Mamat ini adalah orang yang salah jalan dan tersesat. Belajar di kedokteran gigi, berkarya di stand up comedy, bicara dan hidup tentang bicara politik. Kesesatan yang sangat menginspirasi
Dokter Tirta adalah salah satu dokter muda yang edukatif sama masyarakat awam. Masyarakat banyak tahu tentang dunia medis dari beliau lewat media digital. Makasih dok.
@@Madiun.JawaTengah eh saran apa bang? Saya sih jg ga ngeh aslinya, dulu pas kecil sempet kena pneumonia duplex, tp sembuh, sampe pas kmrn 2021 usia 28 baru kena pneumonia bilateral, dan swab negatif semua 😂 Cma diagnosa dr dokter krn waktu itu kemungkinan sempat kena covid tanpa gejala... Dan ini efek lanjutannya. Klo saran pemyembuhan ya ke dokter bang, soalnya pneumonia penyakit yg harus dipantau. Dan jangan deket2 sama keluarga klo lg kena. Isolasi diri.
@@latetaid ciri pneumia apa bang... soalnya keluarga ane ada yg meninggl dokternya nyeletuk pnrumonia lalu bilang lg ke perawat apa bakterinya udh ke otak iaa... khan saya msh awam...
@@Madiun.JawaTengah ini yg saya tulis pengalaman saya aja ya... Soalnya saya ga tau tiap orang sama apa ngga... Kalo saya pribadi awalnya demam, mual, nafsu makan bener2 hilang, terlihat sadar tapi setengah2 sadarnya, baru klo saya di hari ke 3 atau 4 mulai susah nafas, bukan sesak yg udara susah masuk, tapi kayak lubang udara itu besar banget jd ngelos nafasnya... Terus g bsa kena dingin, klo dingin auto ngelos nafasnya sama batuk tp agak susah jg batuknya krn lagi2 ngelos nafasnya... Bahkan kalo kena oksigen yg di RS pun auto batuk, tp klo ga pake itu agak susah nafas 😂 Waktu itu saya penyembuhan proses sekitar 3 minggu sampe mendingan, dan nafas masih tetep gampang los... Baru sembuh setelah sekitar hampir 6 bulan, tapi masih ada sisa2 sedikit 😅 mulai sakit pertengahan Juni 2021, mulai bsa aktifitas tp ngelos itu antara awal sampe tengah Juli 2021, sembuh total akhir tahun, tp klo dipake cardio masih blm kuat bgt, tp klo yg bener2 ilang semuanya itu mungkin setahun lebih... Mungkin krn saya saat itu rawat inap cma 3 minggu, sisanya rawat jalan
Pendidikan : Guru : sekolah Kesehatan : Dokter : faskes Merupakan bagian yang mendorong kemajuan bangsa.. kalau gk diperhatikan oleh negara ya wasalam Semangat yang berkecimpung di dunia tersebut pendidikan dan kesehatan.. 😊
Sama pak Dokter, Kami juga Kalau mau jadi Notaris dan PPAT pun harus mengikuti seminar 18 Poin, dan Ujian, Uijain pun harus di bagi 2 Ujian Notaris dan Ujian PPAT, Biaya menjadi anggota Luar Biasa atau ALB pun juga di bagi menjadi 2 ; tetapi tetap semangat dan tetap berjuang ; semangat untuk para pejuang2 Profesi
Sebagai mahasiswa Jogja seru banget cerita2 mereka berdua, dan pengalaman saya di farmasi dan sistem manajemen rumah sakit betul sekali kata2 mereka semua hambatan2 yang dialami. Biaya tinggi dan pendapatan dokter umum. Dan Banyak di bidang medis dan bidang2 profesi lain di Indonesia yang bermasalah.
gaji guru dan dokter kecil atau tidak diperhatikan? jangan" negara emang sengaja untuk gak mencerdaskan bangsa, agar bisnis politik oligarkinya tetap berjalan
mantap dokter tirta, harusnya memang tiap daerah punya fakultas kedokteran di tiap ibu kota. semoga instansi-instansi terkait bisa mendengarkan dan memahami nya. dan membuat rencana untuk eksekusi nya
Kasus dokter yang tidak mau balik ke daerahnya sendiri seperti Abang saya yang kuliah S1 dan spesialis di Jawa, karena faskes yang kurang memadai akhirnya menetap di pulau Jawa dari 2004 sampai sekarang
2 Dokter yg bener2 hebat cara berfikir untuk membangun perkembangan dlm hal apapun menjadi lebih baik. Seperti obrolan mereka ini. Jangan dianggap kritikan pedas. Ini kritikan rau saran yg baik. Dri pengalaman n cara pandang 2 Dokter ini. Sehat selalu buat Dokter Tirta dan Dokter Gigi Mamat. Semoga ada keajaiban bisa bertemu dengan jenengan Ms Tirta dan Ms Mamat. Salam kenal sya dri kota solo. Perawat juga.
Wah.. dua dr hebat satu frame, PECAH, banyak ilmu dan pembelajaran yg bs diambil, terima kasih, sehat terus semuanya, sukses selalu, salam persahabatan dr Saudi Arabia.
Wow... jadi banyak paham ya suka duka profesi dokter. Jadi yg perlu diperbaiki hanya biaya sekolah dokter dikasih murah dan fasilitas kesehatannya ditambah secara merata di seliruh rumah sakit di indonesia. Thank you pak dokter Tirta dan HAS creative udh bahas tentang ini 😊🙏🏼
Ayooo meskes subsidi FK. Alhamdulillah lahir dan tinggal d jawa Semangat terus buat kalian yg d luar jawa. Pemerataan keadilan sosial sedang di rintis kok sm Pak Presiden. Moga kedepannya akan banyak RS di daerah kalian dg Fasilitas lengkap yg standart memenuhi syarat aamiin
Menurut perbincanganku dengan kawan alumni FK UGM, dokter itu banyak yg kaya malah bkn krn profesi dokternya. Kalau kasus temanku, malah dpt uang banyak dr maen saham (dulu sebelum trend saham naik kyk skg). Bahkan, dokter yg di beberapa RS yg buka BPJS malah dokternya yg nombok.
Kukira dunia kedokteran tidak seproblematik dunia guru, sama aja ternyata, ini kalau ga disini ga mungkin tau nih info info tenaga kesehatan yang nyata di lapangan kek gini, apalagi narsum na dokter tirta ga pake kata kata diplomatis, podcastnya informatif ini
Untung Dr. Tirta tamunya meskipun belum 100% lantang. Karena banyak yg tidak berani lantang bersuara tentang masalah di dalam profesinya karena bayang" kode etik.. Polemik yang terjadi tidak hanya pada nakes tapi pada beberapa profesi juga seperti jurnalis & profesi lainnya yang menjadi salah satu alasan orang" baik yang ingin sungguh" berdedikasi di bidangnya tidak berani bersuara / melakukan perubahan demi kebaikan. Apalagi orang" yg sepenuhnya menggantungkan hidup hanya dari pendapatan di pekerjaan tsb.
Stuju banget sm dr. Tirta.. harusnya regulator terkait kesehatan dipimpin oleh orang yg sangat paham di bidang kesehatan tersebut, rasanya kurang tepat jika dipimpin oleh ekonom karna idealnya jabatan tsb dipegang oleh orang yg punya kompetensi bidang medis sperti dokter, dokter gigi, perawat, apoteker, dan sejenisnya. Karna faktnya orang medis juga dilatih dan mampu berorganisasi.
mendengar podcast ini, semakin yakin bahwa, pembangunan model IKN dan pembangunan infrastruktur yang gak terlalu urgent banget itu mending di tunda dulu atau dipikir-pikir lagi, lalu dananya di alokasiin ke bidang kesehatan, dan bidang2 paling vital lainnya.
anggaran pendidikan dan kesehatan itu paling bengkak kementrian kesehatan anggaran nya 170 an triliun kementrian pendidikan anggaran nya 680 an triliun pembangunan ? kementrian PU ? 101 triliun pembangunan infra itu nampaknya aja besar karena per titik , kalo pendidikan dan kesehatan itu nampak kecil padahal menyebar . mau anda perlambat lagi infrastruktur ? saya nga mengerti jalan pikiran anda
@@afrizal46162 yang saya maksud pembangunan yang gak terlalu urgent, Bukan semua pembangunan infrastruktur. Apakah IKN itu urgent banget buat rakyat atau urgent buat rezim biar keliatan punya legacy? udah ditegasin sama balasan komentar pertama juga kereta cepat Jakarta Bandung urgensi y apa? Inget yang saya maksud pembangunan yang urgent bukan sekedar ngebentuk legacy doang tapi belum ada gunanya sama sekali.
@@ayudone Ibukota mau di jawa mau di Kalimantan mau dimanapun kalo pembuat kebijakannya gak nerapin keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ya sama saja.
Bener banget, sempet tugas di DTPK Perbatasan Indonesia - PNG akses sulit, jumlah nakes terbatas bahkan bisa d hitung pake jari puskesmas mana aja yg punya dokter, ditambah lagi ke sapras kesehatan yg kurang.. Apapun kondisinya, tetap harus kerja semaksimal mungkin utk pelkes yg lebih merata agar derajat kesehatan jg meningkat.. Semangat untuk semua tenaga kesehatan dimanapun berada..
Nah bener nih, hampir sama dg profesi dokter, saya sbg perawat setuju kalau utk mengurus str dan sipp yg mana itu diibaratkan SIM nya, butuh biaya mahal jika dibanding dg gaji yg di dapet, blm kalo ikut pelatihan yg sesuai bidang kerjanya, pelatihan btcls, dll.
