Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Pembelajaran Ke-3 hadits Ke-369 dari Ibnu Abbas رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut; Masih membahas hadits yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan yaitu hadits dari Ibnu Abbas رضي الله تَعَالَى عنه, dari Nabi ﷺ beliau bersabda,قال النبي ﷺ لِجِبْرِيلَ : مَا يمْنَعُكَ أَنْ تَزُورَنَا أَكْثَرَ مِمَّا تَزُورنَا ؟ فَنَزَلَتْ : { ومَا نَتَنَزَّلُ إِلاَّ بِأَمْرِ رَبِّكَ لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَما خَلْفَنَا وما بَيْنَ ذلِكَ } رواه البخاري , “Nabi ﷺ bersabda kepada Jibril, 'Apa yang menghalangi Anda untuk mengunjungi kami lebih sering dari kunjungan Anda kepada kami?' Maka turunlah, 'Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Rabbmu, kepunyaanNya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya’ (QS. Maryam: 64)” (HR. Bukhari). Allah berfirman dalam QS Maryam: 64 yang berbunyi; وَمَا نَتَنَزَّلُ إِلَّا بِأَمْرِ رَبِّكَ ۖ لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا وَمَا بَيْنَ ذَٰلِكَ ۚ وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا
Yang artinya, “Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa”. (QS Maryam: 64). Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Malaikat Jibril mengunjungi itu karena berdasarkan perintah الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan jika tidak di perintah maka Malaikat Jibril tidak akan berkunjung. Kemudian لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا وَمَا بَيْنَ ذَٰلِكَ “Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya”, bahwa milik Allah lah perkara-perkara di masa lalu dan perkara-perkara di masa yang akan datang dan perkara-perkara pada saat ini dalam konteks waktu dan tempat, maka semua ini adalah milik الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Allah yang mengatur, menetapkan, menentukan dan konteknya permintaan Nabi ﷺ adalah Allah yang menetapkan kapan wahyu itu turun, kapan Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi ﷺ dan kapan Malaikat Jibril turun dan semua itu yang mengatur adalah الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, bukan kita bahkan bukan Nabi ﷺ atau Malaikat Jibril عليه السلام. Bahkan kita tahu dalam hadits ini kalau kita lihat keinginan Nabi ﷺ kalau bisa lebih sering lagi, tetapi yang mengatur bukan beliau عليهم الصلاة و السلام. Namun yang mengatur urusan kita di masa lalu, hari ini dan di masa yang akan datang adalah Allah Tabaroka wa Ta’ala. Allah dengan keMaha Bijaksanaannya, Allah yang Maha Mengetahui, Allah As Syakur yang Maha Hebat dalam mengapresiasi kita. Maka ini memberikan ketenangan bagi kita bahwa semua sudah di set oleh الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Makanya orang-orang yang benar-benar yakin dengan ayat ini, dia tidak akan cemas dengan masa depan, karena Allah mengatakan, لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا وَمَا بَيْنَ ذَٰلِكَ “Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya”. Dan kalau kita benar-benar memahami dan meyakini ini, kita tidak akan takut anak-anak kita ke depan akan makan apa, sekolahnya bagaimana. Karena kalau kita sebagai orang tua memikirkan ini yang terbaik maka Allah lebih sayang kepada anak kita di banding kita sebagai orang tuanya kepada anak kita,ﻟﻠﻪ ﺃﺭﺣﻢ ﺑﻌﺒﺎﺩﻩ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺑﻮﻟﺪﻫﺎ “Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya” (HR. Bukhari dan Muslim). Dan ini penting untuk kita. Jadi lihat bagaimana Allah tidak mengatakan kepada Nabi ﷺ, “Tidak”. Tetapi Allah jelaskan Allah yang mengatur dan Allah mengatur semuanya tidak ada rasa kelalaian atau lupa, وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا “dan tidaklah Tuhanmu lupa”. Ketika kita merasa belum ada pertolongan Allah pada hari ini atau pertolongan Allah pada pekan ini, padahal kita sudah babak belur dan cape dan segala macamnya, وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا “dan tidaklah Tuhanmu lupa”. Makanya dalam konteks ini Allah ingin menjelaskan kalau Malaikat Jibril dianggap sedikit