Ringkasan: 00:35 🚫 Hard disk lebih riskan buat keamanan data, soalnya meski dihapus dan diformat, data masih bisa dikembalikan, jadi kurang aman buat nyimpen info sensitif. 04:39 🔄 SSD beda, pake memori flash, rentan kehilangan data tiba-tiba kalo ada gangguan listrik atau ketidakstabilan, jadi proses pemulihannya lebih susah. 06:43 🧹 SSD punya fitur "trim" buat hapus data yang ga kepake, buat bantu kinerja dan persiapin penyimpanan buat data baru dengan efisien. 11:31 ❌ Test praktis pake software pemulihan nunjukin hard disk punya tingkat pemulihan tinggi, sementara SSD, dalam praktiknya, tingkatnya jauh lebih rendah dan data yang dipulihkan bisa ga bisa dipake. 13:13 💽 Pilih hard disk buat simpen data yang aman, tapi kalo kinerja penting, mending pake SSD. Tapi, hindarin simpen data penting cuman di SSD tanpa backup di hard disk, biar ga kehilangan data mungkin.
Untuk hdd, supaya nggak gampang direcovery, maka bisa gunakan command dd tepat di nomor sector data tersebut berada. Command dd ini bisa multipass (zero fill, kemudian dilanjut random fill, kemudian zero fill lagi, dst). Lebih efisien dari segi waktu juga, karena poinnya adalah menghapus data sensitif agar sulit untuk bisa direcovery. Data lainnya bisa diabaikan. Setidaknya udah gak bisa direcovery lagi hanya dengan hanya bantuan software. Kecuali sih direcoverynya di lab data forensik (yang mana data yang sudah dihapus dari ssd pun tetap akan bisa direcovery). Cuman SSD doang yang punya fitur TRIM? Berarti kurang update informasinya. HDD juga ada yang punya fitur TRIM. Coba cari tau tentang beberapa metode recording SMR (Shingled Magnetic Recording). Nanti dar sini bakalan ketemu bahwa HDD yang menggunakan metode recording SMR membutuhkan fitur TRIM. Untuk data sensitif dan penting, maka wajib disimpan tidak hanya di satu storage saja. Mesti punya offsite backup yaitu di ssd/hdd/flashdisk terpisah, bukan sekedar terpisah oleh partisi saja. Dan mesti punya backup di cloud (tentunya dienkripsi dulu sebelum diunggah ke cloud storage).
TestDisk No.1 Pernah nggak sengaja rm -rf 1TB. Gara-gara salah navigasi wkwkwwk. Alhamduilillah pakai TestDisk 100% balik tanpa ada corrupt. Yang terhapus bukan 1 file di 1 folder. Tapi banyak file yang ada di banyak folder dan banyak sub-folder.
Hahahah. Gw udah shock berat kehilangan semua data di external hdd 1TB gw. Bisa sih direcovery tapi per 1TB biayanya 5,6 juta.. mahal banget, seharga hape gw😂
gw juga pernah hilang data gara2 temen gw instal ulangin windows pc gw tapi partisi datanya (D:) ikut kehapus juga. ampe lemes gw data ilang semua wkwkwk. pake recorevy data gratisan, cuma balik dikit bgt datanya. ini terjadi sekitar belasan tahun lalu di windows xp, hd 40gb wkwkk. setelah kejadian itu akhirnya gw belajar sendiri tentang komputer dan gak minta tolong orang lain lagi urusan komputer wkwkwkw.
Kak, aku baru beli SSD portable buat naruh file game yg GK ada diwarnet. Nah misal mau dipake harus dipasang klo biling abis harus dicopot, nah kemungkinan file nya bisa jadi corrupt GK ya?
Saat recovery HDD Gamma, filenya disimpan ke SSD Omega yang drivenya sudah dihapus. Kemungkinan data file di SSD Omega sudah tertimpa file baru saat recovery HDD Gamma sebelumnya. Kalau mau mau Recover suatu drive, jangan sekali2 tulis di drive yang tersebut ini berlaku untuk HDD dan SSD (13:30). recovery HDD juga tergantung Auto Defragment nya sudah jalan atau belum, terutama untuk data di sektor dalam piringan. recovery SSD tergantung TRIMnya sudah jalan atau belum. CMIIW
Dari yang pernah saya tahu, sebenarnya masih bisa direcovery...cuma caranya bukan kayak divideo.... walaupun sudah diwipe, masih bisa...ada software dan hardware khusus yang digunakan...dan yang pasti bukan wondershare....karena nanti ada kode biner dan hexcode yang diotak atik
Sekitaran tahun 2014-2015 (agak lupa) saya diberi oleh-oleh teman saya sebuah SSD Sandisk 128GB dari China. Awal saya pakai di laptop untuk OS Linux, hingga sekarang (tahun 2023) health SSD-nya masih oke, meskipun udah berpindah-pindah PC dan reformat ulang. Cukup awet dan bandel, tapi belum teruji untuk 10 tahun lebih, harusnya masih akan tetap hidup & aman, asalkan wear leveling & provisioning SSD terus berjalan.
@@ayititobahtiar2925"umur" SSD sebenarnya bukan karna waktu, tapi karena batas tulis di flash nya. Kalau jarang ditulis mungkin bisa lebih panjang umur dari yang punya 😅
@@idel9x sy tidak ada bilang krn waktu, cuman batas tulisnya biasanya habis pada waktu tertentukan (tergantung seberapa sering writenya)?, tidak mungkin habis dalam 1 bulan
Sebagai external, SSD bisa banget buat simpan data. Gak bakal hilang. Bahkan SSD tipe SATA bentuk kotak gede itu, yang ditujukan buat jadi internal storage, itu bisa banget dipakai buat jadi pengganti flash drive sekarang. 😅 Aku simpan video-video kenangan, lagu, rekaman, dan lain-lain, semuanya di SSD ginian. Mana sekarang juga harganya udah pada murah-murah. Dengan cara seperti ini, gak terganggu oleh listrik. Ya kayak flash drive aja dia tuh jadinya. Tapi kalau SSD nyala bersama komputer atau jadi satu-satunya storage di komputer (C di situ, D di situ juga), itu gak efektif dan risiko sekali. Udah banyak user yang pakai SSD doang sebagai storage satu-satunya, terus pas pemadaman lsitrik, komputernya gak bisa nyala. Pas cek SSD di komputer lain, ternyata SSD-nya jadi kosong kayak baru. Begitu.
ssd klo 2thn ga dipake ada kemungkinan kehilangan muatan elektron yang ada di nand flashnya yg bikin data jadi korup atau bener2 ilang sebaiknya ssd dialirin listrik (dicolok) minimal sebulan sekali biar muatan elektronnya ga ilang
@@soktahu676 Oke thanks atas infonya. Tapi ada nih SSD saya gak aktif selama 3 tahun, pas dicolok lagi masih biasa aman aja. Awal tahun lalu coba cek, gak ada masalah apa-apa, masih ada datanya.
hdd juga sama kalau kena pemadaman listrik bisa kena badsector, dan ada kapasitas maksimum badsector yg biasanya dibawah 10% dari kapasitas hdd nya. kalau badsectornya sudah maksimum ya hdd nya dikatakan rusak.
masalahnya ssd itu gabisa kalau didiemin lama tanpa aliran tenaga listrik, kalau bro teliti setiap packing dus pembelian ssd pasti ada tulisan kecil dengan icon bintang di packing.nya yg memberi peringatan bahwa ssd ini jangan abis dipakai terus kelamaan simpan tanpa digunain karena resiko ssd mampus beserta data.nya... 😂
bener bang, banyak data center server masih mempertahankan HDD sebagai media penyimpanan dengan SCSI dan SSD sebagai systemnya, ya karena itu recovery lebih mudah dan data tahan lama disimpan didalamnya walaupun dengan R\W speed rendah
@@maspurmikrotiker8476padahal hdd sama rentan rusaknya dan yg pasti speednya jauh dibanding ssd. masa iya ribuan orang mesti kepentok nungguin web/aplikasi ngeload data dari hdd wkwkwkwk. memang mtbf nya ssd belum bisa menyamai hdd tp nani akan ketemu tekniknya dan saat itu hdd akan benar2 hilang seperti disket
Data Center Pake RAID, Nyimpen Data nya kagak di 1 drive doang, Banyak redudancy Jangankan Datacenter, NAS Rumah aja pake RAID, Ketika ada 1 drive yang mampus, langsung diganti sm drive baru, Datanya langsung rebuilding
@@heickelrrxyg komen gak pernah pegang server karena ya itu raid itu teknologi lama untuk mengatasi masalah kehilangan data di hdd. dgn raid maintenece server jadi mudah.scsi itu konektor hdd jaman dulu selain pata yg jelas lebih lemot baru muncul sata yg lebih cepat dibanding scsi.
Hardisk bisa di wipe. Ada banyak tool free untuk wipe. Pada dasarnya wiping akan menghapus partisi kemudian menulis raw data nol dan satu ke semua sector. Kemungkinan bisa di recovery nol.
Wipe lebih tepatnya bukan menghapus tapi menimpa data lama dengan menulis file dummy sehingga data tersebut jadi rusak sulit di recover. Sebaiknya Wipe data hanya jika HDD mau dijual atau di kasi ke orang lain. Jangan tiap hari bikin kinerjanya jadi cepet lemah. Usahakan suhu hdd juga dijaga
masih bisa,dulu pernah instal ulang dang semua data nya saya wipe, terus cuma bikin partisi c doang, habis itu iseng bbikin partisi d dan data di d yang lama masih bsa di recovery walaupun ada yg rusak
Kelemahan SSD pasti ada. Semoga dalam waktu dekat bisa ada generasi SSD yang bisa meminimalisir atau bahkan menghilangkan kelemahan tersebut. Kita ga mau, karena ada kekurangan terus kita mundur lagi kebelakang dengan memakai HDD. Ini seperti konten untuk menyelamatkan HDD dari kepunahan. Yang saya tahu, teknologi tidak ada rem nya. Seperti dulu ada yang bilang kamera di HP itu konyol dan tidak bisa disamakan dengan kamera analog. Kenyataan nya ... teknologi tidak bisa di tolak
hard disk yg sistem penulisan datanya beneran "ditulis" secara fisik di disk fisik emang masih blm bisa diungguli ssd soal sustainability, menurut saya yg paling memungkinkan ya mengandalkan SSD untuk OS, dan HDD utk data penting. Mungkin ssd nanti yg punya teknologi recovery spt hdd bakal mengorbankan speed write/read yg ga secepat ssd saat ini.
@@jarkdoke Hard disk itu tidak ditulis secara fisik, melainkan hanya perubahan magnetik. Penulisan secara fisik hanya terjadi pada disk optik (CD-RW, BR-RE)
mau pake harddisk atau SSD tetap jangan lupa untuk selalu backup data. karena kalo data hilang gak bisa dibeli. harddisk sama SSD bisa beli tinggal pilih banyak pilihan :D
ini pengalaman aja ya, dan saya bergelut di dunia komputer dan segala macamnya, teori abang ini kalau menurut saya berlaku untuk SSD yang harganya menengah kebawah, soalnya hal ini sering saya alami di beberapa pengetesan atau unit milik customer data tiba tiba hilang, seperti di RX7, Midas, Venom, V-Gen dan lain sebagainya yg harganya menengah kebawah atau murah. Beda cerita kalau di SSD yg cukup mahal, pengalaman saya pribadi dari tahun 2021 pakai SSD Samsung 870 Evo 1TB untuk keluar masuk data aplikasi, file Gambar teknik, 3D, yang itu file nya gak kecil tentunya, masih aman aman aja, tidak pernah sekalipun ada hal hal aneh seperti di ssd diatas tadi. jadi kalau pengalaman saya memang harga menentukan kualitasnya. cuma daripada resiko, untuk orang awam dikira semua ssd itu sama mau yg mahal dan terjangkau lebih baik ya ikut kata abang ini kalau memang data penting lebih baik jangan SSD, tapi untuk yang paham atau duatas awam bisa dipertimbangkan pengalaman saya. untuk penyimpanan eksternal kenapa saya milih SSD, soalnya kalau SSD ini resiko lebih kecil misal dibawa kemana mana, jatuh berkali kali aman + ditambah Armour Case, kalau Hardisk ???? buyar sudah. cekkkiiiiiikkk ceeekkkiiiikkkk ... wkwkwk
Sebenernya yang dibahas di video bukan soal SSD yang gampang rusak, tapi tentang data yang terhapus, sengaja ataupun tidak, mana yang punya chance lebih besar untuk direcover. Sekali lagi point utamanya bukan tentang mana yang lebih awet, tapi mana yang lebih besar kemungkinan recovery datanya.
Telat gw nonton ini. setahun lalu make ssd rx7 500 GB-an, beli online. 2 minggu lalu, laptop gw stuck di bios, gagal masuk windows, ternyata data hilang semua termasuk file penting. Terus instal ulang. Lalu jumat kemarin kejadian lagi setelah jumatan file hilang, pdhl sebelum jumatan masih bisa akses isi laptop. Intinya ludes di SSD untungnya ada backup yg penting di onedrive, jadi lumayan tenang untuk kejadian ke 2 ini. Kesimpulanku skrg kalo nekat make SSD harus siapkan tempat khusus untuk file penting. Biar ga ilang.
Ini sih ada porsi kesalahan user dalam memilih SSD juga. Kalo mau beli ssd buat sistem os utama, ya jangan ambil merek gacha. Langsung ambil yg bagus kayak WD, Samsung, Seagate atau Transcend. Mau agak irit bisa ke Lexar atau KYO.
Gw sering memperingatkan ini ke orang-orang yg baru berurusan ama komputer, tapi malah pada sotoy dan ga percaya, padahal gw ga asal ngomong, berdasarkan pengalaman punya PC dari 2001, dari jaman HDD IDE, HDD lebih reliable buat data archiving, dibanding SSD
8:42 sebentar itu hapus biasa (delete to recycle bin) atau hapus permanen (shift+delete). Pengalaman kalau cuma delete trus masuk recycle bin, trus dihapus kemungkinan besar bisa recovery. Tapi kalau shift+delete kemungkinan kecil recovery.
emang bener, secara teknikal umur hdd itu bisa selamanya dengan catatan sehat dan gak ada yang rusak/bad sector, sedangkan ssd itu mau sehat terus atau gak pasti tetap ada umurnya
@@KuroRELdata dari mana hdd selamanya, ngaco semua peralatan elektronik ada namanya mtbf, kalau kasus data penyipanan mtbf nya itu proses tulis/hapus sekian juta kali. hdd emang masih jauh tinggi mtbf nya dibanding ssd. tp ssd terus berkembang dari jaman dulu yg kisaran ribuan sekarang juga dah sampai jutaan kali. hdd ada badsector yg membatasi umur. saat badsectornya dah maksimum ya hddnya jadi mati gak kebaca. dan badsector itu dibawah 10% dari kapasitas hdd.
