Mengenal Torque Demand Map di MotoGP, Solusi Traction Control Magneti Marelli Yang Kurang Canggih
HTML-код
- Опубликовано: 27 ноя 2024
- Bergabung dengan channel ini untuk mendapatkan akses ke berbagai keuntungan:
/ @startinggrid.
Direktur teknis Aprilia, Romano Albesiano pernah berpendapat bahwa traction control Motogp terlalu sederhana dan basic untuk ditaruh di motor sekencang Motogp.
Karena kekurangan pada spec ini, insiyur team memakai metode lain untuk mengatur torsi motor. Yakni dengan metode torque-demand map.
Apa itu Torque-demand map?
Torque-demand map adalah settingan torsi yang diatur dalam map ECU motor yang langsung mengatur besarnya torsi yang dihasilkan oleh mesin.
Berbeda dengan traction control yang menggunting torsi jika terjadi sliding yang berlebihan, mapping ini langsung mengatur pola performa torsi motor tanpa harus menunggu motor mengalami slide.
#startinggrid #marcmarquez #magnetimarelli
---------------------------------------------------------------------------------------
Merchandise Starting Grid 👇👇👇👇
s.shopee.co.id...
---------------------------------------------------------------------------------------
Yang mau nyawer boleh juga kaka, terima kasih dukungannya 🙏👇👇👇
saweria.co/sta...
---------------------------------------------------------------------------------------
Jangan Lupa FOLLOW Kami Disini Juga Yaaa 👇👇👇👇
Instagram : / startinggridid
Facebook : / startinggridgp
TikTok : / startinggridid
Website : www.startinggr...
Stoner lupa kalau motogp adalah prototype dan harus dikembangkan secanggih mungkin,,
Dengan teknologi tahun ini ducati menang 19x dari 20 seri,dan pengembangmu spertinya sudah dilupakan casey
tp tdk selaras dengan tujuan utama, malah terkesan bukan pengembangan krn adanya penyelarasan perangkat. jepang dr dl mengembangkan prototype juga sebagai acuan untuk motor masal. Ecu juga step down, harusnya sih kl untuk pengembangan teknologi ya jgn dibatasi penyeragaman perangkat agar semua bisa bersaing dlm meyempurnakan. Jujur saja sih sejak saat itu peraturan memang mendorong ke pabrikan eropa agar maju, jd kl sekarang eropa mendominasi itu suatu keharusan krn aturan menguntungkan mereka.
@@AFC01 btul skali
pengembangan kok malah mengganti ECU Inhouse Yamaha, Honda yg sudah sangat canggih ke ECU Kuno 😂
Hrsnya ecu pabrikan sendiri2 sesuai racikan pabrikan sendiri2
Banyak yg sok pintar di komenan, giliran di suruh bongkar rasio gak bisa rakit lagi, nah para kru motogp itu rata2 mekanik kelas ats bos😂😂
Intrik pabrikan Eropa (dlm hal ini Ducati) tuk menjatuhkan performa pabrikan Jepang sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2010.
Ada seseorang yg bernama Corrado Cecchinelli, siapa dia? Ini orang pengalamannya segudang di Ducati, terakhir menjabat sbg wakil direktur Ducati Corse, orang yg jabatannya nomor 2 setelah direktur & CEO Ducati Corse yakni mbah Claudio Domenicali.
Mengapa seorang wakil direktur pabrikan besar Eropa dgn gaji selangit malah pindah kerja di 2010 sbg direktur teknologi di dlm tubuh Dorna yg notabene hanya promotor sirkus balap? Ternyata posisi direktur teknologi posisi yg strategis karena bertanggung jawab atas segala pengembangan teknis moto3, moto2 & motoGP. Selain itu tugasnya:
- mengembangkan regulasi teknis di 3 kelas.
- menyediakan jaringan teknis antara pabrikan dgn suplier & organisasi2 yg terlibat dlm kejuaraan yakni FIM, MSMA & IRTA.
Sudah ketemu kata kuncinya???
Yup, benar sekali... Ini orang bisa menyusun regulasi. Permainan pun dimulai.
- 2012 dibuka kelas baru yakni CRT (pakai elektronik dari Magneti Marelli yg disediakan oleh Dorna). Aprilia menjadi team CRT terbaik, dgn motor ART GP12 yg dibangun dari RSV4.