@@SetioAdII Utk bikin baru habis berapanya saya agak lupa tp SIP + STR baru seinget saya kisaran 1-1,5jt. Utk perpanjang 5tahun sekali SIP dan STR berkesinambunangan, jadi harus aman dulu STR nya baru bisa urus SIP. Pembuatan STR harus bayar 1. lunas kas organisasi pusat pertahun 360rbx5thn 2. Mengikuti update pelatihan BTCLS +- 2jt sampai 4jt tergantung penyelenggara 3. Membayar Kas organisasi wilayah 200rb Blm dihitung biaya lain2 sperti materai, cetak dokumen dll. Pembuatan SIP bayar 100rb ke KTKI Itu yg saya ingat kemaren waktu perpanjang str th lalu, dan utk pembuatannya melalui proses input data dan verifikasi baik oleh organisasi profesi maupun ke KTKI, prosesnya +- 1sampai 2 bulan sampi terbit STR dan SIP baru
nah itulah salah satu masalah terbesar di negara ini : MEREKA YANG BIKIN KEBIJAKAN ADALAH ORANG-ORANG YANG TIDAK TERKAIT/TERDAMPAK DENGAN KEBIJAKAN ITU. Orang kaya bikin kebijakan buat orang miskin. Orang naik mobil bikin kebijakan soal transportasi umum. Orang bank bikin kebijakan tentang kesehatan. Masalahnya selalu sama : ngrasain aja nggak, kok bikin kebijakan
WAKTU MENKES SBELUM2NYA PROFESI DOKTER apa sudah pernah usulin RUU/KEPRES STANDARD GAJI MINIMAL DOKTER PNS+HONORER PEMDA yg kerja di PUSKESMAS+RSUD+KLINIK sluruh Indonesia??
@@aykmsa1026 yaps padahal menkes selama bertahun2 pasti anggota IDI Dan gelar akademik nya dokter tapi luar biasa anehnya kenapa para dokter+menkes+ DPR lupa bikin ruu/kepres STANDARD MINIMAL GAJI dokter+perawat+nakes lain nya yg bstatus PNS+HONORER PEMDA trutama yg kerja di puskesmas + klinik+ rsud sluruh Indonesia??
@@123helloyes8 dari idi udah ada rekomendasi tarif pelayanan bahkan detil per masing2 tindajan/operasi. Kenyataannya? Ya ga bs jalan wong pasien pake BPJS semua, dari BPJS ngasinya kecil.
Wah ini realita masih permukaan banget mengenai dunia kesehatan Indonesia kalo mereka berdua diskusi ditambah sama medrep tiap produsen obat, ato sales alkes wah tambah seru membuka darkside dari kesehatan Indonesia terekspos
Alat rusak dan pengetahuan pengoperasian mesin itu hal yang berbeda, rekan kami sering menemukan justru tenaga radiolog yang kurang terampil menggunakan mesin yang tergolong baru. Padahal radiolog itu "tukang foto" yang menolong diagnosa dokter, mungkin kampus alumninya pun masih menggunakan peralatan yang berbeda, sudah uzur atau klinik juga tidak mau bayar training radiolog.
Saya 5 tahun kerja di sebuah klinik swasta di Bekasi (2015-2020). Rata-rata Uang Duduk untuk dokter jaga/pengganti kalau 24 jam 250rb-300 rb, kalau ditambah fee perpasien bisa sampai 500 rb per24 jam. Kalau yg saya dengar di daerah Sulawesi masih ada uang duduk 50 rb/hari.Makanya banyak dokter dokter baru dari Sulawesi cari lowongan dokter jaga pengganti di Bekasi dan sekitarnya.
Bener dok, pacar saya dari Jateng kuliah di Jkt, begitu lulus profesi dokter dia nyari loker dokter jaga ganti sekarang juga masih segitu dok bayarannya, mirisnya banyak yg rebutan, saya jadi kasian nyari di sekitaran Jabodetabek, alhamdulilah sekarang udah kerja diklinik tapi di Bogor, padahal daerah asalnya dari jateng
Bener banget, ngeliat puskesmas bersih, bagus, tuh bikin hati seneng lho. Sbg rakyat berasa banget di gue. Semoga puskesmas di luar jawa makin bagus, makin standar, makin maju lg. Plis atulah pemerintah 😄😁
Kenyataan di dunia kedokteran kenapa pada sulit ke daerah daerah (diluar kota besar) menurutku : 1. Safety di daerah2 itu terkadang masih ada kalimat2 "kalo keluargaku tidak selamat, anda (nakesnya) awas" 2. Honor Pernah denger ga gaji nakes itu ada yg 3 bulan bahkan 6 bulan baru cair.. 3. Anak Ketika nakes itu sudah berkeluarga dan punya anak, mrk memilih bertugas di daerah, bgmn dgn pendidikan anak mrk, belum lagi kalo mrk (nakes) adalah minoritas secara suku ataupun agama di daerah tersebut.. 4. Durasi pendidikan Pendidikan dokter umum itu sekitar 4-5tahun mau lanjut dokter spesialis sekolah lg 4-5tahun, yg jadi masalah adalah selama masa sekolah mrk tdk ada penghasilan, tdk bisa bekerja, kebayang ga setelah 10 tahun sekolah tanpa penghasilan dan lulus mau kerja untuk menghidupi keluarga atau bahkan jadi tulang punggung semua keluarganya? Tentu pada numpuk ke kota krn harapan hidup lbh baik Mungkin kurang lebih bgt sih
di negara +62 orang2 pintar hanya bisa bersuara dan protes, sementara para pejabat pengambil kebijakan diduduki oleh orang2 yang tidak kompeten, entahlah dimana salahnya negara ini, tidak kekurangan orang2 pintar tapi faktanya masih banyak carut marut.
Saya 2020-2021 sempat kerja di Puskesmas terpencil, 1,5 tahun kerja dg alat dan fasilitas ala kadarnya, kena back pain + CTS yg sampe sekarang sering kambuh ga ilang-ilang 🥲
Alhamdulillah jadi perawat lansia di jepang bisa sekolahin 3 adik dan 7 ponakan, karena memang saya dari kalangan masyarakat miskin jadi cukup realistis saja, bukan lantaran gak mau megabdi sama tanah air tapi ekonomi keluarga saya yg mendesak saya untuk merantau🙏
Apa yg km lakukan sudah benar. Kita gakbisa berharap banyak sama negara. Merantau ke LN salah satu alternativ terbaik untuk menunjang kesejahteraan dan mengangkat martabat keluarga. Salam dari perantau Sydney.
Sampai 80an, dokter spesialis di UI gratis. Asal lulus seleksi dan ujian. Bukan hanya mendapatkan talenta-talenta terbaik. Tapi jg setelah itu siap ditugaskan ke berbagai daerah - gak numpuk di kota besar demi segera balik modal. Jadi tersebar. Beberapa menjadi jalur pengubah nasib. Ayah saya contohnya, dokter dari puskesmas Meukek di Aceh, bisa lanjut Obgyn UI. Setelah itu ditempatkan di daerah yg pada masa itu gak ada dokter yg mau disana. Betah, sampai hari ini, meski ribuan km jauh dari tanah asal.
Tervalidasi dari ceritanya dokter Boyke .pernah cerita keknya di TNS dia juga abis lulus di UI langsung dipelosok Sumatera juga (lupa lah daerah mana), bahkan dr. Boyke Ampe bikin dan bangun sekolah di sana saking banyaknya anak2 putus sekolah. Juga ngajarin pengobatan herbal sebagai alternatif karena disana banyak tumbuh subur rempah2...
Saya setuju sama dokter Tirta, faskes di luar Jawa sangat memprihatinkan, sering bgt denger temen kerja atau anaknya temen kerja sering salah diagnosa sampai sampai ada jg yg lewat karena salah diagnosa,..Indonesia ku
Istriku 2 tahun salah minum obat dari salah satu RS di Kediri krn diagnosa penyakitnya salah, sampai akhirnya kubawa ke RS di Jakarta ketahuan diagnosa yg sebenarnya. Krn alat di jakarta udh bagus banget dibanding di Kediri. Di jawa aja masih blm merata fasilitas kesehatannya, apalagi diluar jawa
@@1_powerangerhijau658 Tiroid. Ada tumor gitu di tiroidnya. Tp sm RS kediri dibilang hypertiroid. Dikasih obat yg tergolong keras. Selama 2 tahun tiap hari istriku minum. Gila gak tuh
@@shofiyulloh3515 masya allah sy jg asli kediri mas, tp klo berobat di kediri jg banyak nggk percayanya mas.. minimal sy ke Surabaya dl untuk memastikan diagnosa apalagi untuk org terdekat
Dulu sempet nyesel waktu gak bisa masuk kedokteran karna gak ada biaya, orang tua sudah mau ngutang uang ke bank karna almarhum ibu ingin saya mengabdi. Tapi kalo liat kondisi sekarang kayaknya memang sudah bener gak maksa buat masuk kedokteran waktu itu. Stay strong untuk para nakes!
@@fltfathin jadi guru kalau mau survive emg harus ke sekolah swasta kalo sekolah negeri ya udah bakal terseok-seok ekonominya kecuali sekolahnya bisa teges sama manajemen keuangannya...
Sama, dulu sempet pengen masuk kedokteran bgt, tapi gk bisa krn dk boleh keluar kota sama bokap, tapi sekarang kursus jahit, dan buka usaha sendiri dirumah, lebih menjanjikan🤣
sebagai nakes meski bukan dokter relate bgt sama topiknya. apalg tntang regulasi pmbuatan str dan sip. tentang ngumpulin skp juga, mesti ikut2 seminar yg ga murah juga biayanya🥲.