@@KuroREL hdd itu ada kelemahan mekanik sekali headnya goyang selesai dah umur si hdd, ssd jg ada kelemahannya nah sekarang umur ssd masih belum bisa sebaik hdd untuk umur pakainya (umur tbw nya masih unggul hdd)
Pengalaman dengan kasus recovery data di HDD thn 2019. Kondisi saya mau dual boot Windows + Linux dalam satu drive di laptop, dan memang laptop saya hanya ada satu drive penyimpanan. Kondisi awal partisi ada dua; C untuk system dan D untuk data dengan size besar (game, film, software dll.). Saat mau install Linux, saya gak sengaja format partisi Windows C:, alhasil saya tidak bisa balik ke Windows, dan disitu ada data penting perkuliahan, sizenya kecil-kecil (dokumen dan source code) penting sekali... Cari-cari cara dan pernah lihat/baca penjelasan teori penyimpanan, kalau HDD bisa di recovery dengan syarat sector filenya tidak tertimpa file baru, singkatnya tidak ada perubahan di HDD nya. Karena hal ini HDD saya tidak diubah apapun (write) setelah ke format. Jadi saya tidak install ulang Windows karena bisa menimpa sektor file data sebelumnya. Terus gimana cara recovery nya kalau saya punya PC/Laptop dan drive cuman satu? Saya pakai aplikasi recovery yang di jalankan secara bootable (.ISO). Akhirnya file-file saya bisa di recovery secara baik, dan bisa saya katakan 100% data penting saya tadi bisa digunakan lagi, karena tidak tertimpa sector fisiknya. Sampai saat ini, file-file lama saya yang suatu saat dipakai saya simpan di HDD. Pakai SSD sekarang hanya untuk C system saja untuk install aplikasi dan file-file kecil yang dibackup ke HDD.
@@def_2018 Kalau bisa 250 GB aja bang soalnya buat installan aplikasi juga kan di C, kalau 128 GB nanggung buat jangka panjang nya menurut saya. Tapi kalau ga banyak install aplikasi yang gede 128 GB cukup
akhirnya bisa lebih detil ngerti perbedaan SSD dan HDD. Thanks infonyaa sangat informati eaak untuk saya yang bingung mau beli SSD / HDD buat penyimpanan data
Dari penjelasan ini jadi sadar betapa rentan nya data data yang kita simpan di cloud storage. Kita gak akan pernah tau data kita disimpan dimana, dan nanti kalo itu udah usang mau diganti pun ada kemungkinan data data kita bisa ter recover lagi sama orang lain
Maksudnya Cloud storage? Cloud storage itu di server seperti google drive atau one drive, yg ada di ssd kita itu bukan cloud storage. Kalau di cloud storage selama akun kita aktif sesuai dengan kapasitas dan providernya masih ada seharusnya data aman.
@@da_pawz iya maksud saya semacam google drive dll itu. Kemungkinan besar nas mereka kan pakai hard disk, kalau drive nya udah usang kan pasti di ganti ya. Nah kita ga tau tuh drive yang lama diapain, entah di daur ulang atau diapain. Kalo di musnahkan sih alhamdulillah, artinya sudah tidak bisa di recover
Saya pernah lihat liputan google. Setau saya kalau perusahaan cloud storage,. Selalu menghancurkan hardisk yg kurang baik. Dan setelah di hancurkan baru di daur ulang . Seperti daur ulang sampah.
kalau di kedubes amerika (US Embassy) harddisk rusak itu gak boleh di ambil oleh orang indo, jadi hrs di kirim balik ke amerika. gak boleh keluar dari gedung. kecuali nanti di kirim ke amerika itu jaman 2005 uda gitu (mungkin prakteknya lebih lama lagi) nah simpulkan sendiri deh hehehe
Setelah nontonin video ini saya tetep pakai SSD sebagai penyimpanan utama dan gak pakai hdd samsek, kalo untuk data-data penting beli 1tb onedrive untuk backup data-data krusial
Saya menggunakan SSD baik untuk OS dan Storage. Saya cuma engga kuat sama kecepatan HDD saat sudah mengenal SSD haha.. Tapi untuk pencegahan saya menyimpan di tiga tempat penyimpanan.
0:38 Sebenarnya ada caranya agar data di HDD dapat dihapus dengan aman. Tentunya dengan menggunakan sebuah program sederhana. Program akan menscan isi HDD. Seluruh file ditmpa dengan byte 0 sebesar ukuran aslinya. Baru kemudian dihapus. Jadi kalaupun nanti direcovery, maka yang akan mucul adalah file dengan isi byte 0. Tapi cara ini tidak menkamin file yang sudah dihapus sebelum dilakukan proses ini. Mungkin ada cara yang lebih smart lagi.
nonton ini jadi keinget kejadian 4 bln yg lalu. hdd external seagate slim backup plus 2Tb (beli baru thn 2017), setelah di colokin di laptop jadul bgt (acer travelmate 6291), lalu saya colokin lgi ke laptop saya, malah terjadi "disk not initialized", padahal udh saya eject. udh berbagai cara hasilnya pun nihil. akhirnya saya coba ke beberapa bengkel harddisk, salahsatunya di harco mangga 2, kena harga 4jutaan. stress sebulan karna berkas penting dipake kerja. karna mahal saya tunda dulu sampai skrng, entah klo memang dibenerin masih ada gx tuh berkasnya skrng. akhirnya saya skrng pakai SSD external samsung t7 2Tb. buat nyimpen big file sprti driverpack & snappy driver, software dll. untuk berkas dokumen di cloud aja lah. kapok..
samsung, wd, transcend, solidigm, crucial, bagus mas awet jrang rusak dn tahan lama,.pake murah kaya rx7 venomrx bnyak yg rusak wlau sudah d tukar rusak lg.. maklum sama brand trkenal beda jauh secara daya tahan dn konsistensi speed
Udh coba pake aplikasi pembantu bg ? Gw pernah kejadian HDD udh nyawa tinggal dibawah 5%, data penting semua. Dibawa ke kang servis ditembak 1,5 Jt. Akhirnya dikasih saran temen pake aplikasi r-studio data bisa ketarik semua jadi aman
Request pada vidio "Pakai Software Original" Untuk pembahasam detail "sofware recoverit" dah jadi dibuatakan vidionya.... terimakasih team techandtips 👍👍👍 Sangat baik penjelasan vidionya.
Kalau saya sih penyimpanan data pribadi, game dan OS semua di SSD karena di laptop cuma ada slot M.2 tidak ada slot SATA. Tapi data pribadi tersebut ada salinannya di tempat lain dan juga tersimpan di cloud.
Kadang cloud save juga ga aman karena data bisa dihapus sewaktu waktu karena perubahan terms of use atau privacy policy Kaya Gdrive contohnya, sekarang semua file bakal di scan sama Google langsung, bahkan sampai file zip sekalipun untuk memastikan agar file yang di upload ga melanggar rules yang ada
@@sihamhamda47 yg dicloud bukan file game bang, hanya dokumen office word powerpoint dan foto2 pribadi beserta project engineering file autocad, sketchup, dll. untuk file2 seperti itu aman dan tidak melanggar policy. siapa juga yang mau menyimpan file bajakan di Gdrive. Saya udah pakai drive dari tahun 2017 dan sampai sekarang tidak ada satupun file pribadi saya yang dihapus oleh Google. Pengalaman 6 untuk cloud itu sangat aman untuk file pribadi. Akun tidak akan dihapus maupun dibanned. Kecuali memang benar2 sengaja melanggar, misal simpan crack, keygen, software dan game bajakan dan film bajakan.
Gw bru tw cara kerja harddisk trnyata gitu ..sering pake tp gk prnah tau cara krja ny ,suka muncul pertanyaan ini piringan harddisk fungsi nu buat ap ..tp gak prnah tau Dan trnyata bru tau itu buat nyimpen data ..makasih bng ilmu ny👍👍
Bang, adain sesi recovery storage subcriber donk, saya punya harddisk yang tiba" gak bisa terbaca mungkin karna faktor umur, padahal semua file hidup saya dari dulu semua ada di harddisk itu 😭. Mungkin banyak subcriber lain juga mengalami masalah yang sama, semoga ide ini bisa dijadiin konten dan membantu banyak orang yang mengalami hal serupa
masalahnya recovery data pada harddrive itu butuh makan waktu dan usaha banget (masih lebih baik test tbw ssd). apalagi seperti kasus agan biasanya mesti ganti jarum dan boardnya untuk recovery datanya.
@@vincentc5936 kemungkinan besar masih bisa tapi prosesnya sangat lama. makanya recovery data hitungannya berdasarkan kapasitasnya baru kerumitan recovery datanya.
Ada teman pernah cerita ke saya. Harddisknya rusak tidak terbaca, oleh teknisi dikasih tahu caranya, yaitu harddisknya dimasukkan ke freezer semalaman. Paginya diambil dan dipasang. Hasilnya bisa diakses dan langsung dia pindahkan file-file nya. Waktunya tak banyak 30 menitan atau berapa gitu kata temanku itu, setelah itu tak bisa diakses lagi. Saya sendiri belum pernah coba.
Untuk data penting gunakan Cloud Storage yg aman, skripsi / data kerja / peneltian / dokumen penting, auto sync bisa kerja di mana saja dan dari mana saja
iya juga sih ya. tadinya sy mau inves beli SSD buat nyimpen data penting. tapi pas liat informasi ini, jadi mulai kepikiran untuk ngelirik HDD lagi setelah sekian lama. yang penting engga kena benturan yang fatal atau jatuh...
@@ryushui1Siap bang, saya sih gak maen sosmed macam2 sih. Cma fb, itupun karena byk teman lama masih hubungin lewat sana. Dan lagian saya gak curhat konten alay di hp saya. Cuman berharap konten yang disukai masyarakat atau rame, adalah konten yang informatif. 😊
Kalo muncul konten yang gak kamu suka jangan lupa untuk kasih tahu platformnya bahwa "kamu gak tertarik" konten itu. Kalo tidak, kamu disuguhkan terus sampai kapanpun.
Itulah kenapa teknologi SATA 3 masih di sematkan pd motherboard jaman sekarang walau sudah ada teknologi terbaru NVME... Dari konten bang Jun terjawab sudah betapa pentingnya HDD dalam penyimpanan data, back up dan recovery. Bahkan sampai saat ini saya masih pakai HDD Sata 3 untuk simpan mentahan dokument pribadi, game, software engineering dan data-data engineering, ada beberapa data penting juga yang saya simpan di cloud (virtual storage). Bahkan saya ubah lokasi my document, my pictures, my music pada windows langsung ke HDD (Bukan drive C) agar mempermudah dalam mengaksesnya dan aman dalam penyimpanannya. Mantap content-nya Bang Jun...!! 👌
Permasalahannya bukan pada Bus Interface (PATA/SATA/M2/NVME), melainkan pada write-cycle sebuah media penyimpanan. Buktinya ada SSD yang mempunyai interface SATA. Sampai saat ini masih ada 3 media penyimpanan utama: Magnetik, optik dan transistor:NAND/solid-state. Disk optik (CD-RW,BR-RE) tahan jatuh, tahan magnet, tahan EM namun tidak tahan kimia dan jamur, atau sebaliknya bagi magnetik dan NAND.
@@harnojotanuwidjaja2309 Setuju dengan theory nya pak, disini saya hanya menyederhanakan saja dari bentuk fisiknya agar mudah di pahami,.. karena technology yg di pakai Hardisk saat ini kebetulan adalah SATA 3 walau ada juga SSD dengan interface SATA 3. Karena jika di bahas secara detail akan sangat panjang pembahasannya. Terima kasih 🙏
@@fauzihendriansyah2396 mentahan gamenya bang. kalo instalannya tetap di NVME karena dari segi kecepatan loadingnya jauh berbeda.. Setidaknya kalo tiba2 SSD NVME kita tumbang karena listrik tidak stabil dan masalah lain yg tidak di duga masih punya mentahannya..
Tapi tahukah klo data yg hilang di ssd itu tidak ada yang namanya hilang permanen? Proses menghapus sebuah data di ssd itu berbeda dengan hdd konvesional dan malah sebenarnya walaupun sudah dihapus, aslinya ssd masih menyimpan datanya diblok khusus
setahu saya hdd itu kurang cepat karna masih mengandalkan mekanik yaitu piringan baja putih yg diputar dengan dinamo/motor dan dibaca menggunakan optik yg terbuat dari magnet. sedang ssd bisa lebih cepat karna hanya system elektro tanpa mekanik, ssd itu sama persis dengan penyimpanan hp/smartpone.
kalau konteksnya r/w jelas SSD juara bre, kan tadi dah dijelasin SSD mentingin peforma, jadi dia cocok buat ngejalanin sistem kayak di lptop atau PC, tapi kalau soal ketahanan dan recovery data (tema divideo) SSD kalah sama HDD.
Kalo saya strateginya, file-file yang bisa kita peroleh kembali di internet sekiranya yang di penyimpanan kita hilang masih bisa download lagi suatu hari nanti. Iya itu SSD aja mungkin gapapa, tapi tipe file yang gak bisa kita peroleh sama sekali di tempat lain dan di waktu lain nah itu sebaiknya di HDD.
Kalo gw sih HHD gw taro di PC kalo laptop ya wajib SSD karna banyak gerak+kadang kepentok tipis" juga, kalo mau nyimpen file penting ya paling bener di HDD tapi kalo game minimal SSD sata/nvme dah paling bener itu
Mini PC sya pakai SSD M sata merk Foresee 64 GB untuk file system dan data secara tidak sengaja terhapus partisinya sehingga tidak bisa booting karena SSD tidak terdeteksi, untungnya masih bisa diselamatkan pakai Magic Partition Recovery. Semua data berhasil diselamatkan dan tidak korup terutama data pribadi, kalau sistem windownya terpaksa install ul;ang.
