@@NgomonginUangente jgn kritis2 tanya2 Itu udh di bilang pleciden katanya wajar ada perbedaan pengerjaan di lapangan di video ente, Jd jgn ngerepotin kang cebok
Mungkin itu alasannya kenapa kita tidak perlu heran kalau bertemu mahasiswa-mahasiswi teknik _engineering_ yang gambarnya keliatan bagus dan rapi di mata kita, tapi mereka murung karena gambar-gambar bagus mereka masih salah di mata dosen. Desain-desain _engineering_ memang harus teliti. Selain untuk menghindari kesalahan _angle_ suatu bangunan (seperti jembatan LRT di video), ketelitian juga untuk memastikan bangunan bisa kuat bertahan dipakai sampai bertahun-tahun kemudian. Kalau roboh dan menimbulkan korban jiwa, yang mendesain juga bisa terjerat hukum. Belum lagi kalau semisalnya _(Na'udzubillah)_ kontraktor yang diberi _amanah_ ternyata korup...
terkait dengan disain, maka tergantung mazhab yang digunakan pada Prodi Teknik Arsiteknya, ada Prodi Teknik Arsitek yang fokus tentang disain (untuk urusan teknik sipil, biar orang teknik sipil tersebut yang urus), namun ada juga Prodi Teknik Arsitek yang yang ketika mendisain, harus pertimbangkan juga sisi teknik sipil atas struktur tersebut.
Walah kurang tahu kalau masalah korup, ya... Soalnya perlu bukti sebelum menuding suatu tindak pidana. Tapi saya curiga kalau yang menyebabkan faktor2 di atas bisa terjadi, yaitu karena proses pengerjaan yang terburu-buru. Dan segala sesuatu yang dikerjakan terburu-buru pasti ada kekurangan secara detail. Tinggal masalahnya seberapa fatal kekurangan ini secara sistemik dan bagaimana upaya mitigasinya.
Kebetulan sy civil engineer, Dan pendapat sy itu bukan krn salah Design, membuat tikungan panjang tanpa adanya kolom sangat sulit dilakukan, ditambah adanya keterbatasan lahan untuk memperbesar lengkung. Setiap engineer pasti sdh memperhitungkan kecepatan rencana krn berpengaruh terhadap beban rencana pd jembatan lengkung. Kita patut memberikan Apresiasi dgn para engineer yg merancang jembatan lengkung panjang seperti itu. Dan sy selaku engineer sangat prihatin dg kejadian ini dijadikan isu yg bersifat politisasi.
Orang yg gak tahu soal civil dengan mudah mencibir dan bilang salah design, jelek dll. Padahal para engineer mempertaruhkan reputasi utk bisa membuat terobosan design dengan constraint lahan baik utk peletakan fondasi, dan keterbatasan tempat utk alat2 konstruksi. Soal kemiringan kan juga ada limitasi, kalau terlalu miring utk mengakomodasi speed maka perlu penguatan supaya struktur ga rontok kena gaya sentrifugal.
Setuju bgt sama pendapat mas Rian. Ga mgkn proyek sebesar ini dibuat asal2an bahkan sampai salah design. Kalau tidak ahli dibidangnya, berhati2lah bicara. Sekian banyak ahli yg ikut dlm proyek ini, kecil kemungkinan sampai terjadi kesalahan yg fatal seperti yg disampaikan bapak wamenhub ini. Dan kita sebagai masyarakat, coba lebih kritis lg dalam menanggapi berita. Cari sumber lain yg memang ahli dibidangnya untuk mengkonfirmasi hal2 yg disampaikan pihak tertentu. Be a smart one. Jgn cuma bisa lgsg memojokkan hal yg blm jelas kebenarannya. Cross check segala sesuatu
Lo dibayar mahal bos, dan proyek ini gak murah. Lo bisa bandingkan dengan kereta cepat jakarta bandung yang jelas matang desain karena memperhatikan kecepatan moda yang akan melewatinya. 80 jadi 20 itu geblek deselerasinya!
@@Zuhri2gogw pengen tau bang, ibarat lu nikung atau mau belok.. apa lu tetap pertahankan kecepatan atau ngurangin, bang?? Itu logika simple aja sih, bang.. Kenapa harus jadi hiperbola??
Mohon maaf sebelumnya, tapi menurut saya itu bukan salah design sih. Perlu diperhatikan pembangunan tersebut dilakukan tanpa menambah tiang pancang pada ruas jalan. Untuk merealisasikannya diperlukan teknik yang sangat sulit dimana dapat dikatakan mujizat bahwa jembatan tersebut terlihat melayang. Untuk teknisnya sudah sesuaikan dengan permintaan , hanya saja dari pihak yang peminta mungkin lupa untuk menyatakan kecepatan yang diinginkan sehingga dapat dipertimbangkan kembali. JEMBATAN INI MENURUT SAYA TETAP SANGAT LAYAK DIBERIKAN APRESIASI DAN PENGHARGAAN. Hanya saja masyarakat Indonesia masih sulit melihat kehebatan orang Indonesia itu sendiri. Sekian terimakasih Sukses terus Teknik Indonesia
@@palmae-2974Orang bodoh seperti anda mana paham susahnya desain seperti itu. pindah aja kenegara sebelah yang lebih maju sana, Indonesia masih negara berkembang, Kalau kesalahan semacam ini aja banyak dihina, pastaslah ilmuwan Indonesia banyak pindah keluar negara Karena merasa .tidak dihargai, Lama2 juga negara ini kayak Zimbabwe pejabat nya korup, orang2 pintar pindah negara.
Betul, kecepatan 20km/jam sdh mengurangi rencana EFESIENSI waktu awal. Jd kalau tidak sesuai SPEK tender AWAL, harusnya di bongkar dan di kerja DARI AWAL. Pengurangan sudut jg berdampak dari pengurangan VOLUME. Jd sudah jelas SPEKNYA di LUAR perjanjian Kontrak.
Kesalahan fatal artinya ini jembatan gak bisa di pakai ! Sedangkan ini bisa di pakai dan perancang jembatan ini sudah menyatakan kalau ini jembatan udah sesuai dengan desain gak ada kesalahan dan anehnya mereka komplain setelah jembatan udah jadi padahal sebwlum di bangun sudah di jelaskan lebar jembatan, panjang, kecepatan keretanya itu sudah tertera harusnya komplain sejak awal, ini kayak di sengaja nyari salah
Ini menurut saya bukn masalah pertama kali, ini hanya masalah kurang profesionalitas. Tolong pak diawasi tendernya pak, banyak nepotisme, dan korupsi disana😢
Tepat, pengurangan sudut berarti ada pengurangan volume. Sudah pasti pelaksana dan kongkalikong untung banyak dan masyarakat jd korban di kereta. Harus di tuntut dan di bongkar ulang kalau pengawasannya AMANAH
@@bambang4333ya makanya kan lebih enak make tenaga luar alias tenaga kerja asing kulinya biar lebih kompeten eh tp rakyat ga terima maunya tenaga dalem negri Eh kok 😂😂
@@RobotBodohbukan tenaga kerja yg korup, tenaga kerja mah cuma terima gaji, yg ngatur2 proyek sama pendanaan noh salahin, malah nyalahin pekerja kocak 😂😂😂
@@_martian101 siapa yg nyalahin 🤣 Itu udh berita dimana mana kan gw cuman nyambung kata kata dia 🤣🤣 Kurang kompeten ga disebutkan apa dan bagian apa ga kompeten sah sah ajh gw nyautin gitu 🤣🤣
Gue yakin ini sebenernya bukan salah di sisi teknik atau ilmu, tapi lebih ke koordinasi sama komunikasi. Ya contohnya kayak keretanya sendiri yang katanya tiap biji speknya beda beda. Jadi inget dulu jaman kuliah ngerjain tugas presentasi pake cara estafet, bukannya jadi runut malah jadi kentut😂
@@GhostRider-ur7eu Ya gak juga sih, cuman keliatan banget aja noob-nya😂. Paling enggak masih bisa dipake dan gak mangkrak, itu udah nilai plus banget karena Jakarta emang butuh transportasi masal yang gak lewat jalan raya. Yang jelas ntar kalau mau bikin ginian lagi gak ada alasan buat bikin kesalahan serupa kalau gak mau ancur reputasi sama harga sahamnya
@@boomer19450overall gue setuju ama niatnya redzim gan... Gue sangat ndukung ... "Mending g mangkrak.." krn emang JKT parah macet n mobilisasinya Namun... Bukan cuma gebleknya INKA juga.... Ad salah kontraktor jembatan nya ........ Dari awal kan kudunya mikir kalo belok terlalu kekecilan Maka g bakal bisa cepet .... Lhaa kok diterusin ? Brarti BUMN yg mbangun kan GOBLOK udah gitu.... KAI yg bakal jd operator kok y mau aj nerusin ? GOBLOK DOBEL ditambahin beda speak antar kereta yg merupakan keGOBLOKAN KAI. bener2 uang sekolah yg mahal bagi republik ...... Smoga aj mereka visa belajar dr pengalaman ..... Smoga ..... *Kalo SDM nya ber IQ tinggi utk menyadari kesalahan masa lampau 😂.... Kalauuuuu 😂😂😂
Yg di Palembang ini hampir seumuran jg dgn LRT velodrom - Pegangsaan dua. Heran juga alasannya pertama. 😂 Padahal udah pernah bikin. 2 jalur di 2 pulau pula.
Yang penting aman..Errors are human..yang pening kesalahan tidak diulangi..belajar memperbaiki oesalahan dan menghindari kesalahan serupa..dan LRT nya bisa aman melintas jalan tersebut... Keamanan nomor 1!
80km/jam ke 20km/jam margin nya besar banget, satu kesalahan operasional bisa bikin ga sekedar de-railment, bisa limbung dan jungkir. Ada baiknya kembali ditunda dan rombak, terlalu beresiko
Bukan salah disain, tapi disain menyesuaikan lokasi. Wajar saja demi keselamatan kereta harus melambat di tikungan, berlaku di semua tikungan jalan manapun
Menurut sy tdk ada yg salah krn pada saat menikung memang kereta akan mengurangi kecepatan itu sdh pasti apalagi tdk jauh dr tikungan sdh ada stasiun dan kereta harus berhenti...wajarlah apalagi lahanya terbatas...good job lrt..👍👍
Saya dulu sering naik kereta keluar kota, tiap belokan lumayan pasti melambat, lha ini kl melambat dibelokan tajam dan panjang didalam kota pada ketinggian seharusnya wajar, infonya itu opsi terbaik dan terefisien ketimbang mengorbankan gedung2 hotel dll disekitar.
