Terimakasih kepada 8 Partai yg mau mempertahankan Proporsional Terbuka. Harapan Rakyat ada pada kalian. Rakyat awam seperti saya pun bisa membaca kemana Rakyat akan di giring dan akan di bantai oleh Oligarki. Dan kami berharap MK dan KPU sadar kalau mereka sedang di soroti Rakyat seantero Negri
Bahayanya proporsional tertutup nanti kita jadi gak tahu kebenaran caleg yg jadi duduk di DPR itu benar2 berasal dari partai tersebut atau bukan. Karena keputusan yg duduk di DPR ada dipimpinan elit parpol khawatir akan murah dibeli oligarki.
saya rakyat kecil saya mohon semua partai jangan ribut masalah terbuka ter tutup ini pesta rakyat yang berhak memilih rakyat bukan partai mau di coblos partainya mau lainnya itu haknya rakyat jadi partai tidak usa ribut masalah itu
Saya memilih pemilihan yg terbuka sja biar rakyat Indonesia tau siapa yg mereka inginkan menjadi wakil rakyat Terima kasih untuk 8 partai yg mempertahankan pemilihan secara terbuka pertahanan kan pendirian mu... Beri kesempatan untuk pemimpin kita yg muda dan amanah jangan ikut ikutan sama partai yg mendukung pemilihan yg tertutp...
Jika proporsional terbuka maka Kedaulatan berada ditangan rakyat (dari rakyat oleh rakyat, untuk rakyat). sedangkan jika proporsional trrtutup maka kedaulatan akan berada penuh ditangan parpol (dari parpol, oleh parpol untuk oligarki).
@@StopTheGazaGenocide99 ah sama aja sebenernya,wlpn di pilih rakyat tp mereka tetep aja tetep tunduk pada partai,jadi lebih baik tertutup karena dana yg di keluarkan calon lebih sedikit,karena gak ada LG yg ngeluarin uang 100rb ke satu orang biar dpt suara
@@StopTheGazaGenocide99 ya dari sekarang aja mereka udah kong kali kong,blm ada anggota dewan yg tidak tunduk dengan partainya,intinya lebih sedikit dana yg di gunakan kampanye jd lebih sedikit pula niat korupnya,sekarang kebanyakan oknum2 yg korup ini kan hanya ingin balikin modal dan dapet laba 10x lipat,maaf ini hanya pendapat pribadi saya yg tidak berpendidikan,trmksi
Tertutup lebih simple dan praktis.... Biaya lebih murah dan effisien ......masyarakat juga bosen dengan pemilu terbuka yg caleknya tidak jelas kemampuanya dengan tertutup jelas calek yg muncul pasti calek2 yg berkwalitas
bener, malah parpol bakal pilih kader yg paling ideologis/yg sudah sesuai dengan jalan/tujuan/arah partai, bukan kyk sekarang yg parpol pilih biasanya yg udah terkenal (contoh artis) dimasyarakat sedangkan kompetensi kadernya dalam bidang politik belum terbukti/belum layak.
Memang pemilu zaman Orba lebih mudah cara perhitungan, sbg kpps lebih suka PD zaman dulu hanya menghitung Partai, itu lebih. Cepa TDK melelahkan seperti th 2019
Itu jaman Founding Father Ir.Sukarno juga seperti itu diteruskan jaman orba ngapain tidak setuju itu biar yang bertanggung jawab partai kalau gagal membangun negara tidak rakyat yg di salahkan,mencegah,nyogok,pemimpin berdasar sara,mencegah koropsi dll. Kalau oligarki tergantung presidenya dalam menegakan hukum,konstitusi.
Mendukung sistim tertutup. Karena suara itu ttp milik partai politik.yang duduk sbg legislator akan ditentukan oleh parpol berdasarkan nomor urut caleg yg adalah pengurus parpol yg sudah berdarah darah membesarkan partai politik. Jika sistim terbuka :maka yg kaya tetap kaya dan yg miskin tetap miskin.krn akan di dominasi oleh caleg yg berduit yg akan duduk di DPR, DPRD,contohnya orang sudah terkenal,banyak uang dll.misalnya mantan pejabat yg sudah pensiun,punya uang,pengaruh,Krn sudah pensiun maju sbg caleg dipastikan mereka akan menang Krn uang,ngaruh,kuasa mereka miliki.dan sangat disayang mereka yg adalah pengurus parpol yg sudah berdarah darah membesarkan parpol akan tetap miskin,Krn tidak miliki apapa untuk kampanye. So:sangat mendukung sistim proporsional TERTUTUP
Saya dukung 100 Persen Usulan Ketua Umum Pusat Partai Bulan Bintang, Profesor Doktor Haji Yusril Ihza Mahendra, SH, MH, kita Lambang Partai saja, Dari Hernando Panjaitan, dari kotamadya Medan, dari Propinsi Sumatera Utara, dari Republik indonesia, tolong di baca tulisan saya Rakyat indonesia dan Rakyat indonesia di seluruh Dunia.
Keluhatan sekali perbedaan pemikiran para tokoh lama dan reformasi,karena kalau tetap di pertahankan proporsional terbuka maka cenderung yang terpulih caleknya tetap orang yang terkenal dalam warganya dan sudah menirehkan kontribusi mengurus warga tsb
Pemilu tertutup yg jelas simple cukup coblos gambar partai tidak ribet memilih gambar caleg, Partai lebih leluasa memilih caleg yg berkualitas dan intelektual, bkn karena populer, hasil 3x Pemilu terbuka, lihat bagaimana kualitas anggota DPR, karena mrk terpilih bkn karena ilmu dan intektualnya tapi karena populer makanya tiba2 ada pelawak, artis, atlet jadi anggota DPR, yg begitu masuk DPR mrk enggak tau apa yg mau dikerjakan, makanya yg dibahas cuma masalah gaji dan pendapatannya sbg anggota dewan
Klo sistem tertutup...orang sperti puan dan Muhaimin Iskandar terbuka lebar untuk jadi presiden.....lu mau? Gw ogah....lebih baik negara tanpa pemimpin...
@@Bocah_Tua_Nakal_01 Enggak Nyambung anda itu Pemilu tertutup untuk Legislatif, bkn Untuk Pilpres Siapapun yg bakal terpilih jadi Presiden, harus kita hormati, itu ja sih
Orde baru banyak orang ilang,anak soharto aja sampai masuk penjara gara"berurusan ama hakim,TMII dlu masuk ke kantong pribadi cendana sekarang udah diambil alih pemerintah,belum lagi uang yang di Bank Swis
Pemilu system tertutup banyak nilai positive nya antara lain : 1. Coblos partai aja simple 2. Kertas suara simply 3. Biaya cetak jauh lebih murah 4. Kader partai yang terpilih jadi caleg 5. Tidak ada gesekan antar caleg dalam satu partai 6. Terhindar dari money politik bagi caleg 7. Kaderisasi terjadi dalam partai 8. Tidak ada caleg ujug2 dalam partai yg mungkin maju karena banyak duwit 9. Tidak terjadi pilih caleg seperti pilih kucing dalam karung karena kontribusi nyata dan perjuangan dalam partai sudah teruji. 10. Secara obyektif system terbuka caleg yang ada nama juga umumnya pemilih juga nggak ngerti track record nya sehingga mirip juga nyoblos kucing dalam karung 11. Kedaulatan rakyat lewat partai karena itu coblos partai sudah mewakili kedaulatan rakyat
Kembali aja skalian ke jaman 1955....hal ini untuk menghindari biaya yg besar..dan bla bla blaaa Skalian presidwn seumur hidup... Ktika itu di era presiden sukarno. Saat ini sangat di butuhkn seorg pemimpin yg memperhatikan rakyat...di jaman jokowi 2 priode ini tingkat kesejahteraan rakyat semakin meningkat...dan kemiskinan hampir tidak ada....yg jlas jokowi is the best.... Mari kita dukung jokowi... Sesuai dgn arahan dukungan dari kepala desa.... Atau big data dari LBP atau juga dari bbrp menteri lainnya.....yg penting rakyat sabar sabarrr...sabaaaar.... Gak usah mikirin politik....nanti juga ada program bantuan sosial....nanti juga ada bantuan sembako...pokoke muuuuantaaap tap tap taaap....
