(Ceramah yang akan membuat Anda MENANGIS!!!) Birrul Walidain - Ustadz AbuAslam
HTML-код
- Опубликовано: 27 июл 2024
- "Wajibnya Berbakti Pada Kedua Orang Tua (Birrul Walidain)"
Ustadz Abu Aslam
Masjid Al Firdaus Pepelegi
14 Romadhon 1440 H
18 Mei 2019
Jangan lupa untuk mengunjungi
facebook : / alfirdaus.pe. .
Website : masjid-alfirdaus.com (link untuk donasi)
Dengan men subscribe , like, share dan Donasi berarti anda ikut membangun channel Masjid Al-Firdaus
ALLAHUMMA SHOLLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALA ALI SAYYIDINA MUHAMMAD
Ya Allah lindungilah klrgku , klrguku menjd org yg Birrul walidain. Aamiin
Semoga ustad dan seluruh jamaah di beri kesehatan yang sakit di angkat penyakitnya di beri kesembuhan oleh allah swt amin
Semoga Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Ridho Nya mudah kita dapatkan....Aamiin.😭
Anak sekarag sama jaman dulu jelas sangat beda teryata benar sakit nya luar biasa kalo di bantah seorang anak yg kita sayagi kita besarkan tp saat mereka menginjak dewasa lupa kalo mereka butuh orang tua semua gara2 handphone😭😭😭
Bismillahirrahmanirrahim AllohumaSholialaMuhammad niat ingsun derek ngaos kalih Kyai dan para ulama ulama semoga ilmu ilmunya bermanfaat bagi muslimin dan muslimat untuk dunia dan akhirat Aamiiin YRA
Terima kasih pak ustad. Karena kita sebagai anak laki laki punya tanggung jawab yg besar buat orang tua, karena kita bisa sukses berkat orang tua.
Ika
Ya Allah jadi kan lah anak 2ku anak yysoleh jangan sampai orang tua menetes kan air mata kesedihan sehingg menutu p pintu rijkiya 😭
Masya'Allah ceramah bagus
Jazaakallohu khoiron katsiron atas Ilmu yg disampaikan.
Jazakallah ustadz
Masya Allah
Tabarakallah
Alhamdulillah dapat ilmu lagi.
Terima kasih pak ustadz penjelasannya..
Masyallah sukron ustad atas bimbinganya ,,,,semoga allah swt memulyakn ustad dunia sampai akhert pokoke Ilove fulll buat kjian tema birulwalidain jos
Yg masih ada orang tua jaga baik baik
Ya Alloh mudah2 am pedoman anak2 hamba amin 🙏
Asalamualaikum masa allah ya orang tua nomer satu istri nomer dua bagus makasi ustad atas ilmunya smg bermanfaat istri harus nurut suami jangan takut sama istri takutlah sama allah swt biyar slamat amin
Terimakasih ya ustadz ,mhn terus dengungkan birul waledain krn skrg KRISIS birul waledain ,akibat model dan kurikulum pendidikan liberal ..semoga ustadz tetap sehat ,shg bisa tetap mengingatkan anak2 kita untk birul walidaen ,,allahumma aamiin
masya Allàh sehat selalu ustadz
Ya Allah smg anak" hamba jdi anak yg sholeh & sholeha terutama anak hamba yg laki" menjadi yg sholeh..🤲
Jazakumullah khair
Betul sekali pak ustad bung Karno juga pernah berkata Durhaka kepada ortu adalah suatu kejahatan yg amat besar bisa dibilang penjahat negara
Allahuakbar....
Shukron ilmunyal pa'ustadz
Lama ga ngaji di masjid alfirdaus😥😥
Masya Allah.... Jelas, Lugas gamblang... Barokallah fiik ya Ustadz dan tdak kalah penting tema yg urgent Birrul walidain.