terlambat atau interval nya terlalu lama atau jeda waktunya terlalu lama dari yang diharapkan dan yang diinginkan oleh Nabi ﷺ, maka jangan sedih wahai Muhammad dan jangan membuat engkau terlalu berfikir, karena ketahuilah ini sudah di set oleh Allah, Ar-Rahman Ar-Rahim dan Allah tidak akan lupa. Allah bukan kita yang suka lupa. Dan tugas kita hanya berjuang dan jangan urus urusan Allah, kita tidak akan mampu dan bisa. Kita urus kewajiban kita dan tugas kita dan kerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah, dan Rabb kita tidak pernah lupa. Kita yang suka lupa dan lalai kepada Allah. Makanya Allah mengatakan, وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik” (QS Al-Hasyr: 19). Seberat apapun masalah kita hari ini, sepelik, secape apapun dan manusia ingin masalahnya langsung selesai pada hari itu juga karena ketidakpintaran dan kebodohannya, tetapi Rabb-Nya tahu kapan waktu terbaik untuk menolong hambanya dan waktu terbaik mengangkat sebuah Bala’, وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا “Dan tidaklah Tuhanmu lupa”. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Senin, 13 Syawal 1445 AH/22 April 2024 Ahida Muhsin
Masyaa Allah dalam sekali ustadz. Jazaakumullahu khayraa atas ilmu dan nasihatnya, semoga jadi amal jariyah untuk ustadz dan tim, semoga Allah senantiasa menjaga ustadz dan tim, serta semoga Allah mudahkan dan istiqomahkan untuk menyebarkan ilmu, Aamiin Yaa Robbal'aalamiin.
Kajian mulai 9:08
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.
Pembelajaran Ke-3 hadits Ke-369 dari Ibnu Abbas رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut;
Masih membahas hadits yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan yaitu hadits dari Ibnu Abbas رضي الله تَعَالَى عنه, dari Nabi ﷺ beliau bersabda,قال النبي ﷺ لِجِبْرِيلَ : مَا يمْنَعُكَ أَنْ تَزُورَنَا أَكْثَرَ مِمَّا تَزُورنَا ؟ فَنَزَلَتْ : { ومَا نَتَنَزَّلُ إِلاَّ بِأَمْرِ رَبِّكَ لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَما خَلْفَنَا وما بَيْنَ ذلِكَ } رواه البخاري , “Nabi ﷺ bersabda kepada Jibril, 'Apa yang menghalangi Anda untuk mengunjungi kami lebih sering dari kunjungan Anda kepada kami?' Maka turunlah, 'Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Rabbmu, kepunyaanNya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya’ (QS. Maryam: 64)” (HR. Bukhari). Allah berfirman dalam QS Maryam: 64 yang berbunyi;
وَمَا نَتَنَزَّلُ إِلَّا بِأَمْرِ رَبِّكَ ۖ لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا وَمَا بَيْنَ ذَٰلِكَ ۚ وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا
Yang artinya, “Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa”. (QS Maryam: 64).
Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Malaikat Jibril mengunjungi itu karena berdasarkan perintah الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan jika tidak di perintah maka Malaikat Jibril tidak akan berkunjung. Kemudian لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا وَمَا بَيْنَ ذَٰلِكَ “Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya”, bahwa milik Allah lah perkara-perkara di masa lalu dan perkara-perkara di masa yang akan datang dan perkara-perkara pada saat ini dalam konteks waktu dan tempat, maka semua ini adalah milik الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Allah yang mengatur, menetapkan, menentukan dan konteknya permintaan Nabi ﷺ adalah Allah yang menetapkan kapan wahyu itu turun, kapan Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi ﷺ dan kapan Malaikat Jibril turun dan semua itu yang mengatur adalah الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, bukan kita bahkan bukan Nabi ﷺ atau Malaikat Jibril عليه السلام. Bahkan kita tahu dalam hadits ini kalau kita lihat keinginan Nabi ﷺ kalau bisa lebih sering lagi, tetapi yang mengatur bukan beliau عليهم الصلاة و السلام. Namun yang mengatur urusan kita di masa lalu, hari ini dan di masa yang akan datang adalah Allah Tabaroka wa Ta’ala. Allah dengan keMaha Bijaksanaannya, Allah yang Maha Mengetahui, Allah As Syakur yang Maha Hebat dalam mengapresiasi kita.
