Opini ini saya setuju karena orang orang ningrat sudah dididik untuk menjadi pemimpin sejak kecil. Beda dengan didikan rakyat biasa. Tapi ada kemungkinan juga tergantung pada orang tua dan buyut2 nya
simpel aja ..ini negara awalnya udh kerajaan atau kesukuan...mentalnya ngikut beda sama amrik yg pendatang semua malah kan dulu pas usulan bentuk negara masih ad yg minta kerajaan
@@nak.lanangsukarno dan habibi punya darah bangsawan meskipun bukan bangsawan besar, tp punya gelar Raden dll. kalo gusdur mungkin bukan keturunan bangsawan tapi dia keturunan kiai besar punya pondok pesantren di jombang.
Ke depan pemimpin indonesia harus org merakyat dan intelektual... jangan cuma merakyat aja.. Org intelektual kualitas pemikirannya lebih berkualitas drpd org yg cuma merakyat
Ketika hanya ningrat yg bisa melahirkan kualitas pemimpin yg bagus dri sisi kecerdasan, skill relasi, komunikasi, leadership, dan lainnya. Why not? Itu tidak menjamin tapi mayoritas ningrat memang punya kualitas2 tersebut. Tapi dgn sistem demokrasi dimana rakyat yg memilih lebih cenderung memilih sosok “seperti” mereka tanpa menimbang dinamika serta aspek2 yg dibutuhkan untuk memimpin, alhasil sosok pemimpin yg terpilih bukan yg cerdas maupun berkualitas. Tpi pemimpin dengan kualitas “rakyat”
Iyakah badut penyefong kreator penjilat adsense ? 😀 Faktanya aset negara ditahun 2012 cm 3.000T , sekarang sdh jadi 13.000T . Dengan membangun infrastruktur itu tdk bisa dirasakan sekejab butuh puluhan tahun utk merasakan dampaknya secara bertahap. Dan fakta itu adanya pendapatan negara tahun 2013 hanya 1.300T/th sekarang sdh 2.500T/th artinya pertumbuhan itu tetap terjadi
Mungkin ini juga yang menjadi alasan AA Hamidhan yang notabene tokoh pers kemerdekaan dan wakil Kalimantan di PPKI menolak tawaran menjadi gubernur pertama Kalimantan. Beliau mengusulkan keturunan dari Kesultanan Banjar dan menjadi Gubernur pertama Kalimantan yaitu Ir. PHM. Noor yang juga menjadi anggota tambahan BPUPKI.
saya orang Malaysia dan banyak belajar tentang politik indonesia melalui channel ini. Terima kasih atas informasi, ia sangat bermanfaat. Di malaysia jokowi sangat dipuji, tidak sangka di indonesia beliau menjadi satu kontroversi. Ada satu topik yang saya harap admin boleh ceritakan di video admin seterusnya iaitu bilakah politik moden di indonesia bermula ? apakah parti politik pertama yang wujud di indonesia ? bagaimanakah situasi politik indonesia ketika zaman penjajahan belanda. saya doakan channel ini dapat berkembang dengan lebih besar di masa yang mendatang.
ibaratnya kayak Putin dan Erdogan, di Indonesia banyak yang muja-muja kedua presiden itu tapi di negaranya sendiri juga problematik bahkan kediktatoran, nepotisme dan korupsi lebih parah dari Indonesia
Jokowi menjadi kontroversi karena pandangan politiknya yang "progressive" yang bercirikan : Redistribusi ekonomi secara merata, Pemerintah ( Government ) lebih kuat dari Swasta ( Private Company ), Negara berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan umum ( Welfare State ). Hal ini nampaknya membuat gerah para penganut Neo-Liberalism, Constitutionalism dan beberapa golongan Ultra-Conservative : 1. Golongan Penganut Liberalism / Neo-Liberalism berpadandangan bahwa Negara tidak boleh lebih kuat / mengatur secara berlebihan Perusahaan Swasta ( Private Company ). Bahkan Negara tidak boleh turut campur dalam ekonomi. Mereka menganut paham "laissez-faire". Ironisnya, golongan ini mendukung Jokowi saat periode pertama. Karena mereka menjunjung tinggi kesetaraan, dan Jokowi yang berasal dari golongan rakyat jelata dan bisa menduduki Jabatan Presiden adalah perwujudan dari "Kesetaraan" ini. 2. Golongan Konstitusionalis ( Constitutionalism ). Golongan ini percaya bahwa Negara itu tidak boleh terlalu kuat, karena bisa menimbulkan kesewenang-wenangan. Oleh sebab itu mereka menjunjung tinggi asas "Trias-Politica". Kekuasaan Negara dibagi 3 : Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif. Karena Indonesia menganut sistem "Presidensiel" maka Kekuatan Eksekutif ( Presiden ) menjadi lebih kuat daripada Legislatif & Yudikatif. Jokowi yang pandangan politiknya "progressive" lebih berfokus pada kemajuan negara dibandingkan regulasi negara ( Konstitusi ). Hal ini menjadi senjata bagi para konstitusionalis untuk meyakinkan semua orang agar Indonesia kembali ke asas "Trias-Politica" yang benar, dimana kekuatan Eksekutif tidak boleh terlalu dominan. 3. Golongan Ultra-Conservative. Seperti yang terjadi di seluruh dunia, golongan ini ironisnya justru sering dimanfaatkan oleh oposisi untuk ikut melawan pemerintah. Dan sering kali mereka tidak menyadari itu. Sejak era Reformasi, dimana Presiden Soeharto yang sudah berkuasa 32 tahun dijatuhkan, seluruh media massa di Indonesia dipenuhi orang-orang liberal yang kebebasan berpendapat mereka direnggut saat Presiden Soeharto berkuasa. Setelah orde baru jatuh, Orang-orang media di Indonesia melihat Liberalisme adalah pandangan yang terbaik, sebagai antitesa diktatorship Soeharto. Karena mayoritas Media di Indonesia itu berpandangan Liberal, jangan terkejut apabila banyak Media di Indonesia yang memberitakan kontroversi Jokowi lebih banyak dari Prestasinya. Itu tidak mewakili pandangan mayoritas rakyat Indonesia.
5:50 "Mereka yang berdarah ningrat lebih percaya diri dalam mengelola relasi dengan para konglomerat, sementara yang berasal dari rakyat jelata cenderung ketergantungan". Bantahan : Fakta sejarah berkata lain. Indonesia terjebak penjajahan itu saat masih feodal. Artinya golongan ningrat di seluruh Nusantara, kalah saat berhadapan dengan VOC ( konglomerat ). Salah satu sebab kekalahan adalah karena ketergantungan dengan perdagangan. Jokowi lebih percaya diri berhadapan dengan para konglomerat dibandingkan presiden sebelumnya yang berdarah ningrat. Buktinya : 1. Kebijakan Tax Amnesty. Para konglomerat yang menghindari pajak dan menyembunyikan kekayaannya "dirugikan" dengan kebijakan ini. 2. Kebijakan Pajak Progresif. Semakin kaya semakin banyak pajaknya, semakin tidak kaya semakin sedikit pajak yang dibayar. Sekali lagi Para konglomerat lebih dirugikan. 3. Nasionalisasi Aset Negara di Freeport, Blok Rokan, Newmont. Yang dihadapi konglomerat internasional. Sementara ada Presiden Keturunan ningrat yang lepas aset negara karena intervensi konglomerat asing. Ada yang lepas provinsi juga. Banyak contoh lain tapi nanti kepanjangan. Sebenarnya dalam pertumbuhan ekonomi sebuah negara, selalu akan tergantung pada para pelaku usaha termasuk para konglomerat. Mereka adalah penggerak ekonomi. Dan para pelaku usaha termasuk konglomerat, membutuhkan negara. Hubungannya adalah saling ketergantungan, dan Jokowi berhasil mengelola ini dengan cukup baik.
