Aku juga terlahir jadi anak suster, karena orangtuaku sibuk bekerja. Aku malah lebih dekat dengan ayahku karena ibuku tidak pernah ada waktu untuk anak anaknya. Sekarang saya ibu dari dua anak, memutuskan untuk dirumah mendidik dan merawat anak anak saya full time. Tapi pada jaman era ini dirumah bukan hanya sekedar mengurusi rumah, anak anak dan suami saja. Saya bisa tetap bekerja online, dan tetap berpenghasilan layak orang yang setiap hari bekerja ke kantor. Jadi menurut saya semua itu bisa dikondisikan. Bukan berarti di rumah saja itu menjadi perempuan yang 'tidak punya apa apa'. Sebagai perempuan kita juga harus kreatif dan pintar membagi waktu, jadi semua bisa berjalan bersama sama, tanpa ada yang 'dilupakan'. You will never have this day with your children again. Tomorrow they'll be a little older than they were today. Your children get only one childhood. Just make sure you make lots of deposits in the memory banks of your children. You can get more money but not more time.
Bener setuju sama mbaknya..sy tekanin disini kita bisa lihat influence dari seorang ibu..kalo dia pintar mensiasati dan cari solusi tetap kelihatan kok. 😉👍
Aku full time mom .. anakku skrng 19 th dan 16 th bersyukur sekali bisa melewati semua tumbuh kembang anak.. malahan msh merasa blm cukup waktu bersama anak.. ga terasa skrng mereka sudah remaja..
Aku suka pemikiran Mbak Lina, perempuan yang memilih tidak bekerja untuk mengasuh anak bukan berarti diam di rumah, tapi mengikuti organisasi atau kegiatan" sosial, kalau kerja kantoran pergi pagi-pulang malam jadi untuk wawasannya itu" mulu, beda-kan kalau ikut organisasi bisa menggali potensi dan wawasan, sembari mengasuh anak!!!
Furi Mulyasari intinya dalam rumah tangga semuanya mesti dikomunikasikan, hal paling dasar untuk membincangkan masalah kecil hingga besar itu komunikasi, bisa saling memahami satu sama lain jangan ada yang saling mendominasih.😁
Kalo sudah jadi ibu sih, bebenah rumah urus anak juga sudah habis waktu, 24 jam non stop. Bener mbak Lina full time house wife bukan berarti jobless...
👍👍👍 lebih utama kalo dia mengikuti pengajian2/ceramah2 ust dimesji sm temen2 wanitanya.. utk menambah iman n wawasan ttg islamnya. bertemu dg byk teman2 muslim utk menambah iman n wawasannya. bukan mikirin duit,kerja mulu demi genggi n duniawi semata.
Setuju banget dengan pandangan Syarif dan Nadine. Kebebasan financial itu penting untuk perempuan apalagi yang tinggal di Eropa selain biaya hidup yang mahal, amit-amit ada apa-apa dengan pasangan kita, kita tidak perlu takut untuk mengambil tindakan. Kereeeennn
Momen yg pas banget, bahas topik seputar ini. Kemarin baru baca postingan di satu akun isinya cukup menarik. Judul postingannya 3 alasan istri sebaiknya bekerja, cukup menggelitik tapi anehnya nalar saya menerima & cukup masuk akal . Ini isinya dan saya tambahkan opini pribadi . 1. Tidak semua suami rejekinya lancar 2.Tidak semua suami yg rejekinya lancar, setia( mirip dg prinsip kemandirian finansial seperti syarif bilang, ketika sdh tidak ada kecocokan gak bakal "terpaksa" bertahan) 3. Tidak semua suami yang rejeki lancar dan setia, umurnya panjang. Menurut saya ini adalah poin yang sangat make a sense. Mungkin utk bbrp orang ketika pemikiran seperti ini disampaikan akan dianggap tabu. Saya jamin bakal ada yg komen, wah doain suami mati muda gak baik nih. Lho ini kan sbnrnya persoalan probabilitas ya kan, siapa yg bakal duluan suami ataukah istri. Jadi menurut saya tidak ada salahnya dipersiapkan. Maka dari itu suami maupun istri harus siap, walaupun entah kapan terjadi. Ini bukan sesuatu yg bisa dihindarkan. Selain itu saya juga mau menambahkan, bukan hanya topik istri di rumah atau kerja saja yg penting. Tapi perlu diingat urusan pekerjaan, merawat & mendidik anak (pokoknya seluruh hal tentang parenting) bukan hanya tanggung jawab ibu saja. Ini merupakan tanggung jawab bersama. Maka dari itu 3 alasan menyarankan istri bekerja tadi juga bisa diberlakukan sama ke suami dg case seperti ini. 3 alasan suami ikut serta melakukan pekerjaan rumah dan merawat anak: 1.tidak semua istri memilih di rumah, banyak yg memilih bekerja. Istri memilih di rumah pun bukan jadi pembenaran utk suami lepas tangan, tidak membantu sama sekali pekerjaan rumah dan mendidik anak. 2.tidak semua istri setia( ya ini sudah banyak contohnya di kehidupan nyata, silakan dicari tapi jgn dicontoh). 3.Tidak semua istri umurnya panjang utk mengurusmu dan anak-anakmu. Finally topik haruskah istri bekerja atau di rumah tidak bisa dipukul rata utk semua orang. Kembali lagi ke masing-masing individu dan pasangan. Dan perlu digarisbawahi ketika sudah berkeluarga ANAK harus selalu jadi prioritas. Ada ibu yg bekerja demi memberikan fasilitas pendidikan yg terbaik utk anak, karena mungkin pendapatan suami misal belum mencukupi. Tapi ketika ibu sibuk dg pekerjaannya sampai kurang komunikasi dan jarang bertemu anak, berarti perlu dipertimbangkan lagi soal pekerjaandan dibenahi pembagian waktunya. Ada juga istri yg memutuskan di rumah karena ingin full attention ke tumbuh kembang anak dan kebetulan pendapatan suami mencukupi. Tapi ketika di rumah terus, jadi gak update info atau kuper ini juga perlu diwaspadai. Aktualisasi diri itu penting , supaya gak stress di rumah terus. Seperti mbak lina bilang bisa ikut kegiatan sosial, workshop & seminar soal parenting atau join komunitas yg sesuai hobi/passion.
@@sulipohyak7701 betul sist..semua sama2 baik,,karena memang kondisi orang beda2..klau suami sudah sangat mencukupi Sih gpp wanita fokus anak dan kegiatan sosialisasi ky nia, tetapi klau memang mengharuskn untuk bekerja demi kebutuhan yaa jalani saja..akan indah pada waktunya..karena kerja jg sbg aktualisasi diri..
Keren bgt mas Syarif bahasannya kali ini. Menurutku sebaiknya mau bagaimanapun perempuan harus berpenghasilan entah kerja di luar atau bisnis di rumah terserah. Biar kalo ada apa2, misal suaminya kurangajar, jadi kita ga akan takut2 untuk ninggalin demi kebaikan.
Sekarang kerja gak harus di kantor/lebih fleksibel. Di rumah bisa momong anak, sambil kerja mungkin jualan online, jadi youtuber(eg:buat channel masak), dll. Menurutku sampai umur 7 tahun anak mungkin lebih baik dekat dekat ibunya daripada dengan pengasuh, baik utk psikologis si anak. Itu menurutku yaa. Disini aku setuju sama Adrian dan Bu Lina. Tapi di Islam juga tidak dilarang istri bekerja (atas izin suami). Istri Nabi Muhammad , Khadijah R.A juga bekerja
pengalaman ibuku tdk berdaya, gak boleh kerja/bisnis, gak punya suara krn dominasi bapak yg keras, makanya anak2 perempuannya nggak mau mengulang kisah ibu, semua anak2 perempuannya skrg jd ibu sekaligus wanita bekerja yg tangguh 💪😌
Dibesarkan dgn orangtua yang workaholic, knp aku bilang gitu krn orgtua sama2 berlomba2 mengejar karir & jabatan. Jadi dari kecil ak udah kebiasa bangett mandiri, dan bukannya gak seneng ditempa jadi mandiri cuma rasanya ada 'something missing' di keluarga. Rasanya ada jarak yg gabisa diutarakan pk kata2, kalo liatt keluarga temenn suka irii bgtt walaupun keluargaku scr material sgt tercukupii. Karena hal itu, jd pengenn bgtt suatu saat klo udah berkeluarga, mau jd ibu rumah tangga aja biar lbh bisa deket sama anak :)
aku ngerti banget komen ini..dua sepupuku orangtuanya sukses secara karir dan sibuk. mereka sepupuku ini pun punya pendidikan karir yg baguss tp karena orangtua mereka juga sibuk mungkin ini mempengaruhi mereka untuk ngambil keputusan jadi irt setelah nikah. tp respek buat keduanya sih yg kerja dan irt sama hebatnya.
Kadang2 aku jg merasakan begitu "something missing" karena kita cmn bisa saling sapa di meja makan itupun makan pagi aja selebihnya masing2 sampai malam gk ada nonton tv bareng bahkan kadang mau liburan aja pikir2 pernah udh siap2 mau pergi tiba2 di telepon ada urusan krj. Tp keuntungannya dr ortu yg workholic secara financial kita terpenuhi tanpa perlu khawatir kl habis ya minta lagi.
@@tyasmurtiningtyas6424 iyaa ada sesuatu yg hilang walau sebenernya hubungan dgn orgtua jg deket dan baik2 aja.. Cuma apayaa ttp aja ada jarak yg gakeliatan *bingungjelasin kwkwk
Ibu aku single parent dengan tiga anak dan alhamdulilah walaupun memutuskan tidak menikah lagi. Tapi beliau sangup membesarkan kami dan tak lupa selalu merawat dan menjaga kami dirumah.
