PERHATIAN‼️ INDRA SJAFRI INGIN ULANG SUKSES JUARA 2013‼️
HTML-код
- Опубликовано: 15 окт 2024
- Pelatih timnas Indonesia U19, Indra Sjafri, mencoret lima dari 28 pemain yang akan berjuang pada ASEAN U19 Boys Championship 2024 di Surabaya, 17-29 Juli 2024. Mereka adalah Muhammad Farhan Sopiulloh (Persija), Fandi Bagus Pamungkas (Bhayangkara FC), Ji Da Bin (AS IOP) Muhammad Darel Valentino Erlangga (Persib), dan Rahmat Syawal (PSIS).
Sebagai tuan rumah Indonesia berada di grup yang terbilang ringan. Tergabung di Grup A bersama Timor Leste, Filipina dan Kamboja. Grup B terbilang neraka karena diisi Australia, Vietnam, Myanmar, dan Laos. Sementara Thailand, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam tergabung di Grup C. Hanya juara Grup dan satu runner up terbaik yang lolos ke semifinal. Untuk menjadi juara Grup A, Indonesia tak akan mendapatkan banyak kesulitan. Baru di semifinal akan menjadi laga sesungguhnya. Garuda Muda akan bertemu juara Grup C atau runner up Grup B.
Dari 23 pemain yang terpilih, Indra Sjafri menyertakan tiga pemain Dispora. Yakni Welber Jardim yang membela Sao Paolo, Brasil, Marselinus Ama Ola yang bermain di UD Logranes, Spanyol, dan Jens Raven dari FC Dordrecht, Belanda. Tak ada nama empat pemain Diaspora yang disertakan di Toulun Cup 2024 seperti Dion Wilhelmus Eddy Markx (NEC Nijmegen), Tim Henri Victor Geypens (FC Twente), Sem Pieter Yvel (NAC Breda), dan Hinoke Mauresmo Johannes dari FC Dordrecht.
Persija menjadi penyumbang pemain terbanyak: empat pemain yakni Meshaal Hamzah, Dony Tri Pamungkas, Figo Dennis, dan Arlyansyah Abdulmanan. Masing-masing dua pemain dari Borneo FC (M. Alfahrezi Buffon dan Rizdjar Nurviat). Lalu, I Wayan Artha Wiguna dan Kadek Arel Priyatna (Bali United), M. Iqbal Gwijangge dan Alexandro Felix Kamuru (Barito) serta M. Mufli Hidayat dan Sulthan Zaky (PSM Makassar).
Dan, masing-masing satu pemain dari delapan klub. Yaitu Ikram Algiffari (Semen Padang), M. Kafiatur (Dewa United), M. Ragil (Bhayangkara FC), Fitrah Maulana Ridwan (Persib), Tony Firmansyah (Persebaya) M. Mufdi Iskandar (Malut Selection), M. Riski Afrisal (Madura United), dan Arkhan Kaka Putra Purwanto dari Persis Solo.
Sejak digelar pada 2002, Thailand dan Australia menjadi juara terbanyak 5 kali. Diikuti Malaysia dan Myanmar (2 kali), Vietnam, Iran, dan Jepang, dan tentunya Indonesia, masing-masing satu kali. Garuda Nusantara sekali juara pada 2013 dan tiga kali peringkat ketiga pada 2017, 2018, 2019. Ini untuk kelima kalinya Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah (2005, 2013, 2018, 2022, dan 2024). Pada perhelatan terakhir, yang dimainkan di Stadion Madya, Jakarta dan Stadion Patriot Chandrabaga, Garuda Muda yang dilatih Shin Tae Yong gagal ke semifinal lantaran kalah head to head dengan Vietnam dan Thailand meski sama-sama mengoleksi 11 poin. Kini, mampukah Garuda Nusantara kembali juara?
Yang pasti, pelatih Indra Sjafri berhasrat mengulang sukses 2013 saat ia menangani tim yang dibela Evan Dimas dan kawan-kawan. Garuda Muda tampil sebagai juara setelah menang adu penalti 7-6 melawan Vietnam di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, 22 September 2013, dan dipimpin wasit Sivakorn Pu-Udom (Thailand).
Dari sembilan eksekutor Indonesia, dua yang gagal yakni Evan Dimas dan Zulfiandi. Sementara Fatchurohman, Dimas Drajad, Hendra Sandi, Hansamu Yama Pranata, I Putu Gede Juni Antara, Maldini Pali dan Ilham Udin Armayn sukses.
Mampukah Garuda Muda mengulang sukses 11 tahun silam?
Ayo, Garuda Muda, Bisa!
SIMAK TERUS DI KANAL BOLA AKMAL YANG SELALU TERDEPAN MENGABARKAN BERITA TERBARU SEPAKBOLA NASIONAL!
