Semoga bisa menikah 2-3 Tahun lagi. Aamiin. Saya pengen punya anak untuk melanjutkan generasi. Saya juga sudah planning2 supaya anak saya tidak menjadi sandwich generation ke depannya. Semoga baraya2 penonton lain juga sukses semua.
Kalau anak anda lahir normal. Tidak anak berkebutuhan khusus. Kalau anak anda panjang umur. Tidak terkena gagal organ dan meninggal muda. Memiliki anak niatnya cuma satu. Sebagai anugrah titipan Allah. Sebagai titipan. Dikasih Alhamdulillah. Ga dikasih jangan marah. Dikasih kurang dikit atau kurang banyak. Diterima. Dikasih anak yang sempurna fisik mental spiritual. Alhamdulillah. Coba kadang main ke klinik tumbuh kembang. Berkembang biak tidak secara serta merta berkembang baik.
Saya waktu umur 8 tahun harus menyaksikan orang tua bercerai. Lalu waktu kuliah di luar kota, diajak ikut hidup sama keluarga saudara, mereka pun juga cerai saat saya di sana. Selisih berapa bulan kemudian, anak tertua mereka yg mereka jodohkan juga cerai meskipun masih muda dan udah punya dua anak kecil. Tiga kali menyaksikan perceraian keluarga terdekat, sempet berpikiri apa saya memang yg membawa kutukan. Sampai pada akhirnya memutuskan untuk lebih baik hidup sendiri. Maka dari itu, setiap ada teman yg menikah, saya selalu untuk titip pesan untuk sebisa mungkin untuk tidak bercerai setelah memiliki anak. Karena lukanya akan dibawa sampai mati oleh anak tersebut. Bukannya saya mau terlihat playing victim, hanya berbagi cerita saja, Mungkin bisa dijadikan pertimbangan untuk pasangan2 di luar sana yg hendak bercerai, dan pasangan2 yang hendak menikah. Semoga kalian diberikan yg terbaik karena anak2 kalian nanti harus menghadapi tantangan dunia yg belum pernah kita hadapi sebelumnya. Jangan dibebani trauma2 nggak penting dari keluarga, biarkan mereka berkembang dan bahagia selagi mereka bisa.
Perceraian itu bukan kiamat, kadang malah jadi penyelamat. Saya malah iri dengan anak yang orangtuanya bisa bercerai ketimbang tumbuh melihat salah satunya tersakiti.
@@wahyusuprianto6344 Betuul. Lebih baik cere drpd sakit ati. Sepupuku menderita sampe meninggal krna selalu di selingkuhi. Meninggal hamil 9 bulan. Budhe ku sering mimpi di datengin sambil gendong Baby. Dan dia terlihat sangat chantiik.
Untuk sekarang menjomblo dulu karena masih belum puas menikmati hobby Karena saat kecil sering di tahan² oleh orang tua apa yang di sukai Jadi walau udah kelewat umur Pengen ngerasain apa yang waktu kecil belum kesampaian 😂 Beli bakugan, kartu Yugi, balapan tamiya, berpetualang dan berkemah ke hutan dan gunung Pokoknya pengen ngerasain yang dulu gak kesampaian 😂 Edit : Belum lagi pengen punya HP, PS5, dan PC high end 🤤 Dan mustahil kalo gaji masih UMR kek gua Karena nanti pasti di bagi² buat anak istri
Kata org bijak,,Hidup adalah pilihan,nah setelah dewasa,smua yg mnentukan pribadi masing2 wlwpun kadang gak kita temuin apa yg kita harap,tapi biarlah khidupan mengalir apa adax spanjang masih dlm batas2 norma khidupan
1. Pernikahan itu pilihan. 2. Ketidaksiapan menikah karena faktor Ekonomi yang memprihatinkan. 3. Ketidaksiapan mental. 4. Enggan memikul tanggung jawab dalam pernikahan 5. Trauma masa lalu 6. Standar ketinggian, lupa bercermin. 7. Kenyataan dalam sebagian potret kehidupan, bahwa Melajang lebih bahagia daripada menikah. 😂😂😂😂
@@r672 duuuh, ternyata segampang itu ya anak jaman sekarang 😁 tinggal mi chat, oke, masalahnya juga banyak cewe yang jual jasa gituan doang, karena lapangan kerja sekarang juga nggak banyak
Benar, pernikahan dimata masyarakat indonesia itu dipandangnya sebagai status bukan pilihan, pdhal setelah pernikahan itu gk cman menikmati romansa dgn pasangan saja
Yah orang indo mah gak terlalu mikir itu. Yang penting nikah dulu punya anak banyak. Perkara melarat tinggal bilang rejeki sudah diatur sama yang Di atas😅😅
Artinya SDM masyarakat indo mulai bagus ... Alasan belum nikah krn Masih Belum cukup uang... bukan hanya untuk acara.. yg lebih besar justru tanggungan setelahnya... Pikirannya gini, Kalo gw aja masih hidup susah,, masa gw tega bgt ngajak anak orang buat hidup susah,, buat pusing2an mikirin makan besok kebutuhan dll... oke lah gw masih bisa cari makan sendiri, tapi buat gw sendiri,, kalo buat 2 orang / 3 orang + anak, sepertinya sulit dan hanya akan membuat mereka menderita,,, jadi mending NANTI dulu aja..(bukan gak samasekali ya) Nah statment diatas itu pasti bakal di PAIDO / di bantah sama orang dg kata2 "NIKAH AJA, REJEKI PASTI NGALIR KALO UDAH NIKAH" HEYYY..!!! SATT..!! Iya emang bener ada yg rejekinya Dar Der Dor setelah nikah... tapi apakah kalian yg ngomong gitu Gak melihat sisi sebelahnya... Setelah nikah, makin sulit, ditambah punya anak,, makin sulit,, Akhirnya apa? NGUTANGGGG... PINJOL, RENTENIR... BANK PLECIT / BANK KELILING... yang justru membuat mereka Jatuh lebih dalam ke lubang kemiskinan... Itu masih mending, kalo suaminya lebih Sintin9 tambah main juddi,, temprament melakukan kekerasan pd istri anak...(ahh salah pilih cowok tuh perempuan, sangat disayangkan) Dan banyak yg karena ekonomi, akhirnya berceraai Nah Fenomena Gitu gak dilihat sama orang2 yg bilang "NIKAH AJA, PASTI REJEKINYA NANTI ADA AJA" Jadi memang harus dipersiapkan dan Diperhitungkan semuanya... Gak cuman UANG,,, tapi juga MENTAL yg benar2 siap Kalo mereka semua udah punya pikiran gini artinya SDM sudah maju... tinggal EKONOMI nya yg harus di cari TAPI JELEKNYA..... kalo semua orang indo berpikir gini.. Indo bakal kayak Jepang yg penduduknya berkurang krn gak pada nikah,, (orang2 jepang kurang lebih punya pikiran juga sama spt yg saya bilang) serba mahal. nah sementara di indo yg Ekonominya LEMAH itu BANYAK... jadi Jelek nya nanti kalo orang punya pikiran sama kaya gini,, Di indo bakal Banyak yg gak nikah,, soalnya yg ekonominya lemah banyak... Yahh Gak tega memang sih Ngajak anak orang buat hidup susah dan menderita... jadi yahh.... MUNGKIN NANTI...
Untuk populasi yg udah hampir 300jt ini gw rasa menurunnya pernikahan adalah angka yg baik, jadi keterserapan tenaga kerja untuk kedepannya bakalan bisa terserap optimal karena populasi terkontrol
Kaum ekonomi lemah menikah tanpa terlalu takut akan masa depan. Orang super kaya menikah karena butuh ahli waris. Yang susah adalah orang-orang di kelas ekonomi menengah dengan pendidikan tinggi, terlalu banyak pertimbangan ini-itu untuk menikah, terlalu banyak prioritas lain selain menikah dan ketika sudah waktunya menikah eh duitnya gak ada 😂
@@banuraspati5864 kaum ekonomi lemah punya harapan pertolongan dari pemerintah. Orang super kaya berani karena sudah mandiri. Yang susah ya orang di kelas menengah ini, di masyarakat dimintai sumbangan ini-itu karena dianggap orang kaya karena punya uang, rumah dan mobil (meskipun sebenarnya pas-pasan), kelas menengah juga harus bekerja dan berkarir dengan harapan bisa naik kelas, terlebih tidak ada yang bisa menolong kelas menengah ini, justru pemerintah meminta pajak penghasilan dari kelas menengah😂
setuju, menurut saya pernikahan masih relevan, cuma masalahnya penurunan angka pernikahan ini faktor terbesarnya adalah biaya hidup yang semakin tinggi, berbanding terbalik dgn semakin susahnya kita mendapatkan pekerjaan yg layak
Mau nikah sih, tapi generasi sandwich kek saya, keuangannya mepet-mepet karena untuk bantu orang tua dan adik... Mau nikah tapi gak buru-buru juga, meski udh masuk usia kepala tiga, daripada salah pilih pasangan dan berakhir cerai, mending single dulu sembari menambah ilmu agama, karir, parenting, how to be a good dad, belajar finansial, menabung dll. Kalo pun gak nikah yaa gpp juga, daripada anak orang menderita lahir batin, kasian...
yg hadeuh adalah masih aja ada yg terobsesi membelokkan prinsip org lain yg milih untuk tidak menikah dengan cara menyajikan testimoni testimoni positif versi dia dan versi org org yg dia lihat, niat bgt ngasih rekomendasi wkwkwk. dan org org itu banyak saya temui di kolom komentar video ini. intinya kalo kamu mau nikah, ya sok nikah dan pahami tanggung jawab dan konsekuensi rill nan kompleks dari pernikahan itu sendiri. dan kalo kamu ga mau nikah pun, pahami konsekuensi dari pilihanmu juga, seperti ditegur dan ditanya sana sini. dan kalo mau lebih peduli lagi,harus ngejelasin ini itu sembari berharap prinsip kalian dipahami.
kesadaran sih yang paling penting consciousness/kesadaran untuk memilih secara mandiri dan sadar untuk konsekuensi yang diambil pada dasarnya mau married/kawin/punya anak itu ya terserah tapi jangan terpaksa maupun gara2 nafsu (perilaku tanpa kesadaran)
Akhirnya saya menyadari satu hal, bahwa Indonesia yg masih layak untuk kehidupan pernikahan adalah Indonesia di generasi kakek-nenek sampai ayah-ibu saya (era 70-90an). Karena pada saat itu semua kebutuhan hidup masih bisa terpenuhi, mulai dari makanan, pekerjaan, bahkan rumah. Tanpa harus menyicil atau kredit. Namun semenjak generasi saya sampai saat ini (era milenial dan generasi Z) , Indonesia benar-benar sudah tidak menunjang untuk kehidupan pernikahan. Sebagian besar pasangan yg menikah di era milenial bisa dipastikan belum mampu memiliki rumah, bahkan terancam menjadi "gelandangan". Karena sistem telah memaksa kita untuk menyicil atau mengontrak.
Menikah itu seperti pindah alam yg awalnya dunia tentang diri sendiri jadi masuk ke dunia yg mewajibkan melibatkan org lain, selama org itu belum selesai dgn dirinya sendiri maka dia akan takut untuk menikah.
Makanya Gw belum nikah karena gw gay... daripada menyakiti dan membohongi perempuan mending gw sendiri aja kerja yg bener minimal ga buat dosa dan merugikan org
@@ClauDEO_FernandoKeren banget mas! Saya beneran respect sama gay yg seperti masnya tidak memaksakan menikah hanya untuk status dan menyenangkan (secara palsu) keluarga. Yang paling penting masnya ga nyusahin atau menyakiti orang lain dan masnya juga tidak membuat wanita sbg korban status pernikahan. bahagia selalu ya mas! Gbu!:>
@@pesilat2786 maksudnya dalam bermasyarakat bro bukan hukum dalam agama, pikir aja deh kalo nih aku miskin gak bisa membahagiakan keluarga yg ada jadi sumber masalah anak ku usahkan sukses bersaing sama anak lain aja gak bisa, keluarga pun GK harmonis yg ada ribut doank.
Posisi blm mapan, pas ditawari cewe sampe mikirnya lebar kemana². Pangkalnya cuman 1, blm punya harta cukup utk menjamin kehidupan layak utk keluarga baru 😌
Keputusan untk menikah Itu memang harus di pertimbangkan matang",Ada kesiapan lahir bathin Jngn Takut ketuaan Dan gak laku.. Hidup Itu Harus dinikmati Dan di syukuri
Hal hal berikut dapat mempengaruhi pernikahan di zaman modern : 1. Perkembangan iptek 2. Ego manusia zaman modern 3. Hukum di suatu tempat Pembahasan : 1. Perkembangan iptek saat ini menjadi tanda bahwa sekarang tidak perlu menikah untuk memperoleh kesenangan. Dengan perkembangan iptek, seseorang bisa merasakan "kesenangan" yang dulunya hanya bisa atau boleh dilakukan oleh orang yang sudah menikah. 2. Ego manusia zaman modern semakin gak terkendali, sampai sampai bisa mengabaikan hak dan kewajiban. Contoh, karena ego, seorang ayah atau ibu bisa mengabaikan anaknya. 3. Hukum di negara negara tertentu tidak selamanya menjamin kesejahteraan bagi orang orang yang terlibat dalam pernikahan, sebagai contoh, seorang ayah yang tidak menafkahi istri dan anak tidak diberi peringatan hukum apapun, akhirnya terjadilah pernikahan yang tidak sehat.
Mungkin ini bakal oversharing. Aku sedikit curhat di sini, ya, Pak Guru. Ayahku ga menjalani peran & tanggung jawab sebagai seorang ayah maupun suami di rumah. Tapi Ibuku kekeuh mempertahankan hubungan pernikahan, demi aku, anak terakhirnya. Alasannya karena aku anak cewe & belum menikah. Ibuku takut kalo bercerai duluan nanti Ayahku gamau jadi wali pas aku menikah. Padahal aku & kakakku mendukung mereka bercerai, kasihan soalnya Ibukku berperan sebagai ibu maupun ayah seorang diri, dimana ayah masih sehat walafiat & waras. 😔
@@afrynamjamahesa9604 akan lebih menyenangkan kalau faktanya begitu ya haha. sayangnya, enggak, ibuku sering kok curhat ke kami soal sifat ayah kami yang ga bertanggung jawab. memang terlalu legowo aja ibuku. 😔
@@afrynamjamahesa9604 Kagaklah. Fenomena bapak benalu kayak gini aslinya banyak, cuma malu2in diri sendiri buat buat diceritain. Mirisnya yang populer cuma bapak kdrt, padahal bapak benalu dalam beberapa aspek jauh lebih berbahaya.
Ikut berbagi Cerita, IbuKu kebalikan sama Ibunya Embak... Saya sudah pernah punya Ayah tiri 2 kali dan alasan Ibu pisah sama Mereka karena nggak bisa bantu cari Nafkah...
@@hafshohhanun4121abis itu orang2 Yang ngomong "kapan punya anak? Gamau tambah lagi anaknya? Masih muda loh Masih pantes punya anak lagi" padahal anak itu maaaaahaaal banget
Berani menikah berarti berani berjuang..menjadi calon orang tua harus berani peras keringat..apalagi sekarang cari kerja susah..biaya hidup makin mahal...pernikahan butuh komitmen bersama agar tetap langgeng
Benar sih, kebahagiaan itu kadang tidak ada korelasinya dengan kebahagiaan. Tapi menikah dengan org yg tepat, di waktu yang tepat dengan kondisi finansial yang tepat akan meningkatkan kesempatan untuk bahagia berkali-kali lipat.
problem yang secara personal pernah kualami pernah seneng sama 10 orang , 5 cari duit di michat, 2 ternyata gw cuma pacar sampingan , yang 3 ga direstui ortunya. pacaran modern rasanya seperti game ranked dunia nyata , naikin lv (derajat, kerjaan), naikin gold (harta), beli equip (modal tinggal), dapet tim bagus (support ortu, mertua) .
