Alhamdulillah, kajian yg sangat menarik Sebagai seorg yg berusaha memahami Qur'an melalui teksnya dan shiroh, sy menyimpulkan (mungkin keliru) bahwa, manusia sebagai: - al-basyar - adalah sebgai makhluq biologis-fisiologis, yg membutuhkan makan, istirahat dan pasangan (menikah) QS 3: 47 - al-insaan - adalah sebagai makhluq yg berakal (berfikir), karena penyebutan insan dikaitkan dgn memanfaatkan potensi akal (sama'-bashar-fuad: pendengaran-penglihatan-hati) utk berpikir. Al-insaan lah yg bisa/mampu: - menerima pengajaran (ilmu): QS 96: 5 - mengamati/mencermati dan menganalisa: QS 80: 24 - menerima amanah taklif ibadah dengan kemampuan memilih (menolak, menerima, beribadah biasa saja, atau beribadah yg terbaik) QS 51: 56; QS 33:72; QS 76: 2-3 Al-insaan bisa bermakna tunggal, atau bermakna jenis (golongan) yg biasanya disebut dengan Al-insa (tapa huruf nun di akhir). Al-insaan sebagai jenis dengan maksud keseluruhan manusia (jamak) dalam Qur'an disebut dgn ma'asyaro al-insi: QS 55: 33 Jamak dari kata "insaan" adalah "anaasiinun" atau "anaasiyyu" (QS 25:49) - an-naas - adalah manusia sebagai makhluq sosial dan juga sosio-politik, sebagai masyarakat sosial yg terstruktur. Mungkin saja terbentuk dari kumpulan kelompok/komunitas/suku yg terstruktur, yg dalam Qur'an disebut "unaas": - QS 2: 60 - unaas sebagai komunitas sosial terstruktur berupa suku. Dikatakan terstruktur karena setiap suku pasti mempunyai kepala/pimpinan suku, bukan sekedar kumpulan "insaan" yg tidak terstruktur - QS 7: 82 - Nabi Luth dan keluarganya disebut "unaas". Keluarga adalah struktur sosial terkecil yg pasti memiliki pemimpin (kepala keluarga) - QS 17: 71 - unaas sebagai ummat (masyarakat sosio-politik) yang mempunyai "imaam" (pemimpin) Manusia diwajibkan beribadah bukan sebatas individu (al-insaan) tetapi juga sebagai masyarakat sosio-politik (an-naas) QS 2: 21 Rasul diutus kepada masyarakat sosio-politik (an-naas) QS 7: 158 utk memperbaiki struktur masyarakat agar mengikuti struktur-pengabdian (ibadah) kepada Allah sebagai Raja (Malik) dan Tuan/Majikan (Rabb) dalam ad-dien (sistem pengabdian), dan membatalkan (bathil) semua struktur-sosial di luar ad-dien al-haq (QS 9: 33, QS 48: 28, QS 61: 9). Umumnya Rasul di utus utk berhadapan dgn pimpinan tertinggi dari suatu struktur sosial masyarakat. Kisah Nuh vs al-mala'u, Ibrahim vs Namudz, Musa vs Fir'aun. Para Rasul-pun di utus terutama ke "ibu-kota" (ummul-quro) suatu negri, karena di situlah pusat kekuasaan (sosio-politik) dari suatu negeri. QS 28: 59, QS 42: 7
Kata "manusia" dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu **"manuṣya"** (मनुष्य), yang berarti manusia. Dalam bahasa Sanskerta, kata ini juga terkait dengan akar kata **"manu"**, yang berarti "manusia pertama" atau "leluhur manusia" dalam mitologi Hindu. Kata **"manu"** sendiri berasal dari akar kata **"man"**, yang bermakna "berpikir" atau "makhluk yang berpikir," sehingga "manusia" dapat diartikan sebagai makhluk yang berpikir atau berakal.
