Yeyyyyy pertama lagi assalamu'alaikum mister akhirnya pertama lagi semoga mister sehat slalu dan panjang umur semangat terus ya mister ngonten nya semoga rezeki nya lancar amin 🤲🥰
1 mr crab 2 anak nya si caron sama plantonk tapi yg computer 3sandy 4patrick 5dirty bubble 6squidward 7caron an plantonk 8doodle bob 9spongebob 10garry 11flying dutchman semangat mister
Mister nonton skibdi di toilet lagi 77 full episode aku udah nungguin mister nonton itu kapan nonton skibdi di toilet 77 full episode mister please banget 😀😀😀😀🇮🇩🇮🇩😑
Marvin membawa barang-barang Melati keluar gudang, hanya ada satu kardus dan tidak berat sama sekali. Padahal biasanya anak seusia Melati punya banyak barang dan baju. Kardus itu Marvin bawa naik ke atas, masuk ke kamarnya yang sangat luas, ada gitar, sofa, rak buku, ranjang empuk dan mewah. Bahkan ada kulkas kecil berisi banyak minuman segar dan makanan. Dibanding tempat tinggal Melati selama 6 tahun ini tentu seperti dunia terbalik. Kaki Marvin mendadak lemas, kardus enteng terasa sangat berat. Rasa bersalah begitu menggerogoti hatinya, sampai tubuh itu tidak mampu menopang badan dan terduduk di lantai. Kardus itu terjatuh hingga isinya berserakan, Marvin berlutut dan memungutinya. "Pulang, Mel. Kakak mohon pulanglah." Sayangnya Marvin tidak tahu ke mana adiknya itu pergi, dia masih berharap Melati pulang sendiri. Marvin segera turun ke lantai bawah, dia mau menunggu Melati di gerbang depan. Dia menelepon kakak pertamanya, mencoba mencari nomor Melati. "Nomor Melati? Buat apa? Kakak gak punya, coba kamu tanya Malik." Begitu respon Mario. Marvin segera menelepon kakak keduanya. "Bikin masalah apa lagi anak itu?" tanya Malik. "Gak bikin salah, jadi Kakak punya atau gak?" "Coba kakak cek dulu." Suara di sebrang hening, Marvin berdiri dengan gelisah. Berharap kakak keduanya itu punya nomor Melati. "Gak punya, di grup juga gak ada. Kenapa anak itu gak masuk grup keluarga? Lagi-lagi dia gak peduli sama keluarganya. Dasar anak nakal." Mendengar itu Marvin mengepalkan tangan, dia tidak terima Melati dibilang nakal padahal sudah diabaikan bertahun-tahun oleh semua kakaknya. "Melati bukan anak nakal," ucap Marvin langsung menutup telepon. Dia menghubungi Papa. Sebenarnya ingin bilang bahwa hari ini Melati menikah di KUA dan kini meninggalkan rumah ikut suaminya. Tapi, Marvin takut Papa marah ke Melati dan memukulinya lagi. Dia ingin membawa Melati pulang tanpa ada yang tahu kejadian hari ini. "Ada apa, Vin?" tanya Papa. "Papa bisa suruh Melati pulang? Ada sesuatu yang mau Marvin sampaikan ke dia." "Melati? Memang jam segini dia gak di rumah?" tanya Papa. Semua anggota keluarga sudah di rumah, makan malam bersama dan mungkin sekarang sedang bercanda di ruang tengah. Atau melakukan sesuatu di kamarnya masing-masing. Seperti Kak Mario yang pasti membawa pekerjaan kantor pulang, atau Kak Malik yang harus memeriksa skripsi mahasiswanya. "Tadi dia pergi sama temennya," jawab Marvin berbohong. "Dasar anak nakal, dari dulu gak berubah. Awas saja kalau pulang nanti, dia harus diberi pelajaran karena jam segini masih di luar. Dia harus mencontoh Enina yang gak pernah keluyuran." "Coba Papa suruh Melati pulang, aku