- 2014 kelas CRT dihapus, hanya menyisakan factory class dan open class. Ducati memilih turun kasta, keluar dari status factory class lalu masuk open class agar bisa riset dgn elektronik Magneti Marelli (keputusan ini diumumkan Ducati di detik2 terakhir di tes pra musim sepang). Di tahun ini Ducati merekrut mbah Gigi dari Aprilia.
- masih di 2014 menjelang 2015 disusun regulasi baru tuk musim 2016 yakni salah satu aturannya mewajibkan penggunaan single ECU Magneti Marelli. Honda lewat Livio Suppo menentang keras aturan ini bahkan Honda mengancam akan keluar dari MotoGP. Dorna yg tak mau kehilangan Honda akhirnya ketar ketir maka dirayulah Honda meskipun pakai single ECU tp dalemannya masih bs diutak-atik dikembangkan oleh pabrikan. Honda pun melunak dan regulasi tuk musim 2016 pun deal.
- 2016 regulasi single ECU berlaku.
* Ducati : mulai riset di aerodinamika, terbukti di motor Ducati 2016 sudah muncul kumis lele kecil (itu yg terlihat dari luar, untuk perangkat riset yg ngumpet di dlm body motor pastinya ada jg).
* Yamaha : setelah memakai single ECU Yamaha mulai kena penyakit spinning ban belakang.
* Honda : ga ngefek.... Walau pakai single ECU tp perpaduan Honda & Marquez berhasil jd juara dunia beruntun dari 2016 - 2019.
Makin pening deh itu Ducati, bahkan Ducati yg terkenal pelit buat gaji pembalap malah berani ngontrak paduka Jorge Lorenzo dari Yamaha dgn nilai kontrak fantastis (berharap dpt bocoran racikan motor jinak & speed corner sadis ala Yamaha) agar bisa menyaingi performa Honda.
Permainan Ducati berikutnya pun dimulai, tak bisa mengejar performa Honda maka sunat lg performa si Honda. ECU Magneti Marelli yg dipakai Honda itu memakai otak (IMU/ inertian measurement unit) oprekan ala asimo.
IMU adalah kotak penuh sensor yg berisi firmware yg dibuat dgn program penuh perhitungan & mengoprek IMU bs membawa pengaruh cukup besar. IMU bs mengukur tingkat kemiringan & secara matematika digunakan untuk memperhitungkan sudut kemiringan. Perhitungan inilah yg saat ini masih menjadi celah bagi Honda tuk berkreasi karena dgn perbedaan kecil dicara penghitungan IMU bisa berpengaruh di kontrol traksi yg jauh berbeda. Titik kritis motor itu bukan ketika posisi tegak (di trek lurus) tp ketika posisi rebah/miring ketika menikung. Dalam kasus Honda (di regulasi single ECU) karena oprekan IMU nya canggih ala Asimo maka ketika rebah ekstrim dan sampai di titik ban tak sanggup maka secara otomatis kontrol traksi akan bekerja sehingga mencegah ban hilang grip dan mencegah terjadinya high side crash. Inilah sebabnya meskipun sudah pakai single ECU tp Marc dgn Honda masih bisa membukukan rekor lean angle ekstrim 67,5° tanpa jatuh di gp Brno 2016.
Saatnya Ducati lewat kaki tangannya yakni Corrado Cecchinelli menyiapkan regulasi baru ekekekekek.
- 2019 regulasi baru
* Regulasi fairing (tuk menambah kekuatan aerodinamika Ducati tentunya).
* Regulasi ECU (tuk makin melemahkan pabrikan Jepang, terutama Honda), yakni :
1. Wajib menggunakan IMU resmi
2. Klarifikasi input & output yg diijinkan untuk sensor
3. Klarifikasi untuk CAN protokol komunikasi di ECU
4. Layout yg diperbaharui untuk koneksi CAN-ECU yg diijinkan
"Nah setelah kita tahu IMU adalah sebuah otak, dia perlu dihubungkan agar bs bekerja dan penghubung itu adalah CAN (controller area network). Oleh sebab itu, regulasi baru membuat IMU yg disetarakan dan memperbarui jalur CAN sehingga team tidak bs mengambil keuntungan dari IMU. Secara konsep IMU adalah bagian dari ECU dan itu harus disatukan", demikian tegas Corrado Cecchinelli.
Sejak 2019 sah sudah kekuatan pabrikan Jepang dikebiri habis. Meskipun di tahun 2019 Marq & Honda masih jd juaranya tp efek single ECU sudah terlihat yakni rcv makin tak ramah karena elektroniknya dibuat bloon, terbukti di gp buriram marq high side crash horor sampai dibawa kepusat medis. Tahun2 berikutnya riset2 yg dilakukan Honda sudah jauh tertinggal dibanding Ducati dan sampai sekarang Honda hanya menjadi juru kunci klasemen (sama seperti yg dialami Ducati dulu dijaman ECU inhouse).