Bukan hanya guru dan dokter yg tidak dihargai.. Tp tenaga medis lainnya.. Spt perawat, bidan masih byk gajinya umr dan effort kerjanya sangat2 luar biasa tidak sebanding
Kalau bicara seluruh profesi , salah satu yang paling tidak dihargai adalah petugas kebersihan. Bermandikan sampah setiap hari tapi gaji engga seberapa. Dipikir2 lagi, hampir semua profesi berhak "merasa kurang dihargai sih"
Alhamdulilahnya skrg STR udh seumur hidup , saya kebagian perpanjang di saat skrg udh statusnya untuk seumur hidup jd gapusing lg mikirin ukom , ngumpulin skp segala haha.. berkat podcast ini kayanya skrg kebijakan STR dibuat seumur hidup wwkwk
hal yang gua tangkap dari video ini: 1). setiap kota didaerah harus memiliki universitas kedokteran yang murah, sehingga orang2 daerah mau kuliah kedokteran dan menghilangkan stereotipe bahwa kedokteran mahal 2). faskes juga diperbanyak disetiap rumah sakit, hal ini dapat mempermudah masyarakat untuk berobat tanpa harus keluar daerah dan dokter dapat mendiagnosis setiap penyakit secara akurat, sehingga menghindari malpraktek... lebih gampang nya seperti lu punya perusahaan menjahit pakaian, lu punya 10 orang penjahit tapi punya 2 mesin jahit sedangkan produksi baju harus 1 hari 100 pcs, jadinya kan mustahil... idealnya 10 penjahit 10 mesin atau lebih bagus lagi 10 penjahit 12 mesin, jadi mesin 1 rusak sembari nunnggu diperbaikin pakaian mesin cadangan sehingga produksi bajunya bisa dapat menempuh tempo produksi yang diinginkan pasar... begitu juga didunia kesehatan harus punya dokter yang mumpuni dan mesin yang memadai bahkan lebih agar kesehatan diindonesia terjamin... (kalo gk bisa kesejahteraan tidak bisa dipenuhi setidaknya kesehatan dipermudah agar orang2 dapat kerja)...... video ini bagus banget buat memahami supply chain management logical nya masuk .... perbanyak terus HAS creative video yang mendidik, agar viewer yang tidak paham dapat ter-edukasi
Saya agak kurang setuju dengan komen ini. Di dunia kesehatan, kualitas jauh lebih penting drpd masalah supply pekerjaan dll. Lebih baik saya ngantri 1minggu dan ketemu dokter yg ahli, drpd ketemu dokter gembel yg rentan thd malpraktik dan maldiagnosa. Makanya banyak sekali pasien lari ke malaysia, walaupun kuantitas dokter dan perawat jauh lbh banyak di indonesia
@@Centrioless Jumlah dokter Indonesia memang banyak tapi jumlah penduduk Indonesia jauh lebih banyak sehingga rasio dokter:penduduk di Indonesia masih di bawah Malaysia. Di Indonesia rasio dokter per 1000 penduduk masih di bawah 0,5 sementara di Malaysia sudah 1,5. Bahkan rasio dokter di Indonesia masih kalah dari Vietnam, Thailand, Myanmar dan Timor Leste. Padahal WHO mensyaratkan rasio dokter minimal adalah 1:1000 Sumber: gw admin judi online
Setuju sekali, FK swasta dijawa sudah cukup, semakin diperbanyak malah kualitas dokter rendah. Cukup yg negri itu diperbanyak setiap ibu kota provinsi diluar Jawa kalau pemerintah memang niat. Jangan dibuat bisnis.
Saya setuju jaminan kesehatan dan pendidikan di utamakan... Karena jika badan dan pengetahuan orang indo kualitasnya bagus... jadi mereka bisa bekerja dengan cara yang benar & berpenghasilan yang bagus.
beberapa tahun yang lalu sodara yang dokter dibayar Rp 75.000 melayani pasien 90 orang lebih di puskes daerah jakarta, apa gak keram otak itu ngelayanin orang sebanyak itu bisa lalai diagnosa dan salah ngasih obat. Jadi Resiko Tinggi untuk malpraktek , dan bisa dipenjara. Gak sampe Rp 1.000/Pasien sedangkan sekali kencing aja bayar Rp 2.000. Daripada jaga klinik Mending jagain WC Umum aja gak beresiko tinggi, cuannya ngalahin praktek.
kemarin interview kerja di matraman pas lagi nyari nyari kantornya ngeliat KKK yang familiar pas dideketin komunitas kopi keliling pas liat bagian depannya ternyata has creative akhirnya tau juga hahaha
Semangat Buat Nakes Seluruh Indonesia..❤ Semoga Pemerintah Memberikan Dukungan dan Lebih Memperhatikan Tenaga Kesehatan Dan Fasilitas Kesehatan Indonesia 🙏
Setuju, masalah kesejahteraan di Indonesia itu gak jauh jauh dari kemerataan fasilitas, dimulai dari fasilitas pendidikan. Kalo semua fasilitas tumbuh di Jawa, ya gak salah kalo semua orang mau hidup nya di Jawa. Ada gula ada semut. Yaa akhirnya masyarakat di daerah makin tertinggal. Masyarakat yg makin tertinggal membuat pemimpin yg terpilih jg tertinggal. Akhirnya muncul lingkaran setan
Tpi nek dokter dirta menkes, beliau ora iso ngelamar kerja di liverpool mass😅. Btw cita citane dokter tirta kan dadi dokter tim sepak bola liverpool (inggris)
Wah relate banget sama masalah rujuk rujukan wkwk, bener banget di KEPRI terutama Kab. Kep Anambas & Kab. Natuna FASKES nya kurang memadai, bahkan kekurangan tenaga kesehatan khususnya Dokter. Banyak pasien yg mesti nyebrang ke Batam & Tanjungpinang. Bahkan tidak sedikit juga yg nyebrang ke negara tetangga Malaysia & Singapura
FK Unipa uda ada bang. Senang Maling bahas masalah kesehatan. 👍 Satu masalah yg masih kental jg di pendidikan kedokteran terutama benernya adalah "darah biru" dan jalur dalam hehe. Mantep banget kalau bisa undang pak BGS
BANG ALKATIRI ANDA ORANG PAPUA PERTAMA YG PERNAH AKU LIHAT KETAWA LEPAS, DIJOGJA ORANG2 PAPUA KOG JARANG KETAWA TAWA KAYAK ANDA YA...... SAYA SANGAT MENDUKUNG PAPUA MAJU DI OLAHRAGA,,,,
bukan hanya dokter, tapi banyak tenaga kesehatan lain seperti farmasis, apoteker, dan banyak lagi yang juga punya permasalahan yang sama, semoga ini bisa didengar..
Opennig topic mereka ngbrolin Jogja gua langsung merasakan vibesnya itu memang benar terjadi di Jogja khususnya daerah Babarsari yang sering dari dulu rusuh di intimidasi oleh orang papua/timur/ambon, sampe saat ini pun masih ada dari zaman gua awal kuliah ke Jogja 2010 hahaha gokil 2 alumni Jogja ini skrg sudah sukses di Industri kreatif mantappp, semoga sehat selalu dan terus berkarya brother 😇😇😇
di mana2, dibidang apapun, pasti ada privilage. gak masalah jika kita punya privilage, yg penting hrs memanfaatkan privilage tsb dgn baik, dengan belajar dan bekerja dgn baik sehingga punya kemampuan, kredible, dan terakreditasi A di bidang apapun. bahkan pengusaha yg memang bapaknya sudah jadi milyuner pun lebih mudah toh buka usaha dan sukses dalam waktu kurang dari 5 tahun saja :D
diluar dari banyaknya kekurangan sistem kesehatan kita di Indonesia, gw masih sangat sangat bersyukur negara kita JAUUUUUH lebih baik daripada healthcare system di Amerika Serikat. Ini negara adidaya no.1 di dunia lho, subjektif menurut gw dalam konteks coverage healthcare buat masyarakat umum nya, bukan cerita SDM dan Fasilitas kesahatannya ya. US itu healthcare system nya luar biasa kapitalis. kalau ada orang di amerika ketabrak mobil dan kepalanya bocor, terus dia ditawari untuk ditelepon kan ambulans dan dia menolak, itu sudah jadi gambaran ya betapa buruknya sistem kesehatan disana. jadi jangan terlalu banyak ngeluhin antrian bpjs lah, perawat jutek, obat2 generik kurang. sekali2 kita melihat ke bawah, dan di bawah kita itu banyak bahkan negara maju yang jauh lebih parah. semoga dengan begitu kita bisa lebih bersyukur, dan harapannya pemerintah di masa yang akan datang lebih memperhatikan dan mengalokasikan dana apbn buat kesehatan dan pendidikan.
@@medanpolonia9137 gw selalu pake bpjs dan pernah ngerasain malpraktek. ayah sy kena malpraktek salah penanganan di igd skrg udah wafat. trus poin anda apa?
Australia termasuk salah satu negara dengan pelayanan kesehatan terbaik di dunia untuk penduduknya. Kita semua tahu tingkat kepatuhan masyarakat di sana terhadap semua aturan negara seperti apa. Dan Australia butuh waktu 60 tahun untuk bisa sampai pada titik seperti sekarang ini. Kita di Indonesia baru di jaman Pak SBY kemarin setiap penduduk diwajibkan punya BPJS Kesehatan. Boleh dibilang baru belajar. Mengambil pelajaran dari Australia, tidak gampang diperkirakan berapa puluh tahun lagi pelayanan kesehatan di negara kita bisa mencapai ukuran ideal. Semoga Indonesia semakin baik, pemimpin dan warga negaranya.
padahal dilihat dari indeks pembangunan manusia (IPM) masih banyak angka2 indikator yang berada disekitaran ambang batas minimal, mestinya jadi variabel kebijakan pemerintah untuk membangun/memperbaiki kualitas SDM dari aspek kesehatan & pendidikan. kalo ngintip dari videonya abdur soal menghitung hutang Indonesia, ada bahasan pembagian anggaran untuk kesehatan & pendidikan yang sangat kecil... kalo mau nyalahin kebijakan pemerintah yg lagi gencar membangun infrastruktur, kayaknya kurang tepat juga... karena infrastruktur (khususnya transportasi) tentunya mendukung laju percepatan ekonomi, berpengaruh juga pada akses kesehatan & pendidikan. mungkin neraca prioritas dalam pembangunan per regional dari skala apbn sebelum turun jadi apbd (yg pasti banyak kena sunat sana-sini) di daerah tempat tinggal saya (selatan kota jayapura), 1 kabupaten hanya ada 2 praktik dokter umum, 5 apotik, 1 rumah sakit yg gak jelas ada dokter atau gak nya, puskesmas di setiap distrik yg bangunannya bagus tapi pelayanan minimalis. selain kondisi pendukung pendidikan (kedokteran), sarana kesehatan, akses transportasi... tentu saja perkara keamanan jadi pertimbangan buat para tenaga kesehatan & pendidikan untuk berbakti di daerah-daerah yg membutuhkan.
omongan dr.tirta relate bgt sama yang ada didesa saya di Sumatra Selatan, Alm.om saya adalah satu2 dokter pada tahun 70an didesa saya itu, ketika beliau meninggal butuh puluhan tahun buat nyari dokter yang mau menetap didesa saya, dokter magang atau yang sementara ada tapi kl ada warga yang sakit bingung harus ke kota dulu buat berobat
Hal dan isu seperti ini harus terus di gaungkan tonggak kemajuan bangsa itu dari generasi sehat dan pintar yg di lakukan oleh dokter dan guru.. bagaimana mau kerja efektif efisien kalo dokter atau nakes lain masih memikirkan isi perut karna gaji nakes di daerah itu masih merintih2 tdk lebih tinggi dari gajinya satpam bank.
