5 hal yg wajib kalian harus tau ga diajarkan di sekolah ataupun kuliah 1. Kalian harus berani untuk melakukan kesalahan,dan belajar dari kesalahan 2.belajar cari pekerjaan dan kesempatan (menjilat) 3.uang kamu harus bisa ngatyr uang 4.kemampuan bersosialisasi,kalian sukses berawal dari orang lain 5.mengontrol emosi
Kalo menurut aku, bukan berani melakukan kesalahan. Krn trkadang orang belum tentu belajar dari kesalahannya sendiri. Tapi bisa jadi dari kesalahan orang lain dan sekitarnya. Dan mungkin tidak sedikit orang. Yang sudah salah bukannya belajar, tapi malah mengulang kesalahan yang sama, bahkan malah membuat kesalahan baru. Tapi lebih tepatnya jangan takut salah jadi kalo salah kita bisa belajar lagi utk lebih baik dan melakukan PMPK (pemecahan masalah dan pengambilan keputusan).mencari akar masalahnya kenapa bisa salah. Review, lalu buat opsi2 apa yang harus dilakukan. Maaf ya, ini hanya pendapat saja.trmksh
satu lagi yg tidak diajarkan disekolah adalah cara merawat badan kita, kita harus mengerti cara memperlakukan anggota badan kita dengan baik, agar kedepan tidak mendatangkan masalah.
Waktu sd dn smp salah ngerjain soal selalu ada pembahasan tiap soal dr guru Jd salah pun gak papa kan bisa didibetulkan kata guru sd dn smpku Begitu masuk sma kesalahan adalah haram Nilai jelek dipermalukan gak pernah bahas soal setelah ujian Seremnya sma negri adik ku sekolah dn sd negri deket rumah tipe gurunya tipe guru paling gw benci Males ngajar , suka ngejek murid kalo salah atau nilai jelek Cok nilai 80 remidi , itu malah ningkatin bocah buat lbh milih nyontek demi nilai bagus Gw kaget bocil tetangga nangis karna ikut remidi gw tanya nilainya 80
"Guru terbaik adalah pengalaman hidup" -Ali bin Abi Thalib Beruntungnya aku sebagai muslim karna punya role model dalam sejarahnya dan dengerin video ini sampe habis. Thank u, bang!
Wah, kita sama :). Karena bapak Ali bin abi thalib tuh nama kelas ku kan. Jadi kata² beliau selalu kita gunakan di kelas. Sungguh julukan beliau sangat cocok untuk beliau. Yaitu Babul ilmu(pintu ilmu) , atau cendikiawan(orang pintar) :)
Gila sih ini video. Harus viral mestinya untuk upgrade SDM warga Wakanda. Asli gw ngalamin banget dalam hidup, bukan dari sekolah. Kebetulan emang sekolah gw juga ga tinggi, cuma sampe SMU. Tapi dari kekuarangan akademis itu gw berinvestasi pada ilmu pengetahuan dengan cara banyak baca buku, ikuti workshop bisnis berbayar karena isi pesertanya akan jauh berbeda dengan yang gratisan. Sekalian itu juga bagian dari memperluas jaringan bisnis dan masuk ke level para pebisnis yang memang dominan berani ambil risiko meski harus "kecebur: dalam beragam kesalahan seperti ketipu partner, salah ambil keputusan, serta buruk kelola keuangan, itu bagian yang ga bisa terpisahkan dari kehidupan dunia usaha. Dan memang dari kesalahan-kesalahan itu jika kita ambil pelajaran dan perbaiki maka jalan menuju kesuksesan dan kekayaan akan lebih mudah. Thanks berat ko Raymond. Salute
Yang paling utama adalah lingkungan keluarga , karena doctrine yang paling berpengaruh adalah didikan dari orang tua , mulai dari bayi sampai remaja , peran dari orang tua sangat penting
Tapi kita bisa kok untuk tidak mengikuti hanya iyain aja, tapi tetap kita lakukan sesuatu yg kita inginkan. Setidaknya kita menjadi yg pertama utk melakukan perubahan dilingkungan keluarga, kuncinya kt harus keluar dlu dari zona nyaman
Salah satu sekolah swasta di Surabaya (SKG) ada pelajaran Life Skill. Di mapel ini siswa dididik & dilatih untuk bisa decision making, mengelola keuangan, buat laporan keuangan pribadi, manajemen emosi, ada bab yang bekerja sama dengan BK juga tentang kesehatan mental, kepribadian, belajar survive di alam, & hal lain yang berguna buat kehidupan siswa.Tapi bener sih, yang kayak gini nggak banyak. Dan cuma anak² dengan kondisi finansial tertentu yang bisa dapetin pembelajaran holistik gini.
Ini bener2, 5 dasar basic minimum life skill yang memang harus wajib kudu musti dimilikin oleh banyak manusia kalo mau survive + berkembang di dunia ini. without it, lu bakal jadi orang yang ignorant, stupid, arrogant, full of pride, high ego and/or selfish. uda banyak gua liat orang yang2 bahkan dari kelima ini bener2 ga ada semuanya, dan exhausting bgt hidup sama orang yang begitu. and kalo uda belajar 5 basic life skills ini, baru deh kembangin masing2 point ke arah yang lebih luas dan bermanfaat lagi + skill2 lainnya. Goodluck to all of us!!!!
1. Belajar dari kesalahan 2. Analisa masalah ( ambil resiko) 3. Kasih pertanyaan sulit ke diri sendiri 4. Ambil pelajaran nya dan praktekkan ke resiko selanjutnya 5. Review perkembangan
3:07 konsepnya sama kayak belajar main sepeda saat kecil. ga mau ambil resiko buat jatoh, gabakal pernah bisa main sepeda dengan bener dan memperbaiki cara dalam bermain sepeda tersebut.
Point nomer 3 relate banget. Orang pinter kadang cuma pinter di teori belum tentu di realita. Mungkin terlalu banyak belajar, kurang bersosialisasi. Apalagi lulusan sekolah akselerasi, rata2 susah berbaur ketika masuk kuliah. Paling miris ketika orang2 cumlaude masuk dunia kerja lalu owner kantor tidak melihat itu. Mental langsung hancur, ego langsung meluap2.
Seinget gw, di lembar ujian sekolah selalu ditulis "pilihlah jawaban yg tepat/benar" gak pernah ditulis "jangan pilih jawaban yg salah". Jd sebenernya sekolah gak pernah ngelarang membuat kesalahan, hanya membiasakan kita utk memilih kebenaran dan bersikap hati². Karena yg namanya bikin kesalahan, gak perlu diajarin di sekolahpun manusia itu tempatnya salah 😂
😂haha benar juga ya....,makanya kalo kita diajarkan untuk selalu benar maka kita akan cenderung merasa takut salah dengan hal hal baru.contohnya karya baru,pemikiran baru,dan keinginan mencoba hal baru seperti mencari uang/usaha/bisnis menjadi ketakutan akan kegagalan/kesalahan
Parahnya " pilihlah jawaban yg tepat/benar ", kita dituntut hrus perfect. Jadi yg takut salah jawab ( tidak tepat/benar ) , akan membuatnya semakin binggung. Mungkin itu pointnya
@@waypr743 gak ada yg nuntut harus perfect juga, kan ada nilai minimal utk lulus ujian, misalnya jika bisa menjawab benar 60% akan lulus, maka melakukan kesalahan 40% akan tetap dianggap berhasil. Siswa yg malas belajar (gak berilmu) cenderung lbh takut gagal lulus drpd siswa yg rajin belajar. Sama dlm kehidupan nyata, org² yg malas belajar (gak berilmu) cenderung takut mengambil resiko dibanding org yg mau belajar. Entah belajar dari kesuksesan/kegagalan org lain atau diri sendiri, yg penting mau belajar. Jd sebenarnya sekolah sudah mengajarkan dasar² menghadapi kehidupan nyata sblm siswa keluar sekolah
Tapi anak manusia ga tumbuh kembang di skolah aja, di lingkungan luar sekolah juga. Dan lingkungan luar atau masyarakat juga mengajarkannya jangan buat salah/gagal, kalo gagal/salah maka anda akan digunjingkan. Seumur2 saya hidup masih lbh takut lambe turah tetangga dibandingkan nilai jelek dari sekolah. 😂
@@iancsachannel maka jangan menggunakan kalimat " pilihan jawaban yg tepat/benar ". Jika sudah tau tepat dan benar tidak akan ada nilai 60% dan 40%. Dari soal memilih saja sudah harus disuruh benar, karena tidak tau jadinya ya bimbang. Dicontoh lain, karena tidak tau, jadi takut salah dan tidak mengambil sebuah action.
terstruktur sih, yang paling jadi PR itu kolaborasi antar kementerian yang kompak. karena biar pendidikan sekolah maksimal harus ada andil keluarga yang besar juga. kerjasama sekolah dan orangtua itu penting.
Ada kasus yg saya amati ketika bersama siswa magang yg terdiri atas dua kelompok siswa dari dua sekolah yg berbeda. Kelompok pertama dari sekolah berbasis asrama, siswanya aktif, keingintahuan tinggi, bahkan diluar waktu aktif mereka. Yg kedua kelompok sekolah umum, gak produktif, skill rendah, tanggung jawab minim, secara mentalitas kerja gak kepake.
9:26 buang jgn melakukan kesalahan, belajar bngkit dr kesalahan 9:37 fokus cari kerja, kesempatan 9:50 manag uang 10:11 berinteraksi secara sosial 10:22 emotional intelegant
Keren bang, tapi banyak profesi gak boleh ada kesalahan dan kelalaian, contoh supir kesalahan resiko mati, militer dalam berperang dan dalam bidang teknik lain. Mungkin dalam segi ekonomi dan bisnis kalo salah dan gagal bisa coba lagi, itu menurut pendapat saya.
beruntungnya di usia 23 sudah berproses mempelajari itu semua. dan semua aspek yg disebutkan tadi akan selalu kita pelajari sampai mati, sebab seiring berjalannya waktu, ada begitu banyak hal yg pasti berubah.
Di dunia pendidikan sekarang dikenal KURIKULUM MERDEKA, nah di sana jg ada istilah P5 yang memang melakukan kegiatan pembelajaran berbasis proyek. Dikatakan berbasis projek harusnya yang dinilai adalah projeknya kn? Nah di sini ada 3 aspek utama penilaian, yaitu konten (seberapa dalam siswa memahami konten yang disampaikan, proses (di sinilah poin utama penilaian yang ditekankan yaitu selama pengerjaan, di sini jugalah dimensi P5 mengambil perannya menjadi suatu indikator, dan produk (tentu saja produk yang dihasilkan bukan seberapa mewah). Namun guru-guru saat ini masih terpenjara dalam dogma "ganti menteri ganti kurikulum" yang memang tidak dapat dipungkiri bahwa kurikulum seolah hanya pengadministrasian yang dibolak-balik. Namun setelah saya lihat di lapangan, guru-guru hanya kurang memahami istilah-istilah baru yang dimuat dalam kumer ini. Namun jika disampaikan, merekalah yang paling mengerti cara mengeksekusinya. Oh iya, dalam P5 inilah juga diperkenalkan berbagai 6 dimensi yang perlu diterapkan serta sangat relevan dengan tuntutan saat ini. CMIIW
divideo ini ada 1 yang kurang, berpikir kritis, karena critical thinking itu yang harus di bentuk baru semua skill2 lain ga perlu diajari, tapi bisa otodidak..
No. 1-3 setuju banget buat dikembangkan di dunia pendidikan kita, dan Fyi buat no. 4 dan 5 sekarang sedang dikembangkan dengan adanya mata kuliah pembelajaran sosial emosional yang ada di PPG. Dan itu step yang bagus karena kemdikbud udah sadar akan pentingnya keterampilan sosial emosional. 4 Komponen KSE juga dijelaskan dengan detail yang lebih praktis pada praktek pembelajaran. Salah satu metode yang digunakan adalah pembelajaran praktik langsung, ada juga metode dalam mengatur emosi diri peserta didik, pemecahan masalah, dan pengaturan motivasi agar belajar dapat bermakna. Dan mungkin step ini kedepannya yang bakal bawa perubahan baik bagi masyarakat. Sekian, semoga selalu ditingkatkan lagi perkembangan dan kualitas pendidikan di negeri kita.
Just sharing ..... No.1 kuatir bisa saja disalah tafsirkan jadi kebiasaan membuat kesalahan. Karena berpikir membuat kesalahan adalah hal yg wajar dan lumrah. Disuruh bener aja banyak yg masih membuat kesalahan. Apalagi mindsetnya bahwa membuat kesalahan adalah hal yang sepele dan oke oke saja. Kira2 lebih banyak yang bikin kesalahan gak ya ? Yang ideal adalah memahami atau belajar mengenal apa itu kesalahan dan bagaimana mengatasinya dan bagaimana berdamai dengan kesalahan yang terjadi.
Selain ilmu yang dishare kali ini, Peran orang tua dengan ilmu "Parenting" Juga harus ikut serta untuk melengkapi ilmu ilmu tersebut. Dan guru dengan mitos mitosnya yang bikin murid sulit untuk maju perlu dicerdaskan juga. Jangan cerdas karena syarat Gaji PNS naik.