Assalamu'alaikum. Alhamdulillah, walaupun telat tapi setidaknya masih bisa nyimak podcastnya sampai selesai. Terima kasih atas ilmunya ya ustadz. Penjelasan yang dalam walau hanya sebentar. Mohon izin ya ustadz, karena ada pertanyaannya, langsung ujian (hahaha). Saya pernah ikut kajian salah satu ustadz yang membahas tentang tema yang sama, yaitu penyebutan manusia di dalam Al-Qur'an. Masih ada tersimpan di dalam buku catatan kajian. Di dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu Wata'ala menyebutkan 5 istilah bagi manusia. Kelima istilah ini secara tekstual memiliki arti yang sama, yakni sama-sama manusia, namun dalam konteks dan makna yang berbeda. 1. Basyar, terulang 35 kali dalam Al-Qur'an. 2. Ins, terulang 18 kali dalam Al-Qur'an. 3. Insan, terulang 65 kali dalam Al-Qur'an. 4. Nas, terulang 241 kali dalam Al-Qur'an. 5. Bani Adam, terulang 7 kali dalam Al-Qur'an. Dan ada pendapat lain yang mengatakan di dalam Al-Qur'an manusia disebutkan dengan 4 istilah, yaitu : 1. Basyar, disebutkan 36 x (di dalam 26 surat). 2. Ins, disebutkan kurang lebih 17 x (di dalam 17 surat). 3. Insan, disebutkan 65 x ( di dalam 43 surat). 4. Nas, disebutkan 240 x (di dalam 53 surat). Basyar, yang menunjukkan manusia lebih ke fisik atau jasmaniah nya. Sedangkan Ins menunjukkan bahwa manusia pada fitrahnya adalah makhluk yang beradab, yang taat pada Tuhannya. Dan Insan menunjukkan bahwa manusia memiliki kelebihan-kelebihan, sehingga Allah mengamanatkan kepada manusia, tetapi manusia melupakannya. Nas, menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial atau manusia secara umum baik yang beriman maupun tidak. Dan yang terakhir Bani Adam yaitu manusia yang memiliki tauhid, etika dan estetika. Dengan segala keterbatasan ilmu yang saya miliki, hanya ini yang bisa saya catat saat ini. Tentunya masih sangat banyak ilmu yang berkaitan dengan pembahasan ini yang belum saya ketahui. Mohon maaf jika ada yang keliru dan mohon dikoreksi ya pak ustadz, maklum masih dalam proses belajar mendalami ajaran agama Islam yang sangat mulia ini. Semoga podcast ini selalu istiqomah. Semoga Ustadz dan seluruh tim hikayat podcast selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wata'ala. Semoga niat baik kita diridhoi Allah, dilancarkan dalam usaha juga langkah, diberikan jalan yang mudah, diwujudkan dengan indah dan menjadi berkah....
يأيها الإنسان berarti yang di panggil jiwa dan rasa. Kalau بشر berarti fisik. Semua kita fisiknya sama, ga da beda. Tapi kalau di insan kita menggunakan rasa. Rasulullah di beri wahyu, sehingga fisiknya tidak semata fisik, tapi menjadi insan.
Alhamdulillah jazakumullah khoiron Katsir Yaa Allah ingin sekali salah satu anak laki-laki saya bisa berguru langsung dengan ustadz Budi sehat selalu ustadz...salam dari Samarinda
Gurunda.. Kiai Budi, ust walid dan ncang.. terimakasih ilmunya barakallahhufikum... lagi rame nih masalah nasab habaib, mohon d bahas sedikit... krna Kiai budi pernah mennyampakan Nabi Ibrahim dan Orang Yaman sebagai orang awal2 di Makah
Kenapa di Al-Qur'an tidak ada kalimat Yaa ayyuhal basyar? Soalnya Al-Qur'an berisi petunjuk untuk memperoleh kebahagiaan dunia maupun akhirat, Ustadz. Dan Allah tidak menilai fisik dan harta yang kita miliki, namun Allah memperhatikan budi pekerti kita. Wallaahu a'lam bisshowaab
Apakah kata "Manusia" merupakan serapan dari bahasa jawa Manungso? Dimana artinya Manunggaling Roso = bersatunya rasa/jiwa. Seperti selaras dengan penjelasan ustadz di video ini.
