zonasi dan domisisli sama aja yang karena posisi sekolah khususnya sma tidak strategis hanya menguntungkan wilayah tertentu, kecuali sekolahnya sudah merata.
Teknologi sudah canggih harusnya di manfaatkan penerimaan siswa yg sudah terdaftar di web kementrian pendidikan di seluruh Indonesia dan sekolah swasta maupun negeri di lingkungannya.... apakah tidak ada orang IT kementrian pendidikan yang menguasai IT... Menjadikan orang tua tidak perlu berkumpul di setiap sekolah mereka tinggal buka web lihat anaknya di tempatkan di sekolah A sesuai domisili nya....ini sudah tahun 2025.... sungguh tidak ada perkembangan manfaatkan teknologi IT...
Alhamdulillah mks ilmux pak sangat bermanfaat sekali nunggu selanjutx ya pak mks ilmux pak
Mudah-mudahan kuota prestasi ditambah dan tanpa menggunakan nilai raport karena pak menteri pun sudah tau kalau nilai raport
zonasi dan domisisli sama aja yang karena posisi sekolah khususnya sma tidak strategis hanya menguntungkan wilayah tertentu, kecuali sekolahnya sudah merata.
Teknologi sudah canggih harusnya di manfaatkan penerimaan siswa yg sudah terdaftar di web kementrian pendidikan di seluruh Indonesia dan sekolah swasta maupun negeri di lingkungannya.... apakah tidak ada orang IT kementrian pendidikan yang menguasai IT... Menjadikan orang tua tidak perlu berkumpul di setiap sekolah mereka tinggal buka web lihat anaknya di tempatkan di sekolah A sesuai domisili nya....ini sudah tahun 2025.... sungguh tidak ada perkembangan manfaatkan teknologi IT...
Pengen banget pakai seleksi pakai soal PISA untuk masuk sekolah
Boleh
Menterinya kayak orang bingung,banyak sekali program tapi semua mengambang.
Bagaimana jika ada penduduk padat dekat dengan sekolah tertentu...akan dirugikan sekolah lain
Untung rugi biasa
Jd sekarang pake surat ket domisili? 😂
Juknisnya belom keluar udah mendahului... SOK TAU EMANG 😂
Itu kan dari media. Media itu sumbernya kementerian. Yang sok tahu siapa? Media atau kementerian?
Dua-duanya 😅