Jangan lupa: subcribe, share, like and comment serta bunyikan loncengnya untuk mendapatkan berita teraktual, faktual, dan terpercaya dan A-1. Hanya ada di kanal youtube BOLA AKMAL
#timnasu19 #ASEAN19BoysChampionship2024#IndraSjafri #timnasIndonesia #PialaAFFU19 #GarudaMudaNusantara #timnasIndonesiaU19 #timnasday #StadionGeloraBungTomo #StadionGelora10November #Surabaya #KotaPahlawan #Persebaya #Indonesia #Filipina #Kamboja #TimorLeste #Australia #Vietnam #Myanmar #Laos #Thailand #Malaysia #Singapura #BruneiDarussalam #WelberJardim #SaoPaolo #MarselinusAmaOla #JensRaven #Persija #DonyTriPamungkas #BorneoFC #AlfahreziBuffon #KadekArel #BaliUnited #IqbalGwijangge #AlexandroFelixKamuru #BaritoPutera #SulthanZaky #PSM #IkramAlgiffari #SemenPadang #BhayangkaraFC #Persib #MaduraUnited #ArkhanKaka #PersisSolo #EvanDimas #Zulfiandi #DimasDrajad #HansamuYamaPranata #IPutuGede #MaldiniPali #ilhamudinarmayn
#Persib #aremafc #Liga1Indonesia #Liga1 #Liga2Indonesia #Liga2 #PialaIndonesia #PialaPresiden #timnas #timnasgaruda
#akmalmarhali #akmal #bicarabolabyakmal #bicarabola #bolaakmal #hamkahamzah #hamka23hamzah #hamka23hamzahstory #hamka #sepakbolaindonesia #beritasepakbola #bangkitsepakbolaindonesia #semangatmenolakmenyerah #sepakbolatanparekayasa #pssi #gosiptransfer #erickthorir #shintaeyong #fyp
inget dlu sma sekarang, sekarang ada Australia nya..klo pingin juara langkahi dlu Australia..?
Kalau bagi saya pengennya seluruh Asia masuk kepiala U 16 U 17 U 18 U-19 supaya mangkin meriah supaya gensi sepak bola ini kayak Auro kalau Asean doang kurang seru
Seru nih bapak-bapak pos ronda lagi ngrumpi bahas bola
suara lu mirip pak ETO,bang😁😁
Kalau ini org jadi ketua pssi timnas akan juara dunia
Gak habis fikir sama orang2 ini....
Nuntut suruh fokus ke development dalam negeri,padahal tau sendiri sehancur apa sepak bola dalam negeri,gak suka PSSI ambil pemain keturunan tp nuntut timnas muda juara di setiap turnamen....🤣🤣🤣
Yaa Allah kenapa lucu sekali bapak2 ini..🤣
Pak klo nuntut fokus pembinaan ya jangan langsung nuntut juara di usia muda pak...sabar dulu tunggu 10thn atau 15thn ke depan baru kau koar2 minta juara....
Klo kalian minta Sekarang juara yg jangan banyak ngeluh klo PSSI ambil pemain keturunan..
Ahh kyk emak2 ni orang,banyak nuntut tp gak lihat pundak sendiri...
Sy orang yang paling pesimistis setelah melihat pertandingan u19 di AFF kali ini, sangat monoton dan tidak menunjukan progres yg positif dalam permainan ditambah ada lawan berat Australia.. apalagi tim ini ditargetkan berprestasi di piala asia u 20... jika tetap tidak ada perubahan yang positif maka sangat sulit diharapkan hasilnya. Saya fikir perlu ada penambahan pemain yg lebih baik dan perubahan di sektor kepelatihan
Lebih baik perluas wawasan, biar ga jadi katak dalam tempurung..
Paling minta jago di AFF di suruh jgn sampai ke AFC cukup Indonesia cukup Kings AFF aja jgn sampai ke AFC apa dunia
merasa pinter & hebat didalam negeri, tapi ga kepake diluar..
mudah bicara soal perbaikan grassroot tapi nyatany udh busuk dari belasan bhkn puluhan tahun.
& kebodohan orang" yg slalu membedakan ras, suku, wrn kulit di dunia olahraga. itulah negara dngn iQ rendah
again again and again..... ya ini hasilnya jika mindset lama mencoba memaksa membenturkan diri di era modern football,
salah 1 yg selalu di benturkan itu [ tidak lahir di indonesia = tidak 100% nasionasil jika dibandingkan dengan yg asli lahir di indo (framing template banget) ]
Definisi nasionalis menurut anda memang apa ? dinilai dari mana dia lahir kah? atau dinilai ketika mereka ada di atas lapangan secara keseluruhan(karena ini konteksnya bola) ?
dan itu hanya selalu muncul dari (mohon maaf) orang" yang sudah uzur/lama(tua), karena orang" lama itu kalo lahannya merasa di caplok itu selalu koar". mengesampingkan cara berpikir rasional dan beropisi tanpa riset yang maksimal.
Saya lebih baik pemain diaspora semua yg main.. lebih enak di tonton
Bang akmal cocok nh jadi ketum pssi
Dulu dulu kemana bos.. kenapa gak kritik pssi 10tahun yg lalu
Gegabah njir Timor Leste disebut "mohon maaf" ga liat Paulo Galih Fretash kah, superior gitu di Bri Liga 1