Saya pencet nih chanel,saya melihat wajahnya damai.saya kristen tetapi saya suka dgn ustad ini.dia ceramah sangat teratur,kalimat demi kalimat santun dan sederhana,tidak sedikit menyindir orang diluar muslim.kelihatan dakwahnya sudah dipersiapkan dgn matang dan di doakan.kelihatan auranya tidak congkak.saya yakin makanan yg di konsumsinya hasil dari pekerjaan yg baik.saya yakin beliau datang dari keluarga yg santun.dan membaca ayat dari kita kitab beliau dgn intonasi yg biasa,tdk di dramatisir ,tetapi sesuai karakter indonesia.jadi saya teringat para pdt yg mempersiapkan kotbahnya,persis seperti beliau ini.kalau anda mau dengar pdt kotbah.persis seperti ini.teratur,santun,wajah damsi,sesuai topik,bahasa sederhana,tdk lari dari kitab yg tertulis,ada nasihat yg indah,gerak tangan yg mendukung.sorot mata yg wajar.God bless you ustad.
Sehat selalu ustad aamiin
Alhamdulillah ceramahnya bagus langsung terserap di hati dan pokoknya bagus sekali.
Makasih bimbingannya pak ustad
Masya Allah
barakallah ustaz.🥲
Terbaik🤲🤲🤲👍
Alhamdulilah trimakasi ilmuny uszd
Terimakasih ustad udah tambah ilmu untuk berbakti kepada orang tua
Masya Alloh pencerahannya sangat baik,semoga anak mantu dan cucu" kami menjadi keturunan yg Soleh/ah yg bisa berbakti KPD kedua orangtua.Aamiin yra
Aamiin
Aamiin
alhamdulillah haturnuhun ilmuna pak ustad...al bakoroh ayat 215
Sepintas bagus ceramahnya..
Tapi ada ribuan istri yg komplain dg ceramah ini....
Coba deh buka Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 215....
Begini nih kalau ustadz sawah alias salafi Wahabi salah menempatkan ayat jadi gak nyambung.
Ada sedikit kekeliruan sama pak ustadz ini.
Di dalam surat Al Baqarah ayat 215
adalah tentang infak ....
Sedangkan kewajiban sama anak istri adalah bab nafaqoh atau nafkah.
Maka ada yg disebut nafkah lahir ada nafkah batin.
Jadi agak melenceng...
Karena setelah ijab kobul seorang istri bukan tanggung jawab lagi orang tuanya.
Jadi kewajiban seorang suami memberi nafkah.
Disebutkan dalam hadits
H.R Bukhari dan Muslim, yakni
"Apapun yang engkau berikan berupa nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala hingga sesuai makanan yang engkau masukkan ke mulut istrimu."
Dalam hadis tersebut, apa dan berapa saja nafkah yang diberikan keluarga oleh suami akan menjadi pahala baginya termasuk bentuk makanan yang dimasukkan ke mulut sang Istri.
Sedangkan di surat Al Baqarah itu tingkatan infak....
jadi setelah menafkahi anak istri karena kewajiban seorang suami.
kalau kita mau berinfak urutannya yaitu orang tua diutamakan sebelum berinfak ke tempat lain...walau pun sebenarnya
Infak dan nafkah masuk ke dalam golongan sedekah juga.
يَسْــئَلُوْنَكَ مَا ذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَاۤ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَا لِدَيْنِ وَا لْاَ قْرَبِيْنَ وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنِ وَا بْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِ نَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
"Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan." Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 215)
Disebutkan dalam ayat ini urutan penerima infak...
1.orang tua (ortu suami dan ortu istri sama derajatnya)
2.kerabat
3.anak yatim
4.orang miskin
5.musafir atau orang yg sdg dalam perjalanan.
Di ayat tsb tidak diurutan
Orang tua
Lalu istri
Lalu anak
Dll
Karena memang anak dan istri kita sdh masuk di dalam kewajiban kita menafkahi mereka.
Wallohu a'lam bisshoab...
Subhanallah sampe menetes air mata
Aamiin ya allah
Subhanallah
Yaa Rohmaan Yaa Rokhiim Ya Allah jadikan anak anakku dan anak anak mulim anak yang solih solikhah seahaat jasmani rokhani berbakti pada orang tua berkah rizki dan dapat keberuntungan dariMu Yaa Allah Aamiin
JAZAKALLAH KHAIRAN KATSIRAN, Ustadz atas posting videonya
Penjelasanya sangat jelas dan menyenangkan....jadi ngak gantuk klo mendengarkanya....Sukroon ustad jadi menambah ilmu lagu anna..🙏🙏🙏🙏👍👍👍👍
Tambang
Kacungjewa.,..
