Bismillahirrahmanirrahim Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh Semangat ustadz, tumpas wahabi ga tau diri Mereka yg salah, eh kita yg disalahin
*Pertama,* bagaimanapun juga harus diakui rumusan akidah *Asy'ariyah* dan *Maturidiyah* adalah dianut dan diakui mayoritas umat muslim di seluruh dunia. Hal demikian mendasarkan ijma' (kesepakatan sebagian besar para ulama). Keduanya (Asyariyah dan Maturidiyah) lebih besar persamaannya daripada yang lain dan dianggap paling bersesuaian dengan maksud Quran - Sunnah yang sebenarnya . Kata Rasul, *"Ikutlah golongan yang terbesar dari umatku karena tidak mungkin akan bersepakat dalam kesesatan."* Pesan Rasul inilah yang menjadikan keutamaan dan pegangan umat muslim didunia memilih Asyariyah-Maturidiyah. *Kedua,* di kitab Imam Suyuthi yang meriwayatkan tentang mimpi berjumpa Nabi baik dari kalangan para sahabat dan orang-orang shaleh (sudah diterjemahkan) ----- antara lain Imam Abu Hasan Al-Asy’ari disebutkan; Pada permulaan bulan Ramadhan, Abu Hasan Al-Asy’ari tidur dan bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. Beliau berkata, “Wahai Al-Asy’ari, tolonglah pendapat-pendapat yang diriwayatkan diriku, karena itu benar.” Setelah terbangun, Abu Hasan Al-Asy’ari merasakan bahwa pesan dalam mimpi itu sangat berat. Di pertengahan bulan Ramadhan, Abu Hasan Al-Asy’ari bermimpi lagi bertemu Nabi Muhammad SAW dan beliau berkata “Apakah sudah melakukan perintahku dulu?” Abu Hasan Al-Asy’ari pun menjawab, “Aku telah memberikan pengertian yang benar terhadap pendapat-pendapat yang diriwayatkan dirimu”. Nabi SAW pun berkata, “Tolonglah, pendapat-pendapat yang diriwayatkan dariku, karena itu benar!”. Abu Hasan Al-Asy’ari masih terasa berat untuk mengikuti serta menindaklanjuti mimpinya. Sehingga Abu Hasan Al-Asy’ari berkesimpulan untuk meninggalkan ilmu kalam dan berkonsentrasi kepada hadits dan Al-Qur’an. Di malam ke-27 Ramadhan, Abu Hasan Al-Asy’ari terserang hawa kantuk yang luar biasa. Dia pun tertidur dan bermimpi. Di mimpinya yang ketiga, Abu Hasan Al-Asy’ari bertemu dengan Nabi Muhammad SAW yang ketiga kalinya. Dia pun berkata “Apakah kamu sudah melaksanakan perintahku dulu!.” Abu Hasan Al-Asy’ari pun menjawabnya, “Aku telah meninggalkan ilmu kalam, dan aku berkosentrasi kepada Al-Qur’an dan Hadits. Nabi Muhammad SAW berkata, “Aku tidak menyuruhmu untuk meninggalkan ilmu kalam. Tetapi aku hanya memerintahmu untuk menolong pendapat-pendapat yang diriwayatkan dariku, karena itu yang benar”. Abu Hasan Al-Asy’ari pun menjawabnya, “Wahai Rasulullah, bagaimana aku meninggalkan mazhab yang telah aku ketahui masalah-masalah dan dalil-dalilnya sejak tiga puluh tahun yang lalu hanya karena mimpi?”. Nabi Muhammad SAW berkata, “Andaikan aku tahu bahwa Allah SWT akan menolongmu dengan pertolongan-Nya. “ Setelah bangun dari tidur , Abu Hasan Al-Asy’ari berkata, “Selain kebenaran pasti hanya dengan ru’yah, syafaat dan lain-lain”. Anehnya setelah peristiwa itu, banyak orang yang mengkaji masalah itu. ✍️
Bismillahirrahmanirrahim
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Semangat ustadz, tumpas wahabi ga tau diri
Mereka yg salah, eh kita yg disalahin
Syukran
Semangat
Semoga ustad2 aswaja diberikan kesehatan oleh alloh swt......amin👐
Alhamdulillah
Bukunya tdk gratis Ustadz ?
