Dari yang saya pahami dari pernyataan Gugem soal pengertian ilmiah itu maksudnya ilmu yang empiris, artinya walaupun masuk akal, rasional, logis, selama itu tidak bisa dibuktikan maka itu disebut tidak ilmiah. Apakah seorang laki2 yg bernama "Muhammad" itu ilmiah? Jawabannya jelas ilmiah, tapi apakah seorang "Muhammad" itu seorang nabi atau bukan, maka pertanyaan itu tidak ilmiah. Karena kenabian tidak bisa dibuktikan secara empiris, walaupun bisa dibuktikan secara rasional. Jadi mau gimana lagi, dari awal definisi ilmiah nya saja sudah berbeda. Termasuk dengan definisi ilmiah yang prof sampaikan dan definisi ilmiah menurut gugem juga beda. Prof mendefinisikan ilmiah sesuai dengan definisi ilmiah secara formal, dimana sesuatu dikatakan ilmiah jika memenuhi kaidah ilmu pengetahuan yaitu memiliki objek dan metode ilmiah diantaranya seperti ontologis, epistemologis dan aksiologis seperti yg dijelaskan diatas. sehingga dengan definisi ini konteks ilmiah mencakup secara keseluruhan bidang ilmu baik dalam konteks sains maupun sosial (termasuk agama) Sedangkan definisi ilmiah yg gugem sampaikan hanya terbatas kepada konteks sains saja, sedangkan dalam konteks sosial seperti ilmu sejarah (termasuk ilmu nasab yg merupakan bagian dari ilmu sejarah), menjadi tidak dapat dikatakan ilmiah. Tentu saja pembatasan definisi ilmiah gugem ini menjadi masalah besar dalam dunia ilmu pengetahuan karena akan membatalkan keilmiahan semua ilmu2 sosial apalagi yg terkait unsur2 objektifitas/subjektifitas. Padahal masing2 bidang ilmu pengetahuan memiliki kaidahnya masing2 untuk dapat disebut ilmiah.
Lah definisi ilmiah bisa beda ki lo....dah banyak karya2 ilmiah pe karang...dah melahirkan banyak teknologi dlm smua bidang...dri awal yg di bahas ilmu nasab yg dah pasti gak ilmiah....dan konten bapak ni kagak nyambung jg... Lah kocak dah pkoknya....
@@NanaWawaPapo memang beda pak, gugem menolak khabar shodiq sebagai sumber ilmu dan hanya menjadikan hal-hal bersifat empiris yg dijadikan sumber. Kalau pakai cara berfikir seperti itu maka kita akan gampang banget menolak hadits, karena khabar shadiq itu suatu kabar/informasi/berita yg dibawa seseorang. Mungkin di sini bedanya, khabar shodiq bagi gugem sekedar kepercayaan, tapi bagi ulama udah sebagai sumber informasi, tergantung dari individu yg membawa informasi itu.
Sangat jelas sekali si ucapan pak guru gembul ketika beliu di minta contoh ilmiah beliau memberikan bukti bahwa nabi muhamamd adlah figur historis karena memang ini diskusi ilmiah tentang ilmu nasab yang mana memang berkaitan dengan empiris seorang tokoh
Bukti empirisnya apa? Bagaimana kita bisa yakin bahwa semua artefak yang ada saat ini, adalah peninggalan dari nabi muhammad saw? Coba konsisten-kan dahulu konsep pemahaman epistimologisnya. Pak GG tidak menjelaskan sama sekali.
Mohon maaf pak. Tapi pemaparan bapak ini bkn dri pemahaman ilmiah yg udh sepakatin dunia modern saat ini. Krna kn dlm ilmu filologi dll yg bisa memuat manuskrip pasti butuh pembuktian sejaman baik dokumen&peninggalan siobjek. Nah yg dimksd gugem itu ilmiah yg bisa dtrima dan disepakati semua kalangan mau gmnpun metodologinya. Jadi org diluar islam gabakal peduli pemahaman&nilai2 islam yg hnya bisa diimani tanpa pembuktian (teologis). Jdi ilmiah yg mau disepakatin pas debat itu. Biar sama2 bisa ngebuktiin jejak sejaman yg ada, dengan yg satu pihak (gugem) mau ngebuktiin ketiadaan objek pembahasan yg satu mau ngebuktiin keadaan objek trsbt. Tapi saya setuju dgn pemaparan bapak soal ilmiah dlm POV islam&nilai2nya
@@PakAhmaddalam mengacu pada ulama, kita harus melihat apakah ulama itu berpendapat atau melakukan penelitian. Dalam hal nasab ulama yg dirujuk Pak Wafi ini berpendapat mengenai keshahihan nasab baklawi krn ZON... Ini dikatakan sendiri oleh Pak Wafi. Menurut Pak Guru hal itu adalah subyektivitas. Coba perhatikan, Pak Guru mengatakan keberadaan Rasululloh itu ilmiah, atau kuburan rasululloh, kemudian Pak Wafi terus mencecar dari mana Pak Guru tahu... Pak Wafi ingin memojokan bahwa informasi itu dari "kabar" yg sifatnya tidak indrawi. Itu debat kusir pak, krn kabar mengenai makam rasululloh tidak hanya diketahui orang2 disekitar madinah atau hijaz, bahkan tidak terputus dr zaman ke zaman. Data mutlak. Apakah hal2 seperti harus dijelasnkan ke Gus Wafi? 😊
Sebenernya kalo di youtube sih ada yg udah research ampe bukti manuskrip history islam. Tapi mending liat sendiri, cukup mencengangkan dan bisa debatable. Bahkan ketika tahu, layer pertanyaanya akan timbuk berlapis. 😂
Sebenarnya definisi ilmiah atau saintifik yang disepakati secara internasional itu apa ya? Saya penasaran apa hal yang bisa dikatakan ilmiah atau bukan
Metode ilmiah bisa membuktikan kebenaran kebenaran Zahir pada tatanan nalar deduktip . Sedang metode keimanan bisa membuktikan kebenaran batin pada tatanan Ruhani bahwa Allah itu benar benar ada,bukan sebatas Allah seharusnya ada( dugaan dari adanya af'alNya).
@@Husodofamily kok Bisa??? Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. AT taubah 29 Bawa Pisau Terus Perangi Yang Non Muslim😀😀😀😀😀😀😀
1:58 kalau sepotong video itu yg diambil untuk bapak menyimpulkan guru gembul menilai keilmiahan islam ya mmg cuma itu yg bapak dapat, kan sepotong yg bapak ambil itu konteksnya kemarin ubaidillah itu dianggap ilmiah atau tidak (tokoh historis berdasarkan ilmu2 yg relevan misalnya ilmu sejarah atau filologi).. makanya dicontohkan gurgem nabi muhammad saw itu ilmiah, berdasarkan ilmu sejarah/filologi tersedia jejak jejaknya dari berbagai sumber internal islam atau eksternal islam sebagai tokoh historis.. klo nnti ada diskusi temanya keilmiahan islam dari sisi kedokteran ya mgkin contoh gurgem beda lagi..
banyak pernyataan gugem, termasuk kitab turats dianggap histiografi tradisional (jelas sgt keliru). jelas dia memaksakan empirism, menolak rasionalm & logism.
@@ceritaseruanak malah gurgem sangat rasional dan logis. Saat ada keanehan pada nasab baalwiyah, tdk rasional dan logis, maka dipertanyakan keilmiahannya. Banyak keanehan pada nasab versi ini. Bahkan tokoh ubaidillah dipertanyakan keberadaannya. Karena diduga tokoh fiktif dan fiksi. Tdk ada catatannya soal ubaidillah. Sedangkan soal Muhammad sangat banyak tercatat dalam sejarah.
@@lazygamer4356 saya tidak berani statement ke arah nasab dan dna, karena sya tdk paham. yg sya beri catatan adalah versi ilmiahnya gugem yg sgt empirik. smpai menyatakan kitab turats bagian dari histiografi tradisional, kan keliru.
Yang saya bingungkan itu. Para raja-raja eropa juga mendapati hal yang sama lineagenya. Dan bagi saya komedi, jika para raja tidak mengarsipkan nasabnya. Kenapa? Karena salah satu bukti kongkrit yang dijadikan dalil para bangsawan bahwa mereka keturunan raja-raja ya dengan tercatatnya garis keturunan mereka. Ya lucu aja gitu, para raja-raja tidak tahu siapa kakek buyutnya. Karena dahulu tidak ada teknologi tracking via DNA, ya mau tidak mau harus di catat. Nah kebingungan kedua, data yang gugem sodorkan menurutnya harus 58-78 generasi, karena menurutnya mustahil dibawah itu. Tapi data Richard J. Wang hanya di 38-45, yang mana itu sesuai dengan data nasab banyak kerajaan. Dan bingungnya lagi gugem bilang data Richard malah membenarkan datanya sendiri (padahal data gugem dan Richard selisih 20 generasi). Kemudian gugem mencoba pecah datanya dengan bilang per 1000 tahun 40 generasi, 500 tahun 20 generasi. Jadi total 60 generasi per 1500 tahun. Tapi bingungnya gugem mengklaim data Richard membenarkan datanya. Jadi kontradiktif sekali. Apalagi ketika diminta satu sampel gugem malah gelabakan sendiri. Saya sangat suka dengan konten-konten gugem, bahkan saya mengikuti gugem dari 30rb subscribernya. Tapi di diskusi kemarin gugem terlihat sekali hanya memaksakan argumennya, bahkan ketika sudah disodorkan data ilmiahnya.
Awal perjalanan adalah keyakinan,dan ujungnya berada pada keyakinan itu(iman sempurna).Sebab kesadaran padaNya TDK cukup dg cerita cerita tetapi lewat pengalaman pribadi,apa yg Tuhan janjikan nyata diraihnya dlm diri.
Iya sebab gugem kekeh dengan argumennya saja, dan jadi banyak blunder di berbagai sisi ketika data aktual yang disodorkan mematahkan argumen gugem. Dari 58-78 generasi yang data ilmiahnya (Richard J. Wang) berbeda jauh dengan data gugem (bahkan perbedaan selisihnya 20 generasi). Padahal gugem jelaskan kalau itu mustahil, tapi data Richard J. Wang mengatakan sebaliknya. Dan gugem mengatakan bahwa metodologi nasabnya yang salah, tapi ketika diminta sebuah contoh gugem malah bingung sendiri (sebab saya rasa gugem tidak menyangka dengan pertanyaan tersebut). Pertanyaan yang disodorkanpun tidak dijawab dengan baik, hanya mutar-mutar disitu saja. Siapapun yang berakal sehat, jika menyimak dengan seksama diskusi tersebut pasti sudah bisa melihat bahwa gugem tidak kompeten dalam diskusi tersebut dan hanya mencari dalih untuk pembenaran argumennya.
Islam itu sangat ilmiah karena AlQur'an sangat komplit menerangkan segala bentuk kehidupan yg ada di alam dunia ini sehingga begitu banyak ilmuwan yg masuk islam setelah mengadakan penelitian
Setidaknya kasi penjelasanlah kenapa orang berakal =orang Islam. Kenapa semua harus diselesein dgn sabda. Seolah-olah apa yg lu katakan itu ga boleh didiskusikan.
Di saat banyak ilmuwan2 atheis barat mulai menemukan banyak sisi ilmiah dan rasional dalam Islam , si gemblung malah ngomong agama tidak boleh di ilmukan,, ngakak cuyyy,,
@@munayaffamily3782 hehehe.. itulah kita beragama itu butuh bimbingan.. kita terkadang butuh pembuktian terkadang cuma keyakinan. 1. soal nasab Rasulullah ke adnan, kami sebagai muslim mencukupkan dengan sabda beliau. tanpa harus membuktikan 2. adapun soal nasab Ubaidillah ke Rasulullah, tidak mungkin kami hanya dengan meyakini, karena Ahmad bin Isa yg rentan waktunya ke Rasulullah lebih dekat dari pada Ubadillah, itu ada bukti nama dalam hadits atau kitab nya. Lah ini Ubaidillah mana ????
@@AMIRHIJAZ sudah terjawab semua... tapi ya susah menerima jawaban bagi yg menutup mata dan telinga, ijma ulama soal sahnya nasab ba alawi bukan tanpa data
@@munayaffamily3782 penetapan ubaidullah sebagai anak ahmad tanpa data, itu suatu kekelirian yg nyata... ahmad bin isa saja yg hidup diabad ke 3 masih terdata di hadits dan kitab nasab kok ubed yg hidup setelah ahmad gak ada datanya, kan aneh bib ajaib. mikir gak sih..