Masyaallah.. ceramah betul-betul mantap sekali..
Terbaik👍
aamiin😢
😭😭😭
اللهم اغفر لي ولوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا
Aamiin ya Allah ya Rabbal Alamiin
Dari tahun 2012 saya mencintai sunnah gara gara ikut pengajuannya ABU aslam dari rumah ke rumah jamaah...
Sehat selalu ustadz.. 🙏
Begini nih kalau ustadz sawah alias salafi Wahabi salah menempatkan ayat jadi gak nyambung.
Ada sedikit kekeliruan sama pak ustadz ini.
Di dalam surat Al Baqarah ayat 215
adalah tentang infak ....
Sedangkan kewajiban sama anak istri adalah bab nafaqoh atau nafkah.
Maka ada yg disebut nafkah lahir ada nafkah batin.
Jadi agak melenceng...
Karena setelah ijab kobul seorang istri bukan tanggung jawab lagi orang tuanya.
Jadi kewajiban seorang suami memberi nafkah.
Disebutkan dalam hadits
H.R Bukhari dan Muslim, yakni
"Apapun yang engkau berikan berupa nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala hingga sesuai makanan yang engkau masukkan ke mulut istrimu."
Dalam hadis tersebut, apa dan berapa saja nafkah yang diberikan keluarga oleh suami akan menjadi pahala baginya termasuk bentuk makanan yang dimasukkan ke mulut sang Istri.
Sedangkan di surat Al Baqarah itu tingkatan infak....
jadi setelah menafkahi anak istri karena kewajiban seorang suami.
kalau kita mau berinfak urutannya yaitu orang tua diutamakan sebelum berinfak ke tempat lain...walau pun sebenarnya
Infak dan nafkah masuk ke dalam golongan sedekah juga.
يَسْــئَلُوْنَكَ مَا ذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَاۤ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَا لِدَيْنِ وَا لْاَ قْرَبِيْنَ وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنِ وَا بْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِ نَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
"Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan." Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 215)
Disebutkan dalam ayat ini urutan penerima infak...
1.orang tua (ortu suami dan ortu istri sama derajatnya)
2.kerabat
3.anak yatim
4.orang miskin
5.musafir atau orang yg sdg dalam perjalanan.
Di ayat tsb tidak diurutan
Orang tua
Lalu istri
Lalu anak
Dll
Karena memang anak dan istri kita sdh masuk di dalam kewajiban kita menafkahi mereka.
Wallohu a'lam bisshoab...
@@rudianaprancis748 kalau aku sudah paham maksud ustadz abu aslam karena sering ikut pengajiannya.
Cuma kamu saja yang gagal paham karena yang ada dalam mulutmu Wahabi, wahabi dan wahabi sehingga yang ada hanya kebencian dalam hatimu.
Semoga kamu bukan dari orang NU biar tidak bikin malu warga NU.
😢😢😢
Debest pokoke klu udh lihat cermh dgn tema birulwalidain😍💘💓💕💝
Salam dari Malaysia. Aman bangat ceramah ustaz ni.
Terimakasih atas ilmunya ustadz
Masya Allah 🙏🙏👍
Menyampaikan kebenaran dengan tegas itu lebih baik.
Sehat selalu ustad
Banyakin kajian tentang birrul walidain😇
Bagus
Ustad Sehatt😆😆😒😒
😭😭😭😭😭😭
Yg perempuan/istri auto menolak...??😊😊😊
Ustaz bagaimana Jika seorang mertua menzolimi menantunya, apakah seorang menantu harus tetap patuh atau bagaimana?
Mohon penjelasan nya!
setahu saya harus tetap sabar dan selalu berbuat baik pada mertua
Baarakallahu fiikum,jazaakallahu khoyr ustadz abu aslam
Ke sini karena tiktok. Apakah pembuat tiktok dapat pahala?