Bodo lu, kecepatan menurun tajam kok wajar lrt di tikungan itu harusnya minimal 40 km per jam Jika ada kesalahan kecepatan di tikungan bisa anjlok itu lrtnya
Dampak negatif nya banyak itu. 1. Perawatan, lengkungan di LRT SUMSEL selalu diolesi pelumas karena bisingnya bikin ngilu dan itu pun tidak mengurangi bisingnya. 2. Perawatan keretanya bakalan bengkak 3. Gagal memangkas waktu 4. Tentunya kenyamanan. Entah lengkungan tersebut ngeluarin suara gesekan besi atau tidak. Kalau di Sumsel desingan besinya bikin ngilu
Bener tuh pas mau belok bedenging kuping (brisik banget bisa pecah telinga) harus dilumas terus itu. Belokan Simpang TAA, Simpang Polda, Simpang Angkatan 45, Simpang 5 DPRD, dan Simpang Charitas
LRT Palembang itu hanya bahan percontohan dulu..., kalo nanti yg bagus nye baru di bangun LRT di Jabodebek. Palembang kota nye gak maju belum banyak gedung pencakar langit disana..., masih kalah sama Medan dan Batam. Palembang itu beradik kakak sama kota bengkulu itu yg gak maju maju daerah nye itu dari segi ekonomi dan pembangun gedung pencakar langit.
Civil engineering nya udah oke, desain udah mantep itu. Faktor area yg jadi hambatan. Di bawah sudah ada infrastruktur yg sudah jadi, ruas jalan yang menapak tanah pun sudah fix karena bersebelahan dengan gedung pencakar langit. Bisa aja klo mu dibikin tak terlalu belok, pilihannya antara jalan dibawah itu dimatikan atau jalurnya dibikin melewati area terbuka gedung sekitarnya. Nggak ada pilihan yg bener kan.. Sedari awal proyek ini memang tak memungkinkan untuk desain yg lebih bagus daripada ini, imo. Justru menurut gua ini mahakarya, dari segi pembangunannya ya. Karena long span radiusnya bener2 panjang bgt lho itu, tumpuannya cuma 1 aja di tiap ujung radius. Nggak mudah ngebangun hal semacam itu jauh lebih rumit dibanding jalan layang pada umumnya.
Menurutku solusinya cuma ganti slabtrack aja, kalau memang yg dipermasalahkan kemiringan kereta, tinggal slabtrack diganti dengan yg lebih miring. Kalau yg dipermasalahkan sudut lengkungannya, ya, emang masih ada lahan sisa yah? Kalau dibongkar dibikin model 2 tiang kanan kiri jalan apa memungkinkan gaes?
@@steel_mac kalo lintasannya dimiringin dan dipaksakan kecepatan tinggi, coba dipikir apa yang terjadi kalo ada emergency dan kereta harus berhenti di atas lengkungan? Gimana efeknya kalau tiba-tiba harus deselerasi mendadak karena suatu hal, sementara slab track didesain miring? Jangan lupa tiang penyangga jauh untuk menyalurkan impact dari kereta yang rem tiba tiba.
@@amirulhakim9898lah bukannya emang pengen dimiringkan kan, yg dimasalahkan kan itu kereta lewat lengkungan tapi si kereta tetep datar, padahal kan harusnya miring. Dari masalah itu ada beberapa opsi, 1. Longspan nya dibongkar dan diganti lebih lengkung (kalo memang ada lahan sisa) dan sedikit dimiringkan, 2. Longspan tidak dibongkar tapi slabtrack diganti dengan yg lebih miring dan dibantu rel paksa (itu pun jika ruang bebas jalur kereta di longspan masih ada). . Kalo menurutku yg paling masuk akal ya ganti slabtrack ditambah rel paksa. Walaupun ada emergency dan berhenti di lengkung ya gapapa, kereta KAI juga berhenti di lengkung gak tiba2 ambruk. . Tapi ya gak tau juga kebijakan yg diatas awkwowkowk
@@steel_macyang permasalahin ya orang lulusan ekonomi. Banyak ahli yang bilang kalo emang udah sesuai dari sisi teknik. Klaim bahwa lintasannya harusnya dimiringkan menurut saya ya salah, coba baca lagi kritik saya sebelumnya. Tapi apalah saya yang cuma lulusan teknik mesin, mending lanjut bikin gaduh.
@@amirulhakim9898 nah itu yg aneh, mereka pengen operasional 80kpj tapi di lengkung, dari situ aja udah heran saya. Kita belok di lampu merah aja melambat (kecuali anda marc marquez wkwkk). Lintasan di lengkung dimiringkan memang gakpapa kok, tapi tentu gak miring banget.
Ini sudah sesuai mas, kalau mau lebar jembatan di perlebar dan sudutnya di perbesar harus ada tiang penyangga di bawahnya sedangkan di bawahnya ada jembatan tol layang dan jalan tol lainnya, dan arsitek luar negeri juga banyak memberikan apresiasi karena berani ngambil keputusan ini karena takut jembatan ini gagal karena keretakan dan tidak kuat menopang, karena kalau mau sempurna banyak yg harus di korbankan di bawahnya seperri jalan tol, ini sudah sesuai desain dan yg mempermasalahkan kecepatan mereka gak mikirin keselamatan
selepas dari itu, jembatannya keren sih, krn selain belokan, tengahnya full gantung. solusinya ya, memiringkan rel (Tilting) agar kecepatan bisa ditingatkan
Kalo dimiringkan berarti kecepatan ditingkatkan, sementara masih dekat Stasiun, jadi kurang optimal. Hal2 tersebut pastinya sudah dipikirkan para engineering kita.
Saya pikir sangat wajar apabila suatu kendaraan atau alat transportasi seperti KRL yang demi keamanan dan keselamatannya harus mengurangi kecepatan s.d 20km/jam saat melintasi tikungan tajam. Apalagi ini adalah rangkaian gerbong kereta yang nantinya bermuatan cukup banyak manusia. Tentu saja tidak mungkin saat KRL melintasi tikungan yang tajam seperti di mampang kuningan itu kecepatannya 80km/jam, sebab KRL tidak didesign untuk kecepatan tinggi seperti kereta cepat. Demikian harap mikir...😉👍
NO! Come on ini concern yg perlu mitigasi sebelum operasional, ini masalah keselamatan operasional puluhan tahun kedepan, satu kejadian kereta gagal melambat hingga 20km/jam(jauh sekali dari operasional 80km/jam)sudah cukup buat insiden fatal, skenario terburuk momentum kereta nya cukup untuk merusak longspan nya, amit2 kereta jatuh ke jl raya dibawah.
Banyak yang ngerendendahin pembangunan ini padahal kesalahan kayak gini tuh emang biasa, di luar negri aja yang cukup maju masih aja banyak kesalahannya Mending kita syukuri aja nikmat yang sudah ALLAH berikan, JANGAN BANYAK NGELUUH!
Udah dicariin kesalahannya, bukannya terimakasih karena dikasih tau .. coba aja bilangnya sama mekanik pesawat kepresidenan, kalau pesawatnya bermasalah biarin aja gak usah dicari-cariin kekesalannya 😃
Jembatan tsb mmg memecahkan masalah konstruksi saat itu yaitu dana dn waktu. Konstruksinya bsa di bangun lbh cepat tanpa ada banyak perubahan dibawahnya, tp menimbulkan masalah oparasional di kemudian hari. Hidup mmg pilihan
kok sudut lengkungan.. parameternya kan 2,(sudut)kemiringan track dan radius lengkungan.. kalo memang radius lengkungan kurang panjang,mungkin kemiringan track bisa ditambah
Kemungkinan kemiringan rel luarnya om kurang tinggi, klo di peraturan sudut terkecil dengan R = 280 meter harusnya kemiringan rel luar itu harus 15 cm Saya pikirnya itu bisa max di 60 km/jam harusnya dan taspat bisa minimal di 40 km/jam
@@arifbudiutomo9487 dulu waktu kerja di pembangunan stasiun taichung.. di peron(island) rel agak menikung, yg tentunya rel miring islandnya ngikut miring ngikutin ketinggian dek kereta..
@@cladiuz7969 nah ini yg saya sempet mikir wkwkwkk, soalnya sayang bgt misal jembatan ini dibongkar lgi. Itu jembatan lengkung terpanjang tanpa tiang di tengah, dan setau saya yg desain engineer S2 jebolan ITB
Iyaa,,,itulah alasan pembengkakan anggaran bwt pembuatan LRT nya😂😂. Sbnernya arsitek kita itu d.bantu dngan orang jepang itu dh bagus mendesinnya,,,namun yg namanya orang indonesia,,nyari lahan laah,,bwt project mana yg sekiranya kuncuran dananya yg deras,,,dan manipulasi uang pun bekerja d.situ,,,td.nya mo ngrenov stadiun jis sasarannya,,tp gak kena,coz ternyata dh standar fifa,😂😂😂 Klo gak percaya,,coba dh,bkin tim audit keuangan independen bwt ngeaudit project LRT atw kereta cepat.pasti selalu ad biaya yg "gmnaa gtu",,we know laahh,,,😂
Jawabannya sudah dijawab mimin Ngomu sendiri tuh di akhir video... "Apalagi ini pertama kalinya Indonesia ngerjakan LRT" wajar kalo produk pertama ada aja yg kurang.. Mengurangi kecepatan adalah jalan keluar masuk akal yg paling aman utk menghindari celaka.
menurut saya ini termasuk keberhasilan menemukan masalah sebelum terjadi kecelakaan, disini kita busa melihat ketelitian dan termasuk penyempurnaan pekerjaan. sebelum full operasi
tim supervisi umumnya melakukan pengawasan terhadap approval drawing yang ada. ini drawingnya yang salah. orang perencanaannya yang keliru. mestinya di kontrol nya ya dikonsultan ya.
Cuma masalah lintasannya aja terlalu melengkung. Tinggal kurangi kecepatan saat melintas, beres! Anies mana bisa bikin ginian. Bikin stadiun aja temboknya rubuh. Shuttle buss mau masuk parkiran aja harus extra hati2, kalau ga bisa hancur itu atap busnya...gimana double decker mau masuk situ 😂
Sebetulnya kalau pd saat rencana pembangunan melibatkan para pakar gak akan terjadi hal seperti ini.. pasti ada pihak yg ditinggalkan, ntah masinis ntah siapa yg lebih paham mengenai rel perkeretaapian. Hal seperti ini sering terjadi pada saat membangun fasilitas aksesibilitas buat penyandang disabilitas..mereka asal bangun tanpa bertanya kepada usernya sendiri yaitu penyandang disabilitas..akhirnya fasilitas yang sudah dibangun tidak terpakai. Contoh, guiding block atau ubin pemandu buat tuna netra, dulu dipasang asal asalan sehingga salah pasang untuk pemandu jalur harusnya ubin bergaris malah dipasang ubin peringatan yang bulat bulat. Sekarang di Jakarta lumayan sudah tidak ada lagi kesalahan kesalahan spt itu karena semenjak terbitnya UU nomor 8 tahun 2016 Pemprov selalu melibatkan penyandang disabilitas.
