Rahasia Hidup Nyaman, Tak Lelah Membenci❗️ - Sonny Abi Kim | Inner Game #21

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 21 окт 2024

Комментарии • 32

  • @ayukarina462
    @ayukarina462 3 месяца назад +2

    Alhamdulillah , Masya Allah Allah pertmkan dengan materi ini untuk menegur diri hamba

  • @enokida7753
    @enokida7753 4 месяца назад +4

    MasyaAllah tabarakallah terimakasih pa ustdz meski kenyataannya sangat sakit sekali dengan didholimi oleh orang yng telah dibaik baiki oleh kita😭😭😭

  • @tikadaylife5823
    @tikadaylife5823 2 месяца назад +1

    Masyaallah Tabarakallah Terima kasih ustadz untuk kajian nya sangat bermanfaat,bener2 kena di hati saya 🙏🙏

  • @fannyangelia62
    @fannyangelia62 2 месяца назад +3

    1. Bagaimana caranya agar kita tidak menghabiskan hidup dalam kebencian? Bagaimana agar energi kita tidak terserap begitu banyak untuk membenci orang lain? Apalagi orang itu adalah saudara kita, sahabat kita, atau orang yang kita kenal. Ini adalah sebuah kaidah yang akan membuat hidup kita sangat nyaman dan sangat tenang. Tidak dipenuhi oleh hal-hal yang tidak ada manfaatnya. Tidak tenggelam dalam energi negatif dan kebencian. Karena kebencian itu menarik begitu banyak energi kepada hal-hal yang tidak produktif.
    2. Apa rahasianya? Ada kalimat dari para ulama, “Carilah 70 uzur (alasan), bagi saudaramu.“ Maksudnya apa? Para ulama menjelaskan, “Apabila sampai kepadamu suatu kabar atau informasi tentang saudaramu, sesuatu yang kamu ingkari, sesuatu yang kamu tidak suka. Mungkin itu suatu dosa atau kesalahan. Maka berilah dia sebuah uzur (alasan), sampai 70 uzur (alasan), bahkan sampai 70 alasan. Kalau kamu tidak mendapatkan alasan itu, maka katakanlah, “Barangkali dia punya alasan yang aku ngak tahu.“ Inilah sejatinya ciri dari orang yang beriman.
    3. Para ulama berkata, “Mukmin itu adalah orang yang selalu memberi (mencari) alasan atau uzur kepada saudaranya. Sedangkan munafik adalah orang yang selalu mencari kesalahan saudaranya.“ Jadi kalau ada saudara kita yang terpeleset, maka carilah 70 alasan. Kalau seandainya tidak ada alasan yang bisa diterima oleh hati kita, maka ketahuilah jangan-jangan yang cacat itu adalah hati kita. karena bagaimana mungkin sudah 70 alasan, tetapi hati kita tetap tidak bisa menemukan alasannya. Kalau sampai kepada kita tentang berita yang tidak baik terkait saudara kita, maka cari satu alasan. Kalau kita tidak punya alasan tentang saudara kita itu, maka katakan, “Mungkin dia punya alasan yang tidak aku ketahui.” Ini adalah kaidah besar bagi orang-orang besar dalam hidup mereka. Sampai nasihat ini banyak sekali dicantumkan di bahasan-bahasan tentang keimanan dalam kitab-kitab para ulama. “Carikan satu sampai puluhan alasan bagi saudaramu,”
    4. Mungkin suatu hari kita mendengar saudara kita melakukan sebuah dosa atau terpeleset oleh suatu kesalahan, maka kita diajari oleh para ulama sampai berita itu nyata benar adanya. Seperti apa? Mengapa dia sampai terjatuh kayak begitu? Maka carikan 70 alasan, atau minimal carikan satu alasan dulu. “Oh mungkin dia begini, sampai dia bisa terjatuh.“ Kalau kita tidak ketemu alasan yang pertama, maka cari alasan yang kedua. “Mungkin tidak begitu, tetapi begini, karena saya tahu latar belakang beliau itu begini dan begitu.“ Kalau tidak masuk juga, maka cari alasan yang ketiga, keempat, dan kelima, dan seterusnya. Kata para ulama, sampai 70 alasan. Ini bukan berarti kita mengizinkan dia salah. Tetapi kita mencoba untuk meringankan dulu itu di hati kita dan di hati saudara kita. Karena boleh jadi kesalahan itu sekarang terjadi pada dia, tetapi esok hari bisa terjadi pada kita. Sebagaimana kita juga ingin kalau punya salah ditutupi kesalahan itu. Diringankan di hati saudara-saudara kita. Maka kita ringankan dengan cara mencari alasan untuk saudara kita. Ini hal yang jarang kita lakukan. Biasanya kita reaktif. Langsung bereaksi pada kabar buruk. Padahal boleh jadi itu sekedar isu tentang saudara kita. Kemudian seakan-akan dunia sudah kiamat. Padahal itu belum tentu terjadi. Kalau sudah terjadi, berarti selesai sudah hubungan silaturahmi kita dengan dia. Tidak seperti itu. Siapa kita? Kita juga tidak sempurna.