Metode ilmiah itu mengkaji fakta2 empiris yg berhasil diverifikasi. Contoh, catatan sezaman bukti arkeologis dll. Makanya, kajian akademisi modern terbagi dua. Selain yg percaya, juga banyak yg meragukan apakah Nabi Muhammad itu pernah ada. Seperti Hawting yang menganggap Nabi Muhammad itu misterius, atau Gunter Lüling yang menganggap Nabi Muhammad itu tokoh Kristen, atau Christoph Luxenberg yang menganggap Muhammad itu gak ada. kisah-kisah hidup Nabi Muhammad yang kita temukan adalah produk-produk tradisional yang ditulis ratusan tahun setelah Nabi wafat dan terisolasi dari dunia luar. Seperti Musa, hanya Torah saja yang menjadi sumbernya dan tidak ada sumber-sumber di luar tradisi Yahudi di tahun 1500-1000 SM yang menunjukkan keberadaan Musa. Makanya, kisah-kisah Muhammad yang disajikan hadits dan sirah seperti kepingan puzzle dari tradisi lokal yang berbeda-beda di setiap daerah penaklukan Muslim, yang tentu saja bisa terjadi false memory recall alias terdistorsi.
@@donjoe2694 Dokumen sezaman spt doktrina jacobia yg ditulis thn 634 m tdk eksplisit menyebut nama Muhammad. Hanya disebutkan penyerangan ke Palestina dipimpin orang yg mengaku Nabi. Menurut tradisi islam, penyerangan itu dipimpin Umar krn Nabi sdh wafat thn 632. Makanya para sarjana terbagi dua. ada yg percaya dan ada yg tdk percaya spt inarah institute bhw Nabi itu tokoh historis. Islam tanpa kisah nabi Muhammad ya bukan agama Islam. Makanya, para sarjana ingin tahu bagaimana doktrin-doktrin ini tercipta, karena banyak yg meragukan doktrin-doktrin ini sudah ada di zamannya Bani 'Umayyah. Apakah shalat yang ada di zaman Bani 'Umayyah itu sama dengan shalat nya kaum Muslim hari ini. apakah kaum Muslim di zaman Bani 'Umayyah mengganggap Quran itu gak bisa diubah seperti kaum Muslim hari ini. hal-hal seperti ini yang dijadikan kajian akademisi modern.
Sebenarnya yg dimaksud ilmiah dalam diskusi keislaman itu adalah berdiskusi sesuai dengan standar keilmuan dari topik yg dibahas. Kalau topiknya fiqih ya bahas dengan kaidah fiqih, kalau falak ya dengan kaidah ilmu falak, kalau nasab dengan kaidah ilmu nasab, dan itu disebut ilmiah. Yg biasa ngikut kajian salafi pasti akrab dengan istilah kajian ilmiah bahkan ketika yg dibahas adalah perkara solat. Sulit membayangkan kalau orang dengan literasi bagus seperti guru gembul tidak faham hal sedasar itu, jadi tidak ada kemungkinan selain dia memang menyepelekan kaidah-kaidah yg ada dalam ilmu agama.
Disini gurugembul mau menggugad nasab yg tdk ilmiah itu intinya, apakah ilmiah penghitungan jalaur keturunan yg tercatat, emang knp dibahas nasab terus ; karna ada oknum habib yg nengaku habib dan perkataannya jauh dari apa yg di ajarkan nabi, anti kritik, ngomong kasar, mengatakan habib jauh lbh mulia dari kiai walaupun habibnya mabuk2an dan lain2, coba bapak bahas pandangan ini juga respon bapak gimana soal ini?
@@erosmaya4811 diskusinya tentang nasab/jalur keturunan bisa di uji ilmiah lewat DNA Dan penghitungannya jelas, ingat bang di diskusinya guru gembul bilang uji ilmiah Dan yg abang harus tau pengujian ilmiah tdk final /nggak sakral pasti bisa terbantahkan kalau ada metode ilmiah yg lebih baru Dan lebih akurat dari yg sekarang
@@erosmaya4811 ada hadis yg menyebutkan nabi ke langit (israq miraj) coba abang ilmiah kan, bisa gak? Abang bisa buktiin nggak kejadiannya? Klk gak bisa abang buktikan berarti itu tidak ilmiah, tapi itu masuk ranah kepercayaan, tdk ilmiah bukan berarti hal itu bohong tapi kita nggak bisa membuktikamnnya aja dengan pengetahuan kita bang.
Menggali atau memahami data/fakta pada maslah fiqih bisa jadi lebih detail/ mendalam dibandingkan aktivitas/penelitian ilmiah yang saat ni banyak dilakukan...
INTINYA: YAQIN ITU BERTINGKAT TINGKAT. 1. USHUL YAQIN, 2. A'INUL YAQIN, 3. HAQUL YAQIN, 4. AKMALU YAQIN. KEBANYAKAN ORANG UJUK UJUK NERASA HAQUL YAQIN. PADAHAL ORANG YANG UJUK UJUK HAQUL YAKIN ITU HANYALAH KELASNYA ANAK ANAK!
Lebih baik baca buku Integralisme Islam karya bang Armahedi Mahzar, mantan dosen Astronomi ITB, kalo tidak salah. Buku lama tapi tetap relevan sampai kini. Setelahnya, ada kumpulan tulisannya lagi yang membahas mapping keilmiahan ilmu Islam.
ILMIAH itu apabila suatu argumen dapat dijelaskan dengan data-data yang dapat dipertanggungjawabkan yang sesuai dengan Realitas yang ada....bukti Muhammad Saw sebagai seorang Rasul adalah kebenaran Al-Qur'an itu sendiri sebagai wahyu Ilahi ..bukan kalimat manusia...
@@AMIRHIJAZ Gus wafi : "coba contohkan sesuatu yg sifatnya tidak subjektif dalam Islam?!" Si gemblung : "eh,, nganu,,,itu,,,ya pokoknya ada deh " Gus wafi : "iya contohkan mbul,,!" Si gemblung : "pokoknya ada,,,!!😭😭"
Prof. Mohon dikupas lebih terperinci seperti 1. Apa itu definisi ilmiah? 2. Ada berapa versi definisi ilmiah? 3. Apa itu metode ilmiah dan apa itu logika ilmiah. Lalu setelah berpijak dari definisi diatas maka mulailah mengeksplor bagian bagian dari ilmu keislaman entah itu sisi akliah atau dogma sesuai dengan definisi diatas yang dipakai! Maka jadilah konten ini kuliah gratis yang sistematis yang bisa dinikmati banyak kalangan, insya Allah
Para Ulama menetapkan metode suhroh wal istifadhoh didalam menentukan nasab itu sangat luarbiasa hebatnya, itu bukan akal²an para ulama, tapi hasil penelitian panjang, kajian ilmiah dan ijtihad sampai menghasilkan ijma' kesepakatan ulama, itu sangat luar biasa kokohnya.. kalo metode itu gak kokoh tentunya ada ikhtilaf, perpedaan pendapat antara ulama ahli nasab, tapi ini ijma', gak ada perbedaan pendapat.
tapi apa yang di syuhroh dan istifadohkan bisa palsu (isi/substansinya) kita hidup di mana hoax/berita palsu/kebohongan bisa begitu mudah di sebar. belum lagi sesuatu basisnya dari KATANYA sedang yang ingin kita ketahui adalah NYATANYA/FAKTANYA...
Para ulama menentukan nasab atas dasar Syuhroh wal istifadhoh, bukan kitab sezaman. Kitab bisa dipalsukan, bisa direkayasa, bisa diberangus oleh kekuasaan, bisa hilang dan lenyap, sementara syuhroh wal istifadhoh gak bisa dipalsukan, gak bisa diberangus, gak bisa hilang dan gak bisa lenyap
Metode penentuan nasab dari para Ulama itu sangat mudah diterapkan tapi hasilnya sangat kuat dan kokoh. Sementara teori akal²an imadudin dan kawananya sangat rumit, sulit, berbelit² tapi hasilnya sangat rapuh.
Seandainya menentukan nasab hanya berdasarkan kitab sezaman, maka sekte imadiah dgn mudah akan mengatakan bahwa itu kitab palsu, direkayasa oleh baalawi, dibelokkan, dirubah-rubah, atau mengatakan bahwa penulis kitabnya terafiliasi dgn baalwi, karena bersahabat dgn baalawi, karena gurunya adalah baalawi, bla bla bla..
Bicara Islam..maka kita bicara kitab sucinya yaitu Al-Qur'an...yang perlu diketahui..Al-Qur'an bukan kitab sains yang tercipta dari pemikiran manusia...tapi Al-Qur'an mengandung petunjuk yang memerintahkan manusia untuk berpikir Ilmiah..contohnya mendorong manusia meneliti..tidak menerima berita begitu saja sebelum meneliti kebenarannya ..dari sini disimpulkan Islam itu mendorong manusia berpikir Ilmiah...Jadi kalau Ba'.alawi tidak mengindahkan Ilmu Nasab,Filologi dan penelitian DNA...Maka sudah dipastikan mereka itu menentang Al-Qir'an...menolak sains dan berpikir Ilmiah...menolak Mukjizat Rasulullah Saw...
Al Quran tdk menyuruh berfikir ilmiah ala barat yg liberal... Yg tdk percaya mukzizat itu justru guru gembul,krn menurut dia mukzizat itu tdk ilmiah alias tdk masuk akal.... Guru gembul jg tdk percaya hadist krn itu tdk ilmiah...hadist itu dr kabar..kabar itu tdk ilmiah versi guru gembul Kesimpulannya guru gembul tdk percaya ilmu islam
@@daishokatana273justru ada beberapa ayat untuk kita berfikir dengan akal gan,gimana sih, contoh Ayat-ayat yang menggunakan kata "akal" (aql / 'aqala). Contohnya, QS. Al-Baqarah (2) ayat 44, 73, 75, 76, 164, dan 242. Malah argumen si gembul itu justru masuk akal,jika pemikiran nya beda dengan anda bukan berarti dia salah,jangan ad hominem gan.lagian akal itu berarti berfikir artinya menggunakan otak,bukan dengan hati.
Terkadang merasa miris, iba, sekaligus tergelitik membayangkan masa depan para penghuni konoha, karena sekedar untuk membedakan antara tukang tambal ban pinggir jalan dengan seorang pakar betulan (terkait) saja, mereka masih belum mampu untuk melakukannya. Padahal hari ini mereka sedang hidup di tengah banjir bandang dan tsunami data, informasi, serta ilmu pengetahuan (era internet). Akibatnya, seluruh yang mereka dengar terkait suatu hal, langsung saja mereka telan bulat-bulat, mentah-mentah, dan amini, tanpa melakukan penyelidikan lagi terkait substansi dari hal yang sedang dibahas, serta apakah sang pembicara memang memiliki kredensial dalam hal tersebut dan diakui oleh sesama pakar betulan (terkait). Hal ini hanya mengingatkan pada sebuah buku: *The Death of Expertise by Tom Nichols.* 😂
Justru di situ susahnya bro, orang kebanjiran gak lagi butuh air. Beneran harus mau menarik diri dari kebisingan itu, dan itu memang tidaklah mudah, terlebih bekalnya minim. Rasakan sendiri saja, sekadar membaca buku saja kita butuh setidaknya tenang.
Sekalipun itu banjir. Pertanyaannya, apakah airnya bisa diminum atau setidaknya dipakai mandi. Pada akhirnya kualitas informasi yang terpenting. Dan salah satu caranya adalah melalui upaya berjarak dengan informasi yang ada: memilah dan mengidentifikasi. Yah kurang lebih gw sepakat ama komentar di atas gw
Inilah akibatnya jika pendidikan di jadikan lahan bisnis,bahkan untuk menentukanan informasi yg benar dan salah pun konoha masih harus berperang sesama rakyatnya..btw gemar baca jga bro?..bagi recomd buku2 sjenis sama kry2 tom bro
Ya salah 1 nya. .pigur Imad. .betulan Pakar dan diakui se Sama Pakar Nasab nya?? dr itu saja sudah RUSAK Umat ini dg KABAR KACAU pernyataan " Kebencian" nya dg mengatakan keyakinannya ga bakal BERUBAH meski " SEMUA ULAMA" mengakui Baalawi. . 😂😂😂😂
@@KaiinkOleh sebab itu, setiap individu wajib memiliki bekal yang memadai. *Bekal* means pendidikan yang mendalam dan koneksi pergaulan yang luas dengan individu-individu di institusi-institusi pendidikan dan penelitian terbaik dunia (bukan di konoha). 😊
Kalau kata gus baha ,jawaban buat orang orang yg berpikir rasional atau pengen sellu ilmiah, jawaban nya adalah Islam tdk butuh pengakuan orang orang yg tdk percaya Tuhan
Harus dibatasi masalahnya. Masalahnya adalah ada orang yg ngaku nduriah Nabi. Ada dua orang yg percaya dan terima tanpa reserve itu satu. Kemudian ada satu yg tidak percaya maka orang ini membuktikan secara ilmu pengetahuan ilmiah yang sudah di legalisasi didunia akademik. Inilah batasannya tidak lari kemana mana itu debat yg lain. Kalau dibatasi seperti ini masalah keturunan nduriah nabi muhammad selesei. Syarat ilmiah itu ada epistomologi, ontologi dan axiologi. Sekarang kita uji bukti bukti dikumpulkan, test dna, uji filologi geaniologi, bukti sejarah arkeologi kalau sudah segera rarik kesimpulan bersama sama.