Yang paling ideal adalah sistem proporsional terbuka bersyarat. dimana antara partai dan caleg sama2 ikut menentukan caleg yg duduk di DPR. DPRD. Caranya pemilih bisa mencoblos caleg dan partai. partai memberikan pd nomor urut pd caleg yg lebih berkualitas. Sedang pemilih bisa mencoblos caleg dan partainya. Hasil suara caleg diberikan 50% pd caleg yg bersangkutan . kemudian 50% suara caleg diakumulasi dlm partai . hasil akumulasi 50% tadi diberikan pd caleg sesuai nomor urut. shg baik partai maupun calegnya sendiri sama2 menentukan keberhasilannya untuk menjadi anggota DPR. DPRD.
Proposional tertutup boleh dikaji ulang setelah Pemilu 2024 terlaksanakan, dengan cara beubah uu partai politik untuk mewajibkan mengadakan pemilu internal terlebih dahulu secara terbuka untuk menyusun urutan Caleg tersebut agar tidak ditentukan oleh ketua/sekretaris DPP partai saja yang tentu bisa juga dibayar.
Kepentingan parpol tertentu sepertinya sangat jelas terlihat,mungkin dampak dari kinerja kader kadernya yg tidak maksimal atau mungkin upaya upaya politik untuk mengambil keuntungan
Pemikiran saya: Setiap Kecamatan memliih secara langsung 2 anggota DPRD yg akan duduk di DPRD Kabupaten/Kotamadya. Setelah itu dari semua DPRD tsb dipilih lagi utk menjadi DPRD Provinsi. Dan dari semua DPRD Propinsi dipilih lagi utk menjadi DPR RI. Itu baru sistem yg adil dan sinkron benar² menghasilkan PERWAKILAN RAKYAT. Jadi tidak ada campur tangan Parpol. Parpol tetap eksis namun tidak memiliki kekuasaan utk menentukan siapa "WAKIL RAKYAT" krn kalau wakil rakyat ditentukan oleh Parpol, itu berarti bukan wakil rakyat, namun "WAKIL PARPOL"
Tenggelamkan partai yg mengusulkan pilpres tertutup Karena ini sangat berbahaya dan sangat mungkin, bisa2 parlemen di kuasai anak cucu pki Waspada kebangkitan PKI
DIKAU KAN HTI JADI WAJAR BENCI PDIP.... TP DIKAU PERLU TAU BAHWA IDEOLIOGIS DIKAU TAKKAN PERNAH ADA SELAMA PDIP ADA DI BUMI INDONESIA!!!! HTI AKAN DIHANCURKAN SAMPAI AKAR2NYA!!!!!!
Lebih parah apanya,kebebasan beragama masih dijunjung tinggi,justru orang yang ngaku beragama tpi banyak yang kelakuan Bejat,contoh oknum ahli agama yang mengacak" Dana ACT,kenapa lu diam bae,apa karna seiman dan seperjunjungan ama lu🤣🤣
Menurut saya bkn masalah kemunduran dan kemajuan Demokrasi,namun melihat manfaat serta moderatnya,ia kalau bisa parpol hrus membatasi jabatan DPR cukup 2 periode 5 Thun aja .🙏
Selain masalah sistem proporsional terbuka dan tertutup dipermasalahkan, masalah dapil juga sebaiknya dibahas karena yg menjadi caleg di dapil tsb orangnya bukan warga dari dapil tersebut ( contoh orang Jakarta ikut nyaleg di dapil yg berada di Surabaya ,jadi dia tidak dikenal oleh orang Surabaya juga sebaliknya ) seharusnya orang dari situ nyaleg disitu jadi betul betul / riil untuk mewakilinya.
Waktu orba sistem ini lebih baik, bagus dan bisa mewakili aspirasi masyarakat Indonesia, tapi era Jokowi sekarang gak pake sistem orba saja sudah amburadul dibuat KPU oleh Jokowi 🤣🤣🤣🤣
Pemilu sebelumnya jg ak nyoblos gada yg kenal,😁😁 . Cm caleg kbupaten doang. Pemilu tertutup dapat mengurangi Caleg yg tdk lolos dan stress (caleg ygcm modal uang)
Sistim tertutup lebih baik karena partai2 berkesempatan mengkader..mempersiapkan kader yg terbaik. Untuk duduk di legislatif... Anggaran penyelenggara tdak terlalu besar.
Partai adalah tempat kumpulan ORANG2 yg punya cita2 yg sama. Jadi Partai hrs menyodorkan caleg sbg ORANG2 terbaiknya utk dipilih rakyat sbg WAKIL RAKYAT. Jadi Partai & Caleg yg hrs dicoblos akan lebih fair. Pendistribusian suaranya DIATUR tak boleh ada yg dirugikan
Siapa yg punya ..sda/kader yg unggul dan mengabdi untuk rakyat maka dialah yg akan menang. Pemilu TDk dilihat dr partaix tp bagaimana menciptakan kader2 yg bermutu...menurut saya..
Anggota DPR wakil rakyat harus sesuai kehendak mauannya pemilik partai politik saja, bukan untuk membawa misi perwakilan atas nama rakyat!, bagaimana tidak melulu terjadi dispiut opinion yang senantiasa publik pertanyaankan, yang mengherankan lagi logika berpikirnya tidak berdasarkan normatif argumen tak berarti apa-apa, yang hanya jadi berita perdebatan bagaimana cara kita menjalankan praktek bernegara, dapat diterima akalsehat intelektual akademisi orang berpendidikan! bagaimana ini publik bisa percaya dengan sistem pemilihan umum tertutup proposional begini!, dimana seluruh peraturan perangkatnya ditentukan sepihak semau-maunya pengurus parpol saja, malah jadi bukan memperjuangkan misi kewajiban legislator sebagai wakil rakyat yang tidak mencerdaskan paradiqma berpikir tanggungjawab kita sebagai warga negara, semua permasalahan apapun diserahkan pada partai politik bila terjadi permasalahan dikemudian hari bagaimana pertanggung jawaban pemerintah setelah lengser berhenti nantinya, apalagi kasus persoalan masih saat jadi pemerintah penguasa, sedangkan praktek bernegara tindak hukumnya berlaku otoriter tidak ditopang sandarkan pada peraturan perundang-undangan rasionable realistis akuntabilitasnya dipersoalkan banyak pihak!, berkeputusan sesukanya ditetap syahkan tidak demokratis diketuk palu secara tengah malam!, padahal ada adigium pengusa pemerintah itu harus mundur berhenti demi keadilan bila tidak dipercaya lagi oleh rakyat dan tidak usah mengunggu dulu keputusan bersalahnya senantiasa disampaikan Mahfud MD termatub dalam pasal 6 Tap MPR thn 2000 dan juga seseorang bisa jadi iblis setan jika masuk sistem pemerintahan yang tidak berbuat adil menjunjung tegaknya keadilan, frasa kenyataan ini hanya ada pada seorang diri pejabat pemerintah yang mau mengakuinya lainnya pada diam, tapi masih ada yang mau menggunakan akalsehat akademisi intelektual idealismenya berani disuarakan seorang diri pula oleh Rocky gerung publikasi beritanya pada media pers, sekarang ini yang lagi tranding topik pertengkaran logika berpikir antara Mahfud MD dan Rizal Ramli yang komentar oleh Rocky gerung dalam podtchas hersubeno, bila mereka masih sanggup mau memberikan penjelasan pasti tidak ada soal itu untuk mencerdaskan intelegensia pada publik bangsa Indonesia, karena kecerdasan berpikir itu perlu diuji dengan perdebatan akademik intelektual, apa yang akan terjadi apabila orang berpendidikan tinggi dibungkam maka tiada guna manfaatnya lagi universitas-Institut- perguruan tinggi buat apa bila otaknya sudah dikerangkeng!. Sekilas lintas antar generasi intelektual orang berpendidikan diindonesia setelah bung Hatta mundur dari thn 56 hingga 65 segalanya berbalik praktek kebangsaan negara kita Indonesia ini, tergantung kita mengambil hikmahnya dari sudut mana hasilnya ditentukan oleh kecerdasan berpikir, mungkin ambisius ditegak diatas nafsu tiada terkendali tidak