Empat imam besar dalam Islam-Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hanbal-sepakat bahwa sifat-sifat Allah SWT harus diterima sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadis tanpa menyamakannya dengan makhluk (tanzih) dan tanpa menolaknya (ta'thil). Namun, mereka memiliki pendekatan berbeda dalam memahami sifat-sifat Allah. Berikut adalah pandangan mereka secara ringkas: 1. Imam Abu Hanifah (80-150 H) Berpendapat bahwa sifat-sifat Allah adalah azali (tidak bermula) dan tidak menyerupai makhluk. Tidak membolehkan tafsir yang dapat menyerupakan Allah dengan makhluk (takyif dan tasybih). Mempercayai sifat Allah seperti ilmu, qudrah, iradah, hayat, sama’, bashar, dan kalam tanpa menyerupakan-Nya dengan makhluk. 2. Imam Malik bin Anas (93-179 H) Menganut prinsip "Bila sesuatu itu berasal dari Al-Qur'an dan Sunnah, maka kita menerimanya tanpa mempertanyakan bagaimana (bilā kayfa)." Menolak penyerupaan Allah dengan makhluk, tetapi tetap mengakui sifat-Nya sebagaimana yang dijelaskan dalam nash. Ketika ditanya tentang "istiwa’ Allah di atas ‘Arsy," beliau menjawab: "Istiwa’ itu diketahui maknanya, tetapi caranya tidak diketahui, beriman kepadanya adalah wajib, dan mempertanyakannya adalah bid’ah." 3. Imam Syafi'i (150-204 H) Menegaskan bahwa Allah memiliki sifat-sifat sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis tanpa menyerupai makhluk. Menghindari perdebatan yang dapat menyesatkan umat, seperti tafsir yang terlalu mendalam mengenai sifat-sifat Allah. Menyatakan bahwa Allah memiliki wajah, tangan, dan sifat lainnya, tetapi cara dan hakikatnya hanya Allah yang tahu. 4. Imam Ahmad bin Hanbal (164-241 H) Termasuk ulama yang tegas dalam mempertahankan sifat-sifat Allah sesuai Al-Qur'an dan Sunnah tanpa ta’wil berlebihan. Mengajarkan "beriman tanpa menanyakan bagaimana" (bilā kayfa), mirip dengan Imam Malik. Menolak kelompok yang menafsirkan sifat Allah secara metaforis secara berlebihan. Kesimpulan Keempat imam sepakat bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis tanpa menyerupai makhluk. Mereka juga menolak tafsir yang menyesatkan, baik yang menyerupakan Allah dengan makhluk (tasybih) maupun yang meniadakan sifat-Nya (ta'thil). Pendekatan mereka membantu umat Islam memahami dan mengimani sifat-sifat Allah SWT dengan keseimbangan antara keyakinan, adab, dan ketundukan kepada wahyu.
Saya dulu pernah membaca majalah "Mimbar Ulama" (kalo gak salah ini majalahnya MUI), disana Buya Hamka menulis dan menyatakan sikapnya dalam beragama, beliau mengatakan bhw madzhab/manhajnya adalah mengikuti Salaf, kemudian menyebutkan bbrp ulama Salaf generasi tabi'in dan tabiut tabi'in, spt Hasan al Basri, Ibnu Sirin, Said bin al Musayyib, Abu Hanifah, Malik, Sufyan ats Tsauri, Sufyan bin Uyainah, Syafi'i, Ruwahaih, Ahmad bin Hambal, dll. Artinya, beliau bukan penganut paham Asy'ariyah. Di majalah itu Buya Hamka menulis dua kali permasalahan yg sama lantaran ada yg mengkritik beliau. Pada tulisan yg kedua itulah beliau memberikan sikap tsb sekaligus menjawab/membantah kritikan itu.
Banyak sekali yang mengatakan "ikuti Al Qur'an, assunnah, dan pemahaman sahabat, pasti selamat". Perkataan itu benar tetapi umumnya diucapkan orang awam yang tidak paham ucapannya yang menganggap dirinya telah mengikuti Sunnah. Akibatnya perkataan semacam itu sering membuat tersinggung kelompok atau orang yang mereka tuduh tidak mengikuti Al Qur'an, Sunnah, dan pemahaman para sahabat. Persis seperti ucapan kaum khawarij yang mengkritik Ali bin Abi Thalib dengan mengatakan "barang siapa tidak berhukum dengan hukum Allah dia telah kafir !", karena mereka menganggap Ali tidak memutus perkara sesuai Al Qur'an dalam perkara pemberontakan ibunda Aisyah dan perjanjian damai dengan Muawiyah. Sesungguhnya orang2 itu mengatakan kalimat haq dengan kebodohan dan hawa nafsunya. Seharusnya ketika menyuruh kembali ke Al Qur'an dan Sunnah dan pemahaman para sahabat, mereka harus alim dalam ketiga hal itu. Al Qur'an harus hafal 30 juz, tahu asbabunnuzulnya, tahu maksud yang terkandung dalam bahasa ibunya (bukan terjemahan), begitu pula pemahaman terhadap sunnah, hapal ribuan hadist dan maksudnya. Orang alim tidak mudah mengatakan itu sebelum tahu duduk perkaranya, karena perkataan atau perbuatan yang sekilas tampak menyelisihi Al Qur'an dan Sunnah ternyata mempunyai pembenaran dari sisi yang lain. Makanya Ali menjawab perkataan orang2 khawarij dengan kalimat yang tajam, "kalian mengucapkan kalimat haq untuk sesuatu yang batil".
Hanya Wahabi yang meyakini Allah adalah berupa fisik. Wahabi mengharamkan Tafwid dan Takwil dan mengatakan Allah berupa fisik.Tujuan akhirnya adalah membenarkan peyembahan kepada berhala.Seperti terbukti sekarang di Saudi banyak dibuat patung2 raja Salman dan bin Salman dan Ka'bah tiruan .
zaman Buya Hamka belum ada medsos, jadi perdebatan hanya di dalam ruangan, atau penuntut ilmu... Kalau sekarang, tidak bisa dihindari... semuanya serba terbuka dan bisa diakses siapa aja... tinggal kita harus bisa memilih yang paling mendekati kebenaran. Dan ingat semakin jauh dengan zaman kenabian akan semakin menjauh dari kebenaran... Semoga kita mendapatkan hidayah dari Allah Subhanahu wata'ala
Kalian yang ngaku Asy'ari pelajari Ucapan - ucapan kaum MU'TAZILAH dholalah kalian akan dapati ucapan-ucapan mereka sama persis dengan kalian yang ngaku Asy'ari padahal imam Asy'ari berlepas diri dari pendapat itu.
@@antomadukelulut2728coba baca kitab الرد على الحهمية والزنادقة yg ditulis oleh Imam Ahmad Ibnu Hambal. Setelah baca kitab itu maka anda lihat akidah Asya'irah dan bandingkan.
Kalamullah saja dikatakan bukan makhluk oleh Imam Hambali,karena Kalamullah itu Qadim. Demikian juga Tangan Allah itu adalah sifat Allah bukan anggota tubuh Allah.
Buya Hamka berpemahaman Salaf walaupun tdk sepenuhnya, bahkan dulu yg dilebeli wahabi itu orang2 MUHAMMADIYAH saya masih ingat itu krn ayah saya salah stu pengurus Muhammadiyah d kota saya, hanya karena Muhammadiyah menolak Bid'ah dintaranya tahlilan kematian, tibakan, sholawatan rame2 pakai musik, doa bersama stlah sholat wajib dan banyak lagi,
Jika terjadi perbedaan pendapat wajib pilih salah satu tapi jangan salah pilih. Ikuti ahlinya yaitu sahabat nabi dan ulama salaf. Dzat Alloh tidak pernah berubah sampai kapanpun sehingga berita tentang sifatNya wajib diimani hingga manusia terakhir di jagad ini....
@@Suharsono-u9l "Dzat Allah tidak pernah berubah", pernyataan ini dari mana asalnya? Apakah dari Al-Qur'ân, Sunnah, para Sahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, atau dari Jahmiyah, Mu'tazilah, filsafat Yunani, atau dari mana??
Nabi Muhammad SAW pernah mendoakan Abdullah bin Abbas agar diberi pemahaman dalam agama dan kemampuan menakwil (memahami) Al-Qur'an. Doa beliau adalah: اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ Artinya: "Ya Allah, berikanlah ia pemahaman dalam agama dan ajarilah ia ilmu takwil
Lihat kolom komentar adalah bukti bahwa perdebatan masalah akidah diserahkan pada awan jadinya penuh cela hina cerca. Dan uniknya itu dibiarkan oleh ustadz-nya masing2, seperti tidak ada upaya mendamaikan. Mereka ngasih korek, biarkah jamaahnya yg membakar.