Yah...saya liat video ini jadi merasa sedikit berkecil hati..karena saya lulus dari kampus ternama di Indonesia dan kuliah diberbagai fakultas..tp ujung2nya saya memilih untuk drmh...padahal drmh itu bukan Tak mengerjakan dan menghasilkan apa apa..tp saya benar2 fokus mengelola rmh tangga terutama mengelola keuangan untuk dapat berkembang dan memiliki beragam investasi yg tinggi utk masa depan..mungkin klw saya bekerja blm tentu bisa fokus utk mengambil langkaah2 apa yg baik utk masa depan bersama..wlw saya dirmh suami saya sangat menghormati dan mempercayai saya..hingga suami saya mempercayakan semua keputusan yg diambil kepada saya...Alhamdulillah walau penghasilannya tidak besar dan saya drmh tp kebutuhan terpenuhi dan kami bisa memiliki beberapa rmh tanpa hutang...jadi kalo istri drmh terlihat kurang percaya diri maka berikan dia kepercayaan dan mudah2an dia bisa mewujudkan apa yg tdk dibayangkan sebelumnya... -saya drmh, saya mengelola, saya berstrategi, saya menabung sekaligus berinvestasi...saya percaya diri jd irt...😁😁😅
muslim sejatii👍 g khawatir sm rezki.. setiap makhluk yg lahir pasti sudah Allah sediakan reskiny. tinggal kitany berusaha n tawakkal. udah punya tugas masing2 wanita dirumah urus anak n suami suami nyari nafkah.. jd g usah ribet. kecuali darurat. bukan krn alasan pngen nabung lbh byk,gengsi,nambah wawasan lah.. emang dirumah g bs nyari wawasan ga g mesti 24 jam merem dirumah aja
Selama 22 tahun aku dibesarin sama ibu yang bekerja, gak pernah sekalipun aku ngerasa terlantar atau kurang kasih sayang dan perhatian. Income keluarga jadi cukup, dan yang aku liat mamaku selalu produktif dan punya pemikiran yang maju karena dia kerja. She’s my role model and the one I look up to. Soo, karena aku dibesarin kayak gini, aku juga gak pengen jadi stay at home mom.
Hal yg paling aku suka dari channelnya mas Syarif Zapata itu suaranya jernih, volumenya pas. Trus temanya itu mewakili keingintahuan saya. Menurut saya ttg Wanita, karier, keluarga dan kesetaraan gender selalu menarik utk dibahas. Beberapa teman saya, memutuskan resign dari kantor dg alasan ingin fokus urus anak, menyesal dg keputusan yg emosional, ingin balik kerja lagi. Masalahnya adalah ketika Wanita yg sudah punya anak dianggap kurang produktif lagi karena akan sering minta izin atau cuti karena alasan anak sakit dsb. Apakah di sana, wanita yg sudah punya anak, juga memiliki masalah yg sama ?
Keren diskusinya. Memang setelah punya anak pasti ada perubahan dalam berbagi tugas menjaga anak. Bekerja pun juga bisa dari rumah jadi tidak harus ikut perusahaan. Makasih.
Jelas budaya itu berbeda.. jangan bilang rata2 orang Indonesia kampungan..jadi pikirannya terlalu kolot soal perkembangan jaman..salah sampean,kerja di rumah itu lebih berat dan anak adalah tanggung jawab orang tua tumbuh kembang mental dan fisiknya..kerja sehari berapa jam..kira2 ibu rumah tangga itu kalo kerja kena shift gak..gak mungkin kena shift kan pastinya..kl kerja pagi apakah anak aktif di saat kita di rumah semisalnya sore hari kan gak..anak itu tanggung jawab yg besar gak sebanding dengan uang..
Mas Syarif, aku punya saudara dia sudah menikah 35 thn. Kmrn dia bilang ke aku "Kalau saya kayak kamu, berpendidikan dan bisa cari uang sendiri, saya sudah tinggalkan bapaknya anak2." dia juga bilang ke saya kalau selama 35 thn itu dia tidak bahagia. Padahal suaminya org baik. Anak 3. Sudah punya rumah. Ternyata krn dia tidak diizinkan bekerja sama suaminya setelah menikah. Main pun dilarang, dia keluar cuma pas belanja sayur dan ngaji aja. Pokoknya hidup dia cm buat suami dan anak. Krn dia juga merasa tidak percaya diri dengan dirinya, makanya dia cm bisa mendem perasaan itu. Ironis ya. Kalau buat aku, bekerja itu gak cm soal gaji, tapi untuk kesehatan mental juga. Krn klo cm di rumah trs, bisa migren. Klo kita banyak bersosialisasi sama masyarakat, mental kita akan lebih sehat. Dan kalau punya anak, klo aku pribadi, aku lebih suka klo aku yg membentuk karakter anak ku. Heehehe
Tapi pahala nya disitu mbak, ada hadist yg bilang tp lupa hadist siapa, "semakin kamu betah berdiam diri di dirumah, semakin Allah dekat dengan mu" tapi itu pilihan sih.... balik ke kita masing2 sebagai perempuan mbak.
mungkin saodara mu itu kaga bersosialisasi dg org sekitar.. klo dia kaga krj tapi bersosialisai critanya akan beda lgi.. kalao aq sndri lbih memilih krja krna aku ga mau bergantung pada suami,, klo kita sbagai wnita bekerja kan pnya tabungan.. jadi buat jaga2 buat sesuatu yg d luar prkiraan kita,,
@@acashay2961 waduh klo soal pahala atau tidak, itu tugas Allah. Hehehehhe klo saya gak sampe ke sana. Tp klo saya sih "untuk hidup bahagia itu juga penting"
@@yunibay4084 bener mbak. Sama suaminya gak boleh mbak. Pokoknya dia di rumah aja. Ngurus rumah. Ibu ku gak kerja, tp dia bersosialisasi, pergi senam seminggu tiga kali, main ke pantai, ke pasar, dia terlihat lebih bahagia, krn bisa mengekspresikan diri. Klo saudaraku itu bener2 gak bisa mengekspresikan diri. Kasian
Ibu rumah tangga juga percaya diri lho.... Happy setiap hari lihat tumbuh kembang anak menikmati aktifitas bersama keluarga... Yang penting bersyukur. Rejeki Allah sudah mengatur... 😊😊😊
saya juga lebih suka wanita yg bekerja/beraktivitas yg menghasilkan,,,daripada hanya mengurus rumah dan anak.. Wanita yg mandiri itu lebih baik karena jika ditinggal bisa bertahan.,,.. Wanita bekerja itu maksudnya bukan harus bekerja di perusahaan tapi juga bisa wanita yg bekerja dgn wirausaha,,,kalo milih wanita bekerja di kantor ato wirausaha, lebih milih wanita yg berwirausaha karena masih terpantau lingkungannya dan waktunya lebih fleksibel...
gw sebelum punya anak idealois bgt bahwa cewe harus kerja, cewe dirumah itu nggak banget!!. setelah anak lahir dan tetep kerja (anak di daycare) itu pemikiran berubah drastis. setahun nitipin anak di daycare membuat sy banyak banyak belajar apalagi kerjaan selalu lembur dan lembur. akhirnya dgn hati yg lapang sy resign demi buah hati dan lebih banyak quality time dgn keluarga kecil. karena suami juga udah sibuk bgt masa ya gw ikutan ngejar karir bgt..kasihan anak sih. Dirumah gw tetep bisa berpenghasilan dgn banting setir jadi bisnis2 rumahan. Alhamdulillah gw kerja kantoran dan gw bisnis rumahan hasilnya ngga jauh beda kok, ngga disangka2 malah ya. anak tetep keurus, bisnis jalan terus, suami juga keurus..hihihi.
Sejujurnya si, sy sbagai wanita merasakan walaopun maonya dimanjakan suami secara financial kaya" juga kita kudu bebas financial sbagai istri, as lelaki/suami mao dia kaya or miskin, bebas financial memang lebih baik buat wanita on the future. Kita tak bakal tao, hidup ke depan sprti apa?Cinta sj tidak cukup, butuh roti jg. Balance itu penting ya mas. Pernikahan juga sama.complicated😬
Klo aku sih ditanya bgtu ya aku mau fokus ngurus keluarga, masalah kerja kn zaman skrg bs dpt penghasilan walaupun dirumah. Bs dgn cara online shop, jastip dan segala mcm yg penting waktu kerjanya tdk menghambat dlm mengirus rmh tangga. Karna lebih seru dekat ma ank san suami drpda hrs mengejar uang yg suatu saat atau pd suatu keadaan tanpa disadari bs buat kita jauh dr anak dan suami kita.
Semua orang punya pendapatnya masing" dan menurutku ga ada yang salah ataupun benar. Mereka yang paling tau kehidupan mereka toh 😆. Suka sama konten" diskusi gini. Apalagi dari orang yang terlahir diantara 2 budaya. Ditunggu kelanjutannya bang 😁
Ak kurang suka komentar fabi soal ibu rumah tangga yg tidak ada kerjaan.. ibu rmh tangga itu kerjaannya lebih bnyak dr pada orang kerja yg kalau pulang istirahat.. klo ibu rumah tangga ngk ada waktu istirahat klo dibutuhkan y dikerjakan..😁
Mungkin maksudnya saat anak sudah besar, klo perempuan ga kerja kan kerjaan di rumah lebih sedikit shg lbh baik kerja (kerja ga harus di kantor ) biar tdk bosan.
Kerja atau dirumah itu pilihan masing2. Sedikit cerita dari saya. Saat bujang sebelum menikah saya suka melihat wanita mandiri dan bekerja di kantor. Perempuan seperti itu yg saya inginkan. Tapi setelah menikah,semua itu berubah. Saya ingin istri lebih sering dirumah, boleh bekerja asal dirumah. Tapi ya gimana lagi. Istri sudah terlanjur nyaman bekerja, katanya perempuan harus punya uanh sendiri. Padahal mah gajinya cuman 10% dri gaji saya. Saya malah kasihan berangkat tiap hari dipagi hari hasilnya gak seberapa. Menurut saya perempuan lebih baik dirumah. Kalaupun pengen punya uang ya fokuslah pada inti tujuan dari pd sekedar ingin dilihat BERKARIR. Cari uang juga bisa dari rumah. Banyak teman saya yg sudah dewasa masih sering nangis sendiri merindu orang tuanya karena kedua otang tuanya sibuk bekerja. Padahal dah usia 20an, gak anak kecil lagi.