berbatas! menurut pengamat kebijakan publik, yang mana dengan paradiqma esensi logikasehat dalam filsafat idealisme kecerdasan orang berpendidikan tinggi patronasenya tesis-sintesis-anti tesis dari filosof hagel ini semuanya pasti dapat diungkapkan asalkan bersama kejujuran berpikir akalsehat terbuka egaliter setara, seharusnya mesti tanpa berpura-pura apalagi berbuat dusta bohong pada publik khalayak ramai orang banyak ini sebagai warga masyarakat, sudah berpengetahuan terdidik secara intelektual walau hanya baru 77thn merdeka, tapi apakah dengan itu kita beralasan baru merdeka dibanding negara amerika argumen dari pembela kekuasaan,! apa harus menunggu waktu 200thn dulu setelah merdeka baru kita mau bersikap egaliter terbuka setara pemerintah kepada publik terhadap rakyat bangsa indonesia 273juta ini, jika mau jujur cepat segera selamat terjauahkan dari keruwetan sosial masyarakat untuk lebih cepat itu pasti lebih baik, tiada lagi kebijakan politik yang akal-akalan penuh rekayasa politik bersekongkolnya partai politik dalam gedung parlemen katanya politikus diluar pemerintahan, sedangkan permasalahan dari tertutup sistem pemerintah diberlakukan semakin lama berdampak kian tinggi memuncak resikonya, keputusan kebijakan pemerintahan saat ini berada dalam tantangan dan resiko sangat berat pertanggungjawaban bagaimana!,, dengan situasi perekonomian lagi jatuh nyungsep! kok tetap saja berhutang tidak produktif pasti menghasilkan pemasukan kembali keuangannya, sesuai kalkulasi prediksi para decision makernya tidak berkemampuan baik dari sumberdaya tenaga human resources dan chashflow finance, kok mengandalkan gerakan hidup hutang berhutang pembangunan demi proyek melulu yang tidak hubungan kepentingan kebutuhan hajat hidup kita melakukan investasi phisik dalam keadaan ekonomi tidah bertumbuh!, tapi anehnya tetap terus dipaksa-paksakan nafsu besar serta ambisius mungkin kini tidak tepat timingnya atau diluar terkendali!, sehingga ini publiknya rakyat harus bagaimana dikemudian harinya, apa harus diam doang mingkem membisu saja kayak orang tak punya sikap ambil pusing, peduli masa bodoh rakyat diperlakukan begini wajar pantaskah harus demikian?. Inilah pertanyaan besar publik bilangnya tetangga sebelah+26, terimakasih
Terbuka proporsional juga orang2nya yg menjadi urutan kita tidak tahu, sama saja , kita wajib tahu siapa2 mereka secara attitude harus baik lalu partai punya kewajiban promo kader2 nya dengan jujur mengapa partai menjagogan kader terbuka sesuai uruta atas dasar keluhuran mentalnya.
Proposional terbuka hak berdemokrasi lebih luas karena rakyat yang menentukan bukan ketua partai ataupun partai yang di pilih oleh masyarakat yang menentukan.. ingat yah adanya partai harusnya bisa menjadi motor solusi bagi rakyatnya bukan sebaliknya . Proposional tertutup hanya akan memperkuat sistem oligarki yang mengedepankan golongan nya peluang KKN juga sepertinya akan semakin besar kalau proposional tertutup di terapkan
Bikin dia kali pemilihan Pertama pilih partai...bareng pilres... Dari pilih partai sudah bisa diketahui berapa kursi yg didapat oleh satu partai ... Nah selanjutnya pilih caleg....berbarengan dengan pilkada .....
Harun Masiku adalah salah satu contoh keberhasilan sistem kaderisasi partai pendukung proporsional tertutup; sukses jadi buronan. KPU KERJA YG BENAR SAJA, JANGAN BIKIN GADUH MEMBUAT IDE-IDE DARI JAMAN ORBA, KALAU BIKIN GADUH LAGI COPOT SAJA KETUA KPU.
Sistem tertutup & terbuka punya kelebihan & kekurangan masing2, kalau menurut pendapat pribadi,lbh baik sistem tertutup macam Orba,karena sistem terbuka, mayoritas banyak terjadi money politik,siapa yg banyak uang untuk bagi2 amplop ke pemilih dia yg akan menang,yg akhirnya membutuhkan biaya tinggi yg berefek kurang baik waktu mereka menjadi anggota DPR baik pusat maupun daerah,waktu pemungutan & penghitungan suara pun banyak memakan waktu & banyak menimbulkan korban para petugas pemelihan sampai ada yg meninggal dunia.apakah demi demokrasi harus mengorbankan seseorang(para petugas pemilihan) & kuwalitas anggota DPR hasil sistem terbuka pun lbh parah dibanding sistem tertutup, banyak yg terjerat kasus korupsi karena efek biaya tinggi.
@@ikayanto7638 ketika yang dipilih partai melakukan korupsi atau kasus. kita bisa langsung menghukum partainya, jadi partai ga akan sembarangan memilih wakilnya di parlemen. bukan cuma sekedar terkenal ataupun punya uang, tapi lebih kompeten. jadi memang ada positif dan negatif disetiap sistem.
Yg saya kasihi sodara TD... Sangat petuju sistim tertutup,kos politik ditekan,ada kesempatan bagi perintis/pengurus partai yg sudah berdarah darah membesarkan parpol utk menjadi DPR, DPRD. 2.jika sistim terbuka,maka yg dipastikan menjadi legislator adalah mereka" yg berduit,Artis,terkenal,punya kuasa/mantan pejabat,bahkan ada yg pensiun dini hanya Krn pengen masuk CALEG,dan mereka pasti menang Krn punya uang,kuasa dsb. 3.meminimalisir korban jiwa dari unsur KPPS,Krn sistim perhitungan perolehan suara tidak terlalu lama.seperti pada pemilu 2019 Ratusan jiwa meninggal dunia hanya Krn pola perhitungan yg terlalu panjang bahkan berhari hari .... Mari kita mendung sistim pemilu TERBUKA. 4.penentuan kursi dipastikan adalah para kader partai yg sudah dibina,dididik dan faham fungsi menjadi legislator.
Sodara Ika Yanto... Jika sistim tertutup,pasti tetap ada caleg nya.Nama caleg nya pun tetap ada.krn harus di daftarkan ke KPU oleh parpol,berdasarkan jumlah kuat di di dapil itu. Cuman jika parpol itu mendapatkan kursi,maka kursi itu,di dapil itu,akan menjadi milik caleg nomor 1 dulu,yg notabenenya adalah kader partai politik itu sendiri.krn berdasarkan aturan parpol pasti yg mendapatkan nomor urut 1,2,3 dst adalah para kader/pengurus partai itu sendiri. Bagi saya sistim proporsonal tertutup sangat berpihak bagi pengurus/kader partai,bukan kpd artis terkenal,mantan pejabat yg notabenenya punya uang banyak. Trimakasih🙏🙏🙏
Sangat merugikan rakyat dan ini merupakan satu kemunduran demokrasi , semakin lama kita bukan srmakin maju malah mundur saya tidak mau pilih partaibyg mendukung proposinal tertutup
Terbuka malah terjadi politik uang. Ujung2nya korupsi dan partai2 yang punya media lah yang untung. Semacam NASDEM DENGAN METROMINI NYA..GERINDRA DENGAN TVONENG NYA..PERINDO DENGAN MMC GROUP NYA. INI LAH OLIGARKI YANG SESUNGGUHNYA
ide ter tutup adalah biar antara kader partai tidak saling berebut dan partai sendiri harus bisa membina nya dan masarakat luas yg memilih lebih gampang tidak ruwet oky
Ttp juga menguntungkan partai karna setoran dpr kepartai lebih tinggi yg kedua dpr tidak perduli kepada rakyat karna dpr lebih mendengarkan partai rakyat akan gigit jari.