Maaf saya ingin meralat ucapan Buya Hamka yang mengatakan bahwa muktazilah adalah dari kaum khalaf sebab Muktazilah teologis pertama kali dilembagakan oleh seorang tabi'in bernama Wasil bin Atha' (wafat: 131 H) dan Amr bin Ubaid (wafat: 144 H), sehingga biar gimana kelompok muktazilah itu adalah termasuk kaum SALAF (salafush sholeh) karena berada dalam kurun waktu 3 abad sejak jaman Rasulullah.. Justru Ibnu taimiyah dan ibnul qoyyim lah yg berada di jaman KHALAF.. Karena syaikhul islam hidup ditahun 700 Hijriyah
Perselisihan GK akan selesai KK Paling Tdk orang sekarang tau mau pilih yg mana mau ikut Ulama Awal atau Ulama Akhir Walau dengan perselisihan Maka kaum Awam akan makin paham tentang Tuhan nya GK Taklid Buta ke Sosok kyai atau ust saja
Masalahnya bukan itu, yg jadi masalah kaum asy'ariyah modern (neo muktazilah) mengklaim diri bahwa metode TAKWIL itu adalah metode salaf. Klaim ini yg didebat. Kalau asy'ariyah neo muktazilah memilih takwil...kan silahkan monggo, tapi jgn ngaku ngaku salaf, agar awam tidak tersesat. Begitu lho....
yg menyebut aqidah wahabi mujasimah, ini orang lagi mabok atau ngigo, sudah segitu jelasnya yg disampaikan oleh buya hamka, tetapi nalar nya tetap kagak nyambung juga, waduh..... parah ni.... orang.
Aqidah Buya Hamka itu namanya Tafwidh dan itu memang Aqidah yang benar menurut Aqidah Salaf. Berbeda lagi dengan yang mengaku-ngaku bermanhaj Salaf yang mengatakan Allah punya tangan sebagai bagian dari organ tubuh Allah karena Allah tersusun dari bagian-bagian. Padahal sudah jelas Tangan Allah adalah teks Al Qur'an dan hadits,sedangkan Allah mempunyai Tangan adalah Tafsiran.
Aqidah salafush shalih tidak mentafwidh makna sifat tapi kaifiyah nya yang ditafwidh. Tafwidh makna berarti meninggalkan/tidak menerima yang berkonsekuensi mengingkari.
dan mereka excited banget dengan tekateki yang mereka karang sendiri ya 😁 Filsafatnya sendiri sebenarnya biasa aja, cuma penerapannya kebalik2, org2 sok edgy saat ini melakukannya ketika sudah ngaku beriman. padahal berfilsafat itu sebelum iman, tapi klo sudah beriman maka filsafat (khususnya filsafat ketuhanan) sudah tidak relevan lagi alias terlambat berfilsafat.
Allah sangat membenci patung berhala gambar gambar mahluk hidup(hewan manusia)..itu paling mendekati kemusyrikan..saya kira itu sangat tegas...mungkin kita tidak punya gambar patung dll di rumah kita...namun terlalu memikirkan dzat Allah..akan sangat mempengaruhi ibadah kita..bisa jadi kita menggambarkannya dalam pikiran saat sholat dll...sperti sholatlah kamu seolah olah melihat Allah.. memahami alquran sunnah (dzat Allah)secara tekstual bisa membuat bayangan bayangan imajinasi yang itu juga dilarang karena memang Allah tidak menyerupai apapun imajinasi kita..walam yakullahu kufuan ahad..
Tujuan video chanel ini agar umat Muslim tidak saling berdebat tanpa ujung dan tanpa ilmu (karena mayoritas orang awam ilmu agama ditambah rasa ego yg besar) sepertinya masih sulit terlaksana di negeri ini
Permasalahan timbul ketika ada yang memaknai Tangan Allah secara Dzahir (Tangan Allah sebagai anggota badan atau organ tubuh yang dimiliki oleh Allah) dengan mengharamkan Takwil makna. Akan tetapi ketika mendapati ayat tentang "Betis Allah" ternyata tidak bisa dijelaskan secara Dzahir karena bertentangan dengan Tafsir dan pendapat mayoritas Ulama Salaf.
Kebalik mas, permasalahan itu muncul lantaran makna Tangan Allah itu ditakwil dan dita'thil. Pada masa Salaf, terutama pada masa Sahabat Nabi dan tabi'in, semuanya adem2 aja, gak ada yg mempersoalkan istiwa Allah, tangan, wajah, mata, dan sifat2 Allah lainnya. Sampai muncul sekte Jahmiyah dan filsafat Yunani, didukung oleh Mu'tazilah, sejak itu barulah muncul permasalahan itu. Asya'iroh ikut2an pula. Mengenai "Betis Allah" tidak ada bedanya dgn Tangan, Wajah, Mata Allah, mmg dipahami sesuai zhohirnya. Tidak ada perselisihan Salaf dalam memahami sifat2 Allah. Kalo ttg tafsir, itu tergantung akidah yg dianut oleh ahli tafsirnya. Kalo akidahnya Asya'iroh mutaakhirin biasanya ditakwil, itu bukan thd "Betis Allah" saja, tapi juga kpd sifat2 yg lainnya. Kalo akidahnya Salaf, pasti mengitsbatkan sesuai zhohirnya. Kalo akidahnya Syiah, Muktazilah, Jahmiyah, Sufiyah, dll tentu lain lagi memahaminya.
Jadi ngaco dong Aqidahnya... sudah jelas orang-orang Wahabi itu tetap tidak bisa menzahirkan Betis Allah walaupun dengan bersilat lidah. Sama seperti Utsaimin yang tidak menzahirkan Hadits Allah menciptakan bentuk Adam menurut bentuk-NYA. Ujung-ujungnya mentakwil juga. Dan sekarang Ustad Firanda sudah mengakuinya bahwa Wahabi juga melakukan Takwil. Sudahlah jangan menganggap Wahabi itu pengikut Salaf...sudahi saja kebohongan itu. Muhammadiyah sendiri ternyata juga menolak disebut Wahabi karena hakekatnya Muhammadiyah adalah pengikut gerakan Salafisme di Mesir yang lebih condong mengikuti ajaran Trio Jamaludin Al Afghani.
@@antomadukelulut2728Sepandai manusia bicara tentang Islam, jika masih menjuluki manhaj salaf dengan sebutan "Wahabi" maka sudah pasti bisa di ukur Pemahaman Islamnya.
Aah... Muhammadiyah itu Salafisme Mesir dan memang berbeda dengan Wahabismenya Saudi... titik temunya hanya sebatas sama2 mengambil rujukan ilmu dari Syaikh Ibnu Taimiyah. Makanya Muhammadiyah membolehkan Acara Peringatan Maulid Nabi. Malah ada oknum Wahabi yang mengatakan MD itu seperti Syi'ah karena menggunakan metode hisab dalam penentuan awal puasa dan hari besar Islam. Oleh karena itu dalam kongres Muhammadiyah 1924 di Surabaya MD telah memutuskan bahwa MD bukanlah Wahabi.
@@antomadukelulut2728 wkwk wk tangan Allah mau di samakan orang Tubuh seperti manusia yg terdiri dari beberapa Susunan seperti Kulit urat daging darah tulang dan sumsum lagh emangnya siapa yang Nyusun , waiyanaudhubillah anda sendiri sebernya yang Jajsim ko Nuduh Wahabi wkwkwk
Logikanya sederhana saja.. jika Allah punya tangan, apakah tangan tersebut makhluk? jika bukan ya sudah, nga ada lg alasan untuk disama-samakan dengan makhluk :)
TU... untuk USTADZ2 yg ahli bid,ah yg keras kepala dan keras hati dan penebar SUBHAD yg sesat dan menyesatkan UMAT ,dengarin , bagaimana penjelasan buya hamka tentang allah punya tangan, buka mata dan telinga anda, tobatlah dari penyesatan anda, dan kembalilah kepada aqidah SALAF, yg HAQ.
Berarti sudah jelas, akidah yang dianut para sahabat sampai kepada ulama mutaqaddimin dan yang mengikuti jalan mereka sampai hari ini.. Buya Hamka pun dengan jelas menyebutkan ulama khalaf sebagai yang datang kemudian; artinya ini akidah yang bukan berasal dari Rasulullah dan para sahabatnya termasuk 4 Imam mazhab karena datangnya baru, bahkan disitu beliau sebut ini pendapat muktazilah yang juga bukan ahlussunnah. Berarti semakin jelas siapa yang pendapatnya perlu diikuti dengan yang tidak. Saya jelas lebih memilih akidah salaf yang jelas datangnya daripada akidah yang baru muncul kemudian yang digagas oleh akal seseorang.. Kenapa kita mesti ikut akalnya orang-orang akhir jaman? Apakah mereka lebih paham agama dibanding dengan Nabi dan para pengikutnya?!