SSD boleh dilambung-lambung, boleh dicampak atas tilam, boleh dicampak atas bantal, boleh dicampak atas kusyen sofa, tanpa risau SSD rosak!! Harddisk enggak boleh dilambung-lambung, enggak boleh digoncang-goncang seperti buah kelapa, enggak boleh bergegar-gegar seperti memasukkan ke dalam poket seluar dan berjalan menuju ke gerai bakso di Jakarta. Harddisk mudah rosak hanya kerana bergegar!!
perkembangan teknologi tidak dapat di bendung, kita yang harus beradaptasi.., spt disket di gantikan oleh flashdisk, hdd juga akan di gantikan oleh ssd, utk data penting solusi terbaik yah cloud...
Pernah coba SSD 1-2 bulan untuk simpan data pekerjaan seperti excel, hasilnya beberapa file hilang dan rusak. Untung masih ada backup nya. Akhirnya kembali ke HDD saja, aman sampai sekarang. Karena file kerjaan nggak perlu kecepatan yg tinggi2 banget.
Kalo buat penyimpanan jangka panjang dan sering di pake saya pilih hardisk. Tapi kalo buat sistem/os untuk saat ini saya pilih ssd untuk kejar performa walaupun untuk data² tetep di hdd soalnya kalo rusah lebih gampang di benerin Peringatan: Like lalu Unlike komen ini = hidup lu jadi susah 😌
Data penting mending disimpen di banyak storage baik cloud maupun fisik. Ngandelin satu aja ya sama aja toh di hdd juga ada ketentuan kalau piringan masih sehat. Sejauh ini 8 tahun ssd buat nyimpen data masih aman. Hdd beberapa ada yang udah rusak dan sama aja pada akhirnya dibalikin pun corrupt.
dari struktur dasarnya saja sudah jelas berbeda, saya hanya menggunakan SSD sebagai boot loader saja, sama swap file atau page file, data tetap di disk drive
Terima kasih bang banyak ilmu detail yg gua dpat dari penjelasan video videomu bang, aku dah lama ikutin channelmu ini bang, tapi kalau masuk dalam pembahasa SSD vs HDD, saya terkesan melihat anda sengat mendukung pakai HDD saja dan jangan pakai SSD, dikasus saya sering alamin yg namanya BLUE Scree, Leg pada game, Leg waktu edit Video, ternyata masalah itu ada pada HDD saya, normalnya HDD Tersebut buat simpan data pekerjaan saya (sebagai editor video), namun PC saya terkandang crash (blue screen) dan HDD tiba-tiba tidak dapat di akses, akhirnya saya mencoba melihat di dalam PC saya, ternyata HDD tersebut kadang berbunyi ketukan (tik, tik, tik) jika uda seperti itu, kadang PC gak bisa sampai ke menu HOME Windows. dan saya lepas HDD dan coba pasang di External Case, dan cek di Leptop, ternyata Normal dan tidak ada bunyi lagi, apa mungkin karena kabel sata di dalam PC, jawabnya IYA, tapi itu berlaku di HDD itu saja, ketika saya pasangkan SSD (baru) dikabel sata tersebut, PC saya normal dan tidak ada masalah lagi setelah 7 hari pakai, tidak ada blue screen, tidak ada leq saat main game, tidak ada leg saat edit video, Intinya saya tidak ingin memakai HDD lagi...
Sebenernya pembahasan video ini bukan tentang HDD dan SSD lebih awet mana. Yang dibahas adalah “KEMUNGKINAN RECOVERY DATA”. Jadi dua duanya punya kemungkinan rusak. Mau dianggap sama sama ga awet juga boleh. Nah yang dibahas adalah jika itu terjadi, data di HDD punya peluang jauh lebih besar untuk bisa dikembalikan lagi.
dulu saya pakai apikasi unformat atau undelete untuk mengembalikan data di hardisk. sarat nya hardisk nya tidak boleh melebihi 1 minggu jika di pakai , atau paling aman nya jangan di pakai dulu sebelum data di kembalikan...100%berhasil
01:46 maaf cara penyimpanan loncat2 seperti itu di pakai oleh file system NTFS yang umum di pakai windows, untuk file system lain seperti EXT4, ZFS dll punya cara menyimpan yang berbeda. untuk recovery data yg sengaja kehapus biasa make testdisk, tapi untuk file system ext3-4 saya memakai extundelete. semua sudah ada di repository linux dan setahu ku free dan tanpa ada batas size ..... 😁
semua penyimpanan sih loncat2 karena sifat file yg dinamis. maksunya ada yg menempati 10 ruang ada yg cuma 1 ruang ada yg 50 ruang. misal ada 2 file dng 1 ruang dihapus(kosong) maka penyimpanan file baru akan memakai 2 ruang itu (bisa seurutan bisa loncat) sisanya akan ditaruh dibelakang. kalau make paradigma naruh file harus seurutan kapasitas 1000000 T juga akan kurang. karena banyak ruang kosong diantara file. apalagi kalau cluster nya 64kb. yg ngomong keknya gak paham cluster.
@@aozoraaoi3745 maaf yg saya bilang loncat2 hanya untuk filesystem NTFS milik windows. Kenapa saya bilang loncat2 karena saat memakai HDD agan pasti kenal dengan istilah defrag dan termasuk salah satu langkah untuk maintenance komputer yg memakai win sebagai OS. Sekarang coba kita lihat Mac OS dan Linux apakah mereka membutuhkan defrag? Kalo agan coba copy file pada Linux (mulai win 7 akhirnya juga pakai) dia melakukan calculate HDD space. Bedanya di Linux dia akan melakukan alokasi space yg paling terdekat. Walau begitu tetep ada fragmentasi namun sangat2 kecil dibandingkan NTFS ☺️
@@dark_shinryudikira linux gak pake system loncat2 wkwkwkwk, tanpa system loncat udah cepat penuh tuh storage. wkwkwkw, pelajari soal storage dan cara penulisan knp mesti loncat2. karena itu ada random read/write disamping sequential read/write. yg tidak loncat cuma cd/dvd. semakin banyak file kecil2 akan semakin terfragmentasi penyimpanannya. cuma linux selalu dipisah antara partisi system dan partisi data, itu sebabnya linux tidak perlu mendefrag partisi system, sementara windows biasanya hanya menggunakan partisi tunggal untuk system dan data itu sebabnya perlu didefragment (untuk ssd udah tidak perlu). o iya pelajari tentan gchace file/temporary file yg pasti dipakai semua os terutama yg online. kenapa os online cenderung besar defragmentasinya.
@@aozoraaoi3745 maaf anda membahas file system yg mana ya? EXT2-4, BTFRS, CRAMFS, GFS2, RAISERFS, MINIX, HFS+, XFS atau file system lainnya? Mungkin anda bahas di level VFS seperti LVM? Karena dari awal yg aq jadikan patokan adalah EXT4. Dan saya menunggu anda untuk membahas komponen dari EXT4 seperti boot sector, superblock, index bitmap block, inodes, zone bitmap dan data zone. Maaf gcache yg di maksud apa Galera-Cache??? Kalo itu saya tahu dan sering konfigurasi di MySQL dan MariaDB saat menggunakan Galera cluster.
Terimakasih penjelasannya, kejadian ini pernah terjadi saat salah delete file di SSD, padahal langsung di recovery, tidak ada yang bisa terbuka. Kalau hardisk sudah sering kejadian tp pas direcovery filenya masih aman wkwk
Iya om. Untuk arsip masih pakai HDD sebagai coldfile. Tapi untuk SSD sebagai temporary file project dan cache, master file project masiha ada di HDD. Sudah beberapa kali SSD yang aku pake modar semua karena TBW tinggi, dan seperti biasa, seller yang udah kenal kerusakan seperti aku udah nggak terima klaim garansi SSD lagi.
mau tanya gan pakai nvme atau sata jenisnya ? dan tbw menyentuh batas berapa baru pada mati. soalnya kerusakan SSD gw baru ngerasain dikarenakan masalah kelistrikan. minta info untuk refrensi penggantian SSD
Backup di Cloud Storage juga om tapi di enkripsi, Cuma masih agak riskan jika itu file project yg ga boleh orang lain tau/bocor. Nah kalau HDD usahakan jgn simpan zip/rar atau di enkripsi macem bitlocker, enkripsi hdd yg ada malah bikin susah
@amyrenavion5175 Iya. Di cloud storage ada juga master footage untuk salah satu backup utama. Untuk HDD saya tidak simpan dalam format arsip zip/rar, karena jika terjadi pembusukan data, checksum bisa saja berubah. Tidak ada bitlocker atau encrypt disk lainnya karena jika master hilang atau corrupt bakal susah dianggap hilang.
mungkin anda tidak benar" paham cara kerja, OS (contoh windows) menyimpan file atau folder. kl habis di hapus langsung dijalankan aplikasi recovery, ya jelas bisa di recover. coba isi file-file, terus hapus, dan sebelum scan utk recovery. coba isi lagi hdd nya dengan file file lain (yg paling tidak 90% memenuhi harddisk), sy jamin recovery nya jadi susah atau bahkan mustahil. jadi kesimpulannya, test yang anda tunjukkan itu masih bias, alias tidak bisa diambil jadi referensi. 🙏 kalau dalam OS windows file system yang lama, file system itu terbagi 3 yaitu : FAT area(file allocation table [bayangkan seperti peta atau denah dari badan file itu sendiri], DIRECTORY area [bisa di bayangkan seperti daftar absensi], dan DATA area [tempat dimana fisik file itu di write, dan windows menganut metode random write utk alasan kecepatan tulis, tidak sequencial seperti penulisan data ke TAPE dan sejenisnya, walaupun utk READ nya jadi lebih lambat, makanya dulu terkenal tool DISK DEFRAGER utk men defragment atau utk menyortir fisik dari bagian" file supaya berurutan agar pembacaan lebih cepat, akan tetapi krn jaman sekarang storage seperti SSD sdh cepat, makanya defrager tersebut tidak terlalu diperlukan lagi]. nah ketika OS menghapus file, sebenarnya tidak benar" dihapus secara permanen (kalau di windows lebih di proteksi, biasanya di masukkan ke recycle bin), tapi hanya namanya saja yg di beri flag/penanda bhw file A itu statusnya dihapus. (mirip seseorang yg status ke warganegaraannya di revoke oleh government, jadi penduduk liar krn tidak diakui oleh negara). penjelasan singkat sy diatas soal file system, itu utk FAT32 dan FAT16. sedangkan utk NTFS, EXT3, EXT4 saya tidak pernah mengikuti tapi pada prinsipnya sama cara kerjanya. dan perlu juga di ketahui : antara OS dan BIOS, itu beda membagi area di dalam storage. utk BIOS (saat operating system belum mengambil alih baca tulis ke disk/storage). storage di bagi atas HEAD, TRACK dan SECTOR sedangkan OS (kita ambil contoh windows) membagi area disk terdiri atas CLUSTER. silahkan kalo ada yg kurang tepat, di koreksi utk pembagian area dalam storage ini.
bahkan INT (interupt yg di gunakan kalau menulis/membaca data ke storage) saja berbeda antara BIOS dan OS, utk BIOS interrupt yg dipakai adalah interupt 13h, sedangkan utk level OS interrupt yg digunakan adalah INT 21H layanan 40h : contoh dlm assembly : mov ah, 40h ; Subfungsi untuk menulis ke file mov bx, handle ; BX berisi handle file yang sudah dibuka mov cx, panjang ; CX berisi panjang data yang akan ditulis mov dx, offset data ; DX berisi alamat data yang akan ditulis int 21h
kalau gak salah ingat masuk saja di command promt ketik format/s semua data terhapus tapi lama banget prosesnya dulu saya sudah coba jaman dos sistem sedangkan untuk mengembalikan data saya dulu pakai undelete atau unformat, banyak orang yang tidak tahu program ini pada jaman dulu
untuk recovari file sebaik nya menggunakan destiny hdd baru, jangan pada hdd yg sedang recovari karane bisa jadi block cluster2 pada track dari sector bersisi file lain yg terhapus tertimpuk /terganti dengan slah file yg direcovari, akibatnya jika ada file pda alamat offset di cluster yg hendak direcovary gagal kerana sdh teganti dengan file lain yg menempati cluster file yg mau direcovey, file recovari secara acak akan menaruh dicluster mana aja yg akan dianggap kosong padahal secara logika masih ada di alamat offsetnya di cluster. itulah kenapa butuh secondary storage sebagai destinasi file recovary, agar recovary lebih akurat. beda hal klo recovari partisi HARDISK, YG DICARI BUKAN FILE TAPI INFO PARTISI CHS, ATAU LBA DARI HDD, MAKA SELURUH ISI PARTISI AKAN DI TUMPLEK KE PARTISI YG PERNAH DI FORMAT ATAU DIHAPUS. DENGAN INFO CHS ATAU LBA SEPERTI AWALNYA.
artinya buat orang yg punya banyak file sensitif dan gak boleh nyebar artinya SSD sangat cocok, karena begitu di delete bukti ilang selamanya hahaha, kalo data penting ya minimal gua back up di cloud storage
kayaknya yg masih ngomongin perihal SSD vs HDD cuman di Indo aja yah, pernah nyaranin simpen file mentah baiknya di HDD aja di Tom's Hardware malah kena flaming abis-abisan, udah 2022 masih aja pake hardisk 3.5 conventional katanya pernah nanya juga di reddit perihal hal yg sama, katanya gak ada riset konkrit yg nunjukin kalo HDD lebih awet daripada SSD
Zaman awal SSD rilis memang itu berlaku. SSD saman dulu badak semua. Sekarang SSD uda kaya kacang. Rebrand pake part rusak hasil RMA uda umum terjadi. Akhirnya kualitas SSD secara global mengalami penurunan drastis.
nah sy krg beruntung dg HDD khususnya external. Ga pernah dibawa2 or dipindah, hanya untuk backup di rumah. dari dulu yg external 2TB, 8TB, 12TB, semua K.O setelah 1-2 thn pemakaian. Kebetulan yg saya gunakan merknya WD semua. Walau di 1 sisi bisa di recover, costnya besar utk recover 8 or 12TB, krn jasa recoverberdasarkan besaran storage HDD nya, bukan besaran yg mau direcover. klo internal saya pake merk bervariasi, tp ada jg yg k.o jg (seagate/wd), cm bs dg ke jasa recover, krn ga bisa kebaca dg program recovery easus dll.