Sejujurnya lebih baik profesional tertutup. Saat ini politik uang sangat menjamur luar biasa menjamurnya. Kalau memang tetap terbuka tak masalah asal Bawaslu diberi kewenangan kuat tanpa melalui Gakkumdu.
Kami tak butuh suara kami diwakili oleh anggota partai krn mereka hy bekerja unt partaix bukan unt rakyat.... Lihat sj yg sedang terjadi di DPR... Brp byk UU yg ditetapkan bertolak belakang dg keinginan rakyat.... Justru mengikuti kemauan partaix yg sdh terbeli oleh oligarki penyandang dana....
Tolong ya buat para kardun jangan sedikit2 disalahkan pak jokowi pemimpin indonesi memang pak jokowi tpi kepemimpinan di indonesia itu ada yudikatif (MK), legislatif DPR, eksekutif PRESIDEN
PDI bingung tidak ada kader makanya mau memilih partai saja, kami masyarakat bisa menilai para calon presiden dan memilih sendiri calon pemimpin kami. stop bawa-bawa masyarakat untuk kepentingan kalian
Terbuka atau tertutup bebas...... SYAHKAN OLEH KPU: WAKIL RAKYAT TIDAK DIGAJI SELAMA 5 TAHUN PEMBERI@N GAJI PADA AKHIR MASA PENSIUN, KALAU KINERJA NYA SELAMA 5 TAHUN TERSEBUT TIDAK MEMIKIRKAN RAKYAT "PECAT/UNDUR DIRI DAN TANPA PESANGON, ITU SEMUA MASYARAKAT SETUJU DAN PASTI HANYA MANUSIA YANG AMANAH YANG MAU JADI DPR.
Slmt pagi.knpa ya ,para penyelenggara pemerintahan sibuk akn pelaksanaan demokrasi indonesia dgn sistem .dari rakyat oleh rakyat,dn utk rakyat.dn cara ini.prosedur yg berlaku ,kekuatan serta mekanisme dlm praktek kepartaian ,parpol penggerak sistem dlm pelaksanaan roda pemerintahan sekali gus kepemimpinan.wakil rakyat sbgai ruanggerak dlm pemerintahan.utk mnyukseskan peranan bangsa utj suatu tujuan masyarakat adil makmur.aman sejahtera.dn wakil rakyat kepercayaan bagi rakyat.yg bettanggung jawab kpda semua elemen-elemen yg dicamtumkan pada dasar negar Pancasila dn UUD 1945.utk aspek khdupan bermasyaraka,berbangsa,dn bernegara.tetapi ada sistim demokrasi ini,kurang demokratis,optimis jika terlalu kearah liberalis,sehingga pratek-praktek politik ini cenderung kerah kekuasaan .dn kesewenangan ini yg berakibat .prekonomian yg tdk stabil,krna terikat oleh constitusi sbgai kekuatan dlm penyelenggaraan roda pemerintahan.dn u u yg hrs dilakukan.dilaksanakn /tdk.tergantung u u itu disetujui /tdk.dn era revormasi ini yg hrs diperbaiki dgn baik.penyelenggaraan.dijlnkan,dn dilakukan sebaik mngkin utk azas hdup orang bnyak.@........!!!sbrdin@.
Terimakasih kepada 8 Partai yg mau mempertahankan Proporsional Terbuka. Harapan Rakyat ada pada kalian. Rakyat awam seperti saya pun bisa membaca kemana Rakyat akan di giring dan akan di bantai oleh Oligarki. Dan kami berharap MK dan KPU sadar kalau mereka sedang di soroti Rakyat seantero Negri
Mantap ❤️
Terbuka 2024
Tertutup lebih bagus.....
Kalau MK meloloskan usulan pemilu tertutup kuncinya rakyat tdk usah ikut pemilu atau rakyat jangan pilih partai yg mengusulkan pemilu tertutup
Kenapa jmn orde baru di caci maki,skrg di pakai oleh pdi p ..piye to kiii
Yang baik tertutup
Bahayanya proporsional tertutup nanti kita jadi gak tahu kebenaran caleg yg jadi duduk di DPR itu benar2 berasal dari partai tersebut atau bukan. Karena keputusan yg duduk di DPR ada dipimpinan elit parpol khawatir akan murah dibeli oligarki.
Betul sekali tau tau suaranya partai dikasih ke mantan napi .mantan koruptor dan yg punya masalah ..
Sdh bgitu yg nampak sj kyk gmn bgmn dengan tertutup. Mungkin mereka berpikir kt tdk pernah merasakan zaman orba alias zaman otoriter
saya rakyat kecil saya mohon semua partai jangan ribut masalah terbuka ter tutup ini pesta rakyat yang berhak memilih rakyat bukan partai mau di coblos partainya mau lainnya itu haknya rakyat jadi partai tidak usa ribut masalah itu
Saya memilih pemilihan yg terbuka sja biar rakyat Indonesia tau siapa yg mereka inginkan menjadi wakil rakyat Terima kasih untuk 8 partai yg mempertahankan pemilihan secara terbuka pertahanan kan pendirian mu... Beri kesempatan untuk pemimpin kita yg muda dan amanah jangan ikut ikutan sama partai yg mendukung pemilihan yg tertutp...
Terimakasih 8 partai yang mempertahankan proporsional terbuka rakyat selalu mendukungmu. Dan semoga MK tidak masuk angin
Bagus yg Terbuka... Karn yg kita pilih itu orangnya bukan dri partai ap......
Tetap jatuhnya annda milih partai karena mereka dicalonkan dari partai bukan perorangan
Yang jelas jangan pilih PDIP
Jika proporsional terbuka maka Kedaulatan berada ditangan rakyat (dari rakyat oleh rakyat, untuk rakyat). sedangkan jika proporsional trrtutup maka kedaulatan akan berada penuh ditangan parpol (dari parpol, oleh parpol untuk oligarki).
Yang kita cari adalah "wakil rakyat" Bukan "wakil partai".
Tapi semua berasal dari partai bos
@@zonamakanan9115 Yg milih nih lebih baik rakyat. Kalo partai yg milih ya demokrasinya mundur lagi.
@@StopTheGazaGenocide99 ah sama aja sebenernya,wlpn di pilih rakyat tp mereka tetep aja tetep tunduk pada partai,jadi lebih baik tertutup karena dana yg di keluarkan calon lebih sedikit,karena gak ada LG yg ngeluarin uang 100rb ke satu orang biar dpt suara
@@zonamakanan9115 Tapi kongkalikong partai, kesepakatan dibawah tangan lebih kental kalo tertutup.
@@StopTheGazaGenocide99 ya dari sekarang aja mereka udah kong kali kong,blm ada anggota dewan yg tidak tunduk dengan partainya,intinya lebih sedikit dana yg di gunakan kampanye jd lebih sedikit pula niat korupnya,sekarang kebanyakan oknum2 yg korup ini kan hanya ingin balikin modal dan dapet laba 10x lipat,maaf ini hanya pendapat pribadi saya yg tidak berpendidikan,trmksi
terbuka itu jujur
Tertutup lebih simple dan praktis.... Biaya lebih murah dan effisien ......masyarakat juga bosen dengan pemilu terbuka yg caleknya tidak jelas kemampuanya dengan tertutup jelas calek yg muncul pasti calek2 yg berkwalitas
bener, malah parpol bakal pilih kader yg paling ideologis/yg sudah sesuai dengan jalan/tujuan/arah partai, bukan kyk sekarang yg parpol pilih biasanya yg udah terkenal (contoh artis) dimasyarakat sedangkan kompetensi kadernya dalam bidang politik belum terbukti/belum layak.