Bener, asyairoh mutaakhirin hakikat nya mutazilah atau setidaknya neo mutazilah dengan konsep baru. Ini diamini hassan saqqaf yg mengklaim sebagai asyairoh yg mrmbela mutazilah dan membenarkan aqidah abul hasan asyari sebagai aqidah mujassim.
@ bener, kesesatan dibantah dengan kesesatan. Maksudnya membela agama tetapi metodenya sama yaitu menggunakan faham falasifah dan ilmu kalam. Jadinya keblinger dan makin jauh dari madzhab sahabat. Bahkan yang dibantah terkadang tidak essensial. Conto mutazila mengatakan al quran itu mahhluk, sementara asyairoh mengatakan yang mahluk al quran yang saat ini dibaca. 😁
Ulama mana dan sejak kapan Mushaf Al-Quran yang berupa kertas dan tinta disebut bukan makhluk ??? Yang dikatakan oleh Imam Hambali itu Al Qur'an Kalamullah bukan mahluk dan Asy'ariyah sama pendapatnya dengan Imam Hambali.
@@antomadukelulut2728 Al-Baajuuri berkata : ومذهب أهل السنة أن القرآن الكريم -بمعنى الكلام النفسي- ليس بمخلوق، وأما القرآن -بمعنى اللفظ الذي نقرؤه- فهو مخلوق. لكنه يمتنع أن يقال : القرآن مخلوق، ويراد به اللفظ الذي نقرؤه إلا في مقام التعليم، لأنه ربما أوهم أن القرآن -بمعنى الكلام النفسي- مخلوق “Dan madzhab Ahlus Sunnah bahwasanya Al-Qur’an Al-Kariim -maksudnya yaitu kalam nafsi- bukanlah makhluq. Adapun al-Qur’an -yaitu lafal yang kita baca- maka adalah makhluk. Akan tetapi tidak boleh dikatakan bahwasanya al-Qur’an makhluk dan dimaksudkan adalah lafal yang kita baca kecuali dalam pengajaran. Karena bisa jadi bisa disangka bahwasanya al-Qur’an -yaitu kalam nafsi- adalah makhluk” (Syarh Jauharat At-Tauhiid 173) Jadi : Al-Qur’an adalah makhluk menurut asyairoh, tapi tidak boleh dijelaskan secara terang-terangan kepada orang awam dikawatirkan mereka salah paham, sehingga mengira al-qur’an adalah kalam nafsi yang disangka makhluk. Hanya boleh dijelaskan terang-terangan tatkala dalam pengajaran agar tidak disalah pahami.😁 Pernyataan ini beda2 tipis dengan mutazillah. Hanya saja asyairoh malu2 kucing sementara bagi mutazillah Al Quran itu bukan kalam Allah tetapi mahluk Allah. Hebatnya asyairoh selalu ngeluarin jargon "menurut ahlus sunnah" Tentu saja ahlussunnah waljamaah versi asyairoh karna tak satupum kita dengar sahabat tabien tabiut tabien sampai imsm 4 yg mengataksn kalam Allah itu qodim dan al quran yg ditunkan kepada muhammad salalahu alaihi wassalam itu kalam nafsi yg diterjemahkan ke dalam bahasa arab sebagai mahluk😁
Maaf tpi kajian ini tidak detil, justru ulama2 salaf terdahulu dengan metode Tawfid dan takwil. Justru yg khalaf seperti ibnu taumiyah lah yg mulai dg pikiran tasjim. Maaf saya tidak sependapat dg chanel ini dan buya hamka🙏
Yap benar,metode takwil dan tafwid yg paling aman kalau sudah pemahaman ibnu taimiyah sudah masuk ranah mujassim... Semoga allah menjaga akidah kita dari menyamakan allah dgn mahluk
Buya Hamka lebih luas ilmunya, beliau tahu Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qoyyim hanya mengikuti pemahaman Salaf, sedangkan selain itu pemahaman khalaf yaitu Muktazilah, pemahaman baru yang tidak dikenal di masa Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam dan sahabat. Makanya tidak ada satu pun bukti Sahabat melakukan takwil atau tafwidh. Tidak ada satu riwayat yg shahih.
Aqidah AHLUSSUNAH sebenarnya adalah Aqidah yg dicontohkan para sahabat... Dr RIWAYAT IMAM HANAFI, saat berusia 9 th, yg berdebat dengan seorang atheis terkenal yg menanyakan DIMANA ALLAH??? Sang imam kecil balik bertanya APAKAH ADA LEMAK DI DLM SEGELAS SUSU??? YA. sang atheis menjawab... Kemudian imam kecil bertanya lagi APAKAH TUAN TAU DIMANA LETAK LEMAK TERSEBUT???... Sang atheis terdiam,... tidak bisa menjawab.... Kemudian atheis tsb masuk Islam... Dari kisah diatas kita dapat mengambil pelajaran bahwa KETERBATASAN LOGIKA MANUSIA TIDAK AKAN MAMPU MENGINTERPRESTASIKAN KEBERADAAN ALLAH SECARA TEPAT.... Jadi ALLAH DI LANGIT,atw ALLAH di ARS Nya,...dll.. cukup kita imani keberadaannya... Dan dr kisah diatas kita tau bahwa METODE yg dipakai para sahabat menggunakan PENDEKATAN TAKWIL unt memahami ilmu Al Qur'an... Lalu apakah Rosullaah SAW MENTAKWIL ayat mutyabihat??? YA... dan jika Rosullaah SAW melakukannya maka menjadi SUNNAH bagi umat Islam... Apakah para sahabat MENTAKWIL ayat mutyabihat??? Tidak!!! Karena mereka hidup berdampingan dengan ROSULLAAH SAW Lalu apakah SALAFI WAHABI hidup berdampingan dengan ROSULLAAH SAW??? Tidak Apakah SALAFI WAHABI MENTAKWIL ayat mutyabihat??? tidak!!! Lalu apakah SALAFI WAHABI MENYALAHI SUNNAH??? Ya... AL QUR'AN sbg fungsi Al Furqon pasti bisa menjelaskan SEMUA HAL... FUNGSIKAN 2 jenis AYAT AL QUR'AN sbgmana mestinya.. inilah kunci mempelajari ilmu Al Qur'an... Al Qur'an adl KEBENARAN MUTLAK dan sanadnya diatas HADIS... Wallahua'lam bissawab 🙏🙏🙏
@adnanrazak5467 Rosullullah SAW MENTAKWIL ayat MUTASYABIHAT ttg penentuan awal puasa (fajar Shodiq,)..Krn ketika itu bbrp sahabat mengartikannya secara HARFIAH, dgn meletakkan benang merah dan hitam sblom tidur... Baru kemudian Rasulullah Saw menjelaskan ayat tsb...
Anda mengutip kisah debat Imam Abu Hanifah tapi apakah anda tahu beliau KERAS sekali masalah ini? Sikap Keras Abu Hanifah Terhadap Orang Yang Tidak Tahu Di Manakah Allah Imam Abu Hanifah mengatakan dalam Fiqhul Akbar, من انكر ان الله تعالى في السماء فقد كفر “Barangsiapa yang mengingkari keberadaan Allah di atas langit, maka ia kafir.” Dari Abu Muthi’ Al Hakam bin Abdillah Al Balkhiy -pemilik kitab Al Fiqhul Akbar, beliau berkata, سألت أبا حنيفة عمن يقول لا أعرف ربي في السماء أو في الأرض فقال قد كفر لأن الله تعالى يقول الرحمن على العرش استوى وعرشه فوق سمواته فقلت إنه يقول أقول على العرش استوى ولكن قال لا يدري العرش في السماء أو في الأرض قال إذا أنكر أنه في السماء فقد كفر رواها صاحب الفاروق بإسناد عن أبي بكر بن نصير بن يحيى عن الحكم Aku bertanya pada Abu Hanifah mengenai perkataan seseorang yang menyatakan, “Aku tidak mengetahui di manakah Rabbku, di langit ataukah di bumi?” Imam Abu Hanifah lantas mengatakan, “Orang tersebut telah kafir karena Allah Ta’ala sendiri berfirman, الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى “Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy”.Dan ‘Arsy-Nya berada di atas langit.” Orang tersebut mengatakan lagi, “Aku berkata bahwa Allah memang menetap di atas ‘Arsy.” Akan tetapi orang ini tidak mengetahui di manakah ‘Arsy, di langit ataukah di bumi. Abu Hanifah lantas mengatakan, “Jika orang tersebut mengingkari Allah di atas langit, maka dia kafir.”
