RAHASIA GELAP UANG KERTAS | Fractional Reserve Banking System

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 29 сен 2024
  • Pernahkah kalian berpikir, uang kertas yang kalian pegang ini sebenarnya tidak ada nilai intrinsiknya? Nilainya hanya bergantung pada kepercayaan masyarakat. Kalau kepercayaan itu hilang, ya uang itu bisa dianggap tidak bernilai lagi. Hal ini terjadi sejak tahun 1973, setelah banyak negara termasuk Amerika Serikat meninggalkan sistem standar emas.
    Tapi jangan percaya begitu saja, ini bukan kata saya. Banyak bank sentral juga menyatakan hal yang sama:
    Federal Reserve Bank of St. Louis dalam artikelnya yang berjudul "What Does Money Supply Tell Us About Inflation?" menjelaskan bahwa uang fiat seperti uang kertas tidak memiliki nilai intrinsik, melainkan hanya mendapatkan nilainya dari kepercayaan masyarakat dan kebijakan pemerintah.
    Bank of England dalam publikasi "Money in the Modern Economy: An Introduction," juga menjelaskan bahwa uang kertas dan koin adalah uang fiat, yang nilainya didasarkan pada kepercayaan masyarakat dan stabilitas ekonomi.
    IMF, melalui berbagai publikasinya, menjelaskan bahwa uang fiat tidak didukung oleh barang berharga seperti emas, melainkan hanya didukung oleh kepercayaan masyarakat dan kebijakan moneter pemerintah.
    European Central Bank dalam materi edukasinya juga mengungkapkan bahwa nilai uang fiat, termasuk Euro, sangat bergantung pada kepercayaan masyarakat terhadap stabilitas ekonomi.
    Jadi, uang yang kita pakai sehari-hari, secara teknis, hanya bernilai karena kita percaya bahwa uang itu bernilai. Namun, bagaimana kita sampai di sini?
    Sejarah Uang
    Perjalanan uang bisa dilihat sebagai evolusi dari bentuk-bentuk sederhana menuju sistem yang kompleks. Mari kita bahas sedikit sejarahnya:
    Barter:
    Di masa awal, sebelum ada uang, manusia melakukan barter, menukar barang atau jasa secara langsung. Masalahnya, sistem ini ribet karena sulit menemukan orang yang membutuhkan barang atau jasa yang kita tawarkan.
    Uang Barang:
    Untuk mempermudah, orang mulai menggunakan barang-barang berharga seperti garam atau biji-bijian sebagai uang. Ini adalah bentuk awal uang, yang memiliki nilai intrinsik.
    Uang Logam:
    Selanjutnya, muncul penggunaan logam seperti emas dan perak. Ini adalah uang yang sesungguhnya bernilai, karena bahan dasar logam itu berharga.
    Uang Kertas:
    Uang kertas pertama kali digunakan di Tiongkok, tapi saat itu uang kertas hanyalah bukti kepemilikan emas yang disimpan di bank. Uang kertas ini tidak bernilai secara fisik, melainkan sebagai sertifikat yang bisa ditukar dengan emas.
    Standar Emas:
    Pada abad ke-19, banyak negara mulai menggunakan standar emas, di mana nilai mata uangnya diukur berdasarkan jumlah emas tertentu. Ini memberi stabilitas, karena uang yang beredar selalu di-back up oleh emas yang ada di bank.
    Uang Fiat:
    Setelah krisis pada tahun 1971, Presiden Richard Nixon mengakhiri sistem standar emas. Sejak saat itu, uang yang beredar tidak lagi didukung oleh emas, tetapi oleh kepercayaan masyarakat dan kebijakan moneter pemerintah.
    Era Digital dan Cryptocurrency:
    Sekarang, kita memasuki era digital, di mana uang tidak hanya berbentuk fisik tetapi juga digital. Cryptocurrency seperti Bitcoin bahkan tidak diatur oleh otoritas manapun, melainkan oleh teknologi blockchain. Ini adalah bentuk desentralisasi keuangan yang semakin berkembang.
    Fractional Reserve Banking dan Nixon Shock
    Salah satu peristiwa penting dalam sejarah sistem perbankan dunia adalah keputusan Presiden Richard Nixon pada tahun 1971 untuk melepaskan hubungan antara dolar Amerika dan emas, yang dikenal sebagai Nixon Shock. Ini menandai akhir dari sistem Bretton Woods dan memulai era uang fiat.
    Dengan sistem fractional reserve banking yang kita kenal sekarang, uang yang kita simpan di bank sebenarnya tidak sepenuhnya ada di sana. Bank hanya menyimpan sebagian kecil dari total simpanan nasabah, sementara sisanya digunakan untuk pinjaman dan investasi. Hal ini yang menyebabkan risiko bank runs atau penarikan uang massal ketika ada krisis kepercayaan, seperti yang terjadi pada Silicon Valley Bank atau di Indonesia pada tahun 1998.
    Apa Konsekuensi Sistem Ini?
    Dengan uang fiat, nilai uang terus tergerus oleh inflasi. Pemerintah dapat mencetak lebih banyak uang sesuai kebutuhan, yang menyebabkan daya beli kita menurun dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, sangat penting untuk menginvestasikan uang kita ke aset yang memiliki apresiasi nilai lebih tinggi dari laju inflasi atau pertumbuhan M2 money supply (jumlah total uang yang beredar).
    Refleksi Keputusan Nixon
    Meskipun Richard Nixon tidak pernah secara eksplisit menyatakan penyesalan atas keputusan tersebut, banyak ekonom dan pengamat sejarah menyadari dampak jangka panjangnya. Salah satunya adalah Paul Volcker, mantan Ketua Federal Reserve, yang menyatakan bahwa penghapusan standar emas memicu inflasi yang tak terkendali di tahun 1970-an.
    Kutipan yang sering dikaitkan dengan Nixon sendiri adalah:
    "I knew that I was playing with fire when I closed the gold window, but I felt we had no choice."

Комментарии • 6

  • @psilocinacubensis
    @psilocinacubensis 7 дней назад

    thumbnailnya kayak AC ya bang

  • @user-arzuh
    @user-arzuh 8 дней назад

    Edit video nya pakai aplikasi apa bang

  • @mujib6623
    @mujib6623 7 дней назад

    emas pun begitu, cuman seonggoh logam modal kepercayaan bahwa itu bernilai😂

    • @nauf266_
      @nauf266_  7 дней назад

      emas masih ada nilai intrinsik dari exploration cost

  • @then162
    @then162 7 дней назад

    keren bang, bang lebih blak"an keknya mantep da bang 😅

    • @nauf266_
      @nauf266_  6 дней назад

      hilang nanti saya