Izin bertanya komandan. Tadi komandan jelaskan tekan setiap Nozzle dekat dengan pompa mesin dan nozzle yang tertinggi atau yang jauh Jadi pertanyaan saya. tekan tu harus merata dari titik awal yang dekat mesin pompa.sampai ke titik jauh. ?
Untuk tekanan pada setiap ujung nozzle sudah diatur. Baik yang dekat dengan pompa ataupun yang jauh dari pompa. Untuk tekanan hidran gedung dengan nozzle ukuran 1,5 inchi adalah 4,5 s.d 6,9 bar Sedangkan untuk hidran pilar ukuran 2,5 inchi sebesar 7 s.d 12 bar
Untuk hidran gedung yang harus standby yaitu ukuran 1,5 inchi. Untuk cover areanya sesuaikan dengan klasifikasi kebakaran pada bangunan tersebut. Untuk klasifikasi kebakaran ringan yaitu 1000 m2 harus ada 2 titik hidran dan ditambahkan lagi setiap penambahan berikutnya Untuk klasifikasi sedang 800 m persegi dan klasifikasi berat setiap 500 m persegi
Sebenarnya merupakan satu rangkaian. Namun secara definisi adalah sebagai berikut: Pipa tegak adalah bagian pipa yang naik keatas dari sistem pemipaan yang menyalurkan pasokan air untuk sambunhan slang dan sprinkler pada sistem kombunasi, tegak lurus dari lantai ke lantai (SNI 03-1745-2000) Sedangkan hidran adalah titik sambunhan dimana petugas pemadam kebakaran dapat memanfaatkan persedian air yang ada untuk memadamkan kebakaran. Jika ada kalimat sistem pipa tegak dan slang kebakaran, maka yang dimaksud adalah hidran. Kira2 seperti itu perbedaannya.
Salah satu standar yang mengatur tentang instalasi pompa hydrant adalah SNI 03-1745-2000. Peraturan ini membahas mengenai tata cara perencanaan dan pemasaman sistem pipa tegak dan slang untuk mencegah bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. Sistem ini dibagi menjadi tiga klasifikasi atau kelas, yaitu: Sistem Kelas I : sistem ini harus menyediakan sambungan slang ukuran 2 ½ inci (63,5 mm) untuk pasokan air yang digunakan oleh petugas pemadam kebakaran serta mereka yang terlatih. Sistem Kelas II : sistem yang menyediakan kotak slang ukuran 1 ½ inci (38,1 mm) untuk memasok air yang digunakan oleh penghuni bangunan maupun petugas pemadam kebakaran selama tindakan awal. Sistem Kelas III : Sistem yang harus menyediakan kotak slang ukuran 1 ½ inci (38,1 mm) untuk memasok air yang digunakan oleh penghuni bangunan serta sambungan slang ukuran 2 ½ inci (63,5 mm) untuk pasokan air dengan volume besar yang digunakan oleh mereka yang terlatih atau petugas Damkar. Cara menghitung pompa hydrant harus disesuaikan dengan sistem kelas kebakaran tersebut. Gedung bertingkat seperti perkantoran diklasifikasikan dalam Sistem Kelas I karena risiko kebakaran yang terjadi di kantor termasuk rendah. Menurut SNI 03-1745-2000, cara perhitungan pompa hydrant pada Sistem Kelas I adalah sebagai berikut. Laju aliran minimum dari pipa hidraulik terjauh harus sebesar 550 USGPM Laju aliran pipa tegak tambahan harus sebesar 250 USGPM Totalnya tidak melampaui 1250 USGPM Pada bangunan yang dilengkapi dengan fire sprinkler system, perhitungan laju aliran pompa hydrant yang digunakan adalah 150 GPM untuk tingkat hunian bahaya kebakaran ringan dan 500 GPM untuk tingkat hunian dengan bahaya kebakaran sedang.
percayalah, apa yang mas sharing dalam video ini, akan menjadi amal jariah untuk anda.. semoga bermanfaat bagi para viewer
Aamiin. Terima kasih atas doa dan dukungannya
TERBAIK
Terimakasih atas sharing ilmunya...
Terimakasih pak
sangat bermanfaat sekali untuk kita sebagai petugaas damkar trima kasih Pak Mar yang selalu berbagi untuk Kita semua semoga Damkar Tetap Jaya
Sama2. Alhamdulillah. Semoga bermanfaat pak gede
Manrap mas penjelasannya udah dipahami
👍🏻 keren
Mantap
Terimakasih infonya
Sangat bermanfaat.
Sama2. Alhamdulillah. Semoga bermanfaat dan silahkan di share
Waalaikumsalam..
Thanks ilmu nya 🙏
Sangat bermanfaat 👍
Sama2. Alhamdulillah. Semoga bermanfaat dan silahkan di share
terimakasih ilmunya pak
sangat bermanfaat.....
Sama2. Alhamdulillah. Semoga bermanfaat dan silahkan di share
Terimakasih ilmu nya 🙏🙏
Tksh infonya... 🙏
Siap, Sama2
Mantap Ndan
Terima kasih ini dari tls
Smg mnjd nilai ibadah...
