Pernah kejadian di FGD di hotel bintang 5 di bogor, pas lagi makan siang teman kantor saya menemukan ulat di saladnya, beliau langsung menhampiri pramusaji nya dan berbisik bilang kalau di makanan ulat dan balik melanjutkan makan. Tak lama kemudian chef nya ke meja kami dan meminta maaf, dan bijaknya teman saya bilang justru klo ada ulat menandakan sayur yang digunakan bahan organik tanpa menggunakan pestisida, dan itu normal serta beliau tidak mempermasalahkan hal itu. sebuah sikap yang pantas ditiru klo ada masalah di dunia kuliner tanpa diumbar ke publik
Peribahasa Tua terkait Kuliner sering dilupakan "Bila Anda Puas ceritakan pada Teman, Bila Anda Tidak Puas Sampaikan kepada Kami" ... Semoga peribahasa ini selalu diingat saat sedang menikmati Kuliner....
masalahnya dinegeri ini usaha kuliner minim pengawasan pemerintah sehingga terkadang hanya asal buka tanpa ijin sehingga hak perlindungan konsumen terabaikan... diluar negeri buka usaha kuliner itu tidak mudah banyak tahapan prosesnya agar lolos layak untuk dijual sesuai ketentuan standar sehingga perlindungan konsumen terjamin....
Peribahasa nya menurutku kurang tepat. Semisalnya kita sudah bilang ke ownernya namun tidak ada perubahan, lalu apa yang harus diperbuat? Setiap orang itu pergi ke tempat makan untuk menukar uang hasil jerih payah dengan sebuah makanan. Bukan datang untuk meminta makanan. Saya pernah terjun di bidang FnB terkhusus boba, banyak hal yang harus dilakukan seperti riset pasar, riset bahan baku, riset metode, riset rasa dan terakhir KONSISTENSI RASA. Beberapa kali banyak kritikan baik langsung atau tidak langsung (review aplikasi) dan saya pun berusaha memperbaikinya. Apalah yang ditakutkan dari sebuah review? Jika memang kita sudah secara "SERIUS" menjalankan sebuah usaha pasti tidak akan "TAKUT".
Pengguna internet, termasuk food blogger bnyk anak muda yg blm tahu dunia, minim pengalaman hidup, shg tdk faham kearifan bermedia-sosial. Mereka tdk faham bahwa review negative mereka berdampak buruk bagi orng lain. Prinsipnya buat "content" dan viral. Mereka dpt keuntungan dr kesusahan orng lain. Tdk heran kalo ada yg menolak produknya direview. Atau tulis pengumuman, tdk diperbokehkan mereview dg alasan apa pun. Pemilik produk berhak utk menolak produknya direview. Jgn tergiur promisi instant yg hasilnya jg instant. Apakah Pemerintah sdh punya regulasi dan hukum utk mslh ini ?
Wajib trending ini, biar food vloger lain atau siapapun mereka yang suka memposting apapun tanpa memikirkan dampaknya, bs belajar dr video ini. Sangat bermanfaat. Terimakasih untuk ilmu dan pelajaran hidup di era gempuran media sosial saat ini semoga kita bisa menjadi org yg lebih baik lagi dan berhati hati dlm bermedia sosial.
Peribahasa nya menurutku kurang tepat. Semisalnya kita sudah bilang ke ownernya namun tidak ada perubahan, lalu apa yang harus diperbuat? Setiap orang itu pergi ke tempat makan untuk menukar uang hasil jerih payah dengan sebuah makanan. Bukan datang untuk meminta makanan. Saya pernah terjun di bidang FnB terkhusus boba, banyak hal yang harus dilakukan seperti riset pasar, riset bahan baku, riset metode, riset rasa dan terakhir KONSISTENSI RASA. Beberapa kali banyak kritikan baik langsung atau tidak langsung (review aplikasi) dan saya pun berusaha memperbaikinya. Apalah yang ditakutkan dari sebuah review? Jika memang kita sudah secara "SERIUS" menjalankan sebuah usaha pasti tidak akan "TAKUT".
@@Pawboxing bagaimana jika dia mampunya cuma segitu?bukannya setiap orang punya kapasitas dan kepintaran masing2?jadi orang yg kemampuannya kurang,ga boleh punya tempat untuk hidup dibumi?
@@Pawboxing kalo semua orang bisa,kenapa ga semua orang aja yg jadi presiden?kenapa dari ribuan pemain bola,ga semua orang aja jadi lionel messi atau cristiano ronaldo,bukanya manusia udah ada porsinya masing2?kalo emang semua bisa kenapa disekolah ada yang dapat nilai ujian 10 dan ada juga yang dapat nilai 5 padahal 22nya sama2 berusaha.apa siswa yg dpt nilai 5 dibuang aja?kita ngomong realita aja.bahkan ada survey iq rata2 orang indonesia cuma 78 trus apa lantas kita mau buang aja padahal emang mampunya cuma segitu? Kalo orang emang dasarnya pintar tuh dr yg cuma jualan gerobak juga bisa berkembang jadi punya resto ato bahkan cabang dimana2.lantas yg cuma mampu jualan bakso keliling dan mentok disitu apa harus dibuang aja?misal elu udah latih dan dia tetep mentok disitu trus dibuang gt?
setuju bunda, cukup kalo tidak suka dengan rasanya, jgn datang lagi, kalo kemahalan berarti bukan kelas dompet kita, kalo ada kecoa, atau rambut atau apapun cukup kasih tahu pelayan atau owner rumah makannya. sesimple itu..
"Bila Anda Puas ceritakan pada Teman, Bila Anda Tidak Puas Sampaikan kepada Kami" Pribahasa ini di zaman sekarang , sudah hampir punah , sekarang hampir kebanyakan para FV datang ke tempat makan , pesan makan lalu posting , kalau gak enak ceritakan dan sebarluaskan di media sosial , kalau perlu sampai rumah makan itu hancur sehancur hancur nya , mereka gak pernah memikirkan nasib pemilik warung , karyawan warung dan keluarganya. yang penting FV itu puasss.
Tapi banyak juga tempat2 dengan review baik ternyata bayaran, konsumen lain merasa dirugikan malah ga kurang tempat2 yg udah di review tsb pasang angka overprice ✌️
Peribahasa nya menurutku kurang tepat. Semisalnya kita sudah bilang ke ownernya namun tidak ada perubahan, lalu apa yang harus diperbuat? Setiap orang itu pergi ke tempat makan untuk menukar uang hasil jerih payah dengan sebuah makanan. Bukan datang untuk meminta makanan. Saya pernah terjun di bidang FnB terkhusus boba, banyak hal yang harus dilakukan seperti riset pasar, riset bahan baku, riset metode, riset rasa dan terakhir KONSISTENSI RASA. Beberapa kali banyak kritikan baik langsung atau tidak langsung (review aplikasi) dan saya pun berusaha memperbaikinya. Apalah yang ditakutkan dari sebuah review? Jika memang kita sudah secara "SERIUS" menjalankan sebuah usaha pasti tidak akan "TAKUT".
@@bambangsutejo6646 oh itu sih common sense, kurasa agak aneh kalau udah tau ga suka karna pernah datang makan tapi mengecewakan namun datang kembali. Namun jangan dipungkiri, keramaian kemarin itu karna ada temuan bahwa adanya indikasi penggunaan "BAHAN TIDAK FRESH". Sudah kurasa tidak perlu di perpanjang lagi, dari segi bumbu pun beberapa di "PUJI ENAK" namun lauknya "KURANG FRESH". Saya yakin fresh atau tidaknya bahan baku yang mau digunakan itu tergantung penyimpanan dan juga saat pembelian. Dan pemilik warungnya pun sudah mencoba ingin memperbaiki itu. Jika mayoritas manusia penikmat makanan dihadapkan antara makanan yang bahannya fresh dan yang tidak fresh. Saya yakin pasti akan memilih yang "FRESH"
Saya lihat rata2 warganet, bisa jadi 80% mendukung 'review jujur'. Tapi saya salut dg podcast ini bersuara anti mainstream dg sosok bunda avanti berpegang utk memperlakukan orang dg cara yg baik. Silahkan kita semua bebas utk mengkritik UMKM spt komplain, memberi masukan, kecewa atau bahkan marah kpd owner usaha jika dirasa produk dan servicenya mengecewakan. Tapi akan lain jadinya jika semua orang berbondong2 apa2 diupload di media sosial, diviralkan, maka hasilnya akan lebih dahsyat daripada sekedar konsumen yg kecewa soal makanan
Terima kasih mas helmy dan bunda Anne..sangat inspiratif sekali , saya pelaku kuliner di usia mendekati 60 berusaha maksimal meningkatkan pelayanan dengan segala ketidak sempurnaan , , semoga Allah swt memberikan keridhoan dan keberkahan , melalui tangan 2 budiman untuk bisa membantu kami pelaku UKM yg berusaha bangkit pasca covit..terutama keterbatasan digital dan gaptek..❤
Podcast ini sangat bagus bgt, dan perlu di tonton sama org2 yg mengaku food blogger. Bahwa mereview itu pakai hati. Terima bunda Anne Avantie dirimu seluas samudra. Banyak pembelajaran yg bisa di petik
Dulu thn 1994 - 2007 pernah bekerja di sebuah restoran yg cukup besar. Usaha restoran atau rumah makan itu memang kompleks. Unsur biayanya banyak sekali. Kalau bahasa Jawa istilahnya "nrithil² akeh banget". Belum listrik dan karyawan. Pada saat itu karyawan hampir 100 orang 2 shift. Sangat rentan oleh fluktuasi harga bahan. Terutama bahan pokok. Seperti cabe, ada harga mahal tapi barang langka.