Kami memilih wakil rakyat bukan wakil partai. Seluruh rakyat berhak memilih
Saya umur 28 tahun siap mendukung pak Anis Baswedan calon presiden 2024
Makin besar kecurigaan publik bahwa ketua kpu adalah titipan pdip
😅😅kok tau
Saya setuju tertutup .karna kalau terbuka .kacau dimasarakat duit melulu caleg nya kasiha. Ada yg abis miliar tapi ga zadi.
Bahh...orde baru..maleeeess.....
Kami sebagai masyrakat ingin pemilu terbuka
Memang pemilu zaman Orba lebih mudah cara perhitungan, sbg kpps lebih suka PD zaman dulu hanya menghitung Partai, itu lebih. Cepa TDK melelahkan seperti th 2019
Itu jaman Founding Father Ir.Sukarno juga seperti itu diteruskan jaman orba ngapain tidak setuju itu biar yang bertanggung jawab partai kalau gagal membangun negara tidak rakyat yg di salahkan,mencegah,nyogok,pemimpin berdasar sara,mencegah koropsi dll.
Kalau oligarki tergantung presidenya dalam menegakan hukum,konstitusi.
Tertup mata hatinya terbuka penyuapannya. Artinya sama saja. Kalau sudah jadi yang dipikirin kembali modal
Mendukung sistim tertutup.
Karena suara itu ttp milik partai politik.yang duduk sbg legislator akan ditentukan oleh parpol berdasarkan nomor urut caleg yg adalah pengurus parpol yg sudah berdarah darah membesarkan partai politik.
Jika sistim terbuka :maka yg kaya tetap kaya dan yg miskin tetap miskin.krn akan di dominasi oleh caleg yg berduit yg akan duduk di DPR, DPRD,contohnya orang sudah terkenal,banyak uang dll.misalnya mantan pejabat yg sudah pensiun,punya uang,pengaruh,Krn sudah pensiun maju sbg caleg dipastikan mereka akan menang Krn uang,ngaruh,kuasa mereka miliki.dan sangat disayang mereka yg adalah pengurus parpol yg sudah berdarah darah membesarkan parpol akan tetap miskin,Krn tidak miliki apapa untuk kampanye.
So:sangat mendukung sistim proporsional TERTUTUP
Saya dukung 100 Persen Usulan Ketua Umum Pusat Partai Bulan Bintang, Profesor Doktor Haji Yusril Ihza Mahendra, SH, MH, kita Lambang Partai saja, Dari Hernando Panjaitan, dari kotamadya Medan, dari Propinsi Sumatera Utara, dari Republik indonesia, tolong di baca tulisan saya Rakyat indonesia dan Rakyat indonesia di seluruh Dunia.
Keluhatan sekali perbedaan pemikiran para tokoh lama dan reformasi,karena kalau tetap di pertahankan proporsional terbuka maka cenderung yang terpulih caleknya tetap orang yang terkenal dalam warganya dan sudah menirehkan kontribusi mengurus warga tsb
Selalu mengikuti...
Pemilu tertutup yg jelas simple cukup coblos gambar partai
tidak ribet memilih gambar caleg, Partai lebih leluasa memilih caleg yg berkualitas dan intelektual, bkn karena populer, hasil 3x Pemilu terbuka, lihat bagaimana kualitas anggota DPR, karena mrk terpilih bkn karena ilmu dan intektualnya tapi karena populer makanya tiba2 ada pelawak, artis, atlet jadi anggota DPR, yg begitu masuk DPR mrk enggak tau apa yg mau dikerjakan, makanya yg dibahas cuma masalah gaji dan pendapatannya sbg anggota dewan
SETUJU!!!!
Klo sistem tertutup...orang sperti puan dan Muhaimin Iskandar terbuka lebar untuk jadi presiden.....lu mau?
Gw ogah....lebih baik negara tanpa pemimpin...
@@Bocah_Tua_Nakal_01 Enggak Nyambung anda
itu Pemilu tertutup untuk Legislatif, bkn Untuk Pilpres
Siapapun yg bakal terpilih jadi Presiden, harus kita hormati, itu ja sih
Aku setuju kembali seperti jaman orba
Pdi p kadernya banyak yg korupsi....jadi ngotot hanya partai aja.....akal 2 an hasto... partai licik....
bagai mana dengan demokrat
Akal akalan trs agar buruk mereka tdk terbongkar
Penak jamanku to 👍 aktivis 98 mana suaranya ??
Ok setuju aku kpps, kynya lebih mudah menghitung zaman orba, TDK melelahkan
@@yayathidayat6192 bentar lg kardus di kabel ties 🙈
@@mrwarok. Kertas nanti jadi kotaknya, dirantai + digembok.
Orde Baru memang masa yang paling indah.
Orde baru banyak orang ilang,anak soharto aja sampai masuk penjara gara"berurusan ama hakim,TMII dlu masuk ke kantong pribadi cendana sekarang udah diambil alih pemerintah,belum lagi uang yang di Bank Swis
Diktator.
Pemilu system tertutup banyak nilai positive nya antara lain :
1. Coblos partai aja simple
2. Kertas suara simply
3. Biaya cetak jauh lebih murah
4. Kader partai yang terpilih jadi caleg
5. Tidak ada gesekan antar caleg dalam satu partai
6. Terhindar dari money politik bagi caleg
7. Kaderisasi terjadi dalam partai
8. Tidak ada caleg ujug2 dalam partai yg mungkin maju karena banyak duwit
9. Tidak terjadi pilih caleg seperti pilih kucing dalam karung karena kontribusi nyata dan perjuangan dalam partai sudah teruji.
10. Secara obyektif system terbuka caleg yang ada nama juga umumnya pemilih juga nggak ngerti track record nya sehingga mirip juga nyoblos kucing dalam karung
11. Kedaulatan rakyat lewat partai karena itu coblos partai sudah mewakili kedaulatan rakyat
Jawaban cerdas
Saya sangat setuju
Dan kembalilah kejaman orba dimana kekuasaan ditangan partai rakyat hanya pelengkap hore-hore
Bos klo tdk pernah rasakakn zaman orba tdk tdk usah bicara positif krn lebih bamyak negatifnya
Alhamdulillah semoga benar-benar profesional tidak lagi offline.
Terbuka dong, sejak awal kualitas verifikasi menghimpun kader kudu maksimal baik dan benar, bersaing internal yg sehat
Klo pendapat aku enakan tertutup bos, untuk hindari politik uang. Bukti nyata dilarang
Kembali aja skalian ke jaman 1955....hal ini untuk menghindari biaya yg besar..dan bla bla blaaa
Skalian presidwn seumur hidup...
Ktika itu di era presiden sukarno.
Saat ini sangat di butuhkn seorg pemimpin yg memperhatikan rakyat...di jaman jokowi 2 priode ini tingkat kesejahteraan rakyat semakin meningkat...dan kemiskinan hampir tidak ada....yg jlas jokowi is the best....
Mari kita dukung jokowi... Sesuai dgn arahan dukungan dari kepala desa.... Atau big data dari LBP atau juga dari bbrp menteri lainnya.....yg penting rakyat sabar sabarrr...sabaaaar.... Gak usah mikirin politik....nanti juga ada program bantuan sosial....nanti juga ada bantuan sembako...pokoke muuuuantaaap tap tap taaap....
kasian patai kecil
kalau cara orba
Iya.iya.2024.2029.terimakasih.
Yang paling ideal adalah sistem proporsional terbuka bersyarat. dimana antara partai dan caleg sama2 ikut menentukan caleg yg duduk di DPR. DPRD. Caranya pemilih bisa mencoblos caleg dan partai. partai memberikan pd nomor urut pd caleg yg lebih berkualitas. Sedang pemilih bisa mencoblos caleg dan partainya. Hasil suara caleg diberikan 50% pd caleg yg bersangkutan . kemudian 50% suara caleg diakumulasi dlm partai . hasil akumulasi 50% tadi diberikan pd caleg sesuai nomor urut. shg baik partai maupun calegnya sendiri sama2 menentukan keberhasilannya untuk menjadi anggota DPR. DPRD.