tunggu dia di gerbang." "Bentar, Papa telpon dia dulu." Panggilan dimatikan, Marvin menunggu dengan cemas. Kalau pulang nanti, dia akan melindungi Melati dari amukan Papa. Tak lama kemudian Papa kembali meneleponnya. "Gimana, Pa? Kapan dia pulang?" "Papa gak punya nomornya, Mamamu dan Enina juga gak punya." "Papa gimana nomor anaknya sendiri gak punya." "Papa lupa, nanti coba kamu minta nomor dia setelah dia pulang. Sudah dulu, Papa mau nonton film bareng Enina. Dia sudah menyiapkan popcorn." Panggilan dimatikan, membuat Marvin frustasi, seluruh keluarganya tidak ada yang peduli dengan Melati. Pasti selama ini Melati merasa sangat kesepian. Sekarang Marvin tidak tahu caranya membawa Melati pulang. Hampir pagi dia menunggu Melati di gerbang, tapi tak ada tanda-tanda Melati kembali. Dan lagi, Papa tidak khawatir sama sekali pada anak gadisnya. Subuh Marvin masuk rumah dengan lemas, dia berpapasan dengan Enina yang mau mengambil air di dapur. "Loh, Kakak kok jam segini udah keluar?" Mungkin Enina tahu teman Melati yang kemarin hadir di KUA. Pasti teman Melati itu tahu di mana sekarang Melati berada. "Kamu kenal temannya Melati? Rambutnya pendek dan pakai kacamata." Enina menelengkan kepala. "Aku gak kenal satupun teman Melati." "Kok bisa gak kenal, kalian kan satu sekolah." Enina kembali menelengkan kepala, tanda bingung. Lalu kepalanya menggeleng. "Aku gak pernah satu sekolah sama Melati. Ah, iya dulu. Saat SMP. Tapi cuma tiga bulan." "Apa? Lalu sekarang dia sekolah di mana?" Enina kembali menggeleng. "Kenapa Kakak tanya soal Melati?" "Gak papa." Tiba-tiba Enina menggendeng tangan Marvin, bergelayut manja. "Aku lagi bingung nih kak, perpisahan nanti pakai baju apa." "Bukannya Mama udah pesen baju dari desainer?" "Iya sih, tapi pingin dipilihin kakak juga. Apalagi buat aksesorisnya, nanti kakak Dateng kan di acara perpisahanku?" "Kakak pasti dateng," jawab Marvin. Melati pasti juga perpisahan di sekolahnya, dia harus mencari tahu di mana Melati sekolah. "Kak, aku laper. Pingin nasi goreng buatan Kakak." "Ayo ke dapur, kebetulan Kakak juga laper." Mereka pergi ke dapur, Enina membantunya memasak, adik kecilnya itu pandai membuat orang senang. Berbeda dengan Melati yang selalu berbuat salah dan dari kecil ingin diperhatikan. Andai Melati seperti Enina, tentu dia tidak akan abai dan mengurusnya dengan baik. Tiba-tiba kalimat Melati kemarin terlintas di pikiran. 'Mulai hari ini aku putus hubungan denganmu dan keluargamu.' "Akhh." Tangan Marvin berdarah, dia tidak sengaja mengiris jari telunjuknya. "Ya ampun, Kakak! Aku ambilkan kotak P3K." Enina pergi mencari kotak P3K, sementara Marvin menyiram jarinya dengan air mengalir. Ucapan Melati kemarin baru terasa menusuk sekarang. Apakah wajar Melati memutuskan hubungan keluarga hanya karena kesalahan pahaman ini? Dia sungguh tidak sengaja mengabaikan Melati. Dia tidak tahu selama ini Melati hidup menderita. Pagi itu Marvin tidak jadi membuat nasi goreng untuk Enina, dia kembali ke kamar. Membuka buku-buku Melati dan mencari sekolahan adiknya itu. Rasa kantuk dia abaikan, pergi dengan motornya mencari alamat di buku. SMK ADILUHUR. jurusan Tata Busana. Marvin tidak pernah