Hebat narasumbernya , fleksible sekali ,ngak ngotot ngototan

  • @ketutsridewi2437
    @ketutsridewi2437 6 месяцев назад +3

    Om Swastiyastu Mantap niki , jgn takut dgn perubahan. Rahayu.

  • @wayantusan7328
    @wayantusan7328 6 месяцев назад +7

    Siapa yg tau sempurna atau tidak..kita manuse matah gak bakalan tau masalah itu

  • @iputuariana7207
    @iputuariana7207 6 месяцев назад +2

    Berbgai profesi ada di umat hindu. Waktu sangat vital bagi seorang profesional. Krematorium merupakan pilihan yg mampu menunjang profesi itu.

  • @giriputragiri4656
    @giriputragiri4656 6 месяцев назад +19

    Sebenarnya Desa Pakraman & Krama nya sangat d untungkan dg adanya KREMATORIUM dg perubahan kehidupan orang BALI yg dulunya Agraris Homogen menjadi masyarakat Industrial Hitrogen
    AJEG BALI = Think Globally Act Locally ❤🙏🙏🙏

    • @gunawanwan3940
      @gunawanwan3940 6 месяцев назад +6

      Menurut tyang di Desa Adat bisa membuat Yayasan Kremasi yang tugasnya : membuat Banten ngaben, membuat Banten ngayut (Banten yg dibutuhkan di setra) yg selama ini dibuat oleh Krama Banjar .....sedangkan Krama Banjar adat : membuat Banten peleletan, Banten ngeroras, Banten caru dan megebangan.....shg tradisi jalan, agama jalan ....Krama desa adat yg ahli buat Banten bisa mendapat rezeki dari buat Banten di desa ..... generasi yg kerja tdk terhalangi kerjanya, yg tua dan msh aktif bisa gabung di serati desa ...shg punya kegiatan

    • @sujamade718
      @sujamade718 6 месяцев назад +1

    • @supuart4305
      @supuart4305 6 месяцев назад +3

      Betul, mestinya setiap desa adat bisa meniru manajemen krematorium dimana proses ngaben sampe melinggih itu cukup 1 hari

    • @19111999dps
      @19111999dps 6 месяцев назад

      Ada tidak kajian untuk para leluhur kita membikin setra dimasing” desa adat, yg detail dengan tata titi aturan di dlm nya. Spt mekingsan di pertiwi, mekingasan di geni. Agar tidak krematorium selalu di pakai selusi di jaman sekarang

    • @edywirawan3225
      @edywirawan3225 6 месяцев назад +1

      Orang Bijak mengatakan " PERUBAHAN itu HAL YANG KEKAL dan ABADI.
      Sesuatu akan mengalami perubahan ,seperti : misalnya Pola Pikir, Cara Hidup , Proses Kehidupan dari lahir , hidup , mati dst dst dst karena sangat dipengaruhi oleh kemajauan tehnologi, sehingga kita sebagai mahluk sosial harus mengikuti irama perubahan itu, sehingga hidup kita selalu dinamis dan tidak dibelenggu
      oleh hal hal yang kaku, sebagai contoh adat istiadat jaman dulu, kalau sudah tidak sesuai dengan kehidupan masa kini seharunya di
      revisi yang penting tidak mengurangi substansinya dan di sesuaikan dengan kondisi kehidupan saat ini. Sebelum dan Sesudah diciptakan alat transportasi tentu
      cara hidupnya sangat berbeda,
      Kalau sebelum diciptakan transportasi , orang yang dari Singaraja mau ke Denpasar sudah pasti berjalan kaki, dan setelah di ciptakan alat transportasi maka orang akan beralih atau menggunakan alat transportasi itu.
      Akan tetapi kalau masih ada orang
      yang mempertahankan cara gaya lama
      ( Berjalan Kaki ) Saya yakin akan ditertawai atau dianggap orang gila.
      Di sinilah membuktikan bahwa Ajaran Agama Hindu itu sangat Flexibel/dinamis, karena selalu mengikuti perkembangan jaman.

  • @gedebobdarmawan8351
    @gedebobdarmawan8351 6 месяцев назад +4

    Kebenaran kita beragama sdh diberikan langsung dgn adanya Covid sembahyang dari rumah bukan lagi ketempat ibadah yg selama ini kita lebih banyak mencari tuhan yg ada diluar diri diajarkan utk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yg Ada didalam diri yg selama ini lebin mengutamakan adat/tradisi bukan kebenaran ketuhanan saat covid jg diajarkan utk melakukan pembayaran jenasah/penguburan secara langsung lewat kremasi /dikuburan desa adat semesta sdh mengingatkan atas kekeliruan kita beragama /menjalankan tradisi sdh ditunjukkan kebenarannya oleh Tuhan /semesta ampure klo tdk berkenan hanya urun rembug atas pelajaran yg diberikan atas wabah covid yg terjadi. Rahayu sareng sami.