Yamaha pun sama, masalah terbesar sampai sekarang ya elektronik. Meskipun nasib Yamaha masih lebih baik dari Honda di posisi klasemen.
Ducati sekarang tinggal menikmati hasil dari politik, riset, dan usaha yg mereka kerjakan. Kekuatan Ducati telah terlihat ketika jadi juara konstruktor berturut-turut di 2020 & 2021 meskipun gagal juara di kategori pembalap. Mereka sudah unggul di motor, tinggal mencari pembalap kencang & konsisten, akhirnya kejadian jg Ducati juara di 2022, 2023, 2024 dan seterusnya.
Ducati memulai di 2010 dgn menyusupkan kaki tangannya ke tubuh Dorna dan baru bisa panen hasil jd juara di 2022, butuh 12 tahun buat panen hasil.
Ingat MotoGP itu cuma bisnis hiburan (sport entertainment) didalamnya penuh intrik, politik dan bisa jadi kotor. Dulu Honda adalah anak emas dorna, kini pabrikan Eropa (terutama Ducati) yg jd anak emas dorna.
Kita sbg penonton ya dinikmati saja tontonan MotoGP buat seru2an.
argumen lawak, 2020 awal marques cedera parah, udh ketahuan motor honda aslinya udh ampas😂,20-21 yg jurdun pabrikan jepang karna faktor pembalapnya yg masih bisa gendong tim pabrikan, kebayakan tim pabrikan jepang ga mau nerima masukan dari pembalapnya, minim inovasi,test ridernya jelek,birokrasi lawak pabrikan jepang yg ngehambat pengembangan motor, ducati op karna ada 8 motor di grid, jd data telemetri tiap pembalap banyak, ktm sama aprilia pengembangan motornya udh mulai bagus, beberapa kali podium, pabrikan jepang emg lagi ampas makanya dpt konsesi buat pengembangan motor, honda ampas ga bisa bikin chassis bagus, yamaha udh pasrah sama inline4(ganti v4 2026), mau pabrikan jepang sekarang pake ecu pabrikan juga ga bakalan ngaruh pacenya aja masih kalah bersaing sama 3 pabrikan eropa 😂😂
Tp banyak yg gak paham, kata nya bukan salah ecu sm aero. Pdhl klo ngikutin motogp dr 2010 aja, udh pada tau klo duca banyak diuntungkan lwt banyak perubahan regulasi
Halah , kalah ya kalah aja. Gak usah permasalihin ecu. Honda dan yamaha dana besar. Seharusnya bisa dong nyaingi suzuki yg duit nya pas pasan bisa jurdun😂
@@abimabdilah9935 ya semua pernah melobi regulasi.
Honda:
- motor 800cc tuk kepentingan body mungil Pedrosa.
- Repsol Honda pernah 3 motor.
Yamaha:
- masukin rookie (Lorenzo) langsung ke team factory, yg mana secara aturan sebelumnya harus ke satelit dulu.
Ducati:
- Elektronik bloon.
@@cangkembosok2223 ga ada masalah mau siapapun yg jurdun. Malah nungguin pabrikan Cina (dongfeng, jialing, dll) ikutan MotoGP terus juara ngalahin jepang & eropa pastinya lebih seru ekekekekek 😂
dulu r0si marah,di duga karna kemampuan crossplane akhirnya sedikit mulai mampu di simulasi oleh program TCS,jadi ketika r0si balik ke ymha pada 2013,crossplane sudah terasa mulai mampu disaingi walau belum maksimal,padahal selama bertahun-tahun r0si aman bersama crossplane gak ada yang ngframing aneh-aneh tentang itu,apalgi dijaman TCS belum berkembang lebih advanced, hanya crossplane yang mampu high speed cornering and tire saving diluar nalar dijamannya,yg kita baru lihat di motor lain baru bisa dilakukan belakangan,dan itupun merata, tidak unggul sendiri seperti ymha jaman dulu.
seandainya perangkat elektronik masih di bebaskan , mungkin Honda dan Marc Marquez masih bersama
Dulu waktu pake ecu in house. Banyak yg protes.. motogp terlalu canggih, terlalu mudah, skill pembalap gak keluar. Maka di buat lah regulasi ecu serangam dgn teknologi lebih kuno… eh sekarang protes lagi pingin ecu canggih.. masing2 pabrikan.. nanti gitu udah pake yg canggih.. protes lagi pingin elektronik dikurangin😅😅😅… yasalam. Muter muter terus
Namanya manusia ya gitu bro wkwk
Banyak yang protes?yang minta ecu seragam itu ducati doang.