Kalo istilah jawa itu kere munggah bale, karena pemimpin itu mentalitas yang dididik dari kecil, mungkin kalangan ningrat sudah dididik dalam ruang kepemimpinan dari rakyat biasa
Mau mundur lagi ke jaman Feodalisme. Pemimpin punya karakter dan cara memimpin masing2. Jokowi seperti pemimpin kebanyakan jelas punya agenda pribadi juga ga terkait sama darah keturunan. Jelas kalo keturunan punya pengaruh, tapi Klo kita Masi mikir darah keturunan punya pengaruh sangat sangat besar pikiran kita akan mundur ratusan tahun ke belakang. Dimasa lalu juga banyak pangeran yang memimpin kerajaan dengan ugal ugalan.
ibarat kayak diktator komunis zaman perang dingin dari uni Soviet hingga yang tersisa sekarang hanya Korea Utara, tuh diktator komunis backgroundnya kebanyakan dari keluarga miskin apalagi saat mudanya mengalami persekusi oleh fasis Jerman dan Jepang eh pas berkuasa malah foya-foya (kecuali pemimpin Hongaria janos kadar) bahkan kediktatoran yang sama parahnya dengan fasisme
Bagaimana kalau pemilahan karakter kepemimpinannya berdasarkan daerah asal. Jawa Tengah: Pak Harto dan Pak Jokowi. Jawa Timur: Pak Karno, Bu Mega, Gus Dur dan Pak SBY. Jawa Tengah lekat dengan budaya Keraton, sedangkan Jawa Timur lekat dengan budaya perjuangan.
Pak Harto aslinya darah biru pak dari garis ibu..itu ada dibukunya Alberthiene Endah judulnya Saya dan Mas Harto Memoar Romantika Probosutedjo Ibu Sukirah Pakai gelar Rr.
Dan satu lagi karena Soeharto dan Jokowi sama sama dulunya miskin yang rumahnya agak peot dan tinggal di lingkungan kumuh ketika mereka sudah menjadi presiden , maka program utama mereka adalah memperbaiki dan memperbanyak infrastruktur agar masyarakat kelas bawah bisa naik derajatnya dan harga barang jadi jauh lebih murah dan mereka tidak ingin rakyatnya mengalami hidup susah seperti mereka dulu
Wawasan baru dan hampir sependapat dengan video ini. Saya selalu membayangkan pemimpin negeri ini benar-benar negarawan yg mengerti masalah dan dinamika zaman. Yang benar-benar mau mengubah negara ini jadi lebih baik, ngga mikirin diri sendiri dan keluarganya
menurut saya yg salah demokrasi kita, demokrasi kita menuntun untuk memilih berdasarkan kepopuleran. saya lebih lebih setuju demokrasi yg 'agak direm' karena sesuatu yg bagus bisa juga diperoleh dgn buruk atau mungkin hanya terlihat buruk.
Hal ini terjadi karena kualitas manusia yg masih tergolong buruk dalam hal melakukan analisis dan masih rendahnya pendidikan di masyarakat indonesia. Semisal mayoritas masyarakat kita bagus pasti pemimin yg akan akan dipilih berdasarkan kualitasnya bukan berdasarkan gimmick apa yg dia pakai
Sebenanrnya kesalahan mereka bukan dari keturunan, tapi dari lingkungan… isi lingkungan mereka tidak ada yg bisa mengkritik si pemimpin dan cenderung menjilat
Aku setuju dng narasinya Karena suharto dan jokowi adalah arang yg dendam RAS yaitu kaum CINO di Indonesia dan akhirnya menjadi RASIS kpd kaum pribumi JAWA. Sepertinya mereka ingin menghilangkan jejak sejarah yg berhubungan dng Keraton Jogjakarta yaitu ttg GEGER SEPEHI dan AGRESI BELANDA thn 1949 sehingga Sultan HB IX mengeluarkan keputusan orang Cina tdk boleh memiliki tanah di Jogjakarta. Belum lagi bila dihubunhkan dng AKTA GENEVA 14 Nov 1963 dan hubungannya dng G 30 S PKI 65.
Aku kadang nanya, Kalo presiden nya gak bener Pejabatnya juga gak bener Sedangkan presiden dan pejabat berasal dari rakyat Berarti yang memprotes tentang masalah korupsi dan dinasti, berarti bakalan memanfaatkan jabatan dong kalo punya jabatan tinggi lagian sih presiden sama pejabatnya berasal dari rakyat, berarti rakyatnya juga yang gak bener karena rakyat kita sendiri yang melahirkan sifat gk tau diri udah protes pejabat, tapi kalo jadi pejabat bakal manfaatin jabatannya gak peduli mandat.
Setuju, tidak harus ningrat namun kita harus memiliki pemimpin dan public figur dari latar belakang dr keluarga terhormat, setidaknya mereka bisa memberi contoh yg elegan, bermartabat dan punya malu, begitu juga lihat saja buzzer2 dan artis jaman skrg yg dr latar belakang “ jelata aji mumpung” , mereka tidak punya malu demi meraih uang, menjadi contoh dan panutan yg tidak bermartabat dalam masyarakat…tentu saja kita harus memberi kesempatan dan hak asasi ke setiap orang, tp saat ini mereka memang menjijikan…
Benar keegalitaran itu memang harus dipegang dalam demokrasi tp apa jadinya setelah terpilih mereka g bisa mengayomi n mengelola kepemerintahannya itu sendiri, dmn di dalam keningratan kami sendiri dikenal adanya toleransi sekitaran dimana kami yg berdarah ningrat ini sendiri di masa dahulu diceritakan didapatkan dari bersemedi, belajar secara cepat dari pengalaman2 orang2 suci jaman dahulu yg telah berakumulasi secara generasi ke generasi, tp memang kebijakan itu gak bisa menurun tp adanya kesadaran di dalam tubuh mereka sendiri, nah ini berhubungan dimana kecenderungan darah ningrat inilah yg dapat memahami atas kebijakan tersebut karena ada akumulasi pengalaman dari generasi ke generasi itulah membuat kami turunan ningrat lah yg busa cenderung cepat bisa memahami atas kebijakan itu sendiri sekian aja penjelasan saya
@@sholahudinyusuf8495dengan panelis yg diisi oleh ahli dari masing2 bidang dan skor serta kriteria yg selektif. Jadi panelis2 tersebut harus menilai berdasarkan kriteria pemimpin yg telah ditetapkan. Kriteria disusun secara transparan oleh semua pihak juga untuk bisa menyaring pemimpin terbaik. Bukan yg cuma casingnya “kasian”
@@aiyulee6366 Gimana memastikan kalo panelisnya objektif? Dan dari sekian banyak ahli yang ada di negara ini gimana kita menentukan siapa yang berhak menjadi panelis?