Baru beberapa hari yang lalu ngobrol sama temen kosan. Keluar statement "kalau mau cari duit jangan jadi dokter, karena lulus S1 harus pengabdian dulu, beda dengan anak jurusan lain yang kebanyakan lulus S1 bisa langsung kejar karir"
yg namanya kuliah itu dapatnya ilmu , bukan uang kuliah itu cari ilmu . kalo mau "cari uang" itu kerja, bisnis" . cari uang kalo niat bisa seperti dr tirta sudah jualan dari semester 1 , reseler , buka bisnis . cari uang nga bergantung background pendidikannya cari uang bergantung kepada relasi, ketekunan dan konsistensi kalo cerita pengabdian itu ronny talapessy dll uda sering prodeo probono , banyak itu LBH yg gretongan nga gegayaan macem teman anda pengabdian nya yg 1 tahun itu macem betol aja , macem mengabdi seumur hidup aja pengabdian tidak terbatas pada ruang dan waktu . bidang apapun bisa mengabdi tergantung niat di kehidpan . Guru . sarjana hukum , sarjana pertanian , sarja ilmu kepolisian. semua bisa mengabdi bahkan nga sekolah pun bisa mengabdi
Bahkan lulus S1 (paling cepet 7 semester) masih harus pendidikan profesi kurang lbh 2 thn, setelah itu baru internship (pengabdian) 1 tahun dan sistem terbaru penempatan dipilihkan pusat ngga bisa milih kaya dulu. Kelar punya gelar dr sdh tua bro, jurusan lain sdh sukses dr baru meniti karir. Wkwkwk msh mau jd dokter?
DR Tirta emang good.....lanjutken Dok pencerahan mu buat wong cilik , sbab saya buta masallah kedoktteran gk paham , dgn acara ini entah apa nmanya saya jdi mengerti dkit mmsalah ini ❤❤❤
inget wkt SMA lg mkn bakso keliling langganan thn 96,pas dibayar bpk tukang baksonya bilang gratis karena hari itu anaknya ditrima di fak kedokteran UGM dan mendapat beasiswa,dia nangis bangga anaknya masuk UGM ,untuk sekarng itu 1 hal yg langka
Mamat ini adalah orang yang salah jalan dan tersesat. Belajar di kedokteran gigi, berkarya di stand up comedy, bicara dan hidup tentang bicara politik. Kesesatan yang sangat menginspirasi
iya juga ya....wkwkwk
Iya lagi wkwkwkw
Sekarang jadi mafia bola liga kamerun selatan
@@ferdysambo9956 di sana sambil mulung botol minuman di stadion
Saya juga tidak suka dia dari pandangan pertama
Dokter Tirta adalah salah satu dokter muda yang edukatif sama masyarakat awam. Masyarakat banyak tahu tentang dunia medis dari beliau lewat media digital. Makasih dok.
6e665
😊
Kusuka❤
Saya pernah di jogja, dan saya paham apa yang diobrolkan mereka berdua tentang babarsari, seturan, ykpn. Jogja nyaman di hati dan selalu dilindungi.
Betul banget dr.Tirta Guru dan Dokter adalah profesi yg tidak dihargai diIndonesia,tapi pengabdiannya paling nyata diIndonesia
Dokter Tirta...memang luar biasa...sangat menghargai guru. Pokoknya dokter Tirta sahabat aku..pasien yang senantiasa semangat menjalani masa pemulihan sehat senantiasa menghibur . Dokter pekerjaan mulya. Salam untuk dokter Tirta.Sukses selalu.
dr. Tirta bener2 panutan gw bgt...
Pas kmrn pertengahan 2021 kena pneumonia, dan banyak postingan dr dia yg ngebantu bgt penyembuhan gw... 🔥🔥
bagii saran bang... saya takut ketularan riwayat keluarga
@@Madiun.JawaTengah eh saran apa bang? Saya sih jg ga ngeh aslinya, dulu pas kecil sempet kena pneumonia duplex, tp sembuh, sampe pas kmrn 2021 usia 28 baru kena pneumonia bilateral, dan swab negatif semua 😂
Cma diagnosa dr dokter krn waktu itu kemungkinan sempat kena covid tanpa gejala... Dan ini efek lanjutannya.
Klo saran pemyembuhan ya ke dokter bang, soalnya pneumonia penyakit yg harus dipantau. Dan jangan deket2 sama keluarga klo lg kena. Isolasi diri.
@@latetaid ciri pneumia apa bang... soalnya keluarga ane ada yg meninggl dokternya nyeletuk pnrumonia lalu bilang lg ke perawat apa bakterinya udh ke otak iaa... khan saya msh awam...
@@Madiun.JawaTengah ini yg saya tulis pengalaman saya aja ya... Soalnya saya ga tau tiap orang sama apa ngga...
Kalo saya pribadi awalnya demam, mual, nafsu makan bener2 hilang, terlihat sadar tapi setengah2 sadarnya, baru klo saya di hari ke 3 atau 4 mulai susah nafas, bukan sesak yg udara susah masuk, tapi kayak lubang udara itu besar banget jd ngelos nafasnya... Terus g bsa kena dingin, klo dingin auto ngelos nafasnya sama batuk tp agak susah jg batuknya krn lagi2 ngelos nafasnya...
Bahkan kalo kena oksigen yg di RS pun auto batuk, tp klo ga pake itu agak susah nafas 😂
Waktu itu saya penyembuhan proses sekitar 3 minggu sampe mendingan, dan nafas masih tetep gampang los... Baru sembuh setelah sekitar hampir 6 bulan, tapi masih ada sisa2 sedikit 😅 mulai sakit pertengahan Juni 2021, mulai bsa aktifitas tp ngelos itu antara awal sampe tengah Juli 2021, sembuh total akhir tahun, tp klo dipake cardio masih blm kuat bgt, tp klo yg bener2 ilang semuanya itu mungkin setahun lebih... Mungkin krn saya saat itu rawat inap cma 3 minggu, sisanya rawat jalan
Pendidikan : Guru : sekolah
Kesehatan : Dokter : faskes
Merupakan bagian yang mendorong kemajuan bangsa.. kalau gk diperhatikan oleh negara ya wasalam
Semangat yang berkecimpung di dunia tersebut pendidikan dan kesehatan.. 😊
Sama pak Dokter, Kami juga Kalau mau jadi Notaris dan PPAT pun harus mengikuti seminar 18 Poin, dan Ujian, Uijain pun harus di bagi 2 Ujian Notaris dan Ujian PPAT, Biaya menjadi anggota Luar Biasa atau ALB pun juga di bagi menjadi 2 ; tetapi tetap semangat dan tetap berjuang ; semangat untuk para pejuang2 Profesi
ketika 2 orang panutan bertemu, obrolan isi daging semua dari detik awal sampe detik akhir. TOP!!!
Sebagai mahasiswa Jogja seru banget cerita2 mereka berdua, dan pengalaman saya di farmasi dan sistem manajemen rumah sakit betul sekali kata2 mereka semua hambatan2 yang dialami. Biaya tinggi dan pendapatan dokter umum. Dan Banyak di bidang medis dan bidang2 profesi lain di Indonesia yang bermasalah.
Jogja adalah neraka bagi kaum pekerja. Biaya hidup mahal, UMR jeblok
gaji guru dan dokter kecil atau tidak diperhatikan? jangan" negara emang sengaja untuk gak mencerdaskan bangsa, agar bisnis politik oligarkinya tetap berjalan
Bisa jadi iya 😮
Nyatanya gitu
Saya sebagai mahasiswi perawat ugm Menunggu tretan muslim ke sini untuk bersuara untuk mewakilkan mahasiswa perawat
Silahkan menunggu,walaupun sampai jenggotmu berubah putih
Up
Ga bkalan hadir
Sdh lama lupa dia sama perawat 😆😆😆
Klarifikasi pasien yang ada naga nya
Kalo udh bintang tamunya DR. Tirta, gaada tuh yg namanya di skip, isinya daging soal pendidikan semua❤️
mantap dokter tirta, harusnya memang tiap daerah punya fakultas kedokteran di tiap ibu kota. semoga instansi-instansi terkait bisa mendengarkan dan memahami nya. dan membuat rencana untuk eksekusi nya
Kasus dokter yang tidak mau balik ke daerahnya sendiri seperti Abang saya yang kuliah S1 dan spesialis di Jawa, karena faskes yang kurang memadai akhirnya menetap di pulau Jawa dari 2004 sampai sekarang
mindset pemuda" yg mirip seperti ini yg perlu dilestarikan dan diduplikasi... enak bilang enak , amis bilang amis
2 Dokter yg bener2 hebat cara berfikir untuk membangun perkembangan dlm hal apapun menjadi lebih baik. Seperti obrolan mereka ini. Jangan dianggap kritikan pedas. Ini kritikan rau saran yg baik. Dri pengalaman n cara pandang 2 Dokter ini. Sehat selalu buat Dokter Tirta dan Dokter Gigi Mamat. Semoga ada keajaiban bisa bertemu dengan jenengan Ms Tirta dan Ms Mamat. Salam kenal sya dri kota solo. Perawat juga.
