Vandami bhante, anumodana atas diskusi dhamma (tanya jawab), semoga membawa pengertian dhamma dan memberi manfaat bagi yg mendengar, semoga bhante selalu sehat, semakin maju dalam dhamma & vinaya dan semoga semua makhluk hidup berbahagia🙏🙏🙏
Namo Buddhaya Bhante, terima kasih atas Dhammanya ..sangat indah. 🙏🙏🙏 banyak sekali org menganggap karma , khususnya karma buruk adalah hukuman mati yg tidak bisa di ubah lagi , fix hukuman mati, seperti pemberian tuhan perumpaan Sang Buddha seperti sebuah gunung yg kokoh tanpa rongga dan lubang , super padat , yg menjulang tinggi ke awan setiap 100 tahun hanya sekali di poles dengan kain halus, kapankah gunung itu akan terkikis habis ? itulah perumapaan Sang Buddha ttg awal penderitaan manusia yg tidak bisa di ketahui tanpa awal Sang Buddha memakai perumpaan ini krn tidak ada pikiran manusia yg bisa menjangkau hal ini . selama kita hidup selama itu . sebanyak itulah karma yg pernah di perbuat jika hukum karma khususnya karma buruk adalah harga mati maka dunia ini tidak ada org yg bisa mencapai kesucian, tidak ada sotapanna, anagamai, sakadagami, arahat bahkan tidak ada namanya Buddha. krn semua terkurung oleh karma buruk. maka sia2 sdh kalau ada yg berusaha mengejar kesucian .
Izin menanggapi pertanyaan kakak viviani 26:00, ttg diri sendiri yg bisa membuat diri sendiri bahagia, dan diri sendiri yg bisa menyelamatkan diri sendiri, lalu terjadi opini 'agama Buddha dicap egois', ini kl sy berpendapat 'benang merahnya' masyarakat Buddhis tionghoa medan disinggahi oleh 2 mazhab besar Buddhismes yaitu mahayana (aliran tiongkok) dan theravada (aliran srilanka, india, thailand, vietnam, myanmar), mazhab mahayana memunculkan tokoh fiktif yg dinamakan bodhisattva avalokitesvara (biasa disebut dewi kwan im) beserta dgn ikrar2nya yg umumnya bnyk diketahui org banyak yaitu 'menunda mencapai kesucian, menunda mencapai arahat sebelum neraka kosong, menolong org yg menderita di neraka sampai neraka kosong', dinarasikan sosok dewi kwan im diatas surga sdg memperhatikan kelakuan manusia beserta penderitaannya dan bersedih atas hal tsb, namun sosok fiktif tsb tdk kunjung turun ke dunia secara nyata menyelamatkan, sedangkan ada penggiringan opini dari kelompok2 lain terhdp mazhab thevarada bahwasannya mazhab theravada dicap sbg mazhab egois, tdk pernah melakukan penyelamatan kpd makhluk2 lain yg menderita, tdk melakukan bakti sosial seperti pembagian beras dan sembako kpd masyarakat kurang mampu, tdk melakukan acara fangshen (pelepasan makhluk hidup), tdk peka terhdp penderitaan makhluk lain, Bikkhunya hanya sibuk melatih diri bermeditasi agar dirinya sendiri tercapai kesucian dgn tdk mengajak org lain, padahal kalo sy lihat 'Bikkhu2 theravada adalah org2 mulia yg menapaki jalan yg persis seperti narasi sang Buddha mencapai kesucian', Bikkhu2 theravadalah yg selama ini selalu dan intens membimbing umat Buddha perumahtangga utk berjalan diatas jalan Dhamma, selalu mengingatkan utk menjalani sila kemoralan umat perumahtangga, membimbing meditasi umat biasa, sbg tugas monastery kpd umat yg telah mendukung kehidupan para Bikkhu, walaupun Bikkhu itu sendiri juga pnya tujuan pencapaian bagi diri sendiri yaitu ke 'pantai seberang(Nibbana)', dgn selalu membimbing umat perumahtangga ttg latihan 5 kemoralan sila (terutama sila 1 yg bertekad melatih diri utk menghindari pembunuhan makhluk.hidup), dgn berlatih meditasi, dgn selalu mengingatkan kpd umat perumahtangga ttg welas asih, metta, karuna sehingga membentuk pola pikir umat perumahtangga yg takut dan malu berbuat jahat, sehingga personal umat Buddha tidak membahayakan makhluk dimanapun berada, membentuk personal yg langsung timbul rasa empati, rasa belas kasihan kpd makhluk menderita yg dilihatnya.