Dah gini aja langsung pak ahmad percaya gak klo si faqih moqondom mikraj 70x dalam sehari???? Kemudian percaya gak klo si sakron membuat urutan nasab lewat mimpi??? Tolong beri response.
Problem utama dialog kemarin itu ada di perbedaan epistemologi, dan ego masing2 pembicara. Bagi gugem, semua informasi yg berasal dan di validasi oleh internal Islam adalah subyektif, gak ilmiah. Sedang Wafi berpendapat semua informasi dari internal Islam pasti memenuhi syarat untuk disebut ilmiah. Seperti yg disampaikan pak Ahmad, selama metodologi itu memenuhi kaidah keilmuan, ya itu ilmiah. Tentu ilmiah disini gabungan dari empirisme dan rasionalitas. Ini sesuai dengan yg disampaikan Wafi dalam dialog. Tapi Wafi juga ada salahnya. Metode ilmiah itu berkembang, dan pasti "temuan" baru lebih bagus karena menyempurnakan yg sebelumnya. Jadi saat dia menolak metode baru yg dia gak familiar seperti gugatan sumber primer, tes DNA, uji carbon, filologi, ya dia gak ada bedanya sama gugem. Denial akan realita yg ada.
@@sangali5123 Tes DNA keturunan tidak untuk dipercaya, karna genetik itu rumit dan keturunan utu lebih rumit.. Itu bukan saya yg bilang tetapi para pakar genetik Inggris yg terangkum singkat disebuah artikel berjudul " DNA Ancestry test not to be trusted, say expert.
@@sayael7015 Pakar siapa yg ngomong genetik gak bisa melacak genealogi sampai jauh ? Pak Ahmad dan Doktor Hafy sudah menyampaikan DNA bisa untuk melacak leluhur jauh. Pernyataannya sama seperti apa yg disampaikan pak Sugeng. Tulis disini siapa pakarnya yg ngomong gitu
@@sangali5123 Anda baca komen saya lagi, biar anda tidak salah kutip komentar saya. Nah soal nama kan ada beberapa pakar genetik Inggris, silahkan anda copas dan searching di google dengan judul berbahasa Inggris di komentar saya diatas. Saya sudah sering share link tapi dikira youtube malah spam..
@@sayael7015 Sudah saya baca, itu cuma artikel bukan publikasi ilmiah. Sedang bukti yg dibawa pak Sugeng (dan dibenarkan pak Ahmad dan Doktor Hafy) itu jurnal ilmiah. Soal studi genealogi baik di family tree ataupun project Hasyim, Hadi Amili, itu juga ada datanya. Artinya secara kaidah keilmuan sudah terpenuhi. Lagipula di artikel itu lebih condong bicara autosomal, karena menyinggung genetik turunan dari kedua ortu. Sedang tes DNA yg dimaksud di polemik nasab itu yDNA. Autosomal memang sulit untuk menentukan leluhur seseorang, sedang yDNA bisa.
@@sangali5123 Bagaimana dengan perusahaan Orig3n yg salah mengidentifikasi DNA Anjing Labrador sebagai DNA manusia pada tahub 2018 yg lalu. Atau hasil tes DNA keturunan 2 orng wanita kembar Amerika yg ternyata berbeda.. Gimana membatalkan nasab salah satu anak kembar dari hasil test DNA?? Walaupun hanya artikel yg berisi pendapat singkat dari beberapa ahli genetik di Inggris tapi cukup menggambarkan bahwa tes DNA tidak bisa menjustifikasi maupun membatalkan keturunan.. Kalau bahasa sekarang, buat seru2san boleh lah tes DNA keturunan, jangan diseriusin..
maaf itu gugem khan terbatas dengan tema dan waktu, dia tidak hanya membahas tentang ilmiah dalam agama itu apa. alangkah baiknya saudara berkunjung ke beliau agar paham sebelum asal mengomentari dari cuplikan video
Fakta= data /informasi...nash = quran + sunah = ilmu/teori atau lebih dari teori...Wallaahua'lam... Menggabungkan data/info + ilmu/teori = ilmiah ?..Wallaahua'lam
Agama itu tidak ada yang Ilmiah pak Karenanya manusia tidak harus membawa Agama dalam akal Jangan bawa-bawa Agama dalam yang nyata apalagi manusia, karna manusia nyata.
4:04 Tapi pak, hal-hal yang sifatnya spiritual seperti sholat itu memang tidak dapat ditemukan bukti yg dapat menghubungkan dimensi fisik dengan hal-hal gaib seperti Tuhan bukan?
tapi Pak topik dalam bahasan itu kan pencatatan manusia jaman dulu yang mengaku sebagai cucu nabi, narasumber disitu menghindari perdebatan yang menjauh dari topik Pak. gimana menurut pak ahamd penjelasanya pak
Metode itsbat nasab berdasarkan syuhrah wal istofadhoh bisa saja masuk akal tapi bisa saja menjadi sampah. Buktinya rabithah alawiyah memiliki beberapa persyaraatan dalam itsbat nasab.
Maaf Pak Ahmad...🙏🙏🙏 Saya membayangkan pada tahun 2030, bahwa teknologi AI dan komputer quantum diterapkan pada rekayasa genetika manusia akan memporak poranda tatanan normatif peradaban manusia... Mohon pencerahan pandangan tsb... Terima kasih 🙏🙏🙏
Wuihh! WeeW! UwoW! Keren banget istilah-istilah scitech yang dipake, Mas! 😱 Langsung jiper dan minder saya bacanya. Btw, emang Masnya paham yang lagi diomongin? Atau jangan-jangan malah Masnya pernah ikutan nimbrung di interdisciplinary symposium terkait? 🤔
@@AlgoNudger 😅😅😅 semua parsial kalimat yang kamu pandang wuiih, woww dan puihhh 🙄🤔🙄 saya ambil dari konten2 gurgem... 😅😅😅 Mengenai apakah saya paham yg dibahas Pak Ahmad... Ontologi, epistemologi dan aksiologi sudah diterangkan video sebelumnya. Intinya ISLAM sangat ilmiah.... 👌👌👍🙏
@@akhyar-b3sMaksud saya adalah, apakah Masnya paham terkait *istilah-istilah scitech keren* (AI, Komputer Kuantum, dan Rekayasa Genetika) yang sedang diomongin. 🤭
@@akhyar-b3sKirain, sering ngikutin dan menyimak seminar, conference, symposium, serta membaca technical papers-nya (sota). Pesan saya cuma satu, selalu waspada, karena amat sangat banyak marketing buzzword (hype) dalam dunia scitech hari ini. 🤭
Terimakasih Dok kuliahnya.. Koreksi sdkt kata Zat, dalam bahasa indonesia bisa salah persepsi.. Yg pas Substance dalam bahasa inggris.. Zat ini sering jadi serangan bagi orang non muslim ya g tak paham..
terlepas dari definisi ilmiah versi gugem dan guswafi dalam polemik nasab baalwi, yg mustinya kita kritisi adalah perilaku kelompok baalwi yg banyak memalsukan makam2, dan pembelokan sejarah berdirinya nkri
@@ediyanto614bang bang update napa, itu yg sering bikin makam palsu namanya sohibul faroji anggota NAAT, kenapa dibikin makam dg nama baalwi? Krn kalau dibikin nama pribumi kagak ada yg ziarah 😂
@@abandxz hehehe.. itulah kita beragama itu butuh bimbingan.. kita terkadang butuh pembuktian terkadang cuma keyakinan. 1. soal nasab Rasulullah ke adnan, kami sebagai muslim mencukupkan dengan sabda beliau. tanpa harus membuktikan 2. adapun soal nasab Ubaidillah ke Rasulullah, tidak mungkin kami hanya dengan meyakini, karena Ahmad bin Isa yg rentan waktunya ke Rasulullah lebih dekat dari pada Ubadillah, itu ada bukti nama dalam hadits atau kitab nya. Lah ini Ubaidillah mana ????
Yang saya tahu GG di RA bicara soal nasab Ba'alawi tersambung ke Nabi SAW atau tidak, kok pembahasannya malah nglantur kemana-mana. Tapi yang saya cermati dari apa yang terjadi di RA ... pihak RA kekeh di metodologi sugroh wal istifazoh tidak mau masuk ke persoalan yang ditanyakan pihak KH. Imad tentang keterputusan 550 tahun yang bisa dilacak dari kitab abad ke 3. Artinya ada kekosongan abad 4,5,6,7,8
Semua yg disini termasuk saya, termasuk yg pro kontra apapun itu, sy tanya pintar mana kita sama ChatGPT AI, yg mbahnya logis aja (ChatGPT) milih islam kenapa ada pojok macem gini ragu islam? Please deh,.. Bangun dari tidur n terima fakta di abad 22 ini..
Sudahkah anda dihubungi gurgem? Karena katanya banyak muncul prof2 yg membuat video reaksi dan dihubungi gurgem dan diajak untuk diskusi/debat tapi pada nolak? Klo blom dihubungi, mgkn bisa anda yg ngajak gurgem buat diskusi terbuka? Sapa tau gurgem blom liat video anda.
Ko aneh ya pak, bapak dari bidang science (peneliti kanker) tapi saya pribadi kurang pas memahami narasi narasi yang dibangun. Agama Islam perlu banyak orang - orang seperti bapak dibidang science & engineering agar bisa menjawab semua keraguan dalam agama dengan ilmiah, justru dari ilmiah ini temukanlah dan ceritakanlah bahwa alloh itu benar - benar ada, melalui islam agamanya dan nabi muhammad utusannya. 'Aqoidul iman itu sudah benar - benar menjadi pondasi yang kuat. Sebagai contoh menjelaskan apa itu air suci secara ilmiah, kenapa digunakan untuk wudhu.
Sedih rasanya, Goodluck pak. Audience bapak mungkin akan rame dengan membahas case-case seperti ini. Debat di kolom komentar yang tidak akan pernah berakhir.
Yang perlu kita tetapkan dulu adalah "guru gembul BUKAN REPRESENTATIF dari orang 'alim di Islam". Karena itu banyak ucapan nya yg menunjukkan bahwa pemahaman dia dalam Islam sangat dangkal. Lebih banyak menunjukkan kemahiran retorika berbasis "ilmu" menurut pemikir barat saja, bukan berbasis dari ulama' islam, karena dia memang tidak bisa membaca kitab-kitab kuning/turos sebagai referensi Islam. Karena itu jk pandangan si gembul ini dijadikan pedoman...pasti banyak menyesatkan orang awam, sebab mereka mengira bahwa kitab2 kuning itu tidak ilmiah...karena tata tulisnya tidak sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah modern yg nota bene "bentukan" barat. Mereka tidak faham bahwa ilmiah menurut Islam itu tidak sama bentuknya dengan ilmiah menurut pandangan modern (barat) yg diunggul-unggulkan oleh si gembul..... Jadi waspadalah dalam melihat tetorika seseorang...perhatikan isinya..bukan bungkusnya. انظر ماقال ولا تنظر من قال
nabi Muhammad sebagai tokoh historis adalah ilmiah. karena salah satunya ada catatan eksternal dan sejaman oleh tokoh gereja di waktu itu. , namun apakah beliau seorang nabi utusan Allah. maka itu ranahnya kepercayaan/iman.. dzat Allah adalah ghaib, dan yg ghaib tak bisa diilmiahkan sedangkan konsep ketuhanan dan keberadaan Allah adalah ilmiah, bisa dinalar, tidak bertentangan dengan akal atau logis maka dr debat tersebut gus Wafi masih blm bisa mmbedakan antara ranah iman dan ilmiah
Ilmiah yg di maksud itu dapat di ukur dengan indra atau terdapat data pembanding... mmg nya agama mana yg bisa di ukur dengan indra dan atau terdapat data pembanding? Coba cek apa di agama lain ada kuda berkepala manusia yg bisa terbang melebihi kecepatan cahaya? 😂 Gw kadang nahan2 diri, lama2 kelepasan juga ngakaknya liat gimana org2 beragama kaya kalian ini maksa2in agama kalian utk fit ke sains dan keilmuan... 😂
yup, gurgem cuma ambil contoh ringkas dan cepat disaat diskusi, dan itu sah sah saja. apa mau dibalik kan? coba ilmiyahkan Surga dan Neraka, Ilmiyahkan Allah diatas langit.. hayooo..