Maaf, mank mamat dokter y?
@@dollyyepisa1289 iya gigi tpi
@@dollyyepisa1289 iya. Mamat itu dokter gigi. drg. Mamat alkhatiri
@@ariaras3610 gk smpai profesi dia, belum bisa disebut dr gigi
Dokter Terawan
Wah.. dua dr hebat satu frame, PECAH, banyak ilmu dan pembelajaran yg bs diambil, terima kasih, sehat terus semuanya, sukses selalu, salam persahabatan dr Saudi Arabia.
Wow... jadi banyak paham ya suka duka profesi dokter. Jadi yg perlu diperbaiki hanya biaya sekolah dokter dikasih murah dan fasilitas kesehatannya ditambah secara merata di seliruh rumah sakit di indonesia.
Thank you pak dokter Tirta dan HAS creative udh bahas tentang ini 😊🙏🏼
Ayooo meskes subsidi FK.
Alhamdulillah lahir dan tinggal d jawa
Semangat terus buat kalian yg d luar jawa. Pemerataan keadilan sosial sedang di rintis kok sm Pak Presiden. Moga kedepannya akan banyak RS di daerah kalian dg Fasilitas lengkap yg standart memenuhi syarat aamiin
Harusnya juga seluruh nakes juga sih ga melulu dr
Menurut perbincanganku dengan kawan alumni FK UGM, dokter itu banyak yg kaya malah bkn krn profesi dokternya. Kalau kasus temanku, malah dpt uang banyak dr maen saham (dulu sebelum trend saham naik kyk skg). Bahkan, dokter yg di beberapa RS yg buka BPJS malah dokternya yg nombok.
Sebelum era bpjs gak separah itu. Bpjs kadang kurang memperhatikan gaji untuk petugasnya kadang mereka pikir bayar pakai daun dan super pengiritan.
Ketika Mamat dan dr.Tirta nongkrong di situ saya merasa nostalgia jaman2 kuliah di jogja, satu frekuensi cerita mrk dg cerita saya hahahah,
Awal lulus dokter gigi 2012
Saat jadi dokter pengganti, uang duduk hanya 25rb/hari
Miris banget memang
Waduuhhh, semoga menjadi berkah
Kukira dunia kedokteran tidak seproblematik dunia guru, sama aja ternyata, ini kalau ga disini ga mungkin tau nih info info tenaga kesehatan yang nyata di lapangan kek gini, apalagi narsum na dokter tirta ga pake kata kata diplomatis, podcastnya informatif ini
😅😅 Nakes jarang yg Vokal kr nanti susah urus STR dan SIP honor g turun. tidak Ada STR dan SIP tidak bisa kerja kr ilegal
lebih ngenes guru swasta non internasional sih, kalo secara ekonomi
Dr tirta is dokter cool indonesia..yang tidak pernah pelit berbagi ilmu pengetahuan.
Sebagai orang yg kuliah di jogja & punya banyak temen nakes, obrolannya masuk bangett wkwk
Harus dishare podcast ini. Ini penting untuk perubahan indonesia
Untung Dr. Tirta tamunya meskipun belum 100% lantang.
Karena banyak yg tidak berani lantang bersuara tentang masalah di dalam profesinya karena bayang" kode etik..
Polemik yang terjadi tidak hanya pada nakes tapi pada beberapa profesi juga seperti jurnalis & profesi lainnya yang menjadi salah satu alasan orang" baik yang ingin sungguh" berdedikasi di bidangnya tidak berani bersuara / melakukan perubahan demi kebaikan.
Apalagi orang" yg sepenuhnya menggantungkan hidup hanya dari pendapatan di pekerjaan tsb.
Stuju banget sm dr. Tirta.. harusnya regulator terkait kesehatan dipimpin oleh orang yg sangat paham di bidang kesehatan tersebut, rasanya kurang tepat jika dipimpin oleh ekonom karna idealnya jabatan tsb dipegang oleh orang yg punya kompetensi bidang medis sperti dokter, dokter gigi, perawat, apoteker, dan sejenisnya.
Karna faktnya orang medis juga dilatih dan mampu berorganisasi.
Problem kita karena regulator nya PEDAGANG
Kerja dengan hati sih.. Sukarelawan sejati dokter mah, apalagi yang baru lulus gitu.. Respect 🙏
mendengar podcast ini, semakin yakin bahwa, pembangunan model IKN dan pembangunan infrastruktur yang gak terlalu urgent banget itu mending di tunda dulu atau dipikir-pikir lagi, lalu dananya di alokasiin ke bidang kesehatan, dan bidang2 paling vital lainnya.
Dan kereta cepat juga, buat apa? cuma jakarta bandung, di bandung faskes udah bagus ga perlu pasien dibawa cepat2 ke jakarta
Selama ibukota negara masih di Jawa, pembangunan pasti lebih banyak di Jawa.. mental pejabat2nya masih Jawa sentris..
anggaran pendidikan dan kesehatan itu paling bengkak
kementrian kesehatan anggaran nya 170 an triliun
kementrian pendidikan anggaran nya 680 an triliun
pembangunan ?
kementrian PU ? 101 triliun
pembangunan infra itu nampaknya aja besar karena per titik , kalo pendidikan dan kesehatan itu nampak kecil padahal menyebar .
mau anda perlambat lagi infrastruktur ?
saya nga mengerti jalan pikiran anda
@@afrizal46162 yang saya maksud pembangunan yang gak terlalu urgent, Bukan semua pembangunan infrastruktur.
Apakah IKN itu urgent banget buat rakyat atau urgent buat rezim biar keliatan punya legacy? udah ditegasin sama balasan komentar pertama juga kereta cepat Jakarta Bandung urgensi y apa?
Inget yang saya maksud pembangunan yang urgent bukan sekedar ngebentuk legacy doang tapi belum ada gunanya sama sekali.
@@ayudone Ibukota mau di jawa mau di Kalimantan mau dimanapun kalo pembuat kebijakannya gak nerapin keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ya sama saja.
Bener banget, sempet tugas di DTPK Perbatasan Indonesia - PNG akses sulit, jumlah nakes terbatas bahkan bisa d hitung pake jari puskesmas mana aja yg punya dokter, ditambah lagi ke sapras kesehatan yg kurang.. Apapun kondisinya, tetap harus kerja semaksimal mungkin utk pelkes yg lebih merata agar derajat kesehatan jg meningkat.. Semangat untuk semua tenaga kesehatan dimanapun berada..
Combo 2 dokter yg sangat kritis dalam menyikapi persoalan apapun respect 🔥
sama2 kuliah di jogja jg jadi enak ngobrolnya
Mamat bukan dokter bang, long way to go dari sarjana pendidikan dokter sampai jadi dokter
mamat cuma S.Ked
Mamat cum Sarjana kedokteran...
Dia belum Koas
Seru sekali podcast ini. Ditunggu formasi lengkapnya dengan pak Budi & tretan muslim. Salam sejawat teman keperawatan 😄
Nah bener nih, hampir sama dg profesi dokter, saya sbg perawat setuju kalau utk mengurus str dan sipp yg mana itu diibaratkan SIM nya, butuh biaya mahal jika dibanding dg gaji yg di dapet, blm kalo ikut pelatihan yg sesuai bidang kerjanya, pelatihan btcls, dll.
Bener banget banget banget banget, pengeluarannya gila gilaan sh kata gua
Buat sip sama str berapa duit?
@@SetioAdII Utk bikin baru habis berapanya saya agak lupa tp SIP + STR baru seinget saya kisaran 1-1,5jt.
Utk perpanjang 5tahun sekali SIP dan STR berkesinambunangan, jadi harus aman dulu STR nya baru bisa urus SIP.
Pembuatan STR harus bayar
1. lunas kas organisasi pusat pertahun 360rbx5thn
2. Mengikuti update pelatihan BTCLS +- 2jt sampai 4jt tergantung penyelenggara
3. Membayar Kas organisasi wilayah 200rb
Blm dihitung biaya lain2 sperti materai, cetak dokumen dll.
Pembuatan SIP bayar 100rb ke KTKI
Itu yg saya ingat kemaren waktu perpanjang str th lalu, dan utk pembuatannya melalui proses input data dan verifikasi baik oleh organisasi profesi maupun ke KTKI, prosesnya +- 1sampai 2 bulan sampi terbit STR dan SIP baru
Episode yang luar biasa, yang membuka sisi lain dari setiap bidangnya
Kesehatan: Dr Tirta
Pendidikan: Guru Gembul
Politik: Fahri Hamzah
Yups, guru gembul bisa dibilang perwakilan keluh kesah guru²
Hiburan: Windah Basudara
Minoritas : Ernest Prakasa
Berita Maha Penting: Tribun
Viral : Lato-Lato
nah itulah salah satu masalah terbesar di negara ini : MEREKA YANG BIKIN KEBIJAKAN ADALAH ORANG-ORANG YANG TIDAK TERKAIT/TERDAMPAK DENGAN KEBIJAKAN ITU. Orang kaya bikin kebijakan buat orang miskin. Orang naik mobil bikin kebijakan soal transportasi umum. Orang bank bikin kebijakan tentang kesehatan. Masalahnya selalu sama : ngrasain aja nggak, kok bikin kebijakan
benul
WAKTU MENKES SBELUM2NYA PROFESI DOKTER apa sudah pernah usulin RUU/KEPRES STANDARD GAJI MINIMAL DOKTER PNS+HONORER PEMDA yg kerja di PUSKESMAS+RSUD+KLINIK sluruh Indonesia??