Setau q dulu knp ecu d buat seragam itu karna pabrikan besar terlalu mendominasi
Anehnya yg protes itu rata² mantan pembalap jaman purba,
Protesnya bkn canggih g cnggih dku pas pakai ecu masing2, tp pbrikn minim budgem g bisa ngmbngin sndri ecunya,, mkanya tertinggl trus, bru lah muncul ide penyeragaman ecu. Stoner mngkritik itu emng dri sononya krena jmnya sdah beda, dia pnsiun sja blm cnggih, traksion kontrol bru dipsang, itupun blm smpurna.
Regulasi bekerja untuk seluruh peserta, peserta A sampai Z aturannya sama jadi salah sendiri tidak mampu adaptasi 😂, lagipula era dominasi jepang kita tau ramenya seperti apa padahal belum ada medsos seperti sekarang, giliran perubahan era aja pada ribut.
Kemaren ada yg bilang stop nyalahin ecu dan aero winglet. Lah ini dibahas lho sm youtube besar kalo emang masalah nya tu di ecu, power delivery nya gak bagus
Lah dulu katanya ecu terlalu canggih, bikin motogp terlalu mudah, pingin ecu di seragamkan di pangkas ke tenologi kuno agar lebih mengasah keterampilan pembalap. Sekarang pada minta ecu canggih masing2 pabrikan balik lagi… serba salah cuk😂
Seharusnya mesin sasis elektronik dibebasin pake apa aja.. yang perlu dibatasi adalah budget cap, seperti di F1
pabrikan er0pa tidak butuh budgetcap sebetulnya,mereka dulu rela ngaku miskin melarat hanya untuk memusuhi platform inhouse.
Setuju sama stoner, balapan jadi lebih menarik, lebih seru, lebih adrenalin, semoga saran marquez di denger Dorna
Oh itu saran markes yah???bukan keluhan markes yah???kalo rider2 lain yg ngomong pasti langsung dihujat ngeluh..hadeh
Pembalap sekarang kalo menang ya gitu2 aja gaada yang wheele gaada hiburan dan inilah salah satu faktornya wkwk
Awal mula kemerosotan/dominasi pabrikan Jepang
Tampak org2 ini faham...pd hal gak faham....
😂😂😂😂😂
nice info👍👍👍👍👍
Kecurangan nyata pabrikan eropa
Yak betul bang.. karna ndk cocok sama mesin honda, yamaha dan bahkan suzuki jg bisa spt honda yamaha untuk saat ini jika msih main di motogp 🥲
@@Hirayakangk cocok tapi tetap bisa juara dari 2015 hingga 2021 ya
@@riorazzer1090 Bisa juara karena skill pembalapnya menutupi kekurangan motornya serta perubahan karkas ban belakang Mechelin juga mempengaruhi.
@@nurdiansyahpanji188Brrt tdk spenuhnya masalah ada di ECU yg seragam
@@riorazzer1090 😂 Itu Marquez bro dan Fabio pada sat itu sebenarnya pengembanga jalan di di tempat
Tahu sendiri kan Dovi dan Rossi pada sat itu mreka kurang kompetitif mreka tua sudah tidak cepat.
tapi mreka berpengalaman tentang motor
Ecu udh canggih malah diganti ecu jadul
Kyknya pabrikan jepang perlu ngambek deh dan bahkan minta berhenti membalap jika masih menggunakan magnetti marelli 😮💨😮💨😮💨
Orang eropa di pabrikan jepang juga banyak, kalau alasan cuma karna ecu itu gak logis.
@@fajarfjr1726 Tapi ya lucunya udah tau motor prototipe tapi ngapain pakai keseragaman ECU,harusnya ya bebas pakai ECU apa aja asal gak melanggar regulasi
Betul bos, banyak yang gak setuju ECU dibebaskan 😂 @@deviansurya7
@@deviansurya7 katanya demi pengembangan teknologi, tp kok seragam. Kan membagongkan ya 🤭, emang Eropa biasanya gitu, mau menang dengan cara yg licik.