Salah satu hal yang tidak jokowi dan suharto punyai dari presiden lain adalah bahwa presiden lain sangat mencintai buku dan pembaca yang tekun, punya sense seni dan pecinta ilmu pengetahuan yang menurutku membuat para presiden lain itu arif pemikiran dan rasanya, serta bisa men-drive keputusan yg mereka ambil semata bukan untuk kepentingan pribadi.
Orang-orang besar kemungkinan menjadi besar lebih berpeluang besar. Wanita yang dipilih juga wanita besar. Meskipun bukan ningrat atau darah biru, tetapi kalau ditelusuri juga unggul dikelasnya. Kita coba melihat para artis kebanyakan dari mereka juga bukan orang sembarangan. Meskipun mungkin bukan ningrat tetapi sudah punya modal nama besar dan terkenal. Beda dengan saya 10 keturunan sepertinya tidak mungkin. Bukan berarti putus asa tetapi dari segi fisik, mental, kekayaan materi tidak ada yang mendukung. Namanya saja hanya dikenal dikalangan tukang parkir. Ibarat produk gagal kalau mau diperbaiki juga susah.
Saya lebih cenderung kepada pola asuh dari orang tua dan keluarganya . Pendidikan dari rumah seperti agama dan budi pekerti akan mewarnai karakter seseorang
Kalau bisa negara negara yang maju.!!!, melakukan embargo.!!! teknologi.!!!, teknologi industri.!!!, terhadap negara/ bangsa yang politik dalam negerinya selalu carut marut, gaduh.!!🤣, pemimpin korop, aparat korop, rakyatnya suka baku hantam.!! Tidak usah lama lama, minimal 5 tahun aja.!!!🤣, kira kira efeknya apa ya.????
Cerita ketoprak mulai mengolah skenarionya bahwa kasus ini hahya terkait dengan "upeti rutin" yang "wajib" disetorkan oleh PT Timah ke kantong jenderal B (kepala BIN) lewat perusahaan anaknya yang bernama Herviana Widyatama yang juga menjabat sebagai ketua BMI organ sayap PDIP (PDIP diseret ke dalam).
Di kampung saya masih banyak orang miskin dan pemuda susah cari kerja ---tapi Jokowi hidup bergelimang kekuasaan dan anak-naknya HIDUP HEDON BERMEWAH-MEWAH 😅😂🤣 yang miskin makin miskin anjirrrrrrr
Kalau misal kemarin Ganjar yang jadi presiden analisanya jadi bgm? Jokowi part 2? Kan bapaknya Ganjar hanya polisi biasa berpangkat rendah, pun bukan bangsawan
"Kalian" dulu menurunkan ...menghujat dan menghina Soeharto .....Sekarang kalian mendapatkan presiden penipu dan raja bohong .....yg latar belakang orang tua dan keluarganya tidak jelas ...yg latar belakang pendidikannya tidak jelas ......yg diakhir masa kepemimpinanya telah meninggalkan benan hutang yg sangat berat utk negara ini ....
supaya tidak ada lagi sinisme "KERE MUNGGAH MBALE" tapii brow, ada kok orang kecil rajyat jelata tapi, - hatinya baik - pikirannya baik - perasaannya hiduup - otaknya cerdas - ibadahnya tekun - panca sila is sejati - menerima bhineka tunggal ika dngan sepenuh hati ya harus di bela diperjuangkan dan itu pemimpin yg di cari rakyat. kalok yg kemarin sebelum bowo itu munafiqun. tapi nuduh ada yg mau ngudeta. disebutnya munafiq. hihihi munafiq teriak m😮nafiq
ndak mungkin trah rakyat kecil jadi presiden karena mental dan pemikiranya berbeda dari trah darah biru ataupun terpandang auranya beda dari zaman dulu y begitu !! 😁😁
@@Calonmaster938 dia bukan keturunan rakyat jelata min !!! klo rakyat jelata itu dia gak punya modal baik ilmu maupun materi bukan berarti gue fans beliau yah 😁😁👍🏻👍🏻
Dibayar berapa Min sama oligarki? Framingnya keliatan banget, ada semacam "pembersihan" nama seseorang gitu di balik dalih obyektif. Coba deh, tengok juga kisah lengsernya Gus Dur, beliau kan juga keturunan orang mapan.
Asudahlah..... Jangan bikin narasi yg menyimpang dari standar ukuran seorang pemimpin. Pejabat negara syaratnya hrs cinta negara, bekerja untuk negara, taat hukum, seorang negarawan. Kuat mental. Orang yg dgn sadar dan ikhlas bahwa dia adl milik negara. Jadi TDK ada kriteria sayang anak sayang istri kalo memilih presiden
Lebih setuju kepala negara dan kepala pemerintahan dipisah. Kepala negara itu dari kalangan bangsawan ga PP. Tp kepala pemerintahan harus dari kalangan rakyat.
menurut saya ga harus dipisah juga kan sudah ada presiden dan wakil presiden , satu pasangan itu harus mempunyai latar belakang yang berbeda . Misal Presiden harus dari kalangan ningrat dan Wakil Presiden dari kalangan rakyat biasa
omong kosong !!! kaisar /raja/ratu/ningrat/darah hijau/merah biru asalnya rakyat jelata. b a i k dan b u r u k nya seorang kaisar/raja/presiden/sulthan atau apa saja , tergantung N I A T nya, kondisi AKHLAK, MORALnya, ETIKAnya. m e n d a p a t k a n pemimpin yg berniat mulia dan luhur, ber- AKHLAK dan MORAL mulia, menjunjung tinggi E T I K A, dan murni / s e m p u r n a TAHUIDnya sama sulitnya m e nc a r i jarum di padang pasir. /jerami.
🤮sebutuh itukah dgn darah biru , itu berarti menandakan wilayah itu adalah kawasan tertinggal yg masih membutuhkan segelintir orang untuk mengelola tempat tsb disebabkan sebagian besar orang kualitas nya rendah sehingga mengandalkan beberapa orang
@@Rian.DIPA.NUSANTARA setidaknya kalau darah biru masih inget dgn leluhurnya! jadi, setidaknya tidak berani utk berkhianat pada negerinya sendiri! lah gimana ga berkhianat, lah dia aja leluhurnya masih ada keterikatan dgn wilayah di negeri ini! jadi saya setuju dgn ini, km liat pak Soekarno! dia memperjuangkan Indonesia sampai segitunya biar bisa jadi mercusuar dunia! hah itu menandakan rasa cinta kepada negerinya sendiri sangat teramat besar karena masih darah biru.
@@RBayuRamdhani sebenarnya emg adilnya gitu ga beda2in bangsawan atau bukan! tapi ini menurut pendapat saya pribadi saja. kalau logika ya kalau ada bangsawan jadi pemimpin atau pembantu pemimpin, maka negara ini setidaknya di pegang oleh orang2 yg dulu nenek moyangnya cinta negeri ini. jadi mana ada bangsawan yang mengkhianati negaranya sendiri karena nenek moyangnya aja sendiri terpandang! kalau dia mengkhianati negaranya sendiri maka mencoreng nama baik nenek moyangnya, hah jadi setidaknya kan ga berani gitu kalau dia nyoba utk mengkhianati negerinya sendiri. ngerti maksud saya kan, tapi ya saya ya juga ga maksain, kalau pemimpin harus darah biru/ ningrat! Saya hanya berbicara setidaknya kalau dia masih ningrat maka ya setidaknya tidaknya masih cinta wilayahnya itu sendiri.