Kalau bapaknya presiden akan lbh mudah sukses daripada bapaknya tukang mebel. Meskipun cuma jual martabak atau pisang keju, kesuksesan sudah menunggu setidaknya dalam periode 10 tahun
Bersyukurlah dengan kesalahan.. Karena kesalahan kita jadi pribadi yg berkualitas. Untuk para atasan, ortu, guru : kalo org ngelakuin kesalahan sesekali jgn heboh kaya ada bom atom jannnnn*ukkk. ambil sikap yg baik dengan ilmu, kesalahan bisa diperbaiki. Sebodoh" Ny manusia g mungkin ngelakuin kesalahan sama ber××
Jika sekolah tidak mengajarkan ini. Maka aku sendiri sebagai calon guru BK yg akan mengajarinya. Kasih saran teman2 apa yang perlu aku lakukan untuk memulai step awal mengajarinya.
Tergantung anak² nya sih masalahnya kayak gimana sama kemauan mereka sama sesuai in sifat mereka, contoh klo ada anak yg diikuti dengan kegagalan, support dia dn yg paling penting klo menghadapi kegagalan "terus bangkit walaupun 1 jt kegagalan sekalipun"
School owner here. You've pointed out correctly that most schools are still teaching industrial-age values (eg: memorising, remembering facts etc). I guess the reason why most schools do not teach is that there's a lack of teachers who know how to teach these stuff. Even if you can teach, the evaluation of these skills is very challenging. Simply put, it's a chicken and egg problem. :)
jangan salah memahami,, mas raymond ada kalanya benar,, tapi ada sisi yang kurang berkenan bagi saya. Saya bisa membaca dan menulis dari sekolah... tanpa sekolah saya gak bisa dagang gak bisa main digital marketing.. namun dunia sekarang berubah dengan sangat cepat... semua tergantung pada diri kita bagaimana cara membaca dan menganalisa kebutuhan dunia sekarang. Pada dasarnya jangan menyalahin sekolah... karena yang diajarkan di sekolah merupakan dasar dasar sebuuah ilmu.. selebihnya kita kembangkan sendiri.
gua bangga sekolah sma gua dulu sempet ngajarin cara bikin cv gimana dan contoh cv masa depan untuk kerja memang ga diajarin semacam social skill atau cara handle interview, because its true that some of the points mentioned in the video itu memang HARUS kita alami di hidup kita. i actually learned emotional control in religion studies in high school too. semua poin yang dikatakan kak ray itu betul, dan aku setuju. but the most important of all things, LU HARUS INGIN TAHU DAN SELALU PUNYA KEINGINAN BELAJAR.
Ehm ini juga life skill. Dasarnya pertama dan mendasar adalah miliki KEBERANIAN. ada 5 hal keberanian yang musti kita miliki : 1. Berani melakukan hal2 baik dan atau benar meskipun sulit. 2. Berani berkata tidak untk ajakan yang salah 3. Berani berbeda di tengah arus mayoritas yang salah 4. Berani mengikuti kata hati yang benar meskipun tersisih karenanya 5.berani nersikap ramah dan bersahabat kepada semua orang. Penjelasannya panjang... lakukan. InsyaAllah anda tumbuh menjadi pribadi yg matang dan kuat
saya guru semua sudah kami sampaikan secara lisan maupun tulisan dalam bentuk tagihan tugas atau hanya diskusi. Sekarang kurikulum merdeka berbasis projek Setiap projek pasti akan ada kesalahan dan kita luruskan Sekolah kejuruan selalu memerikan pengalaman kerja langsung di semester tertentu .. dan itu kesempatan untuk menemukan real life Mengatur uang sudah dimulai sejak mereka belajar Matpel PKWU hingga bisa menghasilkan keuntungan setiap projek yang dibuat Interaksi sosial itu selalu ada pembelajaran kelompok. Semua siswa belajar menerima dan diterima dalam lingkungan dan berdampak satu sama lain. Emosional intelegensi sedang dikembangkan dalam pembelajaran karakter menggunakan dimensi Pancasila .. yang kita sebut projek penguatan profil pelajar Pancasila. Dimana mereka diasah agar memiliki kemampuan mandiri, kreatif, kuat berani dsb ... See Anda tidak bergerak di dunia pendidikan. Lakukan reset dengan benar. Agar datanya valid
Pembelajaran kelompok? semenjak ada kurikulum merdeka saya selalu dpt tugas kerja kelompok mulu,gk pernah tuh seminggu bebas dari tgs kerja kelompok..pinter kagak capek dan gk ada waktu fresh iyaa 🤣🤣🤣
Di kumer skg, life skill itu diajarkan secara eksplisit dalam project penguatan profil pelajar pancasila. Klo dl zaman saya sekolah, life skill itu diajarkan secara implisit, secara tdk lgsg dlm berorganisasi, dlm penyelesaian tugas2 kelompok, observasi ke masyarakat dll.
@@alfhifauzan4307 betul sekali, bahkan terkesan dipaksakan, kami guru2 tenaga teknis dilapangan belum banyak diberikan bimtek atau workshop ttg kumer ini. Idealnya, tujuannya mmg sangat bagus namun mslh hasil, byk faktor penunjang. Intinya, kumer lebih ke character building, menyiapkan generasi penerus yg siap dgn segala resiko hidup dimasa depan.
Ilmu yang (paling berguna) disekolah saat sudah kerja 1. Agama 2. B.Inggris 3. Computer 4. Matematika Udah itu aja, apapun bidang pekerjaan nya pasti butuh itu
Gue pernah ingat kata dosen gw pas tamat kuliah dulu, beliau pernah bilang "pintar secara akademis aja tidak akan cukup, kita harus pintar" dalam kehidupan, ini gw dengar pas awal semester 1 kuliah, blm ngerti artinya, tapi ketika seiring berjalannya waktu gw paham😊, semua terjawab di video ini, thank motivator😊
Boleh dan tidak apa2 salah dalam mengambil sebuah keputusan dll, yang gak boleh itu melakukan kesalahan yang sama. Harus bisa belajar dari setiap kegagalan dan kesalahan
Jujur gue salah satu korban sistem pola pikir org tua yg kolot bang Dimana waktu kecil dan waktu sekolah gue selalu di diskriminasi harus fokus hanya sekolah sekolah sekolah, harus belajar belajar dan belajar, gak boleh fokus sama yg lain dan tidak ada pengajaran life skills sama sekali Alhasil. Ketika lulus gue harus survive sendiri gmn caranya hidup dengan bangun life skills sendiri... Bahkan sampai harus bhong ke orgtua demi bisa bangun life skills
Yang diajarkan disekolah adalah kemampuan menganalisis, berpikir kritis dan logis, menarik dan mengelolah informasi. Kemampuan anda membangun life skills secara tidak langsung krn kemampuan berpikir anda yg sudah diasa sebelumnya. Kalau orang ga lulus SD membangun life skill seperti cara anda belajar life skill, kira2 butuh proses yang sama atau beda?
Yang diajarkan disekolah adalah kemampuan menganalisis, berpikir kritis dan logis, menarik dan mengelolah informasi. Bayangkan anda adalah mentor kursus, workshop dan training, lalu pesertanya adalah orang2 yang ga lulus SD. Apakah akan sama teknik yang anda pakai jika pesertanya adalah lulusan SMA, diploma dan S1?
ko, aku senang bgt nonton video ini terutama untuk pembahasan emotional intelligence. jujur ko, aku adalah salah satu orang yang susah untuk mengontrol emosi ditempat kerja. Di kantor aku sering banget nangis dan baper karena perkataan atasanku yang kalau ngomel dan ngomong omongannya tuh tajem bgt sampe bikin aku nangis. Kalau sudah baper nangis, emosi semua campur aduk jadi satu, aku jadi susah fokus kerja. Tetapi memang besoknya atasan ku sifatnya balik lagi seperti biasa. Tapi kadang kalau lagi badmood, atau aku melakukan kesalahan, atasanku akan memarahiku semakin menjadi - jadi dan aku benar2 susah mengontrol emosi ku. Akhirnya sekarang aku juga jadi mental sickness karena atasanku. Aku jadi trauma ko. Kadang kalau ga dikantor pun, misal weekend aku jadi keingat perlakuan atasanku. Jadi nangis, sedih sendiri, dan sakit hati banget rasanya. Rasanya ga tau lagi harus gimana. Tapi aku harap ko raymond banyak bahas juga gimana cara mengelola mental dan emosi apalagi bagi yang kerja dikantor seperti ku. Aku sampe mikir apa harusnya aku ke psikiater. Karena rasanya kek parah gitu
Gua udah mau setgh abad gini umur , segala mcm usaha udah dilakuin kagak ada yg berhasil,jatuh, terpuruk, bangkit lg, berjuang lg, bgt trs, hikmah yg gua dp buat gua sdr.. Gua seorang pejuang hidup, mandiri dan tahan banting, hingga sampai dittk gua gak peduli lg, mau berhasil apa gk gua akan trs berjuang utk hdp gua dan anak gua. Gua singel mom 2 anak. Gua seorang pejuang
Bersyukur banget bisa dapat ilmu ilmu ini setelah terjun di dunia Bisnis. Di umur 24-26 baru dapet ilmu seperti ini. Terimakasih Bang Raymond dkk yg suka bahas ilmu seperti ini ..
Aku dosen di universitas indonesia, binus dan bbrp kampus besar terkemuka lain di indonesia, plus ak juga praktisi chief makeup untuk film layar lebar. Dan aku setuju banget dengan semua point yang kamu kasih disini. Diluar materi ak sll sisipkan bbrp point yg km blng td di dlm perkuliahan. N menurut ak komunikasi itu no 1 paling penting.
tambahan di sekolah kita hanya di ajarkan mencari jawaban yang benar, disiplin, dan mengikuti arahan dan perintah dari guru cuman ternyata semua itu tidak cukup dulunya saya merasakan kalau sekolah itu hanya kewajiban kita saat anak sampai remaja kemudian saat mulai dewasa dan memasuki dunia kerja, setiap kerja itu hanya kewajiban padahal saat kerja kita hanya mencari pendapatan untuk bertahan hidup dan kalau mau untuk berkembang kita butuh skill dari apa yang bisa kita ingin pelajari, sayangnya saat sekolah dulu juga kita tidak pernah di beritahu kalau selama perjalanan dan pengalaman hidup itu sebuah pelajaran dan kadang kita sulit memutuskan sesuatu itu karena kita selalu takut untuk salah jadi padahal pilih saja maka kita akan tahu setelah nya, apapun pengalaman mu pelajari lah kalau tidak tahu cari tahu, sayangnya juga di sekolah gue gak pernah berpikir kritis dan terlalu naif sehingga di dunia kerja kukira semua orang itu baik tapi ternyata salah.
Nah betul banget ngap,sekolah tuh yg gw rasain,kita ini diajarkan untuk menjadi pekerja,bukan yg menciptakan lapangan kerja,gw sendiri ngerasa berat sekali ngambil keputusan untuk keluar dari perusahaan tempat gw kerja.karena rasa takut akan tidak bisanya terpenuhi kebutuhan sehari hari akibat tidak bekerja di perusahaan tersebut.tapi akhirnya gw nekat sendiri karena lingkungan kerja yg toxic.dan ternyata dunia luar lebih asik dibanding perusahaan dengan rekan kerja yg toxic.malahan gw bisa banyak karya yg bisa ngasilin cuan😂😂😂
@@archieadibahamizan708 itu dia kita di sekolah tidak pernah di ajarkan gimana berpikir kritis, bertindak apa yang menurut kita lebih baik dan sulit memutuskan apa pilihan yang baik dan yang ada mana pilihan yang benar itu saja. herannya asli dulu entah kenapa gak pernah berpikir kenapa saya harus sekolah ? langsung sama bro gue juga sekarang terjebak di pekerjaan yang tidak menyenangkan oleh saya tapi karena tanggungan takut banget untuk keluar dari zona nyaman
Bokap gw sering bilang jago bersosial itu salah satu yang membuat dia mendapatkan banyak proyek. Andalan dia adalah bisa bahasa banyak daerah dan ramah, apalagi ketemu orang daerah yang sukses di perantauan. Biasanya baru sebentar udah keliatan seperti kenalan padahal baru ketemu hanya dari cuman pakai bahasa daerah doang. Anehnya saat gw coba, banyak yang sadar logat bukan dari daerah mereka.
Terimakasih bang atas ilmunya, aku berharap sih abang bisa menjadi bagian di menteri pendidikan, dan bisa merubah mindset sekolahan di Indonesia, aamiin yra Ikut senang kemarin abang bertemu pak jokowi dan ngobrol dengan beliau
jd inget guru gembul nge bahas pendidikan. ketika ide2 & cara mengajar guru milenial dihantam sm guru2 dgn pemikiran yg kolot dan tidak mau dikritik. ditambah calon guru tidak diajarkan cara mendidik, tp cara membuat administrasi yg tebalnya bisa 1 rim tiap tahunnya
Wih ini bener bgt! Pernah ngajar di sekolah. Disuruh siapin admin yang njlimet. Disuruh bikin sendiri format dengan info detail sampe misal dikerjakan dengan sempurna, tak ada waktu bersosialisasi buat gurunya sendiri. Padahal kerjaan guuu harus bikin tes, bikin soal2 latihan, nilai kerjaan siswa, bikin rencana ngajar biar anaknya tertarik (kalo jadwal padat, pikiran stress gimana bisa kreatif?🤣) hal yang mustahil dipenuhi. Maka saya hanya lakukan yang saya bisa saja, berikan yang terbaik buat siswa, kalo mau dipecat, boleh saja. Kan udah liat hasil murid2nya bagaimana. Maka, seorang guru harusnya, mengajar pengalaman hidup, baik kesalahan yang telah dijalan I dan belajar rendah hati belajar hal2 baru lagi dan menularkan ke murid2nya dengan penuh kasih seperti Sang Guru Agung, yang memberi contoh hidup dan memberi hidup, tanpa harap kembali.
