Wejangan Mama (3:28), ini penuh dengan makna. Orang tua biasanya berusaha menularkan virus "konsep lama" kepada anak anaknya, cenderung memaksakan kehendak, menjadikan anak sebagai alat penerus cita cita mereka. Tapi beliau berbeda, mempercayakan masa depan anak, kepada pundaknya. Orang tua adalah konsultan, bukan penentu masa depan. Terima kasih untuk para orang tua, yang masih menganggap "Anak juga manusia".
Kita manusia Mahluk mulia Kita butuh uang Untuk gali liang Tentang angan-anganku Di jam makan siang Saat semua orang berjuang Di ladang yang gersang Terus merasa kurang Haus yang mengiang Siapa yang menang Sosial media jual beli surga Tak ada prospeknya Tak ada uangnya Tanah yang melangit Bumi yang sakit Cukup dirimu yang tau jalannya Boleh berkarya asal hobi saja Cita-cita cinta dipatah keluarga Ketika norma peradatan Terpilih sebagai alasan Semua berkata Mimpi sewajarnya Tentang angan-anganku Di jam makan siang Saat semua orang berjuang Di ladang yang gersang Terus merasa kurang Haus yang mengiang Siapa yang menang Ku di antara gemuruh ragu yang menggetarkan jiwa Seorang manusia yang sedang memimpikan mimpinya Di atas awan yang menderu Melamun dia belum merasa saatnya terbangun Sedang berlayar tinggi-tingginya Di sini tempatku berlabuh Jalan yang kutempuh dari dulu Satu-satunya yang ku tau Aku cuma bisa jadi aku Hidup tak semudah membalik telapak tangan Tak ada jalan singkat tuk menuai yang kau tanam Sadari yang kau cari itu butuh dirancang Kecuali dietmu hanya makanan instan Tentang angan-anganku Di jam makan siang Saat semua orang berjuang Di ladang yang gersang Terus merasa kurang Haus yang mengiang Siapa yang menang Kita manusia Mahluk mulia Kita butuh uang Untuk gali liang Kita manusia Mahluk mulia Kita butuh uang Untuk beli liang
Memang hindia membahagiakan orang-orang dengan karyanya, ma. Kami para pendengar sangat berterima kasih dengan lagu-lagunya, dan terima kasih untuk mama yg selalu mendukungnya.
List 00:00 evakuasi 03:28 wejangan mama 05:52 besok mungkin kita sampai 09:54 jam makan siang 14:33 dehidrasi 18:32 untuk apa/untuk apa? 24:51 voice note anggara 25:22 secukupnya 28:48 belum tidur 32:28 apapun yang terjadi 36:17 membasuh 42:31 rumah ke rumah 47:09 mata air 50:56 wejangan caca 52:21 evaluasi
Gua kalo dengerin lagu lagu Hindia, serasa dunia itu jadi tenang, Damai, tentram,sunyi, indah, marasakan keindahan di malam hari, dan juga kerasa kalo gua itu lgi bayangin masadepan, pokonya the best dah, semangat bua ka baskaraa 🙏🙏🙏👍👍👍👍👍👍❤️❤️❤️
sama bang.. waktunya deeptalk sama temen pas jaman ramenya covid jam 2 pagi adem banget.. sambil ngomongin mimpi sendiri2 dan berkeluh kesah selama perkuliahan.. sekarang sudah pada lulus dan sibuk dengan kehidupan masing masing..
@@NaufalYusriqo bener banget sih. Sambil bengong natapin bintang bintang diatas tu rasanya kaya ngerasa masa depan tu udah dibdepan mata, tapi susah untuk di capai, kalo untuk mencapainya kita harus berusaha, ikhtiar, bersabar ,berdoa . Dan semoga hasilnya lebih dari angan-angan kita yang pernah kita bicarakan sama teman teman 🙏👍👍👍✨✨
Rumah ini dahulu sederhana Ruang demi ruang dibangun bersama Angan-angan yang dulu mimpi belaka Kita gapai segala yang tak disangka Tak sadar menimbun yang lebih berharga Berdiri di atas yang lebih bermakna Anak tangga yang berlebihan jumlahnya Mendaki terus entah mau ke mana? Dan kau selalu bertanya, untuk apa? Mengelak, kerap kutemukan jawabnya Medusa dan semakin keras kepala Seakan hidup hanya untuk bekerja Mengejar mimpi sampai tak punya rasa Mengejar mimpi sampai lupa keluarga Mengejar mimpi lupa dunia nyata Mengejar mimpi tapi tidak bersama Padahal katanya uang takkan kemana Jika memang rezeki ya 'kan ditransfer juga Namun dikejar terus seakan satwa langka Di prosesnya melintah lupa jadi manusia Melihat Hawa jadi panas lupa cuaca Tertiup angin buah jatuh digigit juga Seakan perlu banyak seperti Dewa Siwa Padahal manusia hanya bertangan dua Kasur yang luas tapi bangun sendiri Mobil baru mengkilap tanpa penumpang di kiri Banyak sepatu minim privasi susah pergi PS4, nintendo switch tanpa player dua Dan dahulu kau bertanya, untuk apa? Lalu kuperhatikan ini semua Barang mahal yang tidak ada harganya Dan sekarang, ku bertanya untuk apa? Terlepas apa yang engkau percayai Tetap takkan ada yang dibawa mati Kembali ke tanah dan tumbuh cemara Mana saja harta yang lebih berharga Terlepas apa yang engkau percayai Tetap takkan ada yang dibawa mati Kembali ke tanah dan tumbuh cemara Mana saja harta yang lebih berharga Terlepas apa yang engkau percayai Tetap takkan ada yang dibawa mati Menimbun surga yang tak bisa dibagi Akhirnya pun wafat sendiri-sendiri Mengangkat ikat rambutmu yang tertinggal Di lengan kiri mobilku, terakhir kita menonton Jariku tak juga kuat, sungguh janggal Lebih berat dari seribu ton Satu dari ribuan hal kecil Yang sekarang menjadi terampil Menggosok garam di atas luka Dulu tak ada apa-apanya Rute pagi yang dahulu ceria Menu favorit kini hambar rasanya Foto yang tak berani dilirik mata Kontak sekarang jadi sebatas nama Masing-masing selamat dan bercerita Namun tidak lagi miliki bersama Cepat namun sendiri, untuk apa? Bersama tapi meracuni, untuk apa?