Cara Mudah biar data yang di hapus hilang selamanya, yaitu dengan di Format & menghilangkan centang pada opsi "Quick Format". Maka proses format tersebut akan lama, karena sistem akan menulis data baru dengan binary 0 keseluruh partisi yang di format.
Saya vote hard disk (di bikin external) unt backup foto² dan video keluarga, juga pdf scan dokumen identitas karena kalau corrupt mudah mengembalikannya. Pengalaman pakai seagate 500gb sudah 10 tahun hanya ada 3% bad sector. Sedang ssd samsung 870 (dibikin external juga, pakai colokan usb C) saya gunakan unt simpan data kerjaan yg sewaktu² musti di pakai. Plusnya pakai hard disk, life expectationnya melebihi ukuran umum, hehehe... sudah 10 tahun health nya masi 83 persen an... minusnya speed lelet... kalau jarang di pakai lama hidupnya... Minusnya, bad sector... apalagi kalau musuh file² ruwet yg di dalam folder plus dalam folder... Pakai ssd, plusnya speednya kuenceng... bisa pakai usb A atau C, enteng... jarang di pakai pun hidupnya cepet. Minusnya, life expectation nya lebih dikit, perkiraan 8 tahun paling lama, ini baru jalan 2 tahun, health masi 95 persen
ah saya pakai HDD 2 tb baru 1 tahun jebol hilang semua datanya kena hardwarenya... saya punya SSD eksternal 1tb udah 5 tahun nyala terus karena nempel di PC alhamdulillah aman
Bener banget bang teorinya, soalnya saya punya ssd & hdd 1tb semua buat nyimpen data penting ku, alhasil banyak masalah klo buat nyimpen data pake ssd Mulai sulitnya recovery, data tiba² hilang, mudah corrupt jika terlalu over kapasitas, dan banyak lagi Tapi bukan artinya ssd itu jelek Ssd punya kemampuan tersendiri tapi bukan peruntukanya buat nyimpen data
Jadi inget film agen CIA yg pengen hapus datanya di Hardisk sampe dicelupin ke cairan asam. Gua kira itu terlalu berlebihan tapi sesuai teori ternyata kalau data di Hardisk itu gak sepenuhnya dihapus 100% jadi cara terbaik menghapus data di hardisk yaitu menghancurkan hardisknya sampai mengubah struktur molekul piringan Hardisk ke zat lain.
klo soal data penting bukan cuma SSD aja, dosen saya selalu ajarin nyimpen data penting itu di 3 tempat berbeda, 3 media yg berbeda. ya misalkan kita simpen di 3 media berbeda tapi itu semua di 1 rumah, klo kebakaran ilang semua itu. beda lagi klo nyimpen di cloud ditambah di HDD/SSD rumah temen/saudara
Ayo bro, tes ssd yg mahalan dikit. Samsung 870 EVO Banyak rumor katanya merek samsung tuh kenceng, tapi daya tahan memble (khususnya di versi yg satu itu). Bener ngak? Tapi ini juga saya baru setengah tera dah jadi 99% aja pake crystall disk. Harga per performa dibagi 2 aja ntarnya. Lexar, tinggal diitung aja sih. Rata2x write speed nya berapa di kali waktu up test nya. Dan dikasih aja catatan khusus.
Samsung, dan banyak brand gede lain uda ga ada yang 120/128 GB. Mungkin nanti sekalian dites pas giliran NVMe aja. Selain harganya yang mahal juga sih. Jadi cari yang murah2 aneh2 aja. Samsung awet ga ada yang heran, tapi SSD 100ribuan awet bikin geleng2.
bisa dihapus permanen kok, ada caranya, di flashdisk & ssd data juga nggak akan langsung terhapus, masih bisa dibaca dengan beberapa metode digital forensik
Bener banget, klo di server ssd dipakai buat eksekusi data program dan untuk simpan data pakai hdd, sampe gw dapet harddisk Enterprise Intel 1.6tb dikasih si bos gw cek harganya 6jt an😂 lumayan lah
Dulu saya pernah dikasih challenge kek gini sama bapak di tahun 2016an. Tapi karena keterbatasan informasi saya ngerasa gak mungkin, akhirnya saya belajar liat channel luar katanya suruh make easy us, dan gw nyari versi crack dan akhirnya bisa😂
mas bikin konten, SSD untuk data share kantor (kabel LAN), kan file excel kantor kecil2, mgkin max 100 MB. rencana mau ganti hard disk kantor pake SSD biar ga lemot. aman ya harusnya.
sebenarnya sebelum jual hdd atau ssd bekas itu gampang aja pertama hapus semua data penting sampe kosong, setelah itu isi hdd atau ssd dengan data yang tidak penting, pastikan isinya sampai penuh, kemudian hapus lagi selamat, data penting kalian tidak akan pernah bisa di kembalikan, bagaimana pun caranya, kalupun bisa di kembalikan, maka yang bisa itu hanya data yang tidak penting
ada program khusus dia bakalan menulis tiap sektor dan hapus jadi kalau di recovery isinya 1 semua atau 0 semua alias tidak terbaca cuma prosesnya lambat banget (jaman dulu hdd sata beneran/server)
Sudah sepenuhnya ninggalin HDD sejak tahun lalu, dan beralih ke SSD M.2 NVMe buat semua kebutuhan, karena milih instalasinya biar gak ribet agar meminimalisasi pengunaan kabel.
Khusus untuk SSD Ini jadi pertanyaan bagi saya kok di video ini bisa ya hasil recovernya seperti itu? saya bekerja sebagai Cloud Arsitek lebih kurang pekerjaanya membangun arsitektur server di cloud, kemaren ada case ga sengaja ngehapus file website salah satu klient , tapi websitenya bisa di balikin kok dengan cara recover, saya nge bangun storagenya mengguna kan SSD malahan , apakah itu tergantung merk SSD atau gimana ya mas? saya juga nyimpan file2 object seperti gambar video dan sejenisnya di storage SSD. ada yang bisa menjelaskan?
yapsss betul, tergantung merek SSD. jadi kita gak bisa asal pilih SSD dengan Storage Besar dan harga murah, tapi juga perhatikan hal hal lain, seperti COntroller itu sendiri si SSD pakai apa.
Klo dari yang pernah saya tahu, recovery data yang bener bukan cuma pake software komersil kayak gitu bang....tapi dicek hexcodenya juga dan ada alat khusus yang dipasang buat micro soldering klo di nand flash kayak gitu
@@techandtips uhm...kurang tepat bang....tetep pake software juga tapi bukan software yang dibahas video, soalnya nanti akan ngebedah kode biner yang ada di nandflashnya...dan pada dasarnya selama fisik sebuah storage device masih utuh, data tidak hilang permanen, data masih dikembalikan dengan baik tapi dengan cara yang khusus
Iya maksudnya itu cara yang tidak bisa dilakukan user rumahan. Software yang dipraktekin itu maksudnya software yang bisa didownload sendiri sama mas dan mbak kantoran untuk recover sendiri. Bukan cara advanced yang hanya bisa dilakukan yang uda pro gitu bang.
ya kalau hdd / ssd nya diformat doang ya pasti bisa direcover datanya.. (ada yg bisa utuh.. ada yg rusak) tapi kalau habis diformat lalu di "SHREDDER" pakai metode DOD (Department of Defense) pasti datanya ngga bakal detect 100% kalau direcover. gw pernah nyoba soalnya pakai software khusus shredder.
SSD itu ROM, jadi data-datanya gak bakal hilang. SSD kalau bisa sih dijadikan external aja, karena kalau di jadikan tempat OS cepet habis read&write-nya
bener bang, sama kaya pengalaman saya recovery file excel di laptop yg pake hdd, datanya bisa kembali dan terbaca normal, klo dr ssd saat recovery filename nya gak muncul sama sekali malahan.
Agak timpang pengujiannya. Data yg dihapus sama, tapu yg direcover beda beda. Hardisk tidak diuji datanya setelah recover (buka video) sedangkan SSD di uji Saran : 1)buka dulu data sebelum dihapus. Untuk memastikan data bagus. Lalu hapus. 2)Kemudian recover dan uji kembali. 3)Lakukan hal yg sama di HDD dan SSD
Sebenernya semua itu sudah dilakukan. Video pengujian aslinya jauh lebih panjang dari ini karena berjam jam. Untuk dijadikan video YT semua harus dimampatkan dan diambil hanya intinya saja. Termasuk video penyiksaan SSD, kalo pernah nonton. Pengujiannya 2 minggu nonstop dan direcord nonstop ngabisin storage puluhan GB hanya untuk 1 video. Tapi begitu jadi durasinya cuma 6 menit, itupun uda termasuk opening dan closing. Video 360 jam harus bisa dimampatkan jadi 6 menit untuk bisa disampaikan tanpa mengurangi esensinya.
Yap... harusnya bagian bagian itu yg di bold. Lbh efektif. Kalo pengujian pengujian SSD, Tidak sy ragukan. Sy mengikutinya tiap minggu. Dan itu konten yg paling sy suka. Walau durasi dikit tapi bagian penting tidak terlewatkan dan sangat bold. Komen diatas sekedar kritik dan saran dari fansmu bro.. Karena sgt suka dg channel ini 😁
Sebagai praktisi IT support lebih dr 20thn, penjelasan di video ini bisa dibilang akurat. Good job ya!
Ajarin IT dong hu 🙏🥹
Ringkasan:
00:35 🚫 Hard disk lebih riskan buat keamanan data, soalnya meski dihapus dan diformat, data masih bisa dikembalikan, jadi kurang aman buat nyimpen info sensitif.
04:39 🔄 SSD beda, pake memori flash, rentan kehilangan data tiba-tiba kalo ada gangguan listrik atau ketidakstabilan, jadi proses pemulihannya lebih susah.
06:43 🧹 SSD punya fitur "trim" buat hapus data yang ga kepake, buat bantu kinerja dan persiapin penyimpanan buat data baru dengan efisien.
11:31 ❌ Test praktis pake software pemulihan nunjukin hard disk punya tingkat pemulihan tinggi, sementara SSD, dalam praktiknya, tingkatnya jauh lebih rendah dan data yang dipulihkan bisa ga bisa dipake.
13:13 💽 Pilih hard disk buat simpen data yang aman, tapi kalo kinerja penting, mending pake SSD. Tapi, hindarin simpen data penting cuman di SSD tanpa backup di hard disk, biar ga kehilangan data mungkin.
Kasih dia kerjaan min, rajin orangnya
@@arwahsapi wkwk. makasih :D
@@arwahsapi😂😂😂
hbs di format, iya kl ga di apa"in lagi, kl langsung dipakai nyimpan data baru, pasti tdk seratus persen balik, biarpun bisa di recover ...
Untuk hdd, supaya nggak gampang direcovery, maka bisa gunakan command dd tepat di nomor sector data tersebut berada. Command dd ini bisa multipass (zero fill, kemudian dilanjut random fill, kemudian zero fill lagi, dst). Lebih efisien dari segi waktu juga, karena poinnya adalah menghapus data sensitif agar sulit untuk bisa direcovery. Data lainnya bisa diabaikan. Setidaknya udah gak bisa direcovery lagi hanya dengan hanya bantuan software. Kecuali sih direcoverynya di lab data forensik (yang mana data yang sudah dihapus dari ssd pun tetap akan bisa direcovery).
Cuman SSD doang yang punya fitur TRIM? Berarti kurang update informasinya. HDD juga ada yang punya fitur TRIM. Coba cari tau tentang beberapa metode recording SMR (Shingled Magnetic Recording). Nanti dar sini bakalan ketemu bahwa HDD yang menggunakan metode recording SMR membutuhkan fitur TRIM.
Untuk data sensitif dan penting, maka wajib disimpan tidak hanya di satu storage saja. Mesti punya offsite backup yaitu di ssd/hdd/flashdisk terpisah, bukan sekedar terpisah oleh partisi saja. Dan mesti punya backup di cloud (tentunya dienkripsi dulu sebelum diunggah ke cloud storage).
TestDisk No.1
Pernah nggak sengaja rm -rf 1TB. Gara-gara salah navigasi wkwkwwk.
Alhamduilillah pakai TestDisk 100% balik tanpa ada corrupt.
Yang terhapus bukan 1 file di 1 folder.
Tapi banyak file yang ada di banyak folder dan banyak sub-folder.
Buset, bikin merinding 💀
mantab
keringet dingin ga bg😬
Hahahah. Gw udah shock berat kehilangan semua data di external hdd 1TB gw. Bisa sih direcovery tapi per 1TB biayanya 5,6 juta.. mahal banget, seharga hape gw😂
gw juga pernah hilang data gara2 temen gw instal ulangin windows pc gw tapi partisi datanya (D:) ikut kehapus juga. ampe lemes gw data ilang semua wkwkwk. pake recorevy data gratisan, cuma balik dikit bgt datanya. ini terjadi sekitar belasan tahun lalu di windows xp, hd 40gb wkwkk.
setelah kejadian itu akhirnya gw belajar sendiri tentang komputer dan gak minta tolong orang lain lagi urusan komputer wkwkwkw.
Orang orang yang mau upgrade mesti tau hal ini. Ini sangat penting untuk pengambilan keputusan yg lebih baik. Sesuatu yg jarang orang ketaui....
Ssd paling cocok utk system, yaitu OS dan software, krn bs mempercepat loading. Utk data lbh aman d hdd krn lbh awet.
Kak, aku baru beli SSD portable buat naruh file game yg GK ada diwarnet. Nah misal mau dipake harus dipasang klo biling abis harus dicopot, nah kemungkinan file nya bisa jadi corrupt GK ya?
dan games jaman sekarang kebanyakan game recommend ssd semua
Saat recovery HDD Gamma, filenya disimpan ke SSD Omega yang drivenya sudah dihapus.
Kemungkinan data file di SSD Omega sudah tertimpa file baru saat recovery HDD Gamma sebelumnya.
Kalau mau mau Recover suatu drive, jangan sekali2 tulis di drive yang tersebut ini berlaku untuk HDD dan SSD (13:30).
recovery HDD juga tergantung Auto Defragment nya sudah jalan atau belum, terutama untuk data di sektor dalam piringan.
recovery SSD tergantung TRIMnya sudah jalan atau belum.