@@betaanastasia5938 Kan mbak Lina juga narasumber, dia ibu rumah tangga. Dia nggak kerja di perusahaan, dia tiap hari nungguin toko, tokonya ya milik dia sendiri.
Perempuan itu makhluk hebat karna bisa multitasking dalam satu waktu! 👍👍😬 Saya lebih suka perempuan bekerja, lebih mandiri & open mind. Saya mengalami hal tsb, bekerja bareng bertemu tiap hari, tentang pembagian tugas rumah tangga itu flexsibel & bisa didiskusikan.
Aku setuju banget kalau wanita juga harus mandiri secara finansial. Kita gak akan tahu kedepannya akan seperti apa misalkan pisah dan ditinggalkan. Tapi tetap harus diimbangi dengan tugas ibu untuk mendidik anak-anaknya, memberikan kasih sayang ke keluarganya. Tugas ibu&ayah gak mudah,apalagi untuk mengatur porsi tugas masing-masing sehingga menjadi keluarga yang sehat,boundingnya harus kuat. Mungkin solusinya kalau di Eropa ya kerja setengah hari. Jadi ibu rumah tangga yang gak bekerja pasti juga bosen kalau gak aktif di organisasi. Setidaknya kalau aktif bisa menambah wawasan dan jadi lebih ceria. Tapi disesuaikan juga dengan keadaan masing-masing. Aku menghargai ibu rumah tangga yang berkarir maupun ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Luarbiasyah bang Syarif ideenya, selama ini thema itu cuma jadi obrolan belaka dikalangan terbatas.
Terus bangun Chanel ini.... Kita isi juga setiap tema bukan hanya dengan pendapat person...sebab jelas lebih subjektif...tapi kita juga kasih referensi dari para ahli yg mungkin bisa di nukil dari karya karya banyak ilmuwan dan mungkin juga pandangan berbagai kultur dan agama...maju terus ,,
setuju banget sama pendapatnya adrian. mungkin karena dibesarkan dengan sistem kaya gitu di rumah jadi ngerasa pendapat adrian itu yang paling ideal sih. bisa mandiri dan tidak tergantung dengan suami tapi tetap bisa menjadi ibu yang baik bagi anak-anak di rumah btw kontennya bagus bagus 👍👍 lanjutkan hahhaaa
Bang syariiif, sering2 dong buat diskusi kayak gini. Aku suka banget. Serasa ikut gabung dengan kalian. Dan menambah wawasan banget. Thankyou bang. Sukses terus!
Ikutan nimbrung. Saya menolak ajakan menikah seseorang kr enggak boleh kerja. Bukan berarti saya enggak memikirkan keluarga, tetapi lebih menitikberatkan pada satu, diskusi. Bukan sekadar boleh enggak boleh kerja. Kalau belum menikah saja sudah dilarang-larang, enggak tahu ke depannya. Kedua, keinginan bekerja saya bukan karena gila kerja dan cari uang sebanyak-banyaknya tetapi lebih meningkatkan potensi diri. Jika saya bisa memberikan pengaruh positif ke orang lain, kenapa enggak? Tentu saja dengan catatan keluarga tetap menjadi prioritas.
makanya TUHAN itu maha sempurna....,,,beliau akan menemukan jodohmu sesuai dgn karakter kalian masing"...!!tergantung orgnya...ada pria yg sudah merasa mapan,,dan bisa memenuhi kebutuhan rmh tangga,,lbh baik istri dirumah,,rawat anak dan suami dari A smpai Z....,,,!!ada jg tipe pria yg terserah istrinya...mau kerja/tidak..!!tp sy setuju bang Adrian,,,anak lbh baik ibunya yg ngasuh...lbh dkt dgn ibu/ayah lbh baik...,,jd anak" terbuka sm ortunya....!!smua tergantung orangnya,,,dan percayalah smua sudah diatur TUHAN....!
8:44 point penting tuh, setuju sekali jadi dia ga perlu mikirin finansial setelah pisah. karna kebanyakan kejadian seperti ini, tetap sama kita tapi dia ngerasa ga bahagia terus mencari kebahagian dengan orang lain.
Zaman dulu sama sekarang itu udah beda, sekarang orang punya anak sedikit, teknologi semakin mempermudah orang mengurus rumah, biaya hidup mahal. Apalagi anak2 zaman sekarang lebih banyak aktivitas di luar rumah, seperti les, ekskul dll. Jangan bandingkan orang Indonesia dengan luar negeri, kalo anak Indonesia habis sekolah cuman main yg anak luar kalo ngajak main temen akan kesulitan karena yg lain punya kegiatan masing-masing
Punten...buat yg suka berpikiran mom yg fulltime dirumah kurang kerjaan, monggo mas syarif dibikin challenge mas2 nya ngerjain tugas ibu di rumah mulai dr nyapu,ngepel,masak,ngurus anak, nyuci baju,nyetrika tanpa bantuan ART yah..;;-) biar para bapak n calon bpk disini ngerasin mulianya tugas emak2, heheheee....tanpa ngarepp digaji lohh emak2 itu
Apa gunanya subscriber lbih 10 juta(if you know what i mean)kalau content tidak bersifat educational.Channel ini honestly saya rasa had provided with us with much needed information in lots of aspect...also widen our perspective in life.
Topik diskusinya bagus, terima kasih karena membuka wawasan bagi kita yang berencana menikah dengan WNA atau tinggal di LN, hanya ada beberapa catatan karena topik ini (seperti feminisme, wanita modern) bagi sebagian orang (mungkin) ini adalah topik yang sensitif. Menurut saya, wanita bekerja atau full time mother itu tergantung beberapa keadaan: 1. Kesepakatan/komitmen pra-nikah, menikah, visi-misi menikah antara suami dan istri. Jika suaminya mengijinkan istrinya bekerja ya silahkan, dengan catatan suaminya bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, dan yang perlu di ingat juga bagi istri bekerja (mohon maaf) sebaiknya jam kerja istri tidak melebihi jam kerja suami. Terutama jika sudah punya anak, apalagi usia anak masih kecil (golden period), karena masa-masa pertumbuhan dan perkembangan anak itu sebaiknya bisa dimaksimalkan karena waktu tidak bisa terulang kembali. 2. Tergantung UMR atau living cost kota tempat tinggal, tergantung salary suami juga. Jika tidak memungkinkan, istri dapat bekerja membantu ekonomi keluarga. Karena istri yang bekerja dengan tujuan membantu meringankan suaminya, termasuk ibadah sedekah terhadap suami dan keluarganya. 3. Profesi wanita (pekerjaan istri) masih banyak yang membutuhkan, misalnya perawat, bidan, dokter. Banyak pasien wanita yang cenderung ingin diperiksa oleh dokter wanita, terutama dokter kandungan. Istri bekerja sah-sah saja, apalagi di era sekarang ini, asal keputusan tersebut disepakati bersama antara suami dan istri, apalagi suaminya Ridho jika istrinya bekerja. Saling menghargai keputusan baik dengan pasangan, orang tua maupun dengan orang lain. Rejeki itu bisa datang dari pintu mana aja, bahkan dari pintu yang tak terduga jika kita meyakini bahwa Rejeki itu datangnya dari Allah, dan takkan pernah tertukar. Terima kasih
Baru ingat kemarin habis ngantarerin teman anakku kerumahnya yg terlantar di sekolah krn nggak bisa dijemput orangtuanya yg dua2nya bekerja. Sampai dirumahnya, rumahnya pun kelihatan kurang terawat. Secara spontan anakku bilang ke aku "kasihan dia ya ma, papanya sinting kali ya 😁".
Temen anakku banyak yg ky gitu sebagian besar walo gk smua tp yg ortunya sibuk anaknya krg terurus mungkin ortunya dah cape berangkat pagi plng malem (maklum Jakarta macet) plng2 dah cape y gk sempet ngurus anak yg ada pgn lngsg tidur
saya dulu juga kerja sebelum menikah tapi setelah mrnikah dan punya anak otomatis diam di rumah... coba deh nanti nih buat perempuan yg tadi nya kerja dan setelah punya anak, nanti lebih berat ningalin anak nya dari pada harus kerja
KEREN NIH DISKUSI DAN INTERVIEWNYA.......SARAN AJA BANG COBA SET KAMERANYA DI BUAT STATIS AJA KAYA PUNYA RADITIYA DIKA , BIAR SEMUA IN FRAME SUPAYA RESPON DARI ORANG DISAMPING KIRI KANAN TERLIHAT
Iya nich,,, nich chanel bagus bgt,, q setuju,, oh ya q blm say halo,, hai kak q followers baru kakak,, please yg setuju samaq,, like chanel ini,,, nuhuun,,,
Menarik pembahasannya, buat aku jg yg baru pindah ke LN. Memang agak susah klo di Eropa klo gak bekerja, krn biaya hidup di Eropa jauh lbh tinggi drpd di Indo. Aplg, di Eropa, bukan di negara kita, menurutku wanita harus pny pegangan financial sendiri. Mgkn kalau di indonesia masih normal jd Ibu RT dan memang itu salah satu culture yg agak berbeda disini.
Senang mendengarkan bahasa indonesia dengan aksen, tone yang berbeda...bahasa indonesia itu cantik sodara sodara...hehehe...keep good work mas syarief...
Sukaa, liat Nadine btw kalo mau lebih lama sepertinya lebih seru Kak tapi di list gitu kak temanya apa aja jd kakak gak lupa ditengah hehehe. Thankyou:)
Semua alasan yg ngomong disini bisa diterima, tapi alasan yg wawancarain itu malah agak gimana yah, "supaya kalau dia mau pisah sama aku, dia bisa bebas pisah bukan karna takut ga punya uang", mmm kenapa ga berpikirnya supaya istri saya ga akan susah kalau kita berpisah. Mungkin "terlihat sama" alasannya tetapi berbeda, seperti seakan2 kamu menyuruh istrimu gpp cerai aja, jangan karna takut ga punya uang makanya kamu ga mau cerai, alias kamu siap dan lebih ingin mudah pisah kl ada sesuatu yg tidak enak di hubungan.