dari dulu suka bgt sama lagu Hindia, lgi nugas pun playlistnya Hindia bedanya sekarang dengerin Hindia pas baru bgt diputusin, tbtb masuk IGD apapun keadaannya tetep Hindia kyknya hahaha
makasih ya bass, udh masukin wejangan dari mama tercinta mu, aku jdi dpt pelajaran untuk membimning anakku kelak nnti, agar anakku menjadi bagian dri orang2 hebat❤ salam hangat dari fadlian.
Sebenarnya apa yg kita cari di dunia ini cuk? Waktu SMA mau buru buru kuliah, udah kuliah mau buru buru kerja, udah kerja pengen cepet nikah, terus apalagi cuk :( gw makin sini makin sadar, sebenarnya kita di dunia ini cari apa
Lirik - evakuasi Aku hanya ingin ketenangan Bukan rumah, uang, atau ketenaran Aku hanya butuh ketenangan Ia sangat jauh, hanya angan-angan Aku hanya ingin ketenangan Tanpa kabar, panggilan, dan pertemuan Aku hanya butuh ketenangan Menghilangkan diri dari keramaian Seribu Tuhan, ini berat Bangun berpura menjadi kuat Sungguh semua ini bom waktu Memikul ceritamu Memikul salahku Aku bukan objek validasi Jauhkan diriku dari foto selfie Aku bukan objek imitasi Jangan pakai fotoku di akun pribadi Kau tak akan pernah mengenaliku Berbicara seakan kau tahu diriku Ku mendoakanmu dari jauh Tak perlu mengirim pesan di ulang tahunku Seribu Tuhan, ini berat Bangun berpura menjadi kuat Sungguh semua ini bom waktu Memikul ceritamu Memikul salahku Sekarang ku pergi Anggap aku mati Selamatkan diri Oh, evakuasi Jangan cari aku Siang hari, sore nanti Malam ini ku menari Dengan bayangan diri sendiri Sekarang ku pergi Anggap aku mati Selamatkan diri Oh, evakuasi Jangan cari aku Siang hari, sore nanti Malam ini ku menari Dengan bayangan diri sendiri Aku hanya butuh ketenangan Ia sangat jauh Hanya angan-angan Aku hanya butuh ketenangan
Lirik - wejangan mama Kamu itu waktu lahir, itu jam lima pagi Tapi dari jam sebelas malam itu Mama udah di rumah sakit Besoknya Papa kasih nama kamu Daniel, apa ya? Pratama, apa Putra Terus Mama bilang, "Kayaknya ini kurang cocok deh, Pa. Kasih nama Daniel Baskara Putra aja, deh." Baskara itu kan artinya matahari Pinginnya nanti kalau Daniel tuh bisa jadi matahari Bisa apa menyinari sekitarnya Menyinari alam semesta, menyinari sekitarnya Kemudian dia mulai sekolah Itu minatnya kok lebih banyak di ini, ya, di depan komputer? Mama pikir nanti Daniel itu besarnya mau bergerak di IT atau apalah Tapi begitu meningkat waktu SMA Kok kamu minatnya malah ke menggambar, terus desain Kemudian pingin masuk ke DKV Tapi akhirnya keterimanya di Komunikasi UI Begitu kamu selesai kuliah Mama Papa pinginnya kamu kerja Jadi humas atau apa di perusahaan Tapi, kamu malah milihnya ke bidang seni, ke musik Mama Papa juga agak kaget sih Karena ya kalau buat hobi sih, oke-oke aja Tapi akhirnya kamu dapat meyakinkan Mama Papa bahwa Kamu bisa menjadi orang yang berguna Baik bagi diri sendiri, membahagiakan banyak orang Dan akhirnya, ya Kami percaya aja bahwa apa pilihan kamu Kalau dilakukan dengan baik, ya Jadi berkat buat banyak orang Yang penting tetap rendah hati dan apa Bermanfaat buat banyak orang
Lirik - besok mungkin kita sampai Luka silet di pipi Sakitnya setengah mati Kubawa bekasnya sampai mati Setidaknya ku tak takut darah lagi Mengikuti sepakbola Dan transfer pemain di berita Tapi masuk klub fotografi Karena kaki tak hebat menari Enggan masuk SMA Hingga malam di Brawijaya Menunggu pembebasan Mereka tak paham yang kita wariskan Stella bertemu pasangannya Adrian ke Australia Kawan-kawan pergi S2 Namun tujuanku belum tiba Tak ada yang tahu Kapan kau mencapai tuju Dan percayalah bukan urusanmu untuk menjawab itu Bersender pada waktu Kuatkanlah dirimu Atas pertanyaan yang memburu Tentang masa depan, pernikahan, pendidikan, pekerjaan, keimanan Selalu minta bertemu lagi Namun hanya bersua di reuni Nama-nama yang datang dan pergi Kadang bagai maling di malam hari Jangan takut melihat yang ambil cuti Kapan-kapan semoga kau berani Hidup bukan saling mendahului Bermimpilah sendiri-sendiri Tak ada yang tahu Kapan kau mencapai tuju Dan percayalah bukan urusanmu untuk menjawab itu Katakan pada dirimu Besok mungkin kita sampai Besok mungkin tercapai Tak ada yang tahu Kapan kau mencapai tuju Tak ada yang tahu Selesainya peraduanmu Dan percayalah bukan urusanmu untuk menjawab itu Bersender pada waktu (Besok mungkin kita sampai) (Besok mungkin tercapai) (Besok mungkin kita sampai)
