Om swastyastu, seorang sastrawan Bali modern narasumber membahas "caru" dari aspek etimologis, historis, dan teologis yang sangat bagus dan penting diketahui oleh umat Hindu. Terima kasih atas pencerahannya bapak Dharma Putra dan juga Ratu Aji Prof. Dr. IBG Yudha Triguna atas sesuluhnya yang sangat luar biasa bermanfaat untuk peningkatan pemahaman dan pelaksanaan agama Hindu👍🙏
Suksma pencerahannya pak prof., namun perlu juga di bahas ttg tetandingan caru termasuk tetandingan ulam carunya, krn yg ada sekarang setiap buku caru beda cara tetandingannya, suksma
Om Swastyastu Ratu Aji, becik pisan topiknyane, nanging kurang panjang niki durasinya. Tityang wenten takenang akidik, yen sekadi dirumah, ring dije manten patutnyane mecaru? Trus mecaru napi anggen? Suksma tuaji,
Suksme Tu Aji, untuk Channel berikutnya tolong jelaskan masalah ngider caru apakah ngider caru berlawanan dengan arah jarum jam atau mengikuti arah jarum jam dan tolong jelaskan urutan ngidernya, pertama ,kedua apa, ketiga apa dan seterusnya. Suksme banget Tu Aji
Buin kaukin buin dundungin bhuta kalane , kayaknya perlu kajian ulang tata cara mecarunya agar bhuta kalanya di perdayakan entah menjaga pura ,rumah dll
Setiap mecaru anjing di komplek sy diambil buat upcara, krna wrna coklat, memangnya harus begitu ya, kasian bgt anjingnya masih kecil setiap hari sy ksi makan tiba2 org pura blg udh diambil buat mecaru, itu emg harus begitu? Kasian bgt anjing kan teman manusia😢 memangnya gak bs diganti sama lain ya? Mohon infonya krna sy non hindu
Aning belang bungkem salah satu sarana, ia disupat atau dimuliakan hidupnya serta didoakan kelas menjadi mahluk yang lebih mulia dari anjing. Berbahagialah yang memiliki anjing karena mampu menjadi umat yang mempersembahkan hal utama.
Menurut saya mengutamakan upacara di jaman kali sudah tidak jamannya lagi menjadi hal yg utama. Berbicara masalah Bhuta Yadnya/Korban suci kepada alam pada jaman kali/jaman logika ini yang utama adalah tindakan nyata memelihara kelestarian alam ini bukan hanya sekedar ritual yg bersifat simbolis. Berkorban kepada Bhuta kala jaman kini tidak lagi hanya dimaknai sebagai yg gaib, karena kegaiban pada jaman kali sudah tidak nampak, akan tetapi Bhuta Kala dimaknai sebagai konsep materi, ruang dan waktu sesuai makna Bhuta (materi dan ruang) dan Kala (waktu). Kadang kala yang melakukan upacara mecaru justru akhirnya membuang carunya itu ke sungai yg justru merusak kebersihan alam.
Setuju untuk tindakan nyatanya; agama termasuk tutur adalah sumber bagaimana seharusnya tindakan nyata itu dilakukan. Bagaimana bisa kita melakukan tindakan nyata, jika sumber nasehat laku itu tidak pernah kita ketahuai.
@@yudhatrigunachannel5379 Tiang sepakat ratu aji, agama adalah tuntunan untuk laku kita sebagai umat. Dengan perkembangan science yg semakin maju bukan berarti kita harus melupakan keyakinan kita yg secara keilmuan belum dapat dibuktikan namun harus berjalan beriringan. Maka kata filsuf, ilmu pengetahuan tampa sastra agama menjadi gelap, agama tanpa ilmu akan menjadi fanatik berlebihan. Rahayu ratu aji.
Sangat menarik pembahasannya
Matur suksma
Matur suksma atas pencerahannya👏👏👏
Matur suksma Guruji
Matur suksma Prof. 🙏🙏
Suksma
Terimakasih sesuluhnya… sangat bermanfaat…👍🙏
Matur suksma atu
Matur suksma Tuaji 🙏🙏🙏
Suksma
Matur suksma atu aji dumogi kenak lan rahayu
Rahayu mewali
Om swastyastu, seorang sastrawan Bali modern narasumber membahas "caru" dari aspek etimologis, historis, dan teologis yang sangat bagus dan penting diketahui oleh umat Hindu. Terima kasih atas pencerahannya bapak Dharma Putra dan juga Ratu Aji Prof. Dr. IBG Yudha Triguna atas sesuluhnya yang sangat luar biasa bermanfaat untuk peningkatan pemahaman dan pelaksanaan agama Hindu👍🙏
Suksma pak Ardhi
Suksma tu aji🙏
Suksma mewali
Ampura Ida Bagus Aji, tiyang metaken , kalau saat hari Otonan yg kuliah di luar daerah bali cukup hanya pakai Pejayi saja. Suksema
Sampun cukup, kadang canang saja sudah memadai.