Itu pendapat yg tepat utk seorang cowo, dia ingin punya istri yg jujur, jika sudah ga suka lg ya go ahead, jgn sampai ditahan2 karena takut hidup susah setelah bercerai, better cerai daripada berpura2 sayang dan tetap stay, pdhl diluar sana selingkuh dgn pria lain.
Kliatannya, mksd bang syarif adalah....ketika sama2 mandiri dlm hal financial, di saat istri bertahan dlm rumah tangga berarti memang krn cinta dgn bang syarif nya,bukan krn tergantung dgn keuangan bang syarif. Dan ini nilai plus perempuan tsb buat bang syarif. Itu siy yg aku rasain dlm rumah tangga aku juga. Krn di indonesia bnyk bgt, perempuan bertahan dlm rmh tangga hanya krn tkt terancam hidupnya dari segi finansial 🙏 maaf jika salah mengartikan mksd nya bang syarif ya,hehee
Kenapa skrng bnyk yg bertahan di pernikahan padahal pernikahannya udh gk bahagia karna niat dr nikah tsb, nikah sama seseorng itu karna ada apanya bukan apa adanya dan itu lumrah dimanapun seluruh dunia termasuk di Indonesia. Miris ya mendengar kenyataan bahwa menikah karna orng itu udh punya sesuatu dan bukan karna kita pengen sama orng itu di wktu susah dan senang. Ya balik lg ke ajaran agama utk memahami pernikahan itu tujuannya apa, nikah karna syapa, niatnya apa jd gk menyesal di kemudian hari dan ternyata jauh dr ekspektasi individu masing2.
Saya single mom dan bekerja, saat anak saya no 3 masih kecil (Tk) saya bercerai, Alhamdulillah...saya dan anak"tinggal di rumah alm kedua orang tua saya (saat itu), jadi saya tetap bekerja, saya ada pembantu dan pengasuh untuk meringankan almh mamih saya. Alhamdulillah... Anak" saya dua udah bekerja dan sarjana tinggal bungsu masih kuliah. Dan saya tetap bekerja karna untuk kehidupan saya dan biar ada kesibukan. Alhamdulillah...udah sedikit ringan, tinggal cari pasangan deh tahun ini... 😂😂😂😷
Tergantung motovasi msg2....ada yg kerja utk bantu penghasilan suami. Ada yg suami sdh mapan tp ttp keja utk cari kesibukan.......ada juga yg kerja krn anak 2 sdh besar enakx punya duit sendiri gk perlu hitung2an ..pokokx tergantung kesepakatan msg2
Aku kerja di bank...sudah 26 tahun, waktu ku habis buat di kantor tapi anak2ku bangga dan ternyata anak2 ku mandiri dan pendidikan bisa lebih bagus karena finansial kita lebih mapan
Ak tinggal di London dan living cost jg tinggi. Ak pribadi lebih suka bekerja. Bkn brarti ak g mau ngurus anak tp si anak jg butuh waktu utk berada disekitaran anak seusianya. Dgn bekerja kita jg lebih independent, tidak tergantung sm suami. Kita jg bisa menabung sm suami utk jalan2 ato utk kegiatan si anak dan itu tdk murah.
Seru obrolannya Bang Syarif. Tolong Dilan....jutkan lagi 😁😁😁 Btw, moga bisnisnya Lancar ya bang. Bisa menjadi Unicorn!!! aku dukung dgn mendownload aplikasinya 😉
Hidup didunia cm sbentar, kembalikan lg pd kodratnya wanita sbg tulang rusuk, wanita sbg ibu, wanita sbg istri.. selebihnya serahkan semua pd Allah yg maha menjamin rejeki
kalo aku udh berkeluarga lebih milih istri dirumah si, soalnya waktu istri lebih fleksibel untuk anak, dan aku sendiri bakal ajarin dia bisnis biar dia dirumah bisa melakukan sesuatu selain urus anak.. juga kalo dia mau ikut organisasi pasti aku bolehin si..
Setuju banget aq ibu rumah tangga yg dirmh ttp jg punya bisnis bergerak dlm bidang jual beli pupuk n jual beli buah sawit, aq menjalankan bisnis berkantor drmh sambil ngawasin anak2. Tdk semua ibu rumah tangga tdk memiliki uang
Hallo mas syarif, saya suka dengan videonya, dan untuk pembahasan ini. Mungkin point pentingnya yang saya tangkap adalah finansial tadi yang mas serbutkan, selain dari pada itu menurut saya itu masalah teknis, seperti gimana kalau sudah punya anak dll (artinya bisa kompromi dengan kepala dingin). Malah saya ingin tahu, seberapa pentingkah passion dalam mencari pasangan jika dilihat dari masyarakat Europa sana ? Atau singkatnya seberapa banyak masyarakat sana yang mencari pasangan dilihat dari passion pasangannya terhadap satu hal ? Sebelumnya terima kasih sudah berbagi :) god bless
Saya pengen kerja malah suami bilang "terus anak mau d kemanain?" 😂 suami gk setuju kalo saya kerja diluar kecuali kalo memang buka usaha sendiri baru dy ngijinin, karena suamiku lebih mengutamakan anak di banding apapun
Wanita ga bekerja bukan berarti tidak bisa menghasilkan uang. Macam saya sejak anak pertama umut 1 tahun saya memutuskan utk bekerja tp di rumah saya usaha buat buat kue dan masakan terima order jadi jaga anak iya menghasilkan uang yg iya juga
Aku juga terlahir jadi anak suster, karena orangtuaku sibuk bekerja. Aku malah lebih dekat dengan ayahku karena ibuku tidak pernah ada waktu untuk anak anaknya. Sekarang saya ibu dari dua anak, memutuskan untuk dirumah mendidik dan merawat anak anak saya full time. Tapi pada jaman era ini dirumah bukan hanya sekedar mengurusi rumah, anak anak dan suami saja. Saya bisa tetap bekerja online, dan tetap berpenghasilan layak orang yang setiap hari bekerja ke kantor. Jadi menurut saya semua itu bisa dikondisikan. Bukan berarti di rumah saja itu menjadi perempuan yang 'tidak punya apa apa'. Sebagai perempuan kita juga harus kreatif dan pintar membagi waktu, jadi semua bisa berjalan bersama sama, tanpa ada yang 'dilupakan'. You will never have this day with your children again. Tomorrow they'll be a little older than they were today. Your children get only one childhood. Just make sure you make lots of deposits in the memory banks of your children. You can get more money but not more time.
Bener setuju sama mbaknya..sy tekanin disini kita bisa lihat influence dari seorang ibu..kalo dia pintar mensiasati dan cari solusi tetap kelihatan kok. 😉👍
Sangattz setuju.
10000% setuju....
Top comment mba👍
Aku full time mom .. anakku skrng 19 th dan 16 th bersyukur sekali bisa melewati semua tumbuh kembang anak.. malahan msh merasa blm cukup waktu bersama anak.. ga terasa skrng mereka sudah remaja..
Aku suka pemikiran Mbak Lina, perempuan yang memilih tidak bekerja untuk mengasuh anak bukan berarti diam di rumah, tapi mengikuti organisasi atau kegiatan" sosial, kalau kerja kantoran pergi pagi-pulang malam jadi untuk wawasannya itu" mulu, beda-kan kalau ikut organisasi bisa menggali potensi dan wawasan, sembari mengasuh anak!!!
Furi Mulyasari intinya dalam rumah tangga semuanya mesti dikomunikasikan, hal paling dasar untuk membincangkan masalah kecil hingga besar itu komunikasi, bisa saling memahami satu sama lain jangan ada yang saling mendominasih.😁
Kalo sudah jadi ibu sih, bebenah rumah urus anak juga sudah habis waktu, 24 jam non stop. Bener mbak Lina full time house wife bukan berarti jobless...
👍👍👍
lebih utama kalo dia mengikuti pengajian2/ceramah2 ust dimesji sm temen2 wanitanya..
utk menambah iman n wawasan ttg islamnya.
bertemu dg byk teman2 muslim utk menambah iman
n wawasannya.
bukan mikirin duit,kerja mulu demi genggi n duniawi semata.
@@srirahayuzainab2536 setuju bgt dgn komen mba nya
Saya juga di rumah, sambil ngikuti perkembangan masyarakat
Setuju banget dengan pandangan Syarif dan Nadine. Kebebasan financial itu penting untuk perempuan apalagi yang tinggal di Eropa selain biaya hidup yang mahal, amit-amit ada apa-apa dengan pasangan kita, kita tidak perlu takut untuk mengambil tindakan. Kereeeennn
Momen yg pas banget, bahas topik seputar ini. Kemarin baru baca postingan di satu akun isinya cukup menarik. Judul postingannya 3 alasan istri sebaiknya bekerja, cukup menggelitik tapi anehnya nalar saya menerima & cukup masuk akal . Ini isinya dan saya tambahkan opini pribadi .
1. Tidak semua suami rejekinya lancar
2.Tidak semua suami yg rejekinya lancar, setia( mirip dg prinsip kemandirian finansial seperti syarif bilang, ketika sdh tidak ada kecocokan gak bakal "terpaksa" bertahan)
3. Tidak semua suami yang rejeki lancar dan setia, umurnya panjang. Menurut saya ini adalah poin yang sangat make a sense. Mungkin utk bbrp orang ketika pemikiran seperti ini disampaikan akan dianggap tabu. Saya jamin bakal ada yg komen, wah doain suami mati muda gak baik nih. Lho ini kan sbnrnya persoalan probabilitas ya kan, siapa yg bakal duluan suami ataukah istri. Jadi menurut saya tidak ada salahnya dipersiapkan. Maka dari itu suami maupun istri harus siap, walaupun entah kapan terjadi. Ini bukan sesuatu yg bisa dihindarkan.
Selain itu saya juga mau menambahkan, bukan hanya topik istri di rumah atau kerja saja yg penting. Tapi perlu diingat urusan pekerjaan, merawat & mendidik anak (pokoknya seluruh hal tentang parenting) bukan hanya tanggung jawab ibu saja. Ini merupakan tanggung jawab bersama.
Maka dari itu 3 alasan menyarankan istri bekerja tadi juga bisa diberlakukan sama ke suami dg case seperti ini.
