Orang2 super kaya dunia saja, contoh M Al Fayed yg membeli Fulham, atau Roman Abrahamovic dulu sewaktu membeli Chelsea, tidak ada yg lantas ganti nama timnya. Maka kalau bukan untuk "mencuci", terlihat sekali bahwa yg terbesar dari mereka2 ini, bukan kemampuan atau kekayaannya, tapi ego nya.
Di inggris gak boleh ada nama perusahaan, ganti nama gk semudah itu juga. Dan basis fans Premier league tentu jdi penghalang terbesar. Sy setuju jika klub Indonesia profesional, gk boleh embel embel perusahaan, wajib ada nama homebase geografis minimal tingkat kecamatan. Dan ganti nama atau pindah homebase degradasi 1 tingkat
Prilly masih mending sih dia cuma beli saham klub tanpa dipindahkan kemana-mana beda sama si ata sama rafi udah beli klub malah klubnya diajak jadi musafir itupun pontang panting di liga, ga pny supporter ga ad stadion tempat latihan dll seakan klub ini cuma dipake buat mencuci
Lah lagian siapa suruh ngubah nama klub 🤣🤣🤣 identitas & sejarah jdi hilang imbas nya gk punya suporter fanatik akhirnya rugi