Sekolah terlalu singkat untuk menanamkan sisi EQ dan SQ yg hanya dari jam 7 mpe siang. Jadi tugas sekolah hanya menggenjot IQ. Yang 2 sisanya biarkan masing2 bagi tugas menjadi tugas utama keluarga dan masyarakat di mana ia hidup dan berinteraksi. Sekolah hanya menyediakan dan menanam benih2 EQ dan SQ karena keterbatasan tadi. Pendidikan yg utama tetap ada di dlm keluarga. Sekolah ibarat hanya sepotong lain dr sebuah bulatan pizza.
Klo orang tua murid pendidikan nya rendah, sulit untuk anak mendapatkan pendidikan yg utama dari keluarga, makanya saya setuju sistem pendidikan sekolah juga harus ada perubahan untuk membentuk budaya masyarakat yg bagus. Perasaan banyak orang dewasa yg seperti anak kecil, kalau mereka semua diajarkan pendidikann yg bagus di sekolah (Klo orang tua si murid tidak bisa) mereka akan terus belajar untuk membentuk masyarakat yg maju.
Tapi orang tua kan kemampuan parentingnya beda2. Ada yg bahkan ga sadar kalau mereka tuh sebenarnya menelantarkan anaknya dari sisi pendidikan soft skill, biarin aja gitu ditempa sama kehidupan. Dan ga semua bisa survive, ada yg lemot gatau harus ngapain, ada yg otaknya encer "oh gw tau ini harus ngapain". Lama2 ini parenting harus ada sertifikatnya jd kalo ga ada sertifikat jgn punya anak 😂
Ga setuju. Banyak juga keluarga bodoh di Indonesia, dalam arti yang ga pantes punya anak tapi memaksakan untuk punya anak, akhirnya anaknya ga jadi apa-apa, mentok jadi maling. SQ dan EQ bisa di dapat lewat pengalaman masing-masing individu lewat cara kasih tanggung jawab untuk membangun bisnis atau mengerjakan suatu proyek kecil dengan syarat jangan rugi, minimal BEP
@@muhyusu22 termasuk Orang Kaya yg Koruptor mending gak usah punya anak, Maling uang Negara anaknya paling sama, yng Pengusaha suka suap juga sama Anaknya Jadi tukang Suap.... Sama Saja tidak tau artinya hidup berbangsa dan bernegara membuat negara jadi maju... Mending gak usah pada beranak🤣
Kesalahan dari sekolah tuh berorientasi pada hasil daripada proses, yang penting nilai bagus, yang penting lulus, dll. Jd nya banyak yg ngelakuin apa aja yg penting hasilnya bagus. Kesannya malah brainwash, seenak jidat ngasih tekanan terutama klo yg lain hasilnya bagus tp kita sendirian jelek sendiri.
Aku tahun ini ikut program Kampus Mengajar angkatan 6. Seblum ngikut ini tuh, aku anaknya malas banget di kampus dan ga ada pengalaman sama sekali. Lalu saat aku dengar ada tawaran ikut paduan suara dan bisa mendapatkan uang katanya, aku mencoba ikut. Sebenarnya aku malas ikut kek gitu, karena banyak teman kelasku yang malas ikutan kek gitu juga. Aku nih tipe anak yang ikut2 temen, jadi kalo temen ga ngikut itu ya aku kek gitu juga😅Kebetulan juga saat itu aku lagi ngumpulin uang untuk membeli laptop sebelum mulai skripsi. Dan setelah aku mendapatkan uang dari kegiatan padus itu, aku jadi sadar "oh untung aku ngikut kegiatan ini, Alhamdulillah aku bisa nambah uang untuk beli laptop" Dari situ aku bertekad kalo ada kesempatan lagi untuk mendapatkan uang, walau sekecil apapun dan harus keluar dari zona nyaman aku tetap akan ambil itu. Hingga aku dengar ada tawaran ikut program Kampus Mengajar dan benefitnya adalah mendapatkan uang saku 1,2jt tiap bulan. Disitu ku coba ikutan. Aku mencoba ambil resiko yang besar, karena tidak banyak mata kuliah di Kampus ku yang bisa di konversi. Sekaligus lagi2 aku malas keluar dari zona nyaman ku. Tapi kalo ngikut kegiatan itu aku dapat pengalaman baru, sekaligus dapat uang saku untuk membeli laptop. Alhasil ya udah seperti di awal sebelumnya, coba dulu dan jalanin aja. Eh pas sudah terjun beneran ke sekolah penugasan, bener2 banyak ilmu yang ku dapatkan di sana. Dan bener aja, aku mendapatkan uang saku tiap bulan. Kek untung aku keluar dari zona nyaman dengan ikut Kampus Mengajar, jadi dapat pembelajaran langsung di lapangan sekaligus dapat uang juga. Ini pun bakal jadi bekal aku sebelum lulus kuliah
Ini yg aku ajarin ke anakq.. krn aku cukup kaget saat besar.. sampe aku memutuskan anakq home skul.. krn pendidikan kita terlalu fokus sm materi.. bukan menjadi manusia yg hidup berkepanjangan.. kesehatan pola makanan itu g dpt juga d sekolah
bersyukur saya mendapat edukasi ini ketika masih sekolah, dan saya bisa lebih sadar dan bisa lebih paham apa yang sebenarnya yang harus di pelajari ketika masa sekolah. terima kasih atas ilmunya
Ya walaupun ada unsur endorsenya enggak separah channel 1 persen mereka bikin konten edukasi itu tujuannya udah ga pure edukasi kaya dulu, sekarang cuma buat ngiklanin endorse jadi penontonnya kaya digiring buat download apa yg diendorse mereka, miris sih mungkin karena itu channel udah gede jadi mereka star sindrom gw ga tahu, tapi ya semoga si raymond ga ngalamin star sindrom karena sayang sih nanti daftar channel edukasi bahasa Indonesia gw berkurang
@@Shandra-dz8ph bang raymond dasarnya pengusaha bro, udah financially okelah kalo dibilang dan konten edukasi dia kek sampingan, kalo satu persen itu foundernya mahasiswa aktivis butuh uang jadi ya ga heran kenapa kontennya satu persen lebih biased karena ya dia butuh cuan
Kalau saya belajar skill dari ekstrakurikuler karna dsana d ajarkan berorganisasi, belajar memimpin, mengambil keputusan, menyelesaikan masalah, juga membentuk kecerdasan emosional, membentuk mental dan karakter kita. Saya alami sampai d dunia kerja pelajaran dari ekskul yg justru kepake...
Memang sistem pendidikan kita sudah salah jalur, ga nyambung dengan dunia kerja. Coba pikir dari SD - SMA bahkan sampai kuliah apa yg sdh kita pelajari cuma sedikit yg berguna bagi kehidupan kita.
Thanks a lot ko, setuju bgt karena hal2 ini harus kita pelajarin diluar sekolah, dan ini terpengaruh juga berdasarkan background keluarga, sosial, dan diri sendiri pastinya.
Emotional intelligence, hal yang merubah pola hidupku.. dari dulu gampang marah karena hal yang sepele dan gampang ambil keputusan yang terbilang bodoh karena emosi, meskipun kita ikhlas kalo gk dikendalikan terhubung langsung ke nguras energi mental. Untuk sekarang saya selalu jujur kalo lagi marah namun dengan catatan selalu bersikap tenang sambil meredakan hal itu
Dulu kita TDK bisa baca, di ajarin di sekolah, dulu kita TDK bisa ngitung di ajarin di sekolah, di sekolah kita di ajarin untuk jujur berakhlak yg baik, di sekolah kita di ajari banyak hal .. Terima kasih para guru..
melihat poin satu, mungkin sifat naluriah manusia untuk menghindari kesalahan dan risiko di masa awal manusia hidup, salah pilih ambil makanan di alam saja bisa berujung kematian di abad pertengahan, yang mayoritas hidup sebagai pelayan/serf, salah dalam bekerja anda bisa disiksa atau dibunuh di masa perang yang tidak terlalu jauh dari sekarang, berbuat kesalahan bisa merenggut nyawa sendiri dan teman seperjuangan lainnya beruntungnya kita bisa hidup di era dimana kesalahan bisa dipelajari langsung dan ada kesempatan memperbaiki manusia purba mempelajari suatu makanan beracun menunggu ada manusia lain yang mencoba dan keracunan
bang raymond anda masih muda, sekolahan tidak salah dalam mengajarkan anak didiknya, hal yang anda sampaikan itu benar adanya, tetapi masing masing mempunyai progressnya, semakin dia dewasa anak anak akan mengerti apa yang kamu ajarkan ini, di sekolah belum saatnya mereka paham akan hal itu. Seperti analoginya bermain catur, bila disekolah catur kita hanya diajarkan teori pembukaan middle game dan end game, tetapi di pertandingan baru kita bisa paham akan strategy dan how to win, tidak semua diajarkan disekolah, semua akan kembali ke pengalaman pengalaman yang akan mendidik anak tersebut menjadi tangguh dikemudian hari.
Apakah harus keadaan yang mendidik kita .apakah guru yang harus menidik kita sebelum keadaan? Menurut ku sih ka . mending di ajarkan dulu karna ilmu itu penting apapun ilmunya. "Kalau menurut gw sih mending di ajarin dulu Ama guru daripada keadaan yang akan mengajarkan kita .nanti kita jadi setres'"
Nggak masuk bang analogy nya Umur nggak berpengaruh, buktinya banyak bocil dah jadi master catur lewat bimbingan mentor. Ilmu nggak harus dari pengalaman sendiri. "life is too short to learn from your own mistakes"
Sklh itu smua bidang pelajaran gk pnting. Yg penting teman. Mkny klo sklh yg org2 kaya psti tmnnya kaya2 dan bs jdi tmn bisnis klo suatu saat kita dewasa. Mkny d Amerika kulia yg paling bagus adlah harvard. Itu rata2 yg lulusan harvard adlh elin musk. Jeff bezos. Zuckerberg mkny klo pngn jdi pebisnis sukses kuliah la di harvard krena dsana bnyk teman yg prestige. Saya yakin lulus dri sana pasti bs jdi sukses. Trs kuliah di sna juga di ajari rahasia2 bisnis
pas bngt ak nonton Chanel ini. Mindset ku jdi berubah setelah nonton ini yg awalnya selalu berfikir" jangan pernah membuat kesalahan sekecil apapun" dan hal itu sangat melekat di pikiran aku dan bikin aku tersiksa jg sampe kewalahan, krn apa setiap melakukan suatu kesalahan aku suka sampe depresi tanpa berfikir gimana cara / solusi untuk bisa memperbaiki dan cara untuk bangkit kembali. Dan mulai sekarang gak akan pernah berfikir seperti begitu lagi , krnm apa gaes setiap kesalahan itu banyak sekali mengajarkan kita untuk bersikap dan berfikir lebih baik lagi
Setuju Bro Raymond. Saya sudah keliling cari sekolah untuk anak bilangnya sudah pakai kurikulum merdeka tapi mau masuk sekolah harus ditest dulu. Kalau gak sesuai standard sekolah gak bisa masuk. Sekolah cuma mau terima murid yang sesuai standard mereka agar nama sekolahnya baik tetap menjadi sekolah favorit. Murid-murid harus menghabiskan banyak waktunya Les ini itu untuk memenuhi angka angka standard sekolah. Sementara ilmu yang dibutuhkan untuk bekal anak kelak di kehidupan nyata kurang mendapat perhatian.
Karena ada akreditasi sekolah mgkin mom makanya pakai tes2an. Alhamdulillah sklh SD anakku pdhl swasta yg favorit tp g pk tes, cuma dftr online saja. Aq aja smp kaget kok. Soalnya dkt rmh jg ada sekolah swasta tp pakai tes ini itu.
Sejatinya sekolah itu melatih anak muridnya untuk terbiasa berpikir, mengingat, dan ilmu pengetahuan dasar, sosialisasi, etika dan agama, emang sistemnya ada yg salah, tapi sekolah berhasil membuat lulusannya pandai berpikir. Makanya ada pribahasa yg berbunyi "sekolahlah kamu sampai kamu mengerti kalau kamu sudah dibodohi sekolah, dan sekolah gagal membodohi kamu" Artinya 1 kita emang sudah diniatkan untuk dibikin bodoh sama yg bikin sistem sekolahan. 2 kamu paham akan niat sekolah(artinya sudah bisa mikir) untuk membodohi kami 3 sebab kamu menjadi manusia yg bisa memikir, maka tujuan sekolah membodohi kamu itu menjadi gagal, karna kamu ternyata pandai berpikir. Tapi, tidak serta merta dg sekolah semua permasalahan selsai, sebab permasalah berikutnya yg memberi soal bukan guru lagi, tapi yg punya skenario kehidupan, tantangannya juah lebih sulit, dan banyak juga yg gagal, dan berhenti untuk bangkit. Itu sudah beda tingkatan, bukan salah sekolah lagi.