3 alasan suami ikut serta melakukan pekerjaan rumah dan merawat anak:
1.tidak semua istri memilih di rumah, banyak yg memilih bekerja. Istri memilih di rumah pun bukan jadi pembenaran utk suami lepas tangan, tidak membantu sama sekali pekerjaan rumah dan mendidik anak.
2.tidak semua istri setia( ya ini sudah banyak contohnya di kehidupan nyata, silakan dicari tapi jgn dicontoh).
3.Tidak semua istri umurnya panjang utk mengurusmu dan anak-anakmu.
Finally topik haruskah istri bekerja atau di rumah tidak bisa dipukul rata utk semua orang. Kembali lagi ke masing-masing individu dan pasangan. Dan perlu digarisbawahi ketika sudah berkeluarga ANAK harus selalu jadi prioritas.
Ada ibu yg bekerja demi memberikan fasilitas pendidikan yg terbaik utk anak, karena mungkin pendapatan suami misal belum mencukupi. Tapi ketika ibu sibuk dg pekerjaannya sampai kurang komunikasi dan jarang bertemu anak, berarti perlu dipertimbangkan lagi soal pekerjaandan dibenahi pembagian waktunya.
Ada juga istri yg memutuskan di rumah karena ingin full attention ke tumbuh kembang anak dan kebetulan pendapatan suami mencukupi. Tapi ketika di rumah terus, jadi gak update info atau kuper ini juga perlu diwaspadai. Aktualisasi diri itu penting , supaya gak stress di rumah terus. Seperti mbak lina bilang bisa ikut kegiatan sosial, workshop & seminar soal parenting atau join komunitas yg sesuai hobi/passion.
Makasih infonya mbak.
Sangat setuju, detail dan jelas
Setuju
I do agree
Makasih mba sharingnya, baru baca ini.
Perempuan bekerja maupun perempuan sebagai ibu rumah tangga sama-sama mulia di hadapan Tuhan.
#womensupportingwomen
Super sekali sis 😍👍
Iya bener karenA Kondisi orang itu berbeda”,
Apapun itu nikmati sja hidup yg begitu indah ini,
@@sulipohyak7701 betul sist..semua sama2 baik,,karena memang kondisi orang beda2..klau suami sudah sangat mencukupi Sih gpp wanita fokus anak dan kegiatan sosialisasi ky nia, tetapi klau memang mengharuskn untuk bekerja demi kebutuhan yaa jalani saja..akan indah pada waktunya..karena kerja jg sbg aktualisasi diri..
Alangkah baiknya yang bisa kerja supaya ilmu bicara-nya bisa nyambung sama suami
Keren bgt mas Syarif bahasannya kali ini. Menurutku sebaiknya mau bagaimanapun perempuan harus berpenghasilan entah kerja di luar atau bisnis di rumah terserah. Biar kalo ada apa2, misal suaminya kurangajar, jadi kita ga akan takut2 untuk ninggalin demi kebaikan.
sepikiran 😍
"Biar kalo ada apa-apa, kalo suaminya kurang ajar" adoohh.. Berat kali ini xD
👍
SAY IT LOUDER 💕💕
Bukan krn suaminya kurang ajar, tpi dikhawatirkan suaminya sakit dan tdk bisa membantu stdkny ada cadangannya ekonominya
Sekarang kerja gak harus di kantor/lebih fleksibel. Di rumah bisa momong anak, sambil kerja mungkin jualan online, jadi youtuber(eg:buat channel masak), dll. Menurutku sampai umur 7 tahun anak mungkin lebih baik dekat dekat ibunya daripada dengan pengasuh, baik utk psikologis si anak. Itu menurutku yaa. Disini aku setuju sama Adrian dan Bu Lina. Tapi di Islam juga tidak dilarang istri bekerja (atas izin suami). Istri Nabi Muhammad , Khadijah R.A juga bekerja
pengalaman ibuku tdk berdaya, gak boleh kerja/bisnis, gak punya suara krn dominasi bapak yg keras, makanya anak2 perempuannya nggak mau mengulang kisah ibu, semua anak2 perempuannya skrg jd ibu sekaligus wanita bekerja yg tangguh 💪😌
Bagus mbak.. agree :)
Dibesarkan dgn orangtua yang workaholic, knp aku bilang gitu krn orgtua sama2 berlomba2 mengejar karir & jabatan. Jadi dari kecil ak udah kebiasa bangett mandiri, dan bukannya gak seneng ditempa jadi mandiri cuma rasanya ada 'something missing' di keluarga. Rasanya ada jarak yg gabisa diutarakan pk kata2, kalo liatt keluarga temenn suka irii bgtt walaupun keluargaku scr material sgt tercukupii. Karena hal itu, jd pengenn bgtt suatu saat klo udah berkeluarga, mau jd ibu rumah tangga aja biar lbh bisa deket sama anak :)
ZAP 😞💪
aku ngerti banget komen ini..dua sepupuku orangtuanya sukses secara karir dan sibuk. mereka sepupuku ini pun punya pendidikan karir yg baguss tp karena orangtua mereka juga sibuk mungkin ini mempengaruhi mereka untuk ngambil keputusan jadi irt setelah nikah. tp respek buat keduanya sih yg kerja dan irt sama hebatnya.
GW BANGETT. ortu gw sukses berkarir dgn jabatan tertinggi. tp sayangnyaaa..ahh seperti itulah ya rasanya.. ada sesuatu yg hilang didalam keluarga
Kadang2 aku jg merasakan begitu "something missing" karena kita cmn bisa saling sapa di meja makan itupun makan pagi aja selebihnya masing2 sampai malam gk ada nonton tv bareng bahkan kadang mau liburan aja pikir2 pernah udh siap2 mau pergi tiba2 di telepon ada urusan krj. Tp keuntungannya dr ortu yg workholic secara financial kita terpenuhi tanpa perlu khawatir kl habis ya minta lagi.
@@tyasmurtiningtyas6424 iyaa ada sesuatu yg hilang walau sebenernya hubungan dgn orgtua jg deket dan baik2 aja.. Cuma apayaa ttp aja ada jarak yg gakeliatan *bingungjelasin kwkwk
Jangan salah ibu rumah tangga itu pekerjaan yang tidak mudah, dan anak itu nomer satu.
Ibu aku single parent dengan tiga anak dan alhamdulilah walaupun memutuskan tidak menikah lagi. Tapi beliau sangup membesarkan kami dan tak lupa selalu merawat dan menjaga kami dirumah.
Gw suka pikirannya mba lina dan adrian.. Intinya suami harus kerja keras.
Yah...saya liat video ini jadi merasa sedikit berkecil hati..karena saya lulus dari kampus ternama di Indonesia dan kuliah diberbagai fakultas..tp ujung2nya saya memilih untuk drmh...padahal drmh itu bukan Tak mengerjakan dan menghasilkan apa apa..tp saya benar2 fokus mengelola rmh tangga terutama mengelola keuangan untuk dapat berkembang dan memiliki beragam investasi yg tinggi utk masa depan..mungkin klw saya bekerja blm tentu bisa fokus utk mengambil langkaah2 apa yg baik utk masa depan bersama..wlw saya dirmh suami saya sangat menghormati dan mempercayai saya..hingga suami saya mempercayakan semua keputusan yg diambil kepada saya...Alhamdulillah walau penghasilannya tidak besar dan saya drmh tp kebutuhan terpenuhi dan kami bisa memiliki beberapa rmh tanpa hutang...jadi kalo istri drmh terlihat kurang percaya diri maka berikan dia kepercayaan dan mudah2an dia bisa mewujudkan apa yg tdk dibayangkan sebelumnya...
-saya drmh, saya mengelola, saya berstrategi, saya menabung sekaligus berinvestasi...saya percaya diri jd irt...😁😁😅
kitty alia samaaa 😍
@nzizah75 semangat troos sist👯🙋
Saya suka pemikiran kmu mbak.
@@panjielguardian1542 mksh ya😁
Kita samaa
ibu rumah tangga kerjanya 24 jam. rejeki Tuhan yg ngatur, anak harta termahal lho. madrasah pertama anak adalah ibu.
muslim sejatii👍
g khawatir sm rezki..
setiap makhluk yg lahir pasti sudah Allah sediakan reskiny.
tinggal kitany berusaha n tawakkal.
udah punya tugas masing2 wanita dirumah urus anak n suami
suami nyari nafkah..
jd g usah ribet.
kecuali darurat.
bukan krn alasan pngen nabung lbh byk,gengsi,nambah wawasan lah..
emang dirumah g bs nyari wawasan ga g mesti 24 jam merem dirumah aja
bener mba,,ibu rumah tangga kerjanya 24 jam,,apalagi punya bayi masyaallah capeknya....nidurin bayi aja punya tantangan tersendiri
Selama 22 tahun aku dibesarin sama ibu yang bekerja, gak pernah sekalipun aku ngerasa terlantar atau kurang kasih sayang dan perhatian. Income keluarga jadi cukup, dan yang aku liat mamaku selalu produktif dan punya pemikiran yang maju karena dia kerja. She’s my role model and the one I look up to. Soo, karena aku dibesarin kayak gini, aku juga gak pengen jadi stay at home mom.
Makasih udah share
Shallyna Nurfadiyah waw
setuju
Syarif Zapata sama samaa 👌🏼
Shallyna Nurfadiyah same
Hal yg paling aku suka dari channelnya mas Syarif Zapata itu suaranya jernih, volumenya pas. Trus temanya itu mewakili keingintahuan saya.
Menurut saya ttg Wanita, karier, keluarga dan kesetaraan gender selalu menarik utk dibahas.
Beberapa teman saya, memutuskan resign dari kantor dg alasan ingin fokus urus anak, menyesal dg keputusan yg emosional, ingin balik kerja lagi. Masalahnya adalah ketika Wanita yg sudah punya anak dianggap kurang produktif lagi karena akan sering minta izin atau cuti karena alasan anak sakit dsb. Apakah di sana, wanita yg sudah punya anak, juga memiliki masalah yg sama ?
Di Jakarta sekarang sulit kalau berdua gak kerja. Hehe...
