Silakan membaca deskripsi video yang sudah tertera. Mohon maaf jika masih terdapat kesalahan dan kekurangan dalam video ini. Hormat kami untuk keluarga besar Kesultanan Yogyakarta Hadiningrat. Terima kasih.
Pernah membaca tulisan tentang Sri Sultan Hamengku Buwono VIII, sepertiinya dari seseorang yang masih kerabat (pengagum). Diceritakan bahwa beliau almarhum SSHB VIII, adalah bangsawan yang relatif cerdik & cermat di masa muda nya. Sebelum dinobatkan menjadi Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, SSHB VIII adalah aktifis "freemasonry" Maka tidak mengherankan pergaulan beliau sangat luas & lugas di kalangan para pejabat kolonial Belanda, bahkan setelah diangkat menjadi Putra Mahkota, beliau berangkat ke Negri Belanda untuk semacam "tour of duty" Setelah bertahta SSHB VIII, beliau menyekolahkan beberapa putranya untuk menempuh pendidikan di Belanda. Beliau berpendapat bahwa cara untuk tidak mudah di tundukkan oleh Belanda, adalah mengetahui (belajar) perilaku dari orang2x Belanda itu sendiri. Apa yg diinginkan SSHB VIII akhirnya terbukti ketika penerus beliau SSHB IX, sama sekali tidak mudah ditundukkan oleh Belanda & menjadi tokoh penyokong penuh Kemerdekaan NKRI
Menurut saya penyambutan tamu seperti ini juga dilakukan di kesultanan selain Solo dan Jogja bahkan di luar jawa, namun berbeda aja pakemnya dan istilah penyebutannya, misal saya pernah lihat foto di kraton-kraton Kalimantan Barat ada upacara penyambutan tamu agung. Jadi ini adalah budaya NUSANTARA, dan saat ini dijadikan protokoler istana kepresidenan RI utk menyambut tamu negara ❤👍👍👍🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Di ERA KOLONIAL BELANDA ' KERAJAAN BELANDA MASIH MENGHARGAI WARGA PRIBUMI YG DI WAKILI OLEH PEMBESAR PRIBUMI KERATON ' MENGHARGAI PENGUSAHA PRIBUMI " DAN MENJALIN KOMUNIKASI DENGAN BAIK ". MERDEKA "
Iya walaupun dijajah kehidupan tetep normal aja..Krn yg dijajah hanyalah kekuasaan atau kerajaan aja..atau yg disebut pemerintah pusat dipimpin oleh Belanda
Secara resmi para Raja Nusantara saat itu adalah aliansi Belanda (mirip Nato dan G7, kerjasama tapi ada USA yang dominan ngatur2). Secara protokoler Raja2 itu dihormati. Gubernur bisa duduk sejajar Raja karena dianggap wakil Raja/Ratu Belanda. Tapi dalam kebijakan para Raja itu di dikte Belanda dengan sejumlah perjanjian2. Penghinaan dan penindasan yang berlebihan akan menimbulkan perlawanan. Biaya perang itu mahal . Di sisi para Raja, buat apa melawan jika kemungkinan kalah besar, lebih baik kompromi.
Hmmm harus lihat di desa2. 1938 kakek saya di desa petani turun temurun. Sekolah rakyat baru sampai desa 1946. Itu pun ayah saya hanya sampai kelas 3 sd. Kelas 4 harus naik sepeda 10 km ke kota
Kalau kata nenek buyut saya, jaman itu jaman normal. Semua berjalan normal, ekonomi jalan, pemerintahan jalan, kebutuhan hidup terpenuhi, hukum & ketertiban jg terjaga.
Kalau acara ini masih ada di era Indonesia sekarang mungkin bisa di artikan : "seorang presiden suatu negara melakukan pisowanan ke kantor duta besar Belanda di negaranya sendiri"
saya sepakat dgn komentar anda...serang penguasa negara melakukan pisowanan ke kantor kedutaan asing, di negaranya sendiri...suatu upacara yang sebetulnya penghormatan tapi kok terkesan malah mengerdilkan posisi siapa pemilik negara yang sesungguhnya...siapa yang tamu dan yang tuan rumah...Belanda sungguh sudah membolak balikkan hati seorang penguasa...bahkan membolak balikkan fakta...siapa penguasa dan yang dikuasai...shall we sad or shall we glad?
Kalau Susuhunan-Sultan tedhak loji, biasanya Adipati2 tsb juga ikut serta. Di luar tedhak loji yg dilakukan Susuhunan-Sultan, para Adipati tsb ketika melakukan kunjungan resmi ke Loji Gubernuran kadang2 juga diiringi barisan pejabat dan abdi dalem (khususnya sewaktu pagi hari sebelum upacara Garebeg), tp dg skala yg jauh lebih kecil dari tedhak loji Susuhunan-Sultan.