Anak SMP, SMA, Universitas jaman now sekarang manja-manja bnget njir. Punya adek udah Univeritas ternama, kalau disuruh susahnya minta ampun, gak ada tata krama buat hormati yg lebih tua. Pokoknya gak ada etika dah
Pas udah dewasa & kerja, apa yg disampein di video ini relate semua dan bener2 ini yg gw harapkan gw tau selama masa sekolah, bukan cm masalah akademis, tp life skills, krn di jaman skrg, pengetahuan itu gampang bgt didapetin, teknologi ada di genggaman kita, tp manner, attitude, life skill & decision making itu gabisa diajarin pake teknologi, harus dr pengalaman atau orang2 terdekat
Pembahasan ini mengingatkan saya dengan beerbagai pengalaman sepanjang kegiatan, dan kerasa sejak SMA bahkan sampai saat ini. Manajemen risiko itu menjadi hal penting, sekaligus belajar dari pengalaman. Ya kurang lebih begitu
Sebenarnya semua itu jg ada kaitan dgn keluarga gk 100% dari sekolah, bagaimana kehidupan keluarga jg mempengaruhi. 1) Jgn ambil kesalahan. Prlu diingat jg, tiap ada kesalahan hrs ad tanggung jwb, & tgg jwb bth modal/dukungan. Krn msh sekolah, dukungan paling bsr psti dr keluarga. 2) Mencari kesempatan kerja. Pasti lngkah paling mudah&awal adlh dari keluarga 3) Pengetahuan ttg uang. Berawal dr uang saku dr keluarga & brlanjut seterusnya 4) Interaksi sosial. Trbiasa ngobrol dulu dg keluarga 5) Kecerdasan emosional. Bagaimana awalnya keluarga menanggapi keadaan anaknya, itu sgt menentukan Klo bs judulnya ditambah, jd "hal prioritas yg diajarkan kepada anak"
Hadir menyimak. Terima kasih ko Raymond sudah menyajikan edukasi dalam bentuk video yg sangat singkat tapi bisa sekeren ini. Poin-poinnya sangat relevan dan penting untuk kita aplikasikan dan pelajari. Salam sehat selalu!
Sekolah di SMA MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN DI MAGELANG.. Setiap hari Sabtu ada pelajaran lifeskill yang sangat beragam dan bisa dipilih oleh siswa. Sangat bermanfaat untuk siswa setelah lulus sekolah.
Thanks ko sudah lebih jelas memaparkan ttg ini, sadar nggak sadar memang gw belajar banyak tentang itu semua di Luar pendidikan formal. Dan I hope generasi muda banyak belajar ttg ini. Btw gw udah share ke adik" gw. Sekali lagi thanks before buat penjelasan sederhana dan mudah dimengeri. God bless.
Yesss.. make mistake Saya ngajar les matematika anak smp, mungkin pelajaran kelas 3 yg mulai rumit seperti persamaan kuadrat ga mereka pakai nanti.. tapi selalu saya kasih latihan soal dan saya bilang "salah gapapa, malahan kalau sekarang salah biasanya keingat terus salahnya dimana, nanti ujian bisa benar" Saya terinspirasi metode seperti ini ketika diajarin nyetir sama kakak, waktu berhenti ga diingetin nginjak kopling dan akhirnya mesin mati, katanya sengaja ga diingetin biar nanti inget terus karena pernah salah dan tau salahnya dimana.
meanwhile client2 pada ga punya sebagian dari skill2 itu semua : - mau langsung sempurna tanpa kesalahan (projek langsung 1 hari kelar langsung sempurna) - ga bisa ngontrol emosi (langsung lempar2 barang ke muka, main kasar ) - ga bisa sosialisasi (ga bisa dan ga mau menyampaikan apa yg dia pengen, maunya vendor bisa baca isi pikirannya)
Tanpa kita sadari dengan kita mencontek di sekolah entah saat mengerjakan tugas atau ujian itu sdh termasuk kita takut mengambil resiko dan tidak berani untuk mengakui kesalahan kita
sekolah itu ga sia sia, yang sia sia itu pas sekolah dan ga belajar apa apa. yang sekolah cuma buat duduk, catet, ujian, ketawa ketiwi, asal asalan ikut ekskul/klub/org tanpa tau apa yang harus dilakuin stelah sekolah
factos, salah satunya cara bikin CV yg baik, tips interview, negosiasi skill, semuanya gw dapat dengan ikut workshop dan sumber lainnya. Hal yg gk bisa di dapet klo gk dicari. Gw dulu sebelum kerja suka tanya sana-sini sama orang yg punya pengalaman kerja, biar pas kerja gw gk bikin kesalahan, tapi pada akhirnya jalan hidup orang beda2, dan perbedaan zaman juga akan berpengaruh, pada akhirmya gw tetep bkin kesalaha. Intinya pengalaman itu penting juga dan jangan takut salah 👍🏻 Nikamti hidup ini
kalo kata tung desem waringin, skill yg tidak diajarkan di sekolah : kecerdasan finansial cara mengatur keuangan, cara belajar, cara menyontek yg positif, cara berpikir yg positif, cara mengambil keputusan di era revolusi industri 4.0, dll
Betul banget bang Raymond, Begitupun di dunia saham saat ini harus terus belajar dari kesalahan... karena kesalahan itu bisa jadi pembelajaran yg berharga.😊 Tetap ambil resiko dg Risk Management yg terukur😊
Faktanya banyak guru yg mengajarkan jangan takut salah. Salah itu hal biasa. Bahkan ada oknum guru yg mengajarkan kerja itu harus cepat biarpun salah yg penting ngumpulin tugas. Dari situ saya berfikir berarti ini guru ngajarin asal asalan ke muridnya. Justru guru itu seharusnya mengajarkan klo benar begini klo salah begitu. Biar bisa membedakan benar dan salah. Klo gk diajarkan keduanya mana tau hasilnya seperti apa🤣
Di Poin pertama, kesalahan bukan harus dicari. Tapi setiap proses pasti akan selalu ada kesalahan dan tugas kita mencari solusi dari kesalahan tersebut dan dan mencegah kesalahan tersebut terulang kembali. Jangan pernah takut mencoba, membuat kesalahan, dan mengalami kegagalan. Karena dari kesalahan dan kegagalan merupakan tonggak utama keberhasilan asal pantang menyerah dan terus belajar.
Setuju banget sama koko ganteng ini. 5 life skills ini penting banget benernya untuk diajarin d sekolah. Dan saya juga kecewa sama sistem pendidikan yg sekarang. Dan solusinya emang mau ga mau harus belajar sendiri. Akan lebih baik klo keluarga bener2 paham life skills ini (sayangnya keluarga yg paham2 biasanya org2 yg atas/kaya saja). Tapi dengan ko raymond bikin vid ini, saya yg ga kaya jadi tau dan lebih paham. Jadi bisa ajarin anak2 saya life skills ini. Thank you ko. Sukses selalu semoga berkah ilmu yg diberikan
Tapi ini "kelas ketrampilan hidup." boleh juga masuk kurikulum 1 jam seminggu, sebagai kelas *_wajib pilihan_* untuk sekolah mengadakan. Mungkin lebih ke kelas 5-6, 8 dan 11. 🤔🫤 Life is about escape and survive/ revive.
Diantara yang gw g sampe pikirin ada 1 yang gw bener bener kepikiran,cari kerja kek gimana ya?udh ada bakat tpi mau kerja apa?cari kerja tuh kek gimana?
Sekolah mengajarkan manusia menjadi "Domba" Coba diliat korban2 investasi bodong di Indonesia, brp banyak yg lulusan S1 & S2 Lalu konglomerat2 sukses, pendidikan terakhir mrk apa he he he
Ada di sekolah adeku pernah kejadian ini, tapi aku ga sebutin sekolah nya. 1. Temen sekelas adekku, cuman perkara duduk di bangku kosong, di panggil masa sama securitynya terus di bawa ke kesiswaan 2. Di suruh jual produk minuman seharga 30k biar dapat nilai, kalau ga kejual nanti suruh buat makalah 3. Ga punya jas (padahal udah beli jasnya tapi belum di kasih sama pihak sekolah) terus anak yang di periksa belum ada jas kena pembinaan 4. Udah bayar spp 250k dan udah dapet kwitansinya sama pihak TU bilang belum bayar, sampe bapaku harus bayar dua kali dan iklasin 250k sebelumnya yang di anggap ga di bayar Mungkin ada masalah lain yang aku belum tau, karna kebetulan aku gak sekolah di situ.
Begitulah kehidupan, semestinya sekolah-sekolah teknik/kejuruan dari tingkat SLTP dibangkitkan kembali sebagaimana pada jaman kolonial Belanda, tentu dengan jurusan yang sesuai dengan Sumber Daya Alam yang tersedia di setiap daerah dan kebutuhan saat ini serta yang akan datang. Kalau sudah ada penjurusan sejak tingkat SLTP, maka lulusanya tidak melulu harus mencari kerja, namun mampu menciptakan lapangan kerja setidaknya untuk kerja diri sendiri.
Skrg sekolah udah ga kaya dulu dpt nilai jelek ga bisa diperbaikin. Skrg ada namanya REMEDIAL, jd kl nilai dibawah standard boleh diulang terus sampai minimal sesuai standard atau lebih.
hrd ku sempat bilang "kenapa anak sekarang lama dan susah ambil keputusan" aku jawab "karena banyak juga dari kita yg saat achive gadihargai dan saat salah dimaki-maki tanpa adanya support buat bangkit" :)
Saya boleh tambahin, kocaknya ada banyak orang yang bilang duh knp yah negara kita gk maju maju, yaa tanpa sadar mereka telah menjadi salah satu penyebab negara ini gk maju, ya salah satunya kayak contoh di atas.
5 hal yg wajib kalian harus tau ga diajarkan di sekolah ataupun kuliah
1. Kalian harus berani untuk melakukan kesalahan,dan belajar dari kesalahan
2.belajar cari pekerjaan dan kesempatan (menjilat)
3.uang kamu harus bisa ngatyr uang
4.kemampuan bersosialisasi,kalian sukses berawal dari orang lain
5.mengontrol emosi
dann selama sekolah gua tuhh ga fokus ke 1 pun disini
Kalo menurut aku, bukan berani melakukan kesalahan. Krn trkadang orang belum tentu belajar dari kesalahannya sendiri. Tapi bisa jadi dari kesalahan orang lain dan sekitarnya. Dan mungkin tidak sedikit orang. Yang sudah salah bukannya belajar, tapi malah mengulang kesalahan yang sama, bahkan malah membuat kesalahan baru.
Tapi lebih tepatnya jangan takut salah
jadi kalo salah kita bisa belajar lagi utk lebih baik dan melakukan PMPK (pemecahan masalah dan pengambilan keputusan).mencari akar masalahnya kenapa bisa salah. Review, lalu buat opsi2 apa yang harus dilakukan.
Maaf ya, ini hanya pendapat saja.trmksh
Menjilat gimana maksudnya bang
satu lagi yg tidak diajarkan disekolah adalah cara merawat badan kita, kita harus mengerti cara memperlakukan anggota badan kita dengan baik, agar kedepan tidak mendatangkan masalah.
Waktu sd dn smp salah ngerjain soal selalu ada pembahasan tiap soal dr guru
Jd salah pun gak papa kan bisa didibetulkan kata guru sd dn smpku
Begitu masuk sma kesalahan adalah haram
Nilai jelek dipermalukan gak pernah bahas soal setelah ujian
Seremnya sma negri adik ku sekolah dn sd negri deket rumah tipe gurunya tipe guru paling gw benci
Males ngajar , suka ngejek murid kalo salah atau nilai jelek
Cok nilai 80 remidi , itu malah ningkatin bocah buat lbh milih nyontek demi nilai bagus
Gw kaget bocil tetangga nangis karna ikut remidi gw tanya nilainya 80
Jika sekolah tidak mengajarkan hal ini,maka saya beruntung bisa dapat ilmunya❤
Iya bener, tapi jarang juga orang yg ngamalin ilmunya ke orang lain. Makanya video ini dibuat
Disekolah sd gua ada mata pelajaran life skill
@@paracanthushepatus1547pasti sekolah swasta
@@paracanthushepatus1547contohnya apa di sekolahmu?
@@paracanthushepatus1547waw, contohnya apa bang?
"Guru terbaik adalah pengalaman hidup"
-Ali bin Abi Thalib
Beruntungnya aku sebagai muslim karna punya role model dalam sejarahnya dan dengerin video ini sampe habis.
Thank u, bang!
Pengalaman adlh guru terbaik untk smw manusia tanpa melht status dan ras dan agama!!
@@i.sitorusooiya tapi kata yg pertama terucap kan dari tokoh muslim
setujuu
Wah, kita sama :). Karena bapak Ali bin abi thalib tuh nama kelas ku kan. Jadi kata² beliau selalu kita gunakan di kelas. Sungguh julukan beliau sangat cocok untuk beliau. Yaitu Babul ilmu(pintu ilmu) , atau cendikiawan(orang pintar) :)
@@i.sitoruskok ngamok?