    • @dharmaambesa2730
      @dharmaambesa2730 5 месяцев назад

      Zaman sekarang sulit ngumpulin orang banyak. Karna masing masing sibuk. Orang mati ber Urusan dengan TUHAN. Manusia tidak bisa geser posisinya di Alam Roh orang mati.

  • @donaldyasa9245
    @donaldyasa9245 6 месяцев назад +1

    Saya salah satu contoh hampir pindah agama karna di desa adat/ banjar waktu itu ketat harus ngayah kena cepekan ato sing maan tirta Dalem ,trus dgn adanya crematorium agak lega rasanya..iraga ngalih makan kekang sama adat akhirnya makanan / lahan bisnis kita diambil org dauh jurang..

  • @mayunrasmi6770
    @mayunrasmi6770 6 месяцев назад +3

    Krematorium memungkinkan proses upacara Ngaben LBH praktis dan sederhana . .mengikuti kemajuan teknologi . .asal proses upacaranya sesuai ketentuan yg berlaku . .

  • @Fansyoutuber797
    @Fansyoutuber797 6 месяцев назад +5

    Kita tdk bs menolak perubahan jaman, dulu rata2 orang bertani jd mudah sj mengatur waktu mengelola sawah atau kebunnya sendiri sedangkan sekarang sdh masuk dunia industri kebanyakan org sibuk jd pekerja atau karyawan yg diatur oleh perusahaan minta ijin satu hr sj susah apalagi berhari hari dan ingat jg tdk semua org kaya ada yg miskin jg apa cuma dilarang sj tanpa memberikan solusi??

  • @wayandarsa5859
    @wayandarsa5859 6 месяцев назад +4

    Kalau nggak salah tujuan Ngaben adalah. supaya unsur unsur pembentuk raga ini lebih cepat kembali ke asalNya,👍💅❤️🙏

  • @imadesutama7788
    @imadesutama7788 6 месяцев назад +9

    Di desa saya tetap ngaben ngerit atau masal, kecuali pemangku,kubayan,
    benesa meninggal langsung di aben di tanggung desa adat. Mudah2an tetap ajeg, walau perubahan yg abadi 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

    • @sudiadnya89
      @sudiadnya89 Месяц назад

      Kalau pemangkunya bener" menjalankan swadarma nya tidak apa", pemangku utama desa harus dipilih diparuman desa tiap 5 tahun jadi para pemangku mempunyai keterampilan memangku yg sama 😮😮😮

    • @imadesutama7788
      @imadesutama7788 Месяц назад

      @@sudiadnya89 Ampura di desa tiang Pemangku nyayan, tapi tetap saja yg keselir dari keturunan keluarga itu, dan selama ini pemangku sampai sede, baru nyanyan lagi, selama Niki pemangku tiangge lurus2 Kemanten ngayah. Kalau Bendesa masih ada main2 karena pengaruh politik, tapi Bendesa, Klian adat sekarang tiap 5 tahun jabatannya, lain dg Klian dinas umur 60 baru di ganti dg memilih juga, Ampura kirang langkung nyane 🙏🏼🙏🏼🙏🏼

  • @putusuartini4698
    @putusuartini4698 6 месяцев назад +5

    Matur suksma Penjelasannya... Sangat bermanfaat buat kami yg tinggal di luar Bali

  • @ajikdewa660
    @ajikdewa660 6 месяцев назад +4

    Krematorium mnjawab tntangn ummat hindu mnyikapi prkrmbngan / tuntutan zaman lbih efektif, efesien ( wktu tenaga dan biaya ) dimna tuntutan hidup lbih mningkat dan prsaingan segmen ekonomi ( dgn pndatang ) smkin sengit .

  • @wayandasih1125
    @wayandasih1125 6 месяцев назад +5

    Pelestarian adat dan budaya penting tp disesuaikan dengan perkembangan zaman

    • @niketutsudarni9785
      @niketutsudarni9785 3 месяца назад

      Tiyang sangat setuju pelstarian adat dan budaya itu perlu dilestarikan selain disesuaikan dengan jaman juga disesuaikan dengan kemampuan masing2. Salam Rahayu salam sejahtera untuk kita semua semoga semua makhluk berbahagia

  • @madesugiartha841
    @madesugiartha841 6 месяцев назад +9

    Tidak ada ngaben yg sempurna karena pelakunya juga tidak sempurna,apa standar ngaben dsbut sempurna,kalau saya ngaben sakesidan fleksible dulurin Hening Kahayun.