@@SusiloAdi pernyataan anda itu dibantah oleh ulama mazhab Hanafi sendiri, tdk ada dlm Fiqh Al-Akbar perkataan Imam Hanafi seperti yg anda copas.. bahkan menurut kitab syarah Fiqh Al-Akbar Imam Abu Hanifah membantah kebertempatan dan keberarahan ALLAH.. ruclips.net/video/cW_16c2OfmM/видео.htmlsi=R96MBpuQkzndKkUN
Kalau begitu ulama khalaf tidak punya salaf dong ya ?? ulama khalaf itu termasuk asy ariyun ya ?? Makanya jangan masukkan ilmu filsafat dalam agama ( aqidah )
Gak kebalik bang? Maling teriak maling. Salafiy hanya mensifati Allah sebagaimana yang Allah sifati tentang zatnya. Sedangkan asyairah malah membayangkan sifat Allah dalam imajinasi mereka lalu mereka mentakwilnya dengan alasan supaya tidak menyerupakan Allah dengan makhluk. Padahal supaya gak menjismkan Allah dengan makhluk cukup imani saja dan jangan tanyakan Berarti begini berarti begitu, jangan juga dibayangkan wujud Allah, jadi gak perlu ditakwil.
@abihaerudin7180 justru imam Asy'ari membatasi dengan Alloh tidak bertempat karena adalah maha pencipta ada sebelum semuanya ada bukan seperti Wahabi yang lancang terlalu jauh membahas sifat Alloh padahal logikanya terbatas
Lho yang BERTENGKAR itu USTAZ zaman RUclips, lha awam cuman pihak sana pihak sini. Ada yang berpihak kepada SALAFI/WAHABI ada yang yang berpihak kepada ASWAJA/NU. Semua pada bingung, terutama AWAM yang goblog, awam yang SEDIKIT CERDAS, bisa MIKIR, dan bisa pilih mana yang paling dekat dengan KEBENARAN. ☆☆☆
Sdh sejak lama perdebatan itu antara nu n mu, hanya saja jaman dn teknologi semakin maju. Adanya sosmed membuat keilmuan tersebar luas dgn sangat mudah n cepat. Tinggal individunya saja yg memilih n memilah.
@@Abenk_Reaksi Betul Sekali bang Setuju Tdk Setuju itu Hal Biasa Udah dicontohin Sm Sahabat & tabiin Masih Banyak Hal yg Lebih Penting apalagi Saat ini termasuk Kristenisasi
Namun tidak separah Idrus Ramli kan ? Yg mengatakan bahwa mencaci maki Wahabi lebih afdol daripada berdzikir kepada Allah . Menurut anda lisan seperti ini prodok dari mana ? , pantaslah sekalas kyai lisannya seperti comberan gitu
@@ittiba4472 Gw Bukan Membela KH Idrus kalo gw liatnya itu reaksi terhadap Tuduhan Salafi Ttg Mayoritas Muslim Di Indonesia Itu Masuk Neraka Posisikan itu di elu Gimana reaksi lu ??
Buya Hamka dan Asy'ariyah itu sama prinsipnya dengan yaitu meyakini "Tangan Allah" sebagai Sifat Allah bukan sebagai anggota tubuh Allah. Berbeda jauh sekali dengan pihak yang mengatakan bahwa Allah punya tangan,tangannya seperti manusia punya tangan tapi tangannya bukan seperti tangan manusia (makhluk).
Bezakan asyairah mutaqdimin dan mutaakhirin.. Kedua nya berbeza sehingga kan ulama asyairah terkemudian menuduh imam abul hasan asy'ari sebagai mujasimah... Dan kefahaman rosak asyairah mutaakhirin ini lah yg diwarisi oleh asyairah di masa skrg.. Malah dibuat kajian bahawa beza nya asy'ariah =Imam abul hasan asy'ari.. Asyairah =imam ghazali dan ar razy.. Kerana itu org yg belajar tentang asyairah ini mengatakan pendiri mazhab asyairah yg ada skrg ini adalah imam ghazali dan ar razy kedua2 nya ahlul filsafat.. Malah seorg tokoh pembela asyairah hasan saqaf sendiri akui bahwa asyairah yg ada skrg ini adalah muktazilah.. Dan di universiti Malaysia juga dibuat kajian perbezaan antara Mazhab Asy'ariah dan mazhab asyairah..
Buya Hamka dan Asy'ariyah itu sama prinsipnya dengan Asy'ariyah yaitu meyakini "Tangan Allah" sebagai Sifat Allah bukan sebagai anggota tubuh Allah. Berbeda jauh sekali dengan pihak yang mengatakan bahwa Allah punya tangan,tangannya seperti manusia punya tangan tapi tangannya bukan seperti tangan manusia (makhluk).
Aqidahnya Aswaja jauuh lebih selamat,,karena memakai metode Tafwidh,,taqwil,, Aqidahnya Wahabi jauuh lebih menyesatkan karena anti keduanya,,(tafwidh,taqwiil)
Empat imam besar dalam Islam-Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hanbal-sepakat bahwa sifat-sifat Allah SWT harus diterima sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadis tanpa menyamakannya dengan makhluk (tanzih) dan tanpa menolaknya (ta'thil). Namun, mereka memiliki pendekatan berbeda dalam memahami sifat-sifat Allah. Berikut adalah pandangan mereka secara ringkas:
1. Imam Abu Hanifah (80-150 H)
Berpendapat bahwa sifat-sifat Allah adalah azali (tidak bermula) dan tidak menyerupai makhluk.
Tidak membolehkan tafsir yang dapat menyerupakan Allah dengan makhluk (takyif dan tasybih).
Mempercayai sifat Allah seperti ilmu, qudrah, iradah, hayat, sama’, bashar, dan kalam tanpa menyerupakan-Nya dengan makhluk.
2. Imam Malik bin Anas (93-179 H)
Menganut prinsip "Bila sesuatu itu berasal dari Al-Qur'an dan Sunnah, maka kita menerimanya tanpa mempertanyakan bagaimana (bilā kayfa)."
Menolak penyerupaan Allah dengan makhluk, tetapi tetap mengakui sifat-Nya sebagaimana yang dijelaskan dalam nash.
Ketika ditanya tentang "istiwa’ Allah di atas ‘Arsy," beliau menjawab:
"Istiwa’ itu diketahui maknanya, tetapi caranya tidak diketahui, beriman kepadanya adalah wajib, dan mempertanyakannya adalah bid’ah."
3. Imam Syafi'i (150-204 H)
Menegaskan bahwa Allah memiliki sifat-sifat sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis tanpa menyerupai makhluk.
Menghindari perdebatan yang dapat menyesatkan umat, seperti tafsir yang terlalu mendalam mengenai sifat-sifat Allah.
Menyatakan bahwa Allah memiliki wajah, tangan, dan sifat lainnya, tetapi cara dan hakikatnya hanya Allah yang tahu.
4. Imam Ahmad bin Hanbal (164-241 H)
Termasuk ulama yang tegas dalam mempertahankan sifat-sifat Allah sesuai Al-Qur'an dan Sunnah tanpa ta’wil berlebihan.
Mengajarkan "beriman tanpa menanyakan bagaimana" (bilā kayfa), mirip dengan Imam Malik.
Menolak kelompok yang menafsirkan sifat Allah secara metaforis secara berlebihan.
Kesimpulan
Keempat imam sepakat bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis tanpa menyerupai makhluk. Mereka juga menolak tafsir yang menyesatkan, baik yang menyerupakan Allah dengan makhluk (tasybih) maupun yang meniadakan sifat-Nya (ta'thil).
Pendekatan mereka membantu umat Islam memahami dan mengimani sifat-sifat Allah SWT dengan keseimbangan antara keyakinan, adab, dan ketundukan kepada wahyu.
Setuju❤
Ini baru mantap, Alhamdulillah
Saya dulu pernah membaca majalah "Mimbar Ulama" (kalo gak salah ini majalahnya MUI), disana Buya Hamka menulis dan menyatakan sikapnya dalam beragama, beliau mengatakan bhw madzhab/manhajnya adalah mengikuti Salaf, kemudian menyebutkan bbrp ulama Salaf generasi tabi'in dan tabiut tabi'in, spt Hasan al Basri, Ibnu Sirin, Said bin al Musayyib, Abu Hanifah, Malik, Sufyan ats Tsauri, Sufyan bin Uyainah, Syafi'i, Ruwahaih, Ahmad bin Hambal, dll.
Artinya, beliau bukan penganut paham Asy'ariyah.
Di majalah itu Buya Hamka menulis dua kali permasalahan yg sama lantaran ada yg mengkritik beliau. Pada tulisan yg kedua itulah beliau memberikan sikap tsb sekaligus menjawab/membantah kritikan itu.
Baarakallahu fiik...
Semoga Istiqomah mengikuti manhaj salaf
Berarti Buya Hamka tidak mengikuti Muhamad bin Abdul Wahab dan Ibnu Qayyim ya ?
@@DaniAnanda-lj2xv
Aamiin
@@antomadukelulut2728
Kamu tau gak sih makna "salaf"??
@@antomadukelulut2728
Tidak ada yang mengikuti ABDUL WAHAB, ISLAM itu mengikuti TUNTUNAN RASULULLAH.