Gak papaa.. sekalian menikmati pemandangan Jakarta dengan lebih seksama n dengan tempo yg selambat2nya😁👍 Bagi gua yg bukan orang Jakarta, begitu berasa jadi wahana menyenangkan😁👍
Pertama kali apanya, emang LRT Palembang apaan .. Kalau ngasih info tolong dicek lagi dong .. Lagian nih salah desain kesalahan yg cukup fatal.. karena berdampak ke keamanan dan efisien LRT tersebut..
IMHO Human error is still an error yang harusnya bisa dihindari. Saat design harusnya bukan hanya bentuknya yang indah, tapi juga harus perhitungkan segala aspek termasuk titik beban, safety, kecepatan kereta saat melewati, dll. Dan sebelum pembangunan dimulai pihak pemerintah, pengembang dan designer harus tau semua detilnya. Karena sudah jadi ya mau gimana lagi, tinggal sesuaikan saja dengan yang ada. Ga mungkin juga ga dipakai kan? Yang saya sayangkan adalah ucapan pihak pemerintah yang tidak mau mengakui human error ini. Entah ini kesalahan pihak siapa, tapi bukan berarti karena ini proyek pertama lalu kesalahan bisa dimaklumi karena ini proyek besar yang akan dipakai jauh bertahun² kedepannya.
Ckikiki... Sebelum dia berdoa sudah ada uji coba, sebelum di media sosialkan mereka sudah merehab pembahasan, sebelum terjadi ini di bahas media. Sebelum di media di publikasikan orang lain ini sudah di peritungkan keselamatan, dan sudah sampai pembahasan penurunan kecepatanya... Kalaw asal koment dia sih gpp... Tapi itu loh kalaw bioang misal kasian mereka, kaya seolah olah masalah ini gak ada yang mikirin sbelum uji coba. Berasa misal bikin ayunan di jurang temen dia mau yang uji coba wkwkwk. Dah berasa kaya mau ngatain bakal banyak yangbkati, trus punyanopini kasian temen mereka, tetapi mereka itu loh. Siapa mereka mereka.. 😅😅😅😅
@@mrjhackone1933 kamu tahu apa yg akan terjadi? Emang dg perhitungan manusia, tdk pernah akan terjd musibah? Baca berita yg kecelakasn saat uji coba kereta cepat ke Bandung? Musibah itu datangnya dr Allah, meski perhitungannya tepat, kl Allah Berkehendak, "Kun Fayakun". Tdk ada yg bs mengubah Kehendak Allah, kecuali DOA. Mknya sy doakan, agar jgn ada masalah di kemudian hari. Jelas itu ada kesalahsn, jelas ada resiko ke depan, mk cuma DOA yg bs menghindarkan musibah. Paham, wahai org yg tdk percaya Tuhan?
KESALAHANbafalah KEBENARAN yg tertunda,tentu kalo mau terus belajar dn terus belajar dr jesalahan tentu selalu memperbaiki diri dn tdk jd bangga diri semangat Maju Negriku,teruslah LITBANG dn tingkatkan kenampuan dlm persaingan GLOBAL.
bahas juga yg Siemens komplain gara2 ada perubahan spesifikasi keretanya min, yg mengakibatkan kereta berhentinya kurang pas dipintu. pertanyaan saya, perbedaan spesifikasi itu udah dibicarakan dari awal atau tiba2? karena mau gak mau harus nambah anggaran karena ada perbedaan spesifikasi. Btw Siemens disini sebagai penyedia softwarenya.
Kata arsiteknya gak ada salah desain... Karena emang lahan nya cuma ada segitu.. Kalo mau bikin lengkungan yang lebih panjang harus ada pembebasan lahan lagi yang biayanya juga mahal..
Kalau udah tau proyek pertama mending mbayar banyak engineer luar yang udah kompeten dan ngasih kontrak buat share teknologi, ilmu atau apalah itu. Dari pada gini anggaran serius hasil bercanda✌
Selama tidak membahayakan penumpang tidak terlalu masalah. Kesalah kecil di bidang engineering bisa saja berdampak pada struktur bangunan, belum lagi kalo ada gempa. Harus terus dimonitor integritas bangunannya. Kalo tidak ada masalah di integritas bangunan masih bisa diperbaiki nanti kalo sudah BEP. Yang penting kedepannya jangan ada lagi kesalahan seperti ini.
proyek si Nganu, kesalahan sebesar gunung juga, gak akan kelihatan. kalau kesalahan Pak Anies sekecil biji pel37 semut juga bakal di goreng sampai gosong.
Proyek yg ngurus orng banyak yg salah juga banyak orang ,, mau salahin siapa kan bingung Ibarat pasar senen kebakaran siapa yg mau dsalahin kan bingung Kesalahan anis punya kesalahan dia pribadi Bedanya dsitu ,, pola pikirnya ajh yg salah ,, sama halnya kaya anda nyama nyamain ilmu sosiologi dan psikologi ya beda ,, mentang mentang sesama logi disamain. Intinya udh ga usah berpolitik dr pada bela satu sisi nyakitin sisi lain ,, mau jokowi nyungsep kek mau anis kecebur got kek hidup kita masih baik baik saja tanpa politik . Miminnya juga udh ngingetin lagi gabahas politik juga kan. Sehat sehat terus mas e ,, semoga anis bisa menang sesuai harapan anda ya.
ORANG AWAM BANGUNAN KRITIK TENTANG DESAIN ... YA TONG KOSONG BUNYI NYARING ... Seperti dijelaskan Pak Basuki, untuk kecepatan tertentu PERLU LENGKUNGAN TERTENTU ... Semakin KENCANG KERETA, perlu lengkungan SEMAKIN BESAR ... Namun karena di area itu SUDAH PADAT BANGUNAN TINGGI, jadi lengkungan yang disesuaikan area kosong yang ada. Jika tetap ingin melaju kencang, BEBERAPA BANGUNANNYA YANG HARUS DIROBOHKAN.... PILIH BANGUNAN YANG DIROBOHKAN ATAU LENGKUNGAN MENYESUAIKAN ?
@@diomugia8528 seharusnya cari yg ud profesional dan udah biasa mengerjakan, meski lebih mahal. Trs kl udah jadi gini, butuh dana tambahan lagi buat revisi 🤣🤣
@@farizashar3600 ntar pake tenaga kerja asing yg lebih propesional malah di sebut usang asing aseng, giliran pake tenaga kerja lokal malah di sebut kurang propesional🤣🤣🤣
YG PERTAMA LRT DI BUAT OLEH ANAK BANGSA YG GENIUS , SALAH DESAIN DI TIKUNGAN ITU LUMRAH DAN BISA DI PERTANGGUNG JAWABKAN SEKALIGUS MASYARAKAT KAN BISA MENERIMA PTOYEK BESAR LRT INI , PADA AKHIRNYA PAS MELINTAS DI TIKUNGAN DI SITULAH MAFAATNYA BISA DI RASAKAN PENUMPANG UNTUK MELIHAT LIHAT KE INDAHAN KOTA JAKARTA DGN JELLAS DAN SANGAT MEMANJAKAN MATA PARA PENUMPANGNYA ...!!! AAMIIN...YRA
Suara gesekan roda dan rel terasa kasar dan berbunyi,ini apakah tidak bahaya selain akan cepat aus nya rel dan roda akibat gesekan ini dan juga akibat dari gesekan itu akan menimbulkan gaya tekan kesamping yang berakibat jembatan akan juga lama lama akan Gerber bergeser😂
Usul : apa masih bisa dan boleh, pada belokan salah satu rel (pada masing2 arah) ditinggikan sedikit, untuk menghindari slip shg kecepatan bisa ditambah/ lebih dari 20 km/jam.
bukannya perlambatan speed ketika melintasi tikungan itu normal? sebagai perbandingan dengan tokyo yurikamome line (LRT) juga memiliki tikungan yang sudutnya tajam seperti ini, kecepatannya juga melambat, kisaran 25km/h ketika melintasi tikungan. jadi sah2 saja jika kereta harus berjalan lambat ketika melintasi tikungan tajam.
Sebenarnya memang normal tapi ya begini lah Indonesia. Wamen BUMN itu bukan engineer tapi suka usil cawe-cawe kerjaan orang lain yg bukan kompetensinya. Dalam perencanaan desain sebuah jalur kereta bisa direkayasa untuk kecepatan tertentu. 1. Ada yang namanya cantiplier atau biasa disingkat cant (sudut miring rel ketika ditikungan). Semakin miring sudut rel maka dengan radius tingkungan yg sama kereta bisa berjalan lebih cepat. Istilah tekniknya positive/negative cantiplier. Sayangnya dari awal desain memang direncanakan pake positive/negative cant. Untuk memudahkan dan menyederhanakan proyeknya dipilih untuk penggunaan neutral cantiplier alias datar ga ada perbedaan tinggi rel. Karena ini akan memperumit desain struktur penyangga bebannya. 2. Meskipun pake neutral cantiplier, desain track masih bisa direkayasa untuk kecepatan yg lebih tinggi asalkan radius tikungannya dibesarkan. Contoh kereta cepat yg sama-sama pake standard gauge 1435mm dengan LRT. Bisa jalan dikecepatan tinggi ditikungan karena radius belokannya sangat besar dan butuh terowongan dan jembatan agar design speednya tinggi. Tapi ini ga memungkinkan mengingat keterbatasan lahan dan biaya. Karena tidak memungkinkan akhirnya diputuskan agar kecepatannya dikompromi dan design speed yang lebih rendah. Dalam dunia teknik kompromi itu wajar selagi dilakukan pake perhitungan rasional. 3 parameter penting yaitu 3 O, On time, On specs dan On budget. Ga boleh semena-mena minta specs tinggi kalau budgetnya ga cukup, begitupula sebaliknya. Ketika speksifikasi sudah dikonsultasikan dan disetujui. Setelah itu kontrak ditandatangani. Proyek berjalan. Nah setelah selesai konyolnya Wamen BUMN ini baru koar-koar. Padahal speksifikasi sudah disetujui bersama. FYI, buat yang belum paham, untuk desain rel itu mengacu ke spesifikasi DJKA Kemenhub sedangkan pengerjaan struktur beton adalah tanggung jawab Adhi Karya. Yang namanya engineering project kalau spesifikasi teknis di DED (Detail Engineering Drawing) ga disetujui bersama ya mana boleh jalan apalagi tanda tangan kontrak. Inilah yang dikhawatirkan karena orang akuntan macam Wamen BUMN mana paham model ginian. Dari sini kalau dicap cacat desain itu sebelah mana? Kasihan designernya, dicacat-cacatin sama orang yg ga paham. Tim ngomongin uang juga disini minim pengetahuan untuk bisa melakukan koreksi karena memang bukan ranahnya tapi berani ikut campur. Itulah kenapa rumpun keilmuan soshum dan saintek itu dipisah. Bukannya orang soshum ga boleh bersuara, tapi mereka harus lebih berhati-hati karena pendekatan ilmunya berbeda. Jadi untuk berproses jadi paham butuh lebih dari sekedar proses.