tahu ada SMK tak jauh dari rumah. Ini seperti kawasan orang menengah ke bawah. Murid-murid naik angkot dan motor. Sangat jauh berbeda dengan SMA nya Enina. Kenapa Melati pilih bersekolah di sini? Apa dia tidak jijik dengan sekolah kotor yang muridnya dari kalangan bawah? "Loh, Den Marvin kenapa di sini?" tanya Pak Junaidi. Beliau sepertinya hendak berangkat kerja. Memakai motor tua dan seragam satpam lengkap. Dia ingat Pak Junaidi, satpam rumahnya yang menjadi saksi pernikahan Melati kemarin. "Gue mau ngomong sama lo, ini bener sekolahannya Melati?" Pak Junaidi melihat ke gerbang, lalu mengangguk. "Kenapa Melati sekolah di tempat kumuh kayak gini?" "Non Melati kan biaya sendiri sejak MTs, jadi Non Melati tidak punya pilihan lain. Lagi pula, Den. Non Melati itu pintar, dia dapat beasiswa dan selalu menjuarai lomba tata busana." "Biaya sendiri, maksudnya apa?" "Enam tahun lalu Non Melati dikeluarkan dari sekolah karena menunggak SPP, lalu saya sarankan sekolah di MTs yang baru buka, tidak dipungut biaya, tapi muridnya baru 13 orang. Non Melati senang dan saya antar ke sana. "Lalu lulus setelah MTs, Non Melati dapat beasiswa di SMK ini. Tapi ya, beasiswanya gak full. Jadi Non Melati pusing ngelunasin sisanya. Apalagi kan Non Melati cuma kerja di warung nasi padang, gajinya cuma bisa buat makan dan kebutuhan sekolah. "Tapi alhamdulillah sekarang Non Melati sudah menikah dengan orang kaya, pasti Non Melati bisa melanjutkan pendidikan. Saya sempat khawatir Non Melati gak kuliah karena gak punya biaya." Marvin terdiam, bagaimana bisa anak keluarga Sutomo tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya? Dia pikir Melati sekolah bersama Enina di internasional school yang SPP nya sampai puluhan juta dan biaya masuk ratusan juta. Andai Papa tahu ini, bagaimana respon Papa? Bisa dibaca selengkapnya di KBM App Judul : Wali Nikah Author : Ka_Umay8 Baca selengkapnya di aplikasi KBM App. Klik link di kolom komentar.
Yeyyyyy pertama lagi assalamu'alaikum mister akhirnya pertama lagi semoga mister sehat slalu dan panjang umur semangat terus ya mister ngonten nya semoga rezeki nya lancar amin 🤲🥰
😮😮😮
🎉
Mister
😢😊
John nb🎉b😮😅😮😢
I
🤠
mister coba main game pocong hunter plis
bang udah ada poppy playtime 4 katanya😊
Mister cobo main game pocong hunter plis😢😢😢😢
MISTER coba reaction OBDI seram banget mister tolong di jawab
Maaf mister telat habis sholat
Bang Coba main Sprunki versi garten of banban?
Mister coba main game pocong Hunter plis😢
Mister. Semoga bisa. Tem bus 1000.000sibscrober
mister main sprunkilariti dong plis aku udah like
X
Mister cempreng main lagi plant vz zombifusian mengunakan kinggozilamengabungkan kipli,kentang memakanzombi2kali
dan bom
yang robot itu anaknya keren, yang bulat itu namanya dirty Babel, yang hantu namanya plan dasmen bang🤦🤦🤦🤦
Mister Maaf Aku Telat 😅😅😅😅😅
Bang yang dirty itu balon pembersih kalo yang kotor jadi warna cokelat
Mr lanjutin pvz Fusion mr udah update 2.1.5
Maaf mister telat abis mati lampu😅😅
Mister main dude thef war plissss😊
Mister main sprunki corrutbox udah subsribe
ada
Ada yang gelembung warna coklat di Lombok 8 ngajar itu loh😊😊
Dirty bubble,musuh terbesar mermaidman dan bernekerboy.