Lirik - jam makan siang Kita manusia Mahluk mulia Kita butuh uang Untuk gali liang Tentang angan-anganku Di jam makan siang Saat semua orang berjuang Di ladang yang gersang Terus merasa kurang Haus yang mengiang Siapa yang menang Sosial media jual beli surga Tak ada prospeknya Tak ada uangnya Tanah yang melangit Bumi yang sakit Cukup dirimu yang tau jalannya Boleh berkarya asal hobi saja Cita-cita cinta dipatah keluarga Ketika norma peradatan Terpilih sebagai alasan Semua berkata Mimpi sewajarnya Tentang angan-anganku Di jam makan siang Saat semua orang berjuang Di ladang yang gersang Terus merasa kurang Haus yang mengiang Siapa yang menang Ku di antara gemuruh ragu yang menggetarkan jiwa Seorang manusia yang sedang memimpikan mimpinya Di atas awan yang menderu Melamun dia belum merasa saatnya terbangun Sedang berlayar tinggi-tingginya Di sini tempatku berlabuh Jalan yang kutempuh dari dulu Satu-satunya yang ku tau Aku cuma bisa jadi aku Hidup tak semudah membalik telapak tangan Tak ada jalan singkat tuk menuai yang kau tanam Sadari yang kau cari itu butuh dirancang Kecuali dietmu hanya makanan instan Tentang angan-anganku Di jam makan siang Saat semua orang berjuang Di ladang yang gersang Terus merasa kurang Haus yang mengiang Siapa yang menang Kita manusia Mahluk mulia Kita butuh uang Untuk gali liang Kita manusia Mahluk mulia Kita butuh uang Untuk gali liang
Lirik - dehidrasi Lihatlah kebunku Penuh dengan ratusan pesan WhatsApp menggebu Selalu pura-pura lupa Membalas yang meminta Berkarya cuma-cuma, nihil m-BCA Memaksa wawancara dengan pertanyaan yang itu-itu saja Dengan yang dulu yakin bahwa 'ku takkan bisa Sekarang menyapa seakan sahabat lama Yang membuat resah, oh air yang keruh Siram jauh tak usah kau sentuh Lepaskan dirimu, bersihkan tubuhmu Dari racun yang mengalir di dalam darahmu Lepaskan dirimu, bersihkan lingkupmu Dari racun yang bersuara tentang hidupmu Hati-hati dalam memilih racunmu (Oh) Hati-hati dengan hati yang berduri (Oh) Dehidrasi mata air yang semu (Oh) Dehidrasi memaksa tanpa mengerti 'Ku diminta bercerita 'Ku meninggi, sekarang berbeda Katamu yang ramah, katanya Katamu yang dulu tak pernah ada Lepaskan dirimu, bersihkan tubuhmu Dari racun yang mengalir di dalam darahmu Lepaskan dirimu, bersihkan lingkupmu Dari racun yang bersuara tentang hidupmu Hati-hati dalam memilih racunmu (Oh) Hati-hati dengan hati yang berduri (Oh) Dehidrasi mata air yang semu (Oh) Dehidrasi memaksa tanpa mengerti Lepaskan dirimu, bersihkan tubuhmu Dari racun yang mengalir di dalam darahmu Lepaskan dirimu, bersihkan lingkupmu Dari racun yang bersuara tentang hidupmu Hati-hati dalam memilih racunmu (Oh) Hati-hati dengan hati yang berduri (Oh) Dehidrasi mata air yang semu (Oh) Dehidrasi memaksa tanpa mengerti
Lihatlah kebunku Penuh dengan ratusan pesan whatsapp menggebu Selalu pura pura lupa Membalas yang meminta Berkarya cuma-cuma nihil m-BCA Memaksa wawancara dengan pertanyaan yang Itu-itu saja Dengan yang dulu yakin bahwa ku takkan bisa Sekarang menyapa seakan sahabat lama Yang membuat resah oh air yang keruh Siram jauh tak usah kau sentuh Lepaskan dirimu bersihkan tubuhmu Dari racun yang mengalir di dalam darahmu Lepaskan dirimu bersihkan lingkupmu Dari racun yang bersuara tentang hidupmu Oh hati-hati dalam memilih racunmu Oh hati-hati dengan hati yang berduri Oh dehidrasi mata air yang semu Oh dehidrasi memaksa