Saya setuju sm ibu ane, bijakla dalam memposting, me review sesuatu, krn dampakmya tdk selalu positif, saya pernah makan di tempat mkn mie ayam yg terkenal dikota palembang, trus tiba2 suamiku bilang di mie nya ada ulet sayur, tp suamiku bilang dah gkpp jgn di hebohkan kesian nanti rrstonya, tp krn maksd aq baik, aq panggil baik2 pelayannya tp aq ngmngnya pelan2 banget bahkan bisik2 supaya yg sebelah gk denger,, saya bilang dek di mie nya ada ulet, ganti gih tp jgn rusuh biasa aja, pelayannya ampe mau nangis soalnya aq bilang jgn sampe didenger org lain, trus kepala masaknya yg dateng bawak in mie ayam baru, dia jg bilang maaf bh mungkin kami kurang teliti cuci sayurnya, sambil setngah bisik2, trus dijwb suamiku sama grkan tgn seolah bilang udah gkpp santai. Udah sesimple itu kok, gak musti di posting2, dak perlu dikoar2. Krn MEREKA JUGA MANUSIA YG KADANG BISA KHILAF, LALAI SEPERTI KITA JUGA. KEDEPAN NYA MARI BER ADAB DAN BIJAK DALAM BER SOSMED AGAR TIDAK ADA YANG MERASA TERSAKITI. Oh ya kita jg digratisin kok makannya itu adalah tands terima kasih si owner krn kami meng kritik dgn sopan dan adab.
Dari dulu saya penggemar ibu Anne Avantie...sampe niat klo ke semarang mau nyobain d Kamboja...dan suka bgt liat banyak kata2 bijak di resto d Kamboja...selain kenyang dan bahagia jg dpt nasehat2 bagus dri quote2 tsb...Puji Tuhan, berkatilah selalu Ibu Anne Avantie
Terima kasih ibu Anne 😢 saya terharu mendengar podcast ini... terima kasih om Helmy podcast ini sangat berarti untuk menjadi pengingat selalu.... ❤❤❤❤❤
@@era572 jangan menutup mata dari kenyataan yang ada. Saya yakin dalam pikiran andapun bisa membedakan mana warteg bahari dan rumah makan dengan kelas di atasnya. Ini masalah dari kasus terakhir itu ada indikasi penggunaan bahan baku yang tidak FRESH yang mempengaruhi hasil masakan dan rasa.
@@era572 kalau mau review harus sepengetahuan owner agar owner bisa berjaga jaga. Kalau mau pakai bahan yang tidak fresh harus sepengetahuan konsumen agar konsumen bisa berjaga jaga.
@@era572 udah terima aja sudah jelas dari review nya kalau tidak freah dan owner tempat makan pun sudah berbenah dan meminta karyawannya untuk meningkatkan kualitas
Betul mba... @@Astri-ez9wx saya heran kenapa netizen lebih fokus membela food reviewer itu hanya karena latar belakang dia yg katanya "bukan orang sembarangan"... bukan orang sembarangan tp kok ngomongnya kurang beradab
Masak sendiri di rumah aja kadang ada rambut ,kadang ada ulat walaupun kita sudah merasa cuci dg benar.dan ga perlu di besar2kan.kl misal makan di restoran nemu yg model begitu ,panggil aja karyawan nya ,minta di ganti makanan baru
Salah satu yg bikin betah nonton podcast mas helmy yahya ini karena beliau sangat menghargai lawan bicara.. Narasumber bisa mengungkapkan argumennya tanpa terlalu sering disela.. Mas helmy bisa tau kapan waktu yg tepat untuk menanggapi narasumber.. Semoga podcaster lain bisa banyak belajar dari cara mas helmy mewawancarai narsum.. 😊
Terimakasih IBU ANNE,, apa yg ibu sampaikan menyentuh, menggugah & menjadi perenungan untuk kesadaran saya. Sekai lagi, apa yg di sampaikan merupakan pe'ejewantahan / aplikasi / penerapan dr ajaran² yg bernama AGAMA. Terimakasih, terimakasih & terimakasih ibu Anne 🙏
Saya bersyukur bisa mendengar tayanhan ini, sebab saya pun suka mereview sesuatu di media sosial, insyaallah jadi pembelajaran tersendiri buat saya. Intinya kalau mau posting review, cukup yg baiknya aja, kalau ada kekurangan cukup sampaikan pada yang bersanhkutan tanpa perlu diposting atau dibjcarakan kemanamana
KAGUM SAMA FILOSOFINYA BUNDA ANNE AVANTIE DAN BENAR2 MULIA HATINYA FAKTA ADANYA I LOVE IDOLAKU PEREMPUAN INSPIRASI CANTIK LUAR DALAM GBU🤝👍👍👍👍😍😍😗😗💖💖💪💪🇮🇩🌏
Banyak para food vlogger yang bermodalkan kata jujur mereview suatu makanan ditempat2 makan tapi dengan kata cukup pedas dan bisa menjatuhkan usaha yang sudah lama dibangun. Katanya dia mereview jujur suatu tempat makanan dan jika tidak enak dia akan mengkritik dengan kata kata jujurnya seakan akan selera dia dan orang diindonesia lainnya sama seperti dia,mereka ada pasarnya masing masing. Mereka tidak butuh food vlogger seperti ini,sebelum para odading ini datang tetap ada yang beli ditempat tersebut dan tidak ada masalah. Konten kalian hanya untuk mencari keuntungan untuk kalian bukan untuk membantu sesama,jika kalian ingin membantu umkm seharusnya ada kode2 tertentu dan bertutur kata yang rapi untuk menjelaskan tempat tersebut jika dirasa kurang memuaskan. Review jujur boleh tapi jangan bertopengkan review jujur untuk menjatuhkan suatu tempat usaha orang lain yang sudah dibangun
Terima kasih banyak atas nasihat nya dari ibu ini semua nasihatnya memang benar sekali dari ibu semua memang harus sangat berhati hati dalam melakukan apapun berfikir apa resiko dan apa akibatnya dan tanggung jawab apa yang akan kita lakukan ini semua vloger wajib nonton ini dari ibu ini dan mendengar nasihat yang sangat baik dari ibu ini
Inilah ciri2 orang cerdas yg bijak dan orang bijak yg cerdas. Cerdas itu tidak bisa diukur dg tinggi rendahnya pendidikan seseorang. Disinilah akan terlihat dg jelas kualitas karakter kepribadian seseorang. Inspiratif sekali bu Anee... Semoga yg sedang bertikai introspeksi dirilah kenapa masalah ini terjadi, mereka ini sama2 salahnya netizen gak usah sok2 saling bela sana sini. pikirkan benar salahnya, baik buruknya, untung ruginya dan ber-hatilah dg karma hidupmu.
Yang bisa menjatuhkan kita cuman diri kita sendiri, bukan orang lain. Jadi pedagangan yg punya etika, karena yg beli dagangan anda duitnya juga hasil dari kerja keras, bukan hasil metik di pohon!! Terbiasa lah menerima kritikan buat cambukan untuk maju.
Terimakasih Bu Anne dan Pak Helmy... sudah menayangkan diskusi yang membangun bagi pengusaha kuliner. Saya pernah makan di beberapa resto memasang nomor hp yang terbuka untuk terima segala ktirik dan masukan dari konsumen dengan memasang di meja kasir. "Bila ada pelayanan yang tidak berkenan , mohon memberi masukan kepada kami dengan menghubungi nomor hp ini..." Itu sudah keterbukaan dari pemilik resto untuk memperbaiki pelayanan nya.. Saya justru respect dengan resto seperti ini. Daripada review review yang kurang bijak, dan ujung ujung nya bisa menjatuhkan resto nya...kasihan lho...
makanan itu urusan selera, urusan lidah orang yg terikat budaya, kebiasaan, lingkungan latar belakang bahkan kelas sosial. sama sekali ga fair jika seseorang menggunakan patokan seleranya untuk menghidup matikan usaha orang lewat review nya. lagian mereka bikin riview juga buat konten yg tujuanya cari cuan.
Inget kasus magdalenaf, neti blg "gak semua restoran mau lo review". Skr beda lg "terserah dia review, kan udah bayar". Intinya yg satu berlindung dbalik kata "review jujur", yg satu berlindung dbalik kata "bantu umkm" tp doxing😂. Dah lah paling bener cm pak bondan n benu buloe
Yg merasa sekolah nya tinggi dan yg sekolahnya rendah sama2 salah. Saling menghina satu sama lain, yg sekolah tinggi merendahkan pendidikan orang lain, yg sekolah rendah menghina fisik. Bunda Anne❤
saya tidak habis pikir kepada para food vloger yang menjelekan usaha orang,apakah mereka tidak punya keluarga juga yg sedang berjuang dari usaha/jualan denger diskusi ini serasa nyesek banget,bunda,bang Helmi terimakasih telah ada diskusi tentang ini ...saya sedang merintis berjuang dari jualan terimakasih bunda Anne bang Helmi😭😭😭
Bangga sama diri sendiri dan keluarga gw, dari kecil sampai sekarang, di negara sendiri ataupun di luar negri, setiap nemu kyk gitu di makanan/minuman gw. Selalu langsung bilang ke pekerja ditempat, minta ganti, minta cancel atau minta mereka tolong liat/coba sendiri untuk memastikan kalau makanan yang saya rasakan sudah tidak bagus atau tidak semestinya and so on. Tapi menurut observasi pribadi; kalau jaman sekarang sering lihat behaviour kayak gitu (posting di socmed) bukan karena orang itu baik/jahat,Tapi lebih ke karena banyak orang Indonesia yang tidak nyaman dengan direct konfrontasi mungkin karena kultur hierarchy kita juga atau mungkin mindsetnya; kalau konfrontansi akan mendapatkan respond yang abstract dr pekerja, sedangkan kalau dari dunia maya, respondnya sudah pasti (disukai atau tidak disukai).