    5. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, “Seluruh anak Adam itu bersalah. Dan sebaik-baiknya yang bersalah adalah mereka yang sering bertobat kepada Allah.” Kenapa tidak kita pegang kalimat dari Nabi Muhammad ﷺ ini? Bahwa setiap anak Adam itu bersalah, dan kita pun anak Adam. Kita pun bisa bersalah. Sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang cepat kembali. Jangan-jangan saudara kita itu setelah dia berbuat salah, dengan mudah dia bertobat. Dengan mudah dia kembali kepada Allah. Tetapi begitu hal itu terjadi pada kita, jangan-jangan kita yang punya banyak alasan. Tidak mau mengakui kesalahan dan tidak mau kembali kepada Allah. Maka bisa jadi dengan peristiwa itu saudara kita lebih baik dari kita. Bahkan kalau pun kesalahan itu jelas nyatanya. Sudah benar-benar terjadi kesalahan itu pada saudara kita, sudah confirmed terpeleset dalam kekhilafan dan mungkin dosa. Maka kita tidak mengizinkan dosa itu. Kita tidak menyatakan bahwa dosa itu boleh. Tetapi kita mencoba mencari alasan buat saudara kita, karena itu akan menjaga hati kita.
    6. Rasulullah ﷺ bersama para sahabatnya suatu hari melewati seseorang yang mabuk. Ketika melihat hal itu beberapa sahabat yang lain melaknat orang yang mabuk itu. Nabi Muhammad ﷺ berkata, “Jangan kamu laknat saudaramu. Jangan kamu bantu setan mengalahkan saudaramu.” Ini adalah kalimat yang indah sekali. Kalau sekarang dia dalam kesalahan. Dia jatuh. Maka itu artinya dia sedang kalah oleh setan. Kalau kita maki-maki dia, dan kemudian kita kucilkan. Kita jauhi, dan bukannya kita tolong. Mestinya kita ambil tangannya dengan lembut. Kalau kita justru mencela dan melaknat, maka itu akan membuat dia semakin terpuruk. Dia akan semakin terjatuh ke dalam pelukan setan. Carikan dulu dia alasan yang indah, supaya ringan di hati kita. Berikutnya jadi ringan di hati kita untuk membantu saudara kita kembali. Karena kita tidak bisa menjamin kalau suatu hari nanti kita pun tidak jatuh dalam suatu kesalahan. Bahkan mungkin kesalahan yang sama. Maka berikanlah dia alasan (uzur) sampai 70 alasan. Bila kita tidak mendapatkan alasan (uzur), maka katakan, “Barangkali dia mempunyai alasan (uzur) yang aku tidak ketahui.“ Indah sekali mindset orang yang beriman. Hidupnya tidak berputar-putar di antara tuduhan. Hidupnya tidak lelah membenci orang lain. Maka latihlah diri kita mulai hari ini. Biasakan untuk mencari alasan untuk saudara kita. Kita sibukkan diri dengan aib sendiri.
    7. Imam Hasan al-Bashri berkata, “Berbahagialah siapa yang sibuk dengan aibnya, sampai dia tidak sempat memperhatikan aibnya orang lain.“ Beliau adalah ulama dari kalangan Tabi’in yang Allah berikan hikmah pada lisannya, sehingga kalimatnya itu dalam, singkat, tapi padat dan penuh makna. Hari ini seandainya nasihat ini kita tanam kuat-kuat di dalam diri kita, maka hidup akan terasa indah. Kehidupan di masyarakat pun akan membaik. Ketika hadir di hadapan kita berita tentang cacatnya atau salahnya orang lain, dan orang itu adalah orang yang kita kenal, kita segera mengundurkan diri dari pembicaraan itu. Katakan, “Saya pun punya salah. Saya juga punya aib. Bahkan aib saya mungkin lebih banyak dari itu.” Kalau kita bisa seperti itu, maka kata imam Hasan al-Bashri, berbahagialah. Kita sibuk dengan aib kita, sampai tidak sempat mengurusi aib orang lain. Apalagi kalau cacat atau aib itu tentang orang yang tidak kita kenal. Tidak ada hubungannya dengan kita. Sebatas informasi yang banyak beredar. Apa urusannya kita mencampuri itu? Kita batasi diri kita. Kita punya aib. Kita punya banyak cacat. Tidak sempat kita mengurusi aib orang lain, karena sedang sibuk memperbaiki aib kita. Ini adalah tentang bagaimana kita menata pikiran, mengolah perasaan, mengasah kalbu. Inilah inner game. Semoga ada hikmah dan inspirasi yang menggugah diri kita. Barakallah fiikum.
    Semoga bermanfaat. Mohon maaf dan juga mohon koreksi jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum. Barakallah fiikum.