    • @wayantusan7328
      @wayantusan7328 6 месяцев назад

      Betul..kita sebagai manuse matah tidak bakalan tahu sempurna atau tidak

  • @madesutiwa7975
    @madesutiwa7975 5 месяцев назад +2

    ❤ jadi pilihan krematorium sesungguhnya solusi yg sangat jitu jadi hanya tergantung si pelataran dimana lebih bagus karma maka tergantung perbuatan orang yg meninggal telah melaksanakan ajaran ilmu mati seduring Urip kesadaran diri.dan ilmu pelepasan dan hanya perbuatan baik dan bijak sana selama perjalan hidup yg menentukan bukan simbul2 dan sarana yg menjamin menuju moksa atau Sangkan paraning dumadi❤sukseme

  • @Bleasage
    @Bleasage 4 месяца назад +1

    Di satu wilayah di kabupaten Buleleng melakukan ngaben bersama sampai 150 orang yang meninggal. Dan itu adalah adat di sana. Satu jenazah 1.500.000 rupiah. Saya terkesan dengan adat itu. Dilakukan berbanyak hendaknya tidak dilihat dari aspek supaya gampang saja, tetapi aspek lainnya juga banyak. Suksma untuk Prof. Wita yang dulu berjuang keras supaya krematorium bisa dijalankan di tengah penolakan yang kuat dari masyarakat waktu itu.

  • @ketutparwata3712
    @ketutparwata3712 6 месяцев назад +3

    Suksma atas perhatian kami orang tua yg mempunyai 4 anak cwek..ini agak" galaw dg situasi skrg dlm keluarga' boleh kami titip ke snak klo.meninggal.ortu bawa ja ke krematorium ke mumbul disana ada kristen dan Budha"kita juga ga tau kykne bukan hindhu campuran Budha leluhur..dilihat dari bbrp ritual yg berbeda dan tempat pemujaan yg ada cuman satu palinggih..konon dulu juga ada bbrp di Bali tanpa palingggih.. Suksma🙏

  • @inyomanekantara1476
    @inyomanekantara1476 6 месяцев назад +2

    Krematorium itu perlu bahkan harus ada dalam rangka antisipasi apabila terjadi musibah seperti covid, (grubug) terkait dgn upacara ngaben itu masalah rasa yg tdk bisa dibahas berorientasi bisnis , orang tua dulu tidak berpikir untung atau rugi tapi kebersamaan, gotong royong klo mendengar cara berpikir bpk2 orientasi bisnis untung rugi lebih irit, simpel dll, dan ke depan bisa2 kita tdk perlu hadir cukup vc atau zoom saja, biayanya bayar transfer ke petugas kremasi,
    Esensi ngaben itu klo di jaman sekarang bisa saling mengenal bagi warga yang jarang pulang , anak2 juga tau kawitan, dan untuk turut membantu walau hanya sehari, apakah tiap hari ada ngaben sehingga akan mengganggu kesibukan kita,
    Mungkin waktunya yg di atur, setiap 3 tahun atau 5 tahun sekali secara bersama2 (kumpulan)
    Apura Niki wantah sebatas pendapat salam RAHAYU 🙏🙏🙏

  • @user-jp4ln7fw3p
    @user-jp4ln7fw3p 6 месяцев назад +3

    Trimakasi KPD BPK yg punya ide adanya krematorium

  • @kiangalu9590
    @kiangalu9590 6 месяцев назад +3

    Jaman sekarang semua orang mempunyai kesibukan masing " menurut saya kremasi sangat " membantu dari segi waktu dan biaya karena cukup 1 hari selesai sangat berbeda dengan ngaben biasa yg bisa makan waktu 3 - 5 hari dan itu sangat menyita waktu

  • @niketutcendek2263
    @niketutcendek2263 6 месяцев назад +10

    Krematerium itu sebagai upaya umat hindu menghemat biaya, tempat dan waktu tanpa mengurangi makna sesungguhnya dalam menjalankan bakti sebagai anak terhadap orang tua,🙏🙏

    • @PutuAyuMahartini-qu8ev
      @PutuAyuMahartini-qu8ev 4 месяца назад

      Sederhana yg pnting bermakna, sesuai sastra namun singkat, padat dan jelas.
      Pointnya keikhlasan yadnya, kemampuan saat itu, dn ktulusan doa utk yg sdh mninggl.
      Ap lg ybs jg prnh blg prosesi sderhana sj (krmasi).

  • @kopitem-kopitengahmalem3183
    @kopitem-kopitengahmalem3183 6 месяцев назад +3

    Semuanya akan berubah ..tidak ada yg kekal....budaya dan tradisi serta lakon agama pasti akan mengikuti zaman.