Dari semua prof sampaikan Dapat saya simpulkan keilmuan itu tergolong dari 3 pemikiran golongan manausia.. 1.ateis / tidal percaya dengan agama / adanya tuhan ...keilmuan mereka sebatas apa yg mampu mereka ketahui oleh diri mereka itulah keilmuan / ilmiah bagi mereka ( segala sesuatu itu ada karena berdiri sendiri) 2.non muslim / di luar islam ...inil tidak mengutamakan ilmu.tapi mengikuti dan meyaqini sesuatu yg lebih besar dari apa yg ada yg di nilai lebih besar dari apa yg di ketahui dirinya / apa yg ada di dirinya sekalipun itu sama/ berasal dengan mereka ..sehingga mereka memuja dan memuliakan bahkan ada yg sampai menuhankanya ( menuhankan makhluk) 3 muslim..inilah pemikiran mutlak yg tidak terbatas..kecuali di batasi oleh sumber ilmu itu sendiri ( ketuhanan) di mana ilmu yg ada pada yg dj ciptakan di tuntun agar berkembang serta tersambung kedasar dan sumber keilmuan itu sendiri yaitu pencipta ( tuhan) Seperti allah swt telah memberi energinya. Kepada diri makhluk mutlak ( indera dan akal) Lalu allah swt memberi jalan / petunjuk bagi energi itu ( kitab suci dan para nabi dan rasul yg diutus) agar sampai mengenal sumber / asal energi makhluk itu sendiri / kembali kepada dasar itu kembali ( dunia akan kembali ke asalnya seperti awalnya) Seperti firman allah swt Sesungguhnya langit dan dunia itu dahulunya satu...tapi makhluk itu sendirilah yg memisahkan antara keduanya ( mereka lebih memilih mengikuti hawa nafsu mereka dari pada mengikuti ilmu / kebenaran mengenai keberadaan diri mereka sendiri
Allah itu pencipta ummat manusia maka Alquran itu sejatinya diturunkan untuk ummat manusia, bukan hanya untuk ummat islam saja, begitu jg kitab" sebelumnya... smpai dsini dalami dlu kalimat itu, maka akan ktmu kesalahan pada point" yg anda smpaikn....
kalo gaada scientis. virus DBD gabakal ada obatnya. di qur'an ada...? kalo gaada tomas alva edison. lu masih pake lilin ama obor tiap malem. emangnya lu mau pake apa. dongeng mistik habib....? kalo gaada al khawarizmi. lu masih bingung hitung hitungan matematika. lu tau apa kutipan terkenal dari al kindi...? salah satu filosof islam yg jelas jelas lebih cerdas dari lu....? ditulis Seyyed Hossein Nasr. cari aja..... dikotomi lu benar benar keluar dari ajaran islam. even Qur'an sendiri katanya adalah kitab untuk orang orang berpikir. tapi sayangnya muslim mikirnya kejauhan.
@@AMIRHIJAZ Islam menilai kebenaran itu bukan berdasarkan kemudahan..kekayaan..ataupun kemengan tapi berdasarkan sumber kebenaran itu sendiri ( al haq / allah yg maha benar) dengan pembuktiaj ketaatan dan kepatuhan kepada allah dan rasulnya.. Kalau hanya menilai kebenaran menurut akal /.ilmu. .pasti iblos tidak akan menjadi makhluk yg terlaknat..( aku lebih baik dari segi pejciptaan dari adam as. .aku do huat dari api yg menyala..sedangkan adam terbuat dari lumpur hina.. Tapi faktanya iblis menjadi makhluk yg terlaknat karena tidak taat dan patuh atas perintah tuhanya ( mustahil yg di cipta lebih tahu dari yg mencipta)
Hehe ... makain direnungkan makin kelihatan saja Warna pendapat Bapak ini. Comtoh ilmiah pasti dipersempit ke soal pernasaban sesuai dengan topik debatnya. Aneh juga kalau Gugem menceritakan tentang penciptaan alam semesta atau gerak benda-benda langit. Yang sedang dibahas tu Mang UBED Bapak.bukan yang lain. Dicontohkan jejak nabi diriwayatkan pihak eksernal, manuscriptnya ada, itu bukti ilmiah, sedangkan Mang Ubed tokoh Yang tiba2 ada. Masak mau ngomongin Zigot juga, ah...!
Anda kurang jauh mainnya min , topik debat itu soal nasab , jadi wajar contoh ilmiah adalah keberadaan Nabi Muhammad itu bisa dibuktikan dengan ilmiah sebagai tokoh historis lewat ilmu filologi.sedangkan baklawi rungkad secara filologi. diluar Islam sedang berkembang anggapan bahwa Nabi Muhammad SAW itu tokoh rekaan,jadi pas sekali jawaban gembul itu
pak Guru gembul, jelas sekali menyampaikan bahwa yg ilmiyah hal2 yg bisa di gapai dgn indra, adapun Islam memang kebanyakannya adalah teologi... prinsip dasar Islam pun kan adalah teologi, yaitu Syahadatain, Surga dan Neraka. pak guru sangat gampang memaparkan tdk terlalu ribet bahas dgn bahasa2 sarjana, beliau membawakan bahasa yg bisa diterima semua org. salut buat pak guru gembul. Nah apakah Ubaidillah mau di bahas secara ilmiyah atau teologia ?? ini jabawan yg sangat gampang sebenarnya, cuma sengaja di belok-belokkan kesana kemari...
setujuuu makanya agama disebut kepercayaan, kalo semuanya ilmiah bukan lagi kepercayaan melainkan realita. mana bisa kita meneliti tuhan surga neraka dll karena itu kita cukup meyakini saja karena itu disebutlah "KEPERCAYAAN"
@@dannisgunawans3668 Guru gembul emang super... para DOKTOR pembela ba'alawi pada turun gunung mengomentari hal2 sepele yg bisa atau dikira bisa menyerang pak Guru Gembul.. sekali lagi pak Guru Gembul super dah...
Gembul ini orang yg masih kebingungan, Ilmiah itu adalah Benar dan Islam itu keseluruhannya adalah Kebenaran baik yg paling sederhana yg dapat dipahami orang awam, yg sulit dipahami bahkan yg tidak dapat dipahami.
Terima kasih, karena video ini saya semakin setuju dengan argumen guru gembul
Dari yang saya pahami dari pernyataan Gugem soal pengertian ilmiah itu maksudnya ilmu yang empiris, artinya walaupun masuk akal, rasional, logis, selama itu tidak bisa dibuktikan maka itu disebut tidak ilmiah.
Apakah seorang laki2 yg bernama "Muhammad" itu ilmiah? Jawabannya jelas ilmiah, tapi apakah seorang "Muhammad" itu seorang nabi atau bukan, maka pertanyaan itu tidak ilmiah. Karena kenabian tidak bisa dibuktikan secara empiris, walaupun bisa dibuktikan secara rasional.
Jadi mau gimana lagi, dari awal definisi ilmiah nya saja sudah berbeda. Termasuk dengan definisi ilmiah yang prof sampaikan dan definisi ilmiah menurut gugem juga beda.
Prof mendefinisikan ilmiah sesuai dengan definisi ilmiah secara formal, dimana sesuatu dikatakan ilmiah jika memenuhi kaidah ilmu pengetahuan yaitu memiliki objek dan metode ilmiah diantaranya seperti ontologis, epistemologis dan aksiologis seperti yg dijelaskan diatas. sehingga dengan definisi ini konteks ilmiah mencakup secara keseluruhan bidang ilmu baik dalam konteks sains maupun sosial (termasuk agama)
Sedangkan definisi ilmiah yg gugem sampaikan hanya terbatas kepada konteks sains saja, sedangkan dalam konteks sosial seperti ilmu sejarah (termasuk ilmu nasab yg merupakan bagian dari ilmu sejarah), menjadi tidak dapat dikatakan ilmiah. Tentu saja pembatasan definisi ilmiah gugem ini menjadi masalah besar dalam dunia ilmu pengetahuan karena akan membatalkan keilmiahan semua ilmu2 sosial apalagi yg terkait unsur2 objektifitas/subjektifitas. Padahal masing2 bidang ilmu pengetahuan memiliki kaidahnya masing2 untuk dapat disebut ilmiah.
Gugem.. Kurang luas imajinasi otak nya.. Literasi nya kurang dan ngacau..
Logis belum tentu ilmiah tp yg ilmiah sdh psti logis...
Lah definisi ilmiah bisa beda ki lo....dah banyak karya2 ilmiah pe karang...dah melahirkan banyak teknologi dlm smua bidang...dri awal yg di bahas ilmu nasab yg dah pasti gak ilmiah....dan konten bapak ni kagak nyambung jg... Lah kocak dah pkoknya....
Setuju. Makanya gurg3m mau menyamakan pemahaman ilmiah d awal. Klo g sama ya ga bakal ketemu pemikirannya
@@NanaWawaPapo memang beda pak, gugem menolak khabar shodiq sebagai sumber ilmu dan hanya menjadikan hal-hal bersifat empiris yg dijadikan sumber. Kalau pakai cara berfikir seperti itu maka kita akan gampang banget menolak hadits, karena khabar shadiq itu suatu kabar/informasi/berita yg dibawa seseorang. Mungkin di sini bedanya, khabar shodiq bagi gugem sekedar kepercayaan, tapi bagi ulama udah sebagai sumber informasi, tergantung dari individu yg membawa informasi itu.
Sangat jelas sekali si ucapan pak guru gembul ketika beliu di minta contoh ilmiah beliau memberikan bukti bahwa nabi muhamamd adlah figur historis karena memang ini diskusi ilmiah tentang ilmu nasab yang mana memang berkaitan dengan empiris seorang tokoh
Beda bro
Itu sarkasm bro bahwa memang ilmu nasab ini tak berdasar ilmiah seharusnya seorang tokoh yang berpengaruh itu memiliki bukti objektif
@@ryansprynd7961 Bandung Bondowoso dan Roro Jongrang itu figure historis juga kah? Kalau iya, dimana kubur nya??
Bukti empirisnya apa? Bagaimana kita bisa yakin bahwa semua artefak yang ada saat ini, adalah peninggalan dari nabi muhammad saw?
Coba konsisten-kan dahulu konsep pemahaman epistimologisnya.
Pak GG tidak menjelaskan sama sekali.
@@rzltv5872Bisa jadi itu dipalsukan atau semacamnya, kalo yg mau lebih akurat memang harus ditempuh melalui tes DNA.
sy mmang nunggu tanggapan doktor ini, representasi dr orang berimann dan intelektual.
Setuju Prof.. sangat bermanfaat dan mengispirasi pendapat² anda 👍🏻🙏🏻
Mohon maaf pak. Tapi pemaparan bapak ini bkn dri pemahaman ilmiah yg udh sepakatin dunia modern saat ini. Krna kn dlm ilmu filologi dll yg bisa memuat manuskrip pasti butuh pembuktian sejaman baik dokumen&peninggalan siobjek. Nah yg dimksd gugem itu ilmiah yg bisa dtrima dan disepakati semua kalangan mau gmnpun metodologinya. Jadi org diluar islam gabakal peduli pemahaman&nilai2 islam yg hnya bisa diimani tanpa pembuktian (teologis). Jdi ilmiah yg mau disepakatin pas debat itu. Biar sama2 bisa ngebuktiin jejak sejaman yg ada, dengan yg satu pihak (gugem) mau ngebuktiin ketiadaan objek pembahasan yg satu mau ngebuktiin keadaan objek trsbt. Tapi saya setuju dgn pemaparan bapak soal ilmiah dlm POV islam&nilai2nya
oo baik, terima kasih masukannya
@@PakAhmaddalam mengacu pada ulama, kita harus melihat apakah ulama itu berpendapat atau melakukan penelitian. Dalam hal nasab ulama yg dirujuk Pak Wafi ini berpendapat mengenai keshahihan nasab baklawi krn ZON... Ini dikatakan sendiri oleh Pak Wafi. Menurut Pak Guru hal itu adalah subyektivitas.
Coba perhatikan, Pak Guru mengatakan keberadaan Rasululloh itu ilmiah, atau kuburan rasululloh, kemudian Pak Wafi terus mencecar dari mana Pak Guru tahu... Pak Wafi ingin memojokan bahwa informasi itu dari "kabar" yg sifatnya tidak indrawi. Itu debat kusir pak, krn kabar mengenai makam rasululloh tidak hanya diketahui orang2 disekitar madinah atau hijaz, bahkan tidak terputus dr zaman ke zaman. Data mutlak. Apakah hal2 seperti harus dijelasnkan ke Gus Wafi? 😊
Sebenernya kalo di youtube sih ada yg udah research ampe bukti manuskrip history islam. Tapi mending liat sendiri, cukup mencengangkan dan bisa debatable. Bahkan ketika tahu, layer pertanyaanya akan timbuk berlapis. 😂
Betul, setuju sepemikiran. Org non islam tentunya tak akan percaya tanpa meneliti terlebih dahulu
Sebenarnya definisi ilmiah atau saintifik yang disepakati secara internasional itu apa ya?
Saya penasaran apa hal yang bisa dikatakan ilmiah atau bukan
Keren banget, terimakasih penjelasannya pak ahmad
Untuk saat ini, di video ini, sementara saya ingin taklid pada pak Ahmad. Hingga ada pengetahuan dan pemahaman baru yang nanti saya dapatkan lagi.
Sy setuju dg pendapat pak ahmad....
Metode ilmiah bisa membuktikan kebenaran kebenaran Zahir pada tatanan nalar deduktip . Sedang metode keimanan bisa membuktikan kebenaran batin pada tatanan Ruhani bahwa Allah itu benar benar ada,bukan sebatas Allah seharusnya ada( dugaan dari adanya af'alNya).
Menjalankan Islam Harua Pakai Akal.....
Gak juga
@@Husodofamily kok Bisa???