Pernah liat artikel yang bilang kalau...jika menyukai orang yang sama selama lebih dari 3 bulan itu berarti cinta, tapi kalau kurang dari itu berarti cuma nafsu... Seumur hidup jujur gw cuma pernah cinta sama 1 orang wkwk...tapi sampe sekarang juga belum kesampaian😅
70% indikasi gold digger dan kabur 1 hari setelah menikah, sisanya sulit di ortu. Begitulah kenyataan hidup di Indo pada kalangan menengah dan kebawah.
Alhamdulilah belum menikah smp skrg. Happy, gak perlu pikirkanan anak, istri, dan segala kebutuhan mrk. Gak merasa sepi jg, jaman now bnyk cara mengatasi kesepian.
pernikahan itu merubah status dan tanggung jawab.. bahagia itu keputusan yg kita buat.. mau sendiri maupun dlm pernikahan bisa merasakan kebahagiaan maupun sebaliknya
Manusia modern sering terjebak dalam standar tinggi, seperti good looking, mapan, atau pintar. Standar ini malah membuat banyak orang merasa tidak pernah cukup, selalu membandingkan diri dengan orang lain, dan akhirnya merasa tidak puas atau gagal mencapai kebahagiaan. Perbedaan besar terlihat antara generasi sekarang dan generasi orang tua dulu. Orang tua zaman dulu lebih bersedia menunda keinginan pribadi demi kesejahteraan keluarga dan anak-anak mereka. Mereka terbiasa menabung dan berpikir panjang ke depan, mengutamakan kebutuhan daripada keinginan. Sebaliknya, banyak orang sekarang cenderung mencari kepuasan instan dan menghabiskan pendapatan untuk kesenangan jangka pendek, yang seringkali tidak memberi dampak positif jangka panjang. Keinginan untuk bahagia sebenarnya dirusak oleh standar dan pola pikir yang mereka tetapkan sendiri. Bahagia mungkin lebih sederhana dari yang dibayangkan, tapi sulit diraih kalau terus terjebak pada tuntutan yang semakin tidak realistis.
Menikah ngga hanya sekadar "silaturahmi kelamin" semata, Pak Guru. Itu adalah pilihan dengan tanggungjawab yg begitu besar. Bukan hanya bertanggungjawab kepada Istri, tapi juga kepada anak, mertua, bahkan diri sendiri. Makanya penting untuk "bertanya" ke diri sendiri dulu secara mendalam. Jangan cuman tergiur yg indah-indah doang menurut dongeng religi, juga harus pikirin resikonya... Yg memilih hidup membujang seumur hidup atas kesadaran sendiri juga bukanlah kesalahan juga...
Iya makanya ganjaran yg dijanjikan agama sangat besar, contohnya menyempurnakan setengah dari agama, atau amal terbaik seorang laki-laki adalah kerja kerasnya untuk menafkahi keluarganya, karena memang tanggung jawabnya besar, sulit, dan butuh kesabaran dan pengorbanan tinggi untuk menikah dan memiliki anak. Itulah kenapa menikah itu bukan cuma urusan sex, tapi ada tanggung jawab besar dibaliknya
@@faririzki1422 kalo aku sendiri ngga percaya ganjaran apapun yg ditawar dongeng-dongeng religi. Mendingan buka mata, lihat, dan pikirkan lagi untuk merasakannya atau tidak
@@ScarLion97 its okey untuk nggak percaya, tapi aku cuma ngasih perbandingan, high risk high reward, if you don't believe the reward, don't take the risk
Harga nikah terlalu mahal kalo ngikutin budaya dan omongan tetangga... Uang 50jt lebih baik dipakai untuk upgrade pc, beli ds5 baru, beli game, beli action figure baru, beli tiket pesawat buat jalan2, dll yang bisa membuat kita jauh lebih senang menikmati kebebasan
Ya seenggaknya kalo upgrade pc dalam hal untuk efisiensi kerja, keknya produktif sih Ah jangan salah, nikah juga bisa dianggep tambah produktif karena.. tambahan tenaga kali? Dari satu tenaga manusia jadi dua tenaga manusia... ntahlah hehe
Menurut saya adalah pilihan. Sebaiknya menikah itu didasari tujuan dan niat dengan syarat mampir secara mental maupun ekonomi untuk menghasilkan generasi yang bermutu...
Tapi paradoks juga ketika di barat sana yang ilmu pengetahuan nya bisa di bilang maju malah tidak mau melanjutkan keturunan nya sedangkan di negara Indonesia yang ilmu pengetahuan kurang malah pengn membuat keturunan yang akan mengakibatkan orang pintar semakin sedikit dan orang bodoh akan semakin banyak.😢
Karena disana mayoritas orang kedepankan pemikiran logis dan kritis.. Kalau disini punya pemikiran gitu siap2 didemo.. Pikiran orang sini rata-rata tumpul dan cenderung "liat besok aja lah"
Biasa aja brow ga lucu lucu amat,banyak orang ,,beda juga cara berpikir orang, gasemua seperti yg anda mau, sama juga blm tentu komen anda semua setuju,, jadiyahh saling menghargai antar sesama,,, ambilyg baik tinggalkan yg ga baik simpel kan....
@@aisyahkhasanah9492 Bro mohon maaf, ini channel untuk yang otaknya bisa berpikir. Guru gembul jelasin pernikahan dari segi sains. Dari awal mula makhluk sel satu, sampai makhluk ribuan sel. Dan isi komennya apa? Curhat masalah rumah tangga orang tuanya. Yang sama sekali gak nyambung dengan isi videonya. Makanya gua bilang kocak. Karena sejarah sains dibales dengan curhatan rumah tangga. Makanya otaknya mikir.
"Kebaikan tidak sama dengan kejahatan, tolak lah kejahatan itu dengan car yang lebih baik ,sehingga yang memusuhimu akn menjadi teman setia . "(QS. Fussilat : 34)
Saya di umur 32 masih single di saat teman2 ada yang menikah sudah punya anak dll, karena bagi saya menikah itu sekali seumur hidup saya banyak trauma pak guru dalam hal pernikahan yang nggak bisa saya sebutkan dan juga masalah faktor ekonomi saya belum terlalu mapan kalau untuk makan hari esok bersama kedua orang tua Alhamdulillah Puji Tuhan masih cukup tapi untuk berkeluarga berat apalagi pak guru tahu sendiri harga2 gimana, dan juga apalagi cewek2 zaman sekarang memandang laki2 dari hartanya. Mohon maaf nih kalau ada yang suka beranggapan bahwa nikah bawa rejeki maaf nih menurut nggak relevan semua tergantung dari sang istri kalau dia menerima apa rejeki yang di bawa sang suami itu akan menjadi rejeki tapi kalau dikit2 istrinya ngeluh nggak akan pernah cukup kalau kata eyang putri (Alm) saya bilang ke ibu saya dalam berumah tangga nggak boleh panas akan membuat rejeki jauh, jadi mungkin sampai saat ini saya single karena melihat menikah itu hal yang berat karena kalau kita salah milih bubar sudah karena dalam agama saya apa yang sudah di satukan Tuhan tidak boleh di pisahkan dan juga saya masih berat dengan orang tua yang sudah pensiun karena kalau saya menikah dengan gaji yang belum banyak pasti akan berat membaginya apalagi misalnya mendapatkan istri yang tidak mengerti
Saya umur 31 masih belum kepikiran. Saya ada 5 temen di umur yg sama juga masih belum nikah. Ada dua temen saya udah punya anak tapi kerja pada ga jelas akhirnya ngandelin keuangan si istri 😅
Beratnya tmn2 nasrani emang di sisi hukum nikah ini. Tp numpang nanya apa emang gak dosa ya klo hidup serumah smp punya anak spt budaya2 Eropa Amerika itu.
Saya muslim bagi saya menikah adalah keputusan hati pribadi tidak tergantung atau membandingkan orang lain waktu menikah usiaku 31 thn istriku 21 thn masalahku sama pekerjaan belum mapan tapi saya punya target kpn hrs menikah
Ketika orang nomor satu di Indonesia yang harusnya memberikan sandang pangan papan yang terjangkau untuk para pasangan dan anak²nya malah memikirkan keluarganya sendiri, maka para jomblo harus sadar diri bahwa tidak ada gunanya berharap sesuatu yang tidak pasti seperti keluarga kecil bahagia, ingat! Hanya karena kawanmu hidup makmur setelah menikah tidak menjamin kamu akan makmur juga jika latah ikut²an menikah 😂 #Merdeka! 🖐️😁
@@Yant441 Ini fakta tak terbantahkan, bahkan penguasa yang tugasnya memikirkan kepentingan masyarakat aja cari aman sendiri², ngenes jadi warga Indonesia 👎
terima kasih gurgem atas pencerahannya, jujur org2 yg takut nikah pada zaman ini karena adanya tuntutan/tekanan berlebih dari lingkungan sekitar. dibanding zaman dulu, informasi yang menyebar luas dan diserap begitu gampangnya justru membuat paradoks
Terutama bagi perempuan, perkawinan adalah penjara yg dilegalkan karena sarat eksploitasi. Fakta; Para penggugat cerai di PA manapun kebanyakan perempuan dan pelaku KDRT 90 persen lebih adalah lelaki atau suaminya sendiri. Simply way, "Perceraian adalah anugrah bagi perempuan, bukan musibah."😂
Karena pernikahan yang diniatkan oleh nafsu biologis, bukan niat tanggung jawab, saya pun yang berencana menikah harus pikir jauh-jauh dan mempersiapkan dari segi ekonomi dan mental agar nantinya meminimalisir konflik dan menyusahkan anak istri juga nantinya, kasihan kalo sampe kelaparan atau tidak bahagia
Sekarang ribet banget yah guru, banyak orang yang mudah tersinggung hingga seseorang yang ingin memaparkan argumentasinya-pun mengawali argumentasi dengan permintaan maaf. xD
Aku setuju sekali dengan statment penutup, bahwa menikah masih relevan dan bisa jadi sumber kebahagiaan.. Namun aku sendiri masih memilih belum menikah. Sekarang masih bahagia tapi ga tau kedepannya jika menikah. Semoga makin bahagia, karena menikah memang masih jadi sumber kebahagiaan bagi beberapa orang orang
Saya udah memprojeksikan diri saya untuk kalau di masadepan saya tidak menikah pun tidak apa apa/tidak wajib menikah,pikiran ini sudah ada beberapa bulan lalu dan saya pikir ini pikiran saya sendiri, ternyata memang ada teorinya,ini masuk akal dengan masalah overpopulasi dan kehidupan modern masa depan.
Sebenarnya ini cuma pikiran saya di budaya dunia modern besok,tapi gak ada yang tau,kedepannya bisa aja saya menikah,tapi menjawab masa depan panti jompo makin canggih atau bayar apa tidak,yang terpenting sekarang mah kerja bro.
Kalau menurut ku mungkin fenomena saat ini yang terjadi di masyarakat akibat pola konsumerisme yang cukup tinggi termasuk juga informasi dan era informasi yang cukup pesat dan tingkat ekspektasi terlalu tinggi
Dominan dari kita telah salah kaprah dalam melaksanakan Pernikahan... Boro-boro pernikahan, menjalani kehidupan sendiri-sendiri saja kita sudah tidak stabil, apalagi zaman sekarang, era serba tak menentu, disruptive, unpredictable... Pada akhirnya, saya pribadi yang masih belum menikah sekarang menyimpulkan... Pernikahan yang betul arahnya zaman sekarang sudah langka... Keajaiban yang diridhai oleh sang maha kuasa... Sekarang banyak yang menikah dengan embel-embel ibadah, agama ataupun alasan mulia lainnya, tapi itu hanyalah "Facade"... Yang sebenarnya ada alasan tersembunyi... Melihat situasi sekitar saya, banyak janda, perselingkuhan, pelakor, Dll, saya hanya bisa pasrah kepada yang maha kuasa, karena saya pribadi lemah dan tidak punya filter maupun daya apapun dalam menemukan belahan hati saya... Silahkan mau bilang kalau saya ini payah, tidak mau ikhtiar, ga mau usaha... Biarin... Yang saya yakini, pada akhirnya apapun itu merupakan kehendak yang maha kuasa. Sekarang saya lebih fokus struggling untuk mensyukuri kehidupan sehari-sehari saja, karena struggling untuk menemukan dia... Jujur di zaman sekarang saya ndak tahu haru bagaimana 😎👍
Nasehat utk yg mau memulai hidup baru Jangan lagi pakai BENAR DAN SALAH dalam rumah tangga ,karena salah dan benar yg muncul dlm piriranmu adalah ciptaan pikiran masing2 sehingga begitu tdk cocok anda mengatakan salah ,sangat mudah sekali menyalhkam orang ,dan tdk ada yg sadar bahwa itu semua hasil ILUSI pikiran anda sendiri. Dan karena otak itu tdk terbatas maka PERSEPSI yg dihasilkan juga tdk terbatas. Makanya manusia saling berdebat tiada henti dipermainkan oleh pikiran yg tidak terbatas ini . Makanya kenapa pula rumah tangga selalu ada keributan ya hanya karena perbedaan cara pandang ini saja ,simpel banget tapi tdk ada yg sadar . Jadi mulailah belajar supaya perjalanan rumah tangga anda kelak akan berjalan damai dan baik2 saja . Cegahlah selalu hal yg buruk dan salah karena itu cara supaya pikiran dan batin kita berkembang positif . Jangan turuti apa yg buruk yg keluar dr pikiran terus menerus sehingga anda mudah melakukan dan akirnya yg negatif akan semakin jarang muncul ,begitulah proses belajarnya
Turut sharing yoo. Menurut pandangan saya; Menikah ataupun Tidak Menikah adalah "Pilihan Hidup." Tinggal bagaimana kita bertanggung jawab baik secara pikiran, perbuatan dan mental terhadap Pilihan Hidup kita tersebut. 😊
Kata seorang ustad lebih baik tidak menikah daripada salah menikah (kurang tepat kata2nya jadi saya ralat di bawah) menikah dengan orang yang salah lebih parah dari pada tidak menikah2.
Salah satu yang bikin males nikah adalah orang tua yang mau ngikutin standard orang-orang. "Kalau nikah harus ada uang segini, seserahan harus begini," Calonnya aja belum ada, udah mikirin begituan.
Bismillahirrahmanirrahim, semoga kita yang masih terjerat masalah ekonomi bisa segera keluar dan kita jadi orang kaya semua sehingga kita bisa menikah tanpa beban pikiran...
Saya lebih setuju kepada berkurangnya menikah pada usia dini karena mereka menganggap mending nikah drpd zina padahal mereka belum matang secara finansial dan mental maupun pengetahuan, Mereka hanya berpikir yang penting sudah halal padahal pernikahan adalah suatu hal yang sakral bukan main-main semata.
rill cuy, kelas gw semuanya muslim, trus gw di tanya ama perempuan di kelas aing "kau tidak pacaran?" aing bilang "tidak" trus dia balas "hmm... bohong yah, masa kau tidak pacaran" dari sini kita sudah tau kalau pacaran itu sudah semacam hal yang harus gak kebayang beberapa tahun kedepan percakapan anak muda gini pas sma "loh lu masih perawan?" "iya" "hah bohong lu yah, masa udah sma masih perawan" 🤦
Itu tandanya Indonesia makin maju Pak, masyarakat makin pintar. Pintar untuk berpikir jangan menikah dulu sebelum mapan. Beda orang jaman dulu ada rejekinya pokoknya nikah, orang sekarang ada rumah mobil plus tabungan pendidikan anak sampai kuliah baru menikah. Contoh pemahaman sy dalam agama menikah itu tidak ribet, misal kita menganut paham itu belum tentu dengan pasangan kita. Kakek sy yg anaknya 9, dulu mungkin gak akan mikir biaya pendidikan anak2nya sampai ke jenjang perkuliahan. Dan satu yg saya yakin kalo socmed sudah exist sejak jaman kakek saya mungkin anaknya gak sampai sembilan, mungkin cuma dua. Atau mungkin saya gak pernah ada karena mungkin kakek saya tidak menikah di waktu itu karena pengaruh socmed yg masif seperti sekarang. Dan menurut saya mempersulit pernikahan itu bentuk ketidakbersyukuran hidup terhadap Tuhan dan nenek moyangnya yg telah memberikannya kehidupan yg indah ini, terlepas dari kesulitannya juga.
