Alhamdulillah.. saya berterima kasih atas penjelasan yang mudah, penyampainya pelan-pelan, ilustrasinya mudah dan video singkat < 5 menit. Terima kasih untuk saya newbie.
docker oh docker... saya tadinya malas pakai, karena menganggap mending pake vm kalau untuk develop soalnya jaman sekarang spec laptop programmer udah pada tinggi hehe... dan tidak seribet docker juga, tinggal import di virtualbox langsung jalan semuanya, tanpa perlu ketik2 perintah. untuk akses file di dalamnya tinggal remote pake nautilus atau langsung pakai sshfs untuk yang pakai vscode. setelah lihat ada tutor ini saya jadi semangat untuk belajar, nonton semua videonya dan praktek... Sekarang saya jadi malas lagi, karena temuan saya menunjukan hal yan berbeda, diagram di video ini contohnya, itu tidak terbukti.... misal pas saya ambil image eboraas/laravel, ketika lihat #cat/etc/*release ternyata debian... padahal kalau memang pakai os host harusnya ubuntu dong (saya pakai ubuntu). ya kalau gitu sama aja seperti vm kan, tetep menjalankan 2 os berbeda. by docker... terima kasih mas Eko tutor2nya sangat lengkap dan mudah dipahami. mau lanjut buka yang playlist java aja ah hehe...
jangankan yang pakai hostnya windows atau mac, yang nativ linux juga tetep aja... logikanya gini kalau menurut saya... misal kita butuh mariadb... bagaimana mungkin kita siapkan image dengan mariadb yang dapat berjalan di os yang berbeda, meskipun itu linux... karena di linux itu keluarga debian dengan arch aja contohnya, installernya kan berbeda...
@@eFreeThinx yg di share ke docker itu bukan linux nya, tapi kernel nya, jadi tetep pake kernel host nya, soal image docker nya bebas, mau pake debian, ubuntu centos, dan lain2
@@ProgrammerZamanNow berarti yang dihemat hanya penggunaan kernel ya mas? baru dilipatgandakan kalau misal menjalankan container banyak secara bersamaan? jadi kalau kita hanya perlu menjalankan 1 lingkungan pengembangan di satu waktu tidak terlalu beda ya pengguaan resouce na dengan vm, apakah bisa disimpulkan demikian? awalnya saya pikir memang di docker itu kita bisa jalankan paket aplikasi yang kita butuhkan saja, jadi ringan, misal seperti kita install xampp di windows karena hanya butuh apache sama mariadb-nya saja. makanya bayangan saya kalau image laravel di dalamnya yang saya butuhkan hanya php, apache, mariadb. ternyata tetep ada komponen2 linux lainya juga toh
2:02 "itu tidak memiliki operating system". Kalau container tidak memiliki operating system, kenapa ada banyak image OS (misal : Red Hat Universal Base Image, debian, ubuntu, rockylinux, alma linux, alpine linux, dll) ? masih binun
om kalau container manager kan berjalannya di operating system, secara infra struktur hardware apakah bisa diperlakukan hal yang sama dengan menngunakan Virtual mechine, apakah ketika banyak container yang berjalan akan membebani mesin dan operating system bagaimana untuk melakukan scalup nya dan mengihutung kebutuhan hardareny misal CPU, Hardisk
Penjelasannya mudah dipahami pak. Kebetulan saya baru mulai belajar docker. OS container yg dimaksud apakah OS dr mesin host nya? Lalau bgmn kalau misalnya sy develop menggunakan windows apakah akan ada masalah kompatibilitas ketika sy deploy ke mesin server dengan OS linux?