PAHAM?
RA PAHA RA FOFO ....
☆☆☆
Banyak sekali yang mengatakan "ikuti Al Qur'an, assunnah, dan pemahaman sahabat, pasti selamat". Perkataan itu benar tetapi umumnya diucapkan orang awam yang tidak paham ucapannya yang menganggap dirinya telah mengikuti Sunnah. Akibatnya perkataan semacam itu sering membuat tersinggung kelompok atau orang yang mereka tuduh tidak mengikuti Al Qur'an, Sunnah, dan pemahaman para sahabat. Persis seperti ucapan kaum khawarij yang mengkritik Ali bin Abi Thalib dengan mengatakan "barang siapa tidak berhukum dengan hukum Allah dia telah kafir !", karena mereka menganggap Ali tidak memutus perkara sesuai Al Qur'an dalam perkara pemberontakan ibunda Aisyah dan perjanjian damai dengan Muawiyah.
Sesungguhnya orang2 itu mengatakan kalimat haq dengan kebodohan dan hawa nafsunya.
Seharusnya ketika menyuruh kembali ke Al Qur'an dan Sunnah dan pemahaman para sahabat, mereka harus alim dalam ketiga hal itu. Al Qur'an harus hafal 30 juz, tahu asbabunnuzulnya, tahu maksud yang terkandung dalam bahasa ibunya (bukan terjemahan), begitu pula pemahaman terhadap sunnah, hapal ribuan hadist dan maksudnya.
Orang alim tidak mudah mengatakan itu sebelum tahu duduk perkaranya, karena perkataan atau perbuatan yang sekilas tampak menyelisihi Al Qur'an dan Sunnah ternyata mempunyai pembenaran dari sisi yang lain. Makanya Ali menjawab perkataan orang2 khawarij dengan kalimat yang tajam, "kalian mengucapkan kalimat haq untuk sesuatu yang batil".
Ikut alquran assunnah dengan pemahaman sahabat,pasti selamat.
Alhamdulillah... Pencerahan. Sy baru tahu pandangan Buya Hamka. 😊
Hamka sesuai salaf, yg tidak mengerti adalah ust Somad...
Ucapan manusia bkn utk menghukumi dalil tetapi dalillah yg menghukumi ucapan manusia
Hanya Wahabi yang meyakini Allah adalah berupa fisik.
Wahabi mengharamkan Tafwid dan Takwil dan mengatakan Allah berupa fisik.Tujuan akhirnya adalah membenarkan peyembahan kepada berhala.Seperti terbukti sekarang di Saudi banyak dibuat patung2 raja Salman dan bin Salman dan Ka'bah tiruan .
zaman Buya Hamka belum ada medsos, jadi perdebatan hanya di dalam ruangan, atau penuntut ilmu...
Kalau sekarang, tidak bisa dihindari... semuanya serba terbuka dan bisa diakses siapa aja...
tinggal kita harus bisa memilih yang paling mendekati kebenaran.
Dan ingat semakin jauh dengan zaman
kenabian akan semakin menjauh dari
kebenaran...
Semoga kita mendapatkan hidayah dari Allah Subhanahu wata'ala
Zaman Buya Hamka ada majalah Panji Masyarakat yang isinya sangat mencerahkan Umat.
Oleh karena itulah Allah hadirkan para mujaddid setiap 1 abad sekali guna menjaga kemurnian agama ini, hingga terakhir nanti, Imam Mahdi.
Kalian yang ngaku Asy'ari pelajari Ucapan - ucapan kaum MU'TAZILAH dholalah kalian akan dapati ucapan-ucapan mereka sama persis dengan kalian yang ngaku Asy'ari padahal imam Asy'ari berlepas diri dari pendapat itu.
Emang dalam hal apa saja Kesesatan Muktazilah ?
Asy'ariyah boleh antum hukumi sesat kalau Asy'ariyah menolak Sifat-sifat Allah yang Qadim.
@@antomadukelulut2728coba baca kitab الرد على الحهمية والزنادقة yg ditulis oleh Imam Ahmad Ibnu Hambal.
Setelah baca kitab itu maka anda lihat akidah Asya'irah dan bandingkan.
@@antomadukelulut2728
Yg menentukan sifat Allah yg qodim dan yg gak qodim itu siapa?
@@antomadukelulut2728 Asy'ari dan Muktazilah itu sepakat KLO Al Qur'an itu Mahluk
Kalamullah saja dikatakan bukan makhluk oleh Imam Hambali,karena Kalamullah itu Qadim.
Demikian juga Tangan Allah itu adalah sifat Allah bukan anggota tubuh Allah.
Tak guna mendabik dada mengatakan kami adalah ahli sunnah waljamaah tetapi perbuatan ibadah men 5:33 yelisihi Al Quran dan sunnah Nabi Saw.
Buya Hamka berpemahaman Salaf walaupun tdk sepenuhnya, bahkan dulu yg dilebeli wahabi itu orang2 MUHAMMADIYAH saya masih ingat itu krn ayah saya salah stu pengurus Muhammadiyah d kota saya, hanya karena Muhammadiyah menolak Bid'ah dintaranya tahlilan kematian, tibakan, sholawatan rame2 pakai musik, doa bersama stlah sholat wajib dan banyak lagi,
Kalau ada dua pilihan gak mungkin benar keduanya,pilih aja salah satu,Memang ya manhaj salaf gak terbantahkan 👍
Jika terjadi perbedaan pendapat wajib pilih salah satu tapi jangan salah pilih. Ikuti ahlinya yaitu sahabat nabi dan ulama salaf. Dzat Alloh tidak pernah berubah sampai kapanpun sehingga berita tentang sifatNya wajib diimani hingga manusia terakhir di jagad ini....
@@Suharsono-u9llha 4 mahzab.. Asariyah itu oengikut rosullulloh
@@Suharsono-u9l
"Dzat Allah tidak pernah berubah", pernyataan ini dari mana asalnya? Apakah dari Al-Qur'ân, Sunnah, para Sahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, atau dari Jahmiyah, Mu'tazilah, filsafat Yunani, atau dari mana??
@orangbiasa5629 Alloh sudah menyampaikan berita tentang sifatNya dan itulah yg dipercaya dan diyakini.
Sudah menjadi ketetapan Allah bahwa umat Islam terpecah menjadi 73 golongan..
Tetaplah berjalan mengikuti Rosululloh dan Para sahabat
Tanpa takwil
Nabi Muhammad SAW pernah mendoakan Abdullah bin Abbas agar diberi pemahaman dalam agama dan kemampuan menakwil (memahami) Al-Qur'an. Doa beliau adalah:
اللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِي الدِّينِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيلَ
Artinya: "Ya Allah, berikanlah ia pemahaman dalam agama dan ajarilah ia ilmu takwil
@Bujukmaen61 Ibnu Abbas jangan di samakan dengan PK nurUdin/ para pentakwil sifat Allah
Berarti Imam Bukhari salah dong,karena mentakwil Wajah Allah dengan Mulkahu ?
@@antomadukelulut2728Ilmu Islam turun dimana?
@@DaniAnanda-lj2xv nggajimu kurang,
Di dalam Al-Qur'an itu ada dua jenis ayat .1.multasabiat .2.mukamat .
Lihat kolom komentar adalah bukti bahwa perdebatan masalah akidah diserahkan pada awan jadinya penuh cela hina cerca. Dan uniknya itu dibiarkan oleh ustadz-nya masing2, seperti tidak ada upaya mendamaikan. Mereka ngasih korek, biarkah jamaahnya yg membakar.
Maaf saya ingin meralat ucapan Buya Hamka yang mengatakan bahwa muktazilah adalah dari kaum khalaf sebab Muktazilah teologis pertama kali dilembagakan oleh seorang tabi'in bernama Wasil bin Atha' (wafat: 131 H) dan Amr bin Ubaid (wafat: 144 H), sehingga biar gimana kelompok muktazilah itu adalah termasuk kaum SALAF (salafush sholeh) karena berada dalam kurun waktu 3 abad sejak jaman Rasulullah.. Justru Ibnu taimiyah dan ibnul qoyyim lah yg berada di jaman KHALAF.. Karena syaikhul islam hidup ditahun 700 Hijriyah
Washil bin atha tdk dimasukkan sbg tabiin krn kesesatannya walaupun hidupnya semasa dg tabiin.
Tdk bertanya tapi menterjemahkan yad dgn tangan , yad sendiri ada banyak makna dlm bhs arab
Perselisihan GK akan selesai KK
Paling Tdk orang sekarang tau mau pilih yg mana mau ikut Ulama Awal atau Ulama Akhir
Walau dengan perselisihan Maka kaum Awam akan makin paham tentang Tuhan nya GK Taklid Buta ke Sosok kyai atau ust saja
In syâ`a-Llâh selesai saat Imam Mahdi datang nanti, apalagi juga turunnya Nabi Isa 'alaihissalâm. Semua perselisihan dalam akidah akan selesai.