Tidak ada korelasinya antara kepandaian dengan pernikahan. Jika bapak/ibu anggap angka pernikahan dikit karena masyarakatnya sudah berhati-hati dalam berpikir, maka bagaimana jika angka pernikahan turun karena disebabkan naiknya trend sex di luar nikah? Sehinnga masyarakat berpikir ngapain nikah, seperti yang terjadi di bagian Barat
@@yudhahartono4965 Justru itu Pak, masyarakat sekarang kebanyakan mikir especially generasi baru ya, kebanyakan mikir sedikit aksi. Kan sebuah masalah gak bisa dipecahkan hanya dengan mikir. Kadang saking pinternya sampai kejauhan mikirnya padahal belum tentu apa yg ditakutkan bakalan terjadi.
MENURUT PENGAMATAN SAYA PAK GURU, MENIKAH ITU SEPERTI MAIN JUDI, KALO KITA DAPAT PASANGAN YG PAS DGN KITA, MSKA KITA AKAN BAHAGIA, SEBALIKNYA KALO DAPAT PASANGAN YG TIDAK SESUAI MAKA MENDERITA LAH KITA. SEMENTARA SAYA SENDIRI TIDAK SUKA YG NAMANYA BENTUK PERJUDIAN, SAYA MAU YG PASTI2 AJA... AKHIRNYA SAYA BELUM MENIKAH SAMPAI SEKARANG, 😂😂😂😂😂
Waww ,cara kerja alam semesta /Allah begitu kompleks dari awal yg sangat "primitif berkembang /berevolusi menjadi sangat modern/berkesadaran tinggi sampai kembali pada titik pemikiran minimalis karena beban dibumi yg begitu berat (perang ,penyakit ,hidup tidak ingin memiliki keturunan karena urusan rumah tangga yg rumit , persaingan yg mengancam jiwa) sehingga pada akhirnya dititik terendah itulah siklus /mandala/cakram kehidupan ,karena Dialah yg awal dan yg akhir.
@@NmixxSullyoon74 ya Luh usahaiin lah biar engga cerai: 1. Cari istri yang Solehah 2. Cari istri yang ga matre 3. Perlakukan anak dan istri Luh dengan kasih sayang bukanya kekerasan 4. Nafkahi istri dan anak Luh 5. Didik anak Luh agar jadi anak yang baik dan berbakti pada orang tua
angka pernikahan turun. tingkat kelahiran rendah. banyak feminis dan LGBT. jadi yakin kata kata kang guru di video lainnya.. kayaknya ideologi2 dan tren tren ini merupakan "skenario alam" yg muncul berkaitan dengan overpopulasi manusia..
Disini anehnya, ada yang nyadar gak kalau masalah seperti angka kelahiran rendah harusnya muncul di negara maju bukan negara berkembang seperti Indonesia
Banyak orang tapi gak berkualitas gmn bisa jadi emas. 😅 Emas banyak tapi rakyatnya berjiwa koruptor. Orang indo ini banyak yang muna, mereka mengutuk koruptor tapi dirinya sendiri suka korupsi dan mewajarkan korupsi kecil. Emang udah jiwa tapi ngamuk karena gak kebagian aja😅 bukan beneran benci korupsi
@@nandreans6444 buang sampah aja atau hal2 kecil butuh latihan dri kecil. Apalgi urusan duit. Semua suka duit. Latihannya lebih extra. Soal muna betul sih. Kliatan religious secara ritual. Prakteknya nanti dulu ah, krn gamenguntungkan.
@@nandreans6444 Nah betul...Duit "serangan fajar pemilu" saja di telip, tapi saya juga pesimis kalau orang indo ngatur emas dan timah, apakah mereka akan korupsi balik?? Mungkin saja, karena yang bermasalah itu mentalitasnya juga.
Alasan perempuan takut di nikahi: kebebasan berkurang Takut tidak sejahtera Dan di tuntut mengurus anak (Terakhir standar tinggi jadi penghambat laki laki yg sesungguhnya)
Sy tambahin y... kebanyakan perempuan sekarang, terlalu banyak MENUNTUT sesuai standar hidup y, lebih banyak flexing di medsosnya, emansipasi wanita yang salah kaprah, takut punya anak,males ngurus dan jadi jelek body y,coba tanya perempuan sekitar, berapa perempuan yang masih mau menyusui anak kandung y, apalagi Sampek 2 tahun...rata2,males,alasan sibuk kerja, takut payudara kendor, padahal menyusui adalah bonding,terbaik ibu dan anak,itu KESALAHAN FATAL perempuan jaman sekarang!!!merasa bisa beli susu formula!!!
@@AnggreinirevaAzzahra anda seorang perempuan tapi komen anda menurut saya sadis sekali pandangannya terhadap sesama perempuan. Selama 29 tahun saya hidup dan mengenal beberapa ibu pekerja yang tidak bisa menyusui anaknya full asi bukan karena mengentengkan susu formula. Ada banyak faktor yang membuat mereka tidak bisa memberikan full asi, yang paling utama adalah karena sibuk bekerja membantu para suami agar bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga, karena kondisi ekonomi yang sulit ditambah kurangnya dukungan keluarga belum lagi kalau ada campur tangan keluarga besar yang cuma bisa komen tanpa memberi dukungan membuat asi para ibu tidak bisa keluar. Jadi tolong dilihat dari beberapa perspektif, karena menurut saya komen anda bisa menyakiti hati para ibu perjuangannya juga tidak mudah. Hal ini menjadi pertimbangan para perempuan modern akan kesiapan personalnya masing-masing, saya salah satunya yang mempertimbangkan soal pernikahan. Apabila saya merasa belum siap mengatasi beban rumah tangga dan menjadi calon ibu yang baik lebih baik saya melajang. Toh selama 29 tahun saya hidup di dunia belum pernah bertemu dengan sosok pria yang bisa dilihat tanggungjawabnya 😅, semua pria yang saya temui tidak memiliki semangat juang untuk masa depan yang lebih baik kalau hanya menambah beban kehidupan lalu untuk apa saya memaksakan diri menikah hanya menambah kesulitan pribadi 😂.
@@DamaiSejahteraSentosa maaf mbk🙏sy juga seorang ibuk,usia sy 43,dan anak sy lima,anak pertama dan kedua, dari suami yg dulu,sy menikah dg suami yg usianya 5 tahun lebih muda,punya anak lagi di usia 31, bahkan anak sy yg ke 5 sy lahirkan di usia 41menjelang 42, ketika melahirkan mereka,sy merawat dan menjaga mereka tanpa campur tangan ibu kandung maupun ibu mertua,sy juga hidup ngekos, ambil cuti 3 bulan,sy merawat mereka karena ibu kandung sy meninggal,anak yg pertama,ikut mantan di usianya yg ke 3 tahun,anak sy ke 2,3,4 dan 5,sy rawat sendiri,sy juga kerja di pabrik, tahun 2014,(maaf)sy masih pumping ASI,sy pompa asi di tempat kerja dan sy simpan di tempat khusus,lalu dikirim ke rumah mertua(waktu mengandung anak ke 4) itupun kalo Sabtu Minggu, suami ambil anak saya dan sy rawat dikosn(begitu juga saat libur)ketika sy melahirkan anak yg ke 4(keadaan sungsang,tp Alhamdulillah sy lahirkan dg normal)anak ke 3 sy menolak dititipkan ke nenek y, akhirnya sy merawat ke 3 nya dikosn... tahun 2016, pabrik sy tutup, jadilah sy ibu rumah tangga penuh,anak yg ke 5, bahkan sy lahirkan di kamar mandi, karena gk ke buru ke bidan,di usia menjelang 42...sy melahirkan mereka semua normal(meskipun ada yang sungsang,tp sy terus berdoa dan minta sama Allah, supaya sy di MAMPUKAN)toh akhirnya bisa,ketika covid, suami kena PHK,jadi sekarang kami kerja serabutan, jual makanan ringan di sekolah,sy pun sekarang memulai bisnis kecil-kecilan sambil merawat mereka,
Dijabarkan Lebar lebar guru gembul bgitu Tidak akan nemu benang merahnya antara pikiran Liberal konsep menikah dgn konsep filosofis bgitu. Jawaban sakralnya menikah hanya bisa djbw dgn ilmu agama, gak ada itu terpenjara dlm pernikahan.
Hanya nemu kesimpulan ahir dari guru gembul "Pernikahan masih sangat relevan" iya sampai kapanpun relevan, tambahkan juga ksimpulan begini "relevan selama manusia dekat dengan norma agama, maka pernikahan tetap akan relevan"
Di negara-negara Barat walaupun tidak menikah anak dijamin oleh negara si ayah biologis dipaksa kasih nafkah, di Indonesia walaupun ayah biologis tapi karena sudah bercerai banyak yang sudah tidak kasih nafkah lagi, kalaupun ngasih itupun hanya uang jajan itupun jarang, saya sering lihat hal seperti ini di kampung saya,, Apakah bisa dituntut ke pengadilan?
Menikah itu sekarang bukan hanya bermodalkan cinta saja, akantetapi harus siap secara mental dan ekonomi. Pada saat dulu orang orang cepat menikah untuk menghindari zina, akantetapi sekarang orang orang bertanya tanya apakah mental saya dan pasangan sudah siap untuk menikah?, bagaimana pendapatan kami setelah menikah?, bagaimanakah kehidupan kami setelah menikah?, apa saja yang harus dilakukan ketika sudah menikah?, dll. Ketika jawaban dari pertanyaan tersebut buruk atau ragu ragu maka orang orang akan menunda untuk menikah
Sayangnya masih byk bgt anak2 muda jaman sekarang yang punya mental orang dulu . " Yang penting nikah dulu , soal rezeki udah dijamin " . Mindset kyk gini yang bakal bikin keluarga mereka sengsara nanti , ya walaupun ada beberapa kejadian dimana si pasangan suami istri tsb tetep kuat dan tetep bersyukur akan keadaan mereka , tapi hal kek ini langka bgt
banyak anak2 muda zaman sekarang pas mau nikah mikirin gimana nanti setelah nikah?belum siap mental?takut nyusahin istri?takut belum siap punya keluarga??tapi malah pacaran, dan berani berhubungan diluar nikah.
Pak Gugem, terimakasih banyak untuk sudut pandangnya yang keren untuk memandang masalah ini. Saya izin menambahkan sedikit sudut pandang yang mungkin terkesan ideologis tapi dia punya sisi sains. Salah satu sebab orang tidak mau menikah adalah dia ragu kalau kehidupan ini akan berlanjut setelah kematian, dan mereka ragu akan absolutnya sebuah perintah dari Tuhan. Dan Tuhan telah terbukti eksistensiNya dan peranNya secara sains. Semoga memancing diskusi
Aslinya murah bang, 10 juta aja udah cukup buat acara slametan, cuman biasanya orang tua si cewe pengennya yang rame dan mewah, dan itu gak cukup 50 juta😂
Pernikahan kami sudah 6 tahun...dikaruniai seorang putra usia 4 tahun dan didiagnosis menderita spektrum autism...ini menjadi ujian yg berat bagi pernikahan kami...
@@ancientbattery lah autisme kan yg nentuin Tuhan sendiri, Dia lah yang punya hak untuk memberi keistimewaan. Dan selain itu adalah faktor kesehatan, genetik. Msh mending anak autis yg punya kecerdasan diatas rata2 jd child prodigy 🤦♂️🤡
@@andridefiansayangnya yang kamu bilang kalau autisme bisa jadi prodigy itu peluangnya mungkin 1 dari 100. Sampai hari ini sy belum pernah ketemu di lingkungan sy ada anak autis yang jadi prodigy. Sy rasa itu hanya ada di artikel2 sosmed saja cuman buat feel good. 99% anak autis justru akan membebani orang tua dan kakak adiknya ( yang tidak autis) sampai tua,.😢 Bukan sy tidak sensitif, tp juga jangan sembarangan membesarkan hati orang lain… tanpa kasih tahu fakta lapangannya kayak apa.
sebuah fakta yg bgs diungkap Guru Gembul ttg pernikahan itu relevan disetiap jaman : 1. Keuntungan menikah banyak didpt ketika syarat EGO dan GENGSI ditekan dan dikendalikan dgn baik.. CINTA adlh EGO dan tdk berani menghadapi hidup adlh GENGSI.. 2. Menikah adlh cara terbaik menghasilkan keturunan yg lbh baik.. status org tua dan anak menjadi lbh jelas dan minimal anak mendptkan ksh sayang yg lbh konkrit dlm hdpnya.. 3. Menikah membuat manusia lbh bijaksana dan bermoral.. manusia akan trs bljr dr kesalahan dan dgn nalurinya manusia akan menjadi manusia yg lbh maju dan berkembang, itu naluri normalnya.. Banyak sekali keuntungan menikah, ga perlu banyak2 ksh syarat kediri sndri atau pasangan yg jelas mau banyak atau sdkit yg pntg bs cocok saling memahami, menghargai dan menyayangi.. kembali lg klo nikah hanya nurutin EGO dan GENGSI cm 2 pilihannya.. 1. ga nikah2 atau 2. banyaknya drama buruk dipernikahan.. 😃
Komenku ini bakal pesimistic bgt , aku ngga ngeliat hal itu bakal terjadi , walaupun aku berharapnya begitu Gen z memutuskan untuk ngga pacaran itu minoritas , aku ngga bisa nemuin datanyana , tapi aku yakin bgt bahwa faktanya itu gini . terlepas mereka zina atau ngga ketika pacaran , yang jelas adalah pacaran itu bedanya cuma satu langkah dg perzinaan . Dan parahnya lagi generasi setelah gen z pasti bakal 100% menormalisasi pacaran , dan masalah waktu aja sampe masyarakat kita ngga ngeliat dimana tabunya sex sebelum nikah . Sayangnya , degradasi moral itu hal yang mutlak
@@wahyusuprianto6344 betul , tapi disini poinku itu bahwa seiring generasi , moralnya bakal selalu merosot . Dan bakal sampe ke poin bahwa sex sebelum nikah itu ngga ada tabu nya
@@rieskyalief7309 Itu bukan degradasi moral. Degradasi mora itu seperti korupsi dan selingkuh misalnya. Dosa-dosa ke orang lain intinya. Kalau yang sifatnya dosa pribadi itu bukan degradasi moral.
Bahkan di Sulawesi mana gitu kalo GK salah itu ,nikah aja dananya 100juta-1m, 😂😂😂 gaji orang indo aja 2-5 juta perbulan untung yg punya kerja ,banyak juga yg ngangur
mungkin banyak yang belum menikah bahkan sampe tidak menikah bukan karena mencari ke bahagiaan tapi menghindari kesakitan karena memiliki pengalaman buruk sebagai anakdalam keluarga, kegagalan pernikahan orang terdekat, ketidak mampuan ekonomi sampe idealisme yang katanya rocky gerung "indah secara fiksi, menakutkan sebagai fakta"
*cari kerja susah *Org kerja penghasilan nya kecil/krg kalo rmh tangga *Org udh rumah tangga tp penghasilan nya kecil, bubar Ada hikmah nya lah biar gak over populasi
@@sherlyxyuna2779persoalan nya lagi sekarang yg pada kawin yg gak berkualitas, pendidikan kurang, dll. Sedangkan yang sudah open mind melakukan Child free
Sekelas nabi pun pernah bercerai baraya. Ada pelajaran yang berharga dari kisah ini. Semoga kita semua bukan termasuk orang-orang yang berbuat zalim dan ter zalimi.
