Profil dan Sejarah Keluarga Silat Nasional Indonesia PERISAI DIRI
HTML-код
- Опубликовано: 8 ноя 2024
- Video ini adalah salah satu episode di dalam acara Pencak Silat Menembus Dunia, yaitu acara televisi yang mengangkat tema pencak silat yang ditayangkan di RCTI pada tahun 1997 setiap hari Minggu pukul 14.00 WIB. Episode di video ini menampilkan silat Perisai Diri.
Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri didirikan oleh R.M. Soebandiman Dirdjoatmodjo pada tanggal 2 Juli 1955 di Surabaya, Jawa Timur.
R.M. Soebandiman Dirdjoatmodjo atau dikenal juga dengan nama panggilan Pak Dirdjo lahir pada tanggal 8 Januari 1913 di lingkungan Pura Pakualaman, Yogyakarta. Beliau putra R.M. Pakoe Soedirdjo, buyut Sri Paduka Paku Alam II.
Setelah menyelesaikan sekolah pendidikan guru Hollands Inlandsche Kweekschool, Pak Dirdjo merantau untuk menambah pengetahuan dan ilmu silat yang telah dipelajarinya pada saat berada di lingkungan keraton. Tempat pertama yang dikunjunginya adalah Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur. Kemudian pengembaraannya dilanjutkan ke Solo, Semarang, Kuningan, dan Cirebon. Pak Dirdjo juga mempelajari silat Minangkabau dan Aceh.
Beliau kemudian mulai meramu ilmu silat sendiri dan menetap di Parakan, Jawa Tengah, dengan membuka perguruan silat Eka Kalbu. Di Parakan ini Pak Dirdjo bertemu dengan seorang pendekar Tionghoa beraliran kuntao Siauw Liem Sie, yaitu Suhu Yap Kie San. Pak Dirdjo yang dalam menimba ilmu tidak memandang usia dan suku bangsa kemudian mempelajari ilmu kuntao yang berasal dari wihara Siauw Liem ini.
Dari berbagai ilmu silat yang diperoleh selama merantau dan ilmu kuntao Siauw Liem Sie yang dipelajarinya kemudian dicurahkan dalam bentuk teknik silat yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anatomi tubuh manusia tanpa ada unsur memperkosa gerak, yang berjalan secara alami dan dapat dibuktikan secara ilmiah, dengan moto "Pandai Silat Tanpa Cedera".
Oleh Ki Hadjar Dewantara, Pak Dirdjo diminta mengajar silat di Sekolah Taman Siswa, Yogyakarta. Pada tahun 1947, Pak Dirdjo diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Berdasarkan misi yang diembannya untuk mengembangkan pencak silat, Pak Dirdjo membuka kursus silat melalui dinas untuk umum. Beliau juga diminta untuk mengajar silat di Himpunan Siswa Budaya, unit kegiatan mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
Pada tahun 1954, Pak Dirdjo pindah tugas ke Kantor Kebudayaan Provinsi Jawa Timur di Surabaya. Dengan misi yang sama, yaitu mengembangkan dan menyebarluaskan pencak silat sebagai budaya bangsa Indonesia, pada tanggal 2 Juli 1955 Pak Dirdjo mendirikan kursus silat di kantornya dengan nama Perisai Diri, yang kemudian organisasi perguruan silatnya diberi nama Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri atau disingkat Kelatnas Indonesia Perisai Diri.
Pak Dirdjo bersama beberapa pendekar dari perguruan pencak silat lainnya juga turut berperan aktif dalam sejarah terbentuknya wadah organisasi yang menaungi perguruan pencak silat di Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia atau disingkat IPSI dan mendukung upaya masuknya pencak silat sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional. Atas jasa ini, Ketua Umum PB IPSI menganugerahkan gelar Perguruan Historis Pencak Silat kepada Perisai Diri dan 9 perguruan pencak silat lainnya.
Pak Dirdjo meninggal dunia pada tanggal 9 Mei 1983. Untuk menghargai jasa-jasanya, pada tahun 1986 pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan gelar Pendekar Purna Utama kepada R.M. Soebandiman Dirdjoatmodjo.
Kini Perisai Diri telah menyebar ke seluruh pelosok tanah air dan beberapa negara lain, di antaranya yaitu Australia, Belanda, Inggris, Jerman, Swiss, Timor Leste, Prancis, Amerika Serikat, Swedia, Brunei Darussalam, bahkan di Jepang.
❤❤❤
SBS selalu di hati ❤🙏💪
Terima kasih. 👍🏽
Sbs... Bali..
👍👍👍
Tengkiu brader. 👍🏽