  • @INyomanAdiSastrawan
    @INyomanAdiSastrawan 6 месяцев назад +1

    Di Desa Adat Sarinbuana tradisi pengabenan tidak dibakar, kami memahami itu secara turun menurun sampai sekarang

  • @emavarash1462
    @emavarash1462 6 месяцев назад +7

    tyang sebagai anak muda tercerhkan dengan adnya pembahasan ini. smpai berfkir betpa hebtnya org tua dlu ngayah menyama braya.. trkait kremasi ini bnr" bentuk nyata adt dn budaya yng bsa berdmpingan dengan bagaimana manusia masa sekrng tnpa mengurangi makna .. rahayu 🙏

    • @muchopokito6546
      @muchopokito6546 6 месяцев назад

      orang tua dulu pemikiranya sudah tidak cocok/ tidak berguna lagi buat jaman sekarang

    • @kadekanjasmara5370
      @kadekanjasmara5370 5 месяцев назад +1

      ​@@muchopokito6546setidaknya dihormati wiii

    • @muchopokito6546
      @muchopokito6546 5 месяцев назад

      @@kadekanjasmara5370 tapi jangan mau terus di bohongi ,kan kita anak muda sudah tidak cocok lagi sama aturan orang tua nenek moyang kita karna beda jaman ,beda Umur,beda pola pikir,beda pendidikan ngapain kita terus mau di perbudak dengan hal hal konyol tidak masuk akal ,toh yg rugi berat sengsara kita sebagai anak muda , orang tua kan akan mati dan sudah mati ,kan kita yg akan melanjutkan budaya agama ini

  • @wediana205
    @wediana205 Месяц назад

    Suksme pak dokter dan narsum bertiga. Diskusi puniki bagus banget...ini hrs mampu membuka pikiran masyarakat. Ini sdh perubahan jaman menrt tiang memang hrs berani merubah kebiasaan, lama2 menjadi tradisi, kemudian berkembang m3njadi adat....ini ygvhrs dipahami. Jadi adat hr ini mash sebagian besar peniggalan kebiasaan jaman/tradisi jaman dulu, yg sdh barang tentu tdk semuanya sesuai untuk jaman kekinian. Ingat juga perubahan itulah yg paling kekal tanpa mengabaikan konsep2 dasar ajaran hindu

  • @muchopokito6546
    @muchopokito6546 6 месяцев назад +2

    trimakasih banyak atas pencerahan jya dari admin chanel ini, keren semoga maju

  • @user-nt7go8sx5z
    @user-nt7go8sx5z 6 месяцев назад +5

    Mhn bahas perihal driver online dan driver lokal/ yg blm trima perubahan dgn adanya driver online, sering terjadi konflik, dan bisa lahirkan preman2 baru, semoga ada solusinya

  • @Moksachannel
    @Moksachannel 6 месяцев назад +5

    Selama kita masih memproritaskan tradisi budaya selama hidup kita..kita akan kembali dalam kelahiran berikutnya.karena kita sangat tetikat oleh tadisi budaya ..khusunya trasdisi yangcocok maupun yg tdk cocok utk perkmbangan jaman😢

  • @idabaguswiryanatha1036
    @idabaguswiryanatha1036 6 месяцев назад +3

    Pencerahan yg baik. Ijin share.

  • @devajirakariasnata8536
    @devajirakariasnata8536 5 месяцев назад +1

    Terkait pelaksanaan pitra yadnya Umat Hindu Bali cukup adaptif dan pleksibel dalam mengaplikasikan ajaran keyakinannya seirama dengan perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya untuk tetap bertahan pada ajaran yang diyakini.

  • @samisam6047
    @samisam6047 6 месяцев назад +1

    Diskusi yg sangat bagus.
    Tolong buat diskusi terkait upacara pasca ngaben (nyekah, masukkan di mrajan dst)

  • @putumuliartawan2796
    @putumuliartawan2796 6 месяцев назад +3

    Perbincangan yg sangat menarik dan sangat positip.

  • @komangsuriasih9834
    @komangsuriasih9834 6 месяцев назад +1

    Sangat bagus pak putu juga pak dokter perkembangan smakin mju tanpa mengurangi maknanya nggih

  • @Violet-b8j
    @Violet-b8j 6 месяцев назад +3

    Salam pak putu eka...minyak varash gak ada lawan😊😊

  • @gedebalibagus697
    @gedebalibagus697 6 месяцев назад +2

    diskusi yg bagus, mencerahkan dan bermanfaat.
    sedikit masukkan utk music diganti pake gamelan atau rindik bali, dsb

  • @WayanMelow
    @WayanMelow Месяц назад

    Pencerahan yang Rasional, mudah dicerna, sederhana, murah secara ekonomi dan tidak bertentangan dengan sastra agama melaksanakan ngaben di Krematerium Santa Yana Peguyangan. Rahayu pak dokter.

  • @MANWI28
    @MANWI28 Месяц назад

    KONTEN BAGUS MEMBUKA WAWASAN UMAT TENTANG NGABEN DAN KREMASI ( KREMATORIUM )🙏🙏

  • @imadegunartha7090
    @imadegunartha7090 5 месяцев назад

    Mantapp demitos ini bisa sbg sarana mencerdaskan umat karena narasumbernya tdk main-main.

  • @inyomanmurjaya5725
    @inyomanmurjaya5725 6 месяцев назад +2

    Swastyastu, betul sekali, di kampung saya biaya ngaben sampai ngunggahang /n😮ngelinggihang tidak sampai 30 jt, sendangkan di krematorium sudah lebih dari 30 - 40 jt, suksma pencerahannya.