tanpa mengerti Ku diminta bercerita Ku meninggi sekarang berbeda Katamu yang ramah katanya Katamu yang dulu tak pernah ada Lepaskan dirimu bersihkan tubuhmu Dari racun yang mengalir di dalam darahmu Lepaskan dirimu bersihkan lingkupmu Dari racun yang bersuara tentang hidupmu Oh hati-hati dalam memilih racunmu Oh hati-hati dengan hati yang berduri Oh dehidrasi mata air yang semu Oh dehidrasi memaksa tanpa mengerti Lepaskan dirimu bersihkan tubuhmu Dari racun yang mengalir di dalam darahmu Lepaskan dirimu bersihkan lingkupmu Dari racun yang bersuara tentang hidupmu Oh hati-hati dalam memilih racunmu Oh hati-hati dengan hati yang berduri Oh dehidrasi mata air yang semu Oh dehidrasi memaksa tanpa mengerti
Wejangan Mama (3:28), ini penuh dengan makna. Orang tua biasanya berusaha menularkan virus "konsep lama" kepada anak anaknya, cenderung memaksakan kehendak, menjadikan anak sebagai alat penerus cita cita mereka. Tapi beliau berbeda, mempercayakan masa depan anak, kepada pundaknya. Orang tua adalah konsultan, bukan penentu masa depan.
Terima kasih untuk para orang tua, yang masih menganggap "Anak juga manusia".
Ppppp
M
Lagu "Evakuasi" cocok didengerin ketika merasa tidak ada orang yg bisa dimintai tolong/menemai
cocok ketika sdg ingin sndiri deh kykny
Yups dan ngerasa bahwa kita bisa hidup sendiri, tapi nyatanya itu sulit, kita butuh teman untuk berjalan.
Cocok waktu Ultah tanpa perayaan
@@mmrmujib1345 ultah haram,
p
Kita manusia
Mahluk mulia
Kita butuh uang
Untuk gali liang
Tentang angan-anganku
Di jam makan siang
Saat semua orang berjuang
Di ladang yang gersang
Terus merasa kurang
Haus yang mengiang
Siapa yang menang
Sosial media jual beli surga
Tak ada prospeknya
Tak ada uangnya
Tanah yang melangit
Bumi yang sakit
Cukup dirimu yang tau jalannya
Boleh berkarya asal hobi saja
Cita-cita cinta dipatah keluarga
Ketika norma peradatan
Terpilih sebagai alasan
Semua berkata
Mimpi sewajarnya
Tentang angan-anganku
Di jam makan siang
Saat semua orang berjuang
Di ladang yang gersang
Terus merasa kurang
Haus yang mengiang
Siapa yang menang
Ku di antara gemuruh ragu yang menggetarkan jiwa
Seorang manusia yang sedang memimpikan mimpinya
Di atas awan yang menderu
Melamun dia belum merasa saatnya terbangun
Sedang berlayar tinggi-tingginya
Di sini tempatku berlabuh
Jalan yang kutempuh dari dulu
Satu-satunya yang ku tau
Aku cuma bisa jadi aku
Hidup tak semudah membalik telapak tangan
Tak ada jalan singkat tuk menuai yang kau tanam
Sadari yang kau cari itu butuh dirancang
Kecuali dietmu hanya makanan instan
Tentang angan-anganku
Di jam makan siang
Saat semua orang berjuang
Di ladang yang gersang
Terus merasa kurang
Haus yang mengiang
Siapa yang menang
Kita manusia
Mahluk mulia
Kita butuh uang
Untuk gali liang
Kita manusia
Mahluk mulia
Kita butuh uang
Untuk beli liang
Memang hindia membahagiakan orang-orang dengan karyanya, ma.
Kami para pendengar sangat berterima kasih dengan lagu-lagunya, dan terima kasih untuk mama yg selalu mendukungnya.
Setuju banget😭
List
00:00 evakuasi
03:28 wejangan mama
05:52 besok mungkin kita sampai
09:54 jam makan siang
14:33 dehidrasi
18:32 untuk apa/untuk apa?
24:51 voice note anggara
25:22 secukupnya
28:48 belum tidur
32:28 apapun yang terjadi
36:17 membasuh
42:31 rumah ke rumah
47:09 mata air
50:56 wejangan caca
52:21 evaluasi
@@kakaktiyo kan udah ada di deskripsi
@@kakaktiyo ahaha okeokee bg
Gua kalo dengerin lagu lagu Hindia, serasa dunia itu jadi tenang, Damai, tentram,sunyi, indah, marasakan keindahan di malam hari, dan juga kerasa kalo gua itu lgi bayangin masadepan, pokonya the best dah, semangat bua ka baskaraa 🙏🙏🙏👍👍👍👍👍👍❤️❤️❤️
O. U
sama bang.. waktunya deeptalk sama temen pas jaman ramenya covid jam 2 pagi adem banget.. sambil ngomongin mimpi sendiri2 dan berkeluh kesah selama perkuliahan.. sekarang sudah pada lulus dan sibuk dengan kehidupan masing masing..