Yah menurutku bahkan hampir di setiap daerah sekarang sulit kalau keduanya gak bekerja.
Keren diskusinya. Memang setelah punya anak pasti ada perubahan dalam berbagi tugas menjaga anak. Bekerja pun juga bisa dari rumah jadi tidak harus ikut perusahaan. Makasih.
I don't know what to say. I truly agree with their opinions. Keep up bang syarif. Make Indonesia people more open minded with your vlog.
Jelas budaya itu berbeda.. jangan bilang rata2 orang Indonesia kampungan..jadi pikirannya terlalu kolot soal perkembangan jaman..salah sampean,kerja di rumah itu lebih berat dan anak adalah tanggung jawab orang tua tumbuh kembang mental dan fisiknya..kerja sehari berapa jam..kira2 ibu rumah tangga itu kalo kerja kena shift gak..gak mungkin kena shift kan pastinya..kl kerja pagi apakah anak aktif di saat kita di rumah semisalnya sore hari kan gak..anak itu tanggung jawab yg besar gak sebanding dengan uang..
Mas Syarif, aku punya saudara dia sudah menikah 35 thn. Kmrn dia bilang ke aku "Kalau saya kayak kamu, berpendidikan dan bisa cari uang sendiri, saya sudah tinggalkan bapaknya anak2." dia juga bilang ke saya kalau selama 35 thn itu dia tidak bahagia. Padahal suaminya org baik. Anak 3. Sudah punya rumah. Ternyata krn dia tidak diizinkan bekerja sama suaminya setelah menikah. Main pun dilarang, dia keluar cuma pas belanja sayur dan ngaji aja. Pokoknya hidup dia cm buat suami dan anak. Krn dia juga merasa tidak percaya diri dengan dirinya, makanya dia cm bisa mendem perasaan itu. Ironis ya.
Kalau buat aku, bekerja itu gak cm soal gaji, tapi untuk kesehatan mental juga. Krn klo cm di rumah trs, bisa migren. Klo kita banyak bersosialisasi sama masyarakat, mental kita akan lebih sehat. Dan kalau punya anak, klo aku pribadi, aku lebih suka klo aku yg membentuk karakter anak ku. Heehehe
Betul banget, thanks udah sharing
Tapi pahala nya disitu mbak, ada hadist yg bilang tp lupa hadist siapa, "semakin kamu betah berdiam diri di dirumah, semakin Allah dekat dengan mu" tapi itu pilihan sih.... balik ke kita masing2 sebagai perempuan mbak.
mungkin saodara mu itu kaga bersosialisasi dg org sekitar..
klo dia kaga krj tapi bersosialisai critanya akan beda lgi..
kalao aq sndri lbih memilih krja krna aku ga mau bergantung pada suami,, klo kita sbagai wnita bekerja kan pnya tabungan..
jadi buat jaga2 buat sesuatu yg d luar prkiraan kita,,
@@acashay2961 waduh klo soal pahala atau tidak, itu tugas Allah. Hehehehhe klo saya gak sampe ke sana. Tp klo saya sih "untuk hidup bahagia itu juga penting"
@@yunibay4084 bener mbak. Sama suaminya gak boleh mbak. Pokoknya dia di rumah aja. Ngurus rumah. Ibu ku gak kerja, tp dia bersosialisasi, pergi senam seminggu tiga kali, main ke pantai, ke pasar, dia terlihat lebih bahagia, krn bisa mengekspresikan diri. Klo saudaraku itu bener2 gak bisa mengekspresikan diri. Kasian
Suka sm pendapatnya Adrian. InshaAllah suami yg soleh. :)
Ibu rumah tangga juga percaya diri lho.... Happy setiap hari lihat tumbuh kembang anak menikmati aktifitas bersama keluarga... Yang penting bersyukur. Rejeki Allah sudah mengatur... 😊😊😊
Mas Adrian Barokallohufiik.. semoga mendapat jodoh wanita soleha yang akan menemani, menambah cinta mas Adrian pada Islam..
saya juga lebih suka wanita yg bekerja/beraktivitas yg menghasilkan,,,daripada hanya mengurus rumah dan anak..
Wanita yg mandiri itu lebih baik karena jika ditinggal bisa bertahan.,,..
Wanita bekerja itu maksudnya bukan harus bekerja di perusahaan tapi juga bisa wanita yg bekerja dgn wirausaha,,,kalo milih wanita bekerja di kantor ato wirausaha, lebih milih wanita yg berwirausaha karena masih terpantau lingkungannya dan waktunya lebih fleksibel...
Lina.schmidlin@gmail.com ini email-nya Bu Lina, kalo mau kontak. Oh iya aplikasi guidesantai juga bisa di akses melalui www.guidesantai.com
Syarif Zapata makasih untuk video ini.
Bu Lina jualan apa ya? Biar tau jenis sample brg apa yg dia mau terima
Syarif Zapata kak sesekali kunjungan perpustakaan donk reviw perpus😁
Bu lina sy pny produk furniture kayu jati atau souvenir dan handicraft dr kayu jati apa bisa sy kirim samplenya by email?
@@serbaunik4512 dia jual macem2 sih, mulai biji kopi, batik tulis, ukiran kayu dll
Adrian Blaster supeeeeeer ganteng hahahaha. Duh bang, adek suka gak bisa kotrol kalo liat laki ganteng maaf ya
gw sebelum punya anak idealois bgt bahwa cewe harus kerja, cewe dirumah itu nggak banget!!. setelah anak lahir dan tetep kerja (anak di daycare) itu pemikiran berubah drastis. setahun nitipin anak di daycare membuat sy banyak banyak belajar apalagi kerjaan selalu lembur dan lembur. akhirnya dgn hati yg lapang sy resign demi buah hati dan lebih banyak quality time dgn keluarga kecil. karena suami juga udah sibuk bgt masa ya gw ikutan ngejar karir bgt..kasihan anak sih. Dirumah gw tetep bisa berpenghasilan dgn banting setir jadi bisnis2 rumahan. Alhamdulillah gw kerja kantoran dan gw bisnis rumahan hasilnya ngga jauh beda kok, ngga disangka2 malah ya. anak tetep keurus, bisnis jalan terus, suami juga keurus..hihihi.
Kamu Ibu yg cerdas😁
Kamu ibu yg baik.
Bisnis apa mbk
bagus banget, buat saya yang di Indonesia tambah pengetahuan.
👍👍👍
Tambah jaringan
Sejujurnya si, sy sbagai wanita merasakan walaopun maonya dimanjakan suami secara financial kaya" juga kita kudu bebas financial sbagai istri, as lelaki/suami mao dia kaya or miskin, bebas financial memang lebih baik buat wanita on the future. Kita tak bakal tao, hidup ke depan sprti apa?Cinta sj tidak cukup, butuh roti jg. Balance itu penting ya mas. Pernikahan juga sama.complicated😬
Bu linaa... aku padamu. mulai saat ini kau perempuan panutanku dimasa modern ini!
Klo aku sih ditanya bgtu ya aku mau fokus ngurus keluarga, masalah kerja kn zaman skrg bs dpt penghasilan walaupun dirumah. Bs dgn cara online shop, jastip dan segala mcm yg penting waktu kerjanya tdk menghambat dlm mengirus rmh tangga. Karna lebih seru dekat ma ank san suami drpda hrs mengejar uang yg suatu saat atau pd suatu keadaan tanpa disadari bs buat kita jauh dr anak dan suami kita.
Semua orang punya pendapatnya masing" dan menurutku ga ada yang salah ataupun benar. Mereka yang paling tau kehidupan mereka toh 😆. Suka sama konten" diskusi gini. Apalagi dari orang yang terlahir diantara 2 budaya. Ditunggu kelanjutannya bang 😁
Ak kurang suka komentar fabi soal ibu rumah tangga yg tidak ada kerjaan.. ibu rmh tangga itu kerjaannya lebih bnyak dr pada orang kerja yg kalau pulang istirahat.. klo ibu rumah tangga ngk ada waktu istirahat klo dibutuhkan y dikerjakan..😁
Mungkin maksudnya saat anak sudah besar, klo perempuan ga kerja kan kerjaan di rumah lebih sedikit shg lbh baik kerja (kerja ga harus di kantor ) biar tdk bosan.
iya ...contohnya apalagi bru melahirkan...punya bayi...pkerjaan tersulit itu menyusui sma nidurin bayikkkk apalagi klo rewelllll
terima kasih Syarif.sdh.memberi informasi.bagi yg ingin keluar negeri.semoga bermanfaat.
bgs Syarif Anda cerdas.Dki JKT.hadir
.
Mohon maaf itu adrian gausa ganteng gitu dong😄
Jadi pingin ngebungkus Adrian bawa pulang ya sis 😍
Bener banget, pake baju item makin ganteng double kill 😍
Trus di pitain pink gt ya. 😁
Ya ampun Adrian....
Wkwkwk bisa bae mbanya
suka banget sama video yg seperti ini, jadinta saya bisa belajar hal2 baru dan menambah wawasan saya 😊
Kerja atau dirumah itu pilihan masing2.
Sedikit cerita dari saya. Saat bujang sebelum menikah saya suka melihat wanita mandiri dan bekerja di kantor. Perempuan seperti itu yg saya inginkan.
Tapi setelah menikah,semua itu berubah. Saya ingin istri lebih sering dirumah, boleh bekerja asal dirumah. Tapi ya gimana lagi. Istri sudah terlanjur nyaman bekerja, katanya perempuan harus punya uanh sendiri. Padahal mah gajinya cuman 10% dri gaji saya. Saya malah kasihan berangkat tiap hari dipagi hari hasilnya gak seberapa.
Menurut saya perempuan lebih baik dirumah. Kalaupun pengen punya uang ya fokuslah pada inti tujuan dari pd sekedar ingin dilihat BERKARIR. Cari uang juga bisa dari rumah.
Banyak teman saya yg sudah dewasa masih sering nangis sendiri merindu orang tuanya karena kedua otang tuanya sibuk bekerja. Padahal dah usia 20an, gak anak kecil lagi.
Ngeliat youtube-nya bang Syarif Zapata mata jadi melek dan wawasan jadi luas. Ganteng2 semua dan pembicaraannya berfaedah..