Insan bentuk katanya tunggal. Ya ayyuhal insan berarti yang di panggil pribadi. Terletak di juz 30, 2 ayat. Setiap manusia akan berjuang masing-masing untuk bertemu Allah. Di ayat satunya lagi, Wahai insan, apa yang membuatmu tertipu dari Allah yang karim. An nas berarti jamak. Berarti Allah memanggil secara jama'ah. Allah lebih banyak menggunakan panggilan يأيها الناس di dalam Al Qur'an. Dimulai dari surat Al Baqarah.
ustadz izin bertanya.. apakah mengelola sampah pribadi di rumah atau hal2 yg terkait peduli lingkungan spt yg digaungkan barat termasuk hal2 yang mubah? atau malah perbuatan orang kafir (=hal2 duniawi sebagaimana urisan skin care)
Menjawab pertanyaan ustadz budi, asal kata manusia dalam bahasa indonesia. Fyi : dalam bahasa sanskerta ada kata Manusia yang artinya manusia... Hari2 Upacara /uapakara yang ditujukan untuk manusia di akaran Hindu Bali, disebut Manusa Yadnya.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, mohon maaf ustadz saya ingin bertanya, apakah kata "Insan" juga bisa diartikan sebagai harmoni karena ketika ustadz menggambar kata Insan sebagai "yang awalnya sendiri kemudian menjadi tenang ketika terhubung dengan teman2nya" yg pertama muncul di kepala ana adalah kata Harmoni, demikian terima kasih atas jawabannya Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
Sejenak, me time dengan hikayat podcast, hanya kisaran 30 menitan waktu dunia, berdampak berat hingga akhirat.. Barakallahu fiikum.
Alhamdulillah, kajian yg sangat menarik
Sebagai seorg yg berusaha memahami Qur'an melalui teksnya dan shiroh, sy menyimpulkan (mungkin keliru) bahwa, manusia sebagai:
- al-basyar - adalah sebgai makhluq biologis-fisiologis, yg membutuhkan makan, istirahat dan pasangan (menikah) QS 3: 47
- al-insaan - adalah sebagai makhluq yg berakal (berfikir), karena penyebutan insan dikaitkan dgn memanfaatkan potensi akal (sama'-bashar-fuad: pendengaran-penglihatan-hati) utk berpikir.
Al-insaan lah yg bisa/mampu:
- menerima pengajaran (ilmu): QS 96: 5
- mengamati/mencermati dan menganalisa: QS 80: 24
- menerima amanah taklif ibadah dengan kemampuan memilih (menolak, menerima, beribadah biasa saja, atau beribadah yg terbaik) QS 51: 56; QS 33:72; QS 76: 2-3
Al-insaan bisa bermakna tunggal, atau bermakna jenis (golongan) yg biasanya disebut dengan Al-insa (tapa huruf nun di akhir).