Bener sekali bunda Anne Avantie, hukum tabur tuai itu absolut, hukumnya semesta yg pasti terjadi. Ingatlah selalu bila bertindak & berucap, konsekuensi logis dari hukum tabur tuai
Semoga para food blogger di Indonesia terutama,nyimaks perbincangan ini... terimakasih Bu Anne dan Pak Helmy wawasan yg sangat bijaksana dan bagus sekali
Pembicaraan yg sangat bermanfaat. Semoga yg berjari jari "jahat" mengikuti pembicaraan ini agar kaluan belajar nenjadi baik. Terima kasih mbak Anne dan mas Helmy.
Begitu banyak wisdom, pelajaran dalam satu jam. Terima kasih banyak atas ilmunya Pak Helmy Yahya dan Bunda Anne..Panjang umur. Semoga Allah Ta’ala membalas semua berlipat ganda..Aamiin
@Bu Anne @Om Helmy, maturnuwun sudah membahas persoalan ini. begitulah generasi yg menurut saya minus baca, jadi adabnya tidak dipakai. tidak seharusnya review menjatuhkan usaha orang. saya pernah makan diwarung lamongan dan tempatnya pas kebetulan di daerah lamongan. menu yg disajikan sangat tidak layak untuk dimakan sampai akhirnya terpaksa saya ambil air mineral sendiri dimobil karena ga tega minum dari gelas yang bibir gelasnya penuh debu. tetapi saya tidak post kemana mana dan semua yg disajikan saya bayar meskipun blas tidak saya makan. begitulah cara saya menghargai orang masak. kasihan kalo dicerca. yaaaaa semoga generasi penerus kedepan lebih mengutamakan adab meskipun ilmunya setinggi langit yaaaaa. maturnuwun
Kebanyakan dari kita terlalu reaktif dalam menerima berita,media sosial itu ibarat mata pisau, tergantung dibuat apa,kalo positif ya bagus dan bermanfaat... dibutuhkan pola pikir dan kejernihan pikiran, serta kewarasan!!! itulah pentingnya bijaksana sebelum memposting supaya tidak merugikan orang lain 😊
wingi na semarang mampir na Kamboja, ketemu bu Avanti, auranya positiv, njawani dan yang paling terkesan dari semua tempat na Semarang justru pas mampir Kamboja, yo perkoro aura ne kui mau, panggonan karo juragane pancen positiv.
post review adalah hal yang sampai sekarang paling saya hindari ketika keluar beli makan/minum. Karena saya juga punya usaha 😄😄😄😄😄. Lebih fokus ke suasana + design tempatnya 😄😄😄😄 karena terkadang juga ingin punya tempat usaha sebagus mereka
Manusia hidup untuk menghidupkan manusia......Motto dari Dr. Sam Ratulangi 👍🙏👍 Setuju dengan Ibu Ana Avantie : Orang baik punya cara yang baik untuk menyampaikan hal yang baik dan akan berdampak baik bagi orang lain. Pembicaraan yang baik untuk menjadi Inspirasi bagi kita semua agar terus berusaha melakukan hal² yang baik dalam kehidupan ini 🙏🙏🙏 Sukses terus Ibu Anna Avantie dan Bpk Helmy Yahya... GBU 🙏🌹🙏
Paling miris dan sedih adalah komentar netizen, ada yg ngedoain supaya usaha kuliner org bangkrut. Atas nama kejujuran mreka mrasa boleh ngomong sesuka hati, padahal bantu aja engga
Sehat2 ya ibu....semoga Allah panjangkan umur mu dan mas Helmi diberi kesehatan semoga Allah beridoi setiap langakah ibu semakin banyak orang2 seperti ibu yg lebih memberi inspirasi yg berfikiran positif aamiin
Terima kasih Ibu Anne Avantie dan Mas Helmy Yahya telah mengangkat tema ini. Saya jadi ingat kejadian jaman dulu, ketika sosmed belum menggelegar seperti sekarang. Usaha teman saya, suatu ketika ada customer yang posting di 1 sosmed, apa ya .. kalau tidak salah ada 1 buntut cicak atau apa gitu, di sebuah kue, singkat cerita, teman saya kerjasama dgn pemilik kue tsb. Kejadian ini ramai di sosmed yang hanya 2 platform saat itu. Memang akhirnya berujung baik2 semua, namun warung teman saya akhirnya putus kerjasama dgn pemilik dessert tsb. Putus hajat orang lain? Tentu saja.
Seneng bngts liat mas Helmy n Bunda Anne.. Bener2 kata2 bunda Anne.. Bijaklah dlm menggunakan medsos.. Jarimu harimaumu.. Tetap jdi berkat bagi banyak orang..
Terima kasih Bunda Avantie atas pencerahannya.....itu yang menjadi pemikiran saya... ada cara yang bijak untuk ngomong/mereview......JANGAN SAMPAI MALAH MENGHANCURKAN KEHIDUPAN ORANG,,,,MENGHANCURKAN UMKM..
Bagus bunda, pernyataan yang sangat penting untuk menolong banyak orang. perlu adanya penyikapan oleh orang orang yang mungkin kurang bertanggung jawab 🙏🏻
Memanusiakan manusia, beradab berakhlak itu untuk segala usia & individu yang masih bernafas. Baik sudah sepuh atau masih muda. Penjual harus menjual produk yang terbaik yang bisa disuguhkan, buktikan dengan ikhtiarnya. Pembeli memberhak mendapat produk yang terbaik karena sudah ada transaksi. Bila menemukan produk belum baik, maka sampaikan ke Penjual (sebagai kritikan/testimony yang membangun). Karena pembeli juga membeli dengan hasil jerih payah kerjanya untuk menikmati produk yang tentu semestinya kualitasnya bagus. Pelaku bisnis harus siap dievaluasi untuk menjadi arah lebih baik. Ruang lingkupnya adalah kualitas. Berikan kualitas yang terbaik. Jadi gunakan fungsi review dengan bijaksana & jujur. Review itu sah² saja tapi tetap gunakan adab.
tetap yg paling beradap dan terbaik adalah : anda puas, sampaikan ke teman, anda tdk puas sampaikan ke penjual, atau anda puas anda kembali, anda tdk puas tdk usah datang lagi
ada pepatah dari imam syafi'i= "org yg menasehatimu secara sembunyi2 sebenarnya dia menyayangimu, dan org yg menasehatimu secara terang2an sesungguhnya dia menghinamu!"
Mas Helmy & Bunda Ane, trimakasih atas semua ini. Trimakasih sdh mengingatkan saya utk selalu berbuat baik apapun kondisi saya. Semoga Njrnengan Bahagia selalu sampai menutup mata. Amen. 🙏♥😇
Terima kasih mbak Anne Avantie sharing nya yg sungguh luar biasa, saya terharu. Pelajaran hidup yang kita dapatkan dari mbak Anne orang baik. Sehat selalu bunda
Sepakat , Ibu. Tidak mudah membuka usaha dari UMKM. Di Indonesia tiang ekonominya adalah UMKM. Miris.. kalau dibunuh oleh anak negri sendiri.bukannya saling mendukung 😢 Kl memang berniat baik, sampaikan langsung dengan baik jika tidak puas. Bisa Dm kalau mau. Dan yang lebih parah SiAPAPUN,bisa mereview sebebas2nya tanpa ilmu yg terkaitpun Kami butuh orang2 seperti Bunda Anne dan Mas Helmy lebih banyak lagi🙏
Terbunuh atau engganya itu tergantung pemilik tempat makan menurut saya, kalau memang tidak mau berubah ya akan mati perlahan namun akan dipercepat kalau tidak mau berubah dan semakin banyak orang yang tahu
Jaman memang sudah serba terbuka, di google aja sediain google review memang ada aturan tapi bebas review jujur di google. Saya setuju memang buat influencer yg suka review mungkin bahasa dan penyampaian bisa diperbaiki. Karna potensi merugikan pengusaha umkm. Tapi para pengusaha juga wajib siap menghadapi perubahan2 diduniaini. Service dan makanan loe yg buruk tapi berharap influencer yg berubah big no bukan gitu cara mainnya.