Artinya wilayah2 kerajaan yg dikuasai Belanda om, identik dgn kerajaan yg ada d Jawa. Dlu pas msh Mataram kompeni nyebutnya Bovenlanden. Pas udh pecah Surakarta-Yogyakarta disebut Vorstenlanden.
Sultan Agung, malu dan menangis melihat anak cicitnya spt ini.....pada masa dia [abad 17) kerajaan Mataram Islam berwibawa ..dan berdiri sama tegak dg VOC....bahkan dia cendrung ingin menaklukan VOC.
Mataram semakin melemah karena ulah putra dari Susuhunan Agung sendiri, yakni Pangeran Sayidin (Amangkurat 1) yang bekerjasama dengan VOC bahkan menjadikan Mataram menjadi negara protektorat VOC
Kamu pikir Sultan Agung menginginkan penerusnya untuk terus melakukan peperangan. Justru cicit2 beliau belajar dari masa lalu untuk mempertahankan kerajaan.
Silakan membaca deskripsi video yang sudah tertera. Mohon maaf jika masih terdapat kesalahan dan kekurangan dalam video ini. Hormat kami untuk keluarga besar Kesultanan Yogyakarta Hadiningrat. Terima kasih.
Tetap berkarya mas Bimo
Pernah membaca tulisan tentang Sri Sultan Hamengku Buwono VIII, sepertiinya dari seseorang yang masih kerabat (pengagum).
Diceritakan bahwa beliau almarhum SSHB VIII, adalah bangsawan yang relatif cerdik & cermat di masa muda nya.
Sebelum dinobatkan menjadi Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, SSHB VIII adalah aktifis "freemasonry"
Maka tidak mengherankan pergaulan beliau sangat luas & lugas di kalangan para pejabat kolonial Belanda, bahkan setelah diangkat menjadi Putra Mahkota, beliau berangkat ke Negri Belanda untuk semacam "tour of duty"
Setelah bertahta SSHB VIII, beliau menyekolahkan beberapa putranya untuk menempuh pendidikan di Belanda. Beliau berpendapat bahwa cara untuk tidak mudah di tundukkan oleh Belanda, adalah mengetahui (belajar) perilaku dari orang2x Belanda itu sendiri.
Apa yg diinginkan SSHB VIII akhirnya terbukti ketika penerus beliau SSHB IX, sama sekali tidak mudah ditundukkan oleh Belanda & menjadi tokoh penyokong penuh Kemerdekaan NKRI
Menurut saya penyambutan tamu seperti ini juga dilakukan di kesultanan selain Solo dan Jogja bahkan di luar jawa, namun berbeda aja pakemnya dan istilah penyebutannya, misal saya pernah lihat foto di kraton-kraton Kalimantan Barat ada upacara penyambutan tamu agung. Jadi ini adalah budaya NUSANTARA, dan saat ini dijadikan protokoler istana kepresidenan RI utk menyambut tamu negara ❤👍👍👍🇮🇩🇮🇩🇮🇩
Di ERA KOLONIAL BELANDA ' KERAJAAN BELANDA MASIH MENGHARGAI WARGA PRIBUMI YG DI WAKILI OLEH PEMBESAR PRIBUMI KERATON ' MENGHARGAI PENGUSAHA PRIBUMI " DAN MENJALIN KOMUNIKASI DENGAN BAIK ". MERDEKA "
Selalu menanti dan sangat bermanfaat 🇮🇶🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩👍👍👍👍👍
🙏
Terimakasih, video yang sangat bermanfaat 🙏🏼
Beragam busana kebesaran sangat amazing sekali
Sama-sama
harus dihidupkan lagi tradisi ini😢
Sudah. Di. Pawai 17 agustus. Dan tyta itu budaya keraton
Sekarang pawai tentara kraton di Maulid Nabi
jejak rekaman videonya masih terlihat jelas sekali belum rusak
Wahhh Megah sekali... Yah.... Tidak menampakan kesengaraann sama sekali padahal Pada waktu itu masih dijajah
Iya walaupun dijajah kehidupan tetep normal aja..Krn yg dijajah hanyalah kekuasaan atau kerajaan aja..atau yg disebut pemerintah pusat dipimpin oleh Belanda
Secara resmi para Raja Nusantara saat itu adalah aliansi Belanda (mirip Nato dan G7, kerjasama tapi ada USA yang dominan ngatur2). Secara protokoler Raja2 itu dihormati. Gubernur bisa duduk sejajar Raja karena dianggap wakil Raja/Ratu Belanda. Tapi dalam kebijakan para Raja itu di dikte Belanda dengan sejumlah perjanjian2. Penghinaan dan penindasan yang berlebihan akan menimbulkan perlawanan. Biaya perang itu mahal . Di sisi para Raja, buat apa melawan jika kemungkinan kalah besar, lebih baik kompromi.