Sebenarnya bukan salah hitung,awalnya belum tahu panjang sudut kereta yang akan dibeli itu seperti apa? Kalau keretanya seperti kereta yang beroperasi di Kelapa gading itu sudah sesuai sudut belokannya. Nah sekarang solusinya memang harus keretanya yang lajunya dikurangi yang penting semua bisa beroperati tidak harus membongkar lagi yang memakan biaya.
Yang bilang salah design bisa dipastikan baru belajar design, dan yg komen salah design dipastikan belum belajar design...dan yg menyalahkan/membela design pihak lain berarti pinginnya design nya yg bener...🤭...🇮🇩👍☕☕
Kmren dnger pnjelasan dr dosen teknik sipil. Itu bkn slh design. Tp krn emg tanpa tiang sudutnya udh diperhitungkan sedemikian rupa supaya kuat menopan beban diatasnya.
Jujur based on Komen2 dr org teknik sipil d comment section ini gw jd sebel sm channel ini dn pak menteri. Jd malah misinformasi. Tolong di koreksi beritanya ya mbak channel, sebisa mungkin Dr semua sisi Dan lebih lengkap.
coba deh tonton di yt tanggapan yang buat designnya, itu bukan salah design, tapi emang sudah seperti itu design yang terbaik dengan kondisi lahan yang terbatas. dan bukan karena ada kesalahan komunikasi di tim
simple aja, gak mau ambil ahli desain 1 orng yg ahli dlm tikugan jln kereta api dgn sudut tertentu. klw diambil 1 orng yg ahli rel kereta api pasti kecepatannya gak akan di kurangi. sya gak pernah naik kereta api tapi dri sudutnya dan kecepatannya dan muatan kereta api berton ton besi , syya rasa sudut begitu berbahaya klw keceptan 80 km/ jam bisa bisa kereta apinya terbang / keluar jalur dri relnya. ada namanya simulasinya ada ahli fisika di indonesia masa sebelum di sahkan proyek besar begitu gak ada simulasi,gak ada hitungan fisikanya. saya rasa kejar target itu.
Proyek yang bikin saya kurang tidur berbulan-bulan 😴
Kenapakah demikian?
@@NgomonginUang Saya kebetulan kerja di tim electrical design inka yang kebetulan juga mengerjakan proyek normalisasi lrt ini min. 🤣
Wahhh?? Banyak yang bisa dikonfirmasi dong nih lewat kamu?
Fatal gak sih nih kesalahan ini? Dan dampaknya gimana ya?
@@NgomonginUangente jgn kritis2 tanya2
Itu udh di bilang pleciden katanya wajar ada perbedaan pengerjaan di lapangan di video ente,
Jd jgn ngerepotin kang cebok
Potensi bahaya kalo lupa kurangi kecepatan ?
Mungkin itu alasannya kenapa kita tidak perlu heran kalau bertemu mahasiswa-mahasiswi teknik _engineering_ yang gambarnya keliatan bagus dan rapi di mata kita, tapi mereka murung karena gambar-gambar bagus mereka masih salah di mata dosen.
Desain-desain _engineering_ memang harus teliti. Selain untuk menghindari kesalahan _angle_ suatu bangunan (seperti jembatan LRT di video), ketelitian juga untuk memastikan bangunan bisa kuat bertahan dipakai sampai bertahun-tahun kemudian. Kalau roboh dan menimbulkan korban jiwa, yang mendesain juga bisa terjerat hukum.
Belum lagi kalau semisalnya _(Na'udzubillah)_ kontraktor yang diberi _amanah_ ternyata korup...
dan negara dengan paten tehnik sipil terbanyak adalah china sekarang
Ya gitu kenyataannya
Bawah
terkait dengan disain, maka tergantung mazhab yang digunakan pada Prodi Teknik Arsiteknya, ada Prodi Teknik Arsitek yang fokus tentang disain (untuk urusan teknik sipil, biar orang teknik sipil tersebut yang urus), namun ada juga Prodi Teknik Arsitek yang yang ketika mendisain, harus pertimbangkan juga sisi teknik sipil atas struktur tersebut.
Walah kurang tahu kalau masalah korup, ya... Soalnya perlu bukti sebelum menuding suatu tindak pidana.
Tapi saya curiga kalau yang menyebabkan faktor2 di atas bisa terjadi, yaitu karena proses pengerjaan yang terburu-buru. Dan segala sesuatu yang dikerjakan terburu-buru pasti ada kekurangan secara detail. Tinggal masalahnya seberapa fatal kekurangan ini secara sistemik dan bagaimana upaya mitigasinya.
Kebetulan sy civil engineer,
Dan pendapat sy itu bukan krn salah Design, membuat tikungan panjang tanpa adanya kolom sangat sulit dilakukan, ditambah adanya keterbatasan lahan untuk memperbesar lengkung.
Setiap engineer pasti sdh memperhitungkan kecepatan rencana krn berpengaruh terhadap beban rencana pd jembatan lengkung.
Kita patut memberikan Apresiasi dgn para engineer yg merancang jembatan lengkung panjang seperti itu.
Dan sy selaku engineer sangat prihatin dg kejadian ini dijadikan isu yg bersifat politisasi.
Orang yg gak tahu soal civil dengan mudah mencibir dan bilang salah design, jelek dll. Padahal para engineer mempertaruhkan reputasi utk bisa membuat terobosan design dengan constraint lahan baik utk peletakan fondasi, dan keterbatasan tempat utk alat2 konstruksi. Soal kemiringan kan juga ada limitasi, kalau terlalu miring utk mengakomodasi speed maka perlu penguatan supaya struktur ga rontok kena gaya sentrifugal.
Setuju bgt sama pendapat mas Rian. Ga mgkn proyek sebesar ini dibuat asal2an bahkan sampai salah design. Kalau tidak ahli dibidangnya, berhati2lah bicara. Sekian banyak ahli yg ikut dlm proyek ini, kecil kemungkinan sampai terjadi kesalahan yg fatal seperti yg disampaikan bapak wamenhub ini. Dan kita sebagai masyarakat, coba lebih kritis lg dalam menanggapi berita. Cari sumber lain yg memang ahli dibidangnya untuk mengkonfirmasi hal2 yg disampaikan pihak tertentu.
Be a smart one. Jgn cuma bisa lgsg memojokkan hal yg blm jelas kebenarannya. Cross check segala sesuatu
Lo dibayar mahal bos, dan proyek ini gak murah. Lo bisa bandingkan dengan kereta cepat jakarta bandung yang jelas matang desain karena memperhatikan kecepatan moda yang akan melewatinya. 80 jadi 20 itu geblek deselerasinya!
@@Zuhri2gogw pengen tau bang, ibarat lu nikung atau mau belok.. apa lu tetap pertahankan kecepatan atau ngurangin, bang??
Itu logika simple aja sih, bang.. Kenapa harus jadi hiperbola??
@@Zuhri2golo kira motogp yg harus nikung di kecepatan tinggi.. 😂kocak😂
Kecepatan 20 KM/ jam saat melintas manfaatkan utk Selfi dg panorama yg bagus
Mohon maaf sebelumnya, tapi menurut saya itu bukan salah design sih. Perlu diperhatikan pembangunan tersebut dilakukan tanpa menambah tiang pancang pada ruas jalan. Untuk merealisasikannya diperlukan teknik yang sangat sulit dimana dapat dikatakan mujizat bahwa jembatan tersebut terlihat melayang. Untuk teknisnya sudah sesuaikan dengan permintaan , hanya saja dari pihak yang peminta mungkin lupa untuk menyatakan kecepatan yang diinginkan sehingga dapat dipertimbangkan kembali. JEMBATAN INI MENURUT SAYA TETAP SANGAT LAYAK DIBERIKAN APRESIASI DAN PENGHARGAAN. Hanya saja masyarakat Indonesia masih sulit melihat kehebatan orang Indonesia itu sendiri. Sekian terimakasih
Sukses terus Teknik Indonesia
Siapa yang ngitung we🤣
Hahahaha,,, itu bukan bikin gado2(sesuai permintaan) ,,, hadeh....
iLok ahhh😂😂😂
Kita harus menghargai karya anak bangsa
@@palmae-2974Orang bodoh seperti anda mana paham susahnya desain seperti itu. pindah aja kenegara sebelah yang lebih maju sana, Indonesia masih negara berkembang, Kalau kesalahan semacam ini aja banyak dihina, pastaslah ilmuwan Indonesia banyak pindah keluar negara Karena merasa .tidak dihargai, Lama2 juga negara ini kayak Zimbabwe pejabat nya korup, orang2 pintar pindah negara.
Harus di bongkar, diusut kesalahannya dimana dan harus bertanggung jawab denda
Kita nantikan kelanjutannya aja ya 🙏
Betul, kecepatan 20km/jam sdh mengurangi rencana EFESIENSI waktu awal. Jd kalau tidak sesuai SPEK tender AWAL, harusnya di bongkar dan di kerja DARI AWAL. Pengurangan sudut jg berdampak dari pengurangan VOLUME. Jd sudah jelas SPEKNYA di LUAR perjanjian Kontrak.
Kualitas insinyur indo
Mo ngarep ap sama bumn ?
G didenda aj neraca keuangan nya aj byarpet senin kamis ... Ngandalin suntikan duit negara mulu
Paling ganti slabtrack aja
Yg penting keselamatan penumpang jangan jadi taruhan
Sudah pasti itu jadi rawan. Kalo masinis lupa mengurangi kecepatan pas di belokan itu udah kebayang.
Siemens aje teriak buat bikin software tambahan karena dari 31 LRT beda² semua pengereman nya
@@regijuliana5436kagak ada masinis kereta dijalanin pake operator
Proyek pemerintah biasanya pakai tumbal dulu...