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
AT taubah 29
Bawa Pisau Terus Perangi Yang Non Muslim😀😀😀😀😀😀😀
@@JekiYanuari-pq5rg buktinya kan tidak. Presiden Jokowi Islam . Tidak melakukan itu
@@Husodofamily makanya Pahami Ayat Ini Pakai "AKAL"!!!!!
1:58 kalau sepotong video itu yg diambil untuk bapak menyimpulkan guru gembul menilai keilmiahan islam ya mmg cuma itu yg bapak dapat, kan sepotong yg bapak ambil itu konteksnya kemarin ubaidillah itu dianggap ilmiah atau tidak (tokoh historis berdasarkan ilmu2 yg relevan misalnya ilmu sejarah atau filologi).. makanya dicontohkan gurgem nabi muhammad saw itu ilmiah, berdasarkan ilmu sejarah/filologi tersedia jejak jejaknya dari berbagai sumber internal islam atau eksternal islam sebagai tokoh historis.. klo nnti ada diskusi temanya keilmiahan islam dari sisi kedokteran ya mgkin contoh gurgem beda lagi..
banyak pernyataan gugem, termasuk kitab turats dianggap histiografi tradisional (jelas sgt keliru). jelas dia memaksakan empirism, menolak rasionalm & logism.
@@ceritaseruanak malah gurgem sangat rasional dan logis. Saat ada keanehan pada nasab baalwiyah, tdk rasional dan logis, maka dipertanyakan keilmiahannya. Banyak keanehan pada nasab versi ini. Bahkan tokoh ubaidillah dipertanyakan keberadaannya. Karena diduga tokoh fiktif dan fiksi. Tdk ada catatannya soal ubaidillah. Sedangkan soal Muhammad sangat banyak tercatat dalam sejarah.
@@lazygamer4356 saya tidak berani statement ke arah nasab dan dna, karena sya tdk paham. yg sya beri catatan adalah versi ilmiahnya gugem yg sgt empirik. smpai menyatakan kitab turats bagian dari histiografi tradisional, kan keliru.
@@lazygamer4356 gugem tidak rasional dan logis, tapi dia empiris. beda.
Yang saya bingungkan itu.
Para raja-raja eropa juga mendapati hal yang sama lineagenya.
Dan bagi saya komedi, jika para raja tidak mengarsipkan nasabnya.
Kenapa? Karena salah satu bukti kongkrit yang dijadikan dalil para bangsawan bahwa mereka keturunan raja-raja ya dengan tercatatnya garis keturunan mereka. Ya lucu aja gitu, para raja-raja tidak tahu siapa kakek buyutnya. Karena dahulu tidak ada teknologi tracking via DNA, ya mau tidak mau harus di catat.
Nah kebingungan kedua, data yang gugem sodorkan menurutnya harus 58-78 generasi, karena menurutnya mustahil dibawah itu.
Tapi data Richard J. Wang hanya di 38-45, yang mana itu sesuai dengan data nasab banyak kerajaan. Dan bingungnya lagi gugem bilang data Richard malah membenarkan datanya sendiri (padahal data gugem dan Richard selisih 20 generasi). Kemudian gugem mencoba pecah datanya dengan bilang per 1000 tahun 40 generasi, 500 tahun 20 generasi.
Jadi total 60 generasi per 1500 tahun.
Tapi bingungnya gugem mengklaim data Richard membenarkan datanya. Jadi kontradiktif sekali.
Apalagi ketika diminta satu sampel gugem malah gelabakan sendiri.
Saya sangat suka dengan konten-konten gugem, bahkan saya mengikuti gugem dari 30rb subscribernya. Tapi di diskusi kemarin gugem terlihat sekali hanya memaksakan argumennya, bahkan ketika sudah disodorkan data ilmiahnya.
Awal perjalanan adalah keyakinan,dan ujungnya berada pada keyakinan itu(iman sempurna).Sebab kesadaran padaNya TDK cukup dg cerita cerita tetapi lewat pengalaman pribadi,apa yg Tuhan janjikan nyata diraihnya dlm diri.
Kebanyakan perbedaan pendapat muncul dari perbedaan dalam menggunakan atau memahami definisi dari terminologi yang sama.
Ini yg luar biasa penjelasannya simple, logic dan dlm... Klo guru gembul keliatan muter2 dan jawaban nya kontradiksi...
Iya sebab gugem kekeh dengan argumennya saja, dan jadi banyak blunder di berbagai sisi ketika data aktual yang disodorkan mematahkan argumen gugem.
Dari 58-78 generasi yang data ilmiahnya (Richard J. Wang) berbeda jauh dengan data gugem (bahkan perbedaan selisihnya 20 generasi). Padahal gugem jelaskan kalau itu mustahil, tapi data Richard J. Wang mengatakan sebaliknya.
Dan gugem mengatakan bahwa metodologi nasabnya yang salah, tapi ketika diminta sebuah contoh gugem malah bingung sendiri (sebab saya rasa gugem tidak menyangka dengan pertanyaan tersebut).
Pertanyaan yang disodorkanpun tidak dijawab dengan baik, hanya mutar-mutar disitu saja.
Siapapun yang berakal sehat, jika menyimak dengan seksama diskusi tersebut pasti sudah bisa melihat bahwa gugem tidak kompeten dalam diskusi tersebut dan hanya mencari dalih untuk pembenaran argumennya.
Ilmiyah pada tatanan iman adalah kesempurnaan iman itu sendiri( pengalaman spiritual pribadi)tentu yg obyektip,apaitu dukungan Tuhan atau mujijat.
Islam itu sangat ilmiah karena AlQur'an sangat komplit menerangkan segala bentuk kehidupan yg ada di alam dunia ini sehingga begitu banyak ilmuwan yg masuk islam setelah mengadakan penelitian
Hoax😂
Klo ilmiah knp menolak evolusi?
@@roniudin7024
Karena manusia/nabi adam itu sejak masih di surga sampe turun ke dunia bentukannya ga seperti monyet
@@erosmaya4811 apa buktinya?
Klo landasannya dogma ga ush bicara ilmiah
Membelah duren mah ilmiah
Nabi Muhamad itu ada baik di catat di internal dan eksternal dalam sejarah baik di sejarah Islam,yahudi,nasrani.Semua tercatat dengan baik
Agama sepenuhnya ya keyakinan,realita inter subyektif dari masing2 pemeluknya.
bagusnya koleb aja bung... semua kesan" yg anda smpaikn bsa aja djawab sma yg bersangkutan... sya rasa gurgemnya pun bersediaa...
Berpendapat dan opini gak harus koleb
@@herryahmed5911 g ad yg bilang harus begoo... lgian lu siapa sih...
@@jitu8264sesama orang bego tolong jangan ribut😂😂😂
Islam itu ilmiah , rasional , empiris , bagi orang2 berakal
Bagi yg percaya
Setidaknya kasi penjelasanlah kenapa orang berakal =orang Islam. Kenapa semua harus diselesein dgn sabda. Seolah-olah apa yg lu katakan itu ga boleh didiskusikan.
Di saat banyak ilmuwan2 atheis barat mulai menemukan banyak sisi ilmiah dan rasional dalam Islam , si gemblung malah ngomong agama tidak boleh di ilmukan,, ngakak cuyyy,,
@@sayasaya-cx6jj ahh gw nonton kaga ada tuhhh dia bilang gitu
@@idhamdwi6324 di pertengahan sesi si gemblung bang,,,nonton nya harus full nggak boleh di skip 😂😂
Klo menurut pandangan saya,agama itu tak perlu dipaksakan untuk di ilmiah kan,, cukup diyakini saja.. biar gak ribet..
Saya mengakui nabi muhammad bukan berdasarkan data Ilmiah, tapi berdasarkan Iman
guru gembul emang keren.. penjelasannya ringkas dan pas.. gak njelimet mumut..
Saya meyakini nabi Muhammad berdasarkan keilmiahan yang saya imani
@@munayaffamily3782 hehehe.. itulah kita beragama itu butuh bimbingan.. kita terkadang butuh pembuktian terkadang cuma keyakinan.
1. soal nasab Rasulullah ke adnan, kami sebagai muslim mencukupkan dengan sabda beliau. tanpa harus membuktikan
2. adapun soal nasab Ubaidillah ke Rasulullah, tidak mungkin kami hanya dengan meyakini, karena Ahmad bin Isa yg rentan waktunya ke Rasulullah lebih dekat dari pada Ubadillah, itu ada bukti nama dalam hadits atau kitab nya. Lah ini Ubaidillah mana ????
@@AMIRHIJAZ sudah terjawab semua... tapi ya susah menerima jawaban bagi yg menutup mata dan telinga, ijma ulama soal sahnya nasab ba alawi bukan tanpa data
@@munayaffamily3782 penetapan ubaidullah sebagai anak ahmad tanpa data, itu suatu kekelirian yg nyata... ahmad bin isa saja yg hidup diabad ke 3 masih terdata di hadits dan kitab nasab kok ubed yg hidup setelah ahmad gak ada datanya, kan aneh bib ajaib. mikir gak sih..
Keyakinan tentang kehidupan setelah mati juga sudah di miliki agama2 terdahulu🙏
contoh agama terdahulunya apa?
@@azredskristen, Jewish, zoroaster,.. dll
@@muhammadikhwan1759agama Samawi.. ada dalam satu akar kalau dalam Islam. Tapi ada yg menyelewengkan
Aqidah yang benar itu " Masuk Akal, Sesuai dengan Fitrah Manusia dan Menentramkan Jiwa"
Percaya apa saja bisa bikin tenteram. Tergantung yg mempercayai
Teks hti banget 😊
Metode ilmiah itu mengkaji fakta2 empiris yg berhasil diverifikasi. Contoh, catatan sezaman bukti arkeologis dll. Makanya, kajian akademisi modern terbagi dua. Selain yg percaya, juga banyak yg meragukan apakah Nabi Muhammad itu pernah ada. Seperti Hawting yang menganggap Nabi Muhammad itu misterius, atau Gunter Lüling yang menganggap Nabi Muhammad itu tokoh Kristen, atau Christoph Luxenberg yang menganggap Muhammad itu gak ada. kisah-kisah hidup Nabi Muhammad yang kita temukan adalah produk-produk tradisional yang ditulis ratusan tahun setelah Nabi wafat dan terisolasi dari dunia luar.
Seperti Musa, hanya Torah saja yang menjadi sumbernya dan tidak ada sumber-sumber di luar tradisi Yahudi di tahun 1500-1000 SM yang menunjukkan keberadaan Musa. Makanya, kisah-kisah Muhammad yang disajikan hadits dan sirah seperti kepingan puzzle dari tradisi lokal yang berbeda-beda di setiap daerah penaklukan Muslim, yang tentu saja bisa terjadi false memory recall alias terdistorsi.
Nabi Muhammad adalah sosok historis, ada dokumen sejaman eksternal yg menyebutkan ttg Nabi Muhammad, ada di kajian ust menachem ali
@@donjoe2694 Dokumen sezaman spt doktrina jacobia yg ditulis thn 634 m tdk eksplisit menyebut nama Muhammad. Hanya disebutkan penyerangan ke Palestina dipimpin orang yg mengaku Nabi. Menurut tradisi islam, penyerangan itu dipimpin Umar krn Nabi sdh wafat thn 632. Makanya para sarjana terbagi dua. ada yg percaya dan ada yg tdk percaya spt inarah institute bhw Nabi itu tokoh historis.
Islam tanpa kisah nabi Muhammad ya bukan agama Islam. Makanya, para sarjana ingin tahu bagaimana doktrin-doktrin ini tercipta, karena banyak yg meragukan doktrin-doktrin ini sudah ada di zamannya Bani 'Umayyah. Apakah shalat yang ada di zaman Bani 'Umayyah itu sama dengan shalat nya kaum Muslim hari ini. apakah kaum Muslim di zaman Bani 'Umayyah mengganggap Quran itu gak bisa diubah seperti kaum Muslim hari ini. hal-hal seperti ini yang dijadikan kajian akademisi modern.
Keyword : Rukun Iman, Sifat wajib Bagi Allah
Sebenarnya yg dimaksud ilmiah dalam diskusi keislaman itu adalah berdiskusi sesuai dengan standar keilmuan dari topik yg dibahas. Kalau topiknya fiqih ya bahas dengan kaidah fiqih, kalau falak ya dengan kaidah ilmu falak, kalau nasab dengan kaidah ilmu nasab, dan itu disebut ilmiah. Yg biasa ngikut kajian salafi pasti akrab dengan istilah kajian ilmiah bahkan ketika yg dibahas adalah perkara solat. Sulit membayangkan kalau orang dengan literasi bagus seperti guru gembul tidak faham hal sedasar itu, jadi tidak ada kemungkinan selain dia memang menyepelekan kaidah-kaidah yg ada dalam ilmu agama.
Disini gurugembul mau menggugad nasab yg tdk ilmiah itu intinya, apakah ilmiah penghitungan jalaur keturunan yg tercatat, emang knp dibahas nasab terus ; karna ada oknum habib yg nengaku habib dan perkataannya jauh dari apa yg di ajarkan nabi, anti kritik, ngomong kasar, mengatakan habib jauh lbh mulia dari kiai walaupun habibnya mabuk2an dan lain2, coba bapak bahas pandangan ini juga respon bapak gimana soal ini?