In syaa allah 😇
Begini nih kalau ustadz sawah alias salafi Wahabi salah menempatkan ayat jadi gak nyambung.
Ada sedikit kekeliruan sama pak ustadz ini.
Di dalam surat Al Baqarah ayat 215
adalah tentang infak ....
Sedangkan kewajiban sama anak istri adalah bab nafaqoh atau nafkah.
Maka ada yg disebut nafkah lahir ada nafkah batin.
Jadi agak melenceng...
Karena setelah ijab kobul seorang istri bukan tanggung jawab lagi orang tuanya.
Jadi kewajiban seorang suami memberi nafkah.
Disebutkan dalam hadits
H.R Bukhari dan Muslim, yakni
"Apapun yang engkau berikan berupa nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala hingga sesuai makanan yang engkau masukkan ke mulut istrimu."
Dalam hadis tersebut, apa dan berapa saja nafkah yang diberikan keluarga oleh suami akan menjadi pahala baginya termasuk bentuk makanan yang dimasukkan ke mulut sang Istri.
Sedangkan di surat Al Baqarah itu tingkatan infak....
jadi setelah menafkahi anak istri karena kewajiban seorang suami.
kalau kita mau berinfak urutannya yaitu orang tua diutamakan sebelum berinfak ke tempat lain...walau pun sebenarnya
Infak dan nafkah masuk ke dalam golongan sedekah juga.
يَسْــئَلُوْنَكَ مَا ذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَاۤ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَا لِدَيْنِ وَا لْاَ قْرَبِيْنَ وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنِ وَا بْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِ نَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
"Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan." Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 215)
Disebutkan dalam ayat ini urutan penerima infak...
1.orang tua (ortu suami dan ortu istri sama derajatnya)
2.kerabat
3.anak yatim
4.orang miskin
5.musafir atau orang yg sdg dalam perjalanan.
Di ayat tsb tidak diurutan
Orang tua
Lalu istri
Lalu anak
Dll
Karena memang anak dan istri kita sdh masuk di dalam kewajiban kita menafkahi mereka.
Wallohu a'lam bisshoab...
ORANGTUA = MERTUA ustad . Karna di Akad sudah bertukar peran , jadi tugas anak laki juga berbakti kepada MERTUA = ORANGTUA . Kalau tidak sama, bagaimana dengan yang anaknya perempuan semua?? Wallahu 'alam bishowab
Memberikan nafkah ke anak istri itu wajib hukumnya ustadz. Apabila ibunya tidak ada yang menanggung hidupnya, ayah sudah meninggal, atau ayah tidak sanggup memberikan nafkah kepada ibu, barulah anak laki laki wajib menafkahi ibu dan wajib pula menafkahi anak istri.
Assalamualaikum maaf saya kan anak perempuan ustadz bagai mana kalo seorang anak perempuan kalo berbakti ya hanya kepada suami sedangkan orang tua saya anaknya semuanya perempuan terus bagai mana cara saya berbakti sama kedua orang tua saiya kalo berbakti sama suami itu udah pasti.
Terimakasih mohon tolong di bantu di jawab.
Walaupun seorang ibu masih punya suami tetap menjadi tanggung jawab anak laki laki
Ada sedikit kekeliruan sama pak ustadz ini.
Di dalam surat Al Baqarah ayat 215
adalah tentang infak ....
Sedangkan kewajiban sama anak istri adalah bab nafaqoh atau nafkah.
Maka ada yg disebut nafkah lahir ada nafkah batin.
Jadi agak melenceng...
Karena setelah ijab kobul seorang istri bukan tanggung jawab lagi orang tuanya.
Jadi kewajiban seorang suami memberi nafkah.
Disebutkan dalam hadits
H.R Bukhari dan Muslim, yakni
"Apapun yang engkau berikan berupa nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala hingga sesuai makanan yang engkau masukkan ke mulut istrimu."
Dalam hadis tersebut, apa dan berapa saja nafkah yang diberikan keluarga oleh suami akan menjadi pahala baginya termasuk bentuk makanan yang dimasukkan ke mulut sang Istri.
