WHY WORKS OF CRITICAL ISLAMIC THOUGHT ARE CONSIDERED HEREBY

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 10 июл 2024
  • In this video, we thoroughly explore why works of critical Islamic thought are often considered heretical and do not have the same place as works of classical thought. Classical works such as al-Suyuti's "Lubab al-Nuqul fī Asbab al-Nuzul" and al-Ghazali's "Ihya' Ulumuddin" have long been respected and recognized in the Islamic world. However, modern critical works such as "Mafhūm al-Naṣ: Dirāsat fī Ulūm al-Qur’an" by Nasr Hamid Abu Zaid and "al-Waḥyu wa al-Wāqi’" by Hasan Hanafi are often stigmatized as liberal and heretical.
    Through in-depth analysis using the concept of 'aql (reason) from Muhammad Abid al-Jabiri, Lutfi explains how tradition and culture shape our way of thinking, including in a religious context. He also highlighted the importance of opening ourselves to modern sciences such as hermeneutics, psychology and sociology in studying religion so that we are not trapped in classical reasoning which can hinder progress.
    This video offers a critical and in-depth perspective on the importance of continuing to develop and criticize religious thought, as well as integrating modern science in the study of religion. Witness and understand more deeply the dynamics of classical and critical Islamic thought, and how we can pave the way towards a more advanced and inclusive understanding.
    Don't forget to like, comment, and subscribe to get other interesting content!
    #Islamic Thought #Critical Islam #Islamic Tradition #Islamic Studies

Комментарии • 13

  • @user-py6ed9sd6o
    @user-py6ed9sd6o 19 дней назад +3

    Ada baiknya kita merenungi pendapat Ibnu Qayyim al-Jawziyah yang termaktub dalam I’lam al-Muwaqqi’in. Dia mengatakan, “Orang yang berfatwa dengan hanya mengandalkan kitab yang dia baca, tanpa memperhatikan budaya, tradisi, konteks, dan kondisi, maka sungguh sesat dan menyesatkan”. Bahkan menurut Ibnu Qayyim, dosa mereka lebih parah dibanding dokter yang mengobati pasien hanya berdasarkan kitab kedokteran, tanpa mendiagnosa dan memperhatikan kondisi pasien.

  • @gopal9338
    @gopal9338 18 дней назад

    Pertama dengar arkoun pas dengar pengajian nya , Gus Dhofir.. saya pengin baca bukunya arkoun...ada yg terjemahan Indonesia ga ya

  • @alexandar4635
    @alexandar4635 19 дней назад

    Artefak artefak masa lalu yg masih kokoh membonsai nalar kita

  • @mahantara-z9r
    @mahantara-z9r 18 дней назад

    Mengapa karya2 ulama klasik zaman pertengahan yang dominan diajarkan/dibuat rujukan sampai sekarang? Mohon dijelaskan latar belakangnya pak

  • @Yazidisyqiy
    @Yazidisyqiy 19 дней назад

    nyimak pak dosen😊

  • @kepomaniarandublatung
    @kepomaniarandublatung 20 дней назад

    Blora jateng nyimak

  • @user-py6ed9sd6o
    @user-py6ed9sd6o 19 дней назад +1

    Pengarang kitab al-Furuq, Syihabuddin al-Qarafi berpesan, “Jangan seumur hidupmu terpaku pada kitab. Apabila ada orang yang bertanya kepadamu, tanyakan terlebih dahulu dari mana dia berasal. Berfatwalah sesuai dengan kondisi budaya dan tradisi tempat mereka berasal. Jangan keluarkan fatwa yang sesuai dengan budayamu atau berdasarkan apa yang ada di dalam kitabmu.”

  • @BasoTahu-hl4or
    @BasoTahu-hl4or 13 дней назад

    Ini semua terjadi, karena kita lebih dari 1000 tahun Kita menilai Hukum Allah itu hanya yg berbentuk Ucapan Allah saja, seolah sejarah peradaban manusia, hukum alam, dan psikologi manusia bukan bagian dari Hukum Allah menurut Islam. Akibatnya kita terkurung dalam nalar klasik khas orang2 yg hanya mau melihat semua hal dari kacamata teks hukum saja. Untuk itu, antidotenya utama adalah kita mengembalikan nalar hukum Islam ke tempatnya yg lebih luas, bahwa Petunjuk Allah (Ayatullah) itu juga ada di dalam gerak sejarah manusia, dalam hukum alam, dan dalam psikologi manusia. Dengan begitu kita gak akan terus terperangkap dalam ideologi al Quran Centric (Baca: Ayat Qauliyah Centric).
    Sementara orang Barat, tanpa disadari atau tanpa diyakini sebagai keimanan sekalipun, faktanya mereka tiap hari menggali, merenungi, mengkaji dan (yg terpenting) mematuhi Hukum Allah yg ada di Alam Semesta, yg ada dalam gerak sejarah manusia, dan dalam diri manusia, wajar lah jika peradaban mereka mereka melesat meninggalkan kita.

  • @user-py6ed9sd6o
    @user-py6ed9sd6o 19 дней назад

    Tahir bin Asyur mengatakan apabila pemahaman mu terhadap nas nas syarii hanya digali dari segi zahir dan dari segi harfiah saja maka niscaya akan menyempitkan cakupan makna dan sedikit kontribusi nya namun jika pengetahuan itu memperhatikan ilah dan maqosid nya maka nas nas tersebut akan jadi pengetahuan yang tidak akan hilang makna nya

  • @user-rk1xs2jg4v
    @user-rk1xs2jg4v 19 дней назад +1

    Wahabi ingin islam orsinil sementra dia berjalan tanpa onderdil😅

  • @cintamatematika5793
    @cintamatematika5793 19 дней назад +1

    Orang yang membuat asbabun Nuzul itu seakan akan tahu pikiran Tuhan, pikirannya melebihi pikiran Tuhan. Itu tidak benar, cacat logika

  • @pribumiindonesia1842
    @pribumiindonesia1842 20 дней назад

    Kritik Bible kapan ditunggu.

  • @abdulkarimabhaka1121
    @abdulkarimabhaka1121 20 дней назад

    Mana kritiknya....wkwkwkwk