SANGAT SANGAT SETUJU
Trus gimana dengan hadist yang di riwayatkan secara turun-temurun, apa dia anggap itu juga gak ilmiah??
@@erosmaya4811 diskusinya tentang nasab/jalur keturunan bisa di uji ilmiah lewat DNA Dan penghitungannya jelas, ingat bang di diskusinya guru gembul bilang uji ilmiah Dan yg abang harus tau pengujian ilmiah tdk final /nggak sakral pasti bisa terbantahkan kalau ada metode ilmiah yg lebih baru Dan lebih akurat dari yg sekarang
@@erosmaya4811 ada hadis yg menyebutkan nabi ke langit (israq miraj) coba abang ilmiah kan, bisa gak? Abang bisa buktiin nggak kejadiannya? Klk gak bisa abang buktikan berarti itu tidak ilmiah, tapi itu masuk ranah kepercayaan, tdk ilmiah bukan berarti hal itu bohong tapi kita nggak bisa membuktikamnnya aja dengan pengetahuan kita bang.
Menggali atau memahami data/fakta pada maslah fiqih bisa jadi lebih detail/ mendalam dibandingkan aktivitas/penelitian ilmiah yang saat ni banyak dilakukan...
INTINYA:
YAQIN ITU BERTINGKAT TINGKAT.
1. USHUL YAQIN,
2. A'INUL YAQIN,
3. HAQUL YAQIN,
4. AKMALU YAQIN.
KEBANYAKAN ORANG UJUK UJUK NERASA HAQUL YAQIN.
PADAHAL ORANG YANG UJUK UJUK HAQUL YAKIN ITU HANYALAH KELASNYA ANAK ANAK!
Lebih baik baca buku Integralisme Islam karya bang Armahedi Mahzar, mantan dosen Astronomi ITB, kalo tidak salah. Buku lama tapi tetap relevan sampai kini. Setelahnya, ada kumpulan tulisannya lagi yang membahas mapping keilmiahan ilmu Islam.
ILMIAH itu apabila suatu argumen dapat dijelaskan dengan data-data yang dapat dipertanggungjawabkan yang sesuai dengan Realitas yang ada....bukti Muhammad Saw sebagai seorang Rasul adalah kebenaran Al-Qur'an itu sendiri sebagai wahyu Ilahi ..bukan kalimat manusia...
Itu rasional, bukan ilmiah....
Ilmiah itu ujian, ada di dalam guran, allah menguji kehidupan manusia dibumi, supaya manusia berpikir
Assalamualaikum selamat pagi pakAhmad n gusRumail ..... Allahumma inni as-aluka ‘ilman nafi'an.
coba ilmiahkan tentang nabi muhammad membelah bulan . kalau bukan karna percaya/iman kayaknya sulit
Dasarnya hanya percaya
Mantap Prof.. pembahasannya gamblang
msh lebih keren pak guru honorer gembul, bisa memberikan penjelasan yg ringkas dan muda dipahami org awam terkait keilmiahan sosok Ubaidillah
@@AMIRHIJAZmungkin materi ini bukan untuk Anda.
@@abandxz terima kasih, mungkin anda bisa ajari saja tentang pembuktian sosok Ubaidillah cukup diyakini saja?
@@AMIRHIJAZ
Gus wafi : "coba contohkan sesuatu yg sifatnya tidak subjektif dalam Islam?!"
Si gemblung : "eh,, nganu,,,itu,,,ya pokoknya ada deh "
Gus wafi : "iya contohkan mbul,,!"
Si gemblung : "pokoknya ada,,,!!😭😭"
@@sayasaya-cx6jj cara pastikan Ubadillah anak ahmad bin isa bgm ?
Hari ini AQ telah sempurnakan agamamu dan tidak ada keraguan didalamnya
Konteks debat kemarin tu tentang tesisnya ki imad atau agama islam sih?
Prof. Mohon dikupas lebih terperinci seperti
1. Apa itu definisi ilmiah?
2. Ada berapa versi definisi ilmiah?
3. Apa itu metode ilmiah dan apa itu logika ilmiah.
Lalu setelah berpijak dari definisi diatas maka mulailah mengeksplor bagian bagian dari ilmu keislaman entah itu sisi akliah atau dogma sesuai dengan definisi diatas yang dipakai!
Maka jadilah konten ini kuliah gratis yang sistematis yang bisa dinikmati banyak kalangan, insya Allah
Tp bang bagaimana ada orng yg mengklaim dapat masuk surga secara sadar gmn tuh bang apakah harus ada bukti ilmiah?
Gak ada bukti
@@Husodofamilynah mksdnya guru gembul tuh itu pak supaya kaum baalawi itu membuktikan perkataan nya sendiri bntl tidak yg beliau2 sampaikan
@@iqbalnurrochim6500digeneralisir itulah malah dimana2.. kadang orang sulit membedakan antara Agama Islam dan orang Islam.
Jadi definisi ilmiyah menurut Prof Ahmad seperti apa Prof ?
Para Ulama menetapkan metode suhroh wal istifadhoh didalam menentukan nasab itu sangat luarbiasa hebatnya, itu bukan akal²an para ulama, tapi hasil penelitian panjang, kajian ilmiah dan ijtihad sampai menghasilkan ijma' kesepakatan ulama, itu sangat luar biasa kokohnya.. kalo metode itu gak kokoh tentunya ada ikhtilaf, perpedaan pendapat antara ulama ahli nasab, tapi ini ijma', gak ada perbedaan pendapat.
di jaman itu/dulu...
tapi apa yang di syuhroh dan istifadohkan bisa palsu (isi/substansinya)
kita hidup di mana hoax/berita palsu/kebohongan bisa begitu mudah di sebar. belum lagi sesuatu basisnya dari KATANYA sedang yang ingin kita ketahui adalah NYATANYA/FAKTANYA...
Para ulama menentukan nasab atas dasar Syuhroh wal istifadhoh, bukan kitab sezaman. Kitab bisa dipalsukan, bisa direkayasa, bisa diberangus oleh kekuasaan, bisa hilang dan lenyap, sementara syuhroh wal istifadhoh gak bisa dipalsukan, gak bisa diberangus, gak bisa hilang dan gak bisa lenyap
Metode penentuan nasab dari para Ulama itu sangat mudah diterapkan tapi hasilnya sangat kuat dan kokoh. Sementara teori akal²an imadudin dan kawananya sangat rumit, sulit, berbelit² tapi hasilnya sangat rapuh.
Seandainya menentukan nasab hanya berdasarkan kitab sezaman, maka sekte imadiah dgn mudah akan mengatakan bahwa itu kitab palsu, direkayasa oleh baalawi, dibelokkan, dirubah-rubah, atau mengatakan bahwa penulis kitabnya terafiliasi dgn baalwi, karena bersahabat dgn baalawi, karena gurunya adalah baalawi, bla bla bla..
Agama bner emang bisa di rasionalkan.. Klo di ilmiahkan ya melangggar sifat tuhan itu sndri maknya dah bner itu.... Makanya pahami dulu itu ilmiah...
Keren prof
msh lebih keren pak guru honorer gembul, bisa memberikan penjelasan yg ringkas dan muda dipahami org awam terkait keilmiahan sosok Ubaidillah
Bicara Islam..maka kita bicara kitab sucinya yaitu Al-Qur'an...yang perlu diketahui..Al-Qur'an bukan kitab sains yang tercipta dari pemikiran manusia...tapi Al-Qur'an mengandung petunjuk yang memerintahkan manusia untuk berpikir Ilmiah..contohnya mendorong manusia meneliti..tidak menerima berita begitu saja sebelum meneliti kebenarannya ..dari sini disimpulkan Islam itu mendorong manusia berpikir Ilmiah...Jadi kalau Ba'.alawi tidak mengindahkan Ilmu Nasab,Filologi dan penelitian DNA...Maka sudah dipastikan mereka itu menentang Al-Qir'an...menolak sains dan berpikir Ilmiah...menolak Mukjizat Rasulullah Saw...
Al Quran tdk menyuruh berfikir ilmiah ala barat yg liberal...
Yg tdk percaya mukzizat itu justru guru gembul,krn menurut dia mukzizat itu tdk ilmiah alias tdk masuk akal....
Guru gembul jg tdk percaya hadist krn itu tdk ilmiah...hadist itu dr kabar..kabar itu tdk ilmiah versi guru gembul
Kesimpulannya guru gembul tdk percaya ilmu islam
@@daishokatana273justru ada beberapa ayat untuk kita berfikir dengan akal gan,gimana sih, contoh
Ayat-ayat yang menggunakan kata "akal" (aql / 'aqala). Contohnya, QS. Al-Baqarah (2) ayat 44, 73, 75, 76, 164, dan 242.
Malah argumen si gembul itu justru masuk akal,jika pemikiran nya beda dengan anda bukan berarti dia salah,jangan ad hominem gan.lagian akal itu berarti berfikir artinya menggunakan otak,bukan dengan hati.
Sok ilmiah... Tapi gk paham apa itu ilmiah...
Aneh nih orang.
Ilmiah nya tulisan imad dari mana nya... ?
@@daishokatana273 memang mukjizat itu tidak ilmiah, kalau itu ilmiah berarti fenomena alam bukan mukjizat
Kok jadi menantang Al-Qur'an? Gak nyambung!!
Benar sekali pa
msh lebih keren pak guru honorer gembul, bisa memberikan penjelasan yg ringkas dan muda dipahami org awam terkait keilmiahan sosok Ubaidillah
Terkadang merasa miris, iba, sekaligus tergelitik membayangkan masa depan para penghuni konoha, karena sekedar untuk membedakan antara tukang tambal ban pinggir jalan dengan seorang pakar betulan (terkait) saja, mereka masih belum mampu untuk melakukannya. Padahal hari ini mereka sedang hidup di tengah banjir bandang dan tsunami data, informasi, serta ilmu pengetahuan (era internet).
Akibatnya, seluruh yang mereka dengar terkait suatu hal, langsung saja mereka telan bulat-bulat, mentah-mentah, dan amini, tanpa melakukan penyelidikan lagi terkait substansi dari hal yang sedang dibahas, serta apakah sang pembicara memang memiliki kredensial dalam hal tersebut dan diakui oleh sesama pakar betulan (terkait). Hal ini hanya mengingatkan pada sebuah buku: *The Death of Expertise by Tom Nichols.* 😂
Justru di situ susahnya bro, orang kebanjiran gak lagi butuh air. Beneran harus mau menarik diri dari kebisingan itu, dan itu memang tidaklah mudah, terlebih bekalnya minim. Rasakan sendiri saja, sekadar membaca buku saja kita butuh setidaknya tenang.
Sekalipun itu banjir. Pertanyaannya, apakah airnya bisa diminum atau setidaknya dipakai mandi. Pada akhirnya kualitas informasi yang terpenting. Dan salah satu caranya adalah melalui upaya berjarak dengan informasi yang ada: memilah dan mengidentifikasi. Yah kurang lebih gw sepakat ama komentar di atas gw
Inilah akibatnya jika pendidikan di jadikan lahan bisnis,bahkan untuk menentukanan informasi yg benar dan salah pun konoha masih harus berperang sesama rakyatnya..btw gemar baca jga bro?..bagi recomd buku2 sjenis sama kry2 tom bro
Ya salah 1 nya. .pigur Imad. .betulan Pakar dan diakui se Sama Pakar Nasab nya??
dr itu saja sudah RUSAK Umat ini dg KABAR KACAU pernyataan " Kebencian" nya dg mengatakan keyakinannya ga bakal BERUBAH meski " SEMUA ULAMA" mengakui Baalawi. .
😂😂😂😂
@@KaiinkOleh sebab itu, setiap individu wajib memiliki bekal yang memadai.
*Bekal* means pendidikan yang mendalam dan koneksi pergaulan yang luas dengan individu-individu di institusi-institusi pendidikan dan penelitian terbaik dunia (bukan di konoha). 😊
Kalau kata gus baha ,jawaban buat orang orang yg berpikir rasional atau pengen sellu ilmiah, jawaban nya adalah Islam tdk butuh pengakuan orang orang yg tdk percaya Tuhan
Harus dibatasi masalahnya. Masalahnya adalah ada orang yg ngaku nduriah Nabi. Ada dua orang yg percaya dan terima tanpa reserve itu satu. Kemudian ada satu yg tidak percaya maka orang ini membuktikan secara ilmu pengetahuan ilmiah yang sudah di legalisasi didunia akademik. Inilah batasannya tidak lari kemana mana itu debat yg lain. Kalau dibatasi seperti ini masalah keturunan nduriah nabi muhammad selesei. Syarat ilmiah itu ada epistomologi, ontologi dan axiologi. Sekarang kita uji bukti bukti dikumpulkan, test dna, uji filologi geaniologi, bukti sejarah arkeologi kalau sudah segera rarik kesimpulan bersama sama.
islam kepercayaan dan keyakinan,surga neraka pun urusan keyakinan, kalau habib garys di buktikan secara ilmiah
itulah makanya ada yg namanya usul fiqh dan furu'ul fiqh
Dah gini aja langsung pak ahmad percaya gak klo si faqih moqondom mikraj 70x dalam sehari???? Kemudian percaya gak klo si sakron membuat urutan nasab lewat mimpi??? Tolong beri response.