@@123helloyes8 dokter aja ngeluh, apalagi perawat 😂
@@aykmsa1026 yaps padahal menkes selama bertahun2 pasti anggota IDI Dan gelar akademik nya dokter tapi luar biasa anehnya kenapa para dokter+menkes+ DPR lupa bikin ruu/kepres STANDARD MINIMAL GAJI dokter+perawat+nakes lain nya yg bstatus PNS+HONORER PEMDA trutama yg kerja di puskesmas + klinik+ rsud sluruh Indonesia??
@@123helloyes8 dari idi udah ada rekomendasi tarif pelayanan bahkan detil per masing2 tindajan/operasi. Kenyataannya? Ya ga bs jalan wong pasien pake BPJS semua, dari BPJS ngasinya kecil.
benar sekali menjadi dokter tidak seindah yg orang kira,
teman saya baru lulus dokter sekarang kerjanya jaga ganti, sambil tunggu lowongan.
TERIMA KASIH DOK SUDAH MEWAKILKAN SUARA NAKES DI DAEARAH 🙏
Wah ini realita masih permukaan banget mengenai dunia kesehatan Indonesia kalo mereka berdua diskusi ditambah sama medrep tiap produsen obat, ato sales alkes wah tambah seru membuka darkside dari kesehatan Indonesia terekspos
Suka lihat kalian ngobrolkan suatu permasalahan kesehatan di negara ini dengan kalimat-kalimat satire
Mewakili kami sebagai rakyat di negara ini
👍
Itulah KELEMAHAN kita kalau BERFIKIR gak pernah KONGKRET selalu sepenggal padahal kita harus memikir +- dari sebuah pemikiran atau sebuah TINDAKAN
Alat rusak dan pengetahuan pengoperasian mesin itu hal yang berbeda, rekan kami sering menemukan justru tenaga radiolog yang kurang terampil menggunakan mesin yang tergolong baru. Padahal radiolog itu "tukang foto" yang menolong diagnosa dokter, mungkin kampus alumninya pun masih menggunakan peralatan yang berbeda, sudah uzur atau klinik juga tidak mau bayar training radiolog.
Akhirnya... 2 idola saya, 2 dokter canggih ini ngobrol bareng. Sering-sering lah...
Saya 5 tahun kerja di sebuah klinik swasta di Bekasi (2015-2020). Rata-rata Uang Duduk untuk dokter jaga/pengganti kalau 24 jam 250rb-300 rb, kalau ditambah fee perpasien bisa sampai 500 rb per24 jam. Kalau yg saya dengar di daerah Sulawesi masih ada uang duduk 50 rb/hari.Makanya banyak dokter dokter baru dari Sulawesi cari lowongan dokter jaga pengganti di Bekasi dan sekitarnya.
Bener dok, pacar saya dari Jateng kuliah di Jkt, begitu lulus profesi dokter dia nyari loker dokter jaga ganti sekarang juga masih segitu dok bayarannya, mirisnya banyak yg rebutan, saya jadi kasian nyari di sekitaran Jabodetabek, alhamdulilah sekarang udah kerja diklinik tapi di Bogor, padahal daerah asalnya dari jateng
Bener banget, ngeliat puskesmas bersih, bagus, tuh bikin hati seneng lho. Sbg rakyat berasa banget di gue. Semoga puskesmas di luar jawa makin bagus, makin standar, makin maju lg. Plis atulah pemerintah 😄😁
Kenyataan di dunia kedokteran kenapa pada sulit ke daerah daerah (diluar kota besar) menurutku :
1. Safety
di daerah2 itu terkadang masih ada kalimat2 "kalo keluargaku tidak selamat, anda (nakesnya) awas"
2. Honor
Pernah denger ga gaji nakes itu ada yg 3 bulan bahkan 6 bulan baru cair..
3. Anak
Ketika nakes itu sudah berkeluarga dan punya anak, mrk memilih bertugas di daerah, bgmn dgn pendidikan anak mrk, belum lagi kalo mrk (nakes) adalah minoritas secara suku ataupun agama di daerah tersebut..
4. Durasi pendidikan
Pendidikan dokter umum itu sekitar 4-5tahun mau lanjut dokter spesialis sekolah lg 4-5tahun, yg jadi masalah adalah selama masa sekolah mrk tdk ada penghasilan, tdk bisa bekerja, kebayang ga setelah 10 tahun sekolah tanpa penghasilan dan lulus mau kerja untuk menghidupi keluarga atau bahkan jadi tulang punggung semua keluarganya? Tentu pada numpuk ke kota krn harapan hidup lbh baik
Mungkin kurang lebih bgt sih
Co as ga dihitung bang ?
@@goichigo5281 coas uda include di pendidikan dokter umum 4-5tahun
sebanding dgn imbalannya klo udh umur 40 tahun buka praktek di rumah tiap pasien bayar 300rb
@@ariewijaya1679 tidak semuanya bgt bro, apalg di era "asuransi sosial" skrg. Mungkin yg bgt tinggal mrk2 yg sudah top
Koreksi... pendidikan mencapai profesi dokter umum minimal 5.5 thn.
3.5 thn Sked & 2 tahun coas
*Dr. Tirta bener2 panutan gw bgt...*
di negara +62 orang2 pintar hanya bisa bersuara dan protes, sementara para pejabat pengambil kebijakan diduduki oleh orang2 yang tidak kompeten, entahlah dimana salahnya negara ini, tidak kekurangan orang2 pintar tapi faktanya masih banyak carut marut.
Dua anak kesehatan berjumpa membahas tentang sistem kesehatan 👍👍
Anak anak muda yg melek politik dg keilmuan yg mumpuni, cocok mengisi posisi menteri di 2024. 🎉
Saya 2020-2021 sempat kerja di Puskesmas terpencil, 1,5 tahun kerja dg alat dan fasilitas ala kadarnya, kena back pain + CTS yg sampe sekarang sering kambuh ga ilang-ilang 🥲
Alhamdulillah jadi perawat lansia di jepang bisa sekolahin 3 adik dan 7 ponakan, karena memang saya dari kalangan masyarakat miskin jadi cukup realistis saja, bukan lantaran gak mau megabdi sama tanah air tapi ekonomi keluarga saya yg mendesak saya untuk merantau🙏
Masih di Jepang kak? Kalau jadi perawat lansia di sana apakah harus punya ijazah keperawatan?
@@akunformalitas setauku minimal D3 keperawatan
@@boncossampaibosan8004 lha kamu dulu gimana caranya bisa jadi perawat lansia di Jepang?
@@akunformalitas di jawa banyak jasa penyalur kak
Apa yg km lakukan sudah benar. Kita gakbisa berharap banyak sama negara.
Merantau ke LN salah satu alternativ terbaik untuk menunjang kesejahteraan dan mengangkat martabat keluarga.
Salam dari perantau Sydney.
Sampai 80an, dokter spesialis di UI gratis. Asal lulus seleksi dan ujian. Bukan hanya mendapatkan talenta-talenta terbaik. Tapi jg setelah itu siap ditugaskan ke berbagai daerah - gak numpuk di kota besar demi segera balik modal. Jadi tersebar. Beberapa menjadi jalur pengubah nasib. Ayah saya contohnya, dokter dari puskesmas Meukek di Aceh, bisa lanjut Obgyn UI. Setelah itu ditempatkan di daerah yg pada masa itu gak ada dokter yg mau disana. Betah, sampai hari ini, meski ribuan km jauh dari tanah asal.
Tervalidasi dari ceritanya dokter Boyke .pernah cerita keknya di TNS dia juga abis lulus di UI langsung dipelosok Sumatera juga (lupa lah daerah mana), bahkan dr. Boyke Ampe bikin dan bangun sekolah di sana saking banyaknya anak2 putus sekolah. Juga ngajarin pengobatan herbal sebagai alternatif karena disana banyak tumbuh subur rempah2...
Saya setuju sama dokter Tirta, faskes di luar Jawa sangat memprihatinkan, sering bgt denger temen kerja atau anaknya temen kerja sering salah diagnosa sampai sampai ada jg yg lewat karena salah diagnosa,..Indonesia ku
Finally, the best episode ever i watch in maling, thanks bradeurr
Istriku 2 tahun salah minum obat dari salah satu RS di Kediri krn diagnosa penyakitnya salah, sampai akhirnya kubawa ke RS di Jakarta ketahuan diagnosa yg sebenarnya. Krn alat di jakarta udh bagus banget dibanding di Kediri. Di jawa aja masih blm merata fasilitas kesehatannya, apalagi diluar jawa
Sakit apa bang klo boleh tahu
@@1_powerangerhijau658 Tiroid. Ada tumor gitu di tiroidnya. Tp sm RS kediri dibilang hypertiroid. Dikasih obat yg tergolong keras. Selama 2 tahun tiap hari istriku minum. Gila gak tuh
@@shofiyulloh3515 masya allah sy jg asli kediri mas, tp klo berobat di kediri jg banyak nggk percayanya mas.. minimal sy ke Surabaya dl untuk memastikan diagnosa apalagi untuk org terdekat
Kediri yang masuk pulau Jawa aja bisa gini, apakabar yang di luar Jawa 🥲
Tugas pemerintah masih banyak bgt di kesehatan, apalagi yg korupsi alkes itu waaaah jariyah dosanya gede bbbbuaaanget itu
Seru nih, kalo mereka bikin konten bareng
Karna keduanya sama" penyabar orangnya
"PENYABAR" 🤭
Siap penyabar wkwk
PENYABAR FITNAH
🤣🤣🤣
sabar bgt
Harus di dukung nih, tiap daerah terutama di tingkat II kabupaten ada RS yg kelas A, krn beneran faskes di daerah ampun deh, mrk harus ke provinsi
Ya begitulah..