    • @muchopokito6546
      @muchopokito6546 6 месяцев назад +1

      bohong anda , tidak ada biaya ngaben biaya kecil aemua biaya nya mahal ,bamyak melibatkan nyame bali , ribet , berantem ,stress,

  • @iketutsemadi5720
    @iketutsemadi5720 6 месяцев назад +2

    Kliannya yang bagus yang punya wawasan om,saya hidup di Jawa mungkin nanti di kremasi di krematorium

    • @iketutsemadi5720
      @iketutsemadi5720 6 месяцев назад

      Semuanya betul tidak ada yang salah,tinggal kemampuan kita,kalau mampu ya tidak apa apa ngaben sendiri.

  • @wayanjemet1990
    @wayanjemet1990 6 месяцев назад +3

    semua akan berubah sesuai DG jaman.
    tidak ada yg kekal di dunia ini

    • @dharmaambesa2730
      @dharmaambesa2730 5 месяцев назад

      Setuju sekali. Suatu waktu manusia akan mencari TUHAN Secara personal. Bukan kolektive.

  • @dewaketutartana7137
    @dewaketutartana7137 3 месяца назад

    Pembahasan banyak memberikan solusi dan jalan tengah. Teruskan untuk pencerahan. Salam Bpk dokter sbg linlin pencerah.....

  • @user-jz3ue2ei8x
    @user-jz3ue2ei8x 6 месяцев назад

    Perkembangan kehidupan meliputi cara hidup,akan memberi imbas kedlm tatanan tradisi jg,perubahan akan terjadi seiring perkembangan peradaban,fokus pada makna utamanya tiap yadnya,dan jg kedepannhrs dipertimbangkan dari sisi materialisnya

  • @ariartawiradana4675
    @ariartawiradana4675 6 месяцев назад +2

    sukseme topik yg sangat menarik

  • @user-ee6hz8jy3t
    @user-ee6hz8jy3t Месяц назад

    Krematerium..adalah solusi terkini dan kedepan dlm menghadapi era global..lebih2 untuk generasi milineal dgn kehidupan yg disandangnya lebih komplek
    .sehingga kedepannya bisa dijadikan cara yg lebih simpel dan tidak ribet tidak mengurangi sarana dan prasarana adat dan budaya..dan krematerium lahir dan tercetus karena adanya ketimpangan dlm pengelolaan masalah yg terjadi didesa adat yaitu..kadang2 adanya krame kesempatan..tidak mendapat atau tidak dikasi lahan untuk mengubur dan krematorium tercetus dr orang2 yg punya wawasan kedepan..biarlah sekarang tergantung kemana penyelesaian masalah Pengabenan diselesaikan terserah kepada pemilik duka..dan tidak mungkin Puri ..gerya..Jero ..dan sang sane meduwe..tidak mungkin diselesaikan kelokasi kremasi ..sekarang biarlah sesuai dgn perkembangan dan peradaban sesuai situasi.tksh

  • @ripawahyudi
    @ripawahyudi 4 месяца назад

    senang sekali menonton pembahasan spt ini, masuk di logika,, krn tiang sebagai generasi milenial kadang banyak pertanyaan kalau dijelaskan oleh orangtua,, krn pemahaman kita berbeda

  • @wisastragoesty7249
    @wisastragoesty7249 6 месяцев назад +3

    Peradaban manusia terus maju kedepan, contoh nya prosesi dgn metode kremasi(tehnologi)
    Manusian menuntut cepat, simple, murah dgn tujuan tercapai. Adat akan selalu berubah sesuai sang kala.

  • @robinson1875
    @robinson1875 6 месяцев назад +2

    Obrolan penuh isi dan manfaat 👏

  • @ikomangwiryiawan3152
    @ikomangwiryiawan3152 6 месяцев назад +1

    Ampura ttg luruskan sedikit. Kalau dikubur harus dibarengi dgn Tirta pengentas mependem yg memiliki makna jika TDK diaben melebihi tiga tahun roh sang meninggal tidak menjadi butacuil. Rahayu

  • @vedericacopacanti7575
    @vedericacopacanti7575 4 месяца назад

    Bagaimana hasilnya kita tidak pernah tahu
    Matur suksema niki
    Becik sekali diskusi yg membuka wawasan.
    Klw semua ke krematorium, akan ada ketakutan ?
    Pertanyaan nya mengapa takut ?
    Pandemi mewajibkan untuk ke krematorium
    Semoga terus tumbuh tokoh yang seperti ini yang netral dan bijaksana
    Tanpa menyinggung
    Mengapa krematorium banyak di buat sekarang ?
    Semoga foodtage seperti niki,
    Bisa memberi edukasi

  • @IKWN7737
    @IKWN7737 2 месяца назад

    Yang paling utama adalah "perbuatan / perilaku" kita selama hidup, krn itu yg menentukan tempat kita selanjutnya. Rahayu 🙏