Menurut Sang Buddha, kesadaran yg kita kenali lenyap (viññāṇanirodha), namun akan ada kesadaran lain yg tanpa gambaran dan seluruhnya bersinar (Viññāṇaṃ anidassanaṃ, anantaṃ sabbatopabhaṃ) muncul.
Saya masih penasaran tentang Kuti...kata Bhante setiap Bhante punya Kuti...jika dalam vihara ada 20 Bhante..maka ada Kuti ada 20..Bhante pernah tunjukan Kuti Bhante sebuah rumah yg besar..berarti di vihara yg besar itu ada rumah besar 20 ya Bhante..Anumodana Bhante
Syalom Bhante,,ingin bertanya: jika kita punya keinginan untuk membahagiakan saudara dan orang lain apakah itu termasuk nafsu keinginan yg harus di lenyapkan juga walaupun terlihat baik,,,dan apakah perbuatan baik juga melahirkan tumimbal lahir atau penderitaan????mohon pencerahannya, terima kasih.
Izin menanggapi pertanyaan pertama mengenai 'tdk akan terjadi padamu apa yg bukan merupakan bagian dari karmamu', ini sangat relevan walaupun pernah dikatakan oleh sang Buddha atau tidak, tidak mungkin akibat dari perbutaan seseorg, buah karmanya dipetik atau dirasakan oleh org lain, masak iya seseorg misalnya seorg anak yg terlahir di keluarga mulia, terhormat, kaya raya secara materi, bentuk rupawan adlah hasil perbuatan baik dari org lain yg buahnya dipetik dan dirasakan oleh anak tsb.
Terima kasih banyak Bhante 🙏
Sādhu Sādhu Sādhu
Anumodāmi Bhante
Sukhī hotu 🙏🏻
Semoga bhante santacitto dan para admin selalu hidup sehat dan hidup berbahagia.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
Sadhu sadhu sadhu.
Anumodana, Bhante. 🙏🙏🙏
Sadhu3x
Anumodhana Bhante🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Sadhu3x
Namo Buddhaya terimakasih bhante , terjawab juga pertanyaan yg ada dalam pikiran saya 🙏
Vandami bhante, anumodana atas diskusi dhamma (tanya jawab), semoga membawa pengertian dhamma dan memberi manfaat bagi yg mendengar, semoga bhante selalu sehat, semakin maju dalam dhamma & vinaya dan semoga semua makhluk hidup berbahagia🙏🙏🙏
saddu3
Anumodana Bhante🙏
Sadhu3x
Anumodana Bhante, semoga semua mahluk berbahagia 🙏🙏🙏
Sadhu.....sadhu.....sadhu.....
Semoga semua mahluk bahagia🙏🙏🙏
Sadhu3x
Namo Buddhaya Bhante, terima kasih atas Dhammanya ..sangat indah. 🙏🙏🙏
banyak sekali org menganggap karma , khususnya karma buruk adalah hukuman mati yg tidak bisa di ubah lagi , fix hukuman mati, seperti pemberian tuhan
perumpaan Sang Buddha seperti sebuah gunung yg kokoh tanpa rongga dan lubang , super padat , yg menjulang tinggi ke awan
setiap 100 tahun hanya sekali di poles dengan kain halus, kapankah gunung itu akan terkikis habis ?
itulah perumapaan Sang Buddha ttg awal penderitaan manusia yg tidak bisa di ketahui tanpa awal
Sang Buddha memakai perumpaan ini krn tidak ada pikiran manusia yg bisa menjangkau hal ini .
selama kita hidup selama itu . sebanyak itulah karma yg pernah di perbuat
jika hukum karma khususnya karma buruk adalah harga mati maka dunia ini tidak ada org yg bisa mencapai kesucian, tidak ada sotapanna, anagamai, sakadagami, arahat bahkan tidak ada namanya Buddha. krn semua terkurung oleh karma buruk.
maka sia2 sdh kalau ada yg berusaha mengejar kesucian .
Sadhu3x benar sekali.
Anumodana bante. Dhama yg sangat indah.
Terima kasih Bhante
Salam Metta dari Malaysia
Namo Buddhaya 🙏
Sadhu3x
Terima kasih Bhante pembabaran Dhammanya,semoga sehat🙏🙏🙏
🙏🙏🙏
Sadhu3x
Ternyata banyak umat yg tidak paham dan bisa salah paham dengan ajaran Buddha.. 😅untuk bhate ini unggul jadi jawabannya memuaskan🎉
Sādhu3x.... semoga bermanfaat.
