Ep 3. Ziarah Tambahan Kota Peninggalan Kaum Tsamud, Madain Saleh | Rindu Haraiman | Umrah Rayhar

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 7 сен 2024
  • Nabi Saleh AS telah diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan ajaran kepada kaum Tsamud di Al Hijr. Kaum ini merupakan suatu kaum yang masyarakatnya memiliki banyak kepakaran. Mulai dari bercucuk tanam, menternak hingga seni bina.
    Salah satu kepakaran kaum Tsamud bahkan masih ada hingga sekarang adalah gunung yang dipahat dan dijadikan rumah. Mereka memang terkenal kepandaian mengukir pegunungan.
    Peninggalan Kaum Tsamud ini masih tampak kukuh dan memukau dan masih terlihat sehingga hari ini ukiran-ukirannya yang menakjubkan.
    Ikuti Siri Rindu Haramain menceritakan pengalaman baru Wasiril Aswad menunaikan Umrah bersama Rayhar Travels Sdn Bhd sebaik sahaja Arab Saudi membuka pintu menjemput tetamu-tetamu Allah seluruh dunia bagi menziarahi kedua tanah suci Makkah dan Madinah
    ►Mulakan Pra-pendaftaran Umrah anda
    rayhar.net/nak...
    ►Subscribe dan tekan loceng untuk lihat video-video terbaru: / rayhar
    ►Lihat Pakej Umrah, Haji atau Pelancongan Islamik
    www.rayhar.com
    Layari Media Sosial kami:
    ►Facebook: / officialrayhartravels
    ►Instagram: / rayhartravels
    #jomrayhar #rayhar #rayhartravels #umrah2022

Комментарии • 6

  • @mawardesa3658
    @mawardesa3658 10 месяцев назад

    Alhamdulillah

  • @WAKJAYCHANNEL
    @WAKJAYCHANNEL 2 года назад +2

    Terbaik Rayhar, banyak buat lawatan tempat2 baru

  • @rosdirazali2803
    @rosdirazali2803 Год назад +3

    Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melakukan perjalanan menuju Tabuk, beliau melewati Hajar, satu daerah yang dulu ditempati kaum tsamud, umatnya Nabi Soleh ‘alaihis salam. Puing-puing rumah mereka masih banyak tersisa. Beliau memerintahkan agar para sahabat mempercepat langkahnya dan berusaha menangis.
    Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, menceritkan,
    لَمَّا مَرَّ بِالْحِجْرِ قَالَ « لاَ تَدْخُلُوا مَسَاكِنَ الَّذِينَ ظَلَمُوا إِلاَّ أَنْ تَكُونُوا بَاكِينَ ، أَنْ يُصِيبَكُمْ مَا أَصَابَهُمْ » . ثُمَّ قَنَّعَ رَأْسَهُ وَأَسْرَعَ السَّيْرَ حَتَّى أَجَازَ الْوَادِىَ
    Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati daerah Hajar, beliau bersabda,
    “Janganlah kalian memasuki tempat tinggal orang-orang yang dzalim, kecuali sambil menangis. Karena apa yang menimpa mereka bisa menimpa kalian.”
    Lalu beliau menutup kepala beliau dengan kain selendangnya, dan mempercepat perjalanannya, hingga berhasil melewati daerah itu. (HR. Ahmad 5466 dan Bukhari 4419)
    Dalam riwayat lain, beliau secara tegas melarang untuk memasuki tempat seperti itu, kecuali sambil menangis.
    Beliau bersabda,
    لاَ تَدْخُلُوا عَلَى هَؤُلاَءِ الْمُعَذَّبِينَ إِلاَّ أَنْ تَكُونُوا بَاكِينَ ، فَإِنْ لَمْ تَكُونُوا بَاكِينَ فَلاَ تَدْخُلُوا عَلَيْهِمْ ، لاَ يُصِيبُكُمْ مَا أَصَابَهُمْ
    Janganlah kalian memasuki daerah umat yang diadzab itu kecuali sambil menangis. Jika kalian tidak bisa menangis, jangan memasuki daerah mereka. Jangan sampai adzab yang menimpa mereka, menimpa kalian. (HR. Bukhari 433).
    Tentu saja saran beliau itu tidak hanya berlaku untuk sahabat di masa itu. Peringatan ini berlaku untuk semua umat beliau.
    Karena itulah, hadis ini menjadi landasan para ulama, tentang larangan berkunjung ke tempat umat-umat masa silam yang diadzab oleh Allah karena kedurhakaannya, hanya karena ingin tahu atau piknik atau sebatas mengambil gambar. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi peringatan,
    “Jangan sampai adzab yang menimpa mereka, menimpa kalian”.
    Referensi: konsultasisyariah.com/24514-larangan-berkunjung-ke-tempat-yang-pernah-diadzab-allah.html

  • @rosdirazali2803
    @rosdirazali2803 Год назад +1

    Imam Ibnu Utsaimin pernah ditanya,
    هل يجوز زيارة مدائن صالح للعظة؟
    Bolehkah mendatangi Madain Sholeh untuk mengambil pelajaran dari kejadian itu?
    Jawaban beliau,
    يجوز بشرط: ألا يدخلها الإنسان إلا وهو يبكي.
    لأن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ( لا تدخلوا على هؤلاء المعذبين إلا وأنتم باكون ) أما أن يذهب إليها لينظر مدى قوة القوم فيما سبق فهذا لا يجوز، والفرق ظاهر، لأن هذا الذي يذهب إليها من أجل أن ينظر قوة هؤلاء ذهابه إليها نزهة وترف ولا كأنه وقع بهم من العذاب ما وقع، أما الذي يذهب إليها وهو يبكي ويخاف فهذا لا حرج فيه.
    ولهذا لما مر النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم بهذه الديار في سفره إلى تبوك قنع رأسه وأسرع في السير.
    Ya boleh, dengan syarat, seseorang tidak memasuki daerah itu kecuali dalam kondisi menangis.
    Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian memasuki daerah umat yang diadzab itu kecuali sambil menangis.”
    Adapun mendatangi tempat-tempat itu hanya melihat betapa kuatnya kaum Tsamud di masa silam, maka ini tidak boleh.
    Perbedaannya jelas. Orang ini berangkat untuk mengukur kekuatan kaum Tsamud, tujuannya hanya untuk rekreasi, jalan-jalan. Dan tidak membayangkan bagaimana adzab itu menimpa mereka.
    Sedangkan orang yang pergi ke sana sambil menangis dan takut kepada Allah, ini tidak masalah.
    Untuk itu, ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati perkampungan mereka dalam perjalanannya menuju tabuk, beliau menutup kepalanya dan mempercepat langkahnya. (Liqaat Bab al-Maftuh, volume 224, no. 14).
    Referensi: konsultasisyariah.com/24514-larangan-berkunjung-ke-tempat-yang-pernah-diadzab-allah.html

  • @tajabdullah.malaysia
    @tajabdullah.malaysia Год назад +1

    Next umrah gi Maidin Saleh

  • @reezalbasri
    @reezalbasri Год назад

    Assalamualaikum Bang, betul ke ada larangan mengunjungi kawasan seperti Madain Saleh ?