@@andriy907 QC nya abal2, speknya beda2 akibat kabelnya dimakan tikus, dikira gak bakal ketauan
Cepatlah lengser mas joko,,,agar 2024 kok dan kejagung aktif kembali❤❤❤❤
Apapun alasannya jelas ini kesalahan fatal..jangan pernah mentolelir kesalahan yang berakibat pada keselamatan.
perasaan mahasiswa/i teknik sangat banyak dan iq tinggi" kok bisa ya ampe segitunya wkwk permainan apa ini
Cuan lg 😂
Coba kl Pak Anies yg membuat salah fatal spt itu.. habis daahh berbulan bulan bertahun tahun .. 👎🐸🐸🐸👎
@@alqawi_77jangan di samaiin bikin lengkungan besi sama salah nanam rumput wkwk
Kesalahan fatal artinya ini jembatan gak bisa di pakai ! Sedangkan ini bisa di pakai dan perancang jembatan ini sudah menyatakan kalau ini jembatan udah sesuai dengan desain gak ada kesalahan dan anehnya mereka komplain setelah jembatan udah jadi padahal sebwlum di bangun sudah di jelaskan lebar jembatan, panjang, kecepatan keretanya itu sudah tertera harusnya komplain sejak awal, ini kayak di sengaja nyari salah
Ini menurut saya bukn masalah pertama kali, ini hanya masalah kurang profesionalitas.
Tolong pak diawasi tendernya pak, banyak nepotisme, dan korupsi disana😢
Apa mungkin kurang kompeten juga 😂
Tepat, pengurangan sudut berarti ada pengurangan volume. Sudah pasti pelaksana dan kongkalikong untung banyak dan masyarakat jd korban di kereta. Harus di tuntut dan di bongkar ulang kalau pengawasannya AMANAH
@@bambang4333ya makanya kan lebih enak make tenaga luar alias tenaga kerja asing kulinya biar lebih kompeten eh tp rakyat ga terima maunya tenaga dalem negri
Eh kok 😂😂
@@RobotBodohbukan tenaga kerja yg korup, tenaga kerja mah cuma terima gaji, yg ngatur2 proyek sama pendanaan noh salahin, malah nyalahin pekerja kocak 😂😂😂
@@_martian101 siapa yg nyalahin 🤣
Itu udh berita dimana mana kan gw cuman nyambung kata kata dia 🤣🤣
Kurang kompeten ga disebutkan apa dan bagian apa ga kompeten sah sah ajh gw nyautin gitu 🤣🤣
Gue yakin ini sebenernya bukan salah di sisi teknik atau ilmu, tapi lebih ke koordinasi sama komunikasi. Ya contohnya kayak keretanya sendiri yang katanya tiap biji speknya beda beda. Jadi inget dulu jaman kuliah ngerjain tugas presentasi pake cara estafet, bukannya jadi runut malah jadi kentut😂
Kita tunggu hasil update nya kaya gimana ya 🙏
Trus ni jdi proyek kentut dong?
@@GhostRider-ur7eu Ya gak juga sih, cuman keliatan banget aja noob-nya😂.
Paling enggak masih bisa dipake dan gak mangkrak, itu udah nilai plus banget karena Jakarta emang butuh transportasi masal yang gak lewat jalan raya.
Yang jelas ntar kalau mau bikin ginian lagi gak ada alasan buat bikin kesalahan serupa kalau gak mau ancur reputasi sama harga sahamnya
@@boomer19450overall gue setuju ama niatnya redzim gan... Gue sangat ndukung ... "Mending g mangkrak.." krn emang JKT parah macet n mobilisasinya
Namun... Bukan cuma gebleknya INKA juga....
Ad salah kontraktor jembatan nya ........
Dari awal kan kudunya mikir kalo belok terlalu kekecilan Maka g bakal bisa cepet ....
Lhaa kok diterusin ?
Brarti BUMN yg mbangun kan GOBLOK
udah gitu.... KAI yg bakal jd operator kok y mau aj nerusin ?
GOBLOK DOBEL
ditambahin beda speak antar kereta yg merupakan keGOBLOKAN KAI.
bener2 uang sekolah yg mahal bagi republik ......
Smoga aj mereka visa belajar dr pengalaman ..... Smoga .....
*Kalo SDM nya ber IQ tinggi utk menyadari kesalahan masa lampau 😂.... Kalauuuuu 😂😂😂
@@boomer19450 owh gtu ya,
Pembuatan Transportasi Publik itu pondasi pertama adalah
Sapeti fress
Kata orang2 gw mah gk tau
Salut da apresiasi untuk engineer-engineer indonesia
Ini bukan proyek lrt pertama, sudah ada lrt di palembang yg beroperasi sejak 2018 dan berjalan sangat baik
Yoi. Wong Kito galo lah nikmati itu lebeh awal😂
Yg di Palembang ini hampir seumuran jg dgn LRT velodrom - Pegangsaan dua.
Heran juga alasannya pertama. 😂
Padahal udah pernah bikin. 2 jalur di 2 pulau pula.
itu MRT kan?
@@andriantopamungkas6437 sudah ditulis dengan sangat jelas, LRT.
@@andriantopamungkas6437LRT bang Bukan MRT
Yang penting aman..Errors are human..yang pening kesalahan tidak diulangi..belajar memperbaiki oesalahan dan menghindari kesalahan serupa..dan LRT nya bisa aman melintas jalan tersebut... Keamanan nomor 1!
😂 loe kira murah
Belajar bhs inggris sana dl gih msh belepotan ngejanya 😅😅
80km/jam ke 20km/jam margin nya besar banget, satu kesalahan operasional bisa bikin ga sekedar de-railment, bisa limbung dan jungkir. Ada baiknya kembali ditunda dan rombak, terlalu beresiko
D pake otaknya, itu duit BKN belajar
@@khaerulfikri1304NASA & SpaceX jg pas pertama luncurin roket meledak terus, itu jg sama" duit..kesalahan diawal wajar karena masih perlu belajar
Bukan salah disain, tapi disain menyesuaikan lokasi. Wajar saja demi keselamatan kereta harus melambat di tikungan, berlaku di semua tikungan jalan manapun
Menurut sy tdk ada yg salah krn pada saat menikung memang kereta akan mengurangi kecepatan itu sdh pasti apalagi tdk jauh dr tikungan sdh ada stasiun dan kereta harus berhenti...wajarlah apalagi lahanya terbatas...good job lrt..👍👍
Saya dulu sering naik kereta keluar kota, tiap belokan lumayan pasti melambat, lha ini kl melambat dibelokan tajam dan panjang didalam kota pada ketinggian seharusnya wajar, infonya itu opsi terbaik dan terefisien ketimbang mengorbankan gedung2 hotel dll disekitar.
Cerdazzz... 👍👍👍
Bodo lu, kecepatan menurun tajam kok wajar lrt di tikungan itu harusnya minimal 40 km per jam
Jika ada kesalahan kecepatan di tikungan bisa anjlok itu lrtnya
Dampak negatif nya banyak itu.
1. Perawatan, lengkungan di LRT SUMSEL selalu diolesi pelumas karena bisingnya bikin ngilu dan itu pun tidak mengurangi bisingnya.
2. Perawatan keretanya bakalan bengkak
3. Gagal memangkas waktu
4. Tentunya kenyamanan. Entah lengkungan tersebut ngeluarin suara gesekan besi atau tidak. Kalau di Sumsel desingan besinya bikin ngilu
Bener tuh pas mau belok bedenging kuping (brisik banget bisa pecah telinga) harus dilumas terus itu. Belokan Simpang TAA, Simpang Polda, Simpang Angkatan 45, Simpang 5 DPRD, dan Simpang Charitas
LRT Palembang itu hanya bahan percontohan dulu..., kalo nanti yg bagus nye baru di bangun LRT di Jabodebek. Palembang kota nye gak maju belum banyak gedung pencakar langit disana..., masih kalah sama Medan dan Batam. Palembang itu beradik kakak sama kota bengkulu itu yg gak maju maju daerah nye itu dari segi ekonomi dan pembangun gedung pencakar langit.
Kalo tikungan melambat akan menambah beban di jembatan bro kalo dalam waktu yang lama riskan juga
@@rinimaryani7519knp lu bahasnya kota palembangnya jing, kan yg dibahas ini LRT nya jing bkn kotanya, mulut sama otak lo tu ga maju.
@@annarizkiyah6699ngeri uy. Klo proyek Pak Anies pasti sudah rame nih, digoreng terus sm buzzer.
Civil engineering nya udah oke, desain udah mantep itu. Faktor area yg jadi hambatan. Di bawah sudah ada infrastruktur yg sudah jadi, ruas jalan yang menapak tanah pun sudah fix karena bersebelahan dengan gedung pencakar langit.
Bisa aja klo mu dibikin tak terlalu belok, pilihannya antara jalan dibawah itu dimatikan atau jalurnya dibikin melewati area terbuka gedung sekitarnya. Nggak ada pilihan yg bener kan.. Sedari awal proyek ini memang tak memungkinkan untuk desain yg lebih bagus daripada ini, imo.
Justru menurut gua ini mahakarya, dari segi pembangunannya ya. Karena long span radiusnya bener2 panjang bgt lho itu, tumpuannya cuma 1 aja di tiap ujung radius. Nggak mudah ngebangun hal semacam itu jauh lebih rumit dibanding jalan layang pada umumnya.
Menurutku solusinya cuma ganti slabtrack aja, kalau memang yg dipermasalahkan kemiringan kereta, tinggal slabtrack diganti dengan yg lebih miring. Kalau yg dipermasalahkan sudut lengkungannya, ya, emang masih ada lahan sisa yah? Kalau dibongkar dibikin model 2 tiang kanan kiri jalan apa memungkinkan gaes?
@@steel_mac kalo lintasannya dimiringin dan dipaksakan kecepatan tinggi, coba dipikir apa yang terjadi kalo ada emergency dan kereta harus berhenti di atas lengkungan? Gimana efeknya kalau tiba-tiba harus deselerasi mendadak karena suatu hal, sementara slab track didesain miring? Jangan lupa tiang penyangga jauh untuk menyalurkan impact dari kereta yang rem tiba tiba.
@@amirulhakim9898lah bukannya emang pengen dimiringkan kan, yg dimasalahkan kan itu kereta lewat lengkungan tapi si kereta tetep datar, padahal kan harusnya miring. Dari masalah itu ada beberapa opsi, 1. Longspan nya dibongkar dan diganti lebih lengkung (kalo memang ada lahan sisa) dan sedikit dimiringkan, 2. Longspan tidak dibongkar tapi slabtrack diganti dengan yg lebih miring dan dibantu rel paksa (itu pun jika ruang bebas jalur kereta di longspan masih ada).
.
Kalo menurutku yg paling masuk akal ya ganti slabtrack ditambah rel paksa. Walaupun ada emergency dan berhenti di lengkung ya gapapa, kereta KAI juga berhenti di lengkung gak tiba2 ambruk.