@@TheofaOfficialistri nabi muhammad pernah di ancam cerai kl tidak nurut dan bikin susah nabi, untung istrinya sadar diri kl tidak pasti susah di cerai ama nabi muhammad.
Menurut saya secara tidak langsung di Indonesia perzinahan itu sudah legal (dalam tanda kutip). Kenapa begitu?? Pada nyatanya di Indonesia jika terjadi kehamilan "kecelakaan" anak yang dilahirkan akan tetap mendapatkan akta kelahiran meskipun bapak biologisnya tidak bertanggung jawab. Di dalam formulir pendaftaran akta kelahiran disitu ada pilihan dimana siapa yang bertanggung jawab atas bayi yang lahir ini
Dulu aku menikah karena ingin menghindari kemaksiatan. Walaupun pasanganku bukan yang terbaik dari segi fisik maupun psikis, kadang kadang bersitegang karena perbedaan pendapat, dan tidak dipungkiri aku terkadang melirik cewek lain, namun pemikiran jauh ke depan (keberlangsungan kesejahteraan anak dan kehidupan akhirat) membuatku tetap menikmati pernikahan dan selalu berjuang memperbaiki kualitas keluarga kami. Semoga kami selalu langgeng sampai di akhirat.
Dulu awal2 nontol guru gembul seru aja jd banyak pengetahuannya.. tp belakangan ini kayanya materi yg dibawain data2 dan fakta2nya sedikit meragukan.. kaya pinter2 keblinger gtu
Menikah.. Yg dipikir cwe: kapan dia nikahin aku ya? Yg dipikir cwo: gmn perasaan keluarganya ke gw ya? Ntar kita tinggal dmn ya? Ntar biaya nikah brp ya? Ntar dia bisa bahagia sama gw ga ya? Gw bisa jadi pemimpin yg baik ga ya? Gw belum bayar pajak motor, gw asfdhdkkdjjdwhbbdkkoownbbdbbdhhbsbjakkbsbbshhwjnakakkkansbdhhdgdvbsbaksmnshhdbdbdjdjjjekakhwhbabbebejjajajanwheuehebbbsjakkakakkakaisjjdndnxnskjdjjeiiwjenbebeb wjwnwkwkwkwkkwkwkkw
Pak guru saya mau lamaran kekasih yg telah saya kenal 2 tahun di bulan ini. Tepat di hari ulang tahun dia yg ke 26. Semoga di lancarkan terimakasih pak guru Chanel anda banyak membantu saya.
Konseling pra nikah sama kedua orang tua. Dikasih restu ga? Konseling pra nikah sama psikolog. Red flag ga? Punya penyakit a,b,c terima ga? Punya penghasilan perbulan sekian, terima ga? Tinggal di mertua apa rumah sendiri? Anak langsung dibikin atau ikut KB? Konseling pra nikah sama petugas KUA. Minta buku panduan pernikahan. Dibaca. Siap ga? Status masih istri/ suami ga? Istri pertama ngasih surat persetujuan poligami ga? Konseling itu tidak menjamin damai. Tapi dengan konseling. Saat ada pertengkaran dan masalah di tengah jalan. Masih ada tahap sebelum cerai. Meliputi komunikasi, persuasi, musyawarah, negosisasi dan mediasi. Dan seperti yang lain. Bila semua metode gagal, cerai itu paling benar, daripada saling membunuh.
Di kampungku juga merosot. Disebabkan pendidikan wanita semakin tinggi. Bahkan S1 adl hal umum di kampung. Membuat berat pihak laki untuk seimbangkan. Efeknya pernikahan agak sendat
ini siapa sih yg buat sistem2 kyk gini. aku malah berpikiran gimana kalau seandainya membuat dunia sendiri meski secara fisik masih satu dimensi. namun untuk pikiran, fantasi, dan sbg kita berbeda dimensi atau bisa dengan istilah dunianya sendiri. whyy bruhh
Boro² didoain,, kalo miskin nikah terus bapaknya mati dalam keadaan melarat yg ada sama anaknya malah dinyanyiin "yee tu Han tu - bapakku mati jadi hantu" RUGI DONG!!! 😭😭😭😭😭😭😭
Sek bebas adalah malapetaka bagi kemanusiaan. Karena bila perkawinan hapus, manusia tak ubahnya seperti binatang. Tak ada cinta dan kasih sayang antar manusia. Lihat kehidupan psk. Semoga ummat Islam tak ikut arus kerusakan tsb. Dan berjaya di akhir zaman ini.
Sekalian. Aja Orang miskin dilarang berkembang biak Orang miskin dilarang mati Orang miskin dilarang dapet bantuan Orang miskin dilarang dapet infrastruktur layak Orang miskin dilarang dapat hiburan Orang miskin dilarang dikubur Orang miskin dilarang ngapa ngapain Orang miskin tidak layak dibantu Orang miskin tidak boleh berpendidikan Orang miskin layak untuk diperjualbelikan Requestan MUSUH MASYARAKAT yg udh/blm kesampean 😂😂😂
Setidaknya kita yg gak nikah gak akan prnh merasakan beban pikiran "gimana ya nanti nasib anak² ku, kalo saya tiba² mati pas mereka masih kecil". Kami bisa mati dengan enjoy
Klo dr hasil survei. Perempuan di negara2 barat termasuk jepang sama korsel itu mayoritas masih pengen nikah tp gk bs nemu cowok yg cocok. Yg udah gk mau nikah itu cowo, ada survei di jepang cuma 36% cowo single usia 25-45th di jepang yg masih mau nikah sedangkan cewe angkanya 87% Klo ditanya knpa cowo gk mau nikah? Alesannya akses ke seks melalui pornografi/pun lonte gampang serta feminism yg bikin beban jd cowo semakin tambah susah
rangkuman: - tren cerai di indo semakin naik (thn 2023), tren nikah di indo semakin turun (thn 2023). sedangkan tren cerai di dunia semakin turun - berbicara kualitas semakin buruk. spt: pernikahan langgeng bukanlah sesuatu buruk krn kdrt, selingkuh tidak cerai krn gengsi, dll - neg barat mempertanyakan sakralnya pernikahan. 1. aslinya kan si wanita butuh jaminan perlindungan ktk hamil dan si anak butuh nafkah. tp peran itu bs digantikan oleh peran hukum yg kuat 2. manusia sudah bs memisahkan seks dan reproduksi. seks unt senang2 dan reproduksi berperan tanggung jawab 3. pernikahan menghalangi kebahagiaan dan membuat penderitaan seumur hidup. misal dpt pasangan jelek krn kecelakaan, perjodoan, dll. pernikahan yg didasarkan pd pandangab sempit krn cibta belaka, rentan kpd kekecewaan
Prcerayan BSA krna ekonomi , BSA krna prubahan sikap ,BSA krna ada orang ke 3 BSA, krna ego TDK Sling pngrtian ada kbohongn juga dn ktdk jujuran ada yg pelit jg terhadap istri ada yg krna napsu blaka, ada jg perselingkuhan dll. Naudzubillahimindzalik. Smga Kel kmi d jauhkn dri yg TDK dbnar kn oleh agama Alloh dn smga ada d jln ridhonya Alloh aamiinn yrbb..
Semoga bisa menikah 2-3 Tahun lagi. Aamiin. Saya pengen punya anak untuk melanjutkan generasi. Saya juga sudah planning2 supaya anak saya tidak menjadi sandwich generation ke depannya. Semoga baraya2 penonton lain juga sukses semua.
Santai aja. Yg penting cari jodoh yg tepat
Amiiiiin, yg pasti ekonomi palinh penting dan pasangan yg benar2 bisa cocok dengan lu bang
Nyari jodohnya MiChat aja..😅
Aamiin...
Teman w juga jadi ini sekarang (generasi sandwich). Tapi Alhamdulillah bisa aman sentosa keluarganya.
Kalau anak anda lahir normal. Tidak anak berkebutuhan khusus. Kalau anak anda panjang umur. Tidak terkena gagal organ dan meninggal muda. Memiliki anak niatnya cuma satu. Sebagai anugrah titipan Allah. Sebagai titipan. Dikasih Alhamdulillah. Ga dikasih jangan marah. Dikasih kurang dikit atau kurang banyak. Diterima. Dikasih anak yang sempurna fisik mental spiritual. Alhamdulillah. Coba kadang main ke klinik tumbuh kembang. Berkembang biak tidak secara serta merta berkembang baik.
Saya waktu umur 8 tahun harus menyaksikan orang tua bercerai. Lalu waktu kuliah di luar kota, diajak ikut hidup sama keluarga saudara, mereka pun juga cerai saat saya di sana. Selisih berapa bulan kemudian, anak tertua mereka yg mereka jodohkan juga cerai meskipun masih muda dan udah punya dua anak kecil.
Tiga kali menyaksikan perceraian keluarga terdekat, sempet berpikiri apa saya memang yg membawa kutukan. Sampai pada akhirnya memutuskan untuk lebih baik hidup sendiri. Maka dari itu, setiap ada teman yg menikah, saya selalu untuk titip pesan untuk sebisa mungkin untuk tidak bercerai setelah memiliki anak. Karena lukanya akan dibawa sampai mati oleh anak tersebut.
Bukannya saya mau terlihat playing victim, hanya berbagi cerita saja, Mungkin bisa dijadikan pertimbangan untuk pasangan2 di luar sana yg hendak bercerai, dan pasangan2 yang hendak menikah. Semoga kalian diberikan yg terbaik karena anak2 kalian nanti harus menghadapi tantangan dunia yg belum pernah kita hadapi sebelumnya. Jangan dibebani trauma2 nggak penting dari keluarga, biarkan mereka berkembang dan bahagia selagi mereka bisa.
semangat, I hope you find the right one.
Perceraian itu bukan kiamat, kadang malah jadi penyelamat. Saya malah iri dengan anak yang orangtuanya bisa bercerai ketimbang tumbuh melihat salah satunya tersakiti.
Aaaa
Thats true
@@wahyusuprianto6344
Betuul.
Lebih baik cere drpd sakit ati.
Sepupuku menderita sampe meninggal krna selalu di selingkuhi.
Meninggal hamil 9 bulan.
Budhe ku sering mimpi di datengin sambil gendong Baby.
Dan dia terlihat sangat chantiik.
Untuk sekarang menjomblo dulu karena masih belum puas menikmati hobby
Karena saat kecil sering di tahan² oleh orang tua apa yang di sukai
Jadi walau udah kelewat umur
Pengen ngerasain apa yang waktu kecil belum kesampaian 😂
Beli bakugan, kartu Yugi, balapan tamiya, berpetualang dan berkemah ke hutan dan gunung
Pokoknya pengen ngerasain yang dulu gak kesampaian 😂
Edit :
Belum lagi pengen punya HP, PS5, dan PC high end 🤤
Dan mustahil kalo gaji masih UMR kek gua
Karena nanti pasti di bagi² buat anak istri
Masa kecil saya bahagia, tapi masih kurang, akhirnya main main terus sampai sekarang wkwkkkk
Ini namanya masa kecil kurang bahagia mas yg pada kenyataannya masa kecilnya belum merasakan itu
Sama kek tmn2 sy. Al-Weebs fellas 🙈
Kata org bijak,,Hidup adalah pilihan,nah setelah dewasa,smua yg mnentukan pribadi masing2 wlwpun kadang gak kita temuin apa yg kita harap,tapi biarlah khidupan mengalir apa adax spanjang masih dlm batas2 norma khidupan
apa krna terlalu bahagia. sehingga mau rasa waktu kembali 😏
1. Pernikahan itu pilihan.
2. Ketidaksiapan menikah karena faktor Ekonomi yang memprihatinkan.
3. Ketidaksiapan mental.
4. Enggan memikul tanggung jawab dalam pernikahan
5. Trauma masa lalu
6. Standar ketinggian, lupa bercermin.
7. Kenyataan dalam sebagian potret kehidupan, bahwa Melajang lebih bahagia daripada menikah.
😂😂😂😂
😁👍
@@r672 terus kalau untuk yang milih melajang, urusan syahwat dikemanain dong? 😁
@@MuhammadDikkyFerdiansyah cari di mechat jawaban nya 👍
@@r672 duuuh, ternyata segampang itu ya anak jaman sekarang 😁 tinggal mi chat, oke, masalahnya juga banyak cewe yang jual jasa gituan doang, karena lapangan kerja sekarang juga nggak banyak
@@MuhammadDikkyFerdiansyah itu urusan masing masing lah, ngapain ngurusin syahwat orang. yang udah nikah aja banyak banget yang gak bisa jaga syahwat
Penyebab utama adalah masalah lemahnya ekonomi.
Dan pernikahan bisa sangat mahal jika mengikuti budaya atau adat-istiadat, walau tidak semua begitu. 🥸
Benar, pernikahan dimata masyarakat indonesia itu dipandangnya sebagai status bukan pilihan, pdhal setelah pernikahan itu gk cman menikmati romansa dgn pasangan saja
yg lebih mahal setelah pernikahan punya anak... pusing2 dah itu, mikir biaya sekolah, biaya makan dll
Penyebabnya rumput tetangga lebih hijau..😅
Yah orang indo mah gak terlalu mikir itu. Yang penting nikah dulu punya anak banyak. Perkara melarat tinggal bilang rejeki sudah diatur sama yang Di atas😅😅
Bangladesh udah overpopolasi malah lebis besar penduduk dari Indonesia eh malah migrasi kesini
Artinya SDM masyarakat indo mulai bagus ...
Alasan belum nikah krn Masih Belum cukup uang... bukan hanya untuk acara.. yg lebih besar justru tanggungan setelahnya...
Pikirannya gini, Kalo gw aja masih hidup susah,, masa gw tega bgt ngajak anak orang buat hidup susah,, buat pusing2an mikirin makan besok kebutuhan dll...
oke lah gw masih bisa cari makan sendiri, tapi buat gw sendiri,, kalo buat 2 orang / 3 orang + anak, sepertinya sulit dan hanya akan membuat mereka menderita,,, jadi mending NANTI dulu aja..(bukan gak samasekali ya)
Nah statment diatas itu pasti bakal di PAIDO / di bantah sama orang dg kata2
"NIKAH AJA, REJEKI PASTI NGALIR KALO UDAH NIKAH"
HEYYY..!!! SATT..!!
Iya emang bener ada yg rejekinya Dar Der Dor setelah nikah... tapi apakah kalian yg ngomong gitu Gak melihat sisi sebelahnya... Setelah nikah, makin sulit, ditambah punya anak,, makin sulit,, Akhirnya apa? NGUTANGGGG... PINJOL, RENTENIR... BANK PLECIT / BANK KELILING... yang justru membuat mereka Jatuh lebih dalam ke lubang kemiskinan...
Itu masih mending, kalo suaminya lebih Sintin9 tambah main juddi,, temprament melakukan kekerasan pd istri anak...(ahh salah pilih cowok tuh perempuan, sangat disayangkan)
Dan banyak yg karena ekonomi, akhirnya berceraai
Nah Fenomena Gitu gak dilihat sama orang2 yg bilang
"NIKAH AJA, PASTI REJEKINYA NANTI ADA AJA"
Jadi memang harus dipersiapkan dan Diperhitungkan semuanya... Gak cuman UANG,,, tapi juga MENTAL yg benar2 siap
Kalo mereka semua udah punya pikiran gini artinya SDM sudah maju... tinggal EKONOMI nya yg harus di cari
TAPI JELEKNYA.....
kalo semua orang indo berpikir gini.. Indo bakal kayak Jepang yg penduduknya berkurang krn gak pada nikah,, (orang2 jepang kurang lebih punya pikiran juga sama spt yg saya bilang) serba mahal.
nah sementara di indo yg Ekonominya LEMAH itu BANYAK... jadi Jelek nya nanti kalo orang punya pikiran sama kaya gini,, Di indo bakal Banyak yg gak nikah,, soalnya yg ekonominya lemah banyak...