Gila sih ini video. Harus viral mestinya untuk upgrade SDM warga Wakanda. Asli gw ngalamin banget dalam hidup, bukan dari sekolah. Kebetulan emang sekolah gw juga ga tinggi, cuma sampe SMU. Tapi dari kekuarangan akademis itu gw berinvestasi pada ilmu pengetahuan dengan cara banyak baca buku, ikuti workshop bisnis berbayar karena isi pesertanya akan jauh berbeda dengan yang gratisan. Sekalian itu juga bagian dari memperluas jaringan bisnis dan masuk ke level para pebisnis yang memang dominan berani ambil risiko meski harus "kecebur: dalam beragam kesalahan seperti ketipu partner, salah ambil keputusan, serta buruk kelola keuangan, itu bagian yang ga bisa terpisahkan dari kehidupan dunia usaha. Dan memang dari kesalahan-kesalahan itu jika kita ambil pelajaran dan perbaiki maka jalan menuju kesuksesan dan kekayaan akan lebih mudah. Thanks berat ko Raymond. Salute
Setuju banget... Dan org yg kriteria seperti gambaran di atas persentase nya sedikit.
Yang paling utama adalah lingkungan keluarga , karena doctrine yang paling berpengaruh adalah didikan dari orang tua , mulai dari bayi sampai remaja , peran dari orang tua sangat penting
Tapi kita bisa kok untuk tidak mengikuti hanya iyain aja, tapi tetap kita lakukan sesuatu yg kita inginkan. Setidaknya kita menjadi yg pertama utk melakukan perubahan dilingkungan keluarga, kuncinya kt harus keluar dlu dari zona nyaman
Ibuku yg ngasi contoh budgeting dan melarang berhutang
Bener banget bro
Salah satu sekolah swasta di Surabaya (SKG) ada pelajaran Life Skill. Di mapel ini siswa dididik & dilatih untuk bisa decision making, mengelola keuangan, buat laporan keuangan pribadi, manajemen emosi, ada bab yang bekerja sama dengan BK juga tentang kesehatan mental, kepribadian, belajar survive di alam, & hal lain yang berguna buat kehidupan siswa.Tapi bener sih, yang kayak gini nggak banyak. Dan cuma anak² dengan kondisi finansial tertentu yang bisa dapetin pembelajaran holistik gini.
Kalo ada sekolah anti-mainstream kayak gini di Semarang saya di-info ya kak, mumpung anak saya masih 4 tahun😁
Info dong kalau ada sekolahan dari SD sampai kuliah dong daerah Jabodetabek.
Nama sekolah nya apa ya?
Kk boleh tau ini sekolahnya dmnaaa????apa nama sekolahnyaaaa???
Sekolah mana ini kak klo blh tau?
Ini bener2, 5 dasar basic minimum life skill yang memang harus wajib kudu musti dimilikin oleh banyak manusia kalo mau survive + berkembang di dunia ini. without it, lu bakal jadi orang yang ignorant, stupid, arrogant, full of pride, high ego and/or selfish. uda banyak gua liat orang yang2 bahkan dari kelima ini bener2 ga ada semuanya, dan exhausting bgt hidup sama orang yang begitu. and kalo uda belajar 5 basic life skills ini, baru deh kembangin masing2 point ke arah yang lebih luas dan bermanfaat lagi + skill2 lainnya. Goodluck to all of us!!!!
1. Belajar dari kesalahan
2. Analisa masalah ( ambil resiko)
3. Kasih pertanyaan sulit ke diri sendiri
4. Ambil pelajaran nya dan praktekkan ke resiko selanjutnya
5. Review perkembangan
3:07 konsepnya sama kayak belajar main sepeda saat kecil. ga mau ambil resiko buat jatoh, gabakal pernah bisa main sepeda dengan bener dan memperbaiki cara dalam bermain sepeda tersebut.
1. kemampuan belajar dan bangkit dari kesalahan
2. mencari kesempatan
3. manajemen uang, nabung, invest, hutang
4. sosialisasi
5. emosi kontrol
Point nomer 3 relate banget. Orang pinter kadang cuma pinter di teori belum tentu di realita. Mungkin terlalu banyak belajar, kurang bersosialisasi. Apalagi lulusan sekolah akselerasi, rata2 susah berbaur ketika masuk kuliah. Paling miris ketika orang2 cumlaude masuk dunia kerja lalu owner kantor tidak melihat itu. Mental langsung hancur, ego langsung meluap2.
Real,sya punya karyawan lulusan S1 tuk pengalaman kerja minim tetapi sya is oke,mungkin the next dia bisa kerja sesuai bidangnya
Seinget gw, di lembar ujian sekolah selalu ditulis "pilihlah jawaban yg tepat/benar" gak pernah ditulis "jangan pilih jawaban yg salah". Jd sebenernya sekolah gak pernah ngelarang membuat kesalahan, hanya membiasakan kita utk memilih kebenaran dan bersikap hati². Karena yg namanya bikin kesalahan, gak perlu diajarin di sekolahpun manusia itu tempatnya salah 😂
😂haha benar juga ya....,makanya kalo kita diajarkan untuk selalu benar maka kita akan cenderung merasa takut salah dengan hal hal baru.contohnya karya baru,pemikiran baru,dan keinginan mencoba hal baru seperti mencari uang/usaha/bisnis menjadi ketakutan akan kegagalan/kesalahan
Parahnya " pilihlah jawaban yg tepat/benar ", kita dituntut hrus perfect. Jadi yg takut salah jawab ( tidak tepat/benar ) , akan membuatnya semakin binggung. Mungkin itu pointnya
@@waypr743 gak ada yg nuntut harus perfect juga, kan ada nilai minimal utk lulus ujian, misalnya jika bisa menjawab benar 60% akan lulus, maka melakukan kesalahan 40% akan tetap dianggap berhasil. Siswa yg malas belajar (gak berilmu) cenderung lbh takut gagal lulus drpd siswa yg rajin belajar. Sama dlm kehidupan nyata, org² yg malas belajar (gak berilmu) cenderung takut mengambil resiko dibanding org yg mau belajar. Entah belajar dari kesuksesan/kegagalan org lain atau diri sendiri, yg penting mau belajar. Jd sebenarnya sekolah sudah mengajarkan dasar² menghadapi kehidupan nyata sblm siswa keluar sekolah
Tapi anak manusia ga tumbuh kembang di skolah aja, di lingkungan luar sekolah juga. Dan lingkungan luar atau masyarakat juga mengajarkannya jangan buat salah/gagal, kalo gagal/salah maka anda akan digunjingkan. Seumur2 saya hidup masih lbh takut lambe turah tetangga dibandingkan nilai jelek dari sekolah. 😂
@@iancsachannel maka jangan menggunakan kalimat " pilihan jawaban yg tepat/benar ". Jika sudah tau tepat dan benar tidak akan ada nilai 60% dan 40%. Dari soal memilih saja sudah harus disuruh benar, karena tidak tau jadinya ya bimbang. Dicontoh lain, karena tidak tau, jadi takut salah dan tidak mengambil sebuah action.
terstruktur sih, yang paling jadi PR itu kolaborasi antar kementerian yang kompak. karena biar pendidikan sekolah maksimal harus ada andil keluarga yang besar juga. kerjasama sekolah dan orangtua itu penting.
Ada kasus yg saya amati ketika bersama siswa magang yg terdiri atas dua kelompok siswa dari dua sekolah yg berbeda. Kelompok pertama dari sekolah berbasis asrama, siswanya aktif, keingintahuan tinggi, bahkan diluar waktu aktif mereka.
Yg kedua kelompok sekolah umum, gak produktif, skill rendah, tanggung jawab minim, secara mentalitas kerja gak kepake.
9:26 buang jgn melakukan kesalahan, belajar bngkit dr kesalahan
9:37 fokus cari kerja, kesempatan
9:50 manag uang
10:11 berinteraksi secara sosial
10:22 emotional intelegant
Thank 👍
Sedikit tambahan di 9.37, .yaitu fokus skill cara2 mencari kerja
Satu lagi menurut gue self development, bagaimana kita sebenarnya harus diajarkan untuk menemukan jati diri kita masing-masing
Keren bang, tapi banyak profesi gak boleh ada kesalahan dan kelalaian, contoh supir kesalahan resiko mati, militer dalam berperang dan dalam bidang teknik lain. Mungkin dalam segi ekonomi dan bisnis kalo salah dan gagal bisa coba lagi, itu menurut pendapat saya.
beruntungnya di usia 23 sudah berproses mempelajari itu semua. dan semua aspek yg disebutkan tadi akan selalu kita pelajari sampai mati, sebab seiring berjalannya waktu, ada begitu banyak hal yg pasti berubah.
anda beruntung
Di dunia pendidikan sekarang dikenal KURIKULUM MERDEKA, nah di sana jg ada istilah P5 yang memang melakukan kegiatan pembelajaran berbasis proyek. Dikatakan berbasis projek harusnya yang dinilai adalah projeknya kn? Nah di sini ada 3 aspek utama penilaian, yaitu konten (seberapa dalam siswa memahami konten yang disampaikan, proses (di sinilah poin utama penilaian yang ditekankan yaitu selama pengerjaan, di sini jugalah dimensi P5 mengambil perannya menjadi suatu indikator, dan produk (tentu saja produk yang dihasilkan bukan seberapa mewah). Namun guru-guru saat ini masih terpenjara dalam dogma "ganti menteri ganti kurikulum" yang memang tidak dapat dipungkiri bahwa kurikulum seolah hanya pengadministrasian yang dibolak-balik. Namun setelah saya lihat di lapangan, guru-guru hanya kurang memahami istilah-istilah baru yang dimuat dalam kumer ini. Namun jika disampaikan, merekalah yang paling mengerti cara mengeksekusinya. Oh iya, dalam P5 inilah juga diperkenalkan berbagai 6 dimensi yang perlu diterapkan serta sangat relevan dengan tuntutan saat ini. CMIIW
"Jika kita tidak bisa mengatur uang,uang yang bakal mengatur hidup kita."
divideo ini ada 1 yang kurang, berpikir kritis, karena critical thinking itu yang harus di bentuk baru semua skill2 lain ga perlu diajari, tapi bisa otodidak..
No. 1-3 setuju banget buat dikembangkan di dunia pendidikan kita, dan Fyi buat no. 4 dan 5 sekarang sedang dikembangkan dengan adanya mata kuliah pembelajaran sosial emosional yang ada di PPG. Dan itu step yang bagus karena kemdikbud udah sadar akan pentingnya keterampilan sosial emosional. 4 Komponen KSE juga dijelaskan dengan detail yang lebih praktis pada praktek pembelajaran. Salah satu metode yang digunakan adalah pembelajaran praktik langsung, ada juga metode dalam mengatur emosi diri peserta didik, pemecahan masalah, dan pengaturan motivasi agar belajar dapat bermakna.
Dan mungkin step ini kedepannya yang bakal bawa perubahan baik bagi masyarakat.
Sekian, semoga selalu ditingkatkan lagi perkembangan dan kualitas pendidikan di negeri kita.
Just sharing ..... No.1 kuatir bisa saja disalah tafsirkan jadi kebiasaan membuat kesalahan. Karena berpikir membuat kesalahan adalah hal yg wajar dan lumrah. Disuruh bener aja banyak yg masih membuat kesalahan. Apalagi mindsetnya bahwa membuat kesalahan adalah hal yang sepele dan oke oke saja. Kira2 lebih banyak yang bikin kesalahan gak ya ?
Yang ideal adalah memahami atau belajar mengenal apa itu kesalahan dan bagaimana mengatasinya dan bagaimana berdamai dengan kesalahan yang terjadi.
Selain ilmu yang dishare kali ini, Peran orang tua dengan ilmu "Parenting" Juga harus ikut serta untuk melengkapi ilmu ilmu tersebut. Dan guru dengan mitos mitosnya yang bikin murid sulit untuk maju perlu dicerdaskan juga. Jangan cerdas karena syarat Gaji PNS naik.
Kalau bapaknya presiden akan lbh mudah sukses daripada bapaknya tukang mebel. Meskipun cuma jual martabak atau pisang keju, kesuksesan sudah menunggu setidaknya dalam periode 10 tahun
Bersyukurlah dengan kesalahan.. Karena kesalahan kita jadi pribadi yg berkualitas.
Untuk para atasan, ortu, guru : kalo org ngelakuin kesalahan sesekali jgn heboh kaya ada bom atom jannnnn*ukkk.
ambil sikap yg baik dengan ilmu, kesalahan bisa diperbaiki. Sebodoh" Ny manusia g mungkin ngelakuin kesalahan sama ber××
Jika sekolah tidak mengajarkan ini. Maka aku sendiri sebagai calon guru BK yg akan mengajarinya. Kasih saran teman2 apa yang perlu aku lakukan untuk memulai step awal mengajarinya.
ya awal yg bagus ttg menpersiapkan hidup,bk nya ditingkat sekolah yg mana dulu
Tergantung anak² nya sih masalahnya kayak gimana sama kemauan mereka sama sesuai in sifat mereka, contoh klo ada anak yg diikuti dengan kegagalan, support dia dn yg paling penting klo menghadapi kegagalan "terus bangkit walaupun 1 jt kegagalan sekalipun"
Membuktikan apa yg di ucapkan
Ajarkan tata krama. Kejujuran. Disiplin dan tanggung jawab serta bersosialisasi. Dpt mandiri.