untuk penjelasan teknis lebih lanjut masalah docker ini silahkan lihat blog saya mas, moga manfaat pmdkduaonline.wordpress.com/2018/04/30/docker-melihat-teknis-kerjanya-membangun-container/
Terima kasih atas ilmunya pak, saya mau bertanya apakah pada container kita bisa mengkonfigurasi OS yang berbeda dari induknya dan jika melakukan proses reboot pada container, OS yang tadinya sudah dikonfigurasi apakah harus dikonfigurasi ulang pak? terima kasih
Mas, Jika Operating system rusak , otomatis container app juga tidak bisa di pakai ? apakah bisa menggunakan semacam miror di PC server lain untuk backup , jika di server utama down ( Rusak Software, Mati listrik, Rusak Hardware). Terima Kasih
@@yesnow3642 sementara pke clustering, kebetulan ada 2 server, masing2 ada image docker yg sama, dan di loadbalancing, klo server 1 mati, msh ada server 2 , sampe server 1 bisa up lg👍
masih belum dan sepertinya belum mengarah ke situ. untuk penjelasan teknis lebih lanjut masalah docker ini silahkan lihat blog saya mas, moga manfaat pmdkduaonline.wordpress.com/2018/04/30/docker-melihat-teknis-kerjanya-membangun-container/
menurut saya belum bisa sepenuhnya dikarenakan docker sendiri belum bisa semandiri vmware untuk sekarang. untuk penjelasan teknis lebih lanjut masalah docker ini silahkan lihat blog saya mas, moga manfaat pmdkduaonline.wordpress.com/2018/04/30/docker-melihat-teknis-kerjanya-membangun-container/
Alhamdulillah.. saya berterima kasih atas penjelasan yang mudah, penyampainya pelan-pelan, ilustrasinya mudah dan video singkat < 5 menit. Terima kasih untuk saya newbie.
docker oh docker... saya tadinya malas pakai, karena menganggap mending pake vm kalau untuk develop soalnya jaman sekarang spec laptop programmer udah pada tinggi hehe... dan tidak seribet docker juga, tinggal import di virtualbox langsung jalan semuanya, tanpa perlu ketik2 perintah. untuk akses file di dalamnya tinggal remote pake nautilus atau langsung pakai sshfs untuk yang pakai vscode.
setelah lihat ada tutor ini saya jadi semangat untuk belajar, nonton semua videonya dan praktek...
Sekarang saya jadi malas lagi, karena temuan saya menunjukan hal yan berbeda, diagram di video ini contohnya, itu tidak terbukti.... misal pas saya ambil image eboraas/laravel, ketika lihat #cat/etc/*release ternyata debian... padahal kalau memang pakai os host harusnya ubuntu dong (saya pakai ubuntu). ya kalau gitu sama aja seperti vm kan, tetep menjalankan 2 os berbeda.
by docker...
terima kasih mas Eko tutor2nya sangat lengkap dan mudah dipahami. mau lanjut buka yang playlist java aja ah hehe...
jangankan yang pakai hostnya windows atau mac, yang nativ linux juga tetep aja... logikanya gini kalau menurut saya... misal kita butuh mariadb... bagaimana mungkin kita siapkan image dengan mariadb yang dapat berjalan di os yang berbeda, meskipun itu linux... karena di linux itu keluarga debian dengan arch aja contohnya, installernya kan berbeda...
@@eFreeThinx yg di share ke docker itu bukan linux nya, tapi kernel nya, jadi tetep pake kernel host nya, soal image docker nya bebas, mau pake debian, ubuntu centos, dan lain2
@@ProgrammerZamanNow berarti yang dihemat hanya penggunaan kernel ya mas? baru dilipatgandakan kalau misal menjalankan container banyak secara bersamaan?
jadi kalau kita hanya perlu menjalankan 1 lingkungan pengembangan di satu waktu tidak terlalu beda ya pengguaan resouce na dengan vm, apakah bisa disimpulkan demikian?
awalnya saya pikir memang di docker itu kita bisa jalankan paket aplikasi yang kita butuhkan saja, jadi ringan, misal seperti kita install xampp di windows karena hanya butuh apache sama mariadb-nya saja. makanya bayangan saya kalau image laravel di dalamnya yang saya butuhkan hanya php, apache, mariadb. ternyata tetep ada komponen2 linux lainya juga toh
Noted pak, makasih ilmunya @@ProgrammerZamanNow
kelas bang, penjelasan nya masuk banget untuk pemula 👍
makasih bang eko,sangat membantu
karena illmu itu mahal, iklan ngga saya skip boskuu
Yang mahal Ijasah boy
@@maulanakamal6188 mantap boss, sama kek kesehatan.
container manager berjalan dengan ekosistim kernel yang sama. atau mungkin bisa dikatakan berbagi kernel. silakan direvisi jika saya salah...