Akal yg waras bertauhid tentu akan menjauhi Mujasimah seperti Wahaboy
Masalahnya bukan itu, yg jadi masalah kaum asy'ariyah modern (neo muktazilah) mengklaim diri bahwa metode TAKWIL itu adalah metode salaf. Klaim ini yg didebat. Kalau asy'ariyah neo muktazilah memilih takwil...kan silahkan monggo, tapi jgn ngaku ngaku salaf, agar awam tidak tersesat. Begitu lho....
Berarti ibn Abbas bukan salaf ya?
Ibn Abbas mu'tazilah ya?
Wuih
yg menyebut aqidah wahabi mujasimah, ini orang lagi mabok atau ngigo, sudah segitu jelasnya yg disampaikan oleh buya hamka, tetapi nalar nya tetap kagak nyambung juga, waduh..... parah ni.... orang.
Aqidah Buya Hamka itu namanya Tafwidh dan itu memang Aqidah yang benar menurut Aqidah Salaf.
Berbeda lagi dengan yang mengaku-ngaku bermanhaj Salaf yang mengatakan Allah punya tangan sebagai bagian dari organ tubuh Allah karena Allah tersusun dari bagian-bagian.
Padahal sudah jelas Tangan Allah adalah teks Al Qur'an dan hadits,sedangkan Allah mempunyai Tangan adalah Tafsiran.
Aqidah salafush shalih tidak mentafwidh makna sifat tapi kaifiyah nya yang ditafwidh. Tafwidh makna berarti meninggalkan/tidak menerima yang berkonsekuensi mengingkari.
Dimana tafwidhnya@@antomadukelulut2728
@@antomadukelulut2728 coba jelaskan apa itu Al -Qur'an ???
Aqidah salafi lebih mendekati kebenaran sebab ikut rujukan al quran dan hadith Nabi Saw
Ilmu Filsafat yang memperumit Ilmu Agama.
Padahal Al-Quran itu adalah Kitab Petunjuk. Akhirnya menjadi Kitab Tekateki, penuh jebakan.😂
dan mereka excited banget dengan tekateki yang mereka karang sendiri ya 😁
Filsafatnya sendiri sebenarnya biasa aja, cuma penerapannya kebalik2, org2 sok edgy saat ini melakukannya ketika sudah ngaku beriman.
padahal berfilsafat itu sebelum iman, tapi klo sudah beriman maka filsafat (khususnya filsafat ketuhanan) sudah tidak relevan lagi alias terlambat berfilsafat.
Allah sangat membenci patung berhala gambar gambar mahluk hidup(hewan manusia)..itu paling mendekati kemusyrikan..saya kira itu sangat tegas...mungkin kita tidak punya gambar patung dll di rumah kita...namun terlalu memikirkan dzat Allah..akan sangat mempengaruhi ibadah kita..bisa jadi kita menggambarkannya dalam pikiran saat sholat dll...sperti sholatlah kamu seolah olah melihat Allah.. memahami alquran sunnah (dzat Allah)secara tekstual bisa membuat bayangan bayangan imajinasi yang itu juga dilarang karena memang Allah tidak menyerupai apapun imajinasi kita..walam yakullahu kufuan ahad..
Tujuan video chanel ini agar umat Muslim tidak saling berdebat tanpa ujung dan tanpa ilmu (karena mayoritas orang awam ilmu agama ditambah rasa ego yg besar) sepertinya masih sulit terlaksana di negeri ini
Permasalahan timbul ketika ada yang memaknai Tangan Allah secara Dzahir (Tangan Allah sebagai anggota badan atau organ tubuh yang dimiliki oleh Allah) dengan mengharamkan Takwil makna.
Akan tetapi ketika mendapati ayat tentang "Betis Allah" ternyata tidak bisa dijelaskan secara Dzahir karena bertentangan dengan Tafsir dan pendapat mayoritas Ulama Salaf.
Kebalik mas, permasalahan itu muncul lantaran makna Tangan Allah itu ditakwil dan dita'thil.
Pada masa Salaf, terutama pada masa Sahabat Nabi dan tabi'in, semuanya adem2 aja, gak ada yg mempersoalkan istiwa Allah, tangan, wajah, mata, dan sifat2 Allah lainnya. Sampai muncul sekte Jahmiyah dan filsafat Yunani, didukung oleh Mu'tazilah, sejak itu barulah muncul permasalahan itu. Asya'iroh ikut2an pula.
Mengenai "Betis Allah" tidak ada bedanya dgn Tangan, Wajah, Mata Allah, mmg dipahami sesuai zhohirnya.
Tidak ada perselisihan Salaf dalam memahami sifat2 Allah.
Kalo ttg tafsir, itu tergantung akidah yg dianut oleh ahli tafsirnya. Kalo akidahnya Asya'iroh mutaakhirin biasanya ditakwil, itu bukan thd "Betis Allah" saja, tapi juga kpd sifat2 yg lainnya.
Kalo akidahnya Salaf, pasti mengitsbatkan sesuai zhohirnya.
Kalo akidahnya Syiah, Muktazilah, Jahmiyah, Sufiyah, dll tentu lain lagi memahaminya.
Jadi ngaco dong Aqidahnya... sudah jelas orang-orang Wahabi itu tetap tidak bisa menzahirkan Betis Allah walaupun dengan bersilat lidah.
Sama seperti Utsaimin yang tidak menzahirkan Hadits Allah menciptakan bentuk Adam menurut bentuk-NYA.
Ujung-ujungnya mentakwil juga.
Dan sekarang Ustad Firanda sudah mengakuinya bahwa Wahabi juga melakukan Takwil.
Sudahlah jangan menganggap Wahabi itu pengikut Salaf...sudahi saja kebohongan itu.
Muhammadiyah sendiri ternyata juga menolak disebut Wahabi karena hakekatnya Muhammadiyah adalah pengikut gerakan Salafisme di Mesir yang lebih condong mengikuti ajaran Trio Jamaludin Al Afghani.
@@antomadukelulut2728Sepandai manusia bicara tentang Islam, jika masih menjuluki manhaj salaf dengan sebutan "Wahabi" maka sudah pasti bisa di ukur Pemahaman Islamnya.
Aah... Muhammadiyah itu Salafisme Mesir dan memang berbeda dengan Wahabismenya Saudi... titik temunya hanya sebatas sama2 mengambil rujukan ilmu dari Syaikh Ibnu Taimiyah.
Makanya Muhammadiyah membolehkan Acara Peringatan Maulid Nabi.
Malah ada oknum Wahabi yang mengatakan MD itu seperti Syi'ah karena menggunakan metode hisab dalam penentuan awal puasa dan hari besar Islam.
Oleh karena itu dalam kongres Muhammadiyah 1924 di Surabaya MD telah memutuskan bahwa MD bukanlah Wahabi.
@@antomadukelulut2728 wkwk wk tangan Allah mau di samakan orang Tubuh seperti manusia yg terdiri dari beberapa Susunan seperti Kulit urat daging darah tulang dan sumsum lagh emangnya siapa yang Nyusun , waiyanaudhubillah anda sendiri sebernya yang Jajsim ko Nuduh Wahabi wkwkwk
Logikanya sederhana saja.. jika Allah punya tangan, apakah tangan tersebut makhluk? jika bukan ya sudah, nga ada lg alasan untuk disama-samakan dengan makhluk :)
Yg namanya tangan itu di miliki oleh mahluk..kpriben son son
TU... untuk USTADZ2 yg ahli bid,ah yg keras kepala dan keras hati dan penebar SUBHAD yg sesat dan menyesatkan UMAT ,dengarin , bagaimana penjelasan buya hamka tentang allah punya tangan, buka mata dan telinga anda, tobatlah dari penyesatan anda, dan kembalilah kepada aqidah SALAF, yg HAQ.
Berarti sudah jelas, akidah yang dianut para sahabat sampai kepada ulama mutaqaddimin dan yang mengikuti jalan mereka sampai hari ini..
Buya Hamka pun dengan jelas menyebutkan ulama khalaf sebagai yang datang kemudian; artinya ini akidah yang bukan berasal dari Rasulullah dan para sahabatnya termasuk 4 Imam mazhab karena datangnya baru, bahkan disitu beliau sebut ini pendapat muktazilah yang juga bukan ahlussunnah.
Berarti semakin jelas siapa yang pendapatnya perlu diikuti dengan yang tidak.
Saya jelas lebih memilih akidah salaf yang jelas datangnya daripada akidah yang baru muncul kemudian yang digagas oleh akal seseorang.. Kenapa kita mesti ikut akalnya orang-orang akhir jaman? Apakah mereka lebih paham agama dibanding dengan Nabi dan para pengikutnya?!