Om Swastyastu Tuaji...Matur suksma...Sehat Rahayu🌼🌺🙏🙏
Suksma
I say yesss.. Tuaji..
Suksma broo
Mantap
Suksma
Suksma pencerahannya pak prof., namun perlu juga di bahas ttg tetandingan caru termasuk tetandingan ulam carunya, krn yg ada sekarang setiap buku caru beda cara tetandingannya, suksma
Saran diperhatikan, suksma
SALAM RAHAYU RAHAYU DARI KAMPIAL NUSA DUA BALI ❤
Suksma
Salam Rahayu dari Klungkung Bali 😍🙏🏻🙏
Salam mewali
Suksma Prof. Sangat bermanfaat.
Suksma pak Wayan
Om Swastyastu Ratu Aji, becik pisan topiknyane, nanging kurang panjang niki durasinya. Tityang wenten takenang akidik, yen sekadi dirumah, ring dije manten patutnyane mecaru? Trus mecaru napi anggen? Suksma tuaji,
Tonton Keutamaan Caru, sampun wenten
Maturnuwun tambahan wawasannya Prof. Yuda&Narsum🙏
Suksma
Suksma Tuaji, Narasumber atas pencerahannya, salam sehat Rahayu 🙏🙏
Suksma
👍🏻🙏🏻
Suksma mewali
Omsuastiastu ratu aji yudha triguna sareng bapak narasumber 🙏. Titiang jagi metaken ? Ritat kale mecaru pengideran nyane ngemargiang pebersihan kekanan napi kekiri ? Nunas penjelasan nyane .matur sukseme 🙏
Wenten penjelasan ring konten lainnya: "Mapradaksina dan Maprasawiya'
Suksme Tu Aji, untuk Channel berikutnya tolong jelaskan masalah ngider caru apakah ngider caru berlawanan dengan arah jarum jam atau mengikuti arah jarum jam dan tolong jelaskan urutan ngidernya, pertama ,kedua apa, ketiga apa dan seterusnya.
Suksme banget Tu Aji
Tonton video Mapurwadaksina dan Maprasawiya. Saat mecaru, berputar dari berlawanan dengan jarum jam.
Rahajeng ratu aji prof. Becik pencerahan niki ttg mecaru 🙏🏻🙏🏻
Suksma bunda Karuniati
Buin kaukin buin dundungin bhuta kalane , kayaknya perlu kajian ulang tata cara mecarunya agar bhuta kalanya di perdayakan entah menjaga pura ,rumah dll
Berdasarkan sastra dan bukti tinggalan masa lalu. Kalau kajian ulang silakan, apalagi untuk menjaga rumah bukan wewenang kami.
Setiap mecaru anjing di komplek sy diambil buat upcara, krna wrna coklat, memangnya harus begitu ya, kasian bgt anjingnya masih kecil setiap hari sy ksi makan tiba2 org pura blg udh diambil buat mecaru, itu emg harus begitu? Kasian bgt anjing kan teman manusia😢 memangnya gak bs diganti sama lain ya? Mohon infonya krna sy non hindu
Aning belang bungkem salah satu sarana, ia disupat atau dimuliakan hidupnya serta didoakan kelas menjadi mahluk yang lebih mulia dari anjing. Berbahagialah yang memiliki anjing karena mampu menjadi umat yang mempersembahkan hal utama.
Menurut saya mengutamakan upacara di jaman kali sudah tidak jamannya lagi menjadi hal yg utama. Berbicara masalah Bhuta Yadnya/Korban suci kepada alam pada jaman kali/jaman logika ini yang utama adalah tindakan nyata memelihara kelestarian alam ini bukan hanya sekedar ritual yg bersifat simbolis. Berkorban kepada Bhuta kala jaman kini tidak lagi hanya dimaknai sebagai yg gaib, karena kegaiban pada jaman kali sudah tidak nampak, akan tetapi Bhuta Kala dimaknai sebagai konsep materi, ruang dan waktu sesuai makna Bhuta (materi dan ruang) dan Kala (waktu). Kadang kala yang melakukan upacara mecaru justru akhirnya membuang carunya itu ke sungai yg justru merusak kebersihan alam.
Setuju untuk tindakan nyatanya; agama termasuk tutur adalah sumber bagaimana seharusnya tindakan nyata itu dilakukan. Bagaimana bisa kita melakukan tindakan nyata, jika sumber nasehat laku itu tidak pernah kita ketahuai.
@@yudhatrigunachannel5379 Tiang sepakat ratu aji, agama adalah tuntunan untuk laku kita sebagai umat. Dengan perkembangan science yg semakin maju bukan berarti kita harus melupakan keyakinan kita yg secara keilmuan belum dapat dibuktikan namun harus berjalan beriringan. Maka kata filsuf, ilmu pengetahuan tampa sastra agama menjadi gelap, agama tanpa ilmu akan menjadi fanatik berlebihan. Rahayu ratu aji.