Aduh mas adrian like actor. So cute😋😍
Aq sangat seneng dgn blok2nya Syarif dan Andrian,eh satu lgi aq jga seneng itu sama mbak Andin. Salam buat kalian bertiga
Harusnya ada nara sumber yang ibu rumah tangga jd bisa ada pendapat yg di dengar...
Opini yang lain tdk akan bisa jujur
Seharusnya emg harus ada sumber yg udah pernah nikah, biar ngrasain gimana "the real" hidup berumah tangga
@@betaanastasia5938 Kan mbak Lina juga narasumber, dia ibu rumah tangga. Dia nggak kerja di perusahaan, dia tiap hari nungguin toko, tokonya ya milik dia sendiri.
Perempuan itu makhluk hebat karna bisa multitasking dalam satu waktu! 👍👍😬
Saya lebih suka perempuan bekerja, lebih mandiri & open mind. Saya mengalami hal tsb, bekerja bareng bertemu tiap hari, tentang pembagian tugas rumah tangga itu flexsibel & bisa didiskusikan.
Aku setuju banget kalau wanita juga harus mandiri secara finansial. Kita gak akan tahu kedepannya akan seperti apa misalkan pisah dan ditinggalkan. Tapi tetap harus diimbangi dengan tugas ibu untuk mendidik anak-anaknya, memberikan kasih sayang ke keluarganya. Tugas ibu&ayah gak mudah,apalagi untuk mengatur porsi tugas masing-masing sehingga menjadi keluarga yang sehat,boundingnya harus kuat. Mungkin solusinya kalau di Eropa ya kerja setengah hari. Jadi ibu rumah tangga yang gak bekerja pasti juga bosen kalau gak aktif di organisasi. Setidaknya kalau aktif bisa menambah wawasan dan jadi lebih ceria. Tapi disesuaikan juga dengan keadaan masing-masing. Aku menghargai ibu rumah tangga yang berkarir maupun ibu rumah tangga yang tidak bekerja.
Luarbiasyah bang Syarif ideenya, selama ini thema itu cuma jadi obrolan belaka dikalangan terbatas.
Terus bangun Chanel ini....
Kita isi juga setiap tema bukan hanya dengan pendapat person...sebab jelas lebih subjektif...tapi kita juga kasih referensi dari para ahli yg mungkin bisa di nukil dari karya karya banyak ilmuwan dan mungkin juga pandangan berbagai kultur dan agama...maju terus ,,
Nontn ini yg penting ada adrian aja lah 😁😁
setuju banget sama pendapatnya adrian. mungkin karena dibesarkan dengan sistem kaya gitu di rumah jadi ngerasa pendapat adrian itu yang paling ideal sih. bisa mandiri dan tidak tergantung dengan suami tapi tetap bisa menjadi ibu yang baik bagi anak-anak di rumah
btw kontennya bagus bagus 👍👍 lanjutkan hahhaaa
Wuiiihhh keren kak syarif apps-nya, sukses dan terus berkarya yaa kak 👍
Bang syariiif, sering2 dong buat diskusi kayak gini. Aku suka banget. Serasa ikut gabung dengan kalian. Dan menambah wawasan banget. Thankyou bang. Sukses terus!
Ikutan nimbrung. Saya menolak ajakan menikah seseorang kr enggak boleh kerja. Bukan berarti saya enggak memikirkan keluarga, tetapi lebih menitikberatkan pada satu, diskusi. Bukan sekadar boleh enggak boleh kerja. Kalau belum menikah saja sudah dilarang-larang, enggak tahu ke depannya. Kedua, keinginan bekerja saya bukan karena gila kerja dan cari uang sebanyak-banyaknya tetapi lebih meningkatkan potensi diri. Jika saya bisa memberikan pengaruh positif ke orang lain, kenapa enggak? Tentu saja dengan catatan keluarga tetap menjadi prioritas.
Mas Adrian pengertian dan bijaksana...bagaimanapun figur ibu dan ayah penting sekali utk tumbuh kmbang anak dan terutama jiwanya...😊😊
makanya TUHAN itu maha sempurna....,,,beliau akan menemukan jodohmu sesuai dgn karakter kalian masing"...!!tergantung orgnya...ada pria yg sudah merasa mapan,,dan bisa memenuhi kebutuhan rmh tangga,,lbh baik istri dirumah,,rawat anak dan suami dari A smpai Z....,,,!!ada jg tipe pria yg terserah istrinya...mau kerja/tidak..!!tp sy setuju bang Adrian,,,anak lbh baik ibunya yg ngasuh...lbh dkt dgn ibu/ayah lbh baik...,,jd anak" terbuka sm ortunya....!!smua tergantung orangnya,,,dan percayalah smua sudah diatur TUHAN....!
Mlm2 buka yutub di beranda nongol vid ini, judulny mnarik bgt lsg d subscribe n skrg lg nonton sambil tulis komen 😊
8:44 point penting tuh, setuju sekali jadi dia ga perlu mikirin finansial setelah pisah. karna kebanyakan kejadian seperti ini, tetap sama kita tapi dia ngerasa ga bahagia terus mencari kebahagian dengan orang lain.
Bagusnya..perempuan itu kerja , supaya cara berpikir lebih terbuka dan mandiri
Zaman dulu sama sekarang itu udah beda, sekarang orang punya anak sedikit, teknologi semakin mempermudah orang mengurus rumah, biaya hidup mahal. Apalagi anak2 zaman sekarang lebih banyak aktivitas di luar rumah, seperti les, ekskul dll. Jangan bandingkan orang Indonesia dengan luar negeri, kalo anak Indonesia habis sekolah cuman main yg anak luar kalo ngajak main temen akan kesulitan karena yg lain punya kegiatan masing-masing
Adrian emang the best, 👍 mikirin perkembangan psikologi anak..... Di didik sama orang ( dititipin) hasilnya pasti beda dgn dididik orang tua sendiri
Punten...buat yg suka berpikiran mom yg fulltime dirumah kurang kerjaan, monggo mas syarif dibikin challenge mas2 nya ngerjain tugas ibu di rumah mulai dr nyapu,ngepel,masak,ngurus anak, nyuci baju,nyetrika tanpa bantuan ART yah..;;-) biar para bapak n calon bpk disini ngerasin mulianya tugas emak2, heheheee....tanpa ngarepp digaji lohh emak2 itu
Suka deh sama pemikirannya Adrian, baik yg di episode ini maupun di episode lainnya 😊
Terima kasih utk mas Syarif atas content2nya yg menarik
Mas syarief ganteng ala indonesia walau sblahnya ada yg ganteng2 ..uhuiii hehehhehe
dunia pernikahan memang berbeda,dengan single.stuju sama kak adrian dan mbak lina👏👏
Always enjoying every bit of this conversation.. Terus sukses bang 👌👌 gbu
Apa gunanya subscriber lbih 10 juta(if you know what i mean)kalau content tidak bersifat educational.Channel ini honestly saya rasa had provided with us with much needed information in lots of aspect...also widen our perspective in life.
Semua video yang ada Adrian nya aku klik, aku like bang
Topik diskusinya bagus, terima kasih karena membuka wawasan bagi kita yang berencana menikah dengan WNA atau tinggal di LN, hanya ada beberapa catatan karena topik ini (seperti feminisme, wanita modern) bagi sebagian orang (mungkin) ini adalah topik yang sensitif.
Menurut saya, wanita bekerja atau full time mother itu tergantung beberapa keadaan:
1. Kesepakatan/komitmen pra-nikah, menikah, visi-misi menikah antara suami dan istri. Jika suaminya mengijinkan istrinya bekerja ya silahkan, dengan catatan suaminya bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, dan yang perlu di ingat juga bagi istri bekerja (mohon maaf) sebaiknya jam kerja istri tidak melebihi jam kerja suami. Terutama jika sudah punya anak, apalagi usia anak masih kecil (golden period), karena masa-masa pertumbuhan dan perkembangan anak itu sebaiknya bisa dimaksimalkan karena waktu tidak bisa terulang kembali.
2. Tergantung UMR atau living cost kota tempat tinggal, tergantung salary suami juga. Jika tidak memungkinkan, istri dapat bekerja membantu ekonomi keluarga. Karena istri yang bekerja dengan tujuan membantu meringankan suaminya, termasuk ibadah sedekah terhadap suami dan keluarganya.
3. Profesi wanita (pekerjaan istri) masih banyak yang membutuhkan, misalnya perawat, bidan, dokter. Banyak pasien wanita yang cenderung ingin diperiksa oleh dokter wanita, terutama dokter kandungan.
Istri bekerja sah-sah saja, apalagi di era sekarang ini, asal keputusan tersebut disepakati bersama antara suami dan istri, apalagi suaminya Ridho jika istrinya bekerja.
Saling menghargai keputusan baik dengan pasangan, orang tua maupun dengan orang lain.
Rejeki itu bisa datang dari pintu mana aja, bahkan dari pintu yang tak terduga jika kita meyakini bahwa Rejeki itu datangnya dari Allah, dan takkan pernah tertukar.
Terima kasih
Saya akan menonton dg fokus setelah plg kerja. .. . 😍😍😍😍😍😍 yess
Suka banget sama pendapatnya/pemikiran mas nya. Jarang banget menemukan laki-laki/suami yg mengizinkan istrinya untuk tetap bekerja.
Baru ingat kemarin habis ngantarerin teman anakku kerumahnya yg terlantar di sekolah krn nggak bisa dijemput orangtuanya yg dua2nya bekerja. Sampai dirumahnya, rumahnya pun kelihatan kurang terawat. Secara spontan anakku bilang ke aku "kasihan dia ya ma, papanya sinting kali ya 😁".
Temen anakku banyak yg ky gitu sebagian besar walo gk smua tp yg ortunya sibuk anaknya krg terurus mungkin ortunya dah cape berangkat pagi plng malem (maklum Jakarta macet) plng2 dah cape y gk sempet ngurus anak yg ada pgn lngsg tidur
TDK semua suami istri rmhnya kurang terawat tergantung orangnya suka bersih apa TDK tergantung orangnya
I am waiting.