  • @ketoetastawa3509
    @ketoetastawa3509 6 месяцев назад +2

    Ijin komen nggih, Guru ,, dr. W. Mustika, ada istilah yg lbih baik di dengar ttg kremasi , yitu. Per - abuan . ,dpd pembakaran ( kesannya kurang cocok untuk sawe).🙏

  • @madekrishna3222
    @madekrishna3222 6 месяцев назад +4

    Klo ngaben sendiri biayanya paling sedikit 75jt..blom biaya ini dan itu... Kremasi 30jt sampun melinggih

  • @wayanpatra8276
    @wayanpatra8276 Месяц назад

    Topik ini sangat menarik...menurut saya pengabenan adalah pembakaran mayat terlepas dr makna apa yang ada. Saya hanya ingin menggaris bawahi istilah "Kremasi" sedangkan di Hindu di istilahkan Pengabenan jadi istilah inilah inilah yang sebenarnya menjadi polemik di masyarakat Hindu di Bali...menurut saya istilah krematorium inilah yang di ganti dengan pengabenan.
    Pembakaran mayat disesuaikan dengan perkembangan Zaman.
    Saya sutuju banget bahwa pembakaran mayat dengan menyesuaikan perkembangan teknologi.

  • @iketutsuadnya3036
    @iketutsuadnya3036 5 месяцев назад

    sy sangat setuju pendapat pak dokter mengenai krematorium apalagi sbg sy Hindu yg berada diluar Bali karena perubahan adalah suatu keniscayaan

  • @inyomanmardana4041
    @inyomanmardana4041 3 месяца назад

    Menurut saya, krematorium adalah salah satu upacara ngaben yang dapat menjawab dan memenuhi kepentingan umat yg pleksibel dan oatut diapresiasi. Dan krematorium juga sudah sesuai dengan sastra Weda.

  • @vedericacopacanti7575
    @vedericacopacanti7575 4 месяца назад

    Mohon di bahas inti nya inti dari upahcara ngaben di bali,
    Agar masyarakat tahu dan apa maknanya

  • @user-xw6pw7ip7x
    @user-xw6pw7ip7x Месяц назад

    Kita ini hidup seakan akan apa yang kita lakukan itu adalah YANG TERBAIK dan merasa PALING BENAR .... seakan akan sudah akan masuk surga ... tidak melihat orang lain, seperti orang eropa, timur tengah, afrika dan lainnya ....

  • @PutuPatra-hq3dd
    @PutuPatra-hq3dd 4 дня назад

    Menurut saya yg teknis diserahkan kpd yg ahlinya... Mnjusin, ngulat klakat dllnya shg ada income. Krn hidup ini yg dibutuhkan adalah profesi. Desa adat pun sebenarnya mampu menghidupkan catur warna atau tugas sesuai dg profesinya. Desa adat mestinya setra meniru distem krematorium shg desa adat masih eksis dan masing2 catur warna dpt fungsi.

  • @agusberati9394
    @agusberati9394 6 месяцев назад +1

    Warga desa adat mijil karangasem sangat berterima kasih dengan adanya krematorium diluar wilayah pada saat tjd sengketa kuburan dengan desa adat tetangga selama lebih dri 1 thn...krematorium jg sangat diperlukan warga hindu yg berada di luar bali..

    • @putuwiadnyana5937
      @putuwiadnyana5937 6 месяцев назад

      Blm tentu biaya irit coba saja itung2 secara cermat...utk thn 2023 biaya kremasi diatas 20 jt...blm biaya di rmh...klau tempatnya jauh dr rmh..brp biaya transportasi??

  • @dirgabiologychannel
    @dirgabiologychannel 6 месяцев назад

    Tambah krematorium masing masing desa harus punya. Perbanyak sistem upacara massal.... Sehingga lebih hemat simpel cepat tuntas dan pragat. Sehingga waktu bisa dimanfaatkan untuk bisnis dan mencari uang sehingga warga sugih sugih mekejang

  • @madesukartha9562
    @madesukartha9562 5 месяцев назад

    Krematorium itu solusi bagi umat hindu sehingga tidak ada masalah2 yg berkaitan dengan ngaben .masalah kesepekan dll .

  • @madejs9370
    @madejs9370 2 месяца назад

    Ada wacana setiap desa adat punya krematerium yg permanen. Mestinya ada kolaborasi ngaben scr adat dan ngaben krematorium krn pada dasarnya proses pembakaran dgn api. Jaman berubah begitu cepat sesuai perkembangan jaman yg harus diikuti perubahan pola pikir kita sebagai manusia. Proses ngaben / krematerium adalah proses pengembalian unsur alama ( air, api, udara , tanah dan ether ) dr buana alit ke buana agung / alam mikro ke alam makro ( proses panca maha butha). Ada juga istilah ngaben ngerit /ngaben masal yg dilaksanakan oleh desa adat utk meringankan biaya, bahkan ada desa adat yg punya agenda tetap melaksanakan ngaben ngerit misalnya 2/3 th sekali.