Yahh Gak tega memang sih Ngajak anak orang buat hidup susah dan menderita...
jadi yahh....
MUNGKIN NANTI...
jangan beranak banyak, satu ato dua aja, sesuai kemampuan menghidupi.
Kalau Jepang sih masih ke kontrol kak, kalau Indo beda cerita lagi
Di Jepang kalau gak nikah ya diem. Mereka lebih fokus belajar Kak, tapi kalau di Indo beuhhh.. Liarr
Untuk populasi yg udah hampir 300jt ini gw rasa menurunnya pernikahan adalah angka yg baik, jadi keterserapan tenaga kerja untuk kedepannya bakalan bisa terserap optimal karena populasi terkontrol
Alhamdulillah ada yg sepemikiran, gw benci bgt sama doktrin "MODAL IMAN"
Kaum ekonomi lemah menikah tanpa terlalu takut akan masa depan. Orang super kaya menikah karena butuh ahli waris. Yang susah adalah orang-orang di kelas ekonomi menengah dengan pendidikan tinggi, terlalu banyak pertimbangan ini-itu untuk menikah, terlalu banyak prioritas lain selain menikah dan ketika sudah waktunya menikah eh duitnya gak ada 😂
Sad ya golongan tengah selalu yang banyak pikiran dan dirugikan jadi kaya ayam geprek wkwk
@@banuraspati5864 kaum ekonomi lemah punya harapan pertolongan dari pemerintah. Orang super kaya berani karena sudah mandiri. Yang susah ya orang di kelas menengah ini, di masyarakat dimintai sumbangan ini-itu karena dianggap orang kaya karena punya uang, rumah dan mobil (meskipun sebenarnya pas-pasan), kelas menengah juga harus bekerja dan berkarir dengan harapan bisa naik kelas, terlebih tidak ada yang bisa menolong kelas menengah ini, justru pemerintah meminta pajak penghasilan dari kelas menengah😂
Bahagia adalah dimana kita sudah bisa bermanfaat bagi keluarga dan orang lain .. disitulah kebahagian bagi saya..
setuju, menurut saya pernikahan masih relevan, cuma masalahnya penurunan angka pernikahan ini faktor terbesarnya adalah biaya hidup yang semakin tinggi, berbanding terbalik dgn semakin susahnya kita mendapatkan pekerjaan yg layak
Mau nikah sih, tapi generasi sandwich kek saya, keuangannya mepet-mepet karena untuk bantu orang tua dan adik...
Mau nikah tapi gak buru-buru juga, meski udh masuk usia kepala tiga, daripada salah pilih pasangan dan berakhir cerai, mending single dulu sembari menambah ilmu agama, karir, parenting, how to be a good dad, belajar finansial, menabung dll.
Kalo pun gak nikah yaa gpp juga, daripada anak orang menderita lahir batin, kasian...
Yang mepet-mepet juga bukan cuma masalah *keuangan* tapi masalah *mental* juga ya gess ya
Jaman skrng banyak anak lahir tanpa ada pernikahan...
Kentut
Usaha n do'a is the answer for this?..
Mantapkan mental yg terpenting dan membuka obrolan ke calon ttg konsep kedepan dlm tujuan nikah, klo poin ini udh dapat ya tgl nikah
yg hadeuh adalah masih aja ada yg terobsesi membelokkan prinsip org lain yg milih untuk tidak menikah dengan cara menyajikan testimoni testimoni positif versi dia dan versi org org yg dia lihat, niat bgt ngasih rekomendasi wkwkwk. dan org org itu banyak saya temui di kolom komentar video ini.
intinya kalo kamu mau nikah, ya sok nikah dan pahami tanggung jawab dan konsekuensi rill nan kompleks dari pernikahan itu sendiri.
dan kalo kamu ga mau nikah pun, pahami konsekuensi dari pilihanmu juga, seperti ditegur dan ditanya sana sini. dan kalo mau lebih peduli lagi,harus ngejelasin ini itu sembari berharap prinsip kalian dipahami.
Waduhhh bgs bgt ini njir...
kesadaran sih yang paling penting
consciousness/kesadaran untuk memilih secara mandiri dan sadar untuk konsekuensi yang diambil
pada dasarnya mau married/kawin/punya anak itu ya terserah tapi jangan terpaksa maupun gara2 nafsu (perilaku tanpa kesadaran)
Akhirnya saya menyadari satu hal, bahwa Indonesia yg masih layak untuk kehidupan pernikahan adalah Indonesia di generasi kakek-nenek sampai ayah-ibu saya (era 70-90an). Karena pada saat itu semua kebutuhan hidup masih bisa terpenuhi, mulai dari makanan, pekerjaan, bahkan rumah. Tanpa harus menyicil atau kredit.
Namun semenjak generasi saya sampai saat ini (era milenial dan generasi Z) , Indonesia benar-benar sudah tidak menunjang untuk kehidupan pernikahan.
Sebagian besar pasangan yg menikah di era milenial bisa dipastikan belum mampu memiliki rumah, bahkan terancam menjadi "gelandangan". Karena sistem telah memaksa kita untuk menyicil atau mengontrak.
Mereka emang tujuannya mau nurunin jumlah populasi manusia
Menikah itu seperti pindah alam yg awalnya dunia tentang diri sendiri jadi masuk ke dunia yg mewajibkan melibatkan org lain, selama org itu belum selesai dgn dirinya sendiri maka dia akan takut untuk menikah.
Menarik
Makanya Gw belum nikah karena gw gay... daripada menyakiti dan membohongi perempuan mending gw sendiri aja kerja yg bener minimal ga buat dosa dan merugikan org
@@ClauDEO_FernandoKeren banget mas! Saya beneran respect sama gay yg seperti masnya tidak memaksakan menikah hanya untuk status dan menyenangkan (secara palsu) keluarga. Yang paling penting masnya ga nyusahin atau menyakiti orang lain dan masnya juga tidak membuat wanita sbg korban status pernikahan. bahagia selalu ya mas! Gbu!:>
Dosa org miskin dilarang hukumnya untuk menikah kalo di zaman sekarang ya ges ya
Miskin telan aja sendiri gk usah ajak istri dan anak
pahit tp ini fakta
Se7
Lebih ke makruh sih
Kalo sampe level haram perlu ditinjau lagi
@@pesilat2786 maksudnya dalam bermasyarakat bro bukan hukum dalam agama, pikir aja deh kalo nih aku miskin gak bisa membahagiakan keluarga yg ada jadi sumber masalah anak ku usahkan sukses bersaing sama anak lain aja gak bisa, keluarga pun GK harmonis yg ada ribut doank.
Posisi blm mapan, pas ditawari cewe sampe mikirnya lebar kemana². Pangkalnya cuman 1, blm punya harta cukup utk menjamin kehidupan layak utk keluarga baru 😌
Keputusan untk menikah Itu memang harus di pertimbangkan matang",Ada kesiapan lahir bathin Jngn Takut ketuaan Dan gak laku.. Hidup Itu Harus dinikmati Dan di syukuri
SOCRATES :
Aku menyarankan kamu untuk menikah. Kalau kamu mendapatkan istri yang baik, kamu akan bahagia, kalau tidak, kamu akan jadi seorang filosof.
Ya benar❤
Nyindir diri sendiri di Socrates wkwk
Socrates pengangguran
@@neferur bagus .... daripada jadi sampah masyarakat.
Seperti bang Rocky gerung😅😅
Hal hal berikut dapat mempengaruhi pernikahan di zaman modern :
1. Perkembangan iptek
2. Ego manusia zaman modern
3. Hukum di suatu tempat
Pembahasan :
1. Perkembangan iptek saat ini menjadi tanda bahwa sekarang tidak perlu menikah untuk memperoleh kesenangan. Dengan perkembangan iptek, seseorang bisa merasakan "kesenangan" yang dulunya hanya bisa atau boleh dilakukan oleh orang yang sudah menikah.
2. Ego manusia zaman modern semakin gak terkendali, sampai sampai bisa mengabaikan hak dan kewajiban. Contoh, karena ego, seorang ayah atau ibu bisa mengabaikan anaknya.
3. Hukum di negara negara tertentu tidak selamanya menjamin kesejahteraan bagi orang orang yang terlibat dalam pernikahan, sebagai contoh, seorang ayah yang tidak menafkahi istri dan anak tidak diberi peringatan hukum apapun, akhirnya terjadilah pernikahan yang tidak sehat.
Di usia yg hampir 30 tahun, akhir nya saya mulai menabung. Setelah 2 adik saya tamat dan bekerja.
Mungkin ini bakal oversharing. Aku sedikit curhat di sini, ya, Pak Guru.
Ayahku ga menjalani peran & tanggung jawab sebagai seorang ayah maupun suami di rumah. Tapi Ibuku kekeuh mempertahankan hubungan pernikahan, demi aku, anak terakhirnya. Alasannya karena aku anak cewe & belum menikah. Ibuku takut kalo bercerai duluan nanti Ayahku gamau jadi wali pas aku menikah. Padahal aku & kakakku mendukung mereka bercerai, kasihan soalnya Ibukku berperan sebagai ibu maupun ayah seorang diri, dimana ayah masih sehat walafiat & waras. 😔
Mungkin kah Ibumu aslinya bucin parah? Dan menciptakan alasan itu hanya untuk menutupi ke bucin nya... Maap ini hanya asumi ku yg bisa salah
@@afrynamjamahesa9604 akan lebih menyenangkan kalau faktanya begitu ya haha. sayangnya, enggak, ibuku sering kok curhat ke kami soal sifat ayah kami yang ga bertanggung jawab. memang terlalu legowo aja ibuku. 😔
@@afrynamjamahesa9604 Kagaklah. Fenomena bapak benalu kayak gini aslinya banyak, cuma malu2in diri sendiri buat buat diceritain. Mirisnya yang populer cuma bapak kdrt, padahal bapak benalu dalam beberapa aspek jauh lebih berbahaya.
@@wahyusuprianto6344se7
Ikut berbagi Cerita, IbuKu kebalikan sama Ibunya Embak...
Saya sudah pernah punya Ayah tiri 2 kali dan alasan Ibu pisah sama Mereka karena nggak bisa bantu cari Nafkah...
Haram hukumnya Orang miskin menikah.
Apalagi yang miskin iman+ harta.
Widih menohok banget. Semoga mereka sadar, semoga orang-orang yang terus-terusan nanya "kapan nikah" kena karma instan
@@hafshohhanun4121 aamiin
saya mempercayai ini dan saya sadar saya masih lemah dalam ekonomi
@@hafshohhanun4121abis itu orang2 Yang ngomong "kapan punya anak? Gamau tambah lagi anaknya? Masih muda loh Masih pantes punya anak lagi" padahal anak itu maaaaahaaal banget
Anda sangat keliru,Iman dan harta tak akan didapatkan klw tidak ada ilmu
Smkin menyadari ...bhw pernikahan bukan satu2nya kebahagiaan ...
Bahagia bukan seperti kata orang lain ... bahagia adalah kenyamanan diri.
Berani menikah berarti berani berjuang..menjadi calon orang tua harus berani peras keringat..apalagi sekarang cari kerja susah..biaya hidup makin mahal...pernikahan butuh komitmen bersama agar tetap langgeng
Memang bukan satu-satunya, tapi kalau bisa punya 2 kebahagian atau lebih, ngapain nolak.
@@renaldyhaen bahagia itu sendiri tak ber - standart..
Yaudah semoga abadi hidup tanpa menikah
Benar sih, kebahagiaan itu kadang tidak ada korelasinya dengan kebahagiaan. Tapi menikah dengan org yg tepat, di waktu yang tepat dengan kondisi finansial yang tepat akan meningkatkan kesempatan untuk bahagia berkali-kali lipat.
problem yang secara personal pernah kualami pernah seneng sama 10 orang , 5 cari duit di michat, 2 ternyata gw cuma pacar sampingan , yang 3 ga direstui ortunya. pacaran modern rasanya seperti game ranked dunia nyata , naikin lv (derajat, kerjaan), naikin gold (harta), beli equip (modal tinggal), dapet tim bagus (support ortu, mertua) .
Pernah liat artikel yang bilang kalau...jika menyukai orang yang sama selama lebih dari 3 bulan itu berarti cinta, tapi kalau kurang dari itu berarti cuma nafsu...
Seumur hidup jujur gw cuma pernah cinta sama 1 orang wkwk...tapi sampe sekarang juga belum kesampaian😅
Anjay, push rank
Wahh,, abis duit berapa itu Bang sampe effort ke 10 Orang!??😃😅
Let's go mabar bang 😂
70% indikasi gold digger dan kabur 1 hari setelah menikah, sisanya sulit di ortu.
Begitulah kenyataan hidup di Indo pada kalangan menengah dan kebawah.
Alhamdulilah belum menikah smp skrg. Happy, gak perlu pikirkanan anak, istri, dan segala kebutuhan mrk. Gak merasa sepi jg, jaman now bnyk cara mengatasi kesepian.
pertahankan broo, emang paling bener bgini
Yoi, tinggal buka aplikasi si ijo, HIV deh LOL
Lalu bagaimana cara anda memenuhi kebutuhan biologis (sex, rasa ingin disayangi, dibutuhkan, dll)?
Beneran nanya krn kepo ini hehe.
Colay@@kampunglalala2284
@@kampunglalala2284mungkin dia banyak puasa.
orang dulu nikah karena punya warisan ortunya ,ada sawah ada tanah jadi gk seberapa mikir ekonomi
Banyak orang sebelum menikah berangan angan saya akan lebih bahagia setelah menikah tapi faktanya berbeda
Lu gapake mercy si bro, atau minim family edukasi
pernikahan itu merubah status dan tanggung jawab.. bahagia itu keputusan yg kita buat.. mau sendiri maupun dlm pernikahan bisa merasakan kebahagiaan maupun sebaliknya
fakta bahwa perceraian lalu tdk nikah lg, tidak ada bro, lu nipu pake data lah, minimal data pdf,
Manusia modern sering terjebak dalam standar tinggi, seperti good looking, mapan, atau pintar. Standar ini malah membuat banyak orang merasa tidak pernah cukup, selalu membandingkan diri dengan orang lain, dan akhirnya merasa tidak puas atau gagal mencapai kebahagiaan.
Perbedaan besar terlihat antara generasi sekarang dan generasi orang tua dulu. Orang tua zaman dulu lebih bersedia menunda keinginan pribadi demi kesejahteraan keluarga dan anak-anak mereka. Mereka terbiasa menabung dan berpikir panjang ke depan, mengutamakan kebutuhan daripada keinginan. Sebaliknya, banyak orang sekarang cenderung mencari kepuasan instan dan menghabiskan pendapatan untuk kesenangan jangka pendek, yang seringkali tidak memberi dampak positif jangka panjang.
Keinginan untuk bahagia sebenarnya dirusak oleh standar dan pola pikir yang mereka tetapkan sendiri. Bahagia mungkin lebih sederhana dari yang dibayangkan, tapi sulit diraih kalau terus terjebak pada tuntutan yang semakin tidak realistis.
Menikah ngga hanya sekadar "silaturahmi kelamin" semata, Pak Guru. Itu adalah pilihan dengan tanggungjawab yg begitu besar. Bukan hanya bertanggungjawab kepada Istri, tapi juga kepada anak, mertua, bahkan diri sendiri.
Makanya penting untuk "bertanya" ke diri sendiri dulu secara mendalam. Jangan cuman tergiur yg indah-indah doang menurut dongeng religi, juga harus pikirin resikonya...
