Dibalik Bilik | Kompetisi Watchdoc Festival 2024

Поделиться
HTML-код
  • Опубликовано: 23 май 2024
  • Pemilu event lima tahunan Indonesia sebagai negara demokrasi. Pemilu serentak di tahun 2019 lalu menjadi pemilu yang paling mengerikan. Berita tewasnya anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berseliweran di layar televisi, koran-koran kota, dan telepon genggam. Mama-mama di pasar, sopir angkutan umum di terminal, anak-anak sekolah membaca dan melihat itu. Siapa yang mau menjadi harga atas penyelenggaraan demokrasi di Indonesia? “Adakah yang mo mati karena pemilu?” Kurang lebih begitu tanggapan masyarakat Kota Maumere atas tragedi bangsa ini.
    Di balik Bilik merekam Enjel, perempuan berusia 22 tahun yang bekerja sebagai freelance operator pada sebuah Paud di Kota Maumere Kabupaten Sikka. Di kota kecil itu memperoleh pekerjaan seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Ini adalah masalah nasional. Pemilu kini bukan hanya menjadi jalan demokrasi saja. Sebagai sebuah pesta besar-besaran, pemilu butuh orang-orang untuk menyelenggarakannya.
    KPPS salah satu yang menarik bagi Enjel untuk mendapat penghasilan. Gejolak tantangan dan realitas yang tidak terbayangkan terjadi, Enjel tetap teguh pada sumpahnya hingga akhir. Ini merupakan tahun kedua pemilu serentak kembali dilaksanakan sudah semestinya Negara banyak belajar, dan ini pengalaman pertama Enjel.

Комментарии • 2