Hmmm harus lihat di desa2. 1938 kakek saya di desa petani turun temurun. Sekolah rakyat baru sampai desa 1946. Itu pun ayah saya hanya sampai kelas 3 sd. Kelas 4 harus naik sepeda 10 km ke kota
Mungkin Korupsi saat itu sangat minim
Kalau kata nenek buyut saya, jaman itu jaman normal. Semua berjalan normal, ekonomi jalan, pemerintahan jalan, kebutuhan hidup terpenuhi, hukum & ketertiban jg terjaga.
Kalau acara ini masih ada di era Indonesia sekarang mungkin bisa di artikan : "seorang presiden suatu negara melakukan pisowanan ke kantor duta besar Belanda di negaranya sendiri"
saya sepakat dgn komentar anda...serang penguasa negara melakukan pisowanan ke kantor kedutaan asing, di negaranya sendiri...suatu upacara yang sebetulnya penghormatan tapi kok terkesan malah mengerdilkan posisi siapa pemilik negara yang sesungguhnya...siapa yang tamu dan yang tuan rumah...Belanda sungguh sudah membolak balikkan hati seorang penguasa...bahkan membolak balikkan fakta...siapa penguasa dan yang dikuasai...shall we sad or shall we glad?
Upload video kegiatan Karaton Surakarta masa PB XI dong
Like n sukribe ayooo ges..👍
udh👍🏿
👍
Bagi rakyat yang diakui adalah junjungannya,rajanya bukan gubernur belanda.rakyat tidak pernah mengakui kekuasaan kolonial belanda
Info nama gendhingnya😊
Apakah tedhak loji ini juga dilaksanakan oleh Kedua kadipaten mas?
Kalau Susuhunan-Sultan tedhak loji, biasanya Adipati2 tsb juga ikut serta. Di luar tedhak loji yg dilakukan Susuhunan-Sultan, para Adipati tsb ketika melakukan kunjungan resmi ke Loji Gubernuran kadang2 juga diiringi barisan pejabat dan abdi dalem (khususnya sewaktu pagi hari sebelum upacara Garebeg), tp dg skala yg jauh lebih kecil dari tedhak loji Susuhunan-Sultan.
ijin bertanya, Vorstenlanden artinya apa ya??
Artinya wilayah2 kerajaan yg dikuasai Belanda om, identik dgn kerajaan yg ada d Jawa. Dlu pas msh Mataram kompeni nyebutnya Bovenlanden. Pas udh pecah Surakarta-Yogyakarta disebut Vorstenlanden.
Vorstenlanden = negeri raja-raja karena Mataram menjadi 4 raja raja
Iya Vorstenlanden istilah jaman Hindia-Belanda, setingkat Keresidenan (provinsi). Kalo sekarang nama istilahnya daerah istimewa.
Lagunya yang pertama kali muncul apa ya mas?
Kalau gak salah ldr megomendung.. Biasanya untuk iringan tari wayang orang adegan jejer dewa2
Bang mau tanya di video tersebut prajurit kraton betul-betul fungsional atau seperti saat ini yang hanya seremonial?
Seremonial dan pengamanan terbatas
Simbol… Perlambang… dari kemegahan kerajaan2 Vorstenlanden.
Faktanya,
kerajaan2 tsb statusnya koloni… jajahan.
😢
apakah orang orang jaman dulu yg ada di video ini ada yg masih hidup ya
Pertama
kl mau ada lagi ya duitnya dari mana?
Sultan Agung, malu dan menangis melihat anak cicitnya spt ini.....pada masa dia [abad 17) kerajaan Mataram Islam berwibawa ..dan berdiri sama tegak dg VOC....bahkan dia cendrung ingin menaklukan VOC.
Ngomong Opo'
Mataram semakin melemah karena ulah putra dari Susuhunan Agung sendiri, yakni Pangeran Sayidin (Amangkurat 1) yang bekerjasama dengan VOC bahkan menjadikan Mataram menjadi negara protektorat VOC
@@ibnoewaskito9075 benar pak, era amangkurat kejayaan mataram islam runtuh....VOC mulai masuk...
Lumayan lah d banding frontal akhirnya kayak kesultanan banten yg d bumi hanguskan, keraton Surosowan dan keraton kaibon tinggal puing
Kamu pikir Sultan Agung menginginkan penerusnya untuk terus melakukan peperangan. Justru cicit2 beliau belajar dari masa lalu untuk mempertahankan kerajaan.