Jadi presiden harus mandang trah dulu? mindset inferior, mindset budak yang melayani majikannya. Ga ada ngaruh keturunan sama perilaku. Catet. Mereka hanya mendapat pendidikan yang lebih baik. Solusinya ya di pendidikan. Bukan memilih trah. Hadeh gini aja harus dijelasin, judul channelnya pinter politik padahal.
gak harus sih bro orang di luar Jawa juga bisa jadi presiden jika ahok menjabat jadi presiden 💯 pasti kepilih kembali ke pertanyaan di atas kenapa presidennya slalu orang jawa karna orang jawa dari masa dulu orang jawa bersifat hirarki atau mau menjadi pemimpin bahkan sampai ada yang tega nyogok biar kepilih dan aku yakin jika ahok menjabat jadi presiden pasti kepilih sih walaupun ahok orang thionghoa
tidak ada yang mendukung mulyono. ini perlu digarisbawahi para pejabat2 lain, mulyono tidak menguntungkan karena prabowo presidennya. mulyono hanya cari uang dan cari aman buat dirinya sendiri. prabowo tidak menginginkan mulyono. karena DAYA RUSAK KEPADA NEGARA sangat parah. fufufafa dan geng kodok berusaha mengembalikan kejayaan mulyono namun hanya bisa menghabiskan uang dan energi saja.
padahal soeharto berdarah china, we ga tau tolak ukur org jawa itu apa, pulau jawa udah campur2 ga ada org jawa org indo ga punya pikiran yg kritis dan analitik, besok2 we mau dipanggil melayu jawa aja ketimbang org jawa untuk menghindari stereotip dan supaya lebih masuk akal aja
Ini pasti akun buzzer PDI, karena Megawati punya puan, biar mereka makin lama menguasai negri ini, Kalo aku sendiri malah setuju kalo bermunculan banyak dinasti politik, biar negri ini nggak di kuasai org org itu aja, seperti di Klaten udh 25 tahun dinasti politik bercokol, tak tergoyahkan, ya karena tidak ada pesaing dari lawan politiknya yg sekuat mereka
Opini ini saya setuju karena orang orang ningrat sudah dididik untuk menjadi pemimpin sejak kecil. Beda dengan didikan rakyat biasa. Tapi ada kemungkinan juga tergantung pada orang tua dan buyut2 nya
simpel aja ..ini negara awalnya udh kerajaan atau kesukuan...mentalnya ngikut
beda sama amrik yg pendatang semua
malah kan dulu pas usulan bentuk negara masih ad yg minta kerajaan
@@gustafstefanus tribal democracy
musyawarah untuk mencapai mufakat 😂
Ada yg kurang nih, pak habibie masih trah Raden Ngabehi Tjitrowardoyo dari ibunya yang seorang cucu Hamengkubuwono IV
entah kenapa gw setuju sama narasinya, dalam menjalin hubungan tidak boleh rendah diri, alhasil berat sebelah keputusan yang diambilnya
Emang ada presiden kita yg darah ningrat?? Sukarno, habibie bahkan gusdir jg kagak ada ningrat2nya njirrrr
@@nak.lanang darah biru semua itu
@@nak.lanangsukarno dan habibi punya darah bangsawan meskipun bukan bangsawan besar, tp punya gelar Raden dll. kalo gusdur mungkin bukan keturunan bangsawan tapi dia keturunan kiai besar punya pondok pesantren di jombang.
@@nak.lanang lu udah lihat vidnya belum si😭
Langkah dari yang berlatar ningrat tapi penakut (SBY)
Ke depan pemimpin indonesia harus org merakyat dan intelektual... jangan cuma merakyat aja.. Org intelektual kualitas pemikirannya lebih berkualitas drpd org yg cuma merakyat
Ketika hanya ningrat yg bisa melahirkan kualitas pemimpin yg bagus dri sisi kecerdasan, skill relasi, komunikasi, leadership, dan lainnya. Why not? Itu tidak menjamin tapi mayoritas ningrat memang punya kualitas2 tersebut.
Tapi dgn sistem demokrasi dimana rakyat yg memilih lebih cenderung memilih sosok “seperti” mereka tanpa menimbang dinamika serta aspek2 yg dibutuhkan untuk memimpin, alhasil sosok pemimpin yg terpilih bukan yg cerdas maupun berkualitas. Tpi pemimpin dengan kualitas “rakyat”
Kerajaan diisi kapitalis berujung feodalisme
Demokrasi di isi kapitalis berujung
Exploitasi (akut)
Kerajaan diisi kapitalis berujung feodalisme
Demokrasi di isi kapitalis berujung
Exploitasi (akut).
Mulyono & Soeharto = dendam kemiskinan + dendam kekuasaan.
Thats why penting utk memilih pemimpin berkualitas baik bibit, bebet, & bobotnya.
Lambemu ISO ngandakne bibit bobot bebet , Ning kok Ra sumbot ro ocehanmu to boss , ora nduwe anggah unguh Toto kromo , opo meneh Toto boso blass !!!!
Suharto beda dengan si jokowi dong. Jokowi TUKANG RAJIN BOHONG 😂
Iyakah badut penyefong kreator penjilat adsense ? 😀 Faktanya aset negara ditahun 2012 cm 3.000T , sekarang sdh jadi 13.000T .
Dengan membangun infrastruktur itu tdk bisa dirasakan sekejab butuh puluhan tahun utk merasakan dampaknya secara bertahap.
Dan fakta itu adanya pendapatan negara tahun 2013 hanya 1.300T/th sekarang sdh 2.500T/th artinya pertumbuhan itu tetap terjadi
Mungkin ini juga yang menjadi alasan AA Hamidhan yang notabene tokoh pers kemerdekaan dan wakil Kalimantan di PPKI menolak tawaran menjadi gubernur pertama Kalimantan. Beliau mengusulkan keturunan dari Kesultanan Banjar dan menjadi Gubernur pertama Kalimantan yaitu Ir. PHM. Noor yang juga menjadi anggota tambahan BPUPKI.
saya orang Malaysia dan banyak belajar tentang politik indonesia melalui channel ini. Terima kasih atas informasi, ia sangat bermanfaat. Di malaysia jokowi sangat dipuji, tidak sangka di indonesia beliau menjadi satu kontroversi. Ada satu topik yang saya harap admin boleh ceritakan di video admin seterusnya iaitu bilakah politik moden di indonesia bermula ? apakah parti politik pertama yang wujud di indonesia ? bagaimanakah situasi politik indonesia ketika zaman penjajahan belanda. saya doakan channel ini dapat berkembang dengan lebih besar di masa yang mendatang.