Sistim pemilihan caleg biasa spti tahun-tahun kemarin sistem proporsional terbuka Wassalam
Proposional tertutup boleh dikaji ulang setelah Pemilu 2024 terlaksanakan, dengan cara beubah uu partai politik untuk mewajibkan mengadakan pemilu internal terlebih dahulu secara terbuka untuk menyusun urutan Caleg tersebut agar tidak ditentukan oleh ketua/sekretaris DPP partai saja yang tentu bisa juga dibayar.
ANIZ + AHY 2024
JOSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS
Semua sistem ada untung ruginya yg dicari itu yg terbaik bagi bangsa yg. Sedikit mudharat nya skrg bgmn para politikus nya saja 😜😩😎
Terserah apa keinginan pemerinta karna aku selama ini selalu golput
Usulan PDI-P karna takut kalah di pertarungan pemilu 2024
Sdg jelas
Mari rakyat 8ndonesia cerdas
Mulai kelihatan partai yg monopoli dan berambisi berkuasa
Kepentingan parpol tertentu sepertinya sangat jelas terlihat,mungkin dampak dari kinerja kader kadernya yg tidak maksimal atau mungkin upaya upaya politik untuk mengambil keuntungan
Pemikiran saya: Setiap Kecamatan memliih secara langsung 2 anggota DPRD yg akan duduk di DPRD Kabupaten/Kotamadya. Setelah itu dari semua DPRD tsb dipilih lagi utk menjadi DPRD Provinsi. Dan dari semua DPRD Propinsi dipilih lagi utk menjadi DPR RI. Itu baru sistem yg adil dan sinkron benar² menghasilkan PERWAKILAN RAKYAT. Jadi tidak ada campur tangan Parpol. Parpol tetap eksis namun tidak memiliki kekuasaan utk menentukan siapa "WAKIL RAKYAT" krn kalau wakil rakyat ditentukan oleh Parpol, itu berarti bukan wakil rakyat, namun "WAKIL PARPOL"
Waduh....butuh dana yg besar pasti
@@Bocah_Tua_Nakal_01 ga juga. tergantung caranya bgm.
Positip.2023.kampanye.parpol.
Tenggelamkan partai yg mengusulkan pilpres tertutup
Karena ini sangat berbahaya dan sangat mungkin, bisa2 parlemen di kuasai anak cucu pki
Waspada kebangkitan PKI
DIKAU KAN HTI JADI WAJAR BENCI PDIP.... TP DIKAU PERLU TAU BAHWA IDEOLIOGIS DIKAU TAKKAN PERNAH ADA SELAMA PDIP ADA DI BUMI INDONESIA!!!! HTI AKAN DIHANCURKAN SAMPAI AKAR2NYA!!!!!!
@@romeonobers2021 aku NU Cok!! Saya jg TDK begitu suka dgn HTI😁😁
@@romeonobers2021 sekarang warga NU sudah cerdas lho 😁😁
Sudah bisa melihat mana KETUM yg benar2 membela rakyat
@@agungtok8085 jika dikau NU takkan mungkin dikau benci kaum marhaen.... agar dikau tau kalo nadhiyin yg memilih PDIP sekitar 35%.
@@agungtok8085 fix dikau HTI!!!! hahahahahaaa....
System tertutup membuat partai leluasa bs memilih caleg dari mantan NAPI. Rusak rusak rusak
Orde Baru bilangnya otoriter., orde sekarang malah lebih bejat lagi
Saya setuju,,,Orde Repormasi ini,, Korupsi nampak jelas sampai kepelosok2 Negeri..
@@hdhdhsh7481 lebih parahhh
Lebih parah apanya,kebebasan beragama masih dijunjung tinggi,justru orang yang ngaku beragama tpi banyak yang kelakuan Bejat,contoh oknum ahli agama yang mengacak" Dana ACT,kenapa lu diam bae,apa karna seiman dan seperjunjungan ama lu🤣🤣
@@hdhdhsh7481 iya contoh nya Korupsi Dana ACT ya kan
Sistim terbuka paling relefan dengan demokrasi
Akal2an partai yg berkuasa siapa lg klo bukan moncong putih skrang mngajukan Proporsional Tertutup lah Rakyat sudah cerdas Bung.
Untuk memenuhi permintaan anak muda jaman now yang rindu jaman Soeharto...wkwkwk
Proporsional Terbuka, baik untuk DPR, DPRD. Trus Proporsional Tertutup baik untuk Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota, Kepala Desa.
Menurut saya bkn masalah kemunduran dan kemajuan Demokrasi,namun melihat manfaat serta moderatnya,ia kalau bisa parpol hrus membatasi jabatan DPR cukup 2 periode 5 Thun aja .🙏
Ketua.sekjen.gerindra.ustd.mulyadi.abdurahman.2023.kampanye.8.parpol.
Sistem tertutup lbh bagus dg 3 alasan...hemat biaya....menghilangkn meminalisir politik uang....mendorong pengkaderan parpol....
Betull sekali
SETUJU!!!!
Gak nyogok rakyat tp nyogok partai nya buat maju😂😂
Kalo tertutup ya kalian para dpr saja pilih. Gk usah melibatkan rakyat
Anies Baswedan RI 1 👍 hidup Nasdem 💪💪
.saya.setuju.pilih.partai.aja.partai.suara.nya.banyak.itulah.yg.milih.persiden.pigur.nya.bagus.gagasan.nya.bagus.kaya.pak.jkw.
Sangat tertup
Selain masalah sistem proporsional terbuka dan tertutup dipermasalahkan, masalah dapil juga sebaiknya dibahas karena yg menjadi caleg di dapil tsb orangnya bukan warga dari dapil tersebut ( contoh orang Jakarta ikut nyaleg di dapil yg berada di Surabaya ,jadi dia tidak dikenal oleh orang Surabaya juga sebaliknya ) seharusnya orang dari situ nyaleg disitu jadi betul betul / riil untuk mewakilinya.
Waktu orba sistem ini lebih baik, bagus dan bisa mewakili aspirasi masyarakat Indonesia, tapi era Jokowi sekarang gak pake sistem orba saja sudah amburadul dibuat KPU oleh Jokowi 🤣🤣🤣🤣
Harus terbuka
Jangan nyumput2 ada ap ini apa jujur apa licik ko kaya gini
Pemilu sebelumnya jg ak nyoblos gada yg kenal,😁😁 . Cm caleg kbupaten doang.
Pemilu tertutup dapat mengurangi Caleg yg tdk lolos dan stress (caleg ygcm modal uang)
Sistim tertutup lebih baik karena partai2 berkesempatan mengkader..mempersiapkan kader yg terbaik. Untuk duduk di legislatif... Anggaran penyelenggara tdak terlalu besar.
Kalau dilaksanakan dengan tertutup berarti DPRnya wakil partai bukan wakil rakyat, sedangkan yg kita inginkan adalah mewakili rakyat.
Diadakan terbuka saja masih pilihan partai apalagi tertutup ya pak
Semau mau aja 😂
Setuju Krn semua blm siap caleg tdk siap klau TDK pakai money politik.rakyat blm BS milih dengan hati nurani tp milih Krn uang petugas tdk berani menindak tegas pelanggaran maney politik
Partai adalah tempat kumpulan ORANG2 yg punya cita2 yg sama. Jadi Partai hrs menyodorkan caleg sbg ORANG2 terbaiknya utk dipilih rakyat sbg WAKIL RAKYAT. Jadi Partai & Caleg yg hrs dicoblos akan lebih fair. Pendistribusian suaranya DIATUR tak boleh ada yg dirugikan
Saya setuju ,,,, bila perlu partai pun tidak perlu bayak2,,,,,itu adalah cuman pembaziran , dan Haya menghasilkan perpecahan....