Org bijak sedang sharing, yg komen pada berantem ttg jadi ga boleh review jujur gitu... simak lebih detail, maksud bunda Anne dan pak Helmy itu kalau ga suka, boleh tegur tapi bicaralah 4 mata dg pemilik usaha. Bebas bicara boleh tapi bijaklah dalam berbicara Kalau jadikan content, keuntungan cuma di content creatornya bs viral dan dpt endorsement tapi dari sisi pemilik usaha, bisa mematikan usaha dan orang2 di dalamnya. Itulah namanya bijak memikirkan akibat dari apa yg dilakukan. Semua org dalam hidup juga lagi belajar, namanya belajar pasti bisa salah. Kalau salah ditegur 4 mata tapi ga perlu disebarluaskan. Kalau yg ditegur ga mau belajar, ujung2nya juga akan kena batunya. Tentang food blogger endorse cm bilang bagus2 yg ternyata banyak yg bilang ga enak, lama kelamaan kalau pemilik usaha ga mau upgrade pasti tutup.
Setuju Bun.... hukum tabur tuai...❤ di resto kambodja punya Bunda ada kata2 yg saya lupa tepatnya dlm bahasa Jawa... Intinya ...makan disini mahal katanya...lha yg kamu ambil apa.... kamu harus mikir yg belanja yg nyuci sayur yg cuci piring...bla...bla..bla... intinya menghargai 👍
Shalom pak Helmi , ibu Anne , sekarang org banyak yg sakit iri dengki , itu gampang kalau mau menjatuhkan , itu bisa bawa kacoa dari rumah , kalau diluar negeri seribg jejadian mau makan gratis , tapi di Indonedia cuma kepuasan sok 2an seola2 hebat lihat 1 saat nanti srgala sesuatus ada ibasnya apapun yg dibuat , harusnya pasang cctv banyak diseanja menatoh sesuatu dimakanan bisa juga pegawai2 bisa yg sengajah kalau tdk suka sama bos , banyak org2 yg sakit..mbak Anne org yg punya hati yg mulia TUHAN sll memberkati juga pak Helmi 🙏👍💯
karena sekarang konten yang negatif dan cenderung menyerang cepet banget jadi viral. dan konten kreator cari momen agar viral. dan yg terjadi sekrang bukan reviewer tapi mlh jadi bisnis killer..
Saya belanja online lebih dr 3 thn, hampir tidak pernah kasih review dibawah bintang 5. Saya lebih baik tidak kasih bintang, drpd kasih bintang dibawah 5.
tidak mengapa memberi rating buruk jika pihak seller tidak menanggapi/memberi solusi keluhan apalagi jika dilakukan berulang kali,,,,agar seller memperbaiki kesalahannya ingat konsumen jg punya perlindungan hak, usaha bukan hanya sekedar mencari untung tapi jg harus siap resiko kerugian terlebih jika itu kesalahan sellernya
yang bela2in codeblu mungkin bisa lihat podcast ini, supaya punya sudut pandang yg lain. biar ga gampang banget menghujat dan mengkritik sesuka hati tanpa etika.
Naif dan ga realistis kalo emosi terhadap hal-hal yang jelas mengganggu dibikin kalem. Bahkan untuk mencapai ketegasan itu sulit. Bukan salah codeblu sepenuhnya.
ibi anne wanita hebat tangguh dan super lembut betul sekali bu sekarang ini banyak sekali orang orang yg janya ingin tenar sendiri dan menjatujkan orang lain sangat menyedihkan
Betul ms Helmy hidup kita mmg lanjutan dari kehidupan org2 terdahulu. Apa yg mrk tanam dulu, keturunannya yg mendptkannya. Hanya apa yg mrk tanam dulu tanaman baik atau buruk.
Sangat setuju dengan yg Bunda Anne sampaikan. Kami pelaku usaha kuliner merasakan dampak dari review2 yg diberikan dg tidak bijak. Yang kita tidak tahu Apakah yg me-review adalah beneran ahli kuliner atau hanya sekedar penikmat makanan.
Saya lebih memilih, menemui pemilik usaha, atau orang yg diserahi tanggung Jawab mengelola usaha tsb. Sampaikan dg baik, apa keluhannya. Nanti kapan2 datang lagi, di coba lagi gimana kualitasnya. Klw ada perbaikan baru di review. Klw masih sama, berarti kita mmg beda aja selera rasanya. Dan ga perlu komen yg ga penting utk kita, tapi berarti utk yg punya usaha.
@@andipoenya4320 gak ada review yg jujur... lidahmu beda sama lidah orang lain...katamu enak..bagi yg lain...gak enak....semua jujur kok.. cuma review nya anak banyak bacot kaya kamu... biasanya terlalu ekstreem... asal njeplak.... mulut didepan...otak dibelakang....
ms Helmy...alm pak Bondan mmg org periklanan jd tau skali apa yg mau dia komentari. Tak ada salahnya bljr dari beliau bgm bicr, kommen, mnjwab scr psikologi. Tp apa boleh buat msyrkt ini heterogen.
Bang Helmi Mbak Anne beliau sangat saya kagumi berawal dari hidup susah lalu bisa seperti hari ini tapi beliau2 tetap rendah hati dan banyak menolong yang susah
kebanyakan kita mampu mentoleransi produk yang kurang baik atau tidak enak. tapi yang membuat hati bergerak untuk mereview buruk adalah pelayanan yang buruk dari mereka seperti kurangnya sopan santun, tidak ramah, maupun sistemnya yang rumit.
Belum selesai nonton, tapi awal video sungguh mencerahkan. saya dan istri lagi berjuang bikin usaha. Tampaknya saya harus hati2 dengan orang yang ingin eksis tapi tidak menggunakan nurani dalam bikin postingan.
Pernah kejadian di FGD di hotel bintang 5 di bogor, pas lagi makan siang teman kantor saya menemukan ulat di saladnya, beliau langsung menhampiri pramusaji nya dan berbisik bilang kalau di makanan ulat dan balik melanjutkan makan. Tak lama kemudian chef nya ke meja kami dan meminta maaf, dan bijaknya teman saya bilang justru klo ada ulat menandakan sayur yang digunakan bahan organik tanpa menggunakan pestisida, dan itu normal serta beliau tidak mempermasalahkan hal itu. sebuah sikap yang pantas ditiru klo ada masalah di dunia kuliner tanpa diumbar ke publik
Sikap yg sangat bijak..mencerminkan ahlak..adab dan intelektual seseorang...salut
sangat bijak
Peribahasa Tua terkait Kuliner sering dilupakan "Bila Anda Puas ceritakan pada Teman, Bila Anda Tidak Puas Sampaikan kepada Kami" ... Semoga peribahasa ini selalu diingat saat sedang menikmati Kuliner....
masalahnya dinegeri ini usaha kuliner minim pengawasan pemerintah sehingga terkadang hanya asal buka tanpa ijin sehingga hak perlindungan konsumen terabaikan...
diluar negeri buka usaha kuliner itu tidak mudah banyak tahapan prosesnya agar lolos layak untuk dijual sesuai ketentuan standar sehingga perlindungan konsumen terjamin....
ga viral ga ngurus
@@azr0ckw4rsh1pjd maksudnya codeblue itu bertugas sebagai pengawas makanan???
Untuk ngurus ijin jg gak gampang 😅😅😅
Peribahasa nya menurutku kurang tepat. Semisalnya kita sudah bilang ke ownernya namun tidak ada perubahan, lalu apa yang harus diperbuat?
Setiap orang itu pergi ke tempat makan untuk menukar uang hasil jerih payah dengan sebuah makanan. Bukan datang untuk meminta makanan.
Saya pernah terjun di bidang FnB terkhusus boba, banyak hal yang harus dilakukan seperti riset pasar, riset bahan baku, riset metode, riset rasa dan terakhir KONSISTENSI RASA.
Beberapa kali banyak kritikan baik langsung atau tidak langsung (review aplikasi) dan saya pun berusaha memperbaikinya. Apalah yang ditakutkan dari sebuah review? Jika memang kita sudah secara "SERIUS" menjalankan sebuah usaha pasti tidak akan "TAKUT".
"Orang baik punya cara yg baik, untuk melakukan hal baik, dan berdampak baik "
WAW🙏📝
Pengguna internet, termasuk food blogger bnyk anak muda yg blm tahu dunia, minim pengalaman hidup, shg tdk faham kearifan bermedia-sosial. Mereka tdk faham bahwa review negative mereka berdampak buruk bagi orng lain. Prinsipnya buat "content" dan viral. Mereka dpt keuntungan dr kesusahan orng lain. Tdk heran kalo ada yg menolak produknya direview. Atau tulis pengumuman, tdk diperbokehkan mereview dg alasan apa pun. Pemilik produk berhak utk menolak produknya direview. Jgn tergiur promisi instant yg hasilnya jg instant. Apakah Pemerintah sdh punya regulasi dan hukum utk mslh ini ?
Wajib trending ini, biar food vloger lain atau siapapun mereka yang suka memposting apapun tanpa memikirkan dampaknya, bs belajar dr video ini. Sangat bermanfaat. Terimakasih untuk ilmu dan pelajaran hidup di era gempuran media sosial saat ini semoga kita bisa menjadi org yg lebih baik lagi dan berhati hati dlm bermedia sosial.
Codeblu harus lihat
Peribahasa nya menurutku kurang tepat. Semisalnya kita sudah bilang ke ownernya namun tidak ada perubahan, lalu apa yang harus diperbuat?
Setiap orang itu pergi ke tempat makan untuk menukar uang hasil jerih payah dengan sebuah makanan. Bukan datang untuk meminta makanan.
Saya pernah terjun di bidang FnB terkhusus boba, banyak hal yang harus dilakukan seperti riset pasar, riset bahan baku, riset metode, riset rasa dan terakhir KONSISTENSI RASA.