Al-insaan sebagai jenis dengan maksud keseluruhan manusia (jamak) dalam Qur'an disebut dgn ma'asyaro al-insi: QS 55: 33
Jamak dari kata "insaan" adalah "anaasiinun" atau "anaasiyyu" (QS 25:49)
- an-naas - adalah manusia sebagai makhluq sosial dan juga sosio-politik, sebagai masyarakat sosial yg terstruktur. Mungkin saja terbentuk dari kumpulan kelompok/komunitas/suku yg terstruktur, yg dalam Qur'an disebut "unaas":
- QS 2: 60 - unaas sebagai komunitas sosial terstruktur berupa suku. Dikatakan terstruktur karena setiap suku pasti mempunyai kepala/pimpinan suku, bukan sekedar kumpulan "insaan" yg tidak terstruktur
- QS 7: 82 - Nabi Luth dan keluarganya disebut "unaas". Keluarga adalah struktur sosial terkecil yg pasti memiliki pemimpin (kepala keluarga)
- QS 17: 71 - unaas sebagai ummat (masyarakat sosio-politik) yang mempunyai "imaam" (pemimpin)
Manusia diwajibkan beribadah bukan sebatas individu (al-insaan) tetapi juga sebagai masyarakat sosio-politik (an-naas) QS 2: 21
Rasul diutus kepada masyarakat sosio-politik (an-naas) QS 7: 158 utk memperbaiki struktur masyarakat agar mengikuti struktur-pengabdian (ibadah) kepada Allah sebagai Raja (Malik) dan Tuan/Majikan (Rabb) dalam ad-dien (sistem pengabdian), dan membatalkan (bathil) semua struktur-sosial di luar ad-dien al-haq (QS 9: 33, QS 48: 28, QS 61: 9).
Umumnya Rasul di utus utk berhadapan dgn pimpinan tertinggi dari suatu struktur sosial masyarakat. Kisah Nuh vs al-mala'u, Ibrahim vs Namudz, Musa vs Fir'aun.
Para Rasul-pun di utus terutama ke "ibu-kota" (ummul-quro) suatu negri, karena di situlah pusat kekuasaan (sosio-politik) dari suatu negeri. QS 28: 59, QS 42: 7
Kata "manusia" dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu **"manuṣya"** (मनुष्य), yang berarti manusia. Dalam bahasa Sanskerta, kata ini juga terkait dengan akar kata **"manu"**, yang berarti "manusia pertama" atau "leluhur manusia" dalam mitologi Hindu.
Kata **"manu"** sendiri berasal dari akar kata **"man"**, yang bermakna "berpikir" atau "makhluk yang berpikir," sehingga "manusia" dapat diartikan sebagai makhluk yang berpikir atau berakal.
jadi keinget di madrasah dulu kalau ustad terjemah kitab ada kata "Man utawi sapane wong"
Semoga ustad budi sehat selalu,saya suka sekali penyampaian nya?
Sesaat di surga itu akan melupakan kesengsaraan di bumi, sesaat di neraka itu memusnahkan semua bahagia di bumi
Assalamu'alaikum. Alhamdulillah, walaupun telat tapi setidaknya masih bisa nyimak podcastnya sampai selesai.
Terima kasih atas ilmunya ya ustadz. Penjelasan yang dalam walau hanya sebentar.
Mohon izin ya ustadz, karena ada pertanyaannya, langsung ujian (hahaha).
Saya pernah ikut kajian salah satu ustadz yang membahas tentang tema yang sama, yaitu penyebutan manusia di dalam Al-Qur'an. Masih ada tersimpan di dalam buku catatan kajian.
Di dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu Wata'ala menyebutkan 5 istilah bagi manusia. Kelima istilah ini secara tekstual memiliki arti yang sama, yakni sama-sama manusia, namun dalam konteks dan makna yang berbeda.
1. Basyar, terulang 35 kali dalam Al-Qur'an.
2. Ins, terulang 18 kali dalam Al-Qur'an.
3. Insan, terulang 65 kali dalam Al-Qur'an.
4. Nas, terulang 241 kali dalam Al-Qur'an.
5. Bani Adam, terulang 7 kali dalam Al-Qur'an.
Dan ada pendapat lain yang mengatakan di dalam Al-Qur'an manusia disebutkan dengan 4 istilah, yaitu :