  • @komangbali6219
    @komangbali6219 6 месяцев назад +3

    Bapak bapak demitos gen,tolong dong dibahas tentang butha kala,rencang,bhatara,dewa,,begitu banyak dibali kita mengenal sebutan seperti itu,dan banyak juga konsep berketuhanan kita di bali,dalam 1 merajan saja sampai ada 18 pelinggih masing masing punya fungsi yg berbeda,sampai bingung,

    • @mustikarumahsemesta
      @mustikarumahsemesta 6 месяцев назад +1

      Matur suksma masukannya nggih. Nanti akan kita kupas.

    • @muchopokito6546
      @muchopokito6546 6 месяцев назад

      ​@@mustikarumahsemestabahas juga bgapain harus bikin pura banyak ,samapainsyres umat hindu untuk menyunsung dan mgayah terus ,dari pura kliarga ,pedarman,kemuoan ,pura desa ,dan lainya , ngeri ,beratnya liar biasa sangat tidak aesuai jaman moderwn sekarng

  • @imadesukadana9462
    @imadesukadana9462 5 месяцев назад

    Suksme guru w mustika pencerahannya

  • @putusumertha3214
    @putusumertha3214 6 месяцев назад

    Betul sekali manfaatnya banyak keuntungan,hemat biaya,praktis,tdk bertele tele ,soal hasil msk sorga atau tdk kita serahkan pada yg muput

  • @nyomaneryani9256
    @nyomaneryani9256 Месяц назад

    Om suastiastu
    Kami umat Hindu yg diluar p Bali
    SDH lama setiap umat Hindu yg meninggal dilalukan kremasi
    Karena lebih cepat jenazah jdi abu
    Keluarga jga tdk terlalu repot intinya kami diluar Bali sangat senang dg kremasi

  • @lamboklambok3653
    @lamboklambok3653 6 месяцев назад +1

    Tergantung kepercayaan masing masing.

  • @sirpang9056
    @sirpang9056 6 месяцев назад +2

    Terlepas dari pada esensinya, bahwa perkembangan kehidupan merubah segalanya.. begitu pula terhadap pola perilaku dalam upacara pengabenan dimana akan menjadi simpel jika menggunakan krematorium. Tentu hal ini berdampak disisi ekonomi, jikalau menggunakan jasa krematorium hanya pemilik krematorium yg meninkmati sisi ekonominya, lalau bagaimana jika pengabenan ini dikelola oleh desa adat atau koperasi desa adat yg mempekerjakan warga yg tidak memiliki pekerjaan, kemudian gaji dibayar oleh koperasi dan pemilik mayat cukup bayar ke koperasi, tentu ini akan menjadi proyek padat karya, tanpa menghilangkan esensi dan budaya, tentunya hubungan dengan warga desa tetap terja. Ini hanya sebuah pendapat saja, ampura.

    • @gunawanwan3940
      @gunawanwan3940 6 месяцев назад

      Niki yg sangat cocok, kremasi berbasic desa adat dan melibatkan Banjar saat melelet, mencaru, ngeroras dan megebangan ....ngantar ke setra melibatkan Banjar shg beban Banjar ringan .....

    • @wayandasih1125
      @wayandasih1125 6 месяцев назад

      ​@@gunawanwan3940sekarang banyak desa adat sedang mengupayakan bikin crematorium ini ide bagus👍

  • @wayanwayansinar7719
    @wayanwayansinar7719 2 месяца назад

    Mantap, topik yang bagus ....

  • @user-nt7go8sx5z
    @user-nt7go8sx5z 6 месяцев назад +33

    Krematorium: hemat biaya, hemat tempat/tanah kuburan, hemat waktu, hemat tenaga, hemat tetangga, perjalanan kematian tuntas/tdk banyak memberatkan klrga/tetangga, asal sop nya sesuai sastra yg ada

    • @supuart4305
      @supuart4305 6 месяцев назад +2

      Dibanding ngaben sendiri di desa mmg lbh hemat, sehari slesai, dibanding ngaben masal terlihat biaya sedikit tp jika dikalkulasi dg ngayah 2-3bulan rasanya jatuhnya sama,bahkan mungkin lbh boros tenaga,waktu,biaya jg

    • @illniteid8695
      @illniteid8695 6 месяцев назад +2

      Sangat setuju👍

    • @wayantusan7328
      @wayantusan7328 6 месяцев назад +2

      Betul klo ngaben ngerit
      1..pesu pis
      2..pepeson
      3..ngayah
      4..kita sebagai perantau berat

    • @madewismaya2274
      @madewismaya2274 6 месяцев назад

      Nista.madia.utama to jalan bro.mungkin sube engsap.tinggal pilih.adi jeg ruwet.