CMIIW
Dari yang pernah saya tahu, sebenarnya masih bisa direcovery...cuma caranya bukan kayak divideo.... walaupun sudah diwipe, masih bisa...ada software dan hardware khusus yang digunakan...dan yang pasti bukan wondershare....karena nanti ada kode biner dan hexcode yang diotak atik
Sekitaran tahun 2014-2015 (agak lupa) saya diberi oleh-oleh teman saya sebuah SSD Sandisk 128GB dari China. Awal saya pakai di laptop untuk OS Linux, hingga sekarang (tahun 2023) health SSD-nya masih oke, meskipun udah berpindah-pindah PC dan reformat ulang. Cukup awet dan bandel, tapi belum teruji untuk 10 tahun lebih, harusnya masih akan tetap hidup & aman, asalkan wear leveling & provisioning SSD terus berjalan.
cmiiw : ssd ada umurnya, kalo sdh sampai, dia jadi read only. tidak bisa ditulisi lagi tapi data yg sdh ditulis sebelumnya masih bisa dibaca.
@@ayititobahtiar2925"umur" SSD sebenarnya bukan karna waktu, tapi karena batas tulis di flash nya. Kalau jarang ditulis mungkin bisa lebih panjang umur dari yang punya 😅
@@idel9x sy tidak ada bilang krn waktu, cuman batas tulisnya biasanya habis pada waktu tertentukan (tergantung seberapa sering writenya)?, tidak mungkin habis dalam 1 bulan
Sebagai external, SSD bisa banget buat simpan data. Gak bakal hilang. Bahkan SSD tipe SATA bentuk kotak gede itu, yang ditujukan buat jadi internal storage, itu bisa banget dipakai buat jadi pengganti flash drive sekarang. 😅 Aku simpan video-video kenangan, lagu, rekaman, dan lain-lain, semuanya di SSD ginian. Mana sekarang juga harganya udah pada murah-murah. Dengan cara seperti ini, gak terganggu oleh listrik. Ya kayak flash drive aja dia tuh jadinya. Tapi kalau SSD nyala bersama komputer atau jadi satu-satunya storage di komputer (C di situ, D di situ juga), itu gak efektif dan risiko sekali. Udah banyak user yang pakai SSD doang sebagai storage satu-satunya, terus pas pemadaman lsitrik, komputernya gak bisa nyala. Pas cek SSD di komputer lain, ternyata SSD-nya jadi kosong kayak baru. Begitu.
ssd klo 2thn ga dipake ada kemungkinan kehilangan muatan elektron yang ada di nand flashnya yg bikin data jadi korup atau bener2 ilang
sebaiknya ssd dialirin listrik (dicolok) minimal sebulan sekali biar muatan elektronnya ga ilang
@@soktahu676 Oke thanks atas infonya. Tapi ada nih SSD saya gak aktif selama 3 tahun, pas dicolok lagi masih biasa aman aja. Awal tahun lalu coba cek, gak ada masalah apa-apa, masih ada datanya.
hdd juga sama kalau kena pemadaman listrik bisa kena badsector, dan ada kapasitas maksimum badsector yg biasanya dibawah 10% dari kapasitas hdd nya. kalau badsectornya sudah maksimum ya hdd nya dikatakan rusak.
😊
masalahnya ssd itu gabisa kalau didiemin lama tanpa aliran tenaga listrik, kalau bro teliti setiap packing dus pembelian ssd pasti ada tulisan kecil dengan icon bintang di packing.nya yg memberi peringatan bahwa ssd ini jangan abis dipakai terus kelamaan simpan tanpa digunain karena resiko ssd mampus beserta data.nya... 😂
bener bang, banyak data center server masih mempertahankan HDD sebagai media penyimpanan dengan SCSI dan SSD sebagai systemnya, ya karena itu recovery lebih mudah dan data tahan lama disimpan didalamnya walaupun dengan R\W speed rendah
Tidak benar bang, saya teknisi operasional di data center, sebagai sys admin/devops, perusahaan tempatku kerja semua server pakai full ssd nvme
@@maspurmikrotiker8476 gimana bang kalau ada data yang hilang/terhapus ?
@@maspurmikrotiker8476padahal hdd sama rentan rusaknya dan yg pasti speednya jauh dibanding ssd. masa iya ribuan orang mesti kepentok nungguin web/aplikasi ngeload data dari hdd wkwkwkwk. memang mtbf nya ssd belum bisa menyamai hdd tp nani akan ketemu tekniknya dan saat itu hdd akan benar2 hilang seperti disket
Data Center Pake RAID, Nyimpen Data nya kagak di 1 drive doang, Banyak redudancy
Jangankan Datacenter, NAS Rumah aja pake RAID, Ketika ada 1 drive yang mampus, langsung diganti sm drive baru, Datanya langsung rebuilding
@@heickelrrxyg komen gak pernah pegang server karena ya itu raid itu teknologi lama untuk mengatasi masalah kehilangan data di hdd. dgn raid maintenece server jadi mudah.scsi itu konektor hdd jaman dulu selain pata yg jelas lebih lemot baru muncul sata yg lebih cepat dibanding scsi.
Hardisk bisa di wipe. Ada banyak tool free untuk wipe. Pada dasarnya wiping akan menghapus partisi kemudian menulis raw data nol dan satu ke semua sector. Kemungkinan bisa di recovery nol.
Iya bang, wipe pun ada beberapa tipe. Ada yg cepet, ada yg lambat tapi detail.
Wipe lebih tepatnya bukan menghapus tapi menimpa data lama dengan menulis file dummy sehingga data tersebut jadi rusak sulit di recover.
Sebaiknya Wipe data hanya jika HDD mau dijual atau di kasi ke orang lain. Jangan tiap hari bikin kinerjanya jadi cepet lemah. Usahakan suhu hdd juga dijaga
Mantap thanks gan!@@amyrenavion5175
masih bisa,dulu pernah instal ulang dang semua data nya saya wipe, terus cuma bikin partisi c doang, habis itu iseng bbikin partisi d dan data di d yang lama masih bsa di recovery walaupun ada yg rusak
Kelemahan SSD pasti ada. Semoga dalam waktu dekat bisa ada generasi SSD yang bisa meminimalisir atau bahkan menghilangkan kelemahan tersebut. Kita ga mau, karena ada kekurangan terus kita mundur lagi kebelakang dengan memakai HDD.
Ini seperti konten untuk menyelamatkan HDD dari kepunahan. Yang saya tahu, teknologi tidak ada rem nya. Seperti dulu ada yang bilang kamera di HP itu konyol dan tidak bisa disamakan dengan kamera analog. Kenyataan nya ... teknologi tidak bisa di tolak
hard disk yg sistem penulisan datanya beneran "ditulis" secara fisik di disk fisik emang masih blm bisa diungguli ssd soal sustainability, menurut saya yg paling memungkinkan ya mengandalkan SSD untuk OS, dan HDD utk data penting. Mungkin ssd nanti yg punya teknologi recovery spt hdd bakal mengorbankan speed write/read yg ga secepat ssd saat ini.
@@jarkdoke Hard disk itu tidak ditulis secara fisik, melainkan hanya perubahan magnetik. Penulisan secara fisik hanya terjadi pada disk optik (CD-RW, BR-RE)
@@harnojotanuwidjaja2309 BR-RE singkatan dari apa ?
Untuk perusahaan besar kadang malah masih pake tape buat nyimpan data jangka panjang.
Untuk perusahaan besar kadang malah masih pake tape buat nyimpan data jangka panjang.
mau pake harddisk atau SSD tetap jangan lupa untuk selalu backup data. karena kalo data hilang gak bisa dibeli. harddisk sama SSD bisa beli tinggal pilih banyak pilihan :D
Jangan lupa backup datanya di backup lagi.. 😂
@@KomentatorReceh 😂
Data udah dibackup dibackup lagi ya namanya jadi aneh dong + ga ada extensinya (gue udah pernah coba)? 😅
Backupnya dmana tuh
Kan hdd/ssd biasanya emg buat backup😂
@@Alment11 backup yg dibackup
ini pengalaman aja ya, dan saya bergelut di dunia komputer dan segala macamnya, teori abang ini kalau menurut saya berlaku untuk SSD yang harganya menengah kebawah, soalnya hal ini sering saya alami di beberapa pengetesan atau unit milik customer data tiba tiba hilang, seperti di RX7, Midas, Venom, V-Gen dan lain sebagainya yg harganya menengah kebawah atau murah.
Beda cerita kalau di SSD yg cukup mahal, pengalaman saya pribadi dari tahun 2021 pakai SSD Samsung 870 Evo 1TB untuk keluar masuk data aplikasi, file Gambar teknik, 3D, yang itu file nya gak kecil tentunya, masih aman aman aja, tidak pernah sekalipun ada hal hal aneh seperti di ssd diatas tadi. jadi kalau pengalaman saya memang harga menentukan kualitasnya.
cuma daripada resiko, untuk orang awam dikira semua ssd itu sama mau yg mahal dan terjangkau lebih baik ya ikut kata abang ini kalau memang data penting lebih baik jangan SSD, tapi untuk yang paham atau duatas awam bisa dipertimbangkan pengalaman saya.
untuk penyimpanan eksternal kenapa saya milih SSD, soalnya kalau SSD ini resiko lebih kecil misal dibawa kemana mana, jatuh berkali kali aman + ditambah Armour Case, kalau Hardisk ???? buyar sudah. cekkkiiiiiikkk ceeekkkiiiikkkk ... wkwkwk
Sebenernya yang dibahas di video bukan soal SSD yang gampang rusak, tapi tentang data yang terhapus, sengaja ataupun tidak, mana yang punya chance lebih besar untuk direcover.
Sekali lagi point utamanya bukan tentang mana yang lebih awet, tapi mana yang lebih besar kemungkinan recovery datanya.
yapsss, saya sharing aja tentang pengalaman yg terjadi @@techandtips
Telat gw nonton ini. setahun lalu make ssd rx7 500 GB-an, beli online. 2 minggu lalu, laptop gw stuck di bios, gagal masuk windows, ternyata data hilang semua termasuk file penting. Terus instal ulang. Lalu jumat kemarin kejadian lagi setelah jumatan file hilang, pdhl sebelum jumatan masih bisa akses isi laptop. Intinya ludes di SSD untungnya ada backup yg penting di onedrive, jadi lumayan tenang untuk kejadian ke 2 ini.
Kesimpulanku skrg kalo nekat make SSD harus siapkan tempat khusus untuk file penting. Biar ga ilang.
Ssd rx7 emang gacha, harusnya beli yg merek terkenal kek pny atau adata
OneDrive bagus kah gan menurut mu
lagia pake rx7, yg bagus samsung wd transcend dn meek trkenal lain rata2 aman saya dah pake bertahun2.. trgantung brand dr hrga aja beda jauh
Ini sih ada porsi kesalahan user dalam memilih SSD juga. Kalo mau beli ssd buat sistem os utama, ya jangan ambil merek gacha. Langsung ambil yg bagus kayak WD, Samsung, Seagate atau Transcend. Mau agak irit bisa ke Lexar atau KYO.
Gw sering memperingatkan ini ke orang-orang yg baru berurusan ama komputer, tapi malah pada sotoy dan ga percaya, padahal gw ga asal ngomong, berdasarkan pengalaman punya PC dari 2001, dari jaman HDD IDE, HDD lebih reliable buat data archiving, dibanding SSD
Sepemikiran bang. Windows XP aja menurut gue lebih awet termasuk HDD-nya
setuju bang, klo untuk penyimpanan sih mendingan di hardisk
8:42 sebentar itu hapus biasa (delete to recycle bin) atau hapus permanen (shift+delete).
Pengalaman kalau cuma delete trus masuk recycle bin, trus dihapus kemungkinan besar bisa recovery.
Tapi kalau shift+delete kemungkinan kecil recovery.
Itu permanen bang.
Hebat bgt ya yg bikin hdd, bisa bertahan sampe jaman modern gini, dan belum bisa bener2 tergantikan
emang bener, secara teknikal umur hdd itu bisa selamanya dengan catatan sehat dan gak ada yang rusak/bad sector, sedangkan ssd itu mau sehat terus atau gak pasti tetap ada umurnya
@@KuroREL iya sih aku sendiri punya hdd dr tahun 2010 sampe sekarang masih normal semua
HDD juga berkembang kok, yang baru² makin smooth dan lumayan kenceng
*dalam hal nyimpen data bukan os jaman sekarang yak
@@KuroRELdata dari mana hdd selamanya, ngaco semua peralatan elektronik ada namanya mtbf, kalau kasus data penyipanan mtbf nya itu proses tulis/hapus sekian juta kali. hdd emang masih jauh tinggi mtbf nya dibanding ssd. tp ssd terus berkembang dari jaman dulu yg kisaran ribuan sekarang juga dah sampai jutaan kali. hdd ada badsector yg membatasi umur. saat badsectornya dah maksimum ya hddnya jadi mati gak kebaca. dan badsector itu dibawah 10% dari kapasitas hdd.
@@KuroREL hdd itu ada kelemahan mekanik sekali headnya goyang selesai dah umur si hdd, ssd jg ada kelemahannya nah sekarang umur ssd masih belum bisa sebaik hdd untuk umur pakainya (umur tbw nya masih unggul hdd)
Pengalaman dengan kasus recovery data di HDD thn 2019.
Kondisi saya mau dual boot Windows + Linux dalam satu drive di laptop, dan memang laptop saya hanya ada satu drive penyimpanan.
Kondisi awal partisi ada dua; C untuk system dan D untuk data dengan size besar (game, film, software dll.).
Saat mau install Linux, saya gak sengaja format partisi Windows C:, alhasil saya tidak bisa balik ke Windows, dan disitu ada data penting perkuliahan, sizenya kecil-kecil (dokumen dan source code) penting sekali...
Cari-cari cara dan pernah lihat/baca penjelasan teori penyimpanan, kalau HDD bisa di recovery dengan syarat sector filenya tidak tertimpa file baru, singkatnya tidak ada perubahan di HDD nya.
Karena hal ini HDD saya tidak diubah apapun (write) setelah ke format. Jadi saya tidak install ulang Windows karena bisa menimpa sektor file data sebelumnya.