Bener, asyairoh mutaakhirin hakikat nya mutazilah atau setidaknya neo mutazilah dengan konsep baru. Ini diamini hassan saqqaf yg mengklaim sebagai asyairoh yg mrmbela mutazilah dan membenarkan aqidah abul hasan asyari sebagai aqidah mujassim.
Justru Asy'ariyah yang melawan Kesesatan Muktazilah.
Terutama paham Muktazilah yang menganggap pelaku dosa besar kekal di neraka.
@ bener, kesesatan dibantah dengan kesesatan. Maksudnya membela agama tetapi metodenya sama yaitu menggunakan faham falasifah dan ilmu kalam. Jadinya keblinger dan makin jauh dari madzhab sahabat.
Bahkan yang dibantah terkadang tidak essensial. Conto mutazila mengatakan al quran itu mahhluk, sementara asyairoh mengatakan yang mahluk al quran yang saat ini dibaca. 😁
Ulama mana dan sejak kapan Mushaf Al-Quran yang berupa kertas dan tinta disebut bukan makhluk ???
Yang dikatakan oleh Imam Hambali itu Al Qur'an Kalamullah bukan mahluk dan Asy'ariyah sama pendapatnya dengan Imam Hambali.
@@antomadukelulut2728 Al-Baajuuri berkata :
ومذهب أهل السنة أن القرآن الكريم -بمعنى الكلام النفسي- ليس بمخلوق، وأما القرآن -بمعنى اللفظ الذي نقرؤه- فهو مخلوق. لكنه يمتنع أن يقال : القرآن مخلوق، ويراد به اللفظ الذي نقرؤه إلا في مقام التعليم، لأنه ربما أوهم أن القرآن -بمعنى الكلام النفسي- مخلوق
“Dan madzhab Ahlus Sunnah bahwasanya Al-Qur’an Al-Kariim -maksudnya yaitu kalam nafsi- bukanlah makhluq. Adapun al-Qur’an -yaitu lafal yang kita baca- maka adalah makhluk. Akan tetapi tidak boleh dikatakan bahwasanya al-Qur’an makhluk dan dimaksudkan adalah lafal yang kita baca kecuali dalam pengajaran. Karena bisa jadi bisa disangka bahwasanya al-Qur’an -yaitu kalam nafsi- adalah makhluk” (Syarh Jauharat At-Tauhiid 173)
Jadi : Al-Qur’an adalah makhluk menurut asyairoh, tapi tidak boleh dijelaskan secara terang-terangan kepada orang awam dikawatirkan mereka salah paham, sehingga mengira al-qur’an adalah kalam nafsi yang disangka makhluk. Hanya boleh dijelaskan terang-terangan tatkala dalam pengajaran agar tidak disalah pahami.😁
Pernyataan ini beda2 tipis dengan mutazillah. Hanya saja asyairoh malu2 kucing sementara bagi mutazillah Al Quran itu bukan kalam Allah tetapi mahluk Allah.
Hebatnya asyairoh selalu ngeluarin jargon "menurut ahlus sunnah" Tentu saja ahlussunnah waljamaah versi asyairoh karna tak satupum kita dengar sahabat tabien tabiut tabien sampai imsm 4 yg mengataksn kalam Allah itu qodim dan al quran yg ditunkan kepada muhammad salalahu alaihi wassalam itu kalam nafsi yg diterjemahkan ke dalam bahasa arab sebagai mahluk😁
Maaf tpi kajian ini tidak detil, justru ulama2 salaf terdahulu dengan metode Tawfid dan takwil. Justru yg khalaf seperti ibnu taumiyah lah yg mulai dg pikiran tasjim. Maaf saya tidak sependapat dg chanel ini dan buya hamka🙏
Gpp, kita tetap bersaudara sesama muslim, ini bukan kajian, saya cuma membacakan buku Tanya jawab di buku Buya Hamka
Yap benar,metode takwil dan tafwid yg paling aman kalau sudah pemahaman ibnu taimiyah sudah masuk ranah mujassim... Semoga allah menjaga akidah kita dari menyamakan allah dgn mahluk
Buya Hamka lebih luas ilmunya, beliau tahu Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qoyyim hanya mengikuti pemahaman Salaf, sedangkan selain itu pemahaman khalaf yaitu Muktazilah, pemahaman baru yang tidak dikenal di masa Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam dan sahabat.
Makanya tidak ada satu pun bukti Sahabat melakukan takwil atau tafwidh. Tidak ada satu riwayat yg shahih.
@@bimbingan_haji_umroh
Lha ibn Abbas ?
Nanya mas .
Yg harus kita imani itu
Ayat al quran
Atau terjemahan ayat al quran?
Ayat Al-Qur'ân beserta maknanya.
TRALALA.
Pertanyaan tolol.
Kalau baca Qur'an nggak NGERTI jangan diimani.
PAHAM TRALALA?
RA PAHA RA FOFO ....
☆☆☆
Maksdnya makna itu bagaimana,?
Takwil itukan juga cara memaknai Al Qur'an
@@scuderiaferrarialfa1467
Maknanya scr zohir/hakiki, kecuali ada qorinah/indikator yg menunjukkan maknanya selain itu.
@@orangbiasa5629
Perkataan kisanak ini ada dalilnya?
Atau hanya pendapat pribadi saja?
Tolong sertakan dalilnya
Aqidah AHLUSSUNAH sebenarnya adalah Aqidah yg dicontohkan para sahabat...
Dr RIWAYAT IMAM HANAFI, saat berusia 9 th, yg berdebat dengan seorang atheis terkenal yg menanyakan DIMANA ALLAH???
Sang imam kecil balik bertanya APAKAH ADA LEMAK DI DLM SEGELAS SUSU??? YA. sang atheis menjawab...
Kemudian imam kecil bertanya lagi APAKAH TUAN TAU DIMANA LETAK LEMAK TERSEBUT???... Sang atheis terdiam,... tidak bisa menjawab....
Kemudian atheis tsb masuk Islam...
Dari kisah diatas kita dapat mengambil pelajaran bahwa KETERBATASAN LOGIKA MANUSIA TIDAK AKAN MAMPU MENGINTERPRESTASIKAN KEBERADAAN ALLAH SECARA TEPAT....
Jadi ALLAH DI LANGIT,atw ALLAH di ARS Nya,...dll.. cukup kita imani keberadaannya...
Dan dr kisah diatas kita tau bahwa METODE yg dipakai para sahabat menggunakan PENDEKATAN TAKWIL unt memahami ilmu Al Qur'an...
Lalu apakah Rosullaah SAW MENTAKWIL ayat mutyabihat??? YA... dan jika Rosullaah SAW melakukannya maka menjadi SUNNAH bagi umat Islam...
Apakah para sahabat MENTAKWIL ayat mutyabihat??? Tidak!!!
Karena mereka hidup berdampingan dengan ROSULLAAH SAW
Lalu apakah SALAFI WAHABI hidup berdampingan dengan ROSULLAAH SAW??? Tidak
Apakah SALAFI WAHABI MENTAKWIL ayat mutyabihat??? tidak!!!
Lalu apakah SALAFI WAHABI MENYALAHI SUNNAH??? Ya...
AL QUR'AN sbg fungsi Al Furqon pasti bisa menjelaskan SEMUA HAL...
FUNGSIKAN 2 jenis AYAT AL QUR'AN sbgmana mestinya.. inilah kunci mempelajari ilmu Al Qur'an...
Al Qur'an adl KEBENARAN MUTLAK dan sanadnya diatas HADIS...
Wallahua'lam bissawab 🙏🙏🙏
Dimana Rasulullah saw menjelaskan Ayat Mutasabihat?
@adnanrazak5467 Rosullullah SAW MENTAKWIL ayat MUTASYABIHAT ttg penentuan awal puasa (fajar Shodiq,)..Krn ketika itu bbrp sahabat mengartikannya secara HARFIAH, dgn meletakkan benang merah dan hitam sblom tidur...
Baru kemudian Rasulullah Saw menjelaskan ayat tsb...
Anda mengutip kisah debat Imam Abu Hanifah tapi apakah anda tahu beliau KERAS sekali masalah ini?
Sikap Keras Abu Hanifah Terhadap Orang Yang Tidak Tahu Di Manakah Allah
Imam Abu Hanifah mengatakan dalam Fiqhul Akbar,
من انكر ان الله تعالى في السماء فقد كفر
“Barangsiapa yang mengingkari keberadaan Allah di atas langit, maka ia kafir.”