Saya pikir pemimpin di Malaysia pun juga kontroversial di Malaysia sedangkan di Indonesia tidak terlihat kontroversinya
@@ilmiPrabowo-l3x kerana tidak ada pemimpin malaysia yang popular di indonesia. kalau di malaysia, sukarno, suharto dan jokowi sangat popular.
ibaratnya kayak Putin dan Erdogan, di Indonesia banyak yang muja-muja kedua presiden itu tapi di negaranya sendiri juga problematik bahkan kediktatoran, nepotisme dan korupsi lebih parah dari Indonesia
Jokowi menjadi kontroversi karena pandangan politiknya yang "progressive" yang bercirikan : Redistribusi ekonomi secara merata, Pemerintah ( Government ) lebih kuat dari Swasta ( Private Company ), Negara berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan umum ( Welfare State ). Hal ini nampaknya membuat gerah para penganut Neo-Liberalism, Constitutionalism dan beberapa golongan Ultra-Conservative :
1. Golongan Penganut Liberalism / Neo-Liberalism berpadandangan bahwa Negara tidak boleh lebih kuat / mengatur secara berlebihan Perusahaan Swasta ( Private Company ). Bahkan Negara tidak boleh turut campur dalam ekonomi. Mereka menganut paham "laissez-faire". Ironisnya, golongan ini mendukung Jokowi saat periode pertama. Karena mereka menjunjung tinggi kesetaraan, dan Jokowi yang berasal dari golongan rakyat jelata dan bisa menduduki Jabatan Presiden adalah perwujudan dari "Kesetaraan" ini.
2. Golongan Konstitusionalis ( Constitutionalism ). Golongan ini percaya bahwa Negara itu tidak boleh terlalu kuat, karena bisa menimbulkan kesewenang-wenangan. Oleh sebab itu mereka menjunjung tinggi asas "Trias-Politica". Kekuasaan Negara dibagi 3 : Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif. Karena Indonesia menganut sistem "Presidensiel" maka Kekuatan Eksekutif ( Presiden ) menjadi lebih kuat daripada Legislatif & Yudikatif. Jokowi yang pandangan politiknya "progressive" lebih berfokus pada kemajuan negara dibandingkan regulasi negara ( Konstitusi ). Hal ini menjadi senjata bagi para konstitusionalis untuk meyakinkan semua orang agar Indonesia kembali ke asas "Trias-Politica" yang benar, dimana kekuatan Eksekutif tidak boleh terlalu dominan.
3. Golongan Ultra-Conservative. Seperti yang terjadi di seluruh dunia, golongan ini ironisnya justru sering dimanfaatkan oleh oposisi untuk ikut melawan pemerintah. Dan sering kali mereka tidak menyadari itu.
Sejak era Reformasi, dimana Presiden Soeharto yang sudah berkuasa 32 tahun dijatuhkan, seluruh media massa di Indonesia dipenuhi orang-orang liberal yang kebebasan berpendapat mereka direnggut saat Presiden Soeharto berkuasa. Setelah orde baru jatuh, Orang-orang media di Indonesia melihat Liberalisme adalah pandangan yang terbaik, sebagai antitesa diktatorship Soeharto. Karena mayoritas Media di Indonesia itu berpandangan Liberal, jangan terkejut apabila banyak Media di Indonesia yang memberitakan kontroversi Jokowi lebih banyak dari Prestasinya. Itu tidak mewakili pandangan mayoritas rakyat Indonesia.
5:50 "Mereka yang berdarah ningrat lebih percaya diri dalam mengelola relasi dengan para konglomerat, sementara yang berasal dari rakyat jelata cenderung ketergantungan". Bantahan : Fakta sejarah berkata lain. Indonesia terjebak penjajahan itu saat masih feodal. Artinya golongan ningrat di seluruh Nusantara, kalah saat berhadapan dengan VOC ( konglomerat ). Salah satu sebab kekalahan adalah karena ketergantungan dengan perdagangan.
Jokowi lebih percaya diri berhadapan dengan para konglomerat dibandingkan presiden sebelumnya yang berdarah ningrat. Buktinya :
1. Kebijakan Tax Amnesty. Para konglomerat yang menghindari pajak dan menyembunyikan kekayaannya "dirugikan" dengan kebijakan ini.
2. Kebijakan Pajak Progresif. Semakin kaya semakin banyak pajaknya, semakin tidak kaya semakin sedikit pajak yang dibayar. Sekali lagi Para konglomerat lebih dirugikan.
3. Nasionalisasi Aset Negara di Freeport, Blok Rokan, Newmont. Yang dihadapi konglomerat internasional. Sementara ada Presiden Keturunan ningrat yang lepas aset negara karena intervensi konglomerat asing. Ada yang lepas provinsi juga.
Banyak contoh lain tapi nanti kepanjangan. Sebenarnya dalam pertumbuhan ekonomi sebuah negara, selalu akan tergantung pada para pelaku usaha termasuk para konglomerat. Mereka adalah penggerak ekonomi. Dan para pelaku usaha termasuk konglomerat, membutuhkan negara. Hubungannya adalah saling ketergantungan, dan Jokowi berhasil mengelola ini dengan cukup baik.
Kalo istilah jawa itu kere munggah bale, karena pemimpin itu mentalitas yang dididik dari kecil, mungkin kalangan ningrat sudah dididik dalam ruang kepemimpinan dari rakyat biasa
Mau mundur lagi ke jaman Feodalisme. Pemimpin punya karakter dan cara memimpin masing2.
Jokowi seperti pemimpin kebanyakan jelas punya agenda pribadi juga ga terkait sama darah keturunan.
Jelas kalo keturunan punya pengaruh, tapi Klo kita Masi mikir darah keturunan punya pengaruh sangat sangat besar pikiran kita akan mundur ratusan tahun ke belakang.
Dimasa lalu juga banyak pangeran yang memimpin kerajaan dengan ugal ugalan.
apalagi sekarang lebih byk yang ugal2an
Benar. Sejatinya feodalisme yang merusak tatanan Kehidupan Masyarakat asli Nusantara.
Siapa pun pemimpin nya baik golongan dan ras apa pun itu semoga bisa mengarahan tujuan bangsa ke arah yang lebih baik.
Saya setuju ningrat, karena mereka lebih mengerti nilai-nilai kenegarawanan. Gak asal tabrak sana-sini.
Presiden Soeharto memang berasal dari kalangan biasa, namun beliau memiliki istri yang masih keturunan darah biru dari Mangkunegaran
Istri mah beda darah udah, bang
Terima kasih @PinterPolitik 🙏
ibarat kayak diktator komunis zaman perang dingin dari uni Soviet hingga yang tersisa sekarang hanya Korea Utara, tuh diktator komunis backgroundnya kebanyakan dari keluarga miskin apalagi saat mudanya mengalami persekusi oleh fasis Jerman dan Jepang eh pas berkuasa malah foya-foya (kecuali pemimpin Hongaria janos kadar) bahkan kediktatoran yang sama parahnya dengan fasisme
Bagaimana kalau pemilahan karakter kepemimpinannya berdasarkan daerah asal. Jawa Tengah: Pak Harto dan Pak Jokowi. Jawa Timur: Pak Karno, Bu Mega, Gus Dur dan Pak SBY.
Jawa Tengah lekat dengan budaya Keraton, sedangkan Jawa Timur lekat dengan budaya perjuangan.
Pak Harto aslinya darah biru pak dari garis ibu..itu ada dibukunya Alberthiene Endah judulnya Saya dan Mas Harto Memoar Romantika Probosutedjo Ibu Sukirah Pakai gelar Rr.