Terus gimana cara recovery nya kalau saya punya PC/Laptop dan drive cuman satu?
Saya pakai aplikasi recovery yang di jalankan secara bootable (.ISO). Akhirnya file-file saya bisa di recovery secara baik, dan bisa saya katakan 100% data penting saya tadi bisa digunakan lagi, karena tidak tertimpa sector fisiknya.
Sampai saat ini, file-file lama saya yang suatu saat dipakai saya simpan di HDD. Pakai SSD sekarang hanya untuk C system saja untuk install aplikasi dan file-file kecil yang dibackup ke HDD.
Kalau hanya untuk os, bagusan pakai ssd yg 128 gb atau 250 gb bg.. pencerahannya bg
@@def_2018 Kalau bisa 250 GB aja bang soalnya buat installan aplikasi juga kan di C, kalau 128 GB nanggung buat jangka panjang nya menurut saya.
Tapi kalau ga banyak install aplikasi yang gede 128 GB cukup
akhirnya bisa lebih detil ngerti perbedaan SSD dan HDD. Thanks infonyaa sangat informati eaak untuk saya yang bingung mau beli SSD / HDD buat penyimpanan data
Dari penjelasan ini jadi sadar betapa rentan nya data data yang kita simpan di cloud storage. Kita gak akan pernah tau data kita disimpan dimana, dan nanti kalo itu udah usang mau diganti pun ada kemungkinan data data kita bisa ter recover lagi sama orang lain
Maksudnya Cloud storage? Cloud storage itu di server seperti google drive atau one drive, yg ada di ssd kita itu bukan cloud storage.
Kalau di cloud storage selama akun kita aktif sesuai dengan kapasitas dan providernya masih ada seharusnya data aman.
@@da_pawz iya maksud saya semacam google drive dll itu. Kemungkinan besar nas mereka kan pakai hard disk, kalau drive nya udah usang kan pasti di ganti ya. Nah kita ga tau tuh drive yang lama diapain, entah di daur ulang atau diapain. Kalo di musnahkan sih alhamdulillah, artinya sudah tidak bisa di recover
Saya pernah lihat liputan google. Setau saya kalau perusahaan cloud storage,. Selalu menghancurkan hardisk yg kurang baik. Dan setelah di hancurkan baru di daur ulang . Seperti daur ulang sampah.
kalau di kedubes amerika (US Embassy)
harddisk rusak itu gak boleh di ambil oleh orang indo,
jadi hrs di kirim balik ke amerika. gak boleh keluar dari gedung.
kecuali nanti di kirim ke amerika
itu jaman 2005 uda gitu (mungkin prakteknya lebih lama lagi)
nah simpulkan sendiri deh
hehehe
Penjelasan Abang nya asik, suka nge-umpamain, jadi lebih gampang diterima diotak yang rendering nya lama😂😂😂
Gw bgt😂
Ad channel yg jago bahas monitor, eh nemu channel yg jago bahas storage. Mantap gan
Semoga negara Indonesia berjaya lahirkan lebih ramai pakar computer hardware seperti makhluk Allah seorang ini. ☺️
Channel underated, kemana aja gw baru nemu channel berkualitas kayak gini
Setelah nontonin video ini saya tetep pakai SSD sebagai penyimpanan utama dan gak pakai hdd samsek, kalo untuk data-data penting beli 1tb onedrive untuk backup data-data krusial
Saya menggunakan SSD baik untuk OS dan Storage. Saya cuma engga kuat sama kecepatan HDD saat sudah mengenal SSD haha.. Tapi untuk pencegahan saya menyimpan di tiga tempat penyimpanan.
0:38 Sebenarnya ada caranya agar data di HDD dapat dihapus dengan aman. Tentunya dengan menggunakan sebuah program sederhana. Program akan menscan isi HDD. Seluruh file ditmpa dengan byte 0 sebesar ukuran aslinya. Baru kemudian dihapus. Jadi kalaupun nanti direcovery, maka yang akan mucul adalah file dengan isi byte 0. Tapi cara ini tidak menkamin file yang sudah dihapus sebelum dilakukan proses ini. Mungkin ada cara yang lebih smart lagi.
tidak perlu program sederhana, ini sudah ada fitur di windows dgn nama "low level format"
keren @@andyh1447
nonton ini jadi keinget kejadian 4 bln yg lalu.
hdd external seagate slim backup plus 2Tb (beli baru thn 2017), setelah di colokin di laptop jadul bgt (acer travelmate 6291), lalu saya colokin lgi ke laptop saya, malah terjadi "disk not initialized", padahal udh saya eject. udh berbagai cara hasilnya pun nihil. akhirnya saya coba ke beberapa bengkel harddisk, salahsatunya di harco mangga 2, kena harga 4jutaan. stress sebulan karna berkas penting dipake kerja. karna mahal saya tunda dulu sampai skrng, entah klo memang dibenerin masih ada gx tuh berkasnya skrng.
akhirnya saya skrng pakai SSD external samsung t7 2Tb. buat nyimpen big file sprti driverpack & snappy driver, software dll. untuk berkas dokumen di cloud aja lah. kapok..
Mau tanya, alasan memilih SSD Ekstrenal dengan merk samsung kenapa? dan simpan Cloudnya iCloud ?
@@Saka-gw2rm reputasi sih. samsung itu salah satu produsen ssd terbesar yang terpecaya
samsung, wd, transcend, solidigm, crucial, bagus mas awet jrang rusak dn tahan lama,.pake murah kaya rx7 venomrx bnyak yg rusak wlau sudah d tukar rusak lg.. maklum sama brand trkenal beda jauh secara daya tahan dn konsistensi speed
Udh coba pake aplikasi pembantu bg ? Gw pernah kejadian HDD udh nyawa tinggal dibawah 5%, data penting semua. Dibawa ke kang servis ditembak 1,5 Jt. Akhirnya dikasih saran temen pake aplikasi r-studio data bisa ketarik semua jadi aman
Request pada vidio "Pakai Software Original"
Untuk pembahasam detail "sofware recoverit" dah jadi dibuatakan vidionya.... terimakasih team techandtips 👍👍👍
Sangat baik penjelasan vidionya.
Enak banget bang jelasinnya, serasa kuliah kami😂😂
Iya kaaan
Kalau saya sih penyimpanan data pribadi, game dan OS semua di SSD karena di laptop cuma ada slot M.2 tidak ada slot SATA. Tapi data pribadi tersebut ada salinannya di tempat lain dan juga tersimpan di cloud.
Kadang cloud save juga ga aman karena data bisa dihapus sewaktu waktu karena perubahan terms of use atau privacy policy
Kaya Gdrive contohnya, sekarang semua file bakal di scan sama Google langsung, bahkan sampai file zip sekalipun untuk memastikan agar file yang di upload ga melanggar rules yang ada
@@sihamhamda47 yg dicloud bukan file game bang, hanya dokumen office word powerpoint dan foto2 pribadi beserta project engineering file autocad, sketchup, dll. untuk file2 seperti itu aman dan tidak melanggar policy.
siapa juga yang mau menyimpan file bajakan di Gdrive. Saya udah pakai drive dari tahun 2017 dan sampai sekarang tidak ada satupun file pribadi saya yang dihapus oleh Google.
Pengalaman 6 untuk cloud itu sangat aman untuk file pribadi. Akun tidak akan dihapus maupun dibanned. Kecuali memang benar2 sengaja melanggar, misal simpan crack, keygen, software dan game bajakan dan film bajakan.
@@sihamhamda47 kayaknya kalo isi nya beneran dokumen dan foto video rekaman sendiri, aman, gk bakal kena cekal.
Mending lu beli home server bre,synology misal😅
@@QQ-eh7cj tapi cloud biasanya lebih mahal, bikin server sendiri aja ..
Gw bru tw cara kerja harddisk trnyata gitu ..sering pake tp gk prnah tau cara krja ny ,suka muncul pertanyaan ini piringan harddisk fungsi nu buat ap ..tp gak prnah tau
Dan trnyata bru tau itu buat nyimpen data ..makasih bng ilmu ny👍👍
Bang, adain sesi recovery storage subcriber donk, saya punya harddisk yang tiba" gak bisa terbaca mungkin karna faktor umur, padahal semua file hidup saya dari dulu semua ada di harddisk itu 😭. Mungkin banyak subcriber lain juga mengalami masalah yang sama, semoga ide ini bisa dijadiin konten dan membantu banyak orang yang mengalami hal serupa
Up
masalahnya recovery data pada harddrive itu butuh makan waktu dan usaha banget (masih lebih baik test tbw ssd). apalagi seperti kasus agan biasanya mesti ganti jarum dan boardnya untuk recovery datanya.
@@zoldha Wah ternyata bisa serumit itu ya, saya kira semua bisa diperbaiki dengan software
@@vincentc5936 kemungkinan besar masih bisa tapi prosesnya sangat lama. makanya recovery data hitungannya berdasarkan kapasitasnya baru kerumitan recovery datanya.
Ada teman pernah cerita ke saya. Harddisknya rusak tidak terbaca, oleh teknisi dikasih tahu caranya, yaitu harddisknya dimasukkan ke freezer semalaman. Paginya diambil dan dipasang. Hasilnya bisa diakses dan langsung dia pindahkan file-file nya. Waktunya tak banyak 30 menitan atau berapa gitu kata temanku itu, setelah itu tak bisa diakses lagi. Saya sendiri belum pernah coba.
Untuk data penting gunakan Cloud Storage yg aman, skripsi / data kerja / peneltian / dokumen penting, auto sync bisa kerja di mana saja dan dari mana saja
@@m.syauqi1617lebih ke otomatis upload ke cloud storage. Kalau misal nyimpen di folder di hp yg terhubung ke gdrive, langsung otomatis ke upload
iya juga sih ya.
tadinya sy mau inves beli SSD buat nyimpen data penting. tapi pas liat informasi ini, jadi mulai kepikiran untuk ngelirik HDD lagi setelah sekian lama. yang penting engga kena benturan yang fatal atau jatuh...
Klo mobile atau laptop jelas SSD
Moga makin rame lagi nih channel informatif kek gini. Jangan yang konten alay2 mulu. :)
ya kurangin main sosmed lu yg gituan, gw cuman di ig aman aja sama yt algoritmanya masih waras
@@ryushui1Siap bang, saya sih gak maen sosmed macam2 sih. Cma fb, itupun karena byk teman lama masih hubungin lewat sana. Dan lagian saya gak curhat konten alay di hp saya. Cuman berharap konten yang disukai masyarakat atau rame, adalah konten yang informatif. 😊
Udah rame dari channel ini masih awal awal kok.
Wkwkwkwk
Kalo muncul konten yang gak kamu suka jangan lupa untuk kasih tahu platformnya bahwa "kamu gak tertarik" konten itu. Kalo tidak, kamu disuguhkan terus sampai kapanpun.
Emang ada konten nya bang jun yg alay ?? Perasaan kagak ada deh
Itulah kenapa teknologi SATA 3 masih di sematkan pd motherboard jaman sekarang walau sudah ada teknologi terbaru NVME...
Dari konten bang Jun terjawab sudah betapa pentingnya HDD dalam penyimpanan data, back up dan recovery. Bahkan sampai saat ini saya masih pakai HDD Sata 3 untuk simpan mentahan dokument pribadi, game, software engineering dan data-data engineering, ada beberapa data penting juga yang saya simpan di cloud (virtual storage).
Bahkan saya ubah lokasi my document, my pictures, my music pada windows langsung ke HDD (Bukan drive C) agar mempermudah dalam mengaksesnya dan aman dalam penyimpanannya.
Mantap content-nya Bang Jun...!! 👌
Permasalahannya bukan pada Bus Interface (PATA/SATA/M2/NVME), melainkan pada write-cycle sebuah media penyimpanan. Buktinya ada SSD yang mempunyai interface SATA. Sampai saat ini masih ada 3 media penyimpanan utama: Magnetik, optik dan transistor:NAND/solid-state. Disk optik (CD-RW,BR-RE) tahan jatuh, tahan magnet, tahan EM namun tidak tahan kimia dan jamur, atau sebaliknya bagi magnetik dan NAND.
@@harnojotanuwidjaja2309 Setuju dengan theory nya pak, disini saya hanya menyederhanakan saja dari bentuk fisiknya agar mudah di pahami,..
karena technology yg di pakai Hardisk saat ini kebetulan adalah SATA 3 walau ada juga SSD dengan interface SATA 3.
Karena jika di bahas secara detail akan sangat panjang pembahasannya.
Terima kasih 🙏
Ini kocak sih, gue cek pc kantor. HDD udh sekitar 1256 hari. Health ny masih 100%. Tp SSD baru 345 hari. Udh 94%
Maap bang mau nanya, kenapa game disimpen di hdd? Bukannya lebih enak di ssd? 🤔
@@fauzihendriansyah2396 mentahan gamenya bang. kalo instalannya tetap di NVME karena dari segi kecepatan loadingnya jauh berbeda..
Setidaknya kalo tiba2 SSD NVME kita tumbang karena listrik tidak stabil dan masalah lain yg tidak di duga masih punya mentahannya..
Daging ni lezat…makasih pembahasanya bossku
mantap penjelasannya dan ini yang saya ajarkan di Mata Kuliah Organisasi dan Arsitektur komputer 😇
Tapi tahukah klo data yg hilang di ssd itu tidak ada yang namanya hilang permanen? Proses menghapus sebuah data di ssd itu berbeda dengan hdd konvesional dan malah sebenarnya walaupun sudah dihapus, aslinya ssd masih menyimpan datanya diblok khusus
setahu saya hdd itu kurang cepat karna masih mengandalkan mekanik yaitu piringan baja putih yg diputar dengan dinamo/motor dan dibaca menggunakan optik yg terbuat dari magnet.
sedang ssd bisa lebih cepat karna hanya system elektro tanpa mekanik, ssd itu sama persis dengan penyimpanan hp/smartpone.
kalau konteksnya r/w jelas SSD juara bre, kan tadi dah dijelasin SSD mentingin peforma, jadi dia cocok buat ngejalanin sistem kayak di lptop atau PC, tapi kalau soal ketahanan dan recovery data (tema divideo) SSD kalah sama HDD.