Yg memilih hidup membujang seumur hidup atas kesadaran sendiri juga bukanlah kesalahan juga...
Iya makanya ganjaran yg dijanjikan agama sangat besar, contohnya menyempurnakan setengah dari agama, atau amal terbaik seorang laki-laki adalah kerja kerasnya untuk menafkahi keluarganya, karena memang tanggung jawabnya besar, sulit, dan butuh kesabaran dan pengorbanan tinggi untuk menikah dan memiliki anak. Itulah kenapa menikah itu bukan cuma urusan sex, tapi ada tanggung jawab besar dibaliknya
@@faririzki1422 kalo aku sendiri ngga percaya ganjaran apapun yg ditawar dongeng-dongeng religi.
Mendingan buka mata, lihat, dan pikirkan lagi untuk merasakannya atau tidak
Jaman skrng banyak kumpul kebo drpd nikah...😅
@@katherun4999 bener banget. Itu pilihan mereka, bukan pilihan saya🤣
@@ScarLion97 its okey untuk nggak percaya, tapi aku cuma ngasih perbandingan, high risk high reward, if you don't believe the reward, don't take the risk
Harga nikah terlalu mahal kalo ngikutin budaya dan omongan tetangga... Uang 50jt lebih baik dipakai untuk upgrade pc, beli ds5 baru, beli game, beli action figure baru, beli tiket pesawat buat jalan2, dll yang bisa membuat kita jauh lebih senang menikmati kebebasan
Sama² unfaedah deh kayanya
Yg pertama puasin orang lain yang kedua puasin diri sendiri
Bagaiman dengan beli bitcoin dan ethreum, mantep tuh kalo belinya lebih awal alias saat murah
@@corntall2goal988 lebih baik reksadana saham sih
Ya seenggaknya kalo upgrade pc dalam hal untuk efisiensi kerja, keknya produktif sih
Ah jangan salah, nikah juga bisa dianggep tambah produktif karena.. tambahan tenaga kali? Dari satu tenaga manusia jadi dua tenaga manusia... ntahlah hehe
Menurut saya adalah pilihan. Sebaiknya menikah itu didasari tujuan dan niat dengan syarat mampir secara mental maupun ekonomi untuk menghasilkan generasi yang bermutu...
Tapi paradoks juga ketika di barat sana yang ilmu pengetahuan nya bisa di bilang maju malah tidak mau melanjutkan keturunan nya sedangkan di negara Indonesia yang ilmu pengetahuan kurang malah pengn membuat keturunan yang akan mengakibatkan orang pintar semakin sedikit dan orang bodoh akan semakin banyak.😢
Karena disana mayoritas orang kedepankan pemikiran logis dan kritis.. Kalau disini punya pemikiran gitu siap2 didemo.. Pikiran orang sini rata-rata tumpul dan cenderung "liat besok aja lah"
Sebenernya keliatan banget dari kolom komentar. Kalo yang komen di sini, sama sekali gak nonton video guru gembul secara penuh. Ini lucu sih... 🤣🤣
Biasa aja brow ga lucu lucu amat,banyak orang ,,beda juga cara berpikir orang, gasemua seperti yg anda mau, sama juga blm tentu komen anda semua setuju,, jadiyahh saling menghargai antar sesama,,, ambilyg baik tinggalkan yg ga baik simpel kan....
@@aisyahkhasanah9492 Bro mohon maaf, ini channel untuk yang otaknya bisa berpikir. Guru gembul jelasin pernikahan dari segi sains. Dari awal mula makhluk sel satu, sampai makhluk ribuan sel.
Dan isi komennya apa? Curhat masalah rumah tangga orang tuanya. Yang sama sekali gak nyambung dengan isi videonya. Makanya gua bilang kocak.
Karena sejarah sains dibales dengan curhatan rumah tangga. Makanya otaknya mikir.
Yoi liat judul trus asal nimbrung 😂😂
Seharusnya kita bahagia jika ada perceraian., karena perceraian adalah solusi yg terbaik bagi pasangan yg sudah tidak coxok satu sama lain.
"Kebaikan tidak sama dengan kejahatan,
tolak lah kejahatan itu dengan car yang
lebih baik ,sehingga yang memusuhimu
akn menjadi teman setia . "(QS. Fussilat : 34)
Mashaallah stay halal brother
@@muhammadiqbaltawakkal iya 😁👍
Saya di umur 32 masih single di saat teman2 ada yang menikah sudah punya anak dll, karena bagi saya menikah itu sekali seumur hidup saya banyak trauma pak guru dalam hal pernikahan yang nggak bisa saya sebutkan dan juga masalah faktor ekonomi saya belum terlalu mapan kalau untuk makan hari esok bersama kedua orang tua Alhamdulillah Puji Tuhan masih cukup tapi untuk berkeluarga berat apalagi pak guru tahu sendiri harga2 gimana, dan juga apalagi cewek2 zaman sekarang memandang laki2 dari hartanya. Mohon maaf nih kalau ada yang suka beranggapan bahwa nikah bawa rejeki maaf nih menurut nggak relevan semua tergantung dari sang istri kalau dia menerima apa rejeki yang di bawa sang suami itu akan menjadi rejeki tapi kalau dikit2 istrinya ngeluh nggak akan pernah cukup kalau kata eyang putri (Alm) saya bilang ke ibu saya dalam berumah tangga nggak boleh panas akan membuat rejeki jauh, jadi mungkin sampai saat ini saya single karena melihat menikah itu hal yang berat karena kalau kita salah milih bubar sudah karena dalam agama saya apa yang sudah di satukan Tuhan tidak boleh di pisahkan dan juga saya masih berat dengan orang tua yang sudah pensiun karena kalau saya menikah dengan gaji yang belum banyak pasti akan berat membaginya apalagi misalnya mendapatkan istri yang tidak mengerti
Semangat bang
Saya umur 31 masih belum kepikiran. Saya ada 5 temen di umur yg sama juga masih belum nikah. Ada dua temen saya udah punya anak tapi kerja pada ga jelas akhirnya ngandelin keuangan si istri 😅
Beratnya tmn2 nasrani emang di sisi hukum nikah ini.
Tp numpang nanya apa emang gak dosa ya klo hidup serumah smp punya anak spt budaya2 Eropa Amerika itu.
@@Eka_Surya dosa sih, kan dalam sepuluh perintah di sebutkan jangan berzinah
Saya muslim bagi saya menikah adalah keputusan hati pribadi tidak tergantung atau membandingkan orang lain waktu menikah usiaku 31 thn istriku 21 thn masalahku sama pekerjaan belum mapan tapi saya punya target kpn hrs menikah
Ketika orang nomor satu di Indonesia yang harusnya memberikan sandang pangan papan yang terjangkau untuk para pasangan dan anak²nya malah memikirkan keluarganya sendiri, maka para jomblo harus sadar diri bahwa tidak ada gunanya berharap sesuatu yang tidak pasti seperti keluarga kecil bahagia, ingat! Hanya karena kawanmu hidup makmur setelah menikah tidak menjamin kamu akan makmur juga jika latah ikut²an menikah 😂
#Merdeka! 🖐️😁
Komenmu ga mutu
Comment yg cerdas 👍
@@Yant441
Ini fakta tak terbantahkan, bahkan penguasa yang tugasnya memikirkan kepentingan masyarakat aja cari aman sendiri², ngenes jadi warga Indonesia 👎
@@Sam_Soel i know very long time kida
terima kasih gurgem atas pencerahannya, jujur org2 yg takut nikah pada zaman ini karena adanya tuntutan/tekanan berlebih dari lingkungan sekitar. dibanding zaman dulu, informasi yang menyebar luas dan diserap begitu gampangnya justru membuat paradoks
Mungkin salah satu alasan kenapa pasangan gampang cerai adalah krn nikah berdasar nilai diluar diri mereka. Bukan masing² individu
Alesannya adalah "SOSMED"
bener, kadang keluarga mempelai terlalu ikut campur masalah keluarga
Kan menikah tuk menjanda
@@aldanfirdausssetuju bgt bang
Nilai. Setuju.
Terutama bagi perempuan, perkawinan adalah penjara yg dilegalkan karena sarat eksploitasi. Fakta; Para penggugat cerai di PA manapun kebanyakan perempuan dan pelaku KDRT 90 persen lebih adalah lelaki atau suaminya sendiri. Simply way, "Perceraian adalah anugrah bagi perempuan, bukan musibah."😂
Karena pernikahan yang diniatkan oleh nafsu biologis, bukan niat tanggung jawab, saya pun yang berencana menikah harus pikir jauh-jauh dan mempersiapkan dari segi ekonomi dan mental agar nantinya meminimalisir konflik dan menyusahkan anak istri juga nantinya, kasihan kalo sampe kelaparan atau tidak bahagia
pernikahan tdk selalu mjd penjara selama calon suami & calon istri membuat keputusan scr sadar dan paham akan tanggung jawab dlm pernikahan
Sekarang ribet banget yah guru, banyak orang yang mudah tersinggung hingga seseorang yang ingin memaparkan argumentasinya-pun mengawali argumentasi dengan permintaan maaf. xD
Y emang aneh 🤣 ngasih disklaimer diawal tdk bermaksud menyinggung tapi ujung"nya nyenggol jg 😅
Bisa jadi pertanda sudah banyak yang lebih berpikir kritis, mawas diri tidak memaksakan menikah dengan kondisi ekonomi pas2an
Pak guru request bahas tabut perjanjian
Peti sakral yang ada dalam bible dan al-quran
Aku setuju sekali dengan statment penutup, bahwa menikah masih relevan dan bisa jadi sumber kebahagiaan.. Namun aku sendiri masih memilih belum menikah. Sekarang masih bahagia tapi ga tau kedepannya jika menikah. Semoga makin bahagia, karena menikah memang masih jadi sumber kebahagiaan bagi beberapa orang orang
Saya udah memprojeksikan diri saya untuk kalau di masadepan saya tidak menikah pun tidak apa apa/tidak wajib menikah,pikiran ini sudah ada beberapa bulan lalu dan saya pikir ini pikiran saya sendiri, ternyata memang ada teorinya,ini masuk akal dengan masalah overpopulasi dan kehidupan modern masa depan.
gak usah nikah panti jompo masih kurang penghuninya 😂
Kayaknya gapapa deh saya di panti jompo masa depan,daripada saya jadi orang tua nyebelin yang terus nanyain kapan nikah😂
@@cemblekananta3093 orang mencoba berdamai dengan keadaannya kok malah diledekin ?
Maaf tanya apakah panti jompo gratis atau bayar
Sebenarnya ini cuma pikiran saya di budaya dunia modern besok,tapi gak ada yang tau,kedepannya bisa aja saya menikah,tapi menjawab masa depan panti jompo makin canggih atau bayar apa tidak,yang terpenting sekarang mah kerja bro.
Kalau menurut ku mungkin fenomena saat ini yang terjadi di masyarakat akibat pola konsumerisme yang cukup tinggi termasuk juga informasi dan era informasi yang cukup pesat dan tingkat ekspektasi terlalu tinggi
Saya salahsatu yang belum menikah, dikarenakan masih sadar diri, belum bisa memenuhi diri sendiri apalagi anak orang
Betul,penghasilan pas pasan belum bisa menabung. Gajian habis mulu
saya juga bang
Dominan dari kita telah salah kaprah dalam melaksanakan Pernikahan... Boro-boro pernikahan, menjalani kehidupan sendiri-sendiri saja kita sudah tidak stabil, apalagi zaman sekarang, era serba tak menentu, disruptive, unpredictable...
Pada akhirnya, saya pribadi yang masih belum menikah sekarang menyimpulkan... Pernikahan yang betul arahnya zaman sekarang sudah langka... Keajaiban yang diridhai oleh sang maha kuasa...
Sekarang banyak yang menikah dengan embel-embel ibadah, agama ataupun alasan mulia lainnya, tapi itu hanyalah "Facade"... Yang sebenarnya ada alasan tersembunyi...
Melihat situasi sekitar saya, banyak janda, perselingkuhan, pelakor, Dll, saya hanya bisa pasrah kepada yang maha kuasa, karena saya pribadi lemah dan tidak punya filter maupun daya apapun dalam menemukan belahan hati saya...
Silahkan mau bilang kalau saya ini payah, tidak mau ikhtiar, ga mau usaha... Biarin...
Yang saya yakini, pada akhirnya apapun itu merupakan kehendak yang maha kuasa.
Sekarang saya lebih fokus struggling untuk mensyukuri kehidupan sehari-sehari saja, karena struggling untuk menemukan dia... Jujur di zaman sekarang saya ndak tahu haru bagaimana 😎👍
Video pak guru rawan dipotong oleh orang-orang tidak bertanggung jawab terutama hatters
Melirik ke sekitar
Teman kerja atau Teman satu Desa .
Memang lebih banyak laki laki jomblo di usia matang
Aku sih udah nikah, cuma klo lihat temen yg masih jomblo rata2 karir ny udah tinggi
Nasehat utk yg mau memulai hidup baru
Jangan lagi pakai BENAR DAN SALAH dalam rumah tangga ,karena salah dan benar yg muncul dlm piriranmu adalah ciptaan pikiran masing2 sehingga begitu tdk cocok anda mengatakan salah ,sangat mudah sekali menyalhkam orang ,dan tdk ada yg sadar bahwa itu semua hasil ILUSI pikiran anda sendiri. Dan karena otak itu tdk terbatas maka PERSEPSI yg dihasilkan juga tdk terbatas. Makanya manusia saling berdebat tiada henti dipermainkan oleh pikiran yg tidak terbatas ini . Makanya kenapa pula rumah tangga selalu ada keributan ya hanya karena perbedaan cara pandang ini saja ,simpel banget tapi tdk ada yg sadar . Jadi mulailah belajar supaya perjalanan rumah tangga anda kelak akan berjalan damai dan baik2 saja . Cegahlah selalu hal yg buruk dan salah karena itu cara supaya pikiran dan batin kita berkembang positif . Jangan turuti apa yg buruk yg keluar dr pikiran terus menerus sehingga anda mudah melakukan dan akirnya yg negatif akan semakin jarang muncul ,begitulah proses belajarnya
Turut sharing yoo. Menurut pandangan saya; Menikah ataupun Tidak Menikah adalah "Pilihan Hidup." Tinggal bagaimana kita bertanggung jawab baik secara pikiran, perbuatan dan mental terhadap Pilihan Hidup kita tersebut. 😊
Kata seorang ustad lebih baik tidak menikah daripada salah menikah (kurang tepat kata2nya jadi saya ralat di bawah)
menikah dengan orang yang salah lebih parah dari pada tidak menikah2.
Ustad siapa?? Jangan ngarang2
@@ryzulhagame307 terima kasih sudah mengingatkan, soalnya saya lupa2 ingat kata2nya waktu itu
😂😂KATA USTAD O'ON
Pasti ini kata²nya ustad Petamburan, yang hobinya nongkrong di Monas 🤣🤣🤣
@@ryzulhagame307hukum menikah itu bisa wajib, sunnah, makruh dan haram. Masing2 dengan S n K nya...
Salah satu yang bikin males nikah adalah orang tua yang mau ngikutin standard orang-orang. "Kalau nikah harus ada uang segini, seserahan harus begini," Calonnya aja belum ada, udah mikirin begituan.
Kalopun ada calonnya mending nikah murah aja dikua😂 tapi ya namanya orang kampung gampang gengsi kalo nikah murah
@@Tukangpukul851 Saya juga pengen yang simple-simple aja.
Gw sudah menikah 4 tahun , dan komunikasi adalah jalan satu2 nya supaya pernikahan lancar jaya
Smoga di beri Rezeki yg Banyak dan berkah bro🙏
@@sandiboy6222 amiin bang bro
Bismillahirrahmanirrahim, semoga kita yang masih terjerat masalah ekonomi bisa segera keluar dan kita jadi orang kaya semua sehingga kita bisa menikah tanpa beban pikiran...