Cadas...👍
Aamiin
Pak, bisa dikasihkan contoh untuk masing2 klasifikasi bahaya kebakaran.
Semoga bermamfaat
Alhamdulillah. Aamiin. Semoga bermanfaat dan silahkan di share
Izin bertanya komandan. Tadi komandan jelaskan tekan setiap Nozzle dekat dengan pompa mesin dan nozzle yang tertinggi atau yang jauh Jadi pertanyaan saya. tekan tu harus merata dari titik awal yang dekat mesin pompa.sampai ke titik jauh. ?
Untuk tekanan pada setiap ujung nozzle sudah diatur. Baik yang dekat dengan pompa ataupun yang jauh dari pompa.
Untuk tekanan hidran gedung dengan nozzle ukuran 1,5 inchi adalah 4,5 s.d 6,9 bar
Sedangkan untuk hidran pilar ukuran 2,5 inchi sebesar 7 s.d 12 bar
Maaf mas...d bagian dalam hydrant teo way it ada apa2 sja ??🙏🙏
Maksudnya hydrant teo way it itu apa ya?
Ukuran dan tipe hydrant box yg d video untuk cover 2 valve brp ya Pak? Nuhun respon nya
Untuk hidran gedung yang harus standby yaitu ukuran 1,5 inchi. Untuk cover areanya sesuaikan dengan klasifikasi kebakaran pada bangunan tersebut. Untuk klasifikasi kebakaran ringan yaitu 1000 m2 harus ada 2 titik hidran dan ditambahkan lagi setiap penambahan berikutnya
Untuk klasifikasi sedang 800 m persegi dan klasifikasi berat setiap 500 m persegi
Cara ukur tekanan BAR itu sama dengan kecepatan brp? Jika dalam kecepatan motor
Tidak bisa dikonversikan seperti itu
Memang kdg bingung kalo ditanya, 1 Bar itu brp?
Mau tanya pak, berarti pipa tegak dan hydrant kebakaran beda ya?
Sebenarnya merupakan satu rangkaian. Namun secara definisi adalah sebagai berikut:
Pipa tegak adalah bagian pipa yang naik keatas dari sistem pemipaan yang menyalurkan pasokan air untuk sambunhan slang dan sprinkler pada sistem kombunasi, tegak lurus dari lantai ke lantai (SNI 03-1745-2000)
Sedangkan hidran adalah titik sambunhan dimana petugas pemadam kebakaran dapat memanfaatkan persedian air yang ada untuk memadamkan kebakaran.
Jika ada kalimat sistem pipa tegak dan slang kebakaran, maka yang dimaksud adalah hidran. Kira2 seperti itu perbedaannya.
Bang mau nanya , dasar untuk menentukan kapasitas pompa nya berapa gpm bagaimana ?
Salah satu standar yang mengatur tentang instalasi pompa hydrant adalah SNI 03-1745-2000. Peraturan ini membahas mengenai tata cara perencanaan dan pemasaman sistem pipa tegak dan slang untuk mencegah bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung. Sistem ini dibagi menjadi tiga klasifikasi atau kelas, yaitu:
Sistem Kelas I : sistem ini harus menyediakan sambungan slang ukuran 2 ½ inci (63,5 mm) untuk pasokan air yang digunakan oleh petugas pemadam kebakaran serta mereka yang terlatih.
Sistem Kelas II : sistem yang menyediakan kotak slang ukuran 1 ½ inci (38,1 mm) untuk memasok air yang digunakan oleh penghuni bangunan maupun petugas pemadam kebakaran selama tindakan awal.
Sistem Kelas III : Sistem yang harus menyediakan kotak slang ukuran 1 ½ inci (38,1 mm) untuk memasok air yang digunakan oleh penghuni bangunan serta sambungan slang ukuran 2 ½ inci (63,5 mm) untuk pasokan air dengan volume besar yang digunakan oleh mereka yang terlatih atau petugas Damkar.
Cara menghitung pompa hydrant harus disesuaikan dengan sistem kelas kebakaran tersebut. Gedung bertingkat seperti perkantoran diklasifikasikan dalam Sistem Kelas I karena risiko kebakaran yang terjadi di kantor termasuk rendah. Menurut SNI 03-1745-2000, cara perhitungan pompa hydrant pada Sistem Kelas I adalah sebagai berikut.
Laju aliran minimum dari pipa hidraulik terjauh harus sebesar 550 USGPM
Laju aliran pipa tegak tambahan harus sebesar 250 USGPM
Totalnya tidak melampaui 1250 USGPM
Pada bangunan yang dilengkapi dengan fire sprinkler system, perhitungan laju aliran pompa hydrant yang digunakan adalah 150 GPM untuk tingkat hunian bahaya kebakaran ringan dan 500 GPM untuk tingkat hunian dengan bahaya kebakaran sedang.
Terimakasih infonya bang 🙏
Pak Edo saya rizki yg diklat dari bangka bole mnta no HP nya pak mau konsultasi
Silahkan DM Ke IG EDU DAMKAR