1. Basyar, disebutkan 36 x (di dalam 26 surat).
2. Ins, disebutkan kurang lebih 17 x (di dalam 17 surat).
3. Insan, disebutkan 65 x ( di dalam 43 surat).
4. Nas, disebutkan 240 x (di dalam 53 surat).
Basyar, yang menunjukkan manusia lebih ke fisik atau jasmaniah nya. Sedangkan Ins menunjukkan bahwa manusia pada fitrahnya adalah makhluk yang beradab, yang taat pada Tuhannya. Dan Insan menunjukkan bahwa manusia memiliki kelebihan-kelebihan, sehingga Allah mengamanatkan kepada manusia, tetapi manusia melupakannya. Nas, menunjukkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial atau manusia secara umum baik yang beriman maupun tidak. Dan yang terakhir Bani Adam yaitu manusia yang memiliki tauhid, etika dan estetika.
Dengan segala keterbatasan ilmu yang saya miliki, hanya ini yang bisa saya catat saat ini. Tentunya masih sangat banyak ilmu yang berkaitan dengan pembahasan ini yang belum saya ketahui.
Mohon maaf jika ada yang keliru dan mohon dikoreksi ya pak ustadz, maklum masih dalam proses belajar mendalami ajaran agama Islam yang sangat mulia ini.
Semoga podcast ini selalu istiqomah. Semoga Ustadz dan seluruh tim hikayat podcast selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wata'ala.
Semoga niat baik kita diridhoi Allah, dilancarkan dalam usaha juga langkah, diberikan jalan yang mudah, diwujudkan dengan indah dan menjadi berkah....
Masyaallah jazzakunallah khoir
MaasyaAlloh .baarokalloh ustadz terima kasih ilmunya...alhamdulillah
يأيها الإنسان
berarti yang di panggil jiwa dan rasa.
Kalau بشر berarti fisik. Semua kita fisiknya sama, ga da beda. Tapi kalau di insan kita menggunakan rasa.
Rasulullah di beri wahyu, sehingga fisiknya tidak semata fisik, tapi menjadi insan.
Pengen ngaji bareng terus sama ustadz semua Masya Allah 🥰
Barokallohufikum ustad
salam dari LOMBOK. sehat terus guruku, semoga kita dikumpulkan disurganya ALLAH
Alhamdulillah sekarang udh bisa di download offline
Jazakumullah khairan katsiran ustadz dan team
Akhirnya upload juga.. barakallahu fikum. Seminggu yg lalu sy ngecek2 kok ga ada upload, akhirnya Alhamdulillah.
Makassar hadir..
Mari bersama menuju insaniyyah 🙌
Manusia artinya manunggaling rasa tadz. Keberagaman atau kebersatuan rasa. Jdi peka dengan manusia yg lain. CMIW
Alhamdulillaah...yg ditunggu tunggu...baarakalaahu fiik ustadz beserta team mujahid..
Alhamdulillah..akhirnya ada podcastnya yg baru, jazakallahu khoiron ustadz dan tim.
MasyaAlloh... Kangen kajian ustadz Budi Ashari, 2 pekan off
1hr ga ada podcast ini sepi hidup ku❤
Assalamualaikum
Warahmatullah
Wabarakaatuh
Salam dari kota Sorong
Barakallahu fiikum Ustadz, keluarga dan tim🤲
Alhamdulillah akhirnya ada lagi setelah cukup lama😊❤
Cahaya kebenaran menyinari dunia 🌹
Alhamdulillah jazakumullah khoiron Katsir
Yaa Allah ingin sekali salah satu anak laki-laki saya bisa berguru langsung dengan ustadz Budi sehat selalu ustadz...salam dari Samarinda
Alhamdulillah
mantab ustad dan tim setnya berubah ubah jadi nggak ngebosenin 👍
Jazaakumullahukhoir.. yg selalu ditunggu..
Barakallaahu fiikum ustadz budi dan tim..
Masya Allah, tabarakallah .....
Barakallah..