Saya lebih setuju kepada berkurangnya menikah pada usia dini karena mereka menganggap mending nikah drpd zina padahal mereka belum matang secara finansial dan mental maupun pengetahuan, Mereka hanya berpikir yang penting sudah halal padahal pernikahan adalah suatu hal yang sakral bukan main-main semata.
rill cuy, kelas gw semuanya muslim, trus gw di tanya ama perempuan di kelas aing "kau tidak pacaran?"
aing bilang "tidak"
trus dia balas "hmm... bohong yah, masa kau tidak pacaran"
dari sini kita sudah tau kalau pacaran itu sudah semacam hal yang harus
gak kebayang beberapa tahun kedepan percakapan anak muda gini pas sma
"loh lu masih perawan?"
"iya"
"hah bohong lu yah, masa udah sma masih perawan"
🤦
Wtf pertanyaan macam apa itu😂
@@kratosyt9225 di Amerika udah jadi percakapan sehari-hari jgn sampe indo kek gitu
Itu tandanya Indonesia makin maju Pak, masyarakat makin pintar. Pintar untuk berpikir jangan menikah dulu sebelum mapan.
Beda orang jaman dulu ada rejekinya pokoknya nikah, orang sekarang ada rumah mobil plus tabungan pendidikan anak sampai kuliah baru menikah.
Contoh pemahaman sy dalam agama menikah itu tidak ribet, misal kita menganut paham itu belum tentu dengan pasangan kita.
Kakek sy yg anaknya 9, dulu mungkin gak akan mikir biaya pendidikan anak2nya sampai ke jenjang perkuliahan.
Dan satu yg saya yakin kalo socmed sudah exist sejak jaman kakek saya mungkin anaknya gak sampai sembilan, mungkin cuma dua. Atau mungkin saya gak pernah ada karena mungkin kakek saya tidak menikah di waktu itu karena pengaruh socmed yg masif seperti sekarang.
Dan menurut saya mempersulit pernikahan itu bentuk ketidakbersyukuran hidup terhadap Tuhan dan nenek moyangnya yg telah memberikannya kehidupan yg indah ini, terlepas dari kesulitannya juga.
Aturan agama tidak merepotkan, tapi adat istiadat, (calon) ipar, (calon) mertua, gosip tetangga, mulut usil sanak saudara bisa bikin ribet.
Tidak ada korelasinya antara kepandaian dengan pernikahan. Jika bapak/ibu anggap angka pernikahan dikit karena masyarakatnya sudah berhati-hati dalam berpikir, maka bagaimana jika angka pernikahan turun karena disebabkan naiknya trend sex di luar nikah? Sehinnga masyarakat berpikir ngapain nikah, seperti yang terjadi di bagian Barat
Spektrum penurunan ini tidak bisa dinilai terlalu mentah, jadi hati²lah dalam berpendapat
@@yudhahartono4965 Justru itu Pak, masyarakat sekarang kebanyakan mikir especially generasi baru ya, kebanyakan mikir sedikit aksi. Kan sebuah masalah gak bisa dipecahkan hanya dengan mikir.
Kadang saking pinternya sampai kejauhan mikirnya padahal belum tentu apa yg ditakutkan bakalan terjadi.
Bukan juga tanda Indonesia telah maju woy. Anda lihat kelas menengah Indo berpotensi menjadi orang miskin baru, itu contoh aja.
MENURUT PENGAMATAN SAYA PAK GURU, MENIKAH ITU SEPERTI MAIN JUDI, KALO KITA DAPAT PASANGAN YG PAS DGN KITA, MSKA KITA AKAN BAHAGIA, SEBALIKNYA KALO DAPAT PASANGAN YG TIDAK SESUAI MAKA MENDERITA LAH KITA. SEMENTARA SAYA SENDIRI TIDAK SUKA YG NAMANYA BENTUK PERJUDIAN, SAYA MAU YG PASTI2 AJA... AKHIRNYA SAYA BELUM MENIKAH SAMPAI SEKARANG, 😂😂😂😂😂
Waww ,cara kerja alam semesta /Allah begitu kompleks dari awal yg sangat "primitif berkembang /berevolusi menjadi sangat modern/berkesadaran tinggi sampai kembali pada titik pemikiran minimalis karena beban dibumi yg begitu berat (perang ,penyakit ,hidup tidak ingin memiliki keturunan karena urusan rumah tangga yg rumit , persaingan yg mengancam jiwa) sehingga pada akhirnya dititik terendah itulah siklus /mandala/cakram kehidupan ,karena Dialah yg awal dan yg akhir.
Kayak karl marx dari primitif jadi komunis
Bukan pesimis ya
Tp yg di ajak nikah gk ada
Dan di zaman ini uang yg lebih utama
Bismillah """ SEMOGA YANG BELUM MENIKAH DIPERTEMUKAN ALLAH DENGAN JODOHNYA MASING² DAN SEGERA MENIKAH" TAHUN INI AMIN❤🤲
Ujung2nya cerai
Aamiin❤❤
Aamiin.
Aaamin
@@NmixxSullyoon74 ya Luh usahaiin lah biar engga cerai:
1. Cari istri yang Solehah
2. Cari istri yang ga matre
3. Perlakukan anak dan istri Luh dengan kasih sayang bukanya kekerasan
4. Nafkahi istri dan anak Luh
5. Didik anak Luh agar jadi anak yang baik dan berbakti pada orang tua
angka pernikahan turun. tingkat kelahiran rendah. banyak feminis dan LGBT. jadi yakin kata kata kang guru di video lainnya.. kayaknya ideologi2 dan tren tren ini merupakan "skenario alam" yg muncul berkaitan dengan overpopulasi manusia..
Bukan itu yg ada ekonomi yg semakin sulit dan persaingan yg ketat jadi org gak mau berkeluarga
Disini anehnya, ada yang nyadar gak kalau masalah seperti angka kelahiran rendah harusnya muncul di negara maju bukan negara berkembang seperti Indonesia
Yoi, bumi menolak kiamat
beban hidup makin berat,, contoh orang males punya anak karena biaya sekolah, makan dll tidak sedikit
Efek tontonan romantis dan flexing, standar hidup ditinggi-tinggikan
"2045 Indonesia Emas?? Emas dan Timah saja di curi, Hanya tinggal sebongkah batu dan hilangnya harga diri bangsa ini."
Banyak orang tapi gak berkualitas gmn bisa jadi emas. 😅 Emas banyak tapi rakyatnya berjiwa koruptor. Orang indo ini banyak yang muna, mereka mengutuk koruptor tapi dirinya sendiri suka korupsi dan mewajarkan korupsi kecil. Emang udah jiwa tapi ngamuk karena gak kebagian aja😅 bukan beneran benci korupsi
2045 Indonesia emas... harga sembako mendekati emas...😅
@@nandreans6444 buang sampah aja atau hal2 kecil butuh latihan dri kecil. Apalgi urusan duit. Semua suka duit. Latihannya lebih extra. Soal muna betul sih. Kliatan religious secara ritual. Prakteknya nanti dulu ah, krn gamenguntungkan.
Jargon buat mengalihkan dari mega korupsi pertambangan
@@nandreans6444 Nah betul...Duit "serangan fajar pemilu" saja di telip, tapi saya juga pesimis kalau orang indo ngatur emas dan timah, apakah mereka akan korupsi balik?? Mungkin saja, karena yang bermasalah itu mentalitasnya juga.
Alasan perempuan takut di nikahi: kebebasan berkurang
Takut tidak sejahtera
Dan di tuntut mengurus anak
(Terakhir standar tinggi jadi penghambat laki laki yg sesungguhnya)
Sy tambahin y... kebanyakan perempuan sekarang, terlalu banyak MENUNTUT sesuai standar hidup y, lebih banyak flexing di medsosnya, emansipasi wanita yang salah kaprah, takut punya anak,males ngurus dan jadi jelek body y,coba tanya perempuan sekitar, berapa perempuan yang masih mau menyusui anak kandung y, apalagi Sampek 2 tahun...rata2,males,alasan sibuk kerja, takut payudara kendor, padahal menyusui adalah bonding,terbaik ibu dan anak,itu KESALAHAN FATAL perempuan jaman sekarang!!!merasa bisa beli susu formula!!!
@@AnggreinirevaAzzahra anda seorang perempuan tapi komen anda menurut saya sadis sekali pandangannya terhadap sesama perempuan. Selama 29 tahun saya hidup dan mengenal beberapa ibu pekerja yang tidak bisa menyusui anaknya full asi bukan karena mengentengkan susu formula. Ada banyak faktor yang membuat mereka tidak bisa memberikan full asi, yang paling utama adalah karena sibuk bekerja membantu para suami agar bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga, karena kondisi ekonomi yang sulit ditambah kurangnya dukungan keluarga belum lagi kalau ada campur tangan keluarga besar yang cuma bisa komen tanpa memberi dukungan membuat asi para ibu tidak bisa keluar. Jadi tolong dilihat dari beberapa perspektif, karena menurut saya komen anda bisa menyakiti hati para ibu perjuangannya juga tidak mudah. Hal ini menjadi pertimbangan para perempuan modern akan kesiapan personalnya masing-masing, saya salah satunya yang mempertimbangkan soal pernikahan. Apabila saya merasa belum siap mengatasi beban rumah tangga dan menjadi calon ibu yang baik lebih baik saya melajang. Toh selama 29 tahun saya hidup di dunia belum pernah bertemu dengan sosok pria yang bisa dilihat tanggungjawabnya 😅, semua pria yang saya temui tidak memiliki semangat juang untuk masa depan yang lebih baik kalau hanya menambah beban kehidupan lalu untuk apa saya memaksakan diri menikah hanya menambah kesulitan pribadi 😂.
Cowo tanggung jawab pasti ada mbak, mungkin circle mbak aja dapet cowo yang planga plongo ngangong@@DamaiSejahteraSentosa
@@rendyazha4315 iya betul saya percaya pasti ada, cuma belum ketemu aja
@@DamaiSejahteraSentosa maaf mbk🙏sy juga seorang ibuk,usia sy 43,dan anak sy lima,anak pertama dan kedua, dari suami yg dulu,sy menikah dg suami yg usianya 5 tahun lebih muda,punya anak lagi di usia 31, bahkan anak sy yg ke 5 sy lahirkan di usia 41menjelang 42, ketika melahirkan mereka,sy merawat dan menjaga mereka tanpa campur tangan ibu kandung maupun ibu mertua,sy juga hidup ngekos, ambil cuti 3 bulan,sy merawat mereka karena ibu kandung sy meninggal,anak yg pertama,ikut mantan di usianya yg ke 3 tahun,anak sy ke 2,3,4 dan 5,sy rawat sendiri,sy juga kerja di pabrik, tahun 2014,(maaf)sy masih pumping ASI,sy pompa asi di tempat kerja dan sy simpan di tempat khusus,lalu dikirim ke rumah mertua(waktu mengandung anak ke 4) itupun kalo Sabtu Minggu, suami ambil anak saya dan sy rawat dikosn(begitu juga saat libur)ketika sy melahirkan anak yg ke 4(keadaan sungsang,tp Alhamdulillah sy lahirkan dg normal)anak ke 3 sy menolak dititipkan ke nenek y, akhirnya sy merawat ke 3 nya dikosn... tahun 2016, pabrik sy tutup, jadilah sy ibu rumah tangga penuh,anak yg ke 5, bahkan sy lahirkan di kamar mandi, karena gk ke buru ke bidan,di usia menjelang 42...sy melahirkan mereka semua normal(meskipun ada yang sungsang,tp sy terus berdoa dan minta sama Allah, supaya sy di MAMPUKAN)toh akhirnya bisa,ketika covid, suami kena PHK,jadi sekarang kami kerja serabutan, jual makanan ringan di sekolah,sy pun sekarang memulai bisnis kecil-kecilan sambil merawat mereka,
Seperti pisau bermata dua,
Pembahasan ini bagi yg kurang brpikir akan meracuni & hnyalah penyesatan.
Hanya ccok disimak bagi yg pendiriannya kuat saja
Dijabarkan Lebar lebar guru gembul bgitu Tidak akan nemu benang merahnya antara pikiran Liberal konsep menikah dgn konsep filosofis bgitu. Jawaban sakralnya menikah hanya bisa djbw dgn ilmu agama, gak ada itu terpenjara dlm pernikahan.
Hanya nemu kesimpulan ahir dari guru gembul
"Pernikahan masih sangat relevan"
iya sampai kapanpun relevan, tambahkan juga ksimpulan begini "relevan selama manusia dekat dengan norma agama, maka pernikahan tetap akan relevan"
Di negara-negara Barat walaupun tidak menikah anak dijamin oleh negara si ayah biologis dipaksa kasih nafkah, di Indonesia walaupun ayah biologis tapi karena sudah bercerai banyak yang sudah tidak kasih nafkah lagi, kalaupun ngasih itupun hanya uang jajan itupun jarang, saya sering lihat hal seperti ini di kampung saya,,
Apakah bisa dituntut ke pengadilan?
True, Saya divorce 12 taun Dan mantan suami tidak pernah menafkahi anak2, harus nya negara menjamin nafkah sampai anak umur 17
Ortu ane pisah ayah tak pernah kasih duit lepas tangan sebel banget kalo di mintain marah²
Nyesal gw di lahirkan sumpah
Benar
Barangkali ini salah satu cara alam untuk mengurangi jumlah penduduk nya.
Masih lebih bagus dari jentikan Tanos, lebih natural
😢 depopulasi tanpa perang
Menikah itu sekarang bukan hanya bermodalkan cinta saja, akantetapi harus siap secara mental dan ekonomi.
Pada saat dulu orang orang cepat menikah untuk menghindari zina, akantetapi sekarang orang orang bertanya tanya apakah mental saya dan pasangan sudah siap untuk menikah?, bagaimana pendapatan kami setelah menikah?, bagaimanakah kehidupan kami setelah menikah?, apa saja yang harus dilakukan ketika sudah menikah?, dll. Ketika jawaban dari pertanyaan tersebut buruk atau ragu ragu maka orang orang akan menunda untuk menikah
Sayangnya masih byk bgt anak2 muda jaman sekarang yang punya mental orang dulu . " Yang penting nikah dulu , soal rezeki udah dijamin " . Mindset kyk gini yang bakal bikin keluarga mereka sengsara nanti , ya walaupun ada beberapa kejadian dimana si pasangan suami istri tsb tetep kuat dan tetep bersyukur akan keadaan mereka , tapi hal kek ini langka bgt
banyak anak2 muda zaman sekarang pas mau nikah mikirin gimana nanti setelah nikah?belum siap mental?takut nyusahin istri?takut belum siap punya keluarga??tapi malah pacaran, dan berani berhubungan diluar nikah.
@@bocahlangit56 simple , karena pacaran ngga butuh komitmen sebesar ketika seseorang memutuskan untuk nikah
@@rieskyalief7309 tapi pacaran beresiko besar untuk perzinahan
@@bocahlangit56g malah sih,toh jga ujung2nya cerai kalo nikah,Krn terbebani ekonomi
Pak Gugem, terimakasih banyak untuk sudut pandangnya yang keren untuk memandang masalah ini. Saya izin menambahkan sedikit sudut pandang yang mungkin terkesan ideologis tapi dia punya sisi sains.
Salah satu sebab orang tidak mau menikah adalah dia ragu kalau kehidupan ini akan berlanjut setelah kematian, dan mereka ragu akan absolutnya sebuah perintah dari Tuhan. Dan Tuhan telah terbukti eksistensiNya dan peranNya secara sains.
Semoga memancing diskusi
Luar biasa intelektualitas guru gembul ekstra cerdas,
mampu mengurai berbagai ilmu secara detil.