Untuk diskusi selanjut nya.
saya dulu juga kerja sebelum menikah tapi setelah mrnikah dan punya anak otomatis diam di rumah... coba deh nanti nih buat perempuan yg tadi nya kerja dan setelah punya anak, nanti lebih berat ningalin anak nya dari pada harus kerja
Menarik topik pembahasan nya, di tunggu part 2 nya
KEREN NIH DISKUSI DAN INTERVIEWNYA.......SARAN AJA BANG COBA SET KAMERANYA DI BUAT STATIS AJA KAYA PUNYA RADITIYA DIKA , BIAR SEMUA IN FRAME SUPAYA RESPON DARI ORANG DISAMPING KIRI KANAN TERLIHAT
Iya lupa bawa statis terus nih...
Suka sm c Adrian ya sepertinya orang punya kepribadian yg baik hati😚😚😚
Nadine argumennya menarik, di selipi guyonan .. Seru.
#Kalau bisa lebih sering di ajak Bang.
Sukajibadrol Blitar terima kasih😆
@@nadineolivia3596 kalau berkunjung ke Malang jangan lupa mampir ke Blitar (Makam presiden SOEKARNO) ,perjalanan satu jam dari Malang.
Mbak Nadine humoris ceria manis ramah lingkungan 🧕☺️🙏
Iya nich,,, nich chanel bagus bgt,, q setuju,, oh ya q blm say halo,, hai kak q followers baru kakak,, please yg setuju samaq,, like chanel ini,,, nuhuun,,,
True...perempuan bekerja lebih percaya diri...
Menarik pembahasannya, buat aku jg yg baru pindah ke LN. Memang agak susah klo di Eropa klo gak bekerja, krn biaya hidup di Eropa jauh lbh tinggi drpd di Indo. Aplg, di Eropa, bukan di negara kita, menurutku wanita harus pny pegangan financial sendiri. Mgkn kalau di indonesia masih normal jd Ibu RT dan memang itu salah satu culture yg agak berbeda disini.
Senang mendengarkan bahasa indonesia dengan aksen, tone yang berbeda...bahasa indonesia itu cantik sodara sodara...hehehe...keep good work mas syarief...
2 kali lewat vlog nya. Baru lihat langsung sadar. lebih rapian rambut nya sekarang.
Sukaa, liat Nadine btw kalo mau lebih lama sepertinya lebih seru Kak tapi di list gitu kak temanya apa aja jd kakak gak lupa ditengah hehehe.
Thankyou:)
Iya harus lebih profesional lagi nih. Pake catetan biar asik
Semua alasan yg ngomong disini bisa diterima, tapi alasan yg wawancarain itu malah agak gimana yah, "supaya kalau dia mau pisah sama aku, dia bisa bebas pisah bukan karna takut ga punya uang", mmm kenapa ga berpikirnya supaya istri saya ga akan susah kalau kita berpisah. Mungkin "terlihat sama" alasannya tetapi berbeda, seperti seakan2 kamu menyuruh istrimu gpp cerai aja, jangan karna takut ga punya uang makanya kamu ga mau cerai, alias kamu siap dan lebih ingin mudah pisah kl ada sesuatu yg tidak enak di hubungan.
Itu sebenarnya cuma alasan cowok yg ga percaya diri sama kemampuan finansialnya 🙊
Itu pendapat yg tepat utk seorang cowo, dia ingin punya istri yg jujur, jika sudah ga suka lg ya go ahead, jgn sampai ditahan2 karena takut hidup susah setelah bercerai, better cerai daripada berpura2 sayang dan tetap stay, pdhl diluar sana selingkuh dgn pria lain.
Kliatannya, mksd bang syarif adalah....ketika sama2 mandiri dlm hal financial, di saat istri bertahan dlm rumah tangga berarti memang krn cinta dgn bang syarif nya,bukan krn tergantung dgn keuangan bang syarif. Dan ini nilai plus perempuan tsb buat bang syarif.
Itu siy yg aku rasain dlm rumah tangga aku juga.
Krn di indonesia bnyk bgt, perempuan bertahan dlm rmh tangga hanya krn tkt terancam hidupnya dari segi finansial 🙏 maaf jika salah mengartikan mksd nya bang syarif ya,hehee
Faktanya memang bnyk yg bertahan cm karena uang.
Kenapa skrng bnyk yg bertahan di pernikahan padahal pernikahannya udh gk bahagia karna niat dr nikah tsb, nikah sama seseorng itu karna ada apanya bukan apa adanya dan itu lumrah dimanapun seluruh dunia termasuk di Indonesia. Miris ya mendengar kenyataan bahwa menikah karna orng itu udh punya sesuatu dan bukan karna kita pengen sama orng itu di wktu susah dan senang. Ya balik lg ke ajaran agama utk memahami pernikahan itu tujuannya apa, nikah karna syapa, niatnya apa jd gk menyesal di kemudian hari dan ternyata jauh dr ekspektasi individu masing2.
Saya single mom dan bekerja, saat anak saya no 3 masih kecil (Tk) saya bercerai, Alhamdulillah...saya dan anak"tinggal di rumah alm kedua orang tua saya (saat itu), jadi saya tetap bekerja, saya ada pembantu dan pengasuh untuk meringankan almh mamih saya. Alhamdulillah... Anak" saya dua udah bekerja dan sarjana tinggal bungsu masih kuliah. Dan saya tetap bekerja karna untuk kehidupan saya dan biar ada kesibukan. Alhamdulillah...udah sedikit ringan, tinggal cari pasangan deh tahun ini... 😂😂😂😷
Tergantung motovasi msg2....ada yg kerja utk bantu penghasilan suami. Ada yg suami sdh mapan tp ttp keja utk cari kesibukan.......ada juga yg kerja krn anak 2 sdh besar enakx punya duit sendiri gk perlu hitung2an ..pokokx tergantung kesepakatan msg2
Aku kerja di bank...sudah 26 tahun, waktu ku habis buat di kantor tapi anak2ku bangga dan ternyata anak2 ku mandiri dan pendidikan bisa lebih bagus karena finansial kita lebih mapan
Mending kerjalah walaupun hasil pas pasan yang penting megang uang sendiri
riska widianah setuju...
klo suami kita pengertian ya enak,, tp klo suami kaga pengertian mnding pnya duit sndri
Dan terutama bisa ngasih orang tua tanpa persetujuan suami
Ada loh suami yg sampe gula di dapur aja pelit minta ampun hehhe harus hemat ambilnya dihitung pakai sendok... Ngeri ya.
Slalu ada ilmu baru ketika liat video2 syarif..super keren
Ak tinggal di London dan living cost jg tinggi. Ak pribadi lebih suka bekerja. Bkn brarti ak g mau ngurus anak tp si anak jg butuh waktu utk berada disekitaran anak seusianya.
Dgn bekerja kita jg lebih independent, tidak tergantung sm suami.
Kita jg bisa menabung sm suami utk jalan2 ato utk kegiatan si anak dan itu tdk murah.
Seru bgt kyknya, sering2 y bang bikinnya
Seru obrolannya Bang Syarif. Tolong Dilan....jutkan lagi 😁😁😁
Btw, moga bisnisnya Lancar ya bang. Bisa menjadi Unicorn!!! aku dukung dgn mendownload aplikasinya 😉
Hidup didunia cm sbentar, kembalikan lg pd kodratnya wanita sbg tulang rusuk, wanita sbg ibu, wanita sbg istri.. selebihnya serahkan semua pd Allah yg maha menjamin rejeki
Wuiih tema nya makin seruuuu bang syarif....
Btw salam buat nadine,sukaaa liat nya 😍
Cantik...
bayucahyani novianto thank you☺️ salam balik dari Zurich
@@nadineolivia3596 waah ada org nya langsung,hihihi...jd malu aku 😚 tq yaa
Suka sama pemikiran adrian tntng ibu bekerja dan mendidik anak 😍
kalo aku udh berkeluarga lebih milih istri dirumah si, soalnya waktu istri lebih fleksibel untuk anak, dan aku sendiri bakal ajarin dia bisnis biar dia dirumah bisa melakukan sesuatu selain urus anak.. juga kalo dia mau ikut organisasi pasti aku bolehin si..
Setuju banget aq ibu rumah tangga yg dirmh ttp jg punya bisnis bergerak dlm bidang jual beli pupuk n jual beli buah sawit, aq menjalankan bisnis berkantor drmh sambil ngawasin anak2. Tdk semua ibu rumah tangga tdk memiliki uang
Pas lihat video ini, Sangat smart sekali sama bang syarif, wanita perlu bekerja biar tdk bergantung pada suami
Hallo mas syarif, saya suka dengan videonya, dan untuk pembahasan ini. Mungkin point pentingnya yang saya tangkap adalah finansial tadi yang mas serbutkan, selain dari pada itu menurut saya itu masalah teknis, seperti gimana kalau sudah punya anak dll (artinya bisa kompromi dengan kepala dingin).
Malah saya ingin tahu, seberapa pentingkah passion dalam mencari pasangan jika dilihat dari masyarakat Europa sana ? Atau singkatnya seberapa banyak masyarakat sana yang mencari pasangan dilihat dari passion pasangannya terhadap satu hal ?
Sebelumnya terima kasih sudah berbagi :) god bless
suka juga sama pemikiran nya Adrian, anak harus mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari ibu nya.
Ibu RT, merangkap kerja, wanita strong
Bagus juga pemikiran adrian, anak is priority of you
Saya pengen kerja malah suami bilang "terus anak mau d kemanain?" 😂 suami gk setuju kalo saya kerja diluar kecuali kalo memang buka usaha sendiri baru dy ngijinin, karena suamiku lebih mengutamakan anak di banding apapun
Adrian idola banget siihhh... pemikirannya. 😍😍😍😍😍 Tipe suami yg demokratis. 💕💕
Wanita ga bekerja bukan berarti tidak bisa menghasilkan uang. Macam saya sejak anak pertama umut 1 tahun saya memutuskan utk bekerja tp di rumah saya usaha buat buat kue dan masakan terima order jadi jaga anak iya menghasilkan uang yg iya juga