Sempat awal awal curiga ini channelRp.. tapi ternyata isinya daging juga 👍
Dan satu lagi karena Soeharto dan Jokowi sama sama dulunya miskin yang rumahnya agak peot dan tinggal di lingkungan kumuh ketika mereka sudah menjadi presiden , maka program utama mereka adalah memperbaiki dan memperbanyak infrastruktur agar masyarakat kelas bawah bisa naik derajatnya dan harga barang jadi jauh lebih murah dan mereka tidak ingin rakyatnya mengalami hidup susah seperti mereka dulu
Sampe ubah aturan MK ya?
Suharto bangun apa
@@Rian.DIPA.NUSANTARA banyak cek aja di google
@@Rian.DIPA.NUSANTARAbangun tidur
@@Rian.DIPA.NUSANTARAJokowi dan Sukarno bangun apa? Pastinya sih rajin Bangun dosa dan ngebohongin rakyat 😂🤣🤣
Wawasan baru dan hampir sependapat dengan video ini. Saya selalu membayangkan pemimpin negeri ini benar-benar negarawan yg mengerti masalah dan dinamika zaman. Yang benar-benar mau mengubah negara ini jadi lebih baik, ngga mikirin diri sendiri dan keluarganya
Sama aja, soekarno ningrat juga otoriter
😭😭😭Jaahiiilll!!🤣🤣🤣
Sungguh terlalu kau bang ..pembahasan tentang nasab tra darah hijau😂😂😂. Semangat bang sukses selalu
menurut saya yg salah demokrasi kita, demokrasi kita menuntun untuk memilih berdasarkan kepopuleran. saya lebih lebih setuju demokrasi yg 'agak direm' karena sesuatu yg bagus bisa juga diperoleh dgn buruk atau mungkin hanya terlihat buruk.
terus yg milih mpr? pemilihan dpr dan dpd sendiri jg berdasarkan popularitas, buktinya makin banyak artis yg disuruh maju sama parpol.
Hal ini terjadi karena kualitas manusia yg masih tergolong buruk dalam hal melakukan analisis dan masih rendahnya pendidikan di masyarakat indonesia. Semisal mayoritas masyarakat kita bagus pasti pemimin yg akan akan dipilih berdasarkan kualitasnya bukan berdasarkan gimmick apa yg dia pakai
Orang jd pemimpin pasti ada darah bangsawan yg mengalir, tdk bisa diakali itu😁
5 tahun kedepan kita butuh pemimpin dari Kalangan Dosen/Geru dan Tenaga Nakes…
Kalau argumennya benar gitu knp kerajaan di Indonesia semua pada rungkad? 😂 Sebuah provokasi anak SD yg lagi ngambek awokwok
Ikut menyimak 👍🙏
Sebenanrnya kesalahan mereka bukan dari keturunan, tapi dari lingkungan… isi lingkungan mereka tidak ada yg bisa mengkritik si pemimpin dan cenderung menjilat
Setuju. Kepemimpinan faktornya selain lingkungan yg mendukung dan baik tapi juga dari kadar kualitas manusianya
Dibutuhkan pemimpin yang berani men-declare zero tolerance korupsi di Indonesia Krn KKN narkoba judi online sudah menggila dinkri.
Kalau orang Jawa istilahnya "kere munggah bale". Awalnya tidak punya apa apa menjadi punya segalanya jadi banyak tingkah
ini baru lawan oligarki belum lawan kepentingan asing
ga harus ningrat tapi punya idealisme dan siap mati berjuang untuk mempertahankan idealismenya
pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki tujuan untuk mensejahterekan rakyatnya bukan untuk membangun kerajaan politik
Kalau untuk mensejahterakan rakyatnya melalui kerajaan politik gimana?
@@kartiko2639 saya tidak tahu
Hehehe.. Saya dari dulu kepikiran soal ini..
Aku setuju dng narasinya
Karena suharto dan jokowi adalah arang yg dendam RAS yaitu kaum CINO di Indonesia dan akhirnya menjadi RASIS kpd kaum pribumi JAWA.
Sepertinya mereka ingin menghilangkan jejak sejarah yg berhubungan dng Keraton Jogjakarta yaitu ttg GEGER SEPEHI dan AGRESI BELANDA thn 1949 sehingga Sultan HB IX mengeluarkan keputusan orang Cina tdk boleh memiliki tanah di Jogjakarta.
Belum lagi bila dihubunhkan dng AKTA GENEVA 14 Nov 1963 dan hubungannya dng G 30 S PKI 65.
ilmu yang kurang tersebar di masyarakat indonesia
ilmu yang kurang tersebar di masyarakat indonesia
Aku kadang nanya,
Kalo presiden nya gak bener
Pejabatnya juga gak bener
Sedangkan presiden dan pejabat berasal dari rakyat
Berarti yang memprotes tentang masalah korupsi dan dinasti, berarti bakalan memanfaatkan jabatan dong kalo punya jabatan tinggi
lagian sih presiden sama pejabatnya berasal dari rakyat, berarti rakyatnya juga yang gak bener karena rakyat kita sendiri yang melahirkan sifat gk tau diri udah protes pejabat, tapi kalo jadi pejabat bakal manfaatin jabatannya gak peduli mandat.
Rakyat Indonesia terlalu senang dengan isu politik, tapi tidak senang bekerja
Setuju, tidak harus ningrat namun kita harus memiliki pemimpin dan public figur dari latar belakang dr keluarga terhormat, setidaknya mereka bisa memberi contoh yg elegan, bermartabat dan punya malu, begitu juga lihat saja buzzer2 dan artis jaman skrg yg dr latar belakang “ jelata aji mumpung” , mereka tidak punya malu demi meraih uang, menjadi contoh dan panutan yg tidak bermartabat dalam masyarakat…tentu saja kita harus memberi kesempatan dan hak asasi ke setiap orang, tp saat ini mereka memang menjijikan…
Polarisasi macam apa ini ningrat-ningratan, tapi kedua nya tepat dibilang politisi versinya Rakyat jelata rakus kuasa
Salah gak kalo saya mikir gini.. kayak Indonesia ini punya orang jawa saja..
Ya mau gmana, konsekuensi dari demokrasi
ga salah, emang fakta ko.. 😅
Benar keegalitaran itu memang harus dipegang dalam demokrasi tp apa jadinya setelah terpilih mereka g bisa mengayomi n mengelola kepemerintahannya itu sendiri, dmn di dalam keningratan kami sendiri dikenal adanya toleransi sekitaran dimana kami yg berdarah ningrat ini sendiri di masa dahulu diceritakan didapatkan dari bersemedi, belajar secara cepat dari pengalaman2 orang2 suci jaman dahulu yg telah berakumulasi secara generasi ke generasi, tp memang kebijakan itu gak bisa menurun tp adanya kesadaran di dalam tubuh mereka sendiri, nah ini berhubungan dimana kecenderungan darah ningrat inilah yg dapat memahami atas kebijakan tersebut karena ada akumulasi pengalaman dari generasi ke generasi itulah membuat kami turunan ningrat lah yg busa cenderung cepat bisa memahami atas kebijakan itu sendiri sekian aja penjelasan saya
Saya lebih setuju meritokrasi.. Siapa yang mampu dialah yang diberi kepercayaan..