Wahhh....kabar yg sangat menggembirakan....iihhh....gak sabar bangedd dehhhh.....pingin segera 2045.
Yg ada lu udah muka² sepuh 🗿
Ongkos nikah mahal & setelah nikah tdk siap meghadapi masalah yg timbul
Aslinya murah bang, 10 juta aja udah cukup buat acara slametan, cuman biasanya orang tua si cewe pengennya yang rame dan mewah, dan itu gak cukup 50 juta😂
@@anaqbucciaratti640Naaahhh. Ini nihh yang membuat kami para calon suami ketar-ketir.
La ini yg menyebabkan orang mals nikah
Nikah murah secara agama dan negara, pesta nya aja mahal sampai ratusan juta
Pernikahan kami sudah 6 tahun...dikaruniai seorang putra usia 4 tahun dan didiagnosis menderita spektrum autism...ini menjadi ujian yg berat bagi pernikahan kami...
Mending gausah punya anaakk
Semangat ya kak, aku tau rasanya yg kakak rasakan. Semoga rumah tangga kakak berjalan dg baik. Aamiin
Anak berkemampuan khusus
@@ancientbattery lah autisme kan yg nentuin Tuhan sendiri, Dia lah yang punya hak untuk memberi keistimewaan.
Dan selain itu adalah faktor kesehatan, genetik.
Msh mending anak autis yg punya kecerdasan diatas rata2 jd child prodigy 🤦♂️🤡
@@andridefiansayangnya yang kamu bilang kalau autisme bisa jadi prodigy itu peluangnya mungkin 1 dari 100. Sampai hari ini sy belum pernah ketemu di lingkungan sy ada anak autis yang jadi prodigy. Sy rasa itu hanya ada di artikel2 sosmed saja cuman buat feel good. 99% anak autis justru akan membebani orang tua dan kakak adiknya ( yang tidak autis) sampai tua,.😢
Bukan sy tidak sensitif, tp juga jangan sembarangan membesarkan hati orang lain… tanpa kasih tahu fakta lapangannya kayak apa.
sebuah fakta yg bgs diungkap Guru Gembul ttg pernikahan itu relevan disetiap jaman :
1. Keuntungan menikah banyak didpt ketika syarat EGO dan GENGSI ditekan dan dikendalikan dgn baik.. CINTA adlh EGO dan tdk berani menghadapi hidup adlh GENGSI..
2. Menikah adlh cara terbaik menghasilkan keturunan yg lbh baik.. status org tua dan anak menjadi lbh jelas dan minimal anak mendptkan ksh sayang yg lbh konkrit dlm hdpnya..
3. Menikah membuat manusia lbh bijaksana dan bermoral.. manusia akan trs bljr dr kesalahan dan dgn nalurinya manusia akan menjadi manusia yg lbh maju dan berkembang, itu naluri normalnya..
Banyak sekali keuntungan menikah, ga perlu banyak2 ksh syarat kediri sndri atau pasangan yg jelas mau banyak atau sdkit yg pntg bs cocok saling memahami, menghargai dan menyayangi.. kembali lg klo nikah hanya nurutin EGO dan GENGSI cm 2 pilihannya.. 1. ga nikah2 atau 2. banyaknya drama buruk dipernikahan.. 😃
Biarawan /biarawati yang hidup selibat pasti tersenyum mendengar berita tersebut.. 😊..
Mudahan mudahan genz dijauhkan dari penyakit zina aamiin
Komenku ini bakal pesimistic bgt , aku ngga ngeliat hal itu bakal terjadi , walaupun aku berharapnya begitu
Gen z memutuskan untuk ngga pacaran itu minoritas , aku ngga bisa nemuin datanyana , tapi aku yakin bgt bahwa faktanya itu gini . terlepas mereka zina atau ngga ketika pacaran , yang jelas adalah pacaran itu bedanya cuma satu langkah dg perzinaan . Dan parahnya lagi generasi setelah gen z pasti bakal 100% menormalisasi pacaran , dan masalah waktu aja sampe masyarakat kita ngga ngeliat dimana tabunya sex sebelum nikah . Sayangnya , degradasi moral itu hal yang mutlak
@@rieskyalief7309 hah ? generasi sebelumnya juga menormalisasi pacaran kok
@@wahyusuprianto6344 betul , tapi disini poinku itu bahwa seiring generasi , moralnya bakal selalu merosot . Dan bakal sampe ke poin bahwa sex sebelum nikah itu ngga ada tabu nya
Yang penting bisa mencegah diri dari PMS dan kehamilan, dan tidak selingkuh.
@@rieskyalief7309 Itu bukan degradasi moral. Degradasi mora itu seperti korupsi dan selingkuh misalnya. Dosa-dosa ke orang lain intinya. Kalau yang sifatnya dosa pribadi itu bukan degradasi moral.
1 alasan orang indo GK nikah adalah finansial ,gw yakin 80% karna sekarang tuntutanya tinggi bnget
Bahkan di Sulawesi mana gitu kalo GK salah itu ,nikah aja dananya 100juta-1m, 😂😂😂 gaji orang indo aja 2-5 juta perbulan untung yg punya kerja ,banyak juga yg ngangur
mungkin banyak yang belum menikah bahkan sampe tidak menikah bukan karena mencari ke bahagiaan tapi menghindari kesakitan karena memiliki pengalaman buruk sebagai anakdalam keluarga, kegagalan pernikahan orang terdekat, ketidak mampuan ekonomi sampe idealisme yang katanya rocky gerung "indah secara fiksi, menakutkan sebagai fakta"
Positif G over populasi pak gembul, ditambah yang prinsip nikah aja rezeki pasti ada yang ngatur
Fenomena ini buka di indonesia saja. Fator utama ekonomi yg sulit. Yg cerai bukan orang" islam saja.
*cari kerja susah
*Org kerja penghasilan nya kecil/krg kalo rmh tangga
*Org udh rumah tangga tp penghasilan nya kecil, bubar
Ada hikmah nya lah biar gak over populasi
Saya setuju
bisa mengurangi orang over populasi atau semoga orang yang tidak berkualitas menurun.
@@sherlyxyuna2779 ya betul,
True
@@sherlyxyuna2779persoalan nya lagi sekarang yg pada kawin yg gak berkualitas, pendidikan kurang, dll. Sedangkan yang sudah open mind melakukan Child free
Sekelas nabi pun pernah bercerai baraya. Ada pelajaran yang berharga dari kisah ini. Semoga kita semua bukan termasuk orang-orang yang berbuat zalim dan ter zalimi.
Nabi siapa saja ?
Bercerai mati bukan cerai hidup
@@TheofaOfficialistri nabi muhammad pernah di ancam cerai kl tidak nurut dan bikin susah nabi, untung istrinya sadar diri kl tidak pasti susah di cerai ama nabi muhammad.
@@nurhdi666 yg di sebutkan sekelas nabi pernah bercerai (arti kata pernah) sudah cerai dong ?
@@TheofaOfficialnabi agung kita Muhammad saw sama Hafsah tp kemudian dirujuk Hafsahnya
Itu terjadi sbg sebab turunnya ayat ttg rujuk
Menurut saya secara tidak langsung di Indonesia perzinahan itu sudah legal (dalam tanda kutip). Kenapa begitu?? Pada nyatanya di Indonesia jika terjadi kehamilan "kecelakaan" anak yang dilahirkan akan tetap mendapatkan akta kelahiran meskipun bapak biologisnya tidak bertanggung jawab. Di dalam formulir pendaftaran akta kelahiran disitu ada pilihan dimana siapa yang bertanggung jawab atas bayi yang lahir ini
Dulu aku menikah karena ingin menghindari kemaksiatan. Walaupun pasanganku bukan yang terbaik dari segi fisik maupun psikis, kadang kadang bersitegang karena perbedaan pendapat, dan tidak dipungkiri aku terkadang melirik cewek lain, namun pemikiran jauh ke depan (keberlangsungan kesejahteraan anak dan kehidupan akhirat) membuatku tetap menikmati pernikahan dan selalu berjuang memperbaiki kualitas keluarga kami.
Semoga kami selalu langgeng sampai di akhirat.
Dulu awal2 nontol guru gembul seru aja jd banyak pengetahuannya.. tp belakangan ini kayanya materi yg dibawain data2 dan fakta2nya sedikit meragukan.. kaya pinter2 keblinger gtu
Menikah..
Yg dipikir cwe: kapan dia nikahin aku ya?
Yg dipikir cwo: gmn perasaan keluarganya ke gw ya? Ntar kita tinggal dmn ya? Ntar biaya nikah brp ya? Ntar dia bisa bahagia sama gw ga ya? Gw bisa jadi pemimpin yg baik ga ya? Gw belum bayar pajak motor, gw asfdhdkkdjjdwhbbdkkoownbbdbbdhhbsbjakkbsbbshhwjnakakkkansbdhhdgdvbsbaksmnshhdbdbdjdjjjekakhwhbabbebejjajajanwheuehebbbsjakkakakkakaisjjdndnxnskjdjjeiiwjenbebeb wjwnwkwkwkwkkwkwkkw
😅 sangat real sekali maseh
Pak guru saya mau lamaran kekasih yg telah saya kenal 2 tahun di bulan ini. Tepat di hari ulang tahun dia yg ke 26. Semoga di lancarkan terimakasih pak guru Chanel anda banyak membantu saya.
Good luck kawan
Semoga lancar bang
Semoga lancar bro
Konseling pra nikah sama kedua orang tua. Dikasih restu ga?
Konseling pra nikah sama psikolog. Red flag ga? Punya penyakit a,b,c terima ga? Punya penghasilan perbulan sekian, terima ga? Tinggal di mertua apa rumah sendiri? Anak langsung dibikin atau ikut KB?
Konseling pra nikah sama petugas KUA. Minta buku panduan pernikahan. Dibaca. Siap ga? Status masih istri/ suami ga? Istri pertama ngasih surat persetujuan poligami ga?
Konseling itu tidak menjamin damai. Tapi dengan konseling. Saat ada pertengkaran dan masalah di tengah jalan. Masih ada tahap sebelum cerai. Meliputi komunikasi, persuasi, musyawarah, negosisasi dan mediasi. Dan seperti yang lain. Bila semua metode gagal, cerai itu paling benar, daripada saling membunuh.
Kalo ada rendang pasti akan saya aman kan bang 😊
saat ada yang tanya kenapa saya belum menikah, saya menjawab dengan mengutip ucapan seseorang yang pernah terkenal :
"DARI MANA DUITNYA?"
🤣
jawab saja "mau biayain nikahnya? sekalian acara hajatannya?" 😁
Pasti si "Mansyur" ya??😅😂
Wkwkwkw yoi, gue malah namabah entar kalo susah mau bantuin situ sendiri aja kesulitan hedehhh...
dari jamaah lahh 😅😅😂
Menikah tunggu sampai mapan secara ekonomi dan siap secara psikologis.
Di kampungku juga merosot. Disebabkan pendidikan wanita semakin tinggi. Bahkan S1 adl hal umum di kampung. Membuat berat pihak laki untuk seimbangkan. Efeknya pernikahan agak sendat
ini siapa sih yg buat sistem2 kyk gini. aku malah berpikiran gimana kalau seandainya membuat dunia sendiri meski secara fisik masih satu dimensi. namun untuk pikiran, fantasi, dan sbg kita berbeda dimensi atau bisa dengan istilah dunianya sendiri. whyy bruhh
Boro² didoain,,
kalo miskin nikah terus bapaknya mati dalam keadaan melarat yg ada sama anaknya malah dinyanyiin "yee tu Han tu - bapakku mati jadi hantu"
RUGI DONG!!! 😭😭😭😭😭😭😭
Sek bebas adalah malapetaka bagi kemanusiaan. Karena bila perkawinan hapus, manusia tak ubahnya seperti binatang. Tak ada cinta dan kasih sayang antar manusia.
Lihat kehidupan psk.
Semoga ummat Islam tak ikut arus kerusakan tsb.
Dan berjaya di akhir zaman ini.
Emg SEK bebas d lakuin psk Saja ,, sotoy Lu pak
Ayo..orang orang Sholeh lebih semangat. Masa depan bumi milik orang orang sholeh
Selalu suka back song tak terduga di channel ini. Dr mulai tukang bakso sampe orang motong besi😂😂😂
Sekalian. Aja
Orang miskin dilarang berkembang biak
Orang miskin dilarang mati
Orang miskin dilarang dapet bantuan
Orang miskin dilarang dapet infrastruktur layak
Orang miskin dilarang dapat hiburan
Orang miskin dilarang dikubur
Orang miskin dilarang ngapa ngapain
Orang miskin tidak layak dibantu
Orang miskin tidak boleh berpendidikan
Orang miskin layak untuk diperjualbelikan
Requestan MUSUH MASYARAKAT yg udh/blm kesampean 😂😂😂
Haah ya
Miskin + onta wah ngeri
@@justforfun6655hi garing
Setidaknya kita yg gak nikah gak akan prnh merasakan beban pikiran "gimana ya nanti nasib anak² ku, kalo saya tiba² mati pas mereka masih kecil".
Kami bisa mati dengan enjoy
Lu jomblo ya bang😅
Siapa yg doakan lu nnti ya bang didalam kubur kalau ga ada anak sholeh 😂
@@whiteson6986lebih baik sendiri better off alone 😂
@@aba_amrlimfungsinya apa bg? Apakah bisa makin relax liat anak2 yg doakan masih kelaparan?
Pesimis kali bang
Klo dr hasil survei. Perempuan di negara2 barat termasuk jepang sama korsel itu mayoritas masih pengen nikah tp gk bs nemu cowok yg cocok. Yg udah gk mau nikah itu cowo, ada survei di jepang cuma 36% cowo single usia 25-45th di jepang yg masih mau nikah sedangkan cewe angkanya 87%
Klo ditanya knpa cowo gk mau nikah? Alesannya akses ke seks melalui pornografi/pun lonte gampang serta feminism yg bikin beban jd cowo semakin tambah susah
cewek dengan standar tinggi juga jadi masalah bagi cowok
Mending download mi chat dlu ngpain buru2 nikah
cewek pengen nikah 70% lebih pengen jd pengantin drpd istri/ibu
@@ancientbattery psk juga bahaya bang.rawan penyakit menular mematikan.mending coli aja/nikah tanpa anak.
saran gua buat cewe jepang , cari cowo dari luar jepang yg udah siap Nikah . kayanya Banyak yg mau
rangkuman:
- tren cerai di indo semakin naik (thn 2023), tren nikah di indo semakin turun (thn 2023). sedangkan tren cerai di dunia semakin turun
- berbicara kualitas semakin buruk. spt: pernikahan langgeng bukanlah sesuatu buruk krn kdrt, selingkuh tidak cerai krn gengsi, dll
- neg barat mempertanyakan sakralnya pernikahan.
1. aslinya kan si wanita butuh jaminan perlindungan ktk hamil dan si anak butuh nafkah. tp peran itu bs digantikan oleh peran hukum yg kuat
2. manusia sudah bs memisahkan seks dan reproduksi. seks unt senang2 dan reproduksi berperan tanggung jawab
3. pernikahan menghalangi kebahagiaan dan membuat penderitaan seumur hidup. misal dpt pasangan jelek krn kecelakaan, perjodoan, dll. pernikahan yg didasarkan pd pandangab sempit krn cibta belaka, rentan kpd kekecewaan
Prcerayan BSA krna ekonomi , BSA krna prubahan sikap ,BSA krna ada orang ke 3 BSA, krna ego TDK Sling pngrtian ada kbohongn juga dn ktdk jujuran ada yg pelit jg terhadap istri ada yg krna napsu blaka, ada jg perselingkuhan dll. Naudzubillahimindzalik. Smga Kel kmi d jauhkn dri yg TDK dbnar kn oleh agama Alloh dn smga ada d jln ridhonya Alloh aamiinn yrbb..