Sektor kesehatan itu Vital,
tapi nakes resiko pekerjaan besar, pemasukan tdk sebanding.
salam Apoteker Indonesia !
Dulu sempet nyesel waktu gak bisa masuk kedokteran karna gak ada biaya, orang tua sudah mau ngutang uang ke bank karna almarhum ibu ingin saya mengabdi. Tapi kalo liat kondisi sekarang kayaknya memang sudah bener gak maksa buat masuk kedokteran waktu itu. Stay strong untuk para nakes!
gk bener sih masa lulusan stm jadi buruh dapet gaji UMR tp guru dan faskes ngga
@@fltfathin jadi guru kalau mau survive emg harus ke sekolah swasta kalo sekolah negeri ya udah bakal terseok-seok ekonominya kecuali sekolahnya bisa teges sama manajemen keuangannya...
@@rezaangga1631 mana bisa sekolah management keuangan nya bener, wong TU nya aj terbatas dan kewajiban pemberkasan nya menggunung
Sama, dulu sempet pengen masuk kedokteran bgt, tapi gk bisa krn dk boleh keluar kota sama bokap, tapi sekarang kursus jahit, dan buka usaha sendiri dirumah, lebih menjanjikan🤣
Pilihan yang tepat
sebagai nakes meski bukan dokter relate bgt sama topiknya. apalg tntang regulasi pmbuatan str dan sip. tentang ngumpulin skp juga, mesti ikut2 seminar yg ga murah juga biayanya🥲.
Mantep bro
Bukan hanya guru dan dokter yg tidak dihargai.. Tp tenaga medis lainnya.. Spt perawat, bidan masih byk gajinya umr dan effort kerjanya sangat2 luar biasa tidak sebanding
farmasi mas kerja dari berangkat sampai pulang gaji sama aja blm kalau lembur.
@@irsyameka2077 nah iya farmasi juga.. Klo dokter seh udah specialis gajinya ya lumayan
Kalau bicara seluruh profesi , salah satu yang paling tidak dihargai adalah petugas kebersihan. Bermandikan sampah setiap hari tapi gaji engga seberapa. Dipikir2 lagi, hampir semua profesi berhak "merasa kurang dihargai sih"
Udah tau teknik elektromedik?
Akhirnya bisa nonton full, mantab ini berbobot sekali isinya, semoga Mentri kesehatan bisa lihat dan mendengar serta ada action nya juga 💪💪💪
Alhamdulilahnya skrg STR udh seumur hidup , saya kebagian perpanjang di saat skrg udh statusnya untuk seumur hidup jd gapusing lg mikirin ukom , ngumpulin skp segala haha.. berkat podcast ini kayanya skrg kebijakan STR dibuat seumur hidup wwkwk
hal yang gua tangkap dari video ini: 1). setiap kota didaerah harus memiliki universitas kedokteran yang murah, sehingga orang2 daerah mau kuliah kedokteran dan menghilangkan stereotipe bahwa kedokteran mahal 2). faskes juga diperbanyak disetiap rumah sakit, hal ini dapat mempermudah masyarakat untuk berobat tanpa harus keluar daerah dan dokter dapat mendiagnosis setiap penyakit secara akurat, sehingga menghindari malpraktek... lebih gampang nya seperti lu punya perusahaan menjahit pakaian, lu punya 10 orang penjahit tapi punya 2 mesin jahit sedangkan produksi baju harus 1 hari 100 pcs, jadinya kan mustahil... idealnya 10 penjahit 10 mesin atau lebih bagus lagi 10 penjahit 12 mesin, jadi mesin 1 rusak sembari nunnggu diperbaikin pakaian mesin cadangan sehingga produksi bajunya bisa dapat menempuh tempo produksi yang diinginkan pasar... begitu juga didunia kesehatan harus punya dokter yang mumpuni dan mesin yang memadai bahkan lebih agar kesehatan diindonesia terjamin... (kalo gk bisa kesejahteraan tidak bisa dipenuhi setidaknya kesehatan dipermudah agar orang2 dapat kerja)...... video ini bagus banget buat memahami supply chain management logical nya masuk .... perbanyak terus HAS creative video yang mendidik, agar viewer yang tidak paham dapat ter-edukasi
Saya agak kurang setuju dengan komen ini. Di dunia kesehatan, kualitas jauh lebih penting drpd masalah supply pekerjaan dll. Lebih baik saya ngantri 1minggu dan ketemu dokter yg ahli, drpd ketemu dokter gembel yg rentan thd malpraktik dan maldiagnosa.
Makanya banyak sekali pasien lari ke malaysia, walaupun kuantitas dokter dan perawat jauh lbh banyak di indonesia
@@Centrioless Jumlah dokter Indonesia memang banyak tapi jumlah penduduk Indonesia jauh lebih banyak sehingga rasio dokter:penduduk di Indonesia masih di bawah Malaysia. Di Indonesia rasio dokter per 1000 penduduk masih di bawah 0,5 sementara di Malaysia sudah 1,5. Bahkan rasio dokter di Indonesia masih kalah dari Vietnam, Thailand, Myanmar dan Timor Leste. Padahal WHO mensyaratkan rasio dokter minimal adalah 1:1000
Sumber: gw admin judi online
@@Centrioless kuantitas saja belum terpenuhi kok langsung ke kualitas. dokter itu manusia bukan robot.
@@raniputri2205 KUALITAS SAJA BELUM TERPENUHI, kok langsung ke kuantitas. Klo saya ga peduli dengan kualitas, ga ad bedanya dengan pergi ke dukun
@@Centrioless waduh, yg dibahas ini tenaga medis beneran kan? 🤦 kok tiba2 udah ngomongin dukun.
Jadi inget waktu bikin tesis terkait penurunan angka kemiskinan. Variabel yang paling berpengaruh itu emang di pendidikan dan kesehatan
Kenapa di kabupaten tidak ada universitas negeri MILIK PEMDA??
Setuju sekali, FK swasta dijawa sudah cukup, semakin diperbanyak malah kualitas dokter rendah. Cukup yg negri itu diperbanyak setiap ibu kota provinsi diluar Jawa kalau pemerintah memang niat. Jangan dibuat bisnis.
Saya setuju jaminan kesehatan dan pendidikan di utamakan...
Karena jika badan dan pengetahuan orang indo kualitasnya bagus... jadi mereka bisa bekerja dengan cara yang benar & berpenghasilan yang bagus.
beberapa tahun yang lalu sodara yang dokter dibayar Rp 75.000 melayani pasien 90 orang lebih di puskes daerah jakarta, apa gak keram otak itu ngelayanin orang sebanyak itu bisa lalai diagnosa dan salah ngasih obat. Jadi Resiko Tinggi untuk malpraktek , dan bisa dipenjara. Gak sampe Rp 1.000/Pasien sedangkan sekali kencing aja bayar Rp 2.000. Daripada jaga klinik Mending jagain WC Umum aja gak beresiko tinggi, cuannya ngalahin praktek.
kemarin interview kerja di matraman pas lagi nyari nyari kantornya ngeliat KKK yang familiar pas dideketin komunitas kopi keliling pas liat bagian depannya ternyata has creative akhirnya tau juga hahaha
Sebelah mana sih ? Dkt halte Kelor ya?
@@missshinshiro9877 kalau nama haltenya kurang tau juga, posisinya di komplek perkantoran sebelah stasiun matraman ada di rada belakang...
Semangat Buat Nakes Seluruh Indonesia..❤
Semoga Pemerintah Memberikan Dukungan dan Lebih Memperhatikan Tenaga Kesehatan Dan Fasilitas Kesehatan Indonesia 🙏
Setuju, masalah kesejahteraan di Indonesia itu gak jauh jauh dari kemerataan fasilitas, dimulai dari fasilitas pendidikan. Kalo semua fasilitas tumbuh di Jawa, ya gak salah kalo semua orang mau hidup nya di Jawa. Ada gula ada semut. Yaa akhirnya masyarakat di daerah makin tertinggal. Masyarakat yg makin tertinggal membuat pemimpin yg terpilih jg tertinggal. Akhirnya muncul lingkaran setan
Tak dongakne dadi Menkes dokter Tirta,,,biar bisa terwujud pendidikan kesehatan yg merata seluruh Indonesia,,amin
Aamiin
Tpi nek dokter dirta menkes, beliau ora iso ngelamar kerja di liverpool mass😅. Btw cita citane dokter tirta kan dadi dokter tim sepak bola liverpool (inggris)
Wah relate banget sama masalah rujuk rujukan wkwk, bener banget di KEPRI terutama Kab. Kep Anambas & Kab. Natuna FASKES nya kurang memadai, bahkan kekurangan tenaga kesehatan khususnya Dokter. Banyak pasien yg mesti nyebrang ke Batam & Tanjungpinang. Bahkan tidak sedikit juga yg nyebrang ke negara tetangga Malaysia & Singapura
FK Unipa uda ada bang. Senang Maling bahas masalah kesehatan. 👍 Satu masalah yg masih kental jg di pendidikan kedokteran terutama benernya adalah "darah biru" dan jalur dalam hehe. Mantep banget kalau bisa undang pak BGS
BANG ALKATIRI ANDA ORANG PAPUA PERTAMA YG PERNAH AKU LIHAT KETAWA LEPAS, DIJOGJA ORANG2 PAPUA KOG JARANG KETAWA TAWA KAYAK ANDA YA...... SAYA SANGAT MENDUKUNG PAPUA MAJU DI OLAHRAGA,,,,
Podcast yang sangat bermanfaat. Banyak wawasan soal dokter yg baru gw tau
gue sgt amat senang n gembira ria dnger ad ank police yg ... msuk FK !
disini memang disengaja guru dan dokter bukan profesi yg paling dieprhatikan. Ada yg ketar ketir kalo Indonesia jadi negara maju, jadi produsen.