School owner here. You've pointed out correctly that most schools are still teaching industrial-age values (eg: memorising, remembering facts etc). I guess the reason why most schools do not teach is that there's a lack of teachers who know how to teach these stuff. Even if you can teach, the evaluation of these skills is very challenging. Simply put, it's a chicken and egg problem. :)
After the Students hear this out from their teacher be like:im feel lack at everything,(feeling burden on their shoulder)
Andddd too many student. Like one teacher for 100+ student, beside there's also some administration stuff that need to be done immediately
jangan salah memahami,, mas raymond ada kalanya benar,, tapi ada sisi yang kurang berkenan bagi saya. Saya bisa membaca dan menulis dari sekolah... tanpa sekolah saya gak bisa dagang gak bisa main digital marketing.. namun dunia sekarang berubah dengan sangat cepat... semua tergantung pada diri kita bagaimana cara membaca dan menganalisa kebutuhan dunia sekarang. Pada dasarnya jangan menyalahin sekolah... karena yang diajarkan di sekolah merupakan dasar dasar sebuuah ilmu.. selebihnya kita kembangkan sendiri.
gua bangga sekolah sma gua dulu sempet ngajarin cara bikin cv gimana dan contoh cv masa depan untuk kerja
memang ga diajarin semacam social skill atau cara handle interview, because its true that some of the points mentioned in the video itu memang HARUS kita alami di hidup kita. i actually learned emotional control in religion studies in high school too.
semua poin yang dikatakan kak ray itu betul, dan aku setuju. but the most important of all things,
LU HARUS INGIN TAHU DAN SELALU PUNYA KEINGINAN BELAJAR.
Ehm ini juga life skill. Dasarnya pertama dan mendasar adalah miliki KEBERANIAN. ada 5 hal keberanian yang musti kita miliki :
1. Berani melakukan hal2 baik dan atau benar meskipun sulit.
2. Berani berkata tidak untk ajakan yang salah
3. Berani berbeda di tengah arus mayoritas yang salah
4. Berani mengikuti kata hati yang benar meskipun tersisih karenanya
5.berani nersikap ramah dan bersahabat kepada semua orang.
Penjelasannya panjang... lakukan. InsyaAllah anda tumbuh menjadi pribadi yg matang dan kuat
saya guru semua sudah kami sampaikan secara lisan maupun tulisan dalam bentuk tagihan tugas atau hanya diskusi.
Sekarang kurikulum merdeka berbasis projek
Setiap projek pasti akan ada kesalahan dan kita luruskan
Sekolah kejuruan selalu memerikan pengalaman kerja langsung di semester tertentu .. dan itu kesempatan untuk menemukan real life
Mengatur uang sudah dimulai sejak mereka belajar Matpel PKWU hingga bisa menghasilkan keuntungan setiap projek yang dibuat
Interaksi sosial itu selalu ada pembelajaran kelompok. Semua siswa belajar menerima dan diterima dalam lingkungan dan berdampak satu sama lain.
Emosional intelegensi sedang dikembangkan dalam pembelajaran karakter menggunakan dimensi Pancasila .. yang kita sebut projek penguatan profil pelajar Pancasila. Dimana mereka diasah agar memiliki kemampuan mandiri, kreatif, kuat berani dsb ...
See
Anda tidak bergerak di dunia pendidikan. Lakukan reset dengan benar. Agar datanya valid
Mang eak? tapi kok sdm orang indo masih sama aja? knp gk ada perubahan 🤣🤣
Pembelajaran kelompok? semenjak ada kurikulum merdeka saya selalu dpt tugas kerja kelompok mulu,gk pernah tuh seminggu bebas dari tgs kerja kelompok..pinter kagak capek dan gk ada waktu fresh iyaa 🤣🤣🤣
1. Mengakui kesalahan
2. Keuangan
3. Menemukan kesempatan
4. Bersosilisasi di lingkungan sosial
5. Emosional control
Di kumer skg, life skill itu diajarkan secara eksplisit dalam project penguatan profil pelajar pancasila. Klo dl zaman saya sekolah, life skill itu diajarkan secara implisit, secara tdk lgsg dlm berorganisasi, dlm penyelesaian tugas2 kelompok, observasi ke masyarakat dll.
Setuju... Rasanya pingin ngomong "Raymond, kalo km jd ortu anak jaman skrg mungkin di video ini, km ngomongnya beda lagi"😂
Kumer masih fresh, mungkin karena itu belum jadi perhatian. Dan kelihatannya kumer itu masih meraba-raba, tapi semoga memang realisasinya sesuai
@@alfhifauzan4307 betul sekali, bahkan terkesan dipaksakan, kami guru2 tenaga teknis dilapangan belum banyak diberikan bimtek atau workshop ttg kumer ini. Idealnya, tujuannya mmg sangat bagus namun mslh hasil, byk faktor penunjang. Intinya, kumer lebih ke character building, menyiapkan generasi penerus yg siap dgn segala resiko hidup dimasa depan.
Ilmu yang (paling berguna) disekolah saat sudah kerja
1. Agama
2. B.Inggris
3. Computer
4. Matematika
Udah itu aja, apapun bidang pekerjaan nya pasti butuh itu
Gue pernah ingat kata dosen gw pas tamat kuliah dulu, beliau pernah bilang "pintar secara akademis aja tidak akan cukup, kita harus pintar" dalam kehidupan, ini gw dengar pas awal semester 1 kuliah, blm ngerti artinya, tapi ketika seiring berjalannya waktu gw paham😊, semua terjawab di video ini, thank motivator😊
Boleh dan tidak apa2 salah dalam mengambil sebuah keputusan dll, yang gak boleh itu melakukan kesalahan yang sama. Harus bisa belajar dari setiap kegagalan dan kesalahan
Jujur gue salah satu korban sistem pola pikir org tua yg kolot bang
Dimana waktu kecil dan waktu sekolah gue selalu di diskriminasi harus fokus hanya sekolah sekolah sekolah, harus belajar belajar dan belajar, gak boleh fokus sama yg lain dan tidak ada pengajaran life skills sama sekali
Alhasil. Ketika lulus gue harus survive sendiri gmn caranya hidup dengan bangun life skills sendiri... Bahkan sampai harus bhong ke orgtua demi bisa bangun life skills
Yang diajarkan disekolah adalah kemampuan menganalisis, berpikir kritis dan logis, menarik dan mengelolah informasi. Kemampuan anda membangun life skills secara tidak langsung krn kemampuan berpikir anda yg sudah diasa sebelumnya. Kalau orang ga lulus SD membangun life skill seperti cara anda belajar life skill, kira2 butuh proses yang sama atau beda?
Betul banget. Dipikir2 ilmu yang didapat dari kursus, workshop, dan training2 lebih kepake dibanding ilmu yang diajarin di sekolah
Yang diajarkan disekolah adalah kemampuan menganalisis, berpikir kritis dan logis, menarik dan mengelolah informasi. Bayangkan anda adalah mentor kursus, workshop dan training, lalu pesertanya adalah orang2 yang ga lulus SD. Apakah akan sama teknik yang anda pakai jika pesertanya adalah lulusan SMA, diploma dan S1?
ko, aku senang bgt nonton video ini terutama untuk pembahasan emotional intelligence.
jujur ko, aku adalah salah satu orang yang susah untuk mengontrol emosi ditempat kerja. Di kantor aku sering banget nangis dan baper karena perkataan atasanku yang kalau ngomel dan ngomong omongannya tuh tajem bgt sampe bikin aku nangis. Kalau sudah baper nangis, emosi semua campur aduk jadi satu, aku jadi susah fokus kerja. Tetapi memang besoknya atasan ku sifatnya balik lagi seperti biasa. Tapi kadang kalau lagi badmood, atau aku melakukan kesalahan, atasanku akan memarahiku semakin menjadi - jadi dan aku benar2 susah mengontrol emosi ku. Akhirnya sekarang aku juga jadi mental sickness karena atasanku. Aku jadi trauma ko. Kadang kalau ga dikantor pun, misal weekend aku jadi keingat perlakuan atasanku. Jadi nangis, sedih sendiri, dan sakit hati banget rasanya. Rasanya ga tau lagi harus gimana. Tapi aku harap ko raymond banyak bahas juga gimana cara mengelola mental dan emosi apalagi bagi yang kerja dikantor seperti ku. Aku sampe mikir apa harusnya aku ke psikiater. Karena rasanya kek parah gitu
Gua udah mau setgh abad gini umur , segala mcm usaha udah dilakuin kagak ada yg berhasil,jatuh, terpuruk, bangkit lg, berjuang lg, bgt trs, hikmah yg gua dp buat gua sdr.. Gua seorang pejuang hidup, mandiri dan tahan banting, hingga sampai dittk gua gak peduli lg, mau berhasil apa gk gua akan trs berjuang utk hdp gua dan anak gua. Gua singel mom 2 anak. Gua seorang pejuang
Bersyukur banget bisa dapat ilmu ilmu ini setelah terjun di dunia Bisnis.
Di umur 24-26 baru dapet ilmu seperti ini. Terimakasih Bang Raymond dkk yg suka bahas ilmu seperti ini ..
Aku dosen di universitas indonesia, binus dan bbrp kampus besar terkemuka lain di indonesia, plus ak juga praktisi chief makeup untuk film layar lebar. Dan aku setuju banget dengan semua point yang kamu kasih disini. Diluar materi ak sll sisipkan bbrp point yg km blng td di dlm perkuliahan. N menurut ak komunikasi itu no 1 paling penting.
tambahan di sekolah kita hanya di ajarkan mencari jawaban yang benar, disiplin, dan mengikuti arahan dan perintah dari guru cuman ternyata semua itu tidak cukup dulunya saya merasakan kalau sekolah itu hanya kewajiban kita saat anak sampai remaja kemudian saat mulai dewasa dan memasuki dunia kerja, setiap kerja itu hanya kewajiban padahal saat kerja kita hanya mencari pendapatan untuk bertahan hidup dan kalau mau untuk berkembang kita butuh skill dari apa yang bisa kita ingin pelajari, sayangnya saat sekolah dulu juga kita tidak pernah di beritahu kalau selama perjalanan dan pengalaman hidup itu sebuah pelajaran dan kadang kita sulit memutuskan sesuatu itu karena kita selalu takut untuk salah jadi padahal pilih saja maka kita akan tahu setelah nya, apapun pengalaman mu pelajari lah kalau tidak tahu cari tahu, sayangnya juga di sekolah gue gak pernah berpikir kritis dan terlalu naif sehingga di dunia kerja kukira semua orang itu baik tapi ternyata salah.
Nah betul banget ngap,sekolah tuh yg gw rasain,kita ini diajarkan untuk menjadi pekerja,bukan yg menciptakan lapangan kerja,gw sendiri ngerasa berat sekali ngambil keputusan untuk keluar dari perusahaan tempat gw kerja.karena rasa takut akan tidak bisanya terpenuhi kebutuhan sehari hari akibat tidak bekerja di perusahaan tersebut.tapi akhirnya gw nekat sendiri karena lingkungan kerja yg toxic.dan ternyata dunia luar lebih asik dibanding perusahaan dengan rekan kerja yg toxic.malahan gw bisa banyak karya yg bisa ngasilin cuan😂😂😂
@@archieadibahamizan708 itu dia kita di sekolah tidak pernah di ajarkan gimana berpikir kritis, bertindak apa yang menurut kita lebih baik dan sulit memutuskan apa pilihan yang baik dan yang ada mana pilihan yang benar itu saja. herannya asli dulu entah kenapa gak pernah berpikir kenapa saya harus sekolah ? langsung sama bro gue juga sekarang terjebak di pekerjaan yang tidak menyenangkan oleh saya tapi karena tanggungan takut banget untuk keluar dari zona nyaman
Bokap gw sering bilang jago bersosial itu salah satu yang membuat dia mendapatkan banyak proyek. Andalan dia adalah bisa bahasa banyak daerah dan ramah, apalagi ketemu orang daerah yang sukses di perantauan. Biasanya baru sebentar udah keliatan seperti kenalan padahal baru ketemu hanya dari cuman pakai bahasa daerah doang. Anehnya saat gw coba, banyak yang sadar logat bukan dari daerah mereka.
Bisa menerapkan Poin pertama.
Belajar dari kesalahan
karena tujuan manusia disekolahkan adalah untuk menciptakan tenaga kerja bagi para konglomerat di era industri dahulu
Terimakasih bang atas ilmunya, aku berharap sih abang bisa menjadi bagian di menteri pendidikan, dan bisa merubah mindset sekolahan di Indonesia, aamiin yra
Ikut senang kemarin abang bertemu pak jokowi dan ngobrol dengan beliau
Kak buka kelas tentang life skill dong. sebagai introvert saya butuh banget skill ini, mumpung masih muda juga 😊
jd inget guru gembul nge bahas pendidikan. ketika ide2 & cara mengajar guru milenial dihantam sm guru2 dgn pemikiran yg kolot dan tidak mau dikritik. ditambah calon guru tidak diajarkan cara mendidik, tp cara membuat administrasi yg tebalnya bisa 1 rim tiap tahunnya
Wih ini bener bgt! Pernah ngajar di sekolah. Disuruh siapin admin yang njlimet. Disuruh bikin sendiri format dengan info detail sampe misal dikerjakan dengan sempurna, tak ada waktu bersosialisasi buat gurunya sendiri. Padahal kerjaan guuu harus bikin tes, bikin soal2 latihan, nilai kerjaan siswa, bikin rencana ngajar biar anaknya tertarik (kalo jadwal padat, pikiran stress gimana bisa kreatif?🤣) hal yang mustahil dipenuhi. Maka saya hanya lakukan yang saya bisa saja, berikan yang terbaik buat siswa, kalo mau dipecat, boleh saja. Kan udah liat hasil murid2nya bagaimana. Maka, seorang guru harusnya, mengajar pengalaman hidup, baik kesalahan yang telah dijalan I dan belajar rendah hati belajar hal2 baru lagi dan menularkan ke murid2nya dengan penuh kasih seperti Sang Guru Agung, yang memberi contoh hidup dan memberi hidup, tanpa harap kembali.