Baarakallahu fiikum ust, sampe jumpa di mkssar
Barakallah MasyaAllah daging sampek urat urat
Masya allaah, request tambah durasi tadz. Ga kerasa cepet banget selesainya😂
Gurunda.. Kiai Budi, ust walid dan ncang.. terimakasih ilmunya barakallahhufikum... lagi rame nih masalah nasab habaib, mohon d bahas sedikit... krna Kiai budi pernah mennyampakan Nabi Ibrahim dan Orang Yaman sebagai orang awal2 di Makah
Barakallahu fiikum 🤲kiyai Budi Ashari
Barakallah ustad dan tim .. keren bahasan bahasannya
Alhamdulillah ❤
MasyaAllah tabarokallah ilmu nya ustadz
Ngaji keren
Terimakasih banyak ustadz
Ilmu yang sedikit2 di istiqomahi lebih berasa memang
Pingin ada d sana bareng orang2 soleh
Gasemua org disana soleh 😂 yang rusak jg ada
Alhamdulillah..
Jazakumullah khoiron
Gak pernah gak kereeeeennnn.. salam hormat dari kami ibu ibu Depok
Maa syaa Allah
Sehat sehat ya kalean..!!!
Aamiin.
Kenapa di Al-Qur'an tidak ada kalimat Yaa ayyuhal basyar?
Soalnya Al-Qur'an berisi petunjuk untuk memperoleh kebahagiaan dunia maupun akhirat, Ustadz. Dan Allah tidak menilai fisik dan harta yang kita miliki, namun Allah memperhatikan budi pekerti kita.
Wallaahu a'lam bisshowaab
Apakah kata "Manusia" merupakan serapan dari bahasa jawa Manungso? Dimana artinya Manunggaling Roso = bersatunya rasa/jiwa. Seperti selaras dengan penjelasan ustadz di video ini.
Mmng beda KLO ust Budi yg bahas
Dalam dan rinci
Bhsan yg tidak biasa dibahas dlm pengajian
Insan bentuk katanya tunggal. Ya ayyuhal insan berarti yang di panggil pribadi. Terletak di juz 30, 2 ayat. Setiap manusia akan berjuang masing-masing untuk bertemu Allah.
Di ayat satunya lagi, Wahai insan, apa yang membuatmu tertipu dari Allah yang karim.
An nas berarti jamak. Berarti Allah memanggil secara jama'ah.
Allah lebih banyak menggunakan panggilan يأيها الناس di dalam Al Qur'an. Dimulai dari surat Al Baqarah.
Up
Episode 42 ya
Undang gus baha
Kalau kita bicara konteks tentang kehidupan manusia bolehkah saya bertanya ustad apakah kita boleh lebih baik daripada orang tua kita
harus lebih baik.
ustadz izin bertanya.. apakah mengelola sampah pribadi di rumah atau hal2 yg terkait peduli lingkungan spt yg digaungkan barat termasuk hal2 yang mubah? atau malah perbuatan orang kafir (=hal2 duniawi sebagaimana urisan skin care)
Menjawab pertanyaan ustadz budi, asal kata manusia dalam bahasa indonesia.
Fyi : dalam bahasa sanskerta ada kata Manusia yang artinya manusia...
Hari2 Upacara /uapakara yang ditujukan untuk manusia di akaran Hindu Bali, disebut Manusa Yadnya.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, mohon maaf ustadz saya ingin bertanya, apakah kata "Insan" juga bisa diartikan sebagai harmoni karena ketika ustadz menggambar kata Insan sebagai "yang awalnya sendiri kemudian menjadi tenang ketika terhubung dengan teman2nya" yg pertama muncul di kepala ana adalah kata Harmoni, demikian terima kasih atas jawabannya Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu
Atau kita ngga kenal bahwa Al karimnya Allah.
Ini nonjok banget deh
Yg rugi demografi itu kapan ya tayang nya??
Topi apakah itu..
Hikayat PODCAST
15:00
Bashar : fisik manusia
Insan : Jiwa, inside
28:40
Allah Karim : keberkahan syukur, pemurah, baik
Barakallah..