Sedangkan di surat Al Baqarah itu tingkatan infak....
jadi setelah menafkahi anak istri karena kewajiban seorang suami.
kalau kita mau berinfak urutannya yaitu orang tua diutamakan sebelum berinfak ke tempat lain...walau pun sebenarnya
Infak dan nafkah masuk ke dalam golongan sedekah juga.
يَسْــئَلُوْنَكَ مَا ذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَاۤ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَا لِدَيْنِ وَا لْاَ قْرَبِيْنَ وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنِ وَا بْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِ نَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
"Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan." Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 215)
Disebutkan dalam ayat ini urutan penerima infak...
1.orang tua (ortu suami dan ortu istri sama derajatnya)
2.kerabat
3.anak yatim
4.orang miskin
5.musafir atau orang yg sdg dalam perjalanan.
Di ayat tsb tidak diurutan
Orang tua
Lalu istri
Lalu anak
Dll
Karena memang anak dan istri kita sdh masuk di dalam kewajiban kita menafkahi mereka.
Wallohu a'lam bisshoab...
La ikraha fiddin. Seharusnya tidak boleh dipaksa Anak. tidak boleh memaksa dalam beragama.
18:30 AGAK MENGGANJAL SAMA ARTI ALQURAN NYA SAMA TAFSIRNYA ,SETAU KU ITU BUKAN NAFKAH,TAPI INFAK ATAU SEDEKAH,APA SAYA SALAH DALAM BERPOLA FIKIR,TTOLONG LURUSKAN YANG ADA DI ISI KEPALA SYA WAHAI USTD ,MOHN MFF KALAU ADA KESALAHAN ,BUKN NIAT BERDEBAT ,TAPI KARNA SAYA INI MINIM ILMU MAKANYA BUTUH PENJELASAN LAGI KE SAYA
يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
215. Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.
Betul mas melenceng ini...
Begini nih kalau ustadz sawah alias salafi Wahabi salah menempatkan ayat jadi gak nyambung.
99,99 % para istri banyak yg komplain
Gara gara salah menafsirkan ayat.
Ada sedikit kekeliruan sama pak ustadz ini.
Di dalam surat Al Baqarah ayat 215
adalah tentang infak ....
Sedangkan kewajiban sama anak istri adalah bab nafaqoh atau nafkah.
Maka ada yg disebut nafkah lahir ada nafkah batin.
Jadi agak melenceng...
Karena setelah ijab kobul seorang istri bukan tanggung jawab lagi orang tuanya.
Jadi kewajiban seorang suami memberi nafkah.
Disebutkan dalam hadits
H.R Bukhari dan Muslim, yakni
"Apapun yang engkau berikan berupa nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala hingga sesuai makanan yang engkau masukkan ke mulut istrimu."
Dalam hadis tersebut, apa dan berapa saja nafkah yang diberikan keluarga oleh suami akan menjadi pahala baginya termasuk bentuk makanan yang dimasukkan ke mulut sang Istri.
Sedangkan di surat Al Baqarah itu tingkatan infak....
jadi setelah menafkahi anak istri karena kewajiban seorang suami.
kalau kita mau berinfak urutannya yaitu orang tua diutamakan sebelum berinfak ke tempat lain...walau pun sebenarnya
Infak dan nafkah masuk ke dalam golongan sedekah juga.
يَسْــئَلُوْنَكَ مَا ذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَاۤ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَا لِدَيْنِ وَا لْاَ قْرَبِيْنَ وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنِ وَا بْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِ نَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
"Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan." Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 215)
Disebutkan dalam ayat ini urutan penerima infak...
1.orang tua (ortu suami dan ortu istri sama derajatnya)
2.kerabat
3.anak yatim
4.orang miskin
5.musafir atau orang yg sdg dalam perjalanan.
Di ayat tsb tidak diurutan
Orang tua
Lalu istri
Lalu anak
Dll
Karena memang anak dan istri kita sdh masuk di dalam kewajiban kita menafkahi mereka.
Wallohu a'lam bisshoab...
baca tafsir ibnu katsir dll...
memahami alquran bukan sekedar SETAUKU bla²
@@putrifatiha37 Muqatil bin Hayyan mengatakan: “Ayat ini berkenaan dengan nafkah tathawwu’ (sunnah).”