@@NaufalYusriqo bener banget sih. Sambil bengong natapin bintang bintang diatas tu rasanya kaya ngerasa masa depan tu udah dibdepan mata, tapi susah untuk di capai, kalo untuk mencapainya kita harus berusaha, ikhtiar, bersabar ,berdoa . Dan semoga hasilnya lebih dari angan-angan kita yang pernah kita bicarakan sama teman teman 🙏👍👍👍✨✨
Massok
Mntap
bentar lagi bulan puasa, jadi inget bulan puasa kemaren lagi seneng senengnya ama album ini, love u sun eater
,9
Sama 😆
pp0ppp
@@khalilardrajanuar5824 llllllllll
sebulan lagi puasa
3:28 faktanya, Daniel Baskara Putra sampai sekarang masih menyinari hidup orang ramai. makasih bas, lagumu bikin kita hidup!
Hampir setiap hari gw muter laguuu lagu hindia muluu. Gabosen bosen dati setaun lalu
Sama dong neng
Oh ini yg katanya album terbaik. Bagus juga 🌤️🦋
wejangan mama paling terbaik dari semua playlist
lagu lagunya semua kena pada jiwa, love from malaysia boss
Rumah ini dahulu sederhana
Ruang demi ruang dibangun bersama
Angan-angan yang dulu mimpi belaka
Kita gapai segala yang tak disangka
Tak sadar menimbun yang lebih berharga
Berdiri di atas yang lebih bermakna
Anak tangga yang berlebihan jumlahnya
Mendaki terus entah mau ke mana?
Dan kau selalu bertanya, untuk apa?
Mengelak, kerap kutemukan jawabnya
Medusa dan semakin keras kepala
Seakan hidup hanya untuk bekerja
Mengejar mimpi sampai tak punya rasa
Mengejar mimpi sampai lupa keluarga
Mengejar mimpi lupa dunia nyata
Mengejar mimpi tapi tidak bersama
Padahal katanya uang takkan kemana
Jika memang rezeki ya 'kan ditransfer juga
Namun dikejar terus seakan satwa langka
Di prosesnya melintah lupa jadi manusia
Melihat Hawa jadi panas lupa cuaca
Tertiup angin buah jatuh digigit juga
Seakan perlu banyak seperti Dewa Siwa
Padahal manusia hanya bertangan dua
Kasur yang luas tapi bangun sendiri
Mobil baru mengkilap tanpa penumpang di kiri
Banyak sepatu minim privasi susah pergi
PS4, nintendo switch tanpa player dua
Dan dahulu kau bertanya, untuk apa?
Lalu kuperhatikan ini semua
Barang mahal yang tidak ada harganya
Dan sekarang, ku bertanya untuk apa?
Terlepas apa yang engkau percayai
Tetap takkan ada yang dibawa mati
Kembali ke tanah dan tumbuh cemara
Mana saja harta yang lebih berharga
Terlepas apa yang engkau percayai
Tetap takkan ada yang dibawa mati
Kembali ke tanah dan tumbuh cemara
Mana saja harta yang lebih berharga
Terlepas apa yang engkau percayai
Tetap takkan ada yang dibawa mati
Menimbun surga yang tak bisa dibagi
Akhirnya pun wafat sendiri-sendiri
Mengangkat ikat rambutmu yang tertinggal
Di lengan kiri mobilku, terakhir kita menonton
Jariku tak juga kuat, sungguh janggal
Lebih berat dari seribu ton
Satu dari ribuan hal kecil
Yang sekarang menjadi terampil
Menggosok garam di atas luka
Dulu tak ada apa-apanya
Rute pagi yang dahulu ceria
Menu favorit kini hambar rasanya
Foto yang tak berani dilirik mata
Kontak sekarang jadi sebatas nama
Masing-masing selamat dan bercerita
Namun tidak lagi miliki bersama
Cepat namun sendiri, untuk apa?
Bersama tapi meracuni, untuk apa?
"Untuk apa" emang the best sih🔥
bner
Sangat sangat related
Bisa ngambil pasarnya mah, emang konten playlist banyak yg nonton udah gitu masa tontonnya lama 😆
oh damn, gue dgerin ini tiap hari, candu bgt g bosen bosen ahaha
Setuju sih gua
dari dulu suka bgt sama lagu Hindia, lgi nugas pun playlistnya Hindia
bedanya sekarang dengerin Hindia pas baru bgt diputusin, tbtb masuk IGD
apapun keadaannya tetep Hindia kyknya hahaha
Lagi hujan syahdu eh dapet notif dari sun eater menari dengan bayangan👍👍 tambah hangat❤️
emang ujan anget ya? 🥺🥺
@@aisyahaishwarya6546 wkwkwkwk
sepanjang lagu ini gua ga megang hp, terus dengerin lirik demi lirik sambil mikirin arti nya. berasa di evaluasi ama mas baskara.
sama aja kalo buka laptop
ini lucu.
enak didengar coba konser di desa kami yg terpencil
makasih ya bass, udh masukin wejangan dari mama tercinta mu, aku jdi dpt pelajaran untuk membimning anakku kelak nnti, agar anakku menjadi bagian dri orang2 hebat❤ salam hangat dari fadlian.