.
Tapi ya gak tau juga kebijakan yg diatas awkwowkowk
@@steel_macyang permasalahin ya orang lulusan ekonomi. Banyak ahli yang bilang kalo emang udah sesuai dari sisi teknik. Klaim bahwa lintasannya harusnya dimiringkan menurut saya ya salah, coba baca lagi kritik saya sebelumnya. Tapi apalah saya yang cuma lulusan teknik mesin, mending lanjut bikin gaduh.
@@amirulhakim9898 nah itu yg aneh, mereka pengen operasional 80kpj tapi di lengkung, dari situ aja udah heran saya. Kita belok di lampu merah aja melambat (kecuali anda marc marquez wkwkk). Lintasan di lengkung dimiringkan memang gakpapa kok, tapi tentu gak miring banget.
Wajar.baru pertama kali.untuk pembelajaran kedepanya lebih baik.💪💪🇮🇩🇮🇩
Menurut saya hal itu sangat berguna bagi para perancang nya agar kita lebih pintar , salam menuju kemajuan✊
Masuk jurang
proyek siapa dulu dong penguasa apa aja bener siapa yg berani protes
Ini sudah sesuai mas, kalau mau lebar jembatan di perlebar dan sudutnya di perbesar harus ada tiang penyangga di bawahnya sedangkan di bawahnya ada jembatan tol layang dan jalan tol lainnya, dan arsitek luar negeri juga banyak memberikan apresiasi karena berani ngambil keputusan ini karena takut jembatan ini gagal karena keretakan dan tidak kuat menopang, karena kalau mau sempurna banyak yg harus di korbankan di bawahnya seperri jalan tol, ini sudah sesuai desain dan yg mempermasalahkan kecepatan mereka gak mikirin keselamatan
selepas dari itu, jembatannya keren sih, krn selain belokan, tengahnya full gantung. solusinya ya, memiringkan rel (Tilting) agar kecepatan bisa ditingatkan
Kalo dimiringkan berarti kecepatan ditingkatkan, sementara masih dekat Stasiun, jadi kurang optimal.
Hal2 tersebut pastinya sudah dipikirkan para engineering kita.
Saya pikir sangat wajar apabila suatu kendaraan atau alat transportasi seperti KRL yang demi keamanan dan keselamatannya harus mengurangi kecepatan s.d 20km/jam saat melintasi tikungan tajam. Apalagi ini adalah rangkaian gerbong kereta yang nantinya bermuatan cukup banyak manusia.
Tentu saja tidak mungkin saat KRL melintasi tikungan yang tajam seperti di mampang kuningan itu kecepatannya 80km/jam, sebab KRL tidak didesign untuk kecepatan tinggi seperti kereta cepat.
Demikian harap mikir...😉👍
Mikir juga bosss...masa lambatnya jadi kaya kiong??🐌
NO! Come on ini concern yg perlu mitigasi sebelum operasional, ini masalah keselamatan operasional puluhan tahun kedepan, satu kejadian kereta gagal melambat hingga 20km/jam(jauh sekali dari operasional 80km/jam)sudah cukup buat insiden fatal, skenario terburuk momentum kereta nya cukup untuk merusak longspan nya, amit2 kereta jatuh ke jl raya dibawah.
Banyak yang ngerendendahin pembangunan ini padahal kesalahan kayak gini tuh emang biasa, di luar negri aja yang cukup maju masih aja banyak kesalahannya
Mending kita syukuri aja nikmat yang sudah ALLAH berikan, JANGAN BANYAK NGELUUH!
Udah dicariin kesalahannya, bukannya terimakasih karena dikasih tau .. coba aja bilangnya sama mekanik pesawat kepresidenan, kalau pesawatnya bermasalah biarin aja gak usah dicari-cariin kekesalannya 😃
Kesalahan.. atau Kekesalan? 😉
sakit hati?
Jembatan tsb mmg memecahkan masalah konstruksi saat itu yaitu dana dn waktu. Konstruksinya bsa di bangun lbh cepat tanpa ada banyak perubahan dibawahnya, tp menimbulkan masalah oparasional di kemudian hari. Hidup mmg pilihan
kok sudut lengkungan.. parameternya kan 2,(sudut)kemiringan track dan radius lengkungan.. kalo memang radius lengkungan kurang panjang,mungkin kemiringan track bisa ditambah
Kemungkinan kemiringan rel luarnya om kurang tinggi, klo di peraturan sudut terkecil dengan R = 280 meter harusnya kemiringan rel luar itu harus 15 cm
Saya pikirnya itu bisa max di 60 km/jam harusnya dan taspat bisa minimal di 40 km/jam
@@arifbudiutomo9487 dulu waktu kerja di pembangunan stasiun taichung.. di peron(island) rel agak menikung, yg tentunya rel miring islandnya ngikut miring ngikutin ketinggian dek kereta..
Ini bukan salah desain, tapi memang lengkungan radiusnya tidak besar karena dibangun di tengah perkotaan.
Disini ( taiwan ) memang jika di belokan akan melambat setelah itu baru kenceng lagi
berarti memang wajar dong?
@@WillyBP tidak tau, mungkin di indo mau nya pas tikungan cepet juga kayak rolercoaster ?
@@cladiuz7969 nah ini yg saya sempet mikir wkwkwkk, soalnya sayang bgt misal jembatan ini dibongkar lgi. Itu jembatan lengkung terpanjang tanpa tiang di tengah, dan setau saya yg desain engineer S2 jebolan ITB
Yang penting berani tanggung jawab dan segera melakukan koreksi.
Iya daripada di lanjutkan dengan kecepatan 80 tapi membahayakan mending 20 tapi lebih aman dan juga pas belokan aja kan gak seterusnya 20km
Iyaa,,,itulah alasan pembengkakan anggaran bwt pembuatan LRT nya😂😂.
Sbnernya arsitek kita itu d.bantu dngan orang jepang itu dh bagus mendesinnya,,,namun yg namanya orang indonesia,,nyari lahan laah,,bwt project mana yg sekiranya kuncuran dananya yg deras,,,dan manipulasi uang pun bekerja d.situ,,,td.nya mo ngrenov stadiun jis sasarannya,,tp gak kena,coz ternyata dh standar fifa,😂😂😂
Klo gak percaya,,coba dh,bkin tim audit keuangan independen bwt ngeaudit project LRT atw kereta cepat.pasti selalu ad biaya yg "gmnaa gtu",,we know laahh,,,😂
Pas mau belok penumpangnya bilang pelan pelan pak supir 😀
Jawabannya sudah dijawab mimin Ngomu sendiri tuh di akhir video... "Apalagi ini pertama kalinya Indonesia ngerjakan LRT" wajar kalo produk pertama ada aja yg kurang.. Mengurangi kecepatan adalah jalan keluar masuk akal yg paling aman utk menghindari celaka.
Ini keingatan pas fw gk swngaja pecahin gelas pas bikin kopi.
Airnya kepanasan walaupun gelasnya suhu ruangan.
Alhamdulillah bangga dg ciptaan anak negeri, semoga kedepan bisa lebih baik lagi
Ciptaan anak negri mana bro...anak negeri China maksud kamu 🤮🤮🤮🤮🤮🤮
Bangga boleh bangga Indonesia punya kereta cepat tapi tidak perlu berbohong🤮🤮🤮🤮🤮
ciptaan anak negeri apa ciptaan anak cina? 😂😂😂
@@hennyprabangkoro8749yg jelas bukan buatan anak Arab. Anak Arab cuma bisa bikin cerita 1001 malam
@@hennyprabangkoro8749emang g ada anak negeri sendiri yg kerja? Bodoh jangan diborong semua dong
@@hennyprabangkoro8749 ndak baca berita ya mas, coba dicari siapa yg bikin jembatan Lengkung itu
menurut saya ini termasuk keberhasilan menemukan masalah sebelum terjadi kecelakaan, disini kita busa melihat ketelitian dan termasuk penyempurnaan pekerjaan. sebelum full operasi
Saya setuju dengan pernyataan anda mas..👍
Saya salut dg proyek ini. walaupun sdikit problem di lekunganmya krna jarak tempuhnya jdi terhambat. Tapi kerenn sihh
Lu masih bisa bilang gitu ngga, klo hal itu bisa terjadi crush 😅
Masalah safety itu no 1 boss, kalau sdh terjadi kecelakaan karena kesalahan itu, masih bisa lu bilang keren..
Emang ada masalah kalo jalan 20 km/jam di daerah itu saja? Yg penting lrtnya jalan dan safety. Bloon
@@sonisonisuwardi2824 Kan sudah safety itu, dengan syarat perlu lambat aja di titik itu
@@sonisonisuwardi2824 Yang bilang gak safety siapa? Wajarlah kereta belok jalan lambat, dimana2 jg gitu.
Tikungan horor, blunder dikit (tidak menurunkan kecepatan) bisa melayang. 😱
Lah tim supervisi nya kemana??? Kalo buat desain seharusnya ada tim supervisi yg mengawasi/mengecek kelayakan jembatan itu sebelum dibangun
Masih berdinamika sih ini 🫡
tim supervisi umumnya melakukan pengawasan terhadap approval drawing yang ada. ini drawingnya yang salah. orang perencanaannya yang keliru.
mestinya di kontrol nya ya dikonsultan ya.
Coba klo itu ANIS, bayangin akn di goreng samp gosonk
Skip, kita gak bahas perpolitikan dulu ya 😁
@@NgomonginUangpaling dia buzzer min 😂
Cuma masalah lintasannya aja terlalu melengkung. Tinggal kurangi kecepatan saat melintas, beres!
Anies mana bisa bikin ginian. Bikin stadiun aja temboknya rubuh. Shuttle buss mau masuk parkiran aja harus extra hati2, kalau ga bisa hancur itu atap busnya...gimana double decker mau masuk situ 😂
@@bertmaharis6940sejak kapan anies bangun tembok, bawa2 ember semen 😂
Ini kan mau di koreksi daan di perbaiki kalau pendukung anis kan menolak karna merasa sudah sempurna 😂😂
🤣🤣🤣🤣 gini nih ... klo ngga right man in the right place....