Dari Abu Muthi’ Al Hakam bin Abdillah Al Balkhiy -pemilik kitab Al Fiqhul Akbar, beliau berkata,
سألت أبا حنيفة عمن يقول لا أعرف ربي في السماء أو في الأرض فقال قد كفر لأن الله تعالى يقول الرحمن على العرش استوى وعرشه فوق سمواته فقلت إنه يقول أقول على العرش استوى ولكن قال لا يدري العرش في السماء أو في الأرض قال إذا أنكر أنه في السماء فقد كفر رواها صاحب الفاروق بإسناد عن أبي بكر بن نصير بن يحيى عن الحكم
Aku bertanya pada Abu Hanifah mengenai perkataan seseorang yang menyatakan, “Aku tidak mengetahui di manakah Rabbku, di langit ataukah di bumi?” Imam Abu Hanifah lantas mengatakan, “Orang tersebut telah kafir karena Allah Ta’ala sendiri berfirman,
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy”.Dan ‘Arsy-Nya berada di atas langit.” Orang tersebut mengatakan lagi, “Aku berkata bahwa Allah memang menetap di atas ‘Arsy.” Akan tetapi orang ini tidak mengetahui di manakah ‘Arsy, di langit ataukah di bumi. Abu Hanifah lantas mengatakan, “Jika orang tersebut mengingkari Allah di atas langit, maka dia kafir.”
@@SusiloAdi pernyataan anda itu dibantah oleh ulama mazhab Hanafi sendiri, tdk ada dlm Fiqh Al-Akbar perkataan Imam Hanafi seperti yg anda copas.. bahkan menurut kitab syarah Fiqh Al-Akbar Imam Abu Hanifah membantah kebertempatan dan keberarahan ALLAH..
ruclips.net/video/cW_16c2OfmM/видео.htmlsi=R96MBpuQkzndKkUN
@dekkimahroza2656 itu yang dibaca *commentary fiqul akbar* oleh Mula Ali Qari ulama berpaham maturidi.. jadi pantas saja banyak yang difilter..
Kalau begitu ulama khalaf tidak punya salaf dong ya ?? ulama khalaf itu termasuk asy ariyun ya ?? Makanya jangan masukkan ilmu filsafat dalam agama ( aqidah )
Lucu mengelompokkan ulama yg sependapat dengan menyebut ulama mutaakhirin sedang yg tidak sependapat dengan ulama kholaf.
wahabi ikut salaf yg mana? taimiyah?
Sementara para Wahabi dengan pedenya membahas bentuk dan rupa Alloh nauzubillah
Gak kebalik bang? Maling teriak maling.
Salafiy hanya mensifati Allah sebagaimana yang Allah sifati tentang zatnya.
Sedangkan asyairah malah membayangkan sifat Allah dalam imajinasi mereka lalu mereka mentakwilnya dengan alasan supaya tidak menyerupakan Allah dengan makhluk.
Padahal supaya gak menjismkan Allah dengan makhluk cukup imani saja dan jangan tanyakan Berarti begini berarti begitu, jangan juga dibayangkan wujud Allah, jadi gak perlu ditakwil.
@abihaerudin7180 lalu kenapa firanda dan Khalid berkata bahwa Alloh mempunyai tangan, kaki tubuh wajah mata dll apakah itu bukan jism?
@abihaerudin7180 justru imam Asy'ari membatasi dengan Alloh tidak bertempat karena adalah maha pencipta ada sebelum semuanya ada bukan seperti Wahabi yang lancang terlalu jauh membahas sifat Alloh padahal logikanya terbatas
@@abihaerudin7180 di edit dan selalu report jawaban lawan diskusi Wahabi memang luar biasa kaum kaburiyun 🤣
@@abihaerudin7180 ilmunya cetek ya kenapa jawabanku di report bos??? 🤣🤣🤣
Lho yang BERTENGKAR itu USTAZ zaman RUclips, lha awam cuman pihak sana pihak sini.
Ada yang berpihak kepada SALAFI/WAHABI ada yang yang berpihak kepada ASWAJA/NU.
Semua pada bingung, terutama AWAM yang goblog, awam yang SEDIKIT CERDAS, bisa MIKIR, dan bisa pilih mana yang paling dekat dengan KEBENARAN.
☆☆☆
Sdh sejak lama perdebatan itu antara nu n mu, hanya saja jaman dn teknologi semakin maju. Adanya sosmed membuat keilmuan tersebar luas dgn sangat mudah n cepat. Tinggal individunya saja yg memilih n memilah.
@ari_yojo 👍🏾👍🏾👍🏾
BETUL BETUL BETUL ...!
Awam yang sedikit cerdas bisa memilih mana yang paling dekat dengan KITABULLAH dan SUNNAH RASULULLAH.
☆☆☆
Kompetensi mu apa kok sok faham
Baca kitab saja gak bisa 😁
Kok mau memahami Qur'an n Sunnah karepe dewe
@scuderiaferrarialfa1467
Yang penting NGERTI, kamu hanya PINTER baca kitab tapi NGGAK NGERTI.
KELEDAI KETAWA he he hiye he he ....
☆☆☆
Baca saja gak bisa
Kok bisa ngaku faham...
Logika dipake wee
Intinya kata Herri Pras kalau tidak sepaham dgn Herri Pras dan Salaf adl Sontoloyo, pdhal yg Sontoloyo mang Herri Pras
Berlapang dada sesama muslim , Sptnya itu lebih baik, ambil pendapat terbaik, dan jika orang lain berbeda hargai
@@Abenk_Reaksi Betul Sekali bang Setuju Tdk Setuju itu Hal Biasa Udah dicontohin Sm Sahabat & tabiin
Masih Banyak Hal yg Lebih Penting apalagi Saat ini termasuk Kristenisasi
Namun tidak separah Idrus Ramli kan ? Yg mengatakan bahwa mencaci maki Wahabi lebih afdol daripada berdzikir kepada Allah . Menurut anda lisan seperti ini prodok dari mana ? , pantaslah sekalas kyai lisannya seperti comberan gitu
@@ittiba4472 Gw Bukan Membela KH Idrus kalo gw liatnya itu reaksi terhadap Tuduhan Salafi Ttg Mayoritas Muslim Di Indonesia Itu Masuk Neraka
Posisikan itu di elu Gimana reaksi lu ??
Akun @adinahmad juga membela rezim syiah nusairiyah assad...
Ternyata juga masuk ke channel channel manhaj sunnah...
Dahlah. Tinggalkan aja agama2 kuno ini. Bikin mumet doang.
Hati hati syirik.
Buya Hamka dan Asy'ariyah itu sama prinsipnya dengan yaitu meyakini "Tangan Allah" sebagai Sifat Allah bukan sebagai anggota tubuh Allah.
Berbeda jauh sekali dengan pihak yang mengatakan bahwa Allah punya tangan,tangannya seperti manusia punya tangan tapi tangannya bukan seperti tangan manusia (makhluk).
Bezakan asyairah mutaqdimin dan mutaakhirin.. Kedua nya berbeza sehingga kan ulama asyairah terkemudian menuduh imam abul hasan asy'ari sebagai mujasimah... Dan kefahaman rosak asyairah mutaakhirin ini lah yg diwarisi oleh asyairah di masa skrg..
Malah dibuat kajian bahawa beza nya asy'ariah =Imam abul hasan asy'ari..
Asyairah =imam ghazali dan ar razy..
Kerana itu org yg belajar tentang asyairah ini mengatakan pendiri mazhab asyairah yg ada skrg ini adalah imam ghazali dan ar razy kedua2 nya ahlul filsafat..
Malah seorg tokoh pembela asyairah hasan saqaf sendiri akui bahwa asyairah yg ada skrg ini adalah muktazilah..
Dan di universiti Malaysia juga dibuat kajian perbezaan antara Mazhab Asy'ariah dan mazhab asyairah..
Ngomong belibet isinya cuma fitnah... Silahkan Antum pertanggungjawabkan ucapanmu di akhirat kelak.
@@antomadukelulut2728 Mana kitab asyairah 😂 cuman ngarang.
Buya Hamka dan Asy'ariyah itu sama prinsipnya dengan Asy'ariyah yaitu meyakini "Tangan Allah" sebagai Sifat Allah bukan sebagai anggota tubuh Allah.
Berbeda jauh sekali dengan pihak yang mengatakan bahwa Allah punya tangan,tangannya seperti manusia punya tangan tapi tangannya bukan seperti tangan manusia (makhluk).
👍, menyamakan Allah sprt benda namun tak sprt benda" adlh kafir
Aqidahnya Aswaja jauuh lebih selamat,,karena memakai metode Tafwidh,,taqwil,,
Aqidahnya Wahabi jauuh lebih menyesatkan karena anti keduanya,,(tafwidh,taqwiil)
Berarti buya Hamka menyesatkan ya?
Aqidah Wahabi itu mujasimah, jadi menurut wahabi Allah harus punya fisik walaupun fisikn tidak sama dengan fisik mahluk.
Hanya Jahmiyah yg sering Menuduh Ahlu Sunnah dengan sebutan Mussyabihah Mujasimah
@@SitiLaelatul-jt7ndahlussunah??? Apa dasarnya Wahabi mengaku ahlussunah