Album ini jadi anthem buat gua yg kelahiran 1996 dan baru memasuki dunia kerja
Idealisme pencipta lagu keren bet dah❤️
Lagu menemani setelah berkerja untuk beristirahat 😍
ppp
24:50 a chat in my WhatsApp when I have deadlines and was ghosting em all
btw, nice songs! I love it
Love all the songs from HINDIA😄😍 Salam dari Malaysia
Terimakasih atas segala karyamu .. sebuah perantara yg nyata
LOVING THIS ALBUM SOOOOO MUCH! TYSM SUN EATER 💖💘💘💘
Great
Lagu buat self healing ehh...
haha iya
Gapernah gagal buat bikin sadar sama diri
hindia lagu lo terbaik sepanjang masa bas, 3 tahun gua dengerin lagu lo mulu ga ada bosen nya gilaa t_t
Setelah ribuan kali memutar ini, tiba-tiba terharu sama Wejangan Caca. Terima kasih sudah menyertakannya dalam Menari Dengan Bayangan!
LOVE THIS ALBUM! GOOD LUCKK
Bisa-bisanya sejak 2019 gw tau secukupnya dari Film sampe sekarang belum bosen sama album ini.
Merayakan ulang tahun hari ini dengan ngeplay mdb sealbum, thankieee bassss👏👏
Gue suka sama Lo yg komen, seneng bgt dengerin ini setiap hari 😂😂 masuk Lo ke📈
Sebenarnya apa yg kita cari di dunia ini cuk? Waktu SMA mau buru buru kuliah, udah kuliah mau buru buru kerja, udah kerja pengen cepet nikah, terus apalagi cuk :( gw makin sini makin sadar, sebenarnya kita di dunia ini cari apa
Cari mati
Ibadah kpd Allah bang
Ya cari itu semua bang, makanya nikmatin semuanya bang, jangan lupa ibadah👍
Cari uang buat bayar tukang gali kubur nnti bang
Pen cepet mati ga?
Album terapi diri sendiri buat saya
Matur nuwun mas Bas. Sukses selalu 🙏
ini yang gue tunggu full asli dari kalian
Jadi berkat. Mamah said
05:46 tetap rendah hati
Gila sih, keren. Gua kemana aja baru tau T_T
makin sayang sm suneater🥺💕
Almost one hour straight for jamming under the shower💃❤️🚿
Lagu pop, Indonesia cinta. Abadi
bruh biaya pdam mahal kak
ternyata album ini bisa jadi anthem buat nangis ya
hemz..anak anak baru yang baru mendengar lagu lagu seperti Hindia dan teman teman, "welcome to your open mind" yg jelas kau tumbuh good 🌻
mantap
Menari dengan bayangan 🔥🔥🔥
Menari Dengan bayangan
👇👇👇lirik 👇👇👇
Lirik - evakuasi
Aku hanya ingin ketenangan
Bukan rumah, uang, atau ketenaran
Aku hanya butuh ketenangan
Ia sangat jauh, hanya angan-angan
Aku hanya ingin ketenangan
Tanpa kabar, panggilan, dan pertemuan
Aku hanya butuh ketenangan
Menghilangkan diri dari keramaian
Seribu Tuhan, ini berat
Bangun berpura menjadi kuat
Sungguh semua ini bom waktu
Memikul ceritamu
Memikul salahku
Aku bukan objek validasi
Jauhkan diriku dari foto selfie
Aku bukan objek imitasi
Jangan pakai fotoku di akun pribadi
Kau tak akan pernah mengenaliku
Berbicara seakan kau tahu diriku
Ku mendoakanmu dari jauh
Tak perlu mengirim pesan di ulang tahunku
Seribu Tuhan, ini berat
Bangun berpura menjadi kuat
Sungguh semua ini bom waktu
Memikul ceritamu
Memikul salahku
Sekarang ku pergi
Anggap aku mati
Selamatkan diri
Oh, evakuasi
Jangan cari aku
Siang hari, sore nanti
Malam ini ku menari
Dengan bayangan diri sendiri
Sekarang ku pergi
Anggap aku mati
Selamatkan diri
Oh, evakuasi
Jangan cari aku
Siang hari, sore nanti
Malam ini ku menari
Dengan bayangan diri sendiri
Aku hanya butuh ketenangan
Ia sangat jauh
Hanya angan-angan
Aku hanya butuh ketenangan
Lirik - wejangan mama
Kamu itu waktu lahir, itu jam lima pagi
Tapi dari jam sebelas malam itu Mama udah di rumah sakit
Besoknya Papa kasih nama kamu Daniel, apa ya?
Pratama, apa Putra
Terus Mama bilang, "Kayaknya ini kurang cocok deh, Pa.
Kasih nama Daniel Baskara Putra aja, deh."
Baskara itu kan artinya matahari
Pinginnya nanti kalau Daniel tuh bisa jadi matahari
Bisa apa menyinari sekitarnya
Menyinari alam semesta, menyinari sekitarnya
Kemudian dia mulai sekolah
Itu minatnya kok lebih banyak di ini, ya, di depan komputer?