Gimana cara menentukan siapa orang yang mampu?
Percaya ga percaya harus allah/ tuhan yang maha esa yang bisa mengetahui dan memilih.nahhh problemnyaa wkwkwkw dah tau lah yaa @@sholahudinyusuf8495
@@sholahudinyusuf8495dengan panelis yg diisi oleh ahli dari masing2 bidang dan skor serta kriteria yg selektif. Jadi panelis2 tersebut harus menilai berdasarkan kriteria pemimpin yg telah ditetapkan. Kriteria disusun secara transparan oleh semua pihak juga untuk bisa menyaring pemimpin terbaik.
Bukan yg cuma casingnya “kasian”
@@sholahudinyusuf8495 Bibit, bebet, bobot + ide & gagasan + rekam jejak.
@@aiyulee6366 Gimana memastikan kalo panelisnya objektif? Dan dari sekian banyak ahli yang ada di negara ini gimana kita menentukan siapa yang berhak menjadi panelis?
Salah satu hal yang tidak jokowi dan suharto punyai dari presiden lain adalah bahwa presiden lain sangat mencintai buku dan pembaca yang tekun, punya sense seni dan pecinta ilmu pengetahuan yang menurutku membuat para presiden lain itu arif pemikiran dan rasanya, serta bisa men-drive keputusan yg mereka ambil semata bukan untuk kepentingan pribadi.
Orang-orang besar kemungkinan menjadi besar lebih berpeluang besar. Wanita yang dipilih juga wanita besar. Meskipun bukan ningrat atau darah biru, tetapi kalau ditelusuri juga unggul dikelasnya. Kita coba melihat para artis kebanyakan dari mereka juga bukan orang sembarangan. Meskipun mungkin bukan ningrat tetapi sudah punya modal nama besar dan terkenal.
Beda dengan saya 10 keturunan sepertinya tidak mungkin. Bukan berarti putus asa tetapi dari segi fisik, mental, kekayaan materi tidak ada yang mendukung. Namanya saja hanya dikenal dikalangan tukang parkir. Ibarat produk gagal kalau mau diperbaiki juga susah.
Saya lebih cenderung kepada pola asuh dari orang tua dan keluarganya . Pendidikan dari rumah seperti agama dan budi pekerti akan mewarnai karakter seseorang
Setuju
Kalau bisa negara negara yang maju.!!!, melakukan embargo.!!! teknologi.!!!, teknologi industri.!!!, terhadap negara/ bangsa yang politik dalam negerinya selalu carut marut, gaduh.!!🤣, pemimpin korop, aparat korop, rakyatnya suka baku hantam.!!
Tidak usah lama lama, minimal 5 tahun aja.!!!🤣, kira kira efeknya apa ya.????
Cerita ketoprak mulai mengolah skenarionya bahwa kasus ini hahya terkait dengan "upeti rutin" yang "wajib" disetorkan oleh PT Timah ke kantong jenderal B (kepala BIN) lewat perusahaan anaknya yang bernama Herviana Widyatama yang juga menjabat sebagai ketua BMI organ sayap PDIP (PDIP diseret ke dalam).
Di kampung saya masih banyak orang miskin dan pemuda susah cari kerja ---tapi Jokowi hidup bergelimang kekuasaan dan anak-naknya HIDUP HEDON BERMEWAH-MEWAH 😅😂🤣 yang miskin makin miskin anjirrrrrrr
Kalau misal kemarin Ganjar yang jadi presiden analisanya jadi bgm? Jokowi part 2? Kan bapaknya Ganjar hanya polisi biasa berpangkat rendah, pun bukan bangsawan
"Kalian" dulu menurunkan ...menghujat dan menghina Soeharto .....Sekarang kalian mendapatkan presiden penipu dan raja bohong .....yg latar belakang orang tua dan keluarganya tidak jelas ...yg latar belakang pendidikannya tidak jelas ......yg diakhir masa kepemimpinanya telah meninggalkan benan hutang yg sangat berat utk negara ini ....
Waduh mending jadi negara bagian atau negara pecahan kek yugoslavia
Kalau ngga ada darah atau legitimasi ningrat tapi kelakuannya sangat kental feodalisme sampai harus ditakuti gimana tuh?
Pak Harto punya darah biru juga kok
Pengalaman La ini
Presiden jgn hanya pencitraan harus yg intelektual dan tau malu
Gw malah rasa Presiden Republik Indonesia kagak boleh Jawi lagi 😅 kagak boleh Wong Jowo lagi.
Susah, wong sistemnya pake demokrasi kok, otomatis suara terbanyak dialah yg menang 😁
Kesimpulannya Presiden harus dari keluarga ningrat? 😅
supaya tidak ada lagi sinisme "KERE MUNGGAH MBALE"
tapii brow, ada kok orang kecil rajyat jelata tapi,
- hatinya baik
- pikirannya baik
- perasaannya hiduup
- otaknya cerdas
- ibadahnya tekun
- panca sila is sejati
- menerima bhineka tunggal
ika dngan sepenuh hati
ya harus di bela diperjuangkan dan itu pemimpin yg di cari rakyat.
kalok yg kemarin sebelum bowo itu munafiqun. tapi nuduh ada yg mau ngudeta. disebutnya munafiq. hihihi munafiq teriak m😮nafiq
Salam Jasmerah
Belanda sukses meninggalkan generasi pemimpin yg otoriter n sewenang 😂
ndak mungkin trah rakyat kecil jadi presiden karena mental dan pemikiranya berbeda dari trah darah biru ataupun terpandang auranya beda dari zaman dulu y begitu !! 😁😁
mulyono rakyat jelata sama seperti aqu 🤣🤣
@@Calonmaster938 dia bukan keturunan rakyat jelata min !!! klo rakyat jelata itu dia gak punya modal baik ilmu maupun materi bukan berarti gue fans beliau yah 😁😁👍🏻👍🏻
@@ardigo2589 mulyono tukang kayu jadi presiden lucu 🤣🤣
Mending lucu min daripada psikopat lebih kacau lagi tuh 😁😁
benar😅
Maksudnya presiden Indonesia harus ningrat? Jejak Prestasi? Jokowi turun sesuai dengan aturan. Admin paham feodalisme?
Dibayar berapa Min sama oligarki? Framingnya keliatan banget, ada semacam "pembersihan" nama seseorang gitu di balik dalih obyektif.
Coba deh, tengok juga kisah lengsernya Gus Dur, beliau kan juga keturunan orang mapan.
Konten bagus gini masih aja ada yg nuduh dibayar hadeeehhh contoh SDM yg kalo dikasih ilmu gak mau memahami konteks gini nih
Salah min. jokes gorong-gorong ditutup aja itu biar si jokonya meninggoy di sana
Ningrat???? Anak Sangir nih coy, so nya butuh raja jawa😂
Ning Ratan
Masih bagusan pak harto daripada jokowi
Asudahlah..... Jangan bikin narasi yg menyimpang dari standar ukuran seorang pemimpin. Pejabat negara syaratnya hrs cinta negara, bekerja untuk negara, taat hukum, seorang negarawan. Kuat mental. Orang yg dgn sadar dan ikhlas bahwa dia adl milik negara. Jadi TDK ada kriteria sayang anak sayang istri kalo memilih presiden
seteju sekali
Emang pinokio sultan???