Beberapa kali banyak kritikan baik langsung atau tidak langsung (review aplikasi) dan saya pun berusaha memperbaikinya. Apalah yang ditakutkan dari sebuah review? Jika memang kita sudah secara "SERIUS" menjalankan sebuah usaha pasti tidak akan "TAKUT".
@@Pawboxing bagaimana jika dia mampunya cuma segitu?bukannya setiap orang punya kapasitas dan kepintaran masing2?jadi orang yg kemampuannya kurang,ga boleh punya tempat untuk hidup dibumi?
@@rickychristine6241 belajar lagi sih, alloh menciptakan kita dengan akal budi yang hebat. Kita harus memanfaatkan apa yang alloh sudah berikan 👍
@@Pawboxing kalo semua orang bisa,kenapa ga semua orang aja yg jadi presiden?kenapa dari ribuan pemain bola,ga semua orang aja jadi lionel messi atau cristiano ronaldo,bukanya manusia udah ada porsinya masing2?kalo emang semua bisa kenapa disekolah ada yang dapat nilai ujian 10 dan ada juga yang dapat nilai 5 padahal 22nya sama2 berusaha.apa siswa yg dpt nilai 5 dibuang aja?kita ngomong realita aja.bahkan ada survey iq rata2 orang indonesia cuma 78 trus apa lantas kita mau buang aja padahal emang mampunya cuma segitu? Kalo orang emang dasarnya pintar tuh dr yg cuma jualan gerobak juga bisa berkembang jadi punya resto ato bahkan cabang dimana2.lantas yg cuma mampu jualan bakso keliling dan mentok disitu apa harus dibuang aja?misal elu udah latih dan dia tetep mentok disitu trus dibuang gt?
inilah orang orang yang penuh maaf dan kasih sayang sehingga bijak dalam bersikap .. terimakasih bung Helmy dan ibuk
setuju bunda, cukup kalo tidak suka dengan rasanya, jgn datang lagi, kalo kemahalan berarti bukan kelas dompet kita, kalo ada kecoa, atau rambut atau apapun cukup kasih tahu pelayan atau owner rumah makannya. sesimple itu..
"Bila Anda Puas ceritakan pada Teman, Bila Anda Tidak Puas Sampaikan kepada Kami" Pribahasa ini di zaman sekarang , sudah hampir punah , sekarang hampir kebanyakan para FV datang ke tempat makan , pesan makan lalu posting , kalau gak enak ceritakan dan sebarluaskan di media sosial , kalau perlu sampai rumah makan itu hancur sehancur hancur nya , mereka gak pernah memikirkan nasib pemilik warung , karyawan warung dan keluarganya. yang penting FV itu puasss.
Tapi banyak juga tempat2 dengan review baik ternyata bayaran, konsumen lain merasa dirugikan malah ga kurang tempat2 yg udah di review tsb pasang angka overprice ✌️
Peribahasa nya menurutku kurang tepat. Semisalnya kita sudah bilang ke ownernya namun tidak ada perubahan, lalu apa yang harus diperbuat?
Setiap orang itu pergi ke tempat makan untuk menukar uang hasil jerih payah dengan sebuah makanan. Bukan datang untuk meminta makanan.
Saya pernah terjun di bidang FnB terkhusus boba, banyak hal yang harus dilakukan seperti riset pasar, riset bahan baku, riset metode, riset rasa dan terakhir KONSISTENSI RASA.
Beberapa kali banyak kritikan baik langsung atau tidak langsung (review aplikasi) dan saya pun berusaha memperbaikinya. Apalah yang ditakutkan dari sebuah review? Jika memang kita sudah secara "SERIUS" menjalankan sebuah usaha pasti tidak akan "TAKUT".
@@Pawboxingudah di jawab di awal sma mbak avantenya, kalo nggak ngrasa cocok jangan di datengin lagi dan selera lidah orang beda2 😁.
@@bambangsutejo6646 oh itu sih common sense, kurasa agak aneh kalau udah tau ga suka karna pernah datang makan tapi mengecewakan namun datang kembali.
Namun jangan dipungkiri, keramaian kemarin itu karna ada temuan bahwa adanya indikasi penggunaan "BAHAN TIDAK FRESH". Sudah kurasa tidak perlu di perpanjang lagi, dari segi bumbu pun beberapa di "PUJI ENAK" namun lauknya "KURANG FRESH". Saya yakin fresh atau tidaknya bahan baku yang mau digunakan itu tergantung penyimpanan dan juga saat pembelian. Dan pemilik warungnya pun sudah mencoba ingin memperbaiki itu.
Jika mayoritas manusia penikmat makanan dihadapkan antara makanan yang bahannya fresh dan yang tidak fresh. Saya yakin pasti akan memilih yang "FRESH"
@@Pawboxing ya udah deh dateng aja lagi, tapi jangan di videoin trus di upload tanpa persetujuan, cukup beri tahu orangnya face to face 😁
Saya lihat rata2 warganet, bisa jadi 80% mendukung 'review jujur'. Tapi saya salut dg podcast ini bersuara anti mainstream dg sosok bunda avanti berpegang utk memperlakukan orang dg cara yg baik. Silahkan kita semua bebas utk mengkritik UMKM spt komplain, memberi masukan, kecewa atau bahkan marah kpd owner usaha jika dirasa produk dan servicenya mengecewakan. Tapi akan lain jadinya jika semua orang berbondong2 apa2 diupload di media sosial, diviralkan, maka hasilnya akan lebih dahsyat daripada sekedar konsumen yg kecewa soal makanan
Karena kritik yang kita pikir "tidak enak" masih bisa diperbaiki. Kebaikannya lebih banyak kalau kita tutup mulut untuk review jelek
Inilah pelajaran Untuk Jalan menjadi "manusia" bijak di era digital. Bravo
Terima kasih mas helmy dan bunda Anne..sangat inspiratif sekali , saya pelaku kuliner di usia mendekati 60 berusaha maksimal meningkatkan pelayanan dengan segala ketidak sempurnaan , , semoga Allah swt memberikan keridhoan dan keberkahan , melalui tangan 2 budiman untuk bisa membantu kami pelaku UKM yg berusaha bangkit pasca covit..terutama keterbatasan digital dan gaptek..❤
semangat Mbakkkkk... moga laris manis berkah usahanya
Podcast ini sangat bagus bgt, dan perlu di tonton sama org2 yg mengaku food blogger. Bahwa mereview itu pakai hati. Terima bunda Anne Avantie dirimu seluas samudra. Banyak pembelajaran yg bisa di petik
Dulu thn 1994 - 2007 pernah bekerja di sebuah restoran yg cukup besar. Usaha restoran atau rumah makan itu memang kompleks. Unsur biayanya banyak sekali. Kalau bahasa Jawa istilahnya "nrithil² akeh banget". Belum listrik dan karyawan. Pada saat itu karyawan hampir 100 orang 2 shift. Sangat rentan oleh fluktuasi harga bahan. Terutama bahan pokok. Seperti cabe, ada harga mahal tapi barang langka.
Saya setuju sm ibu ane, bijakla dalam memposting, me review sesuatu, krn dampakmya tdk selalu positif, saya pernah makan di tempat mkn mie ayam yg terkenal dikota palembang, trus tiba2 suamiku bilang di mie nya ada ulet sayur, tp suamiku bilang dah gkpp jgn di hebohkan kesian nanti rrstonya, tp krn maksd aq baik, aq panggil baik2 pelayannya tp aq ngmngnya pelan2 banget bahkan bisik2 supaya yg sebelah gk denger,, saya bilang dek di mie nya ada ulet, ganti gih tp jgn rusuh biasa aja, pelayannya ampe mau nangis soalnya aq bilang jgn sampe didenger org lain, trus kepala masaknya yg dateng bawak in mie ayam baru, dia jg bilang maaf bh mungkin kami kurang teliti cuci sayurnya, sambil setngah bisik2, trus dijwb suamiku sama grkan tgn seolah bilang udah gkpp santai. Udah sesimple itu kok, gak musti di posting2, dak perlu dikoar2. Krn MEREKA JUGA MANUSIA YG KADANG BISA KHILAF, LALAI SEPERTI KITA JUGA. KEDEPAN NYA MARI BER ADAB DAN BIJAK DALAM BER SOSMED AGAR TIDAK ADA YANG MERASA TERSAKITI. Oh ya kita jg digratisin kok makannya itu adalah tands terima kasih si owner krn kami meng kritik dgn sopan dan adab.
Dari dulu saya penggemar ibu Anne Avantie...sampe niat klo ke semarang mau nyobain d Kamboja...dan suka bgt liat banyak kata2 bijak di resto d Kamboja...selain kenyang dan bahagia jg dpt nasehat2 bagus dri quote2 tsb...Puji Tuhan, berkatilah selalu Ibu Anne Avantie
Kata² bijak itu obat penenang...umur manusia berapa tahun sih paling lama siapa yg benar² bisa bijak hingga membuat kata²🤣
wahhh belajar banyak saya, gakepikiran juga klo efeknya bisa segitunya
stay respect guys🙏
Ini adalah masalah etika, sesama orang harus saling menghormati dan empati.