Mama pikir nanti Daniel itu besarnya mau bergerak di IT atau apalah
Tapi begitu meningkat waktu SMA
Kok kamu minatnya malah ke menggambar, terus desain
Kemudian pingin masuk ke DKV
Tapi akhirnya keterimanya di Komunikasi UI
Begitu kamu selesai kuliah
Mama Papa pinginnya kamu kerja
Jadi humas atau apa di perusahaan
Tapi, kamu malah milihnya ke bidang seni, ke musik
Mama Papa juga agak kaget sih
Karena ya kalau buat hobi sih, oke-oke aja
Tapi akhirnya kamu dapat meyakinkan Mama Papa bahwa
Kamu bisa menjadi orang yang berguna
Baik bagi diri sendiri, membahagiakan banyak orang
Dan akhirnya, ya
Kami percaya aja bahwa apa pilihan kamu
Kalau dilakukan dengan baik, ya
Jadi berkat buat banyak orang
Yang penting tetap rendah hati dan apa
Bermanfaat buat banyak orang
Lirik - besok mungkin kita sampai
Luka silet di pipi
Sakitnya setengah mati
Kubawa bekasnya sampai mati
Setidaknya ku tak takut darah lagi
Mengikuti sepakbola
Dan transfer pemain di berita
Tapi masuk klub fotografi
Karena kaki tak hebat menari
Enggan masuk SMA
Hingga malam di Brawijaya
Menunggu pembebasan
Mereka tak paham yang kita wariskan
Stella bertemu pasangannya
Adrian ke Australia
Kawan-kawan pergi S2
Namun tujuanku belum tiba
Tak ada yang tahu
Kapan kau mencapai tuju
Dan percayalah bukan urusanmu untuk menjawab itu
Bersender pada waktu
Kuatkanlah dirimu
Atas pertanyaan yang memburu
Tentang masa depan, pernikahan, pendidikan, pekerjaan, keimanan
Selalu minta bertemu lagi
Namun hanya bersua di reuni
Nama-nama yang datang dan pergi
Kadang bagai maling di malam hari
Jangan takut melihat yang ambil cuti
Kapan-kapan semoga kau berani
Hidup bukan saling mendahului
Bermimpilah sendiri-sendiri
Tak ada yang tahu
Kapan kau mencapai tuju
Dan percayalah bukan urusanmu untuk menjawab itu
Katakan pada dirimu
Besok mungkin kita sampai
Besok mungkin tercapai
Tak ada yang tahu
Kapan kau mencapai tuju
Tak ada yang tahu
Selesainya peraduanmu
Dan percayalah bukan urusanmu untuk menjawab itu
Bersender pada waktu
(Besok mungkin kita sampai)
(Besok mungkin tercapai)
(Besok mungkin kita sampai)
Lirik - jam makan siang
Kita manusia
Mahluk mulia
Kita butuh uang
Untuk gali liang
Tentang angan-anganku
Di jam makan siang
Saat semua orang berjuang
Di ladang yang gersang
Terus merasa kurang
Haus yang mengiang
Siapa yang menang
Sosial media jual beli surga
Tak ada prospeknya
Tak ada uangnya
Tanah yang melangit
Bumi yang sakit
Cukup dirimu yang tau jalannya
Boleh berkarya asal hobi saja
Cita-cita cinta dipatah keluarga
Ketika norma peradatan
Terpilih sebagai alasan
Semua berkata
Mimpi sewajarnya
Tentang angan-anganku
Di jam makan siang
Saat semua orang berjuang
Di ladang yang gersang
Terus merasa kurang
Haus yang mengiang
Siapa yang menang
Ku di antara gemuruh ragu yang menggetarkan jiwa
Seorang manusia yang sedang memimpikan mimpinya
Di atas awan yang menderu
Melamun dia belum merasa saatnya terbangun
Sedang berlayar tinggi-tingginya
Di sini tempatku berlabuh
Jalan yang kutempuh dari dulu
Satu-satunya yang ku tau
Aku cuma bisa jadi aku
Hidup tak semudah membalik telapak tangan
Tak ada jalan singkat tuk menuai yang kau tanam
Sadari yang kau cari itu butuh dirancang
Kecuali dietmu hanya makanan instan
Tentang angan-anganku
Di jam makan siang
Saat semua orang berjuang
Di ladang yang gersang
Terus merasa kurang
Haus yang mengiang
Siapa yang menang
Kita manusia
Mahluk mulia
Kita butuh uang
Untuk gali liang
Kita manusia
Mahluk mulia
Kita butuh uang
Untuk gali liang
Lirik - dehidrasi
Lihatlah kebunku
Penuh dengan ratusan pesan WhatsApp menggebu
Selalu pura-pura lupa
Membalas yang meminta
Berkarya cuma-cuma, nihil m-BCA
Memaksa wawancara dengan pertanyaan yang itu-itu saja
Dengan yang dulu yakin bahwa 'ku takkan bisa
Sekarang menyapa seakan sahabat lama
Yang membuat resah, oh air yang keruh
Siram jauh tak usah kau sentuh
Lepaskan dirimu, bersihkan tubuhmu