As-Suddi mengemukakan: “Nafkah ini telah dinasakh (dihapuskan) dengan zakat.”
Namun. hal ini masih perlu ditinjau kembali. Sedangkan makna ayat itu adalah, mereka bertanya kepadamu (Muhammad), bagaimana mereka harus berinfak? Demikian menurut pendapat Ibnu Abbas dan Mujahid.
Maka Allah menjelaskan hal itu dengan berfirman: qul maa anfaqtum min khairin fa lilwaalidaini wal aqrabiina wal yataamaa wal masaakiini wabnis sabiil (“Jawablah, apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.’”) Maksudnya, berikanlah infak kepada mereka.
Sebagaimana hal itu telah dijelaskan dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. bersabda: “Ibumu, bapakmu, saudara perempuanmu, saudara laki-lakimu, dan setelah itu orang-orang yang lebih dekat (dalam hubungan kekerabatan).” (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan al-Hakim)
Maimun bin Mahran membaca ayat ini kemudian berkata, “Inilah tempat penyaluran infak. Tidak disebutkan di dalam ayat itu, rebana, seruling, patung kayu, dan tirai-dinding (barang yang haram dan sia-sia.-pent.)
Setelah itu Allah berfirman: wa maa taf’aluu min khairin fa innallaaHa biHii ‘aliim (“Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Mahamengetahui.”) Maksudnya, Allah mengetahui kebaikan apa pun wujudnya, dan Dia akan membalas kebaikan kalian itu dengan pahala yang lebih besar, karena Allah tidak pernah mendhalimi seorang pun meski hanya sebesar dzarrah.
Ustadz juga manusia semisal salah itu wajar, kita perlu mengingat kan, ambil positifnya,kita harus berbakti sama ortu
Iya kaya nya keliru... Nafkah istri itu kewajiban suami walaupun suami miskin... Sementara ke orang tua jika si anak mampu... Infak sama nafkah beda... Nafkah itu wajib kalo infak jika mampu... Coba cek kajian ust kholid dan ust syafiq Basalamah... Beliau gamblang dengan tegas... Suami harus memuliakan dan menafkahi 100% istri nya dan anak anak nya
sayah sedih
Ijin share
6 23:39
Menurut Ceramah ustad ini sebaiknya ustad jangan menikah biar polos ke orang tua anda..Krn istri dan anak anda juga menuntut kewajiban dari anda..memberi napkah .memberi tempat tinggal yg layak.memberi kesenangan kepada istri anda bila istri anda TDK merasa senang atas perbuatan anda kepada istri dan anak anda otomatis anda juga langsung masuk ke neraka jahanam..
Begini nih kalau ustadz sawah alias salafi Wahabi salah menempatkan ayat jadi gak nyambung.
Ada sedikit kekeliruan sama pak ustadz ini.
Di dalam surat Al Baqarah ayat 215
adalah tentang infak ....
Sedangkan kewajiban sama anak istri adalah bab nafaqoh atau nafkah.
Maka ada yg disebut nafkah lahir ada nafkah batin.
Jadi agak melenceng...
Karena setelah ijab kobul seorang istri bukan tanggung jawab lagi orang tuanya.
Jadi kewajiban seorang suami memberi nafkah.
Disebutkan dalam hadits
H.R Bukhari dan Muslim, yakni
"Apapun yang engkau berikan berupa nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala hingga sesuai makanan yang engkau masukkan ke mulut istrimu."
Dalam hadis tersebut, apa dan berapa saja nafkah yang diberikan keluarga oleh suami akan menjadi pahala baginya termasuk bentuk makanan yang dimasukkan ke mulut sang Istri.
Sedangkan di surat Al Baqarah itu tingkatan infak....
jadi setelah menafkahi anak istri karena kewajiban seorang suami.
kalau kita mau berinfak urutannya yaitu orang tua diutamakan sebelum berinfak ke tempat lain...walau pun sebenarnya
Infak dan nafkah masuk ke dalam golongan sedekah juga.