Vandami Bhante 🙏🙏🙏
Izin menanggapi pertanyaan kakak viviani 26:00, ttg diri sendiri yg bisa membuat diri sendiri bahagia, dan diri sendiri yg bisa menyelamatkan diri sendiri, lalu terjadi opini 'agama Buddha dicap egois', ini kl sy berpendapat 'benang merahnya' masyarakat Buddhis tionghoa medan disinggahi oleh 2 mazhab besar Buddhismes yaitu mahayana (aliran tiongkok) dan theravada (aliran srilanka, india, thailand, vietnam, myanmar), mazhab mahayana memunculkan tokoh fiktif yg dinamakan bodhisattva avalokitesvara (biasa disebut dewi kwan im) beserta dgn ikrar2nya yg umumnya bnyk diketahui org banyak yaitu 'menunda mencapai kesucian, menunda mencapai arahat sebelum neraka kosong, menolong org yg menderita di neraka sampai neraka kosong', dinarasikan sosok dewi kwan im diatas surga sdg memperhatikan kelakuan manusia beserta penderitaannya dan bersedih atas hal tsb, namun sosok fiktif tsb tdk kunjung turun ke dunia secara nyata menyelamatkan, sedangkan ada penggiringan opini dari kelompok2 lain terhdp mazhab thevarada bahwasannya mazhab theravada dicap sbg mazhab egois, tdk pernah melakukan penyelamatan kpd makhluk2 lain yg menderita, tdk melakukan bakti sosial seperti pembagian beras dan sembako kpd masyarakat kurang mampu, tdk melakukan acara fangshen (pelepasan makhluk hidup), tdk peka terhdp penderitaan makhluk lain, Bikkhunya hanya sibuk melatih diri bermeditasi agar dirinya sendiri tercapai kesucian dgn tdk mengajak org lain, padahal kalo sy lihat 'Bikkhu2 theravada adalah org2 mulia yg menapaki jalan yg persis seperti narasi sang Buddha mencapai kesucian', Bikkhu2 theravadalah yg selama ini selalu dan intens membimbing umat Buddha perumahtangga utk berjalan diatas jalan Dhamma, selalu mengingatkan utk menjalani sila kemoralan umat perumahtangga, membimbing meditasi umat biasa, sbg tugas monastery kpd umat yg telah mendukung kehidupan para Bikkhu, walaupun Bikkhu itu sendiri juga pnya tujuan pencapaian bagi diri sendiri yaitu ke 'pantai seberang(Nibbana)', dgn selalu membimbing umat perumahtangga ttg latihan 5 kemoralan sila (terutama sila 1 yg bertekad melatih diri utk menghindari pembunuhan makhluk.hidup), dgn berlatih meditasi, dgn selalu mengingatkan kpd umat perumahtangga ttg welas asih, metta, karuna sehingga membentuk pola pikir umat perumahtangga yg takut dan malu berbuat jahat, sehingga personal umat Buddha tidak membahayakan makhluk dimanapun berada, membentuk personal yg langsung timbul rasa empati, rasa belas kasihan kpd makhluk menderita yg dilihatnya.
Sadhu...sadhu...sadhu..
kemanakah kesadaran seorang makhluk ketika merealisasi nibbana bhante
Menurut Sang Buddha, kesadaran yg kita kenali lenyap (viññāṇanirodha), namun akan ada kesadaran lain yg tanpa gambaran dan seluruhnya bersinar (Viññāṇaṃ anidassanaṃ, anantaṃ sabbatopabhaṃ) muncul.
Saya masih penasaran tentang Kuti...kata Bhante setiap Bhante punya Kuti...jika dalam vihara ada 20 Bhante..maka ada Kuti ada 20..Bhante pernah tunjukan Kuti Bhante sebuah rumah yg besar..berarti di vihara yg besar itu ada rumah besar 20 ya Bhante..Anumodana Bhante
Syalom Bhante,,ingin bertanya: jika kita punya keinginan untuk membahagiakan saudara dan orang lain apakah itu termasuk nafsu keinginan yg harus di lenyapkan juga walaupun terlihat baik,,,dan apakah perbuatan baik juga melahirkan tumimbal lahir atau penderitaan????mohon pencerahannya, terima kasih.
Izin menanggapi pertanyaan pertama mengenai 'tdk akan terjadi padamu apa yg bukan merupakan bagian dari karmamu', ini sangat relevan walaupun pernah dikatakan oleh sang Buddha atau tidak, tidak mungkin akibat dari perbutaan seseorg, buah karmanya dipetik atau dirasakan oleh org lain, masak iya seseorg misalnya seorg anak yg terlahir di keluarga mulia, terhormat, kaya raya secara materi, bentuk rupawan adlah hasil perbuatan baik dari org lain yg buahnya dipetik dan dirasakan oleh anak tsb.
Anumodana Bhante🙏🙏🙏
🙏🙏🙏
Sadhu3x
Anumodana Bhante 🙏
🙏🙏🙏