Info yang ga banyak yg tau tapi penting untuk diketahui.. moga semakin rame viewer bre :D
Cukup membantu sharing nya broo. Kalo buat data file dokumen, foto sih tetep pake HDD. Kalo buat game baru pake SSD
Ya kalau game kan gak penting
@@notahaofficial9615bgi lu,bgi yutuber?kyk regi brando?
@@andiii3814 maksudnya gk penting karna bisa di download lgi kalo hilang, sedangkan hal lain kalo ilang ya ilang gitu maksudnya
dokumen mah kecil, bisa masuk ke cloud yang lebih aman
Thankyou bang infonya.. sangat berguna.. Jadi baiknya simpen file2 tetep di HDD ya bang? kalo SSD buat OS/aplikasi aja? Thx
Kalo saya strateginya, file-file yang bisa kita peroleh kembali di internet sekiranya yang di penyimpanan kita hilang masih bisa download lagi suatu hari nanti. Iya itu SSD aja mungkin gapapa, tapi tipe file yang gak bisa kita peroleh sama sekali di tempat lain dan di waktu lain nah itu sebaiknya di HDD.
Kalo gw sih HHD gw taro di PC kalo laptop ya wajib SSD karna banyak gerak+kadang kepentok tipis" juga, kalo mau nyimpen file penting ya paling bener di HDD tapi kalo game minimal SSD sata/nvme dah paling bener itu
Kita samaaaaa😂
Mini PC sya pakai SSD M sata merk Foresee 64 GB untuk file system dan data secara tidak sengaja terhapus partisinya sehingga tidak bisa booting karena SSD tidak terdeteksi, untungnya masih bisa diselamatkan pakai Magic Partition Recovery. Semua data berhasil diselamatkan dan tidak korup terutama data pribadi, kalau sistem windownya terpaksa install ul;ang.
SSD boleh dilambung-lambung, boleh dicampak atas tilam, boleh dicampak atas bantal, boleh dicampak atas kusyen sofa, tanpa risau SSD rosak!!
Harddisk enggak boleh dilambung-lambung, enggak boleh digoncang-goncang seperti buah kelapa, enggak boleh bergegar-gegar seperti memasukkan ke dalam poket seluar dan berjalan menuju ke gerai bakso di Jakarta. Harddisk mudah rosak hanya kerana bergegar!!
perkembangan teknologi tidak dapat di bendung, kita yang harus beradaptasi.., spt disket di gantikan oleh flashdisk, hdd juga akan di gantikan oleh ssd, utk data penting solusi terbaik yah cloud...
Tapi cloud juga hati-hati, karena ada aja masalahnya
Pernah coba SSD 1-2 bulan untuk simpan data pekerjaan seperti excel, hasilnya beberapa file hilang dan rusak. Untung masih ada backup nya. Akhirnya kembali ke HDD saja, aman sampai sekarang. Karena file kerjaan nggak perlu kecepatan yg tinggi2 banget.
Awas juga kena ssd kw bang soalnya banyak bertebaran, mending lari ke team group, lexar,PNY, crucial dll
Kalo buat penyimpanan jangka panjang dan sering di pake saya pilih hardisk. Tapi kalo buat sistem/os untuk saat ini saya pilih ssd untuk kejar performa walaupun untuk data² tetep di hdd soalnya kalo rusah lebih gampang di benerin
Peringatan:
Like lalu Unlike komen ini = hidup lu jadi susah 😌
Data penting mending disimpen di banyak storage baik cloud maupun fisik. Ngandelin satu aja ya sama aja toh di hdd juga ada ketentuan kalau piringan masih sehat.
Sejauh ini 8 tahun ssd buat nyimpen data masih aman. Hdd beberapa ada yang udah rusak dan sama aja pada akhirnya dibalikin pun corrupt.
Tolong sharing merk yg dipakai SSD nya apa yaa, Tipe apa trus kapasitas nya berapa ya..??
Terimakasih sebelum nya..
@@Al-eb5iu yg paling lama, wd blue yg batch lama. Dulu ga banyak variasi seperti wd yg sekarang.
dari struktur dasarnya saja sudah jelas berbeda, saya hanya menggunakan SSD sebagai boot loader saja, sama swap file atau page file, data tetap di disk drive
Terima kasih bang banyak ilmu detail yg gua dpat dari penjelasan video videomu bang, aku dah lama ikutin channelmu ini bang, tapi kalau masuk dalam pembahasa SSD vs HDD, saya terkesan melihat anda sengat mendukung pakai HDD saja dan jangan pakai SSD, dikasus saya sering alamin yg namanya BLUE Scree, Leg pada game, Leg waktu edit Video, ternyata masalah itu ada pada HDD saya, normalnya HDD Tersebut buat simpan data pekerjaan saya (sebagai editor video), namun PC saya terkandang crash (blue screen) dan HDD tiba-tiba tidak dapat di akses, akhirnya saya mencoba melihat di dalam PC saya, ternyata HDD tersebut kadang berbunyi ketukan (tik, tik, tik) jika uda seperti itu, kadang PC gak bisa sampai ke menu HOME Windows. dan saya lepas HDD dan coba pasang di External Case, dan cek di Leptop, ternyata Normal dan tidak ada bunyi lagi, apa mungkin karena kabel sata di dalam PC, jawabnya IYA, tapi itu berlaku di HDD itu saja, ketika saya pasangkan SSD (baru) dikabel sata tersebut, PC saya normal dan tidak ada masalah lagi setelah 7 hari pakai, tidak ada blue screen, tidak ada leq saat main game, tidak ada leg saat edit video, Intinya saya tidak ingin memakai HDD lagi...
Sebenernya pembahasan video ini bukan tentang HDD dan SSD lebih awet mana. Yang dibahas adalah “KEMUNGKINAN RECOVERY DATA”. Jadi dua duanya punya kemungkinan rusak. Mau dianggap sama sama ga awet juga boleh. Nah yang dibahas adalah jika itu terjadi, data di HDD punya peluang jauh lebih besar untuk bisa dikembalikan lagi.
dulu saya pakai apikasi unformat atau undelete untuk mengembalikan data di hardisk. sarat nya hardisk nya tidak boleh melebihi 1 minggu jika di pakai , atau paling aman nya jangan di pakai dulu sebelum data di kembalikan...100%berhasil
Edukasi yang sangat bagus , jadi kita tahu dan menambah ilmu.terimakasih bang
01:46 maaf cara penyimpanan loncat2 seperti itu di pakai oleh file system NTFS yang umum di pakai windows, untuk file system lain seperti EXT4, ZFS dll punya cara menyimpan yang berbeda.
untuk recovery data yg sengaja kehapus biasa make testdisk, tapi untuk file system ext3-4 saya memakai extundelete. semua sudah ada di repository linux dan setahu ku free dan tanpa ada batas size ..... 😁
semua penyimpanan sih loncat2 karena sifat file yg dinamis. maksunya ada yg menempati 10 ruang ada yg cuma 1 ruang ada yg 50 ruang. misal ada 2 file dng 1 ruang dihapus(kosong) maka penyimpanan file baru akan memakai 2 ruang itu (bisa seurutan bisa loncat) sisanya akan ditaruh dibelakang. kalau make paradigma naruh file harus seurutan kapasitas 1000000 T juga akan kurang. karena banyak ruang kosong diantara file. apalagi kalau cluster nya 64kb. yg ngomong keknya gak paham cluster.
@@aozoraaoi3745 maaf yg saya bilang loncat2 hanya untuk filesystem NTFS milik windows. Kenapa saya bilang loncat2 karena saat memakai HDD agan pasti kenal dengan istilah defrag dan termasuk salah satu langkah untuk maintenance komputer yg memakai win sebagai OS.
Sekarang coba kita lihat Mac OS dan Linux apakah mereka membutuhkan defrag?
Kalo agan coba copy file pada Linux (mulai win 7 akhirnya juga pakai) dia melakukan calculate HDD space. Bedanya di Linux dia akan melakukan alokasi space yg paling terdekat. Walau begitu tetep ada fragmentasi namun sangat2 kecil dibandingkan NTFS ☺️
@@dark_shinryudikira linux gak pake system loncat2 wkwkwkwk, tanpa system loncat udah cepat penuh tuh storage. wkwkwkw, pelajari soal storage dan cara penulisan knp mesti loncat2. karena itu ada random read/write disamping sequential read/write. yg tidak loncat cuma cd/dvd. semakin banyak file kecil2 akan semakin terfragmentasi penyimpanannya. cuma linux selalu dipisah antara partisi system dan partisi data, itu sebabnya linux tidak perlu mendefrag partisi system, sementara windows biasanya hanya menggunakan partisi tunggal untuk system dan data itu sebabnya perlu didefragment (untuk ssd udah tidak perlu). o iya pelajari tentan gchace file/temporary file yg pasti dipakai semua os terutama yg online. kenapa os online cenderung besar defragmentasinya.
@@aozoraaoi3745 maaf anda membahas file system yg mana ya? EXT2-4, BTFRS, CRAMFS, GFS2, RAISERFS, MINIX, HFS+, XFS atau file system lainnya?
Mungkin anda bahas di level VFS seperti LVM?
Karena dari awal yg aq jadikan patokan adalah EXT4. Dan saya menunggu anda untuk membahas komponen dari EXT4 seperti boot sector, superblock, index bitmap block, inodes, zone bitmap dan data zone.
Maaf gcache yg di maksud apa Galera-Cache??? Kalo itu saya tahu dan sering konfigurasi di MySQL dan MariaDB saat menggunakan Galera cluster.
Daging semua isi dari channel ini ❤
Terimakasih penjelasannya, kejadian ini pernah terjadi saat salah delete file di SSD, padahal langsung di recovery, tidak ada yang bisa terbuka. Kalau hardisk sudah sering kejadian tp pas direcovery filenya masih aman wkwk
lebih dr cukup penjelasannya trims mas🙏🙏🙏🙏
Iya om. Untuk arsip masih pakai HDD sebagai coldfile. Tapi untuk SSD sebagai temporary file project dan cache, master file project masiha ada di HDD. Sudah beberapa kali SSD yang aku pake modar semua karena TBW tinggi, dan seperti biasa, seller yang udah kenal kerusakan seperti aku udah nggak terima klaim garansi SSD lagi.
mau tanya gan pakai nvme atau sata jenisnya ? dan tbw menyentuh batas berapa baru pada mati. soalnya kerusakan SSD gw baru ngerasain dikarenakan masalah kelistrikan. minta info untuk refrensi penggantian SSD
@@zoldha nitip ikut nyari
Backup di Cloud Storage juga om tapi di enkripsi, Cuma masih agak riskan jika itu file project yg ga boleh orang lain tau/bocor.
Nah kalau HDD usahakan jgn simpan zip/rar atau di enkripsi macem bitlocker, enkripsi hdd yg ada malah bikin susah
@amyrenavion5175 Iya. Di cloud storage ada juga master footage untuk salah satu backup utama.
Untuk HDD saya tidak simpan dalam format arsip zip/rar, karena jika terjadi pembusukan data, checksum bisa saja berubah. Tidak ada bitlocker atau encrypt disk lainnya karena jika master hilang atau corrupt bakal susah dianggap hilang.
mungkin anda tidak benar" paham cara kerja, OS (contoh windows) menyimpan file atau folder. kl habis di hapus langsung dijalankan aplikasi recovery, ya jelas bisa di recover. coba isi file-file, terus hapus, dan sebelum scan utk recovery. coba isi lagi hdd nya dengan file file lain (yg paling tidak 90% memenuhi harddisk), sy jamin recovery nya jadi susah atau bahkan mustahil.
jadi kesimpulannya, test yang anda tunjukkan itu masih bias, alias tidak bisa diambil jadi referensi. 🙏
kalau dalam OS windows file system yang lama, file system itu terbagi 3 yaitu : FAT area(file allocation table [bayangkan seperti peta atau denah dari badan file itu sendiri], DIRECTORY area [bisa di bayangkan seperti daftar absensi], dan DATA area [tempat dimana fisik file itu di write, dan windows menganut metode random write utk alasan kecepatan tulis, tidak sequencial seperti penulisan data ke TAPE dan sejenisnya, walaupun utk READ nya jadi lebih lambat, makanya dulu terkenal tool DISK DEFRAGER utk men defragment atau utk menyortir fisik dari bagian" file supaya berurutan agar pembacaan lebih cepat, akan tetapi krn jaman sekarang storage seperti SSD sdh cepat, makanya defrager tersebut tidak terlalu diperlukan lagi].
nah ketika OS menghapus file, sebenarnya tidak benar" dihapus secara permanen (kalau di windows lebih di proteksi, biasanya di masukkan ke recycle bin), tapi hanya namanya saja yg di beri flag/penanda bhw file A itu statusnya dihapus. (mirip seseorang yg status ke warganegaraannya di revoke oleh government, jadi penduduk liar krn tidak diakui oleh negara).
penjelasan singkat sy diatas soal file system, itu utk FAT32 dan FAT16. sedangkan utk NTFS, EXT3, EXT4 saya tidak pernah mengikuti tapi pada prinsipnya sama cara kerjanya.
dan perlu juga di ketahui : antara OS dan BIOS, itu beda membagi area di dalam storage. utk BIOS (saat operating system belum mengambil alih baca tulis ke disk/storage). storage di bagi atas HEAD, TRACK dan SECTOR sedangkan OS (kita ambil contoh windows) membagi area disk terdiri atas CLUSTER. silahkan kalo ada yg kurang tepat, di koreksi utk pembagian area dalam storage ini.