@@AFC01Karena pengembangan elektronik in-house membutuhkan dana yang sangat besar. Gak mungkin pabrikan kecil seperti KTM, Aprilia, Suzuki mampu menyaingi duitnya Honda dan Yamaha. Belum lagi klo tiba² ada krisis global kya 2020 atau 2008 yg membuat pabrikan harus melakukan efisiensi atau bahkan keluar dari Motogp. Btw th 2012 tanpa tim CRT motogp hanya punya 12 motor yg mengikuti kejuaraan.
Klo semua dibebaskan tanpa dibatasi yang terjadi hanyalah kejuaraan pay to win. Siapa yg bisa spending dan invest paling banyak dia yg akan menang
Honda m yamaha hrus kluar dri gp klo masih pake magneti mareli...
Cuih kembalikan ecu ke setiap pabrikan masing2 klo tidak kalian hanya lihat touring ducati
Udah bertahun-tahun, ecu honda dan yamaha masih lebih canggih dari yg sekarang 😂
Di WSBK gimana bro? Ap mereka pakai MM juga maka kalah terus?
Emang boleh pake custom ecu di wsbk 💃
@riorazzer1090 wsbk pakai single ecu sejak 2019, pabrikan yg paling jor-joran lomba di situ Kawasaki.
Honda sendiri baru fokus ke wsbk setelah di motogp babak belur. Kalau Yamaha sudah rencana stop produksi R1 tahun depan 🤣
@@andreihidayat7602wsbk ECU masih bebas... Ga pake single ECU...
Di motogp thn 2012 yamaha udah pake magnetti marelli
motor yg di buat basic nya untuk org umum, berbeda jauh secara konsep dgn motor yg di buat basic nya untuk pembalap. buat perbandingan misal BMW+Toprak yg katanya kencang di Wsbk. dan Yamaha+Fabio yg katanya lambat di Motogp, klo di adu gw yakin Yamaha+Fabio Motogp msh lebih kencang
jd adil krn tim2 kecil bs setara tim besar
Nah yg jadi pertanyaan gw sekarang ( kok masih tim besar aja yg bisa jurdun) jadi ya tanggung
Ducati tim kecil?
saat ini setuju ama nelayan australia
Tracion control itu harusnya dibanned
Semoga 2027 bisa bebas lagi ECU nya
ECU nya mending balikin ke pabrikan masing masing aja
Nanti balik ke pabrikan masing masing… protes lagi ecu nya terlalu canggih, terlalu full tekonologi. Sekarang pake ecu seragam yang teknologinya lebih kuno.. ngeluh lagi… heran para penonton, semua regulasi salah terus😂😂
magneti minarelli
Ak jujur agak risih sama winglet² gini karna takutnya nanti user² motor legal makin membabi-buta buat kembangin winglet (contoh BMW) itu bisa buat resiko kecelakaan dijalan itu makin membesar...
Oke lah kalau di jalan² agak sepi mirip eropa atau amerika, coba kalau diindonesia jadi banyak itu BMW atau ndk motor sport kecil (150cc - 250cc) yg mendadak pakai winglet itu besar² kyk BMW, atau Motor MotoGP ahh jdi makin was² itu pengemudi lain dijalan...
Lagian (maaf) isilop jarang bgt peduli untuk nilang yg kyk dimensi² motor yg agak melebar karna winglet dan hanya lebih peduli nilang helm,brong sama plat... 😮💨😮💨
Winglet hanya bekerja pada kecepatan tinggi, jadi aga gaguna kalo mau dipasangin ke motor cc kecil, atleast yang punya speed 200km/h++ baru bekerja, jadi pabrikan akan sangat mikir2 kalo mau bikin winglet buat lini motor cc kecil
@@robilana619Yamaha r3 baru udah pakai winglet, kecepatan (standar) gak sampai 200km/j.
Pada akhirnya winglet ini bakal jadi aksesoris kendaraan produksi massal.