Undang sutradara Autobiography please, filmnya keren banget!!! Lu pasti relate bang mamattttttt 😂
Yaa berharap Kemenkes dan Kmendikbud berkembang pesat agar Dokter dan Guru makin sejahtera dan berkualitas. Amin Ya Rob
Mantap bang , Akhirnya di hadirkan beliau ini. Sangat mewakili . Tolong Has Creative,Maling harus trus ada 😎
Asik..2 dokter, 2 org jogja, 2 org cerdas ngobrol...relate sbg org jogja
bukan hanya dokter, tapi banyak tenaga kesehatan lain seperti farmasis, apoteker, dan banyak lagi yang juga punya permasalahan yang sama, semoga ini bisa didengar..
Betul,, sedih banget tenaga kesehatan di gaji minim,,, jadi byk yg kerja ke luar juga
Opennig topic mereka ngbrolin Jogja gua langsung merasakan vibesnya itu memang benar terjadi di Jogja khususnya daerah Babarsari yang sering dari dulu rusuh di intimidasi oleh orang papua/timur/ambon, sampe saat ini pun masih ada dari zaman gua awal kuliah ke Jogja 2010 hahaha gokil 2 alumni Jogja ini skrg sudah sukses di Industri kreatif mantappp, semoga sehat selalu dan terus berkarya brother 😇😇😇
Sama bang terasa vibes nya
di mana2, dibidang apapun, pasti ada privilage. gak masalah jika kita punya privilage, yg penting hrs memanfaatkan privilage tsb dgn baik, dengan belajar dan bekerja dgn baik sehingga punya kemampuan, kredible, dan terakreditasi A di bidang apapun. bahkan pengusaha yg memang bapaknya sudah jadi milyuner pun lebih mudah toh buka usaha dan sukses dalam waktu kurang dari 5 tahun saja :D
diluar dari banyaknya kekurangan sistem kesehatan kita di Indonesia, gw masih sangat sangat bersyukur negara kita JAUUUUUH lebih baik daripada healthcare system di Amerika Serikat. Ini negara adidaya no.1 di dunia lho, subjektif menurut gw dalam konteks coverage healthcare buat masyarakat umum nya, bukan cerita SDM dan Fasilitas kesahatannya ya. US itu healthcare system nya luar biasa kapitalis. kalau ada orang di amerika ketabrak mobil dan kepalanya bocor, terus dia ditawari untuk ditelepon kan ambulans dan dia menolak, itu sudah jadi gambaran ya betapa buruknya sistem kesehatan disana.
jadi jangan terlalu banyak ngeluhin antrian bpjs lah, perawat jutek, obat2 generik kurang. sekali2 kita melihat ke bawah, dan di bawah kita itu banyak bahkan negara maju yang jauh lebih parah. semoga dengan begitu kita bisa lebih bersyukur, dan harapannya pemerintah di masa yang akan datang lebih memperhatikan dan mengalokasikan dana apbn buat kesehatan dan pendidikan.
Kalo melihat kebawah terus kapan majunya... Tetep realistis
@@32_harlian_satria_wilwatik87 ada saat nya melihat ke bawah untuk mengingatkan kita agar bersyukur.
@@medanpolonia9137 gw selalu pake bpjs dan pernah ngerasain malpraktek. ayah sy kena malpraktek salah penanganan di igd skrg udah wafat. trus poin anda apa?
@@jimred3538 saya suka gaya anda . kasih paham org2 yg susah utk mensyukuri bpjs ....
Australia termasuk salah satu negara dengan pelayanan kesehatan terbaik di dunia untuk penduduknya.
Kita semua tahu tingkat kepatuhan masyarakat di sana terhadap semua aturan negara seperti apa.
Dan Australia butuh waktu 60 tahun untuk bisa sampai pada titik seperti sekarang ini.
Kita di Indonesia baru di jaman Pak SBY kemarin setiap penduduk diwajibkan punya BPJS Kesehatan.
Boleh dibilang baru belajar.
Mengambil pelajaran dari Australia, tidak gampang diperkirakan berapa puluh tahun lagi pelayanan kesehatan di negara kita bisa mencapai ukuran ideal.
Semoga Indonesia semakin baik, pemimpin dan warga negaranya.
Dengerin obrolan pembukaanya jd kgn JOGJA...nostalgia
08:58 Turut Berduka Cita untuk Mendiang Coach Benny Dollo, semoga amal dan perbuatan beliau di dunia menjadi inspirasi bagi kita semua.
Ada 50 orang seperti kamu dok..indonesia pasti bisa sehat ..kekurangan dokter tpi kuliah nya muahaalll
Kurang.. harusnya 102. Biar perprovinsi ada 3 orang.
padahal dilihat dari indeks pembangunan manusia (IPM) masih banyak angka2 indikator yang berada disekitaran ambang batas minimal, mestinya jadi variabel kebijakan pemerintah untuk membangun/memperbaiki kualitas SDM dari aspek kesehatan & pendidikan.
kalo ngintip dari videonya abdur soal menghitung hutang Indonesia, ada bahasan pembagian anggaran untuk kesehatan & pendidikan yang sangat kecil...
kalo mau nyalahin kebijakan pemerintah yg lagi gencar membangun infrastruktur, kayaknya kurang tepat juga... karena infrastruktur (khususnya transportasi) tentunya mendukung laju percepatan ekonomi, berpengaruh juga pada akses kesehatan & pendidikan.
mungkin neraca prioritas dalam pembangunan per regional dari skala apbn sebelum turun jadi apbd (yg pasti banyak kena sunat sana-sini)
di daerah tempat tinggal saya (selatan kota jayapura), 1 kabupaten hanya ada 2 praktik dokter umum, 5 apotik, 1 rumah sakit yg gak jelas ada dokter atau gak nya, puskesmas di setiap distrik yg bangunannya bagus tapi pelayanan minimalis.
selain kondisi pendukung pendidikan (kedokteran), sarana kesehatan, akses transportasi... tentu saja perkara keamanan jadi pertimbangan buat para tenaga kesehatan & pendidikan untuk berbakti di daerah-daerah yg membutuhkan.
𝙱𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚝𝚊𝚞 𝚔𝚊𝚔 𝚍𝚊𝚎𝚛𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚗𝚊?
@@MrGylangap 60km selatan jayapura
Dua orang dokter yang ramah, santun dan lemah lembut kalo bicara...
Hahahaha
Gmn gmn bro.?? 😅 Boleh diulang.?? Barusan brisik krna suara kereta lewat..
omongan dr.tirta relate bgt sama yang ada didesa saya di Sumatra Selatan, Alm.om saya adalah satu2 dokter pada tahun 70an didesa saya itu, ketika beliau meninggal butuh puluhan tahun buat nyari dokter yang mau menetap didesa saya, dokter magang atau yang sementara ada tapi kl ada warga yang sakit bingung harus ke kota dulu buat berobat
Hal dan isu seperti ini harus terus di gaungkan tonggak kemajuan bangsa itu dari generasi sehat dan pintar yg di lakukan oleh dokter dan guru.. bagaimana mau kerja efektif efisien kalo dokter atau nakes lain masih memikirkan isi perut karna gaji nakes di daerah itu masih merintih2 tdk lebih tinggi dari gajinya satpam bank.
Semoga dr tirta menjadi menjadi menkes suatu hari nanti.🤲
Baru beberapa hari yang lalu ngobrol sama temen kosan. Keluar statement "kalau mau cari duit jangan jadi dokter, karena lulus S1 harus pengabdian dulu, beda dengan anak jurusan lain yang kebanyakan lulus S1 bisa langsung kejar karir"
yg namanya kuliah itu dapatnya ilmu , bukan uang
kuliah itu cari ilmu . kalo mau "cari uang" itu kerja, bisnis" .
cari uang kalo niat bisa seperti dr tirta sudah jualan dari semester 1 , reseler , buka bisnis .
cari uang nga bergantung background pendidikannya
cari uang bergantung kepada relasi, ketekunan dan konsistensi
kalo cerita pengabdian itu ronny talapessy dll uda sering prodeo probono , banyak itu LBH yg gretongan nga gegayaan macem teman anda
pengabdian nya yg 1 tahun itu macem betol aja , macem mengabdi seumur hidup aja
pengabdian tidak terbatas pada ruang dan waktu . bidang apapun bisa mengabdi tergantung niat di kehidpan . Guru . sarjana hukum , sarjana pertanian , sarja ilmu kepolisian. semua bisa mengabdi bahkan nga sekolah pun bisa mengabdi
akibat yang dikejar adalah seragam. sudah di doktrin
Kata siapa... jurusan lain yg nganggur lama jg banyak.... yg kerjanya ga sesuai kuliah apalagi... wkwk
Bahkan lulus S1 (paling cepet 7 semester) masih harus pendidikan profesi kurang lbh 2 thn, setelah itu baru internship (pengabdian) 1 tahun dan sistem terbaru penempatan dipilihkan pusat ngga bisa milih kaya dulu. Kelar punya gelar dr sdh tua bro, jurusan lain sdh sukses dr baru meniti karir. Wkwkwk msh mau jd dokter?
@@afrizal46162 kalaupun tidak "cari uang" ya paling tidak bisa mandiri menghidupi to bos, masa DOKTER/ GURU KERJA bayaran nya dibawah BURUH
Terima kasih sudah menyampaikan aspirasinya, Dokter Tirta dan Mamat Alkatiri, semoga pendapat ini didengar oleh pemerintah.
DR Tirta emang good.....lanjutken Dok pencerahan mu buat wong cilik , sbab saya buta masallah kedoktteran gk paham , dgn acara ini entah apa nmanya saya jdi mengerti dkit mmsalah ini ❤❤❤
inget wkt SMA lg mkn bakso keliling langganan thn 96,pas dibayar bpk tukang baksonya bilang gratis karena hari itu anaknya ditrima di fak kedokteran UGM dan mendapat beasiswa,dia nangis bangga anaknya masuk UGM ,untuk sekarng itu 1 hal yg langka