Setuju banget dengan pembicaraan ini. Jagalah jari dan omongan kita dalam menilai usaha orang lain
Terima kasih ibu Anne 😢 saya terharu mendengar podcast ini... terima kasih om Helmy podcast ini sangat berarti untuk menjadi pengingat selalu.... ❤❤❤❤❤
Food blogers wajib dengar, hilangkan arogansi dan pikirkan hajat hidup org banyak didlm sebuah bisnis kuliner
Pikirkan juga manusia yang sudah bekerja mencari nafkah dan ketika lapar harus mengekuarkan uang yang ditukarkan dengan makanan
@@Pawboxingklo tdk suka ya jgn kmbali mkn disana
Sesimple itu kok
Mnegur ada cara nya kok
@@era572 jangan menutup mata dari kenyataan yang ada. Saya yakin dalam pikiran andapun bisa membedakan mana warteg bahari dan rumah makan dengan kelas di atasnya. Ini masalah dari kasus terakhir itu ada indikasi penggunaan bahan baku yang tidak FRESH yang mempengaruhi hasil masakan dan rasa.
@@era572 kalau mau review harus sepengetahuan owner agar owner bisa berjaga jaga. Kalau mau pakai bahan yang tidak fresh harus sepengetahuan konsumen agar konsumen bisa berjaga jaga.
@@era572 udah terima aja sudah jelas dari review nya kalau tidak freah dan owner tempat makan pun sudah berbenah dan meminta karyawannya untuk meningkatkan kualitas
setuju, saya sebel banget sama food reviewer yg sok2 jagoan, ngomongnya kasar, merusak usaha orang dan hidup orang.. Makasih bunda Anne Avantie
Contoh codeblue ya
Kalo ga ada masalah ini dia jg kaga bakal masuk podcast2 hahaha
Emang adab itu penting. bahasa emang bagian dr adab.
Betul mba... @@Astri-ez9wx saya heran kenapa netizen lebih fokus membela food reviewer itu hanya karena latar belakang dia yg katanya "bukan orang sembarangan"... bukan orang sembarangan tp kok ngomongnya kurang beradab
Masak sendiri di rumah aja kadang ada rambut ,kadang ada ulat walaupun kita sudah merasa cuci dg benar.dan ga perlu di besar2kan.kl misal makan di restoran nemu yg model begitu ,panggil aja karyawan nya ,minta di ganti makanan baru
Nah bener
@@era572nanti salah lg. Dibilang mematikan umkm... trus ujung2nya ranah pribadi dibuka2...
Salah satu yg bikin betah nonton podcast mas helmy yahya ini karena beliau sangat menghargai lawan bicara.. Narasumber bisa mengungkapkan argumennya tanpa terlalu sering disela.. Mas helmy bisa tau kapan waktu yg tepat untuk menanggapi narasumber.. Semoga podcaster lain bisa banyak belajar dari cara mas helmy mewawancarai narsum.. 😊
Terimakasih IBU ANNE,, apa yg ibu sampaikan menyentuh, menggugah & menjadi perenungan untuk kesadaran saya.
Sekai lagi, apa yg di sampaikan merupakan pe'ejewantahan / aplikasi / penerapan dr ajaran² yg bernama AGAMA.
Terimakasih, terimakasih & terimakasih ibu Anne 🙏
Saya bersyukur bisa mendengar tayanhan ini, sebab saya pun suka mereview sesuatu di media sosial, insyaallah jadi pembelajaran tersendiri buat saya. Intinya kalau mau posting review, cukup yg baiknya aja, kalau ada kekurangan cukup sampaikan pada yang bersanhkutan tanpa perlu diposting atau dibjcarakan kemanamana
Orang" seperti ini yg harusnya viral, terimakasih bang helmy dan ibu any banyak ilmu yg bisa saya petik dari obrolan ini sehat selalu ya ..aamin
KAGUM SAMA FILOSOFINYA BUNDA ANNE AVANTIE DAN BENAR2 MULIA HATINYA FAKTA ADANYA I LOVE IDOLAKU PEREMPUAN INSPIRASI CANTIK LUAR DALAM GBU🤝👍👍👍👍😍😍😗😗💖💖💪💪🇮🇩🌏
Banyak para food vlogger yang bermodalkan kata jujur mereview suatu makanan ditempat2 makan tapi dengan kata cukup pedas dan bisa menjatuhkan usaha yang sudah lama dibangun. Katanya dia mereview jujur suatu tempat makanan dan jika tidak enak dia akan mengkritik dengan kata kata jujurnya seakan akan selera dia dan orang diindonesia lainnya sama seperti dia,mereka ada pasarnya masing masing. Mereka tidak butuh food vlogger seperti ini,sebelum para odading ini datang tetap ada yang beli ditempat tersebut dan tidak ada masalah. Konten kalian hanya untuk mencari keuntungan untuk kalian bukan untuk membantu sesama,jika kalian ingin membantu umkm seharusnya ada kode2 tertentu dan bertutur kata yang rapi untuk menjelaskan tempat tersebut jika dirasa kurang memuaskan. Review jujur boleh tapi jangan bertopengkan review jujur untuk menjatuhkan suatu tempat usaha orang lain yang sudah dibangun
Ceritra seorang ibu yang bijaksana ,,👍👍👍🙏🙏🙏
Terima kasih banyak atas nasihat nya dari ibu ini semua nasihatnya memang benar sekali dari ibu semua memang harus sangat berhati hati dalam melakukan apapun berfikir apa resiko dan apa akibatnya dan tanggung jawab apa yang akan kita lakukan ini semua vloger wajib nonton ini dari ibu ini dan mendengar nasihat yang sangat baik dari ibu ini
Inilah ciri2 orang cerdas yg bijak dan orang bijak yg cerdas. Cerdas itu tidak bisa diukur dg tinggi rendahnya pendidikan seseorang. Disinilah akan terlihat dg jelas kualitas karakter kepribadian seseorang. Inspiratif sekali bu Anee... Semoga yg sedang bertikai introspeksi dirilah kenapa masalah ini terjadi, mereka ini sama2 salahnya netizen gak usah sok2 saling bela sana sini. pikirkan benar salahnya, baik buruknya, untung ruginya dan ber-hatilah dg karma hidupmu.
Setuju
Mereka bukan Hanya bijak Tapi Baik, Dan Sudah menolong banyak Orang bukan Cuma ngomg aja Mereka
Yang bisa menjatuhkan kita cuman diri kita sendiri, bukan orang lain. Jadi pedagangan yg punya etika, karena yg beli dagangan anda duitnya juga hasil dari kerja keras, bukan hasil metik di pohon!! Terbiasa lah menerima kritikan buat cambukan untuk maju.
Aduhhh kelas banget ini obrolannya bunda 🔥🔥🔥
Terkenal dan berpengalaman tapi santun, humble dan bijak. Panjang umur orang-orang baik ❤
Ternyata semua nya di mulai dari adab dan sopan santun.
@@era572anak sekrng mikirnya cpt terkenal ..kaya dan viral
@@era572 setuju
Terimakasih Bu Anne dan Pak Helmy... sudah menayangkan diskusi yang membangun bagi pengusaha kuliner.
Saya pernah makan di beberapa resto memasang nomor hp yang terbuka untuk terima segala ktirik dan masukan dari konsumen dengan memasang di meja kasir.
"Bila ada pelayanan yang tidak berkenan , mohon memberi masukan kepada kami dengan menghubungi nomor hp ini..."
Itu sudah keterbukaan dari pemilik resto untuk memperbaiki pelayanan nya..
Saya justru respect dengan resto seperti ini.
Daripada review review yang kurang bijak, dan ujung ujung nya bisa menjatuhkan resto nya...kasihan lho...
😅😅😅😅P😅p
Semoga pelajaran berharga ini dapat didengarkan oleh kita semua
makanan itu urusan selera, urusan lidah orang yg terikat budaya, kebiasaan, lingkungan latar belakang bahkan kelas sosial.
sama sekali ga fair jika seseorang menggunakan patokan seleranya untuk menghidup matikan usaha orang lewat review nya.
lagian mereka bikin riview juga buat konten yg tujuanya cari cuan.
Terima kasih mba atas pengetahuan budi pekerti yang luar biasa. Saya akan berpikir ulang sebelum menulis review .. Sekali lagi terima kasih
Indah nya menikmati 2 orang yang berisi sedang berbincang-bincang, betapa indah dan bermakna nya tutur kata yang keluar dari setiap orang ini🥰👍
Inget kasus magdalenaf, neti blg "gak semua restoran mau lo review". Skr beda lg "terserah dia review, kan udah bayar". Intinya yg satu berlindung dbalik kata "review jujur", yg satu berlindung dbalik kata "bantu umkm" tp doxing😂. Dah lah paling bener cm pak bondan n benu buloe
Yg merasa sekolah nya tinggi dan yg sekolahnya rendah sama2 salah. Saling menghina satu sama lain, yg sekolah tinggi merendahkan pendidikan orang lain, yg sekolah rendah menghina fisik. Bunda Anne❤
saya tidak habis pikir kepada para food vloger yang menjelekan usaha orang,apakah mereka tidak punya keluarga juga yg sedang berjuang dari usaha/jualan
denger diskusi ini serasa nyesek banget,bunda,bang Helmi terimakasih telah ada diskusi tentang ini ...saya sedang merintis berjuang dari jualan terimakasih bunda Anne bang Helmi😭😭😭
Pelajaran yg Luar Biasa dr Bunda, Hidup kita hanya sekali di dunia, berbuatlah Kebaikan, tinggalkan kebaikan buat keturunan kita.