Maka ini memberikan ketenangan bagi kita bahwa semua sudah di set oleh الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Makanya orang-orang yang benar-benar yakin dengan ayat ini, dia tidak akan cemas dengan masa depan, karena Allah mengatakan, لَهُ مَا بَيْنَ أَيْدِينَا وَمَا خَلْفَنَا وَمَا بَيْنَ ذَٰلِكَ “Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya”. Dan kalau kita benar-benar memahami dan meyakini ini, kita tidak akan takut anak-anak kita ke depan akan makan apa, sekolahnya bagaimana. Karena kalau kita sebagai orang tua memikirkan ini yang terbaik maka Allah lebih sayang kepada anak kita di banding kita sebagai orang tuanya kepada anak kita,ﻟﻠﻪ ﺃﺭﺣﻢ ﺑﻌﺒﺎﺩﻩ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺑﻮﻟﺪﻫﺎ “Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya” (HR. Bukhari dan Muslim). Dan ini penting untuk kita. Jadi lihat bagaimana Allah tidak mengatakan kepada Nabi ﷺ, “Tidak”. Tetapi Allah jelaskan Allah yang mengatur dan Allah mengatur semuanya tidak ada rasa kelalaian atau lupa, وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا “dan tidaklah Tuhanmu lupa”. Ketika kita merasa belum ada pertolongan Allah pada hari ini atau pertolongan Allah pada pekan ini, padahal kita sudah babak belur dan cape dan segala macamnya, وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا “dan tidaklah Tuhanmu lupa”.
Makanya dalam konteks ini Allah ingin menjelaskan kalau Malaikat Jibril dianggap sedikit terlambat atau interval nya terlalu lama atau jeda waktunya terlalu lama dari yang diharapkan dan yang diinginkan oleh Nabi ﷺ, maka jangan sedih wahai Muhammad dan jangan membuat engkau terlalu berfikir, karena ketahuilah ini sudah di set oleh Allah, Ar-Rahman Ar-Rahim dan Allah tidak akan lupa. Allah bukan kita yang suka lupa. Dan tugas kita hanya berjuang dan jangan urus urusan Allah, kita tidak akan mampu dan bisa. Kita urus kewajiban kita dan tugas kita dan kerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah, dan Rabb kita tidak pernah lupa. Kita yang suka lupa dan lalai kepada Allah. Makanya Allah mengatakan, وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik” (QS Al-Hasyr: 19). Seberat apapun masalah kita hari ini, sepelik, secape apapun dan manusia ingin masalahnya langsung selesai pada hari itu juga karena ketidakpintaran dan kebodohannya, tetapi Rabb-Nya tahu kapan waktu terbaik untuk menolong hambanya dan waktu terbaik mengangkat sebuah Bala’, وَمَا كَانَ رَبُّكَ نَسِيًّا “Dan tidaklah Tuhanmu lupa”.
Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Barakallahu fikum…
Jakarta, Senin, 13 Syawal 1445 AH/22 April 2024
Ahida Muhsin
جزاك الله خيرا akhii
mashaAllah semoga effortnya jadi amal jariyah ya mba
Masyaa Allah dalam sekali ustadz. Jazaakumullahu khayraa atas ilmu dan nasihatnya, semoga jadi amal jariyah untuk ustadz dan tim, semoga Allah senantiasa menjaga ustadz dan tim, serta semoga Allah mudahkan dan istiqomahkan untuk menyebarkan ilmu, Aamiin Yaa Robbal'aalamiin.
jazakallahu khairan katsiran Ustadz, terima kasih atas tausiahnya yg menghibur hati saya yang sedang berkeping-keping
Jazakallah khair pak Ustadz M Nuzul D atas ilmunya, terhiburlah hati yg sedih ini🙏
Barakallah fiiyk
Alhamdulillah DIY hadir
Alhamdulillah jazakumullahu khairon katsiron ustdz..
Jazaakallahu khoiran Ustadz ilmunya
Masya Allah Tabarakallah
Masya Allah, jazakallahu Khairan ust dan team
Jazakumullah khairan Yaa Ustadz untuk nasehatnya
Barakallahu fiikum.Jazakumullahu khairan Ustadz dan team
Jazaakumullaahu khoiron ustadz beserta tim, semoga Allah senantiasa menjaga ustadz, keluarga, dan seluruh kaum muslimin, aamiin allahumma aamiin
Alhamdulillah
🙏🏻
🙏
Syukron
4:30
Apakah ustadz safar umroh syawal?
🤍🤍🤍