bahkan INT (interupt yg di gunakan kalau menulis/membaca data ke storage) saja berbeda antara BIOS dan OS, utk BIOS interrupt yg dipakai adalah interupt 13h, sedangkan utk level OS interrupt yg digunakan adalah INT 21H layanan 40h :
contoh dlm assembly :
mov ah, 40h ; Subfungsi untuk menulis ke file
mov bx, handle ; BX berisi handle file yang sudah dibuka
mov cx, panjang ; CX berisi panjang data yang akan ditulis
mov dx, offset data ; DX berisi alamat data yang akan ditulis
int 21h
kalau gak salah ingat masuk saja di command promt ketik format/s semua data terhapus tapi lama banget prosesnya dulu saya sudah coba jaman dos sistem
sedangkan untuk mengembalikan data saya dulu pakai undelete atau unformat, banyak orang yang tidak tahu program ini pada jaman dulu
Team SSD yg cuma buat data c aja tanpa dipartisi jadi beli ukuran sedang aja, HDD dari laptop dipasang didvd ato dipakein enclosure
untuk recovari file sebaik nya menggunakan destiny hdd baru, jangan pada hdd yg sedang recovari karane bisa jadi block cluster2 pada track dari sector bersisi file lain yg terhapus tertimpuk /terganti dengan slah file yg direcovari, akibatnya jika ada file pda alamat offset di cluster yg hendak direcovary gagal kerana sdh teganti dengan file lain yg menempati cluster file yg mau direcovey, file recovari secara acak akan menaruh dicluster mana aja yg akan dianggap kosong padahal secara logika masih ada di alamat offsetnya di cluster. itulah kenapa butuh secondary storage sebagai destinasi file recovary, agar recovary lebih akurat. beda hal klo recovari partisi HARDISK, YG DICARI BUKAN FILE TAPI INFO PARTISI CHS, ATAU LBA DARI HDD, MAKA SELURUH ISI PARTISI AKAN DI TUMPLEK KE PARTISI YG PERNAH DI FORMAT ATAU DIHAPUS. DENGAN INFO CHS ATAU LBA SEPERTI AWALNYA.
nyimak om di mana
artinya buat orang yg punya banyak file sensitif dan gak boleh nyebar artinya SSD sangat cocok, karena begitu di delete bukti ilang selamanya hahaha, kalo data penting ya minimal gua back up di cloud storage
untung info ni lewat berandaku.. thanks bang
kayaknya yg masih ngomongin perihal SSD vs HDD cuman di Indo aja yah, pernah nyaranin simpen file mentah baiknya di HDD aja di Tom's Hardware malah kena flaming abis-abisan, udah 2022 masih aja pake hardisk 3.5 conventional katanya
pernah nanya juga di reddit perihal hal yg sama, katanya gak ada riset konkrit yg nunjukin kalo HDD lebih awet daripada SSD
Zaman awal SSD rilis memang itu berlaku. SSD saman dulu badak semua. Sekarang SSD uda kaya kacang. Rebrand pake part rusak hasil RMA uda umum terjadi. Akhirnya kualitas SSD secara global mengalami penurunan drastis.
SSDku jg cuman dipake buat C sama install game krn game sekarang butuh bngt ssd , data utama masih di hdd
nah sy krg beruntung dg HDD khususnya external. Ga pernah dibawa2 or dipindah, hanya untuk backup di rumah. dari dulu yg external 2TB, 8TB, 12TB, semua K.O setelah 1-2 thn pemakaian. Kebetulan yg saya gunakan merknya WD semua. Walau di 1 sisi bisa di recover, costnya besar utk recover 8 or 12TB, krn jasa recoverberdasarkan besaran storage HDD nya, bukan besaran yg mau direcover. klo internal saya pake merk bervariasi, tp ada jg yg k.o jg (seagate/wd), cm bs dg ke jasa recover, krn ga bisa kebaca dg program recovery easus dll.
Cara Mudah biar data yang di hapus hilang selamanya, yaitu dengan di Format & menghilangkan centang pada opsi "Quick Format". Maka proses format tersebut akan lama, karena sistem akan menulis data baru dengan binary 0 keseluruh partisi yang di format.
Saya vote hard disk (di bikin external) unt backup foto² dan video keluarga, juga pdf scan dokumen identitas karena kalau corrupt mudah mengembalikannya. Pengalaman pakai seagate 500gb sudah 10 tahun hanya ada 3% bad sector.
Sedang ssd samsung 870 (dibikin external juga, pakai colokan usb C) saya gunakan unt simpan data kerjaan yg sewaktu² musti di pakai.
Plusnya pakai hard disk, life expectationnya melebihi ukuran umum, hehehe... sudah 10 tahun health nya masi 83 persen an... minusnya speed lelet... kalau jarang di pakai lama hidupnya...
Minusnya, bad sector... apalagi kalau musuh file² ruwet yg di dalam folder plus dalam folder...
Pakai ssd, plusnya speednya kuenceng... bisa pakai usb A atau C, enteng... jarang di pakai pun hidupnya cepet.
Minusnya, life expectation nya lebih dikit, perkiraan 8 tahun paling lama, ini baru jalan 2 tahun, health masi 95 persen
ah saya pakai HDD 2 tb baru 1 tahun jebol hilang semua datanya kena hardwarenya... saya punya SSD eksternal 1tb udah 5 tahun nyala terus karena nempel di PC alhamdulillah aman
Merk apa bang
Bener banget bang teorinya, soalnya saya punya ssd & hdd 1tb semua buat nyimpen data penting ku, alhasil banyak masalah klo buat nyimpen data pake ssd
Mulai sulitnya recovery, data tiba² hilang, mudah corrupt jika terlalu over kapasitas, dan banyak lagi
Tapi bukan artinya ssd itu jelek
Ssd punya kemampuan tersendiri tapi bukan peruntukanya buat nyimpen data
Jadi inget film agen CIA yg pengen hapus datanya di Hardisk sampe dicelupin ke cairan asam. Gua kira itu terlalu berlebihan tapi sesuai teori ternyata kalau data di Hardisk itu gak sepenuhnya dihapus 100% jadi cara terbaik menghapus data di hardisk yaitu menghancurkan hardisknya sampai mengubah struktur molekul piringan Hardisk ke zat lain.
halah terori padahal tinggal timpa saja semua sector juga udah hilang.
Paling praktis ya silahkan pakai file shredder Bang, Hapus data auto lenyap.. gak harus wipe semua sector..
klo soal data penting bukan cuma SSD aja, dosen saya selalu ajarin nyimpen data penting itu di 3 tempat berbeda, 3 media yg berbeda. ya misalkan kita simpen di 3 media berbeda tapi itu semua di 1 rumah, klo kebakaran ilang semua itu. beda lagi klo nyimpen di cloud ditambah di HDD/SSD rumah temen/saudara
Seperti skema server jaman sekarang yang tersebar dimana-mana, makanya untuk hapus akun fb aja harus nunggu 3bulan baru selesai
Ayo bro, tes ssd yg mahalan dikit. Samsung 870 EVO
Banyak rumor katanya merek samsung tuh kenceng, tapi daya tahan memble (khususnya di versi yg satu itu).
Bener ngak?
Tapi ini juga saya baru setengah tera dah jadi 99% aja pake crystall disk.
Harga per performa dibagi 2 aja ntarnya.
Lexar, tinggal diitung aja sih.
Rata2x write speed nya berapa di kali waktu up test nya.
Dan dikasih aja catatan khusus.
kagak berani dia testing ssd bagus, akan unvalidated claim dia soalnya
Samsung, dan banyak brand gede lain uda ga ada yang 120/128 GB. Mungkin nanti sekalian dites pas giliran NVMe aja.
Selain harganya yang mahal juga sih. Jadi cari yang murah2 aneh2 aja. Samsung awet ga ada yang heran, tapi SSD 100ribuan awet bikin geleng2.
@@techandtips Yng 870 evo paling kecil yg 250gb. Makanya harga per performanya ntar dibagi dua aja.
@@heickelrrx Makanya judulnya membuktikan rumor. Rumornya pun dari toms hardware klo ngak salah.
trims ilmunya. semoga berkah atas ilmunya
bisa dihapus permanen kok, ada caranya, di flashdisk & ssd data juga nggak akan langsung terhapus, masih bisa dibaca dengan beberapa metode digital forensik
Bener banget, klo di server ssd dipakai buat eksekusi data program dan untuk simpan data pakai hdd, sampe gw dapet harddisk Enterprise Intel 1.6tb dikasih si bos gw cek harganya 6jt an😂 lumayan lah
Dulu saya pernah dikasih challenge kek gini sama bapak di tahun 2016an.
Tapi karena keterbatasan informasi saya ngerasa gak mungkin, akhirnya saya belajar liat channel luar katanya suruh make easy us, dan gw nyari versi crack dan akhirnya bisa😂
mas bikin konten, SSD untuk data share kantor (kabel LAN), kan file excel kantor kecil2, mgkin max 100 MB. rencana mau ganti hard disk kantor pake SSD biar ga lemot. aman ya harusnya.
sebenarnya sebelum jual hdd atau ssd bekas itu gampang aja
pertama hapus semua data penting sampe kosong, setelah itu isi hdd atau ssd dengan data yang tidak penting, pastikan isinya sampai penuh, kemudian hapus lagi
selamat, data penting kalian tidak akan pernah bisa di kembalikan, bagaimana pun caranya, kalupun bisa di kembalikan, maka yang bisa itu hanya data yang tidak penting
ada program khusus dia bakalan menulis tiap sektor dan hapus jadi kalau di recovery isinya 1 semua atau 0 semua alias tidak terbaca cuma prosesnya lambat banget (jaman dulu hdd sata beneran/server)
betull banget itu .. ..pengalaman .. beberapa hilang dan gak bisa di buka hasil recovernya ..
makasi bg. dgn ini fix ak milih beli ssd yg 256gb aja + hdd tambahan. dripada lngsung beli ssd 512gb tanpa penyimpanan tambahan
Pernah ada pengalaman hardisk perlu banget datanya, gak bisa juga diselamatkan....intinya sama aja
.....
HDD sangat tidak bisa menyamai SSD...... tinggalkan HDD
bang bahas seluk beluk ufs dong, dari keunggulan dan keburukan, apapun itulah semua tntang ufs
Sudah sepenuhnya ninggalin HDD sejak tahun lalu, dan beralih ke SSD M.2 NVMe buat semua kebutuhan, karena milih instalasinya biar gak ribet agar meminimalisasi pengunaan kabel.
Pun teknologi SSD akan berkembang...
SSD klo terlalu sering copy paste file bisa bkn umur SSD menjadi pendek.
ane 10x install ulang windows langsung rusak
Khusus untuk SSD Ini jadi pertanyaan bagi saya kok di video ini bisa ya hasil recovernya seperti itu? saya bekerja sebagai Cloud Arsitek lebih kurang pekerjaanya membangun arsitektur server di cloud, kemaren ada case ga sengaja ngehapus file website salah satu klient , tapi websitenya bisa di balikin kok dengan cara recover, saya nge bangun storagenya mengguna kan SSD malahan , apakah itu tergantung merk SSD atau gimana ya mas? saya juga nyimpan file2 object seperti gambar video dan sejenisnya di storage SSD. ada yang bisa menjelaskan?
yapsss betul, tergantung merek SSD. jadi kita gak bisa asal pilih SSD dengan Storage Besar dan harga murah, tapi juga perhatikan hal hal lain, seperti COntroller itu sendiri si SSD pakai apa.
Klo dari yang pernah saya tahu, recovery data yang bener bukan cuma pake software komersil kayak gitu bang....tapi dicek hexcodenya juga dan ada alat khusus yang dipasang buat micro soldering klo di nand flash kayak gitu
Nah itu uda masuk ranah recovery pro yang tidak bisa dilakukan software. Biayanya bukan untuk sekedar balikin foto atau tugas sekolah yang kehapus.
@@techandtips uhm...kurang tepat bang....tetep pake software juga tapi bukan software yang dibahas video, soalnya nanti akan ngebedah kode biner yang ada di nandflashnya...dan pada dasarnya selama fisik sebuah storage device masih utuh, data tidak hilang permanen, data masih dikembalikan dengan baik tapi dengan cara yang khusus
Iya maksudnya itu cara yang tidak bisa dilakukan user rumahan. Software yang dipraktekin itu maksudnya software yang bisa didownload sendiri sama mas dan mbak kantoran untuk recover sendiri. Bukan cara advanced yang hanya bisa dilakukan yang uda pro gitu bang.
ya kalau hdd / ssd nya diformat doang ya pasti bisa direcover datanya.. (ada yg bisa utuh.. ada yg rusak)
tapi kalau habis diformat lalu di "SHREDDER" pakai metode DOD (Department of Defense) pasti datanya ngga bakal detect 100% kalau direcover.
gw pernah nyoba soalnya pakai software khusus shredder.
SSD itu ROM, jadi data-datanya gak bakal hilang.
SSD kalau bisa sih dijadikan external aja, karena kalau di jadikan tempat OS cepet habis read&write-nya
Mas bahas pilih hdd internal apa external buat nyimpan data penting, buat nyimpan saja.
bener bang, sama kaya pengalaman saya recovery file excel di laptop yg pake hdd, datanya bisa kembali dan terbaca normal, klo dr ssd saat recovery filename nya gak muncul sama sekali malahan.
Agak timpang pengujiannya. Data yg dihapus sama, tapu yg direcover beda beda.
Hardisk tidak diuji datanya setelah recover (buka video) sedangkan SSD di uji
Saran :
1)buka dulu data sebelum dihapus. Untuk memastikan data bagus. Lalu hapus.
2)Kemudian recover dan uji kembali.
3)Lakukan hal yg sama di HDD dan SSD
Sebenernya semua itu sudah dilakukan. Video pengujian aslinya jauh lebih panjang dari ini karena berjam jam. Untuk dijadikan video YT semua harus dimampatkan dan diambil hanya intinya saja. Termasuk video penyiksaan SSD, kalo pernah nonton. Pengujiannya 2 minggu nonstop dan direcord nonstop ngabisin storage puluhan GB hanya untuk 1 video. Tapi begitu jadi durasinya cuma 6 menit, itupun uda termasuk opening dan closing. Video 360 jam harus bisa dimampatkan jadi 6 menit untuk bisa disampaikan tanpa mengurangi esensinya.
Yap... harusnya bagian bagian itu yg di bold. Lbh efektif.
Kalo pengujian pengujian SSD, Tidak sy ragukan. Sy mengikutinya tiap minggu. Dan itu konten yg paling sy suka. Walau durasi dikit tapi bagian penting tidak terlewatkan dan sangat bold.
Komen diatas sekedar kritik dan saran dari fansmu bro.. Karena sgt suka dg channel ini 😁
ini lebih masuk dari kuliah sy dulu pas matkul perakitan komputer hehe
aman bang, data di SSD gaakan ilang, mentok jadi read only pas write cycle udah habis (di mana itu lama banget)
Ini bukan soal gampang ilang atau engga. Tapi kalau terjadi hilang. Bukan chance terjadinya tapi chance bisa direcoverynya.
Wih keren bgt bang penjelasannya, sukses terus bang buat channelnya