Stuju bang sekrang tdk berkualitas
Siapa yg punya ..sda/kader yg unggul dan mengabdi untuk rakyat maka dialah yg akan menang. Pemilu TDk dilihat dr partaix tp bagaimana menciptakan kader2 yg bermutu...menurut saya..
S7 dgn sistem terbuka 👍
Anggota DPR wakil rakyat harus sesuai kehendak mauannya pemilik partai politik saja, bukan untuk membawa misi perwakilan atas nama rakyat!, bagaimana tidak melulu terjadi dispiut opinion yang senantiasa publik pertanyaankan, yang mengherankan lagi logika berpikirnya tidak berdasarkan normatif argumen tak berarti apa-apa, yang hanya jadi berita perdebatan bagaimana cara kita menjalankan praktek bernegara, dapat diterima akalsehat intelektual akademisi orang berpendidikan! bagaimana ini publik bisa percaya dengan sistem pemilihan umum tertutup proposional begini!, dimana seluruh peraturan perangkatnya ditentukan sepihak semau-maunya pengurus parpol saja, malah jadi bukan memperjuangkan misi kewajiban legislator sebagai wakil rakyat yang tidak mencerdaskan paradiqma berpikir tanggungjawab kita sebagai warga negara, semua permasalahan apapun diserahkan pada partai politik bila terjadi permasalahan dikemudian hari bagaimana pertanggung jawaban pemerintah setelah lengser berhenti nantinya, apalagi kasus persoalan masih saat jadi pemerintah penguasa, sedangkan praktek bernegara tindak hukumnya berlaku otoriter tidak ditopang sandarkan pada peraturan perundang-undangan rasionable realistis akuntabilitasnya dipersoalkan banyak pihak!, berkeputusan sesukanya ditetap syahkan tidak demokratis diketuk palu secara tengah malam!, padahal ada adigium pengusa pemerintah itu harus mundur berhenti demi keadilan bila tidak dipercaya lagi oleh rakyat dan tidak usah mengunggu dulu keputusan bersalahnya senantiasa disampaikan Mahfud MD termatub dalam pasal 6 Tap MPR thn 2000 dan juga seseorang bisa jadi iblis setan jika masuk sistem pemerintahan yang tidak berbuat adil menjunjung tegaknya keadilan, frasa kenyataan ini hanya ada pada seorang diri pejabat pemerintah yang mau mengakuinya lainnya pada diam, tapi masih ada yang mau menggunakan akalsehat akademisi intelektual idealismenya berani disuarakan seorang diri pula oleh Rocky gerung publikasi beritanya pada media pers, sekarang ini yang lagi tranding topik pertengkaran logika berpikir antara Mahfud MD dan Rizal Ramli yang komentar oleh Rocky gerung dalam podtchas hersubeno, bila mereka masih sanggup mau memberikan penjelasan pasti tidak ada soal itu untuk mencerdaskan intelegensia pada publik bangsa Indonesia, karena kecerdasan berpikir itu perlu diuji dengan perdebatan akademik intelektual, apa yang akan terjadi apabila orang berpendidikan tinggi dibungkam maka tiada guna manfaatnya lagi universitas-Institut- perguruan tinggi buat apa bila otaknya sudah dikerangkeng!. Sekilas lintas antar generasi intelektual orang berpendidikan diindonesia setelah bung Hatta mundur dari thn 56 hingga 65 segalanya berbalik praktek kebangsaan negara kita Indonesia ini, tergantung kita mengambil hikmahnya dari sudut mana hasilnya ditentukan oleh kecerdasan berpikir, mungkin ambisius ditegak diatas nafsu tiada terkendali tidak berbatas! menurut pengamat kebijakan publik, yang mana dengan paradiqma esensi logikasehat dalam filsafat idealisme kecerdasan orang berpendidikan tinggi patronasenya tesis-sintesis-anti tesis dari filosof hagel ini semuanya pasti dapat diungkapkan asalkan bersama kejujuran berpikir akalsehat terbuka egaliter setara, seharusnya mesti tanpa berpura-pura apalagi berbuat dusta bohong pada publik khalayak ramai orang banyak ini sebagai warga masyarakat, sudah berpengetahuan terdidik secara intelektual walau hanya baru 77thn merdeka, tapi apakah dengan itu kita beralasan baru merdeka dibanding negara amerika argumen dari pembela kekuasaan,! apa harus menunggu waktu 200thn dulu setelah merdeka baru kita mau bersikap egaliter terbuka setara pemerintah kepada publik terhadap rakyat bangsa indonesia 273juta ini, jika mau jujur cepat segera selamat terjauahkan dari keruwetan sosial masyarakat untuk lebih cepat itu pasti lebih baik, tiada lagi kebijakan politik yang akal-akalan penuh rekayasa politik bersekongkolnya partai politik dalam gedung parlemen katanya politikus diluar pemerintahan, sedangkan permasalahan dari tertutup sistem pemerintah diberlakukan semakin lama berdampak kian tinggi memuncak resikonya, keputusan kebijakan pemerintahan saat ini berada dalam tantangan dan resiko sangat berat pertanggungjawaban bagaimana!,, dengan situasi perekonomian lagi jatuh nyungsep! kok tetap saja berhutang tidak produktif pasti menghasilkan pemasukan kembali keuangannya, sesuai kalkulasi prediksi para decision makernya tidak berkemampuan baik dari sumberdaya tenaga human resources dan chashflow finance, kok mengandalkan gerakan hidup hutang berhutang pembangunan demi proyek melulu yang tidak hubungan kepentingan kebutuhan hajat hidup kita melakukan investasi phisik dalam keadaan ekonomi tidah bertumbuh!, tapi anehnya tetap terus dipaksa-paksakan nafsu besar serta ambisius mungkin kini tidak tepat timingnya atau diluar terkendali!, sehingga ini publiknya rakyat harus bagaimana dikemudian harinya, apa harus diam doang mingkem membisu saja kayak orang tak punya sikap ambil pusing, peduli masa bodoh rakyat diperlakukan begini wajar pantaskah harus demikian?. Inilah pertanyaan besar publik bilangnya tetangga sebelah+26, terimakasih
Terbuka proporsional juga orang2nya yg menjadi urutan kita tidak tahu, sama saja , kita wajib tahu siapa2 mereka secara attitude harus baik lalu partai punya kewajiban promo kader2 nya dengan jujur mengapa partai menjagogan kader terbuka sesuai uruta atas dasar keluhuran mentalnya.
Proposional terbuka hak berdemokrasi lebih luas karena rakyat yang menentukan bukan ketua partai ataupun partai yang di pilih oleh masyarakat yang menentukan.. ingat yah adanya partai harusnya bisa menjadi motor solusi bagi rakyatnya bukan sebaliknya . Proposional tertutup hanya akan memperkuat sistem oligarki yang mengedepankan golongan nya peluang KKN juga sepertinya akan semakin besar kalau proposional tertutup di terapkan
❤
Bikin dia kali pemilihan
Pertama pilih partai...bareng pilres...
Dari pilih partai sudah bisa diketahui berapa kursi yg didapat oleh satu partai ...
Nah selanjutnya pilih caleg....berbarengan dengan pilkada .....
Harun Masiku adalah salah satu contoh keberhasilan sistem kaderisasi partai pendukung proporsional tertutup; sukses jadi buronan.
KPU KERJA YG BENAR SAJA, JANGAN BIKIN GADUH MEMBUAT IDE-IDE DARI JAMAN ORBA, KALAU BIKIN GADUH LAGI COPOT SAJA KETUA KPU.