يَسْــئَلُوْنَكَ مَا ذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَاۤ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَا لِدَيْنِ وَا لْاَ قْرَبِيْنَ وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنِ وَا بْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِ نَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ
"Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan." Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 215)
Disebutkan dalam ayat ini urutan penerima infak...
1.orang tua (ortu suami dan ortu istri sama derajatnya)
2.kerabat
3.anak yatim
4.orang miskin
5.musafir atau orang yg sdg dalam perjalanan.
Di ayat tsb tidak diurutan
Orang tua
Lalu istri
Lalu anak
Dll
Karena memang anak dan istri kita sdh masuk di dalam kewajiban kita menafkahi mereka.
Wallohu a'lam bisshoab...
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
bagaimana kalau orang tua sudah meninggal???
Penjelasannya jelas...maksud ustad, jangan hanya mementingkan istri tapi ke orangtua dinomorduakan...tetap ortu no. Satu dan istri tetap mendapatkan haknya. Jangan langsung memvonis ustad salah....apalagi mencap ustad dgn sebutan yg tidak baik...apakah ilmu anda lebih tinggi dari ilmu ustad?? Ambil baiknya dan hikmahnya...
Allah...
Zaswctbynmk
astagfirullah ya alllah..
serak suara mu...
Pak ustad mau nanya ne, apa hukumannya bagi anak yg sudah tau orang tua kandungnya tapi tidak mau mengakuinya, apa hukuman di dunia yg di dapat bagi org yg merubah nazab.
tetap dosa besar
situhan ALLAH Baru dibuat oleh Kaum Kristen pada Tahun 35 M.... Tuhan Kaum Muslimin adalah ILLAHI Bukan situhan ALLAH SWT ... Sembahan Kaum Muslimin adalah ALLAHU , Bukan situhan ALLAH SWT ..... Tidak pernah Agama dari Tuhan yg punya Tuhan yg bernama ALLAH ... Hanya Kaum Kristen Saja yg menuhankan dan menyembah situhan ALLAH SWT... Tidak pernah Al qur'an Mengakui keberadaan situhan ALLAH SWT itu, walaupun Satu Ayat.... Semua orang yg menuhankan situhan ALLAH itu Akan menjadi Bahan Bakar Api Neraka... Hanya jajahan Perancis, Belanda dan Inggrus saja yg menuhankan situhan ALLAH itu.
nafkah sama infak beda pak. mangkanya dalam surat itu disebut orang tua, kerabat, anak yatim tidak ada istri soalnya itu infak gak wajib
Qur'an nya engga salah , tapi cara menafsirkan nya yang salah , yo maaf aku mah orang bodoh, tapi al-baqarah 215 tentang infak bukan nafkah ,bedakan infak dan nafkah, dahulukan istri karna kewajiban suami , ijab qobul berat tad , yo pie cara nafsir nya ko begitu 🫣 ridho nya anak laki laki masih pada ibu nya , semisal ibu kita sakit , kita sebagai anak laki laki harus mengurusi nya , apabila ibu kita susah anak laki laki harus membantu nya , kondisi apapun ibu kita anak laki laki harus mementing kan ibu nya , apabila mendesak membutuhkan keuangan , anak laki laki memang masih milik ibu nya , tapi harus berdiskusi juga dengan istri klo masalah nafkah...dikira ijab qabul laki enteng apa tad 😄, jadi nafsir nya bukan nafkah kita harus di berikan kepada ibu juga tad , 😌 bukan orang tua aja di 215 , fakir miskin, anak yatim juga ada di dalam 215.. jadi cara penafsiran ustad ini dahulukan juga fakir miskin dan anak yatim , ketimbang istri dan anak 😄 loh jadi makin ngawur 😩Jangan bikin banyak janda napa tad 😂 dah lah nafkahi istri dulu , klo mau ngasih ada uang diskusi dengan istri , tapi klo keutama,an dalam ketaatan , dahulukan ibu bukan istri . Jelas??
Anak jaman skrg ustad gara2 istri ngusir orang tuanya
ceramah yg mengadu domba...antara orng tua dan istri...
kamu pilih anak atau istri...
Apakah ustad ini bermanhaj salaf?
Biasa ajalah
Subhanallah