    • @ketutsuwitra394
      @ketutsuwitra394 6 месяцев назад

      Mantul

  • @NyomanTiyas-rb8dn
    @NyomanTiyas-rb8dn 5 месяцев назад

    Semua solusi bagus sesuai dg keadaan pribadi masing2 tanpa menghilangkan arti dan makna 🙏

  • @dennyalvarotv
    @dennyalvarotv 4 месяца назад

    Seiring perkembangan zaman pasti ada perubahan asalkan ga meninggalkan ciri khas Bali dan tak terlepas dari sastra agama Hindu. Bahkan pakaian adat Bali dulu dengan sekarang jauh berbeda. Jangan terlalu saklek, karena dampaknya banyak umat yg akan pindah agama karena adat yg terlalu berat apalagi ada agama agama tertentu yg agresif memanfaatkan keadaan untuk mengambil umat agama lain untuk masuk agamanya dengan hasutan atau bayaran. Makanya kita sebagai Hindu berkewajiban mempertahankan nyama nyama sedharma kita, kalau kita saklek sama adat ortodoks, banyak yg pindah agama toh sama aja budaya itu akan hilang bahkan Hindu bisa punah di Bali, siapa yg mau pertahankan budaya lagi umat sudah pada lari?

  • @gustingurahmantra3744
    @gustingurahmantra3744 4 месяца назад

    Saya harap krematorium dan setra adat tetap ada keduanya. Kalau hnya ada krematorium maka suatu saat biaya kremasi bisa melambung tinggi krn hnya orang2 krematorium yg bisa mengadakan kremasi. Orang2 krematorium bisa memonopoli kremasi krn orang2 di desa adat sdh tidak ada yg bisa membuat upakara ngaben.

  • @wayansarawayansara2502
    @wayansarawayansara2502 3 месяца назад

    Salam anak transmigrasi, tyang fi desa adat tyang sudah punya krematorium adat untuk pelaksanaan ngaben

  • @sumasadamas825
    @sumasadamas825 2 месяца назад

    Desa adat seluruh Bali harusnya mengkaji dengan baik dengan tujuan memberi layanan sebaik mungkin kepada umat. Jangan dengan niat menghukum kepada umat. Sekarang jaman sudah jauh berbeda. Jangan sedikit2 adat niatnya mennghukum. Umat di perantauan itu tdk kalah beratnya juga bertahan hidup mempertahankan budaya Hindu

  • @dewapungku9779
    @dewapungku9779 6 месяцев назад

    Banyak masyarakat me desa adat aktif ngayah di desa tapi memilih krematorium krn ini intinya hemat di semua aspek dan di pimpin juga seorang sulinggih dan banten upacara yg sama

  • @gsuarbawa5402
    @gsuarbawa5402 5 месяцев назад

    Yg membedakan upacara Ngaben dlaksanakan didesa adat dg pelaksanaan diKrematorium adalah efesien n praktis, selama upakara n tahapan upacaranya sesuai dg ajaran pokok agama hindu, budaya n kearifan akan selalu mengikuti perkembangan jaman

  • @aldi.putra.channel_6131
    @aldi.putra.channel_6131 5 месяцев назад

    Budaya itu berkembang dan tdk mengurangi etika ,stetika dan tdk mengurangi makna nya ,krn jaman jg berubah

  • @kak_guna
    @kak_guna 3 месяца назад

    Daripada mempersulit umat ,setuju di adakan krematorium ,demi kemaskahatsn umat Hindu

  • @sukaadiatmaja3048
    @sukaadiatmaja3048 6 месяцев назад

    Ngaben yg memakan waktu lama hanya ccok dengan kebudayaan berbasis pertanian .
    Sekarang sudah bergerak ke arah budaya industri
    Kalau tidak mau berubah image orang bali akan terus kalah di dunia insustri , mulai dari image sering libur ,warung sering tutup akan membuat bom waktu kemunduran akan terasa . Sedangkan pemerintah tidak bisa membendung orang luar datang ke bali ,dsini kita bersaing dengan orang2 yg punya etos kerja tinggi .

  • @dewaketutartana7137
    @dewaketutartana7137 3 месяца назад

    Pembahasan agr dilanjut dg ragam topik kekinian ...

  • @wayanastawa6374
    @wayanastawa6374 6 месяцев назад +1

    Sayang nara sumber nya tidak disebutkan nama lengkap, dan asal daerahnya masing2

  • @MadeSuparman-bg4dl
    @MadeSuparman-bg4dl 5 месяцев назад

    Utk menyelesaikan masalah pengabenan ini, sepatutnya tdk perlu dipertentangkan masalah pengabenan ini, dan akan lebih baik lagi bila Desa Adat masing" tempat kremasi minimal yg berbentuk knock down(bisa dilepas) maka dpt mengurangi permasalahan tatacara ngaben, baik itu di krematorium luar desa Adat maupun kremasi di setra Adat sendiri