Sistem tertutup & terbuka punya kelebihan & kekurangan masing2, kalau menurut pendapat pribadi,lbh baik sistem tertutup macam Orba,karena sistem terbuka, mayoritas banyak terjadi money politik,siapa yg banyak uang untuk bagi2 amplop ke pemilih dia yg akan menang,yg akhirnya membutuhkan biaya tinggi yg berefek kurang baik waktu mereka menjadi anggota DPR baik pusat maupun daerah,waktu pemungutan & penghitungan suara pun banyak memakan waktu & banyak menimbulkan korban para petugas pemelihan sampai ada yg meninggal dunia.apakah demi demokrasi harus mengorbankan seseorang(para petugas pemilihan) & kuwalitas anggota DPR hasil sistem terbuka pun lbh parah dibanding sistem tertutup, banyak yg terjerat kasus korupsi karena efek biaya tinggi.
trtutupn lbh prh krna biaya jg bsar siapa yg bisa bayar partai lbh bsar dia yg jd DPR,
Kta g tau calon ny
@@ikayanto7638 ketika yang dipilih partai melakukan korupsi atau kasus. kita bisa langsung menghukum partainya, jadi partai ga akan sembarangan memilih wakilnya di parlemen. bukan cuma sekedar terkenal ataupun punya uang, tapi lebih kompeten.
jadi memang ada positif dan negatif disetiap sistem.
Yg saya kasihi sodara TD...
Sangat petuju sistim tertutup,kos politik ditekan,ada kesempatan bagi perintis/pengurus partai yg sudah berdarah darah membesarkan parpol utk menjadi DPR, DPRD.
2.jika sistim terbuka,maka yg dipastikan menjadi legislator adalah mereka" yg berduit,Artis,terkenal,punya kuasa/mantan pejabat,bahkan ada yg pensiun dini hanya Krn pengen masuk CALEG,dan mereka pasti menang Krn punya uang,kuasa dsb.
3.meminimalisir korban jiwa dari unsur KPPS,Krn sistim perhitungan perolehan suara tidak terlalu lama.seperti pada pemilu 2019 Ratusan jiwa meninggal dunia hanya Krn pola perhitungan yg terlalu panjang bahkan berhari hari ....
Mari kita mendung sistim pemilu TERBUKA.
4.penentuan kursi dipastikan adalah para kader partai yg sudah dibina,dididik dan faham fungsi menjadi legislator.
Sodara Ika Yanto...
Jika sistim tertutup,pasti tetap ada caleg nya.Nama caleg nya pun tetap ada.krn harus di daftarkan ke KPU oleh parpol,berdasarkan jumlah kuat di di dapil itu.
Cuman jika parpol itu mendapatkan kursi,maka kursi itu,di dapil itu,akan menjadi milik caleg nomor 1 dulu,yg notabenenya adalah kader partai politik itu sendiri.krn berdasarkan aturan parpol pasti yg mendapatkan nomor urut 1,2,3 dst adalah para kader/pengurus partai itu sendiri.
Bagi saya sistim proporsonal tertutup sangat berpihak bagi pengurus/kader partai,bukan kpd artis terkenal,mantan pejabat yg notabenenya punya uang banyak.
Trimakasih🙏🙏🙏
@@rahmat2234 sangat setuju..👍👍👍
Sangat merugikan rakyat dan ini merupakan satu kemunduran demokrasi , semakin lama kita bukan srmakin maju malah mundur saya tidak mau pilih partaibyg mendukung proposinal tertutup
Terbuka malah terjadi politik uang. Ujung2nya korupsi dan partai2 yang punya media lah yang untung. Semacam NASDEM DENGAN METROMINI NYA..GERINDRA DENGAN TVONENG NYA..PERINDO DENGAN MMC GROUP NYA. INI LAH OLIGARKI YANG SESUNGGUHNYA
Saya sebagai rakyak kecil mendukung proposional tertutup.
ide ter tutup adalah biar antara kader partai tidak saling berebut dan partai sendiri harus bisa membina nya dan masarakat luas yg memilih lebih gampang tidak ruwet oky
hanya beda tipis bagi masyarakat kecil.yaaaa...ter serah lah. yg penting rakyat damai.
Ttp juga menguntungkan partai karna setoran dpr kepartai lebih tinggi yg kedua dpr tidak perduli kepada rakyat karna dpr lebih mendengarkan partai rakyat akan gigit jari.
Sejujurnya lebih baik profesional tertutup. Saat ini politik uang sangat menjamur luar biasa menjamurnya. Kalau memang tetap terbuka tak masalah asal Bawaslu diberi kewenangan kuat tanpa melalui Gakkumdu.
Kami tak butuh suara kami diwakili oleh anggota partai krn mereka hy bekerja unt partaix bukan unt rakyat.... Lihat sj yg sedang terjadi di DPR... Brp byk UU yg ditetapkan bertolak belakang dg keinginan rakyat.... Justru mengikuti kemauan partaix yg sdh terbeli oleh oligarki penyandang dana....
Ya lebih baik sistem terbuka donk.....sbb kalau tertutup kekuasaan akan sangat di tangan partai....bukan kehendak rakyat
Tolong ya buat para kardun jangan sedikit2 disalahkan pak jokowi pemimpin indonesi memang pak jokowi tpi kepemimpinan di indonesia itu ada yudikatif (MK), legislatif DPR, eksekutif PRESIDEN
PDI bingung tidak ada kader makanya mau memilih partai saja,
kami masyarakat bisa menilai para calon presiden dan memilih sendiri calon pemimpin kami. stop bawa-bawa masyarakat untuk kepentingan kalian
Komentarmu justru memperlihatkan kedunguan mu...
Permilu terbuka dan transparan keren dong 👌👌
Tertutup lebih hemat biaya simpel dan minim money politic
Ini strategi jokowi ingin jadi presiden selamanya
Banteng berulah
Jgn mau , katakan tidak ,,,,,tidaaaaaaaaaaaaaak,,,,,,
Terbuka atau tertutup bebas...... SYAHKAN OLEH KPU: WAKIL RAKYAT TIDAK DIGAJI SELAMA 5 TAHUN PEMBERI@N GAJI PADA AKHIR MASA PENSIUN, KALAU KINERJA NYA SELAMA 5 TAHUN TERSEBUT TIDAK MEMIKIRKAN RAKYAT "PECAT/UNDUR DIRI DAN TANPA PESANGON, ITU SEMUA MASYARAKAT SETUJU DAN PASTI HANYA MANUSIA YANG AMANAH YANG MAU JADI DPR.
Klo tertutup jngan ad ikut pencoblosan
Kami memilih orang untuk mewakili suara rakyat, bukan partai
Kita ikutin aja putusan MK adala yg Ter baik karena sudah di pertimbangkan mau Ter tutup atau terbuka
Slmt pagi.knpa ya ,para penyelenggara pemerintahan sibuk akn pelaksanaan demokrasi indonesia dgn sistem .dari rakyat oleh rakyat,dn utk rakyat.dn cara ini.prosedur yg berlaku ,kekuatan serta mekanisme dlm praktek kepartaian ,parpol penggerak sistem dlm pelaksanaan roda pemerintahan sekali gus kepemimpinan.wakil rakyat sbgai ruanggerak dlm pemerintahan.utk mnyukseskan peranan bangsa utj suatu tujuan masyarakat adil makmur.aman sejahtera.dn wakil rakyat kepercayaan bagi rakyat.yg bettanggung jawab kpda semua elemen-elemen yg dicamtumkan pada dasar negar Pancasila dn UUD 1945.utk aspek khdupan bermasyaraka,berbangsa,dn bernegara.tetapi ada sistim demokrasi ini,kurang demokratis,optimis jika terlalu kearah liberalis,sehingga pratek-praktek politik ini cenderung kerah kekuasaan .dn kesewenangan ini yg berakibat .prekonomian yg tdk stabil,krna terikat oleh constitusi sbgai kekuatan dlm penyelenggaraan roda pemerintahan.dn u u yg hrs dilakukan.dilaksanakn /tdk.tergantung u u itu disetujui /tdk.dn era revormasi ini yg hrs diperbaiki dgn baik.penyelenggaraan.dijlnkan,dn dilakukan sebaik mngkin utk azas hdup orang bnyak.@........!!!sbrdin@.