Sekolah terlalu singkat untuk menanamkan sisi EQ dan SQ yg hanya dari jam 7 mpe siang. Jadi tugas sekolah hanya menggenjot IQ. Yang 2 sisanya biarkan masing2 bagi tugas menjadi tugas utama keluarga dan masyarakat di mana ia hidup dan berinteraksi. Sekolah hanya menyediakan dan menanam benih2 EQ dan SQ karena keterbatasan tadi. Pendidikan yg utama tetap ada di dlm keluarga. Sekolah ibarat hanya sepotong lain dr sebuah bulatan pizza.
Klo orang tua murid pendidikan nya rendah, sulit untuk anak mendapatkan pendidikan yg utama dari keluarga, makanya saya setuju sistem pendidikan sekolah juga harus ada perubahan untuk membentuk budaya masyarakat yg bagus. Perasaan banyak orang dewasa yg seperti anak kecil, kalau mereka semua diajarkan pendidikann yg bagus di sekolah (Klo orang tua si murid tidak bisa) mereka akan terus belajar untuk membentuk masyarakat yg maju.
bjir menggenjot 😅
Tapi orang tua kan kemampuan parentingnya beda2. Ada yg bahkan ga sadar kalau mereka tuh sebenarnya menelantarkan anaknya dari sisi pendidikan soft skill, biarin aja gitu ditempa sama kehidupan. Dan ga semua bisa survive, ada yg lemot gatau harus ngapain, ada yg otaknya encer "oh gw tau ini harus ngapain".
Lama2 ini parenting harus ada sertifikatnya jd kalo ga ada sertifikat jgn punya anak 😂
Ga setuju. Banyak juga keluarga bodoh di Indonesia, dalam arti yang ga pantes punya anak tapi memaksakan untuk punya anak, akhirnya anaknya ga jadi apa-apa, mentok jadi maling. SQ dan EQ bisa di dapat lewat pengalaman masing-masing individu lewat cara kasih tanggung jawab untuk membangun bisnis atau mengerjakan suatu proyek kecil dengan syarat jangan rugi, minimal BEP
@@muhyusu22 termasuk Orang Kaya yg Koruptor mending gak usah punya anak, Maling uang Negara anaknya paling sama, yng Pengusaha suka suap juga sama Anaknya Jadi tukang Suap.... Sama Saja tidak tau artinya hidup berbangsa dan bernegara membuat negara jadi maju... Mending gak usah pada beranak🤣
Kesalahan dari sekolah tuh berorientasi pada hasil daripada proses, yang penting nilai bagus, yang penting lulus, dll. Jd nya banyak yg ngelakuin apa aja yg penting hasilnya bagus. Kesannya malah brainwash, seenak jidat ngasih tekanan terutama klo yg lain hasilnya bagus tp kita sendirian jelek sendiri.
Diantara impianku adalah bermanfaat untuk pendidikan Indonesia.
suatu saat aku pasti bertemu dg Mas Raymond. Insya Allah
Aku tahun ini ikut program Kampus Mengajar angkatan 6. Seblum ngikut ini tuh, aku anaknya malas banget di kampus dan ga ada pengalaman sama sekali. Lalu saat aku dengar ada tawaran ikut paduan suara dan bisa mendapatkan uang katanya, aku mencoba ikut. Sebenarnya aku malas ikut kek gitu, karena banyak teman kelasku yang malas ikutan kek gitu juga. Aku nih tipe anak yang ikut2 temen, jadi kalo temen ga ngikut itu ya aku kek gitu juga😅Kebetulan juga saat itu aku lagi ngumpulin uang untuk membeli laptop sebelum mulai skripsi. Dan setelah aku mendapatkan uang dari kegiatan padus itu, aku jadi sadar "oh untung aku ngikut kegiatan ini, Alhamdulillah aku bisa nambah uang untuk beli laptop" Dari situ aku bertekad kalo ada kesempatan lagi untuk mendapatkan uang, walau sekecil apapun dan harus keluar dari zona nyaman aku tetap akan ambil itu. Hingga aku dengar ada tawaran ikut program Kampus Mengajar dan benefitnya adalah mendapatkan uang saku 1,2jt tiap bulan. Disitu ku coba ikutan. Aku mencoba ambil resiko yang besar, karena tidak banyak mata kuliah di Kampus ku yang bisa di konversi. Sekaligus lagi2 aku malas keluar dari zona nyaman ku. Tapi kalo ngikut kegiatan itu aku dapat pengalaman baru, sekaligus dapat uang saku untuk membeli laptop. Alhasil ya udah seperti di awal sebelumnya, coba dulu dan jalanin aja. Eh pas sudah terjun beneran ke sekolah penugasan, bener2 banyak ilmu yang ku dapatkan di sana. Dan bener aja, aku mendapatkan uang saku tiap bulan. Kek untung aku keluar dari zona nyaman dengan ikut Kampus Mengajar, jadi dapat pembelajaran langsung di lapangan sekaligus dapat uang juga. Ini pun bakal jadi bekal aku sebelum lulus kuliah
Ini yg aku ajarin ke anakq.. krn aku cukup kaget saat besar.. sampe aku memutuskan anakq home skul.. krn pendidikan kita terlalu fokus sm materi.. bukan menjadi manusia yg hidup berkepanjangan.. kesehatan pola makanan itu g dpt juga d sekolah
bersyukur saya mendapat edukasi ini ketika masih sekolah, dan saya bisa lebih sadar dan bisa lebih paham apa yang sebenarnya yang harus di pelajari ketika masa sekolah. terima kasih atas ilmunya
Ya walaupun ada unsur endorsenya enggak separah channel 1 persen mereka bikin konten edukasi itu tujuannya udah ga pure edukasi kaya dulu, sekarang cuma buat ngiklanin endorse jadi penontonnya kaya digiring buat download apa yg diendorse mereka, miris sih mungkin karena itu channel udah gede jadi mereka star sindrom gw ga tahu, tapi ya semoga si raymond ga ngalamin star sindrom karena sayang sih nanti daftar channel edukasi bahasa Indonesia gw berkurang
@@Shandra-dz8ph bang raymond dasarnya pengusaha bro, udah financially okelah kalo dibilang dan konten edukasi dia kek sampingan, kalo satu persen itu foundernya mahasiswa aktivis butuh uang jadi ya ga heran kenapa kontennya satu persen lebih biased karena ya dia butuh cuan
Jadi pilih pilihan ganda yg salah tar ya 😂
Yaudah keluar sekolah. Ngapain masih sekolah dekkk
@@ancientbattery biar pinter bang, gak kyak elu🙏
Kalau saya belajar skill dari ekstrakurikuler karna dsana d ajarkan berorganisasi, belajar memimpin, mengambil keputusan, menyelesaikan masalah, juga membentuk kecerdasan emosional, membentuk mental dan karakter kita. Saya alami sampai d dunia kerja pelajaran dari ekskul yg justru kepake...
Memang sistem pendidikan kita sudah salah jalur, ga nyambung dengan dunia kerja. Coba pikir dari SD - SMA bahkan sampai kuliah apa yg sdh kita pelajari cuma sedikit yg berguna bagi kehidupan kita.
Thanks a lot ko, setuju bgt karena hal2 ini harus kita pelajarin diluar sekolah, dan ini terpengaruh juga berdasarkan background keluarga, sosial, dan diri sendiri pastinya.
Emotional intelligence, hal yang merubah pola hidupku.. dari dulu gampang marah karena hal yang sepele dan gampang ambil keputusan yang terbilang bodoh karena emosi, meskipun kita ikhlas kalo gk dikendalikan terhubung langsung ke nguras energi mental. Untuk sekarang saya selalu jujur kalo lagi marah namun dengan catatan selalu bersikap tenang sambil meredakan hal itu
Bukan 99% sih gak di ajarin di sekolah malah menurut aku 100%, thanks bang, ilmunya, sukses🏆💪 selalu
Dulu kita TDK bisa baca, di ajarin di sekolah, dulu kita TDK bisa ngitung di ajarin di sekolah, di sekolah kita di ajarin untuk jujur berakhlak yg baik, di sekolah kita di ajari banyak hal ..
Terima kasih para guru..
Iya, sekarang anakku masuk sekolah udah pinter baca tulis hitung, karena sd gurunya gak ngajar calistung
Betul disekolah itu tdk diajarkan bagaimana hidup...keren sharing ilmunya..👍👍
melihat poin satu, mungkin sifat naluriah manusia untuk menghindari kesalahan dan risiko
di masa awal manusia hidup, salah pilih ambil makanan di alam saja bisa berujung kematian
di abad pertengahan, yang mayoritas hidup sebagai pelayan/serf, salah dalam bekerja anda bisa disiksa atau dibunuh
di masa perang yang tidak terlalu jauh dari sekarang, berbuat kesalahan bisa merenggut nyawa sendiri dan teman seperjuangan lainnya
beruntungnya kita bisa hidup di era dimana kesalahan bisa dipelajari langsung dan ada kesempatan memperbaiki
manusia purba mempelajari suatu makanan beracun menunggu ada manusia lain yang mencoba dan keracunan
bang raymond anda masih muda, sekolahan tidak salah dalam mengajarkan anak didiknya, hal yang anda sampaikan itu benar adanya, tetapi masing masing mempunyai progressnya, semakin dia dewasa anak anak akan mengerti apa yang kamu ajarkan ini, di sekolah belum saatnya mereka paham akan hal itu. Seperti analoginya bermain catur, bila disekolah catur kita hanya diajarkan teori pembukaan middle game dan end game, tetapi di pertandingan baru kita bisa paham akan strategy dan how to win, tidak semua diajarkan disekolah, semua akan kembali ke pengalaman pengalaman yang akan mendidik anak tersebut menjadi tangguh dikemudian hari.
Betul sekali pak
Apakah harus keadaan yang mendidik kita .apakah guru yang harus menidik kita sebelum keadaan?
Menurut ku sih ka . mending di ajarkan dulu karna ilmu itu penting apapun ilmunya.
"Kalau menurut gw sih mending di ajarin dulu Ama guru daripada keadaan yang akan mengajarkan kita .nanti kita jadi setres'"
Sudah di jelaskan di menit akhir bro, anda tidak usah mengetik panjang panjang begitu sudah di jelaskan
Nggak masuk bang analogy nya
Umur nggak berpengaruh, buktinya banyak bocil dah jadi master catur lewat bimbingan mentor.
Ilmu nggak harus dari pengalaman sendiri.
"life is too short to learn from your own mistakes"
Jangan menutup mata pak tentang pendidikan di Indonesia yang memang banyak kekurangan
Sklh itu smua bidang pelajaran gk pnting. Yg penting teman. Mkny klo sklh yg org2 kaya psti tmnnya kaya2 dan bs jdi tmn bisnis klo suatu saat kita dewasa. Mkny d Amerika kulia yg paling bagus adlah harvard. Itu rata2 yg lulusan harvard adlh elin musk. Jeff bezos. Zuckerberg mkny klo pngn jdi pebisnis sukses kuliah la di harvard krena dsana bnyk teman yg prestige. Saya yakin lulus dri sana pasti bs jdi sukses. Trs kuliah di sna juga di ajari rahasia2 bisnis
Saya sekolah Sd ga mudeng smp ga rajin sma ga sekolah jujur ajah jangan di tutupin,tapi kehidupanku mengajarkan saya untuk bisa dan bangkit😊
1 bulan lalu gw nonton, sekarang gw jdi pribadi yang lebih baik dari berbagai hall
pas bngt ak nonton Chanel ini. Mindset ku jdi berubah setelah nonton ini yg awalnya selalu berfikir" jangan pernah membuat kesalahan sekecil apapun" dan hal itu sangat melekat di pikiran aku dan bikin aku tersiksa jg sampe kewalahan, krn apa setiap melakukan suatu kesalahan aku suka sampe depresi tanpa berfikir gimana cara / solusi untuk bisa memperbaiki dan cara untuk bangkit kembali. Dan mulai sekarang gak akan pernah berfikir seperti begitu lagi , krnm apa gaes setiap kesalahan itu banyak sekali mengajarkan kita untuk bersikap dan berfikir lebih baik lagi
Setuju Bro Raymond. Saya sudah keliling cari sekolah untuk anak bilangnya sudah pakai kurikulum merdeka tapi mau masuk sekolah harus ditest dulu. Kalau gak sesuai standard sekolah gak bisa masuk.
Sekolah cuma mau terima murid yang sesuai standard mereka agar nama sekolahnya baik tetap menjadi sekolah favorit.