Saya Penasaran pake banget apa jawaban dari pak Ahmad
Keyakinan = aqidah= tauhid...keduniaan = syariah..
Problem utama dialog kemarin itu ada di perbedaan epistemologi, dan ego masing2 pembicara.
Bagi gugem, semua informasi yg berasal dan di validasi oleh internal Islam adalah subyektif, gak ilmiah. Sedang Wafi berpendapat semua informasi dari internal Islam pasti memenuhi syarat untuk disebut ilmiah.
Seperti yg disampaikan pak Ahmad, selama metodologi itu memenuhi kaidah keilmuan, ya itu ilmiah. Tentu ilmiah disini gabungan dari empirisme dan rasionalitas. Ini sesuai dengan yg disampaikan Wafi dalam dialog.
Tapi Wafi juga ada salahnya. Metode ilmiah itu berkembang, dan pasti "temuan" baru lebih bagus karena menyempurnakan yg sebelumnya. Jadi saat dia menolak metode baru yg dia gak familiar seperti gugatan sumber primer, tes DNA, uji carbon, filologi, ya dia gak ada bedanya sama gugem. Denial akan realita yg ada.
@@sangali5123 Tes DNA keturunan tidak untuk dipercaya, karna genetik itu rumit dan keturunan utu lebih rumit.. Itu bukan saya yg bilang tetapi para pakar genetik Inggris yg terangkum singkat disebuah artikel berjudul " DNA Ancestry test not to be trusted, say expert.
@@sayael7015
Pakar siapa yg ngomong genetik gak bisa melacak genealogi sampai jauh ?
Pak Ahmad dan Doktor Hafy sudah menyampaikan DNA bisa untuk melacak leluhur jauh. Pernyataannya sama seperti apa yg disampaikan pak Sugeng.
Tulis disini siapa pakarnya yg ngomong gitu
@@sangali5123 Anda baca komen saya lagi, biar anda tidak salah kutip komentar saya.
Nah soal nama kan ada beberapa pakar genetik Inggris, silahkan anda copas dan searching di google dengan judul berbahasa Inggris di komentar saya diatas.
Saya sudah sering share link tapi dikira youtube malah spam..
@@sayael7015
Sudah saya baca, itu cuma artikel bukan publikasi ilmiah. Sedang bukti yg dibawa pak Sugeng (dan dibenarkan pak Ahmad dan Doktor Hafy) itu jurnal ilmiah. Soal studi genealogi baik di family tree ataupun project Hasyim, Hadi Amili, itu juga ada datanya. Artinya secara kaidah keilmuan sudah terpenuhi.
Lagipula di artikel itu lebih condong bicara autosomal, karena menyinggung genetik turunan dari kedua ortu. Sedang tes DNA yg dimaksud di polemik nasab itu yDNA. Autosomal memang sulit untuk menentukan leluhur seseorang, sedang yDNA bisa.
@@sangali5123 Bagaimana dengan perusahaan Orig3n yg salah mengidentifikasi DNA Anjing Labrador sebagai DNA manusia pada tahub 2018 yg lalu. Atau hasil tes DNA keturunan 2 orng wanita kembar Amerika yg ternyata berbeda.. Gimana membatalkan nasab salah satu anak kembar dari hasil test DNA??
Walaupun hanya artikel yg berisi pendapat singkat dari beberapa ahli genetik di Inggris tapi cukup menggambarkan bahwa tes DNA tidak bisa menjustifikasi maupun membatalkan keturunan.. Kalau bahasa sekarang, buat seru2san boleh lah tes DNA keturunan, jangan diseriusin..
maaf itu gugem khan terbatas dengan tema dan waktu, dia tidak hanya membahas tentang ilmiah dalam agama itu apa. alangkah baiknya saudara berkunjung ke beliau agar paham sebelum asal mengomentari dari cuplikan video
Fakta= data /informasi...nash = quran + sunah = ilmu/teori atau lebih dari teori...Wallaahua'lam...
Menggabungkan data/info + ilmu/teori = ilmiah ?..Wallaahua'lam
Agama itu tidak ada yang Ilmiah pak
Karenanya manusia tidak harus membawa Agama dalam akal
Jangan bawa-bawa Agama dalam yang nyata apalagi manusia, karna manusia nyata.
4:04 Tapi pak, hal-hal yang sifatnya spiritual seperti sholat itu memang tidak dapat ditemukan bukti yg dapat menghubungkan dimensi fisik dengan hal-hal gaib seperti Tuhan bukan?
Bukan hanya itu, tapi konteks pada saat itu adalah tentang Nasab tapi Wafi membawa diskusi ke ranah Islam
Konteksnya tentang definisi ilmiah bang. Blm sampai ke persoalan nasab
Wkwk perbaiki dulu cara kau nonton cil
Tonton full biar gak gagal faham
msh lebih keren pak guru honorer gembul, bisa memberikan penjelasan yg ringkas dan muda dipahami org awam terkait keilmiahan sosok Ubaidillah
@@AMIRHIJAZ iya benar setuju
tapi Pak topik dalam bahasan itu kan pencatatan manusia jaman dulu yang mengaku sebagai cucu nabi, narasumber disitu menghindari perdebatan yang menjauh dari topik Pak. gimana menurut pak ahamd penjelasanya pak
Metode itsbat nasab berdasarkan syuhrah wal istofadhoh bisa saja masuk akal tapi bisa saja menjadi sampah. Buktinya rabithah alawiyah memiliki beberapa persyaraatan dalam itsbat nasab.
Maaf Pak Ahmad...🙏🙏🙏
Saya membayangkan pada tahun 2030, bahwa teknologi AI dan komputer quantum diterapkan pada rekayasa genetika manusia akan memporak poranda tatanan normatif peradaban manusia...
Mohon pencerahan pandangan tsb... Terima kasih 🙏🙏🙏
Wuihh! WeeW! UwoW! Keren banget istilah-istilah scitech yang dipake, Mas! 😱
Langsung jiper dan minder saya bacanya. Btw, emang Masnya paham yang lagi diomongin? Atau jangan-jangan malah Masnya pernah ikutan nimbrung di interdisciplinary symposium terkait? 🤔
@@AlgoNudger 😅😅😅 semua parsial kalimat yang kamu pandang wuiih, woww dan puihhh 🙄🤔🙄 saya ambil dari konten2 gurgem... 😅😅😅
Mengenai apakah saya paham yg dibahas Pak Ahmad... Ontologi, epistemologi dan aksiologi sudah diterangkan video sebelumnya.
Intinya ISLAM sangat ilmiah.... 👌👌👍🙏
@@akhyar-b3sMaksud saya adalah, apakah Masnya paham terkait *istilah-istilah scitech keren* (AI, Komputer Kuantum, dan Rekayasa Genetika) yang sedang diomongin. 🤭
@@AlgoNudgersaya suka ngikutin berita neuro link, crispr cas9 dan qubit...
Apa yang salah dengan berita sains tsb... ❓
@@akhyar-b3sKirain, sering ngikutin dan menyimak seminar, conference, symposium, serta membaca technical papers-nya (sota). Pesan saya cuma satu, selalu waspada, karena amat sangat banyak marketing buzzword (hype) dalam dunia scitech hari ini. 🤭
Apakah sosok Ubaidillah yang menjadi leluhur para habib itu sosok historis
Fiktif, cuman didukung catatan si boolowi sendiri
klo mau dibilang sosok historis, harus ada bukti catatan eksternal dari luar catatan ba'alawi pd tahun hidupnya om ubed
Ilmiyah dalam agama adalah sampai padayg menurunkan agama.
Terimakasih Dok kuliahnya.. Koreksi sdkt kata Zat, dalam bahasa indonesia bisa salah persepsi.. Yg pas Substance dalam bahasa inggris.. Zat ini sering jadi serangan bagi orang non muslim ya g tak paham..
Tanya: zat sama dzat sama tidak?😇
o substance ya, interesting, terima kasih masukannya
msh lebih keren pak guru honorer gembul, bisa memberikan penjelasan yg ringkas dan muda dipahami org awam terkait keilmiahan sosok Ubaidillah
@@PakAhmadJika Pak Ahmad ingin melihat si gembul "dikuliti dan dipermalukan", silahkan simak kanal *bawah pohon science.* 🤭
@@AlgoNudger oh topiknya tentang apa tuh, wah masak sih sampai dipermalukan, memberi masukan saya pikir lebih pas
terlepas dari definisi ilmiah versi gugem dan guswafi dalam polemik nasab baalwi, yg mustinya kita kritisi adalah perilaku kelompok baalwi yg banyak memalsukan makam2, dan pembelokan sejarah berdirinya nkri
anda sangat tidak ilmiah 😂
Bagaimana?
@@ediyanto614bang bang update napa, itu yg sering bikin makam palsu namanya sohibul faroji anggota NAAT, kenapa dibikin makam dg nama baalwi? Krn kalau dibikin nama pribumi kagak ada yg ziarah 😂
percuma bicara sama mukibbin
Udahh proff saya malah bingung sama penjelasan proff kek terbelit belit jadinya
msh lebih keren pak guru honorer gembul, bisa memberikan penjelasan yg ringkas dan muda dipahami org awam terkait keilmiahan sosok Ubaidillah
Memang bukan konsumsi semua orang. Seperti semua bidang Ilmu. Misal. di Matematika anak SD harus memahami soal Integral dll akan sulit
@@abandxz hehehe.. itulah kita beragama itu butuh bimbingan.. kita terkadang butuh pembuktian terkadang cuma keyakinan.
1. soal nasab Rasulullah ke adnan, kami sebagai muslim mencukupkan dengan sabda beliau. tanpa harus membuktikan
2. adapun soal nasab Ubaidillah ke Rasulullah, tidak mungkin kami hanya dengan meyakini, karena Ahmad bin Isa yg rentan waktunya ke Rasulullah lebih dekat dari pada Ubadillah, itu ada bukti nama dalam hadits atau kitab nya. Lah ini Ubaidillah mana ????
Yang saya tahu GG di RA bicara soal nasab Ba'alawi tersambung ke Nabi SAW atau tidak, kok pembahasannya malah nglantur kemana-mana.
Tapi yang saya cermati dari apa yang terjadi di RA ... pihak RA kekeh di metodologi sugroh wal istifazoh tidak mau masuk ke persoalan yang ditanyakan pihak KH. Imad tentang keterputusan 550 tahun yang bisa dilacak dari kitab abad ke 3. Artinya ada kekosongan abad 4,5,6,7,8
Semua yg disini termasuk saya, termasuk yg pro kontra apapun itu, sy tanya pintar mana kita sama ChatGPT AI, yg mbahnya logis aja (ChatGPT) milih islam kenapa ada pojok macem gini ragu islam?
Please deh,.. Bangun dari tidur n terima fakta di abad 22 ini..
Jadi pertanyaanya... Sekarang penelitian tentang ubaidilah ilmiah atau tidak??
Ilmiah
Si Gembul sebenarnya sudah mengajak orang untuk berpikir tapi akhirnya bisa murtad...
Pak ahmad jangan mudah menilai dari "kesan"
Guru gembul ga ada guru..guru nya google jdi dia sesat fikir
msh lebih keren pak guru honorer gembul, bisa memberikan penjelasan yg ringkas dan muda dipahami org awam terkait keilmiahan sosok Ubaidillah..
Sudahkah anda dihubungi gurgem? Karena katanya banyak muncul prof2 yg membuat video reaksi dan dihubungi gurgem dan diajak untuk diskusi/debat tapi pada nolak?
Klo blom dihubungi, mgkn bisa anda yg ngajak gurgem buat diskusi terbuka? Sapa tau gurgem blom liat video anda.
oh saya kan bukan profesor, nanti yang profesor saja yang berdiskusi dengan pak gurgem.
Ko aneh ya pak, bapak dari bidang science (peneliti kanker) tapi saya pribadi kurang pas memahami narasi narasi yang dibangun.
Agama Islam perlu banyak orang - orang seperti bapak dibidang science & engineering agar bisa menjawab semua keraguan dalam agama dengan ilmiah, justru dari ilmiah ini temukanlah dan ceritakanlah bahwa alloh itu benar - benar ada, melalui islam agamanya dan nabi muhammad utusannya.
'Aqoidul iman itu sudah benar - benar menjadi pondasi yang kuat. Sebagai contoh menjelaskan apa itu air suci secara ilmiah, kenapa digunakan untuk wudhu.
Sedih rasanya, Goodluck pak.