1 mr crab
2 anak nya si caron sama plantonk tapi yg computer
3sandy
4patrick
5dirty bubble
6squidward
7caron an plantonk
8doodle bob
9spongebob
10garry
11flying dutchman
semangat mister
Thomas SpongeBob yang dibuat SpongeBob tea siapa yang versi pensil
jam 5 ini di pin dan di baca
Kayaknya ada deh kak❤❤❤❤❤
Bang coba nonton episode skibidi toilet 77 full sekarang katanya Titan TV Man kena hack nonton sekarang hari ini dong
Mister maaf telat 😅😅😅
Ada Mister Karakter Seperti itu Di Kartun Spongebob Squarepants
Itu anaknya plangton dan keren🎉❤
Ada itu mah ada itu mah p itu kan yang jahat bisa jadi warna biru tapi jadi baik rumah si jahat baik aku suka❤❤❤ bang aku sudah legend subscribe
Mister Coba Mainin Msm (My Singing Monster) Lagi
Halo mister maaf kalau aku gak nonton mister dari hari rabu karena hari rabu di tempatku banjir 😭
MR SEMANGAT BIKIN KONTENYA YA UWU
Main stick war lagi mister😊
Bang coba main sprunki versi coruppbox
Miter robot yang dekat sendy itu namanya cip anak keren
Mr yang itu yang gelembung itu adalah bubble speed😊
Robot itu bang anaknya plangtoon😅
Halo Mister
mister cobain sprunki corruptbox 3 keren bangetttt😄😄😄😄😄😄
😂😅 15:49
Ź❤⅘🎉mm
Mantap
Bang mr.cempreng main sprunki 3 dong😅
Bang main bad perenting pliss
Bang mr cempreng download sprunki nya dimana?
mister mister coba main clone armies seru banget loh game nya
Itu anak-anaknya Plankton nama keren😊
Mengerikan sekali teman menteri
Aku penggemar berat ini
Mister cempret ini GACOR banget
Mister mister ada sprunki retake versi parasit@mcg
Mister coba main sprungki cameramen mister cempreng🎉🎉🎉
Kalau versi orang yang gelembung jahat itu minuman coklat jadi seseorang dia jadi sembuh😊😊
Mister cempreng buatin konten stikwar legecy lagi semoga berasil 😊
mister turnner ada bedanya dengan original. ada gelembungnya
Kalau lagi bosen pasti nonton mister
bang main lain bang😅
😊
Halo mister❤
Main epep atau ml dong mister
Yang gelembung coklat adalah dirty bubble karakter Spongebob
Mister coba main sprunki corruptbox
Dong mister
Sorry Mister Telat Baru Buka HP, Aku Abis Gambar
Salah Mister Dia Adalah Duddle Bob Di Kartun Spongebob Squarepants
Mister plis lanjutin minecraft survival bersama bbibbi_x plis aku udh subscribe bibi dan mister plis lanjutin ya mister
Jelas Penduduk Bikini Bottom Di Bawa Ke "SPRUNKI"😰😰😰😰
Mister mainin sprunki corupbox
Mistar gambar SpongeBob itu namanya Doodle
Itu Dirty Bubble😊
Suara Yellow
Spongebob Squarepants Jadi Mr Fun Computer Mister
itu Simon la bang. sorry saye dari Malaysia.