  • @dewifirmanik1009
    @dewifirmanik1009 4 месяца назад +5

    syukron pak ustadz ..Alhamdulillah Ya Allah bisa mendengarkan ini

  • @nenengyuningsih655
    @nenengyuningsih655 3 месяца назад +1

    Alhamdulillah 🤲
    Trimakasih pak Ustadz Sonny tausiah nya yang luar biasa, semoga pak ustadz diberikan umur panjang yg penuh berkah dan sehat Aamiin 🤲

  • @HestiLailaMustika
    @HestiLailaMustika 23 дня назад

    Barakallah ustd, terimakasih atas ilmunya

  • @yuyunyuniarsih4824
    @yuyunyuniarsih4824 4 месяца назад +2

    Masya Allah Tabarokallah mudah" Allah SWT bisa menjadikan kami sekeluarga orang" yg memiliki Qolbun salim hingga akhir hayat walaupun kadang kita juga sedih dgn perlakuan orang yg tdk baik kpd kita tapi semua yg terjadi pasti atas izin Allah SWT agar kita menjadi manusia yg lebih kuat dan tangguh dlm megarungi kehidupan ini Aamiin3x ya Mujibasshahilin.

  • @sukarsihsukarsih-e4n
    @sukarsihsukarsih-e4n Месяц назад

    Alhamdulillah setelah nemu video ini,rasanya hidup menjadi lebih ikhlas menjalaninya,terima kasih pa ustadz soni

  • @EndangSrisuwarsini
    @EndangSrisuwarsini Месяц назад

    Allohuma sholiala Sayidina Muhammad ya Allah berilah kami jalan keluar.

  • @NinukSusilowati-cw5jk
    @NinukSusilowati-cw5jk Месяц назад

    Sungguh sangat benar manusia pasti tdk luput dari kesalahan. Dan khilaf itu manusiawi.

  • @mbabos-rg1zf
    @mbabos-rg1zf Месяц назад

    INSYA ALLAH KT TERMASUK ORG YG DI BERI JLN UNTUK TOBAT AMIN 😊

  • @akbarwtp195
    @akbarwtp195 2 месяца назад

    Masyallah......🙏🙏🙏

  • @dedijuandi3421
    @dedijuandi3421 3 месяца назад

    Alhamdulillah sehat sukses berkah berlimpah

  • @BaniSadam-vi1ip
    @BaniSadam-vi1ip 4 месяца назад +1

    Maasya Allah...terimakasih ustadz...

  • @WillisWaisyana
    @WillisWaisyana 4 месяца назад

    Keren, benar-benar indah dan mendalam

  • @elinmarlina9996
    @elinmarlina9996 4 месяца назад

    Masya Allah tabarakallah ustadz, adem dengarnya 🥰 mudah²an ustadz dan keluarga sll diberikan kesehatan

  • @SriWahyuni-uh3de
    @SriWahyuni-uh3de 2 месяца назад

    Alhamdulillah,sukron Ustad pencerahannya.

  • @nisailma523
    @nisailma523 4 месяца назад

    MasyaAllah Tabarokallah 💕 semoga Allah memberikan karunia kepada kita semua hati yg bersih

  • @SerlyEmelda
    @SerlyEmelda 3 месяца назад

    Terimakasih pak ustad sudah mengingatkan, walaupun sakit seklai di dzolimi cmn krna harta sy harus dibenci oleh ading kandung ibu sy

  • @andarherawati4194
    @andarherawati4194 4 месяца назад

    Pencerahan yg sangat menyejukkan..Terimakasih Ustadz...manfaat banget..

  • @arumyati22
    @arumyati22 4 месяца назад

    Robbiii pingin punya hati kyk gitu❤👐

  • @rifaldoaldiyanto-cm2rj
    @rifaldoaldiyanto-cm2rj 4 месяца назад

    Syukron maa syaa Allah renungan malam👍🤲

  • @mansyurs3464
    @mansyurs3464 4 месяца назад

    Pandaan hadir ustadz sonny aby kin

  • @Pancawati-n3n
    @Pancawati-n3n 4 месяца назад

    Trimamakasih atas pencerahannya pak ustad👍👍👍

  • @omandoang6633
    @omandoang6633 4 месяца назад

    Amiin ya robbal alamin mudah mudahan bisa menjadi hamba yang lebih baik . Terimakasih ustad

  • @mufqihardyan7532
    @mufqihardyan7532 4 месяца назад

    syukron jazaakallahu khair ustadz,, sangat menginspirasi

  • @arfanid
    @arfanid 4 месяца назад

    alhamdulilah, syukron pencerahannya ustadz

  • @riyadiyadi3144
    @riyadiyadi3144 2 месяца назад

    Assalamualaikum mas Soni.....andai saja q bisa bertemu dengan anda mas pasti q akan lebih senang....dan bisa curhat 🙏🙏🙏🤭

  • @lailiwulandari2579
    @lailiwulandari2579 4 месяца назад

    Ya latif

  • @Bnaq44
    @Bnaq44 4 месяца назад

    👍🙏👌