Udah capek sama negara sendiri.
Mau coba kerja di negara tetangga dulu, baru apply permanent resident.
yesss good.!!!, ke australia aja bro.!!
Lebih setuju kepala negara dan kepala pemerintahan dipisah. Kepala negara itu dari kalangan bangsawan ga PP. Tp kepala pemerintahan harus dari kalangan rakyat.
Harus amandemen konstitusi berarti dan merubah substansi. Terutama sistem pemerintahan (hubungan pemerintah dan parlemen).
@@AwidyaWigunaa yoi
@@ronaldeskaratuyutub Saya menghargai argumen anda diatas, tapi saya tidak setuju.
menurut saya ga harus dipisah juga kan sudah ada presiden dan wakil presiden , satu pasangan itu harus mempunyai latar belakang yang berbeda . Misal Presiden harus dari kalangan ningrat dan Wakil Presiden dari kalangan rakyat biasa
@@naufalalghifari3660 betul, jangan sampe presiden dri kalangan elit, wakilnya juga dri kalangan elit... Apalagi anak presiden... Wah kacau
Dan ijazahnya harus diteliti…jangan diulang ijazah palsu….bisa jadi pejabat…iq nya ya 78 jadinya
saya kurang jelas nasab pak joko widodo, siapa ayah dan ibunya ya?
kalau narasinya raja ya.
Raja Ngibul 🤣
Haduh banyak kata kata baru yg saya denger, harus check kbbi😂
"NINGRAT" ITU TANGGUNG JAWAB,
BUKAN PRIVILESE ( "GELAR BANG-
SAWAN" ENTAH "DARAH" ATAU KA-
RENA "ILMU" - TANGGUNG JAWAB,
BUKAN PRIVILESE ) !
Aristokrasi itu menjijikkan.
BIBIT BEBET BOBOT
omong kosong !!! kaisar /raja/ratu/ningrat/darah hijau/merah biru asalnya rakyat jelata.
b a i k dan b u r u k nya seorang kaisar/raja/presiden/sulthan atau apa saja ,
tergantung N I A T nya, kondisi AKHLAK, MORALnya, ETIKAnya.
m e n d a p a t k a n pemimpin yg berniat mulia dan luhur, ber- AKHLAK dan MORAL mulia,
menjunjung tinggi E T I K A, dan murni / s e m p u r n a TAHUIDnya
sama sulitnya m e nc a r i jarum di padang pasir. /jerami.
Saya setuju Di duduki Dengan Darah biru
🤮sebutuh itukah dgn darah biru , itu berarti menandakan wilayah itu adalah kawasan tertinggal yg masih membutuhkan segelintir orang untuk mengelola tempat tsb disebabkan sebagian besar orang kualitas nya rendah sehingga mengandalkan beberapa orang
@@Rian.DIPA.NUSANTARA setidaknya kalau darah biru masih inget dgn leluhurnya! jadi, setidaknya tidak berani utk berkhianat pada negerinya sendiri! lah gimana ga berkhianat, lah dia aja leluhurnya masih ada keterikatan dgn wilayah di negeri ini! jadi saya setuju dgn ini, km liat pak Soekarno! dia memperjuangkan Indonesia sampai segitunya biar bisa jadi mercusuar dunia! hah itu menandakan rasa cinta kepada negerinya sendiri sangat teramat besar karena masih darah biru.
@@Faadzhimtidak setuju. Ningrat atau Rakyat jelata sama saja. Feodalisme salah satu akar masalah di negeri ini.
@@RBayuRamdhani iya benar, tapi kalau orang biasa rata2 ga inget sama negaranya sendiri, soalnya bukan keturunan bangsawan.
@@RBayuRamdhani sebenarnya emg adilnya gitu ga beda2in bangsawan atau bukan! tapi ini menurut pendapat saya pribadi saja. kalau logika ya kalau ada bangsawan jadi pemimpin atau pembantu pemimpin, maka negara ini setidaknya di pegang oleh orang2 yg dulu nenek moyangnya cinta negeri ini. jadi mana ada bangsawan yang mengkhianati negaranya sendiri karena nenek moyangnya aja sendiri terpandang! kalau dia mengkhianati negaranya sendiri maka mencoreng nama baik nenek moyangnya, hah jadi setidaknya kan ga berani gitu kalau dia nyoba utk mengkhianati negerinya sendiri. ngerti maksud saya kan, tapi ya saya ya juga ga maksain, kalau pemimpin harus darah biru/ ningrat! Saya hanya berbicara setidaknya kalau dia masih ningrat maka ya setidaknya tidaknya masih cinta wilayahnya itu sendiri.
Jadi presiden harus mandang trah dulu? mindset inferior, mindset budak yang melayani majikannya.
Ga ada ngaruh keturunan sama perilaku. Catet. Mereka hanya mendapat pendidikan yang lebih baik. Solusinya ya di pendidikan. Bukan memilih trah.
Hadeh gini aja harus dijelasin, judul channelnya pinter politik padahal.
Kenapa Presiden RI harus orang Jawa?
gak harus sih bro
orang di luar Jawa juga bisa jadi presiden jika ahok
menjabat jadi presiden 💯 pasti kepilih
kembali ke pertanyaan di atas
kenapa presidennya slalu
orang jawa karna
orang jawa dari masa dulu orang jawa bersifat hirarki atau mau menjadi pemimpin
bahkan sampai ada yang tega nyogok biar kepilih
dan aku yakin jika ahok menjabat jadi presiden pasti kepilih sih walaupun ahok orang thionghoa
tidak ada yang mendukung mulyono. ini perlu digarisbawahi para pejabat2 lain, mulyono tidak menguntungkan karena prabowo presidennya. mulyono hanya cari uang dan cari aman buat dirinya sendiri. prabowo tidak menginginkan mulyono. karena DAYA RUSAK KEPADA NEGARA sangat parah. fufufafa dan geng kodok berusaha mengembalikan kejayaan mulyono namun hanya bisa menghabiskan uang dan energi saja.
Pemerintah absolute
Mau muntah sy liat ini..... Narasi kaum Yaman yg sangat elitis Hancurkan Borjuasi pemikiran !!!!
padahal soeharto berdarah china, we ga tau tolak ukur org jawa itu apa, pulau jawa udah campur2 ga ada org jawa org indo ga punya pikiran yg kritis dan analitik, besok2 we mau dipanggil melayu jawa aja ketimbang org jawa untuk menghindari stereotip dan supaya lebih masuk akal aja
Jawa ngehe kowe
Soeharto Orng Cina Drimananya Bl0kk?!' 🤣🤣
Ini pasti akun buzzer PDI, karena Megawati punya puan, biar mereka makin lama menguasai negri ini,
Kalo aku sendiri malah setuju kalo bermunculan banyak dinasti politik, biar negri ini nggak di kuasai org org itu aja, seperti di Klaten udh 25 tahun dinasti politik bercokol, tak tergoyahkan, ya karena tidak ada pesaing dari lawan politiknya yg sekuat mereka
Setujuu Kedepan Presiden Indonesia Harus Ningrat, Next Presiden Anies
anis penghancur negara indonesia 😂😂😂