Dengerin Bunda Anne Avantie ngomong kayak belajar spiritual... ❤️❤
Begitu banyak wisdom...dari Bunda Avantie...semoga selalu sehat makin sukses & berkah..
5
Bangga sama diri sendiri dan keluarga gw, dari kecil sampai sekarang, di negara sendiri ataupun di luar negri, setiap nemu kyk gitu di makanan/minuman gw. Selalu langsung bilang ke pekerja ditempat, minta ganti, minta cancel atau minta mereka tolong liat/coba sendiri untuk memastikan kalau makanan yang saya rasakan sudah tidak bagus atau tidak semestinya and so on.
Tapi menurut observasi pribadi; kalau jaman sekarang sering lihat behaviour kayak gitu (posting di socmed) bukan karena orang itu baik/jahat,Tapi lebih ke karena banyak orang Indonesia yang tidak nyaman dengan direct konfrontasi mungkin karena kultur hierarchy kita juga atau mungkin mindsetnya; kalau konfrontansi akan mendapatkan respond yang abstract dr pekerja, sedangkan kalau dari dunia maya, respondnya sudah pasti (disukai atau tidak disukai).
Respect mbak👏👏
Bener sekali bunda Anne Avantie, hukum tabur tuai itu absolut, hukumnya semesta yg pasti terjadi. Ingatlah selalu bila bertindak & berucap, konsekuensi logis dari hukum tabur tuai
Subhanallah... Ilmu yg bener2 bermanfaat.. terima kasih kak Helmy Yahya dan Bunda Anne... Berkah selalu...
Semoga para food blogger di Indonesia terutama,nyimaks perbincangan ini... terimakasih Bu Anne dan Pak Helmy wawasan yg sangat bijaksana dan bagus sekali
Pembicaraan yg sangat bermanfaat.
Semoga yg berjari jari "jahat" mengikuti pembicaraan ini agar kaluan belajar nenjadi baik.
Terima kasih mbak Anne dan mas Helmy.
Begitu banyak wisdom, pelajaran dalam satu jam. Terima kasih banyak atas ilmunya Pak Helmy Yahya dan Bunda Anne..Panjang umur. Semoga Allah Ta’ala membalas semua berlipat ganda..Aamiin
@Bu Anne @Om Helmy, maturnuwun sudah membahas persoalan ini. begitulah generasi yg menurut saya minus baca, jadi adabnya tidak dipakai. tidak seharusnya review menjatuhkan usaha orang. saya pernah makan diwarung lamongan dan tempatnya pas kebetulan di daerah lamongan. menu yg disajikan sangat tidak layak untuk dimakan sampai akhirnya terpaksa saya ambil air mineral sendiri dimobil karena ga tega minum dari gelas yang bibir gelasnya penuh debu. tetapi saya tidak post kemana mana dan semua yg disajikan saya bayar meskipun blas tidak saya makan. begitulah cara saya menghargai orang masak. kasihan kalo dicerca. yaaaaa semoga generasi penerus kedepan lebih mengutamakan adab meskipun ilmunya setinggi langit yaaaaa. maturnuwun
Sosok inspiratif Ibu Anne Avantie bagi kami di berbagai bidang di kehidupan ini, Salam dari kami di Batam
Kebanyakan dari kita terlalu reaktif dalam menerima berita,media sosial itu ibarat mata pisau, tergantung dibuat apa,kalo positif ya bagus dan bermanfaat... dibutuhkan pola pikir dan kejernihan pikiran, serta kewarasan!!! itulah pentingnya bijaksana sebelum memposting supaya tidak merugikan orang lain 😊
krn usaha tdk akan prnah menghianati hasil.selalu ada campur tangan Tuhan utk insan yg gak prnah lelah brjuang
Iyalah karena hasil kan bisa gagal dan bisa sukses.. gimana bisa menghianati..
"Usaha tidak mengkhianati hasil". Itu mulu diulang2
wingi na semarang mampir na Kamboja, ketemu bu Avanti, auranya positiv, njawani dan yang paling terkesan dari semua tempat na Semarang justru pas mampir Kamboja, yo perkoro aura ne kui mau, panggonan karo juragane pancen positiv.
Perlu belajar PENGUASA’AN diri ❤
Gunakan Jari Tanganmu untuk Memberkati kehidupan Manusia
Jangan Jari Tanganmu untuk Mematikan Manusia yang Hidup
post review adalah hal yang sampai sekarang paling saya hindari ketika keluar beli makan/minum. Karena saya juga punya usaha 😄😄😄😄😄. Lebih fokus ke suasana + design tempatnya 😄😄😄😄 karena terkadang juga ingin punya tempat usaha sebagus mereka
Seneng dengar podcast yg satu ini dan senang membaca comment disini. Terlihat masih banyak orang2 yg tahu adab dan sopan santun. ❤️❤️❤️
Adem kalo bunda ngomong ❤ terimakasih Pak helmi ❤❤❤
Manusia hidup untuk menghidupkan manusia......Motto dari Dr. Sam Ratulangi 👍🙏👍
Setuju dengan Ibu Ana Avantie :
Orang baik punya cara yang baik untuk menyampaikan hal yang baik dan akan berdampak baik bagi orang lain.
Pembicaraan yang baik untuk menjadi Inspirasi bagi kita semua agar terus berusaha melakukan hal² yang baik dalam kehidupan ini 🙏🙏🙏
Sukses terus Ibu Anna Avantie dan Bpk Helmy Yahya... GBU 🙏🌹🙏
Sitou Timou Timou Tou.. Kata opa Sam.
Paling miris dan sedih adalah komentar netizen, ada yg ngedoain supaya usaha kuliner org bangkrut. Atas nama kejujuran mreka mrasa boleh ngomong sesuka hati, padahal bantu aja engga
Sangat bijak, mewakili suara hati dan kegundahan para pelaku usaha kuliner, yuk lihat ini supaya sama2 terbuka dan saling memperbaiki diri.
Intinya mungkin ada cara dan etika u ngasih tau kekurangan / kesalahan orang lain..mantap bunda 🙏🙏
Sehat2 ya ibu....semoga Allah panjangkan umur mu dan mas Helmi diberi kesehatan semoga Allah beridoi setiap langakah ibu semakin banyak orang2 seperti ibu yg lebih memberi inspirasi yg berfikiran positif aamiin
Pengalaman hidup mngajarkan kita utk bijak, brhati hati dlm segala hal. Apa yg dikatakan ibu Anne, sgt benar adany. Terimakasih, Ibu& mas helmy.
Terima kasih Ibu Anne Avantie dan Mas Helmy Yahya telah mengangkat tema ini. Saya jadi ingat kejadian jaman dulu, ketika sosmed belum menggelegar seperti sekarang. Usaha teman saya, suatu ketika ada customer yang posting di 1 sosmed, apa ya .. kalau tidak salah ada 1 buntut cicak atau apa gitu, di sebuah kue, singkat cerita, teman saya kerjasama dgn pemilik kue tsb. Kejadian ini ramai di sosmed yang hanya 2 platform saat itu. Memang akhirnya berujung baik2 semua, namun warung teman saya akhirnya putus kerjasama dgn pemilik dessert tsb. Putus hajat orang lain? Tentu saja.
Luar biasa ibu ane dan Bung Helmy sll menampilkan hal2 yg manfaat bagi org lain yg menonton terutama sy yg usaha kecil2 dibidang kuliner
Setuju sekali bunda Anne. Nonton review2 sadis yg lagi viral, merinding langsung nangis aku
Malah aku gak pernah liat review sadis
Seneng bngts liat mas Helmy n Bunda Anne..
Bener2 kata2 bunda Anne..
Bijaklah dlm menggunakan medsos..
Jarimu harimaumu..
Tetap jdi berkat bagi banyak orang..
Terima kasih Bunda Avantie atas pencerahannya.....itu yang menjadi pemikiran saya... ada cara yang bijak untuk ngomong/mereview......JANGAN SAMPAI MALAH MENGHANCURKAN KEHIDUPAN ORANG,,,,MENGHANCURKAN UMKM..
Bagus bunda, pernyataan yang sangat penting untuk menolong banyak orang. perlu adanya penyikapan oleh orang orang yang mungkin kurang bertanggung jawab 🙏🏻
Orang hebat... semoga selalu dikelilingi orng2 yang baik.. aamiinnn...
Memanusiakan manusia, beradab berakhlak itu untuk segala usia & individu yang masih bernafas. Baik sudah sepuh atau masih muda.
Penjual harus menjual produk yang terbaik yang bisa disuguhkan, buktikan dengan ikhtiarnya.
Pembeli memberhak mendapat produk yang terbaik karena sudah ada transaksi. Bila menemukan produk belum baik, maka sampaikan ke Penjual (sebagai kritikan/testimony yang membangun). Karena pembeli juga membeli dengan hasil jerih payah kerjanya untuk menikmati produk yang tentu semestinya kualitasnya bagus.
Pelaku bisnis harus siap dievaluasi untuk menjadi arah lebih baik. Ruang lingkupnya adalah kualitas. Berikan kualitas yang terbaik.