Dan aku ke 10 🎉🎉🎉🎉
61 orang tercepat😊
🙋1
bagus mister sprunki spongebopnya
🇮🇩 Mister cempreng kapan😊😊😊😊😊😊😊
Bank yang benar kotak itu adalah arti bubble dan SpongeBob yang warna putih itu
Dirty Bubble Jadi Brud Brown Sprunki
Halo miStre
MR AKU UDAH SUBSCRIBE
Mr crab nya aneh😂
Yeeeee ke3🎉🎉🎉🎉🎉🎉
Bang yang topi merah mirip kompute itu anak nya pacar nya pelanton 😂
mister cemperng gak bohong
Duddle Bob Jadi Simon
bang lajutin pokemon unik
Mister main pvz fuzion 2.1.5
Betul main pvz fusion lagi 😅😅😅😅
Mister nonton skibdi di toilet lagi 77 full episode aku udah nungguin mister nonton itu kapan nonton skibdi di toilet 77 full episode mister please banget 😀😀😀😀🇮🇩🇮🇩😑
Itu anaknya keren 😊
Mister main sprunki corruptbox
Main ml atau mainicraf dong mister 7:39 🙏👍👍
😢❤❤❤❤😊😊😊😊😊
Bang dity adalah yang bubble jaha di episode nya😂😂😂😂😂
Marvin membawa barang-barang Melati keluar gudang, hanya ada satu kardus dan tidak berat sama sekali. Padahal biasanya anak seusia Melati punya banyak barang dan baju.
Kardus itu Marvin bawa naik ke atas, masuk ke kamarnya yang sangat luas, ada gitar, sofa, rak buku, ranjang empuk dan mewah. Bahkan ada kulkas kecil berisi banyak minuman segar dan makanan.
Dibanding tempat tinggal Melati selama 6 tahun ini tentu seperti dunia terbalik.
Kaki Marvin mendadak lemas, kardus enteng terasa sangat berat. Rasa bersalah begitu menggerogoti hatinya, sampai tubuh itu tidak mampu menopang badan dan terduduk di lantai.
Kardus itu terjatuh hingga isinya berserakan, Marvin berlutut dan memungutinya.
"Pulang, Mel. Kakak mohon pulanglah."
Sayangnya Marvin tidak tahu ke mana adiknya itu pergi, dia masih berharap Melati pulang sendiri.
Marvin segera turun ke lantai bawah, dia mau menunggu Melati di gerbang depan. Dia menelepon kakak pertamanya, mencoba mencari nomor Melati.
"Nomor Melati? Buat apa? Kakak gak punya, coba kamu tanya Malik."
Begitu respon Mario. Marvin segera menelepon kakak keduanya.
"Bikin masalah apa lagi anak itu?" tanya Malik.
"Gak bikin salah, jadi Kakak punya atau gak?"
"Coba kakak cek dulu."
Suara di sebrang hening, Marvin berdiri dengan gelisah. Berharap kakak keduanya itu punya nomor Melati.
"Gak punya, di grup juga gak ada. Kenapa anak itu gak masuk grup keluarga? Lagi-lagi dia gak peduli sama keluarganya. Dasar anak nakal."
Mendengar itu Marvin mengepalkan tangan, dia tidak terima Melati dibilang nakal padahal sudah diabaikan bertahun-tahun oleh semua kakaknya.
"Melati bukan anak nakal," ucap Marvin langsung menutup telepon.
Dia menghubungi Papa. Sebenarnya ingin bilang bahwa hari ini Melati menikah di KUA dan kini meninggalkan rumah ikut suaminya.
Tapi, Marvin takut Papa marah ke Melati dan memukulinya lagi. Dia ingin membawa Melati pulang tanpa ada yang tahu kejadian hari ini.
"Ada apa, Vin?" tanya Papa.
"Papa bisa suruh Melati pulang? Ada sesuatu yang mau Marvin sampaikan ke dia."
"Melati? Memang jam segini dia gak di rumah?" tanya Papa.
Semua anggota keluarga sudah di rumah, makan malam bersama dan mungkin sekarang sedang bercanda di ruang tengah. Atau melakukan sesuatu di kamarnya masing-masing. Seperti Kak Mario yang pasti membawa pekerjaan kantor pulang, atau Kak Malik yang harus memeriksa skripsi mahasiswanya.