2:02 "itu tidak memiliki operating system".
Kalau container tidak memiliki operating system, kenapa ada banyak image OS (misal : Red Hat Universal Base Image, debian, ubuntu, rockylinux, alma linux, alpine linux, dll) ?
masih binun
SAYA PROGRAMMER JAMAN BATU. SALAM KENAL !
apa bedanya virtual machine di hypervisor tipe 1?
Terimakasih banyak sebelumnya 🙏🙏
Terima kasihinlmunya pak
om kalau container manager kan berjalannya di operating system, secara infra struktur hardware apakah bisa diperlakukan hal yang sama dengan menngunakan Virtual mechine, apakah ketika banyak container yang berjalan akan membebani mesin dan operating system bagaimana untuk melakukan scalup nya dan mengihutung kebutuhan hardareny misal CPU, Hardisk
Penjelasannya mudah dipahami pak. Kebetulan saya baru mulai belajar docker.
OS container yg dimaksud apakah OS dr mesin host nya? Lalau bgmn kalau misalnya sy develop menggunakan windows apakah akan ada masalah kompatibilitas ketika sy deploy ke mesin server dengan OS linux?
Nanti dibahas di video selanjutnya
untuk penjelasan teknis lebih lanjut masalah docker ini silahkan lihat blog saya mas, moga manfaat
pmdkduaonline.wordpress.com/2018/04/30/docker-melihat-teknis-kerjanya-membangun-container/
Terima kasih atas ilmunya pak, saya mau bertanya apakah pada container kita bisa mengkonfigurasi OS yang berbeda dari induknya dan jika melakukan proses reboot pada container, OS yang tadinya sudah dikonfigurasi apakah harus dikonfigurasi ulang pak? terima kasih
Hyper V unknown, bagaimana installnya bang ? makasih....
Mas, Jika Operating system rusak , otomatis container app juga tidak bisa di pakai ? apakah bisa menggunakan semacam miror di PC server lain untuk backup , jika di server utama down ( Rusak Software, Mati listrik, Rusak Hardware). Terima Kasih
bang,, udah nemuin solusinya ngga? ikut nyari tau saya
@@yesnow3642 sementara pke clustering, kebetulan ada 2 server, masing2 ada image docker yg sama, dan di loadbalancing, klo server 1 mati, msh ada server 2 , sampe server 1 bisa up lg👍
mantab
Makasih atas penjelasannya. Mau tanya, apakah container/docker bisa kita install di vps/vm?
Jadi container/docker itu berjalan di atas vm!
bisa, tinggal install di vps kayak di laptop pribadi aja
@@ProgrammerZamanNow naah, kalo perbedaan LXC dengan docker itu apa?
*LXC di proxmox
@@sohibIT wah, saya kurang tau, blon pernah coba lxc ataupun proxmox
Pertanyaannya apakah counter bisa mensupport berbagai OS didalamnya. Karena klw VM kn kita bisa install OS yg berbeda
masih belum dan sepertinya belum mengarah ke situ.
untuk penjelasan teknis lebih lanjut masalah docker ini silahkan lihat blog saya mas, moga manfaat
pmdkduaonline.wordpress.com/2018/04/30/docker-melihat-teknis-kerjanya-membangun-container/
Kalau pakai docker harus online ya?
puyeng, masih bingung hehe
Apakah container bisa menggantikan fungsi vm di server ?
menurut saya belum bisa sepenuhnya dikarenakan docker sendiri belum bisa semandiri vmware untuk sekarang.
untuk penjelasan teknis lebih lanjut masalah docker ini silahkan lihat blog saya mas, moga manfaat
pmdkduaonline.wordpress.com/2018/04/30/docker-melihat-teknis-kerjanya-membangun-container/
jika saya pasang docker di windows, apakah bisa nanti deploy ke dockernya ubuntu server?
gak masalah
@@ProgrammerZamanNow thanks pak
sial 5 taun lalu