Dari racun yang mengalir di dalam darahmu
Lepaskan dirimu, bersihkan lingkupmu
Dari racun yang bersuara tentang hidupmu
Hati-hati dalam memilih racunmu
(Oh) Hati-hati dengan hati yang berduri
(Oh) Dehidrasi mata air yang semu
(Oh) Dehidrasi memaksa tanpa mengerti
'Ku diminta bercerita
'Ku meninggi, sekarang berbeda
Katamu yang ramah, katanya
Katamu yang dulu tak pernah ada
Lepaskan dirimu, bersihkan tubuhmu
Dari racun yang mengalir di dalam darahmu
Lepaskan dirimu, bersihkan lingkupmu
Dari racun yang bersuara tentang hidupmu
Hati-hati dalam memilih racunmu
(Oh) Hati-hati dengan hati yang berduri
(Oh) Dehidrasi mata air yang semu
(Oh) Dehidrasi memaksa tanpa mengerti
Lepaskan dirimu, bersihkan tubuhmu
Dari racun yang mengalir di dalam darahmu
Lepaskan dirimu, bersihkan lingkupmu
Dari racun yang bersuara tentang hidupmu
Hati-hati dalam memilih racunmu
(Oh) Hati-hati dengan hati yang berduri
(Oh) Dehidrasi mata air yang semu
(Oh) Dehidrasi memaksa tanpa mengerti
wow, terimakasih udah upload full albumnya
Ada notif langsung cekk
Jangan di atas orang tua, tapi orang tua kita bawa
Lagu yng nemenin kalau lagi nyetir sendiri
dancing with shadow🔥
merindinggg
one of my fav album on 2021-now
album yang menyembuhkan 🥺💗
Pas banget urutan lagu nya !!
mantap syekali
Baskara emang the best lah
suneater aku padamu 🖤
Brawijaya... Anak PL banget.
Saya belum bisa sayangi diriku sendiri, gmna mau sayangi orang lain🥲
Sungkemmm dluu lagu nya enakk pol
Hati-hati dalam memilih racun mu
Hati-hati dengan hati yang berduri
jiwa ini bergetar
GOKS🔥
evaluasi 🌹
Di atas Hammock di pinggir pantai dengarin lagu2 hindia asli enak banget
fav banget woilaahh
mata airku diri sendiri ✌
Sejauh ini blum bisa berpaling dari hindia🤸🏻♂️
nyokap lu terbaik bang
Tambahin "Ramai sepi bersama" bang, klo boleh😀
mantap
Terbaik di Kelasnya
18, 8, 2024, "menari dengan bayangan"
Gua kalo dengerin lagu Hindia+main Minecraft behhhhh...apalagi hardcore
bismillah
Bang lhu juga vocal fest ya bang?
Untuk apa diupload ulang? Mereka bertanya, persetan dengan pertanyaan mari menuju dunia imajiner hindia
Luvv
mntap
tenang
favvvvv
"menu favorit kini hambar rasanya"
setengah tahun ini mana woyyy
Aku pengen menyerah dan pergi dari dunia ini
Kok aku dengernya ada nuansa horor ...tapi keren sih ....👍
#HidupBukanUntukSalingMendahului
evakuasi
❤️
❤️
Hindia Hindia Hindia
baskaraasa
Judul yang ambigu "untuk apa"
Kenapa di re-upload?
Kalo anaknya udah sukses baru percaya.
👑
👑
emen
🔥🔥🔥
Lihatlah kebunku
Penuh dengan ratusan pesan whatsapp menggebu
Selalu pura pura lupa
Membalas yang meminta
Berkarya cuma-cuma nihil m-BCA
Memaksa wawancara dengan pertanyaan yang Itu-itu saja
Dengan yang dulu yakin bahwa ku takkan bisa
Sekarang menyapa seakan sahabat lama
Yang membuat resah oh air yang keruh
Siram jauh tak usah kau sentuh
Lepaskan dirimu bersihkan tubuhmu
Dari racun yang mengalir di dalam darahmu
Lepaskan dirimu bersihkan lingkupmu
Dari racun yang bersuara tentang hidupmu
Oh hati-hati dalam memilih racunmu
Oh hati-hati dengan hati yang berduri
Oh dehidrasi mata air yang semu
Oh dehidrasi memaksa tanpa mengerti
Ku diminta bercerita
Ku meninggi sekarang berbeda
Katamu yang ramah katanya
Katamu yang dulu tak pernah ada
Lepaskan dirimu bersihkan tubuhmu
Dari racun yang mengalir di dalam darahmu
Lepaskan dirimu bersihkan lingkupmu
Dari racun yang bersuara tentang hidupmu
Oh hati-hati dalam memilih racunmu
Oh hati-hati dengan hati yang berduri
Oh dehidrasi mata air yang semu
Oh dehidrasi memaksa tanpa mengerti
Lepaskan dirimu bersihkan tubuhmu
Dari racun yang mengalir di dalam darahmu
Lepaskan dirimu bersihkan lingkupmu
Dari racun yang bersuara tentang hidupmu
Oh hati-hati dalam memilih racunmu
Oh hati-hati dengan hati yang berduri
Oh dehidrasi mata air yang semu
Oh dehidrasi memaksa tanpa mengerti
Suka yg ngebeat funky juga ya