"Tadi dia pergi sama temennya," jawab Marvin berbohong.
"Dasar anak nakal, dari dulu gak berubah. Awas saja kalau pulang nanti, dia harus diberi pelajaran karena jam segini masih di luar. Dia harus mencontoh Enina yang gak pernah keluyuran."
"Coba Papa suruh Melati pulang, aku tunggu dia di gerbang."
"Bentar, Papa telpon dia dulu."
Panggilan dimatikan, Marvin menunggu dengan cemas. Kalau pulang nanti, dia akan melindungi Melati dari amukan Papa.
Tak lama kemudian Papa kembali meneleponnya.
"Gimana, Pa? Kapan dia pulang?"
"Papa gak punya nomornya, Mamamu dan Enina juga gak punya."
"Papa gimana nomor anaknya sendiri gak punya."
"Papa lupa, nanti coba kamu minta nomor dia setelah dia pulang. Sudah dulu, Papa mau nonton film bareng Enina. Dia sudah menyiapkan popcorn."
Panggilan dimatikan, membuat Marvin frustasi, seluruh keluarganya tidak ada yang peduli dengan Melati. Pasti selama ini Melati merasa sangat kesepian.
Sekarang Marvin tidak tahu caranya membawa Melati pulang. Hampir pagi dia menunggu Melati di gerbang, tapi tak ada tanda-tanda Melati kembali. Dan lagi, Papa tidak khawatir sama sekali pada anak gadisnya.
Subuh Marvin masuk rumah dengan lemas, dia berpapasan dengan Enina yang mau mengambil air di dapur.
"Loh, Kakak kok jam segini udah keluar?"
Mungkin Enina tahu teman Melati yang kemarin hadir di KUA. Pasti teman Melati itu tahu di mana sekarang Melati berada.
"Kamu kenal temannya Melati? Rambutnya pendek dan pakai kacamata."
Enina menelengkan kepala.
"Aku gak kenal satupun teman Melati."
"Kok bisa gak kenal, kalian kan satu sekolah."
Enina kembali menelengkan kepala, tanda bingung. Lalu kepalanya menggeleng.
"Aku gak pernah satu sekolah sama Melati. Ah, iya dulu. Saat SMP. Tapi cuma tiga bulan."
"Apa? Lalu sekarang dia sekolah di mana?"
Enina kembali menggeleng.
"Kenapa Kakak tanya soal Melati?"
"Gak papa."
Tiba-tiba Enina menggendeng tangan Marvin, bergelayut manja.
"Aku lagi bingung nih kak, perpisahan nanti pakai baju apa."
"Bukannya Mama udah pesen baju dari desainer?"
"Iya sih, tapi pingin dipilihin kakak juga. Apalagi buat aksesorisnya, nanti kakak Dateng kan di acara perpisahanku?"
"Kakak pasti dateng," jawab Marvin.
Melati pasti juga perpisahan di sekolahnya, dia harus mencari tahu di mana Melati sekolah.
"Kak, aku laper. Pingin nasi goreng buatan Kakak."
"Ayo ke dapur, kebetulan Kakak juga laper."
Mereka pergi ke dapur, Enina membantunya memasak, adik kecilnya itu pandai membuat orang senang. Berbeda dengan Melati yang selalu berbuat salah dan dari kecil ingin diperhatikan.
Andai Melati seperti Enina, tentu dia tidak akan abai dan mengurusnya dengan baik.
Tiba-tiba kalimat Melati kemarin terlintas di pikiran.
'Mulai hari ini aku putus hubungan denganmu dan keluargamu.'
"Akhh." Tangan Marvin berdarah, dia tidak sengaja mengiris jari telunjuknya.
"Ya ampun, Kakak! Aku ambilkan kotak P3K."
Enina pergi mencari kotak P3K, sementara Marvin menyiram jarinya dengan air mengalir. Ucapan Melati kemarin baru terasa menusuk sekarang.