Murid-murid harus menghabiskan banyak waktunya Les ini itu untuk memenuhi angka angka standard sekolah.
Sementara ilmu yang dibutuhkan untuk bekal anak kelak di kehidupan nyata kurang mendapat perhatian.
Karena ada akreditasi sekolah mgkin mom makanya pakai tes2an. Alhamdulillah sklh SD anakku pdhl swasta yg favorit tp g pk tes, cuma dftr online saja. Aq aja smp kaget kok. Soalnya dkt rmh jg ada sekolah swasta tp pakai tes ini itu.
Sejatinya sekolah itu melatih anak muridnya untuk terbiasa berpikir, mengingat, dan ilmu pengetahuan dasar, sosialisasi, etika dan agama, emang sistemnya ada yg salah, tapi sekolah berhasil membuat lulusannya pandai berpikir.
Makanya ada pribahasa yg berbunyi "sekolahlah kamu sampai kamu mengerti kalau kamu sudah dibodohi sekolah, dan sekolah gagal membodohi kamu"
Artinya
1 kita emang sudah diniatkan untuk dibikin bodoh sama yg bikin sistem sekolahan.
2 kamu paham akan niat sekolah(artinya sudah bisa mikir) untuk membodohi kami
3 sebab kamu menjadi manusia yg bisa memikir, maka tujuan sekolah membodohi kamu itu menjadi gagal, karna kamu ternyata pandai berpikir.
Tapi, tidak serta merta dg sekolah semua permasalahan selsai, sebab permasalah berikutnya yg memberi soal bukan guru lagi, tapi yg punya skenario kehidupan, tantangannya juah lebih sulit, dan banyak juga yg gagal, dan berhenti untuk bangkit.
Itu sudah beda tingkatan, bukan salah sekolah lagi.
pelajaran yang kita pelajari justru diluar sekolah, padahal ini semua skill bertahan hidup thank you ko raymond
Anak SMP, SMA, Universitas jaman now sekarang manja-manja bnget njir. Punya adek udah Univeritas ternama, kalau disuruh susahnya minta ampun, gak ada tata krama buat hormati yg lebih tua. Pokoknya gak ada etika dah
Pas udah dewasa & kerja, apa yg disampein di video ini relate semua dan bener2 ini yg gw harapkan gw tau selama masa sekolah, bukan cm masalah akademis, tp life skills, krn di jaman skrg, pengetahuan itu gampang bgt didapetin, teknologi ada di genggaman kita, tp manner, attitude, life skill & decision making itu gabisa diajarin pake teknologi, harus dr pengalaman atau orang2 terdekat
Pembahasan ini mengingatkan saya dengan beerbagai pengalaman sepanjang kegiatan, dan kerasa sejak SMA bahkan sampai saat ini. Manajemen risiko itu menjadi hal penting, sekaligus belajar dari pengalaman. Ya kurang lebih begitu
yup
Saya baru gabung bg ini video ke 2 yg saya tonton. Respect sama orang yg ga pelit ilmu
membuat kesalahan tuh BUKAN mencuri, merampok atau mengedar narkoba ya ges
Sebenarnya semua itu jg ada kaitan dgn keluarga gk 100% dari sekolah, bagaimana kehidupan keluarga jg mempengaruhi.
1) Jgn ambil kesalahan. Prlu diingat jg, tiap ada kesalahan hrs ad tanggung jwb, & tgg jwb bth modal/dukungan. Krn msh sekolah, dukungan paling bsr psti dr keluarga.
2) Mencari kesempatan kerja. Pasti lngkah paling mudah&awal adlh dari keluarga
3) Pengetahuan ttg uang. Berawal dr uang saku dr keluarga & brlanjut seterusnya
4) Interaksi sosial. Trbiasa ngobrol dulu dg keluarga
5) Kecerdasan emosional. Bagaimana awalnya keluarga menanggapi keadaan anaknya, itu sgt menentukan
Klo bs judulnya ditambah, jd "hal prioritas yg diajarkan kepada anak"
Semoga selalu di bahas berulang ulang agar terjadi perubahan di dunia pendidikan indonesia
Gw senang ketika melihat video Koh Raymond, setiap videonya dia menaruh pelajaran marketing didalam ngecreate video. Salute!
Hadir menyimak. Terima kasih ko Raymond sudah menyajikan edukasi dalam bentuk video yg sangat singkat tapi bisa sekeren ini. Poin-poinnya sangat relevan dan penting untuk kita aplikasikan dan pelajari. Salam sehat selalu!
Sekolah di SMA MUHAMMADIYAH 1 MUNTILAN DI MAGELANG.. Setiap hari Sabtu ada pelajaran lifeskill yang sangat beragam dan bisa dipilih oleh siswa. Sangat bermanfaat untuk siswa setelah lulus sekolah.
Thanks ko sudah lebih jelas memaparkan ttg ini, sadar nggak sadar memang gw belajar banyak tentang itu semua di Luar pendidikan formal.
Dan I hope generasi muda banyak belajar ttg ini.
Btw gw udah share ke adik" gw.
Sekali lagi thanks before buat penjelasan sederhana dan mudah dimengeri.
God bless.
Alhamdulillah bang gw mondok jadi gw bisa ngerti life skill, karena di pondok tuh diajarain hidup di masyarakat
Yesss.. make mistake
Saya ngajar les matematika anak smp, mungkin pelajaran kelas 3 yg mulai rumit seperti persamaan kuadrat ga mereka pakai nanti.. tapi selalu saya kasih latihan soal dan saya bilang "salah gapapa, malahan kalau sekarang salah biasanya keingat terus salahnya dimana, nanti ujian bisa benar"
Saya terinspirasi metode seperti ini ketika diajarin nyetir sama kakak, waktu berhenti ga diingetin nginjak kopling dan akhirnya mesin mati, katanya sengaja ga diingetin biar nanti inget terus karena pernah salah dan tau salahnya dimana.
yup setuju
meanwhile client2 pada ga punya sebagian dari skill2 itu semua :
- mau langsung sempurna tanpa kesalahan (projek langsung 1 hari kelar langsung sempurna)
- ga bisa ngontrol emosi (langsung lempar2 barang ke muka, main kasar )
- ga bisa sosialisasi (ga bisa dan ga mau menyampaikan apa yg dia pengen, maunya vendor bisa baca isi pikirannya)
Lulus SMA lulus kuliah begitu lulus di dunia nyata ternyata 0 ... MASIH EKOLAH= DUNIA MAYA ,,, TAMAT SEKOLAH = DUNIA NYATA 😢😢😢
Tanpa kita sadari dengan kita mencontek di sekolah entah saat mengerjakan tugas atau ujian itu sdh termasuk kita takut mengambil resiko dan tidak berani untuk mengakui kesalahan kita
Gw yg udh sadar dari SMP, Sekolah itu cuma Money Drainer sama Time Waster
Kalo gak ada ijasah sekolah gimana, emang sih sekolah money drainer tapi kalo gk ada ijasah nanti GK bisa kerja
Ijazah sekolah menjamin lu dpt kerjaan?
Sama
@@faizsyhptra1759kalo punya ijazah aja ga menjamin, gimana kalo ga punya?
sekolah itu ga sia sia, yang sia sia itu pas sekolah dan ga belajar apa apa. yang sekolah cuma buat duduk, catet, ujian, ketawa ketiwi, asal asalan ikut ekskul/klub/org tanpa tau apa yang harus dilakuin stelah sekolah
factos, salah satunya cara bikin CV yg baik, tips interview, negosiasi skill, semuanya gw dapat dengan ikut workshop dan sumber lainnya. Hal yg gk bisa di dapet klo gk dicari.
Gw dulu sebelum kerja suka tanya sana-sini sama orang yg punya pengalaman kerja, biar pas kerja gw gk bikin kesalahan, tapi pada akhirnya jalan hidup orang beda2, dan perbedaan zaman juga akan berpengaruh, pada akhirmya gw tetep bkin kesalaha. Intinya pengalaman itu penting juga dan jangan takut salah 👍🏻
Nikamti hidup ini
💪💪
Ini memang seharusnya diajarkan di sekolah tapi kenapa malah tidak diajarkan?!
kalo kata tung desem waringin, skill yg tidak diajarkan di sekolah : kecerdasan finansial cara mengatur keuangan, cara belajar, cara menyontek yg positif, cara berpikir yg positif, cara mengambil keputusan di era revolusi industri 4.0, dll
Betul banget bang Raymond, Begitupun di dunia saham saat ini harus terus belajar dari kesalahan... karena kesalahan itu bisa jadi pembelajaran yg berharga.😊
Tetap ambil resiko dg Risk Management yg terukur😊
Faktanya banyak guru yg mengajarkan jangan takut salah. Salah itu hal biasa. Bahkan ada oknum guru yg mengajarkan kerja itu harus cepat biarpun salah yg penting ngumpulin tugas.
Dari situ saya berfikir berarti ini guru ngajarin asal asalan ke muridnya.
Justru guru itu seharusnya mengajarkan klo benar begini klo salah begitu. Biar bisa membedakan benar dan salah. Klo gk diajarkan keduanya mana tau hasilnya seperti apa🤣
Di Poin pertama, kesalahan bukan harus dicari. Tapi setiap proses pasti akan selalu ada kesalahan dan tugas kita mencari solusi dari kesalahan tersebut dan dan mencegah kesalahan tersebut terulang kembali.
Jangan pernah takut mencoba, membuat kesalahan, dan mengalami kegagalan.
Karena dari kesalahan dan kegagalan merupakan tonggak utama keberhasilan asal pantang menyerah dan terus belajar.
Setuju banget sama koko ganteng ini. 5 life skills ini penting banget benernya untuk diajarin d sekolah. Dan saya juga kecewa sama sistem pendidikan yg sekarang. Dan solusinya emang mau ga mau harus belajar sendiri. Akan lebih baik klo keluarga bener2 paham life skills ini (sayangnya keluarga yg paham2 biasanya org2 yg atas/kaya saja). Tapi dengan ko raymond bikin vid ini, saya yg ga kaya jadi tau dan lebih paham. Jadi bisa ajarin anak2 saya life skills ini. Thank you ko. Sukses selalu semoga berkah ilmu yg diberikan
Tapi ini "kelas ketrampilan hidup." boleh juga masuk kurikulum 1 jam seminggu, sebagai kelas *_wajib pilihan_* untuk sekolah mengadakan.
Mungkin lebih ke kelas 5-6, 8 dan 11.
🤔🫤
Life is about escape and survive/ revive.
Diantara yang gw g sampe pikirin ada 1 yang gw bener bener kepikiran,cari kerja kek gimana ya?udh ada bakat tpi mau kerja apa?cari kerja tuh kek gimana?
Sekolah mengajarkan manusia menjadi "Domba"
Coba diliat korban2 investasi bodong di Indonesia, brp banyak yg lulusan S1 & S2
Lalu konglomerat2 sukses, pendidikan terakhir mrk apa
he he he
Ada di sekolah adeku pernah kejadian ini, tapi aku ga sebutin sekolah nya.
1. Temen sekelas adekku, cuman perkara duduk di bangku kosong, di panggil masa sama securitynya terus di bawa ke kesiswaan
2. Di suruh jual produk minuman seharga 30k biar dapat nilai, kalau ga kejual nanti suruh buat makalah
3. Ga punya jas (padahal udah beli jasnya tapi belum di kasih sama pihak sekolah) terus anak yang di periksa belum ada jas kena pembinaan
4. Udah bayar spp 250k dan udah dapet kwitansinya sama pihak TU bilang belum bayar, sampe bapaku harus bayar dua kali dan iklasin 250k sebelumnya yang di anggap ga di bayar
Mungkin ada masalah lain yang aku belum tau, karna kebetulan aku gak sekolah di situ.
jangan percaya pembukuan sekolah.saat dah bayar sesuatu buat tanda terima tersendiri untuk kota pegang.tanda tangan dan cap sekolah
Begitulah kehidupan, semestinya sekolah-sekolah teknik/kejuruan dari tingkat SLTP dibangkitkan kembali sebagaimana pada jaman kolonial Belanda, tentu dengan jurusan yang sesuai dengan Sumber Daya Alam yang tersedia di setiap daerah dan kebutuhan saat ini serta yang akan datang.
Kalau sudah ada penjurusan sejak tingkat SLTP, maka lulusanya tidak melulu harus mencari kerja, namun mampu menciptakan lapangan kerja setidaknya untuk kerja diri sendiri.
Skrg sekolah udah ga kaya dulu dpt nilai jelek ga bisa diperbaikin. Skrg ada namanya REMEDIAL, jd kl nilai dibawah standard boleh diulang terus sampai minimal sesuai standard atau lebih.
hrd ku sempat bilang "kenapa anak sekarang lama dan susah ambil keputusan" aku jawab "karena banyak juga dari kita yg saat achive gadihargai dan saat salah dimaki-maki tanpa adanya support buat bangkit" :)
Saya boleh tambahin, kocaknya ada banyak orang yang bilang duh knp yah negara kita gk maju maju, yaa tanpa sadar mereka telah menjadi salah satu penyebab negara ini gk maju, ya salah satunya kayak contoh di atas.
poin 1 jangan takut melakukan kesalahan , bukan jangan takut melakukan kejahatan .
harap bisa membedakan y , utk para awam moga2 gk missunderstanding