Audience bapak mungkin akan rame dengan membahas case-case seperti ini. Debat di kolom komentar yang tidak akan pernah berakhir.
msh lebih keren pak guru honorer gembul, bisa memberikan penjelasan yg ringkas dan muda dipahami org awam terkait keilmiahan sosok Ubaidillah
Yang perlu kita tetapkan dulu adalah "guru gembul BUKAN REPRESENTATIF dari orang 'alim di Islam". Karena itu banyak ucapan nya yg menunjukkan bahwa pemahaman dia dalam Islam sangat dangkal. Lebih banyak menunjukkan kemahiran retorika berbasis "ilmu" menurut pemikir barat saja, bukan berbasis dari ulama' islam, karena dia memang tidak bisa membaca kitab-kitab kuning/turos sebagai referensi Islam. Karena itu jk pandangan si gembul ini dijadikan pedoman...pasti banyak menyesatkan orang awam, sebab mereka mengira bahwa kitab2 kuning itu tidak ilmiah...karena tata tulisnya tidak sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah modern yg nota bene "bentukan" barat. Mereka tidak faham bahwa ilmiah menurut Islam itu tidak sama bentuknya dengan ilmiah menurut pandangan modern (barat) yg diunggul-unggulkan oleh si gembul.....
Jadi waspadalah dalam melihat tetorika seseorang...perhatikan isinya..bukan bungkusnya.
انظر ماقال ولا تنظر من قال
nabi Muhammad sebagai tokoh historis adalah ilmiah. karena salah satunya ada catatan eksternal dan sejaman oleh tokoh gereja di waktu itu. ,
namun apakah beliau seorang nabi utusan Allah. maka itu ranahnya kepercayaan/iman..
dzat Allah adalah ghaib, dan yg ghaib tak bisa diilmiahkan
sedangkan konsep ketuhanan dan keberadaan Allah adalah ilmiah, bisa dinalar, tidak bertentangan dengan akal atau logis
maka dr debat tersebut gus Wafi masih blm bisa mmbedakan antara ranah iman dan ilmiah
Kalo tokoh historis abu bakar, ilmiah gak? Jangan jangan fiktif karena gak ada dokumen dari orang kristen
@@aksaalkhoir081ilmiah soalnya ada catatan nasab resminya yang sudah diakui negara saudi
@@donieamstrong3754 oh gak bisa, itu sama aja internal, harus external dong, dari orang kristen, atau yahudi, atau budha, atau hindhu.
Pokoknya
Bang Zuma jangan libatkan lagi si WAFI dalam appologet Islam, karena bisa menjadi titik lemah kaum muslimin dalam perdebatan islam dan kristen
Ilmiah yg di maksud itu dapat di ukur dengan indra atau terdapat data pembanding... mmg nya agama mana yg bisa di ukur dengan indra dan atau terdapat data pembanding? Coba cek apa di agama lain ada kuda berkepala manusia yg bisa terbang melebihi kecepatan cahaya? 😂
Gw kadang nahan2 diri, lama2 kelepasan juga ngakaknya liat gimana org2 beragama kaya kalian ini maksa2in agama kalian utk fit ke sains dan keilmuan... 😂
Ni penjelasan lebih ilmiah
msh lebih keren pak guru honorer gembul, bisa memberikan penjelasan yg ringkas dan muda dipahami org awam terkait keilmiahan sosok Ubaidillah
Melebar ke mana-mana
msh lebih keren pak guru honorer gembul, bisa memberikan penjelasan yg ringkas dan muda dipahami org awam terkait keilmiahan sosok Ubaidillah
@@AMIRHIJAZ setuju
punten pak ahmad. di situ tidak ada narasi kalau pak gugem mengatakan hanya figur kanjeng nabi muhammad yang ilmiah (secara historis)
iya cuma contoh, ga hanya itu..
yup, gurgem cuma ambil contoh ringkas dan cepat disaat diskusi, dan itu sah sah saja.
apa mau dibalik kan? coba ilmiyahkan Surga dan Neraka, Ilmiyahkan Allah diatas langit.. hayooo..
@@AMIRHIJAZ nah itu ada dalam bagian naqli, kl ada yg bisa malah lucu.
msh lebih keren pak guru honorer gembul, bisa memberikan penjelasan yg ringkas dan muda dipahami org awam terkait keilmiahan sosok Ubaidillah,,
Lebih baik gelar raja dangdut yg d telusuri dari pada gelar habib. Menurut saya mansyur, imam s arifin, ona sutra dll lebih pantas
Dari pada membesar besarkan hal ini. mending suruh uji karbon dan tinta, kertas liar, yg diklaim sebagai musyajjar nasab itu.
Jadi, percaya dulu atau ilmu dulu..!!!???
Dari semua prof sampaikan
Dapat saya simpulkan keilmuan itu tergolong dari 3 pemikiran golongan manausia..
1.ateis / tidal percaya dengan agama / adanya tuhan ...keilmuan mereka sebatas apa yg mampu mereka ketahui oleh diri mereka itulah keilmuan / ilmiah bagi mereka ( segala sesuatu itu ada karena berdiri sendiri)
2.non muslim / di luar islam ...inil tidak mengutamakan ilmu.tapi mengikuti dan meyaqini sesuatu yg lebih besar dari apa yg ada yg di nilai lebih besar dari apa yg di ketahui dirinya / apa yg ada di dirinya sekalipun itu sama/ berasal dengan mereka ..sehingga mereka memuja dan memuliakan bahkan ada yg sampai menuhankanya ( menuhankan makhluk)
3 muslim..inilah pemikiran mutlak yg tidak terbatas..kecuali di batasi oleh sumber ilmu itu sendiri ( ketuhanan) di mana ilmu yg ada pada yg dj ciptakan di tuntun agar berkembang serta tersambung kedasar dan sumber keilmuan itu sendiri yaitu pencipta ( tuhan)
Seperti allah swt telah memberi energinya. Kepada diri makhluk mutlak ( indera dan akal) Lalu allah swt memberi jalan / petunjuk bagi energi itu ( kitab suci dan para nabi dan rasul yg diutus) agar sampai mengenal sumber / asal energi makhluk itu sendiri / kembali kepada dasar itu kembali ( dunia akan kembali ke asalnya seperti awalnya)
Seperti firman allah swt
Sesungguhnya langit dan dunia itu dahulunya satu...tapi makhluk itu sendirilah yg memisahkan antara keduanya ( mereka lebih memilih mengikuti hawa nafsu mereka dari pada mengikuti ilmu / kebenaran mengenai keberadaan diri mereka sendiri
Ma sya Allah.. Komentator ygcerdas. Sampai dirangkum.. Jazakillah khair.. Smg bermanfaat.. Buat yglainnya
Allah itu pencipta ummat manusia maka Alquran itu sejatinya diturunkan untuk ummat manusia, bukan hanya untuk ummat islam saja, begitu jg kitab" sebelumnya...
smpai dsini dalami dlu kalimat itu, maka akan ktmu kesalahan pada point" yg anda smpaikn....
kalo gaada scientis. virus DBD gabakal ada obatnya. di qur'an ada...?
kalo gaada tomas alva edison. lu masih pake lilin ama obor tiap malem. emangnya lu mau pake apa. dongeng mistik habib....?
kalo gaada al khawarizmi. lu masih bingung hitung hitungan matematika.
lu tau apa kutipan terkenal dari al kindi...?
salah satu filosof islam yg jelas jelas lebih cerdas dari lu....? ditulis Seyyed Hossein Nasr. cari aja.....
dikotomi lu benar benar keluar dari ajaran islam. even Qur'an sendiri katanya adalah kitab untuk orang orang berpikir. tapi sayangnya muslim mikirnya kejauhan.
msh lebih keren pak guru honorer gembul, bisa memberikan penjelasan yg ringkas dan muda dipahami org awam terkait keilmiahan sosok Ubaidillah
@@AMIRHIJAZ
Islam menilai kebenaran itu bukan berdasarkan kemudahan..kekayaan..ataupun kemengan tapi berdasarkan sumber kebenaran itu sendiri ( al haq / allah yg maha benar) dengan pembuktiaj ketaatan dan kepatuhan kepada allah dan rasulnya..
Kalau hanya menilai kebenaran menurut akal /.ilmu. .pasti iblos tidak akan menjadi makhluk yg terlaknat..( aku lebih baik dari segi pejciptaan dari adam as. .aku do huat dari api yg menyala..sedangkan adam terbuat dari lumpur hina..
Tapi faktanya iblis menjadi makhluk yg terlaknat karena tidak taat dan patuh atas perintah tuhanya ( mustahil yg di cipta lebih tahu dari yg mencipta)
Hal proses khamilan ibu hamil itu sngt ilmiah, kmudian quran bicara bintang2, gugus bintang (galaxy) bnyk kok yng ilmiah
Sebenarnya guru Gembul tau bnyak contoh ilmiah yg lain tapi dia kasih contoh yg mudah agar dipahami ustad Wafi
Atau mungkin gak ada contoh lagi selain itu
Yang jelas ilmu keislamannya Gembul minim pake banget.
@@Fendi471 berarti ilmu situ lebih tinggi yah😅
@@haristm3858
Bisa jadi
Hehe ... makain direnungkan makin kelihatan saja Warna pendapat Bapak ini. Comtoh ilmiah pasti dipersempit ke soal pernasaban sesuai dengan topik debatnya. Aneh juga kalau Gugem menceritakan tentang penciptaan alam semesta atau gerak benda-benda langit. Yang sedang dibahas tu Mang UBED Bapak.bukan yang lain. Dicontohkan jejak nabi diriwayatkan pihak eksernal, manuscriptnya ada, itu bukti ilmiah, sedangkan Mang Ubed tokoh Yang tiba2 ada. Masak mau ngomongin Zigot juga, ah...!
Anda kurang jauh mainnya min , topik debat itu soal nasab , jadi wajar contoh ilmiah adalah keberadaan Nabi Muhammad itu bisa dibuktikan dengan ilmiah sebagai tokoh historis lewat ilmu filologi.sedangkan baklawi rungkad secara filologi.
diluar Islam sedang berkembang anggapan bahwa Nabi Muhammad SAW itu tokoh rekaan,jadi pas sekali jawaban gembul itu
Kurang jauh apaan? Ini admina justru bisa dibilang ahlinya ahli soal DNA manusia 😂
siap si paling jauh main
Anda terlalu terpukau dg gugem wkwkwk sampai sampai lupa untuk mengkritiknya 😂
Aqidah yg benar adalah sampai pada aqidahitu.
Tp knp ya banyak yg menolak Allah ada di atas?
Atasnya siapa?
Sebab pertanyaan mu merendahkan firman Alloh SWT... Laisa kamislihi syaiun
@@akhyar-b3s tp ayat nya ad kk klo saya merendahkan firman Allah.. knp Allah azza wa jalla menurunkan ayat tersebut
@@asce4U tp ayat nya ad kk
Yg jd pertanyaan kan nabi mi'raj tuh ke atas nabi kesiapa dong mi'raj nya??
Sabaqal mufarridun..3x
pak Guru gembul, jelas sekali menyampaikan bahwa yg ilmiyah hal2 yg bisa di gapai dgn indra, adapun Islam memang kebanyakannya adalah teologi... prinsip dasar Islam pun kan adalah teologi, yaitu Syahadatain, Surga dan Neraka.
pak guru sangat gampang memaparkan tdk terlalu ribet bahas dgn bahasa2 sarjana, beliau membawakan bahasa yg bisa diterima semua org.
salut buat pak guru gembul.
Nah apakah Ubaidillah mau di bahas secara ilmiyah atau teologia ?? ini jabawan yg sangat gampang sebenarnya, cuma sengaja di belok-belokkan kesana kemari...
setujuuu makanya agama disebut kepercayaan, kalo semuanya ilmiah bukan lagi kepercayaan melainkan realita. mana bisa kita meneliti tuhan surga neraka dll karena itu kita cukup meyakini saja karena itu disebutlah "KEPERCAYAAN"
@@dannisgunawans3668 Guru gembul emang super... para DOKTOR pembela ba'alawi pada turun gunung mengomentari hal2 sepele yg bisa atau dikira bisa menyerang pak Guru Gembul..
sekali lagi pak Guru Gembul super dah...
Pdhl intinya ke ilmiah nasab tp malah melebar kemana2 😂😂
@@AMIRHIJAZmaaf menurut penilaian syaa,gugem cacat logika.
@@CTM ilmiyah nasab Ubaidillah yg dicari kok mau pakai teologia untuk meyakininya hehehe.. emang dia siapa ?
Kan itu lagi kasih analogi apa itu ilmiah, cermati yg nanya menumpuk pertanyaan sebelum jawaban selesai, dia solo vs squad, mana spion anda
Gembul ini orang yg masih kebingungan, Ilmiah itu adalah Benar dan Islam itu keseluruhannya adalah Kebenaran baik yg paling sederhana yg dapat dipahami orang awam, yg sulit dipahami bahkan yg tidak dapat dipahami.
Clash of Worldview
Agama itu bukan ilmiah
Agama itu theology/kepercayaan
Barangkali maksud gembul agama itu khayalan/kepercayaan saja tidak ilmiah, hanya dogma titik.
beriman itu ga perlu suatu argumen ilmiah.
karena kalo benar demikian, semua orang berIQ 78 pasti masuk neraka..