@@andreihidayat7602dimotor masall malah jadi beda fungsi ya bang😂
@@robilana619 ada juga yg jadi hiasan aja bang.. itu yg aku risih in bang 🥲🥲
@@Hirayaka yoi tapi biasanya yg gitu2 buatan aftermarket gasih, bukan yang bawaan pabrik
6:40 baru ini yang dinamakan orang punya skill bukan ketergantungan sama elektronik
Tolong kembalikan lagi ecu ke pabrikan masing-masing adil karena pabrikan berinovasi sendiri namanya juga motor prototipe masa di seragamkan gaada seru serunya😂
Nanti kalo di kembalikan ke ecu pabrikan masing masing… penonton protes lagi, elektronik terlalu canggih…motogp terlalu mudah… begitu sekarang elektronik seragam dengan ecu yg lebih kuno. Ngeluh lagi, pingin ecu canggih masing2 pabrikan?… maunya gmana sih?…
@wahyueko7804 saya penikmat aksi overtake dari jaman 2006 bukan ngeluh
@wahyueko7804 anda kali nanggepin komen berlebihan 🤣
@@wahyueko7804 "pingin ecu canggih masing2 pabrikan?… maunya gmana sih?…" ini mirip pengakuan miskin melarat oleh pabrian er0pa dulu,demi permohonan ecu tunggal m4relli. skrg mereka malah buat motor yg sama mahalnya bahkan lebih mahal dari sebelumya,🤣. namanya juga p0litik, kalau ymha/h0nda mampu ngumpulin 2 pabrikan,dan jadi 4 suara v0ting mereka juga mampu mengerakkan m0t0gp,cuma masalahnya jarang ada pabrikan yg mau di ajak full factory spec. tapi kalau pabrikna untuk di ajak ngaku miskin melarat itu banyak,sudah ada c0nt0hnya...🤣
Yg pinter suzuki tau diducati licik langsung keluar, ecu ko diseragamkan otak motor ko suruh sama😂😂😂, lha mesin sekalian seperti moto2 diseragamkan😂😂😂🤣🤣
kekalahan jepang saat ini bukan hanya dimotor aj tapi dichasis dn elektronik motor dn yg terpenting di TIM nya juga.
selama ini tim JEPANG menang karena pembalap2nya yg terlalu superior bukan motornya.
Banyak kekurangan2 motor Jepang tapi bisa TERTUTUPI dan DIATASI am skill slien para pembalap, ,
Pembalap mumpuni yg masih bisa juara dgn kondisi motor tersebut,, tdk akn pernah msu motor nya tersebut DIRUBAH2 karna sudah nyaman dn ad HASIL, begitu juga PABRIKAN yg jumawa merasa motornya lah yg superior, jadi akn ogah at setengah hati utk mengembangkan nomornya.
Padahal motor eropa khusus nya DUCATI selalu mengembangkan MOTORNYA tdk bergantung am skill pembalap nya.
Kesimpulannya, motor Jepang jalan DITEMPAT, motor EROPA semakin maju cangih, lincah dn gesit otomatis semakin RAMAH dn MUDAH dikendarai oleh pembalap dgn skill dn gaya yg berbeds2,
sementara motor Jepang DIPAKSA 110 persen, begitu juga pembalap nya MEMAKSAKAN DIRI hingga 110 persen yg akhirnya pasti CRASH terus,, MM yg katanya pembalap alien pun akhirnya CRASH dn MENYERAH karena motor ada batasnya apalagi manusia nya
Bukan goblok, motor Japan itu yg terbaik dari dulu sampai diganti ecunya nah di situ mulai kesulitan krn ducati di unggulkan
Udah tau magneti marelli ada kelemahannya tp dorna maksa pake buat regulasi MotoGP
Kalau dibiarkan in-house, pabrikan eropa bakal nyungsep.
Justru karena MM yg paling lemahlah dipakai, agar semua bisa MENGEMBANG sesuai KEMAMPUAN masing2..
Klu betul MM itu memang tertinggal dn ECU pabrikan jauh lebih canggih, seharusnya insinyur Jepang dgn mudah MENGATASI at MENYIASATI kelemahan2 tersebut
@@riorazzer1090ECU Magneti Marelli itu algoritmanya beda cuy untuk setup motor secara keseluruhan karena banyak sensor2 yg disunat yg bisa dikawinkan dengan perangkat2 elektronik inhouse pabrikan jepang.
@@andreihidayat7602lah dulu protes motogp terlalu canggih.. inta elektronik di kurangi, sekarang begitu ecu seragam elektronik lebih kuno… protes lagi.😅
regulasi diubah-ubah untuk menghilangkan dominasi sebuah tim, jadi setiap ada yang mendominasi bakal ada perubahan regulasi untuk melengserkan dominasi tersebut
Setuju apa yg d maukan Stoner,, sekarang pembalap yg talenta pas Pasan kayak pekok aja bisa judun 2 kali d MotoGP,, karena memang motor nya hebat bukan pembalap nya,,kocak😂😂😂
Iya peco skilnya pas pasan aja makanya rider2 yg gak jurdun skilnya jauh dibawah sekadar skil pas pasan aja..