Fiqih Nikah | Definisi Kafa'ah | Buya Yahya | 2 Ramadhan 1445 H / 13 Maret 2024 M

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 5 ноя 2024

Комментарии • 14

  • @rezkiamalia3564
    @rezkiamalia3564 7 месяцев назад +2

    Mohon admin dibuatkan playlist untuk video kajian Romadhon Buya Yahya agar memudahkan kami untuk mengikutinya secara berkesinambungan Jika Kami ingin menontonnya kembali

    • @hegoen84
      @hegoen84 7 месяцев назад

      nanti juga ada biasanya

  • @muhamadzulkiflimdzain6711
    @muhamadzulkiflimdzain6711 7 месяцев назад +1

    Assalamualaikum.... terbaik Tuan Guru Buya Yahya.... terima kasih atas perkongsian dan ilmu.... Alhamdulillah

  • @RudiGedid
    @RudiGedid 7 месяцев назад +1

    Barakallah
    Jazakumullah khair
    Semoga Buya dipanjangkan umurnya dalam ketaatan serta sehat walafiat
    Berkah Umur
    Aamiin

  • @berjayateguhternak5019
    @berjayateguhternak5019 Месяц назад

    Jazakallah khair

  • @pungkisampurno828
    @pungkisampurno828 7 месяцев назад

    Obat ada yg pahit tapi utk kesembuhan. Pemahaman yg benar ada yg mungkin tampak tdk empati tapi menyelamatkan, dan uraian ini terlalu singkat utk Maha Urusan yg terpenting bagi manusia. Bila yg paling sangat penting belum diri urus, ngapain melebihkan buang energi waktu uang dan pikiran utk urusan yg lain ???.
    FirmanNya: "yg buruk yg menimpa seseorang akibat perbuatan buruknya sendiri", "bila merusak alam dan tak berupaya mencegahnya, kamu rasakan sebagian akibatnya", "Peringatan dariNya yaitu bencana yg menakut-nakutimu yg meratakan maupun yg membinasakan turun agar dirimu kembali ke kemurnian ajaranNya", "setelah air dan angin yg merusak datanglah gempa", "banyak negri / kaum yg kuat dan megah adil makmur yg dimusnahkanNya karena tdk mengimani ajaranNya yg semurni-murninya".
    Perbaiki alam saja hingga asri pun tdk cukup. Teraihnya warga yg semuanya pintar lagi kaya di negri yg modern kuat makmur saja tidak cukup. Pemuka pembesar pemimpin yg baik lagi pengalaman - genius dan pro rakyat serta demokratis lagi di dukung 100 persen rakyat saja pun tdk cukup, pembesar pemuka tokoh dan pemimpin segeralah bagilah ilmuNya yg murni kpd yg dipimpinnya, agar yg dipimpinnya segera diberiNya nikmat seperti nikmat nikmat yg telah diberikanNya hanya kpd orang di jalan lurus dlm peristiwa yg nyata, jadi dijauhiNya dari bencana dan jadi orang yg diridhaiNya serta yg disampaikannya benar; bukan jadi orang yg hanya diberiNya nikmat seperti nikmat nikmat yg juga ridha diberikanNya kpd orang atheis (yg tersesat dan yg dimurkaiNya) yg diberiNya peringatan dlm bentuk bencana, Allah tak ridha padanya dan yg disampaikannya belum benar.
    Kopi paste dari tulisanku di akun face book: Wing Sampurno
    Bila ada yg menilai dirinya / orang lain dgn kriteria - ibadah - prilaku - program dllnya maka ia memposisikan dirinya sebagai Tuhan Sang Penilai. Harusnya Tuhanlah satu satunya penilai, yg lain jangan berprilaku layaknya dirinya Tuhan; Allah penilai menilai semua aspek yg ada pada diri seseorang, bila okey maka Allah ridha beri nikmat yg hanya diberikan kpd orang yg disebutNya yg beriman lebih baik bagimu; tapi bila sesungguhnya tidak okey, maka Allah hanya ridha memberinya nikmat yg juga diberikanNya kpd orang yg disebutNya seburuk buruknya mahluk. Manusia tidak menilai tetapi mengenali penilaianNya dari keridhaanNya dlm memberi nikmat, diri cuman perlu meneliti jenis nikmat dari semua nikmat yg sudah berhasil diri raih / sudah Ridha diberikanNya kpd diri maupun orang lain, "agama yg memudahkanmu".
    Contoh: nikmat kaya - sembuh - cerdas - terkenal dllnya adalah nikmat nikmat yg juga ridha diberikanNya kpd orang atheis. Kalau hanya nikmat berjenis seperti itu saja (yg juga atheis diberiNya) yg saya raih, maka dlm penilaianNya saya sama dgn yg atheis. Nikmat "masuklah ke dalam Islam" ternyata ada "mereka berkata Islam tapi dinilaiNya tdk beriman". Nikmat "bacalah" kitabNya, tapi ada "mereka membaca tapi tdk diberiNya petunjuk" dll firmanNya yg menunjukkan bahwa walau orang sudah beragama melakukan perintahNya dan beribadah tapi belum tentu dalam kemurnian ilmuNya, ia disamakanNya dgn yg tidak beriman. FirmanNya "apa kamu berpikir yg dinilaiNya beriman (sama) disamakanNya dgn yg dinilaiNya tidak beriman". Demikian Allah mengajarkan cara mengenali diri dlm penilaianNya. Bila masih dinilaiNya buruk, pun hanya perlu kembali ke kemurnian ajaranNya utk dijalankan, dengannya semoga anda sukses selamat dunia akhirat.

  • @satria_20
    @satria_20 2 месяца назад

    bismillah semoga di lancarkan aamiin

  • @yanialfis
    @yanialfis 7 месяцев назад

    Wow, mantap masyaAllah.. Selama ramadhan bahas tentang nikah terus kah min? 😊

    • @buyayahyaofficial
      @buyayahyaofficial  7 месяцев назад +1

      iya, jangan lupa nonton LIVe nya. setiap pagi tanggal 1-19 Ramadhan pkl 05.30 WIB

  • @dinarfajar8252
    @dinarfajar8252 Месяц назад +1

    ​​Assalamu'alaikum buya, jika pernikahan terhalang karena perbedaan ormas islam, dan salah satu pihak di haruskan mengikuti ormas lainya, bagaimana kita harus myikapinya buya ?

    • @buyayahyaofficial
      @buyayahyaofficial  Месяц назад

      wa'alaikumsalam wr wb. kami akan menyampaikan pertanyaan anda kepada guru kami Buya Yahya namun simak juga video tentnag pernikahan beda madhab di link berikut:
      ruclips.net/video/SIluK8_j5gI/видео.html
      ruclips.net/video/vpmcMUhaptM/видео.html
      semoga bermanfaat

  • @RudiGedid
    @RudiGedid 7 месяцев назад

    Barakallah
    Jazakumullah khair
    Semoga Buya dipanjangkan umurnya dalam ketaatan serta sehat walafiat
    Berkah Umur
    Aamiin