Sing penting jadi *ehem 🫡
@@NgomonginUangskip, kita ngga ngebahas per ehemman dulu ya
Betul Bro.. 32,5 triliun.. masuk akal gk..??? 🐸🐸👎
Good Indonesia akan semakin maju kalo GK ada kesalahan GK bisa belajar Indonesiaku hebat
Sebetulnya kalau pd saat rencana pembangunan melibatkan para pakar gak akan terjadi hal seperti ini.. pasti ada pihak yg ditinggalkan, ntah masinis ntah siapa yg lebih paham mengenai rel perkeretaapian. Hal seperti ini sering terjadi pada saat membangun fasilitas aksesibilitas buat penyandang disabilitas..mereka asal bangun tanpa bertanya kepada usernya sendiri yaitu penyandang disabilitas..akhirnya fasilitas yang sudah dibangun tidak terpakai. Contoh, guiding block atau ubin pemandu buat tuna netra, dulu dipasang asal asalan sehingga salah pasang untuk pemandu jalur harusnya ubin bergaris malah dipasang ubin peringatan yang bulat bulat. Sekarang di Jakarta lumayan sudah tidak ada lagi kesalahan kesalahan spt itu karena semenjak terbitnya UU nomor 8 tahun 2016 Pemprov selalu melibatkan penyandang disabilitas.
Apa emang dana nya ga cukup buat manggil Pakar(ahli soal LRT), Apa dananya abis buat diskusi pemeri*****💀💀💀💀💀💀💀
Gak papaa.. sekalian menikmati pemandangan Jakarta dengan lebih seksama n dengan tempo yg selambat2nya😁👍
Bagi gua yg bukan orang Jakarta, begitu berasa jadi wahana menyenangkan😁👍
Coba tinggal di jakarta bang, commuting pas rush hour, buar tau.
@@flashholter maaf.. gua cuma ngekost di Taman Anggrek 😅 n weekendnya di sentul🤭😅
Pertama kali apanya, emang LRT Palembang apaan ..
Kalau ngasih info tolong dicek lagi dong ..
Lagian nih salah desain kesalahan yg cukup fatal.. karena berdampak ke keamanan dan efisien LRT tersebut..
... yang bilang pertama kali, statement pihak pihak ini lho bukan Ngomu 😅
@@NgomonginUang owh maaf min , parah emang pihak sekaliber itu bisa bikin statement tanpa dicek dulu faktanya...
Mungkin yg dimaksud pertama jembatan lengkung nya, kalo lrt mah ini kali ketiga
Wajarlah.
Motor balap Valentino Rossi yang 700Km/h di tikungan turun menjadi 200KM/h
Harus di tangkap dan dihukum mati jika terbukti korupsi karena membahayakan anak kecil
Kamu kenapa??
Itu salah penghitungan ukuran pak,jadi bisa dibilang engineer nya ada kesalahan.
mohon dipahami dulu videonya
Sehat lo?
berarti kalo membahayakan tua bangka gapapa ya bro?
Wkwkwkwk ....😅
IMHO Human error is still an error yang harusnya bisa dihindari. Saat design harusnya bukan hanya bentuknya yang indah, tapi juga harus perhitungkan segala aspek termasuk titik beban, safety, kecepatan kereta saat melewati, dll. Dan sebelum pembangunan dimulai pihak pemerintah, pengembang dan designer harus tau semua detilnya. Karena sudah jadi ya mau gimana lagi, tinggal sesuaikan saja dengan yang ada. Ga mungkin juga ga dipakai kan? Yang saya sayangkan adalah ucapan pihak pemerintah yang tidak mau mengakui human error ini. Entah ini kesalahan pihak siapa, tapi bukan berarti karena ini proyek pertama lalu kesalahan bisa dimaklumi karena ini proyek besar yang akan dipakai jauh bertahun² kedepannya.
Ya Allah, selamatkan teman2 saya di jalur itu, krn itu deket kantorku, tentu penumpangnya byk temen2ku.😢😢😢
Lebay ente ....🤮🤮🤮
Wkwkwkwkwk
@@AhmadID_HAAHAAA,..😅😂🤣🤣🤣😜🤪
Ckikiki... Sebelum dia berdoa sudah ada uji coba, sebelum di media sosialkan mereka sudah merehab pembahasan, sebelum terjadi ini di bahas media. Sebelum di media di publikasikan orang lain ini sudah di peritungkan keselamatan, dan sudah sampai pembahasan penurunan kecepatanya...
Kalaw asal koment dia sih gpp... Tapi itu loh kalaw bioang misal kasian mereka, kaya seolah olah masalah ini gak ada yang mikirin sbelum uji coba.
Berasa misal bikin ayunan di jurang temen dia mau yang uji coba wkwkwk.
Dah berasa kaya mau ngatain bakal banyak yangbkati, trus punyanopini kasian temen mereka, tetapi mereka itu loh. Siapa mereka mereka.. 😅😅😅😅
@@mrjhackone1933 kamu tahu apa yg akan terjadi? Emang dg perhitungan manusia, tdk pernah akan terjd musibah? Baca berita yg kecelakasn saat uji coba kereta cepat ke Bandung? Musibah itu datangnya dr Allah, meski perhitungannya tepat, kl Allah Berkehendak, "Kun Fayakun". Tdk ada yg bs mengubah Kehendak Allah, kecuali DOA. Mknya sy doakan, agar jgn ada masalah di kemudian hari. Jelas itu ada kesalahsn, jelas ada resiko ke depan, mk cuma DOA yg bs menghindarkan musibah. Paham, wahai org yg tdk percaya Tuhan?
Wes keren kita punya LRT , lek salah ya wajar baru pertama x. Semoga kedepannya nnt Indonesia maju seperti Japan- Singapore-China dll
KESALAHANbafalah KEBENARAN yg tertunda,tentu kalo mau terus belajar dn terus belajar dr jesalahan tentu selalu memperbaiki diri dn tdk jd bangga diri
semangat Maju Negriku,teruslah LITBANG dn tingkatkan kenampuan dlm persaingan GLOBAL.
bahas juga yg Siemens komplain gara2 ada perubahan spesifikasi keretanya min, yg mengakibatkan kereta berhentinya kurang pas dipintu.
pertanyaan saya, perbedaan spesifikasi itu udah dibicarakan dari awal atau tiba2? karena mau gak mau harus nambah anggaran karena ada perbedaan spesifikasi. Btw Siemens disini sebagai penyedia softwarenya.
Jangan nanya orang ekonomi, tanya orang teknik coba
Gpp kita negara berkembang bukan maju kalo ada kesalahan itu biasa tapi klo bisa jgn keseringan apalagi kalo di beliin bahan nya jelek
Ini mesti dikritisi sih, fasum lho soal nya.. menyangkut hajat hidup orang banyak 🤔
China jg masih negara berkembang kok BG.. 😂
@@sebongsport2868cina negara maju, tapi ga mau di sebut negara maju beda sama indonesia negara berkembang tapi pengen banget di sebut negara maju 😂
@@ddnakal2433 data mana pak China negara maju.... Data sekrang masih menunjukkan China negara berkembang.. suka x ngmng berdasarkan asumsi
Tetap support engineer indonesia …. You are Good engineer …. Indonesian hebat
No comment ah takut salah ngomong wkwkwk
Ayo ayo gak apa, toh suara rakyat kan jarang didenger juga *ehh 🤣
Ngomong aja sebelum di bungkam😂😂😂
@@NgomonginUanglah bener nih, sekali denger langsung dibungkam
@@NgomonginUang min ga capek mancing kontroversi kah
Bukan salah desigen, tapi Proyek Kejar target peresmian saja..pingin cepat2 gunting pita...😊😊😊
Kata arsiteknya gak ada salah desain... Karena emang lahan nya cuma ada segitu.. Kalo mau bikin lengkungan yang lebih panjang harus ada pembebasan lahan lagi yang biayanya juga mahal..
Kalau udah tau proyek pertama mending mbayar banyak engineer luar yang udah kompeten dan ngasih kontrak buat share teknologi, ilmu atau apalah itu. Dari pada gini anggaran serius hasil bercanda✌
Selama tidak membahayakan penumpang tidak terlalu masalah. Kesalah kecil di bidang engineering bisa saja berdampak pada struktur bangunan, belum lagi kalo ada gempa. Harus terus dimonitor integritas bangunannya. Kalo tidak ada masalah di integritas bangunan masih bisa diperbaiki nanti kalo sudah BEP. Yang penting kedepannya jangan ada lagi kesalahan seperti ini.
Padahal sempet dapet MURI ya hmmm 🤔
Waktu itu.. adem ayem aja 🤫
Si anu : Jangan suka mencari² kesalahan orang ✌️😁
Anu nya siapa ini? *eh
ada lagi si anu yang lain: ya jangan di hack ✌️😁
Si anu sp .. yg hoby nyalahin rumput JIS itu y 🐸🐸🐸👎
Suara mbaknya gak pernah mengecewakan🥰
proyek si Nganu, kesalahan sebesar gunung juga, gak akan kelihatan. kalau kesalahan Pak Anies sekecil biji pel37 semut juga bakal di goreng sampai gosong.
Wait, kita gak bahas politis ya 😅
Yg kang goreng kan kaummu sendiri, hny mau di betulin brisiknya minta ampun sampe seantero dunia, emang kaummu tukang brisik.
Proyek yg ngurus orng banyak yg salah juga banyak orang ,, mau salahin siapa kan bingung
Ibarat pasar senen kebakaran siapa yg mau dsalahin kan bingung
Kesalahan anis punya kesalahan dia pribadi
Bedanya dsitu ,, pola pikirnya ajh yg salah ,, sama halnya kaya anda nyama nyamain ilmu sosiologi dan psikologi ya beda ,, mentang mentang sesama logi disamain.
Intinya udh ga usah berpolitik dr pada bela satu sisi nyakitin sisi lain ,, mau jokowi nyungsep kek mau anis kecebur got kek hidup kita masih baik baik saja tanpa politik .
Miminnya juga udh ngingetin lagi gabahas politik juga kan.
Sehat sehat terus mas e ,, semoga anis bisa menang sesuai harapan anda ya.
@@RobotBodoh setuju banget, vieo bagus bagus jadi kecampur politik yang lagi panas. jadi salah arti nantinya
Tetap keren sih. Estetic gitu
ORANG AWAM BANGUNAN KRITIK TENTANG DESAIN ... YA TONG KOSONG BUNYI NYARING ...
Seperti dijelaskan Pak Basuki, untuk kecepatan tertentu PERLU LENGKUNGAN TERTENTU ...
Semakin KENCANG KERETA, perlu lengkungan SEMAKIN BESAR ...
Namun karena di area itu SUDAH PADAT BANGUNAN TINGGI, jadi lengkungan yang disesuaikan area kosong yang ada.
Jika tetap ingin melaju kencang, BEBERAPA BANGUNANNYA YANG HARUS DIROBOHKAN....
PILIH BANGUNAN YANG DIROBOHKAN ATAU LENGKUNGAN MENYESUAIKAN ?
Iya setuju om.
Yang merasa paling tau, biasanya sebenarnya tidak tau apa apa.