Apakah wajar Melati memutuskan hubungan keluarga hanya karena kesalahan pahaman ini? Dia sungguh tidak sengaja mengabaikan Melati. Dia tidak tahu selama ini Melati hidup menderita.
Pagi itu Marvin tidak jadi membuat nasi goreng untuk Enina, dia kembali ke kamar. Membuka buku-buku Melati dan mencari sekolahan adiknya itu.
Rasa kantuk dia abaikan, pergi dengan motornya mencari alamat di buku.
SMK ADILUHUR. jurusan Tata Busana. Marvin tidak pernah tahu ada SMK tak jauh dari rumah. Ini seperti kawasan orang menengah ke bawah. Murid-murid naik angkot dan motor. Sangat jauh berbeda dengan SMA nya Enina.
Kenapa Melati pilih bersekolah di sini? Apa dia tidak jijik dengan sekolah kotor yang muridnya dari kalangan bawah?
"Loh, Den Marvin kenapa di sini?" tanya Pak Junaidi. Beliau sepertinya hendak berangkat kerja. Memakai motor tua dan seragam satpam lengkap.
Dia ingat Pak Junaidi, satpam rumahnya yang menjadi saksi pernikahan Melati kemarin.
"Gue mau ngomong sama lo, ini bener sekolahannya Melati?"
Pak Junaidi melihat ke gerbang, lalu mengangguk.
"Kenapa Melati sekolah di tempat kumuh kayak gini?"
"Non Melati kan biaya sendiri sejak MTs, jadi Non Melati tidak punya pilihan lain. Lagi pula, Den. Non Melati itu pintar, dia dapat beasiswa dan selalu menjuarai lomba tata busana."
"Biaya sendiri, maksudnya apa?"
"Enam tahun lalu Non Melati dikeluarkan dari sekolah karena menunggak SPP, lalu saya sarankan sekolah di MTs yang baru buka, tidak dipungut biaya, tapi muridnya baru 13 orang. Non Melati senang dan saya antar ke sana.
"Lalu lulus setelah MTs, Non Melati dapat beasiswa di SMK ini. Tapi ya, beasiswanya gak full. Jadi Non Melati pusing ngelunasin sisanya. Apalagi kan Non Melati cuma kerja di warung nasi padang, gajinya cuma bisa buat makan dan kebutuhan sekolah.
"Tapi alhamdulillah sekarang Non Melati sudah menikah dengan orang kaya, pasti Non Melati bisa melanjutkan pendidikan. Saya sempat khawatir Non Melati gak kuliah karena gak punya biaya."
Marvin terdiam, bagaimana bisa anak keluarga Sutomo tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya? Dia pikir Melati sekolah bersama Enina di internasional school yang SPP nya sampai puluhan juta dan biaya masuk ratusan juta.
Andai Papa tahu ini, bagaimana respon Papa?
Bisa dibaca selengkapnya di KBM App
Judul : Wali Nikah
Author : Ka_Umay8
Baca selengkapnya di aplikasi KBM App. Klik link di kolom komentar.
Mister mainin game sprunki corruptbox 1 dong
Master itu karakter gelembung jadi karakter jahat
Asik 😅😅😅😅
absen ke tiga yang di tv ke dua
Akusetuju tunjukin muka mr.
Itu bulan yang di SpongeBob yang merubah orang-orang SpongeBob jadi ikan😊
Mister lanjutin gem bayi hantu udah 3kali komen pelisss ❤❤❤
Itu anaknya si keren😮
Mister main sprunki corrubox 3
Yang spongebob putih itu nama nya doodlebob bang lalu suara nya simon
Gerry bukan main kereta api😅
Mister main Sperunki kamera man sudah sub
bang di ladang ubur-ubur kali bang
Halo, donlot game ini dimana ya?
halo mister 😊😊
Betty bubble doodle dan anaknya keren