Setujuu sekali ada tes,! termasuk diterapkan kembali UN,,! supaya siswa termotivasi terus semangat belajar untuk selalu siap sedia menghadapi tes dan UN sejenisnya,,!!
Pak Mentri yang perlu dievaluasi adalah meluluskan siswa 100 persen, dan menaikkan siswa 100 persen tanpa peduli hasil tes yang dilakukan siswa. Efeknya siswa santai tak mau mengerjakan tugas, tak belajar baik karena tau akan di aikkan dan diluluskan dari sekolah, ini bobroknya kurikulum merdeka ( sy guru SMP 3 tahun lagi pensiun, TRIms.
Harus temen saya GURU itu heran kok bisanya nilai di ATAS 9 semua anak anak diddik yg baru masuk, itu sampai pusing sendiri, klo di jawa tengah nilai 9 lbh itu sudah level propinsi , dan ketika GURU itu mengajar dan memberi ulangan kelas, sangat kecewa tidak sesuai dgn nilai ketika masuk sekolah, ini fakta
Setujuu sekali ada tes,! termasuk diterapkan kembali UN,,! supaya siswa termotivasi terus semangat belajar untuk selalu siap sedia menghadapi tes dan UN sejenisnya,,!!
Bijak sekali Prof. "Tetap akan ada yg tidak puas dari setiap keputusan nanti".
Pak Mentri yang perlu dievaluasi adalah meluluskan siswa 100 persen, dan menaikkan siswa 100 persen tanpa peduli hasil tes yang dilakukan siswa.
Efeknya siswa santai tak mau mengerjakan tugas, tak belajar baik karena tau akan di aikkan dan diluluskan dari sekolah, ini bobroknya kurikulum merdeka ( sy guru SMP 3 tahun lagi pensiun, TRIms.
Terlalu banyak Evaluasi sehingga tidak "Efisien".
Ingat pak Menteri, Presiden Prabowo motonya : "Efisien ... Efisien ... Efisien"
Harus temen saya GURU itu heran kok bisanya nilai di ATAS 9 semua anak anak diddik yg baru masuk, itu sampai pusing sendiri, klo di jawa tengah nilai 9 lbh itu sudah level propinsi , dan ketika GURU itu mengajar dan memberi ulangan kelas, sangat kecewa tidak sesuai dgn nilai ketika masuk sekolah, ini fakta