Pecat semua yg terlibat.
Hukum mati desainer nya
Waduhh..
Waduhh Hitler Vol 2
Ada yg namanya RnD
Main pecat anggota yg berpengalaman akan jd blunder buat kita
Gini ni pgn murah tp malah bancos
Gimana gimana? 🤔
32.5T di bilang murah?🤣🤣🤣
@@diomugia8528 seharusnya cari yg ud profesional dan udah biasa mengerjakan, meski lebih mahal. Trs kl udah jadi gini, butuh dana tambahan lagi buat revisi 🤣🤣
@@farizashar3600 ntar pake tenaga kerja asing yg lebih propesional malah di sebut usang asing aseng, giliran pake tenaga kerja lokal malah di sebut kurang propesional🤣🤣🤣
@@diomugia8528LRT bnyk pke tenaga asing Tonk beda sm KRL.. mknya hrgnya melambung..
Kalo ini proyek program anis bwaaah langsung rameee.
Ini juga rame kok.. tapi kita gak bahas politik ya btw 😅
Kalo ini proyek program anis udah pasti baru di pake langsung ambruk kaya jis 🤣🤣
Kayak bapak bapak ke anak nya bgt sih..mewajarkan kesalahan begitu . Moga ga ada musibah apapun di kemudian hari karena kasus begini
😅😅😅, kerja...kerja...kerja.....ups Salah design. Maaf pak kebanyakan kerja lp ngopi😅
bukan salah design, itu emang sudah diujicoba sesuai ilmunya
YG PERTAMA LRT DI BUAT OLEH ANAK BANGSA YG GENIUS , SALAH DESAIN DI TIKUNGAN ITU LUMRAH DAN BISA DI PERTANGGUNG JAWABKAN SEKALIGUS MASYARAKAT KAN BISA MENERIMA PTOYEK BESAR LRT INI , PADA AKHIRNYA PAS MELINTAS DI TIKUNGAN DI SITULAH MAFAATNYA BISA DI RASAKAN PENUMPANG UNTUK MELIHAT LIHAT KE INDAHAN KOTA JAKARTA DGN JELLAS DAN SANGAT MEMANJAKAN MATA PARA PENUMPANGNYA ...!!!
AAMIIN...YRA
Suara gesekan roda dan rel terasa kasar dan berbunyi,ini apakah tidak bahaya selain akan cepat aus nya rel dan roda akibat gesekan ini dan juga akibat dari gesekan itu akan menimbulkan gaya tekan kesamping yang berakibat jembatan akan juga lama lama akan Gerber bergeser😂
Usul : apa masih bisa dan boleh, pada belokan salah satu rel (pada masing2 arah) ditinggikan sedikit, untuk menghindari slip shg kecepatan bisa ditambah/ lebih dari 20 km/jam.
Pas belokan ke arah rasuna said kuningan kecepatannya berkurang saya rasakan mulus belokannya. Mantap 👍
Disyukuri aja...udah bagus gak di korupsi....gak mangkrak kaya yg udah udah...
bukannya perlambatan speed ketika melintasi tikungan itu normal?
sebagai perbandingan dengan tokyo yurikamome line (LRT) juga memiliki tikungan yang sudutnya tajam seperti ini, kecepatannya juga melambat, kisaran 25km/h ketika melintasi tikungan. jadi sah2 saja jika kereta harus berjalan lambat ketika melintasi tikungan tajam.
Sebenarnya memang normal tapi ya begini lah Indonesia. Wamen BUMN itu bukan engineer tapi suka usil cawe-cawe kerjaan orang lain yg bukan kompetensinya.
Dalam perencanaan desain sebuah jalur kereta bisa direkayasa untuk kecepatan tertentu.
1. Ada yang namanya cantiplier atau biasa disingkat cant (sudut miring rel ketika ditikungan). Semakin miring sudut rel maka dengan radius tingkungan yg sama kereta bisa berjalan lebih cepat. Istilah tekniknya positive/negative cantiplier. Sayangnya dari awal desain memang direncanakan pake positive/negative cant. Untuk memudahkan dan menyederhanakan proyeknya dipilih untuk penggunaan neutral cantiplier alias datar ga ada perbedaan tinggi rel. Karena ini akan memperumit desain struktur penyangga bebannya.
2. Meskipun pake neutral cantiplier, desain track masih bisa direkayasa untuk kecepatan yg lebih tinggi asalkan radius tikungannya dibesarkan. Contoh kereta cepat yg sama-sama pake standard gauge 1435mm dengan LRT. Bisa jalan dikecepatan tinggi ditikungan karena radius belokannya sangat besar dan butuh terowongan dan jembatan agar design speednya tinggi.
Tapi ini ga memungkinkan mengingat keterbatasan lahan dan biaya. Karena tidak memungkinkan akhirnya diputuskan agar kecepatannya dikompromi dan design speed yang lebih rendah. Dalam dunia teknik kompromi itu wajar selagi dilakukan pake perhitungan rasional. 3 parameter penting yaitu 3 O, On time, On specs dan On budget. Ga boleh semena-mena minta specs tinggi kalau budgetnya ga cukup, begitupula sebaliknya.
Ketika speksifikasi sudah dikonsultasikan dan disetujui. Setelah itu kontrak ditandatangani. Proyek berjalan.
Nah setelah selesai konyolnya Wamen BUMN ini baru koar-koar. Padahal speksifikasi sudah disetujui bersama.
FYI, buat yang belum paham, untuk desain rel itu mengacu ke spesifikasi DJKA Kemenhub sedangkan pengerjaan struktur beton adalah tanggung jawab Adhi Karya.
Yang namanya engineering project kalau spesifikasi teknis di DED (Detail Engineering Drawing) ga disetujui bersama ya mana boleh jalan apalagi tanda tangan kontrak. Inilah yang dikhawatirkan karena orang akuntan macam Wamen BUMN mana paham model ginian.
Dari sini kalau dicap cacat desain itu sebelah mana? Kasihan designernya, dicacat-cacatin sama orang yg ga paham.
Tim ngomongin uang juga disini minim pengetahuan untuk bisa melakukan koreksi karena memang bukan ranahnya tapi berani ikut campur. Itulah kenapa rumpun keilmuan soshum dan saintek itu dipisah. Bukannya orang soshum ga boleh bersuara, tapi mereka harus lebih berhati-hati karena pendekatan ilmunya berbeda. Jadi untuk berproses jadi paham butuh lebih dari sekedar proses.
Design akan terus berkembang... Yg kecepatan... Mungkin lho... Mungkin... Cepet kasih kepuasan penghargaan ... Tambah pake dirayakan ... 😊
Min, salam buat yang ngisi suara nya yaa.. lopeyupull gituh ❤😂
Sebenarnya bukan salah hitung,awalnya belum tahu panjang sudut kereta yang akan dibeli itu seperti apa?
Kalau keretanya seperti kereta yang beroperasi di Kelapa gading itu sudah sesuai sudut belokannya.
Nah sekarang solusinya memang harus keretanya yang lajunya dikurangi yang penting semua bisa beroperati tidak harus membongkar lagi yang memakan biaya.
Yang bilang salah design bisa dipastikan baru belajar design, dan yg komen salah design dipastikan belum belajar design...dan yg menyalahkan/membela design pihak lain berarti pinginnya design nya yg bener...🤭...🇮🇩👍☕☕
Kmren dnger pnjelasan dr dosen teknik sipil. Itu bkn slh design. Tp krn emg tanpa tiang sudutnya udh diperhitungkan sedemikian rupa supaya kuat menopan beban diatasnya.
yang penting ada SOP yang harus dipatuhi ketika melalui jembatan lengkung tsb harus mengurangi kecepatan menjadi 20km/jam 👍
Bukan Salah desain tapi mempertimbangkan lingkungan shg ekonomis menghindari pembebasan yg mahal tapi tetap aman
Jujur based on Komen2 dr org teknik sipil d comment section ini gw jd sebel sm channel ini dn pak menteri. Jd malah misinformasi. Tolong di koreksi beritanya ya mbak channel, sebisa mungkin Dr semua sisi Dan lebih lengkap.
Gapapa jadikan bahan evaluasi agar kedepannya bisa lebih baik lagi
Kalo mau coba-coba,kan banyak universitas tuh buat belajar,
Semoga dikemudian hari menjadi lebih baik
tidak ada kesalahan desain....
sdh sesuai kebutuhan...Pak Jokowi presiden paling HEBAT
Kenapa ini disebut pertama kali yang dikerjakan ya? Bukannya sebelumnya sudah ada LRT di palembang?
Semoga projects ini ngurangin Tingkat penggunaan kendaraan pribadi di masyarakat
coba deh tonton di yt tanggapan yang buat designnya, itu bukan salah design, tapi emang sudah seperti itu design yang terbaik dengan kondisi lahan yang terbatas. dan bukan karena ada kesalahan komunikasi di tim
Gampang solusinya.. TINGGAL DIGANJAL REL YG SEBELAH AGAR BISA MIRING
mendesain itu hrs bisa memprediksi hasil desain kan ada ilmunya😌
simple aja, gak mau ambil ahli desain 1 orng yg ahli dlm tikugan jln kereta api dgn sudut tertentu. klw diambil 1 orng yg ahli rel kereta api pasti kecepatannya gak akan di kurangi. sya gak pernah naik kereta api tapi dri sudutnya dan kecepatannya dan muatan kereta api berton ton besi , syya rasa sudut begitu berbahaya klw keceptan 80 km/ jam bisa bisa kereta apinya terbang / keluar jalur dri relnya. ada namanya simulasinya ada ahli fisika di indonesia masa sebelum di sahkan proyek besar begitu gak ada simulasi,gak ada hitungan fisikanya. saya rasa kejar target itu.
Sebaiknya kita bijak terhadap segala masalah jangan cuma komentar kalau tidak tau juga menguasai masalah tersebut.
Ini tanggung jawab besar pemerintah saya bermimpi suatu kali coba naik LRT termasuk bus trans jakarta murah kok tapi transportasinya mewah😊😊😊
yang pentingkan tidak mangkrak dan tidak di korupsi...hasilnya berjalan kelihatan.
Kira2 setelah beroperasi di tahun pertama akan rugi berapa T ya?
Koreksi kak, itu LRT Jabodebek. Kalau LRT Jakarta itu yg Velodrome-Pegangsaan. Beda. Ini branding. Beda pemilik. Beda proyek.
Patung Pancoran klw salah rancangan gmn menurut km?
Project sebesar itu tidak boleh ada kesalahan.
No mercy!
Salah dimananya???? Situ insinyur sipil???? Silakan berikan analisa teknisnya disini, tp jangan asbun ya, tong????😂😂😂