Jadi gunakan fungsi review dengan bijaksana & jujur. Review itu sah² saja tapi tetap gunakan adab.
tetap yg paling beradap dan terbaik adalah : anda puas, sampaikan ke teman, anda tdk puas sampaikan ke penjual, atau anda puas anda kembali, anda tdk puas tdk usah datang lagi
ada pepatah dari imam syafi'i= "org yg menasehatimu secara sembunyi2 sebenarnya dia menyayangimu, dan org yg menasehatimu secara terang2an sesungguhnya dia menghinamu!"
Mas Helmy & Bunda Ane, trimakasih atas semua ini. Trimakasih sdh mengingatkan saya utk selalu berbuat baik apapun kondisi saya. Semoga Njrnengan Bahagia selalu sampai menutup mata. Amen. 🙏♥😇
Terima kasih mbak Anne Avantie sharing nya yg sungguh luar biasa, saya terharu. Pelajaran hidup yang kita dapatkan dari mbak Anne orang baik. Sehat selalu bunda
Sepakat , Ibu. Tidak mudah membuka usaha dari UMKM. Di Indonesia tiang ekonominya adalah UMKM.
Miris.. kalau dibunuh oleh anak negri sendiri.bukannya saling mendukung 😢
Kl memang berniat baik, sampaikan langsung dengan baik jika tidak puas. Bisa Dm kalau mau.
Dan yang lebih parah SiAPAPUN,bisa mereview sebebas2nya tanpa ilmu yg terkaitpun
Kami butuh orang2 seperti Bunda Anne dan Mas Helmy lebih banyak lagi🙏
Terbunuh atau engganya itu tergantung pemilik tempat makan menurut saya, kalau memang tidak mau berubah ya akan mati perlahan namun akan dipercepat kalau tidak mau berubah dan semakin banyak orang yang tahu
Banyak yang Kita dapatkan ilmu dan inspirasi darri pembicaraan dari Mbak Anne dan om Helmy Yahya. Terimakasih , input positive , keren. 🎉❤❤
Jaman memang sudah serba terbuka, di google aja sediain google review memang ada aturan tapi bebas review jujur di google. Saya setuju memang buat influencer yg suka review mungkin bahasa dan penyampaian bisa diperbaiki. Karna potensi merugikan pengusaha umkm. Tapi para pengusaha juga wajib siap menghadapi perubahan2 diduniaini. Service dan makanan loe yg buruk tapi berharap influencer yg berubah big no bukan gitu cara mainnya.
Susah sekarang banyak pedagang yang manja. Berlindung di atas nama UMKM 😂
Org bijak sedang sharing, yg komen pada berantem ttg jadi ga boleh review jujur gitu...
simak lebih detail, maksud bunda Anne dan pak Helmy itu kalau ga suka, boleh tegur tapi bicaralah 4 mata dg pemilik usaha. Bebas bicara boleh tapi bijaklah dalam berbicara
Kalau jadikan content, keuntungan cuma di content creatornya bs viral dan dpt endorsement tapi dari sisi pemilik usaha, bisa mematikan usaha dan orang2 di dalamnya. Itulah namanya bijak memikirkan akibat dari apa yg dilakukan.
Semua org dalam hidup juga lagi belajar, namanya belajar pasti bisa salah. Kalau salah ditegur 4 mata tapi ga perlu disebarluaskan. Kalau yg ditegur ga mau belajar, ujung2nya juga akan kena batunya.
Tentang food blogger endorse cm bilang bagus2 yg ternyata banyak yg bilang ga enak, lama kelamaan kalau pemilik usaha ga mau upgrade pasti tutup.
Setuju Bun.... hukum tabur tuai...❤ di resto kambodja punya Bunda ada kata2 yg saya lupa tepatnya dlm bahasa Jawa...
Intinya ...makan disini mahal katanya...lha yg kamu ambil apa.... kamu harus mikir yg belanja yg nyuci sayur yg cuci piring...bla...bla..bla... intinya menghargai 👍
Shalom pak Helmi , ibu Anne , sekarang org banyak yg sakit iri dengki , itu gampang kalau mau menjatuhkan , itu bisa bawa kacoa dari rumah , kalau diluar negeri seribg jejadian mau makan gratis , tapi di Indonedia cuma kepuasan sok 2an seola2 hebat lihat 1 saat nanti srgala sesuatus ada ibasnya apapun yg dibuat , harusnya pasang cctv banyak diseanja menatoh sesuatu dimakanan bisa juga pegawai2 bisa yg sengajah kalau tdk suka sama bos , banyak org2 yg sakit..mbak Anne org yg punya hati yg mulia TUHAN sll memberkati juga pak Helmi 🙏👍💯
karena sekarang konten yang negatif dan cenderung menyerang cepet banget jadi viral. dan konten kreator cari momen agar viral. dan yg terjadi sekrang bukan reviewer tapi mlh jadi bisnis killer..
Terima kasih semua kabarnya Semoga Membawa Berkah untuk kita semua, Amiiiinn
Saya belanja online lebih dr 3 thn, hampir tidak pernah kasih review dibawah bintang 5.
Saya lebih baik tidak kasih bintang, drpd kasih bintang dibawah 5.
tidak mengapa memberi rating buruk jika pihak seller tidak menanggapi/memberi solusi keluhan apalagi jika dilakukan berulang kali,,,,agar seller memperbaiki kesalahannya
ingat konsumen jg punya perlindungan hak, usaha bukan hanya sekedar mencari untung tapi jg harus siap resiko kerugian terlebih jika itu kesalahan sellernya
Brarti lu blm pernah ngalamin paket nya diisi batu bata brarti 🤣
@@liv_fc8505 lah, saya blm pernah beli batu-bata di online shop 😃
yang bela2in codeblu mungkin bisa lihat podcast ini, supaya punya sudut pandang yg lain. biar ga gampang banget menghujat dan mengkritik sesuka hati tanpa etika.
Naif dan ga realistis kalo emosi terhadap hal-hal yang jelas mengganggu dibikin kalem. Bahkan untuk mencapai ketegasan itu sulit.
Bukan salah codeblu sepenuhnya.
Sy setuju kita harus melindungi usaha, tp konsumen juga harus dilindungi. Harusnya sama2 fair ya,
ibi anne wanita hebat tangguh dan super lembut
betul sekali bu sekarang ini banyak sekali orang orang yg janya ingin tenar sendiri dan menjatujkan orang lain sangat menyedihkan
Terima kasih Pak HY dan Bu AA ... atas ilmunya...
Betul ms Helmy hidup kita mmg lanjutan dari kehidupan org2 terdahulu. Apa yg mrk tanam dulu, keturunannya yg mendptkannya. Hanya apa yg mrk tanam dulu tanaman baik atau buruk.
Sangat setuju dengan yg Bunda Anne sampaikan. Kami pelaku usaha kuliner merasakan dampak dari review2 yg diberikan dg tidak bijak.
Yang kita tidak tahu Apakah yg me-review adalah beneran ahli kuliner atau hanya sekedar penikmat makanan.
Jadi maunya di review baik konsumen rame tapi gk mau d review jujur🤣
@@andipoenya4320 blom pernah merasakan usaha bangkrut krn review ya.... Suatu saat jika kamu mengalaminya akan tau gmn rasanya
@@Momski-Chan kalau usaha jujur pasti reviewnya baik dan ngundang lbih bnyk pelanggan
Saya lebih memilih, menemui pemilik usaha, atau orang yg diserahi tanggung Jawab mengelola usaha tsb. Sampaikan dg baik, apa keluhannya. Nanti kapan2 datang lagi, di coba lagi gimana kualitasnya.
Klw ada perbaikan baru di review. Klw masih sama, berarti kita mmg beda aja selera rasanya. Dan ga perlu komen yg ga penting utk kita, tapi berarti utk yg punya usaha.
@@andipoenya4320 gak ada review yg jujur... lidahmu beda sama lidah orang lain...katamu enak..bagi yg lain...gak enak....semua jujur kok.. cuma review nya anak banyak bacot kaya kamu... biasanya terlalu ekstreem... asal njeplak.... mulut didepan...otak dibelakang....
ms Helmy...alm pak Bondan mmg org periklanan jd tau skali apa yg mau dia komentari. Tak ada salahnya bljr dari beliau bgm bicr, kommen, mnjwab scr psikologi. Tp apa boleh buat msyrkt ini heterogen.
Bismillah, semoga Sobat Kuliner bisa menjadi manfaat untuk banyak orang 🙏
Betul bunda, berbuat baik harus di upayakan semampu kita...bila saatnya kita kembali kita punya sangu....
Bang Helmi Mbak Anne beliau sangat saya kagumi berawal dari hidup susah lalu bisa seperti hari ini tapi beliau2 tetap rendah hati dan banyak menolong yang susah
Terimakasih bunda anne,,,adem banget rasanya,,,,sehat selalu nggih,,,,GBU ❤❤❤
Luaar biasa bnyk bgt yg biaa kita ambil, Takut Tuhan.. harus survive dlm usaha, manusia yg mulia adalah manusia yg berguna tuk sesama..
kebanyakan kita mampu mentoleransi produk yang kurang baik atau tidak enak. tapi yang membuat hati bergerak untuk mereview buruk adalah pelayanan yang buruk dari mereka seperti kurangnya sopan santun, tidak ramah, maupun sistemnya yang rumit.
Belum selesai nonton, tapi awal video sungguh mencerahkan. saya dan istri lagi berjuang bikin usaha. Tampaknya saya harus hati2 dengan orang yang ingin eksis tapi tidak menggunakan nurani dalam bikin postingan.