*Pertama,* bagaimanapun juga harus diakui rumusan akidah *Asy'ariyah* dan *Maturidiyah* adalah dianut dan diakui mayoritas umat muslim di seluruh dunia. Hal demikian mendasarkan ijma' (kesepakatan sebagian besar para ulama). Keduanya (Asyariyah dan Maturidiyah) lebih besar persamaannya daripada yang lain dan dianggap paling bersesuaian dengan maksud Quran - Sunnah yang sebenarnya . Kata Rasul, *"Ikutlah golongan yang terbesar dari umatku karena tidak mungkin akan bersepakat dalam kesesatan."* Pesan Rasul inilah yang menjadikan keutamaan dan pegangan umat muslim didunia memilih Asyariyah-Maturidiyah.
*Kedua,* di kitab Imam Suyuthi yang meriwayatkan tentang mimpi berjumpa Nabi baik dari kalangan para sahabat dan orang-orang shaleh (sudah diterjemahkan) ----- antara lain Imam Abu Hasan Al-Asy’ari disebutkan;
Pada permulaan bulan Ramadhan, Abu Hasan Al-Asy’ari tidur dan bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW. Beliau berkata, “Wahai Al-Asy’ari, tolonglah pendapat-pendapat yang diriwayatkan diriku, karena itu benar.” Setelah terbangun, Abu Hasan Al-Asy’ari merasakan bahwa pesan dalam mimpi itu sangat berat. Di pertengahan bulan Ramadhan, Abu Hasan Al-Asy’ari bermimpi lagi bertemu Nabi Muhammad SAW dan beliau berkata “Apakah sudah melakukan perintahku dulu?” Abu Hasan Al-Asy’ari pun menjawab, “Aku telah memberikan pengertian yang benar terhadap pendapat-pendapat yang diriwayatkan dirimu”. Nabi SAW pun berkata, “Tolonglah, pendapat-pendapat yang diriwayatkan dariku, karena itu benar!”.
Abu Hasan Al-Asy’ari masih terasa berat untuk mengikuti serta menindaklanjuti mimpinya. Sehingga Abu Hasan Al-Asy’ari berkesimpulan untuk meninggalkan ilmu kalam dan berkonsentrasi kepada hadits dan Al-Qur’an. Di malam ke-27 Ramadhan, Abu Hasan Al-Asy’ari terserang hawa kantuk yang luar biasa. Dia pun tertidur dan bermimpi. Di mimpinya yang ketiga, Abu Hasan Al-Asy’ari bertemu dengan Nabi Muhammad SAW yang ketiga kalinya. Dia pun berkata “Apakah kamu sudah melaksanakan perintahku dulu!.” Abu Hasan Al-Asy’ari pun menjawabnya, “Aku telah meninggalkan ilmu kalam, dan aku berkosentrasi kepada Al-Qur’an dan Hadits.
Nabi Muhammad SAW berkata, “Aku tidak menyuruhmu untuk meninggalkan ilmu kalam. Tetapi aku hanya memerintahmu untuk menolong pendapat-pendapat yang diriwayatkan dariku, karena itu yang benar”. Abu Hasan Al-Asy’ari pun menjawabnya, “Wahai Rasulullah, bagaimana aku meninggalkan mazhab yang telah aku ketahui masalah-masalah dan dalil-dalilnya sejak tiga puluh tahun yang lalu hanya karena mimpi?”. Nabi Muhammad SAW berkata, “Andaikan aku tahu bahwa Allah SWT akan menolongmu dengan pertolongan-Nya. “
Setelah bangun dari tidur , Abu Hasan Al-Asy’ari berkata, “Selain kebenaran pasti hanya dengan ru’yah, syafaat dan lain-lain”. Anehnya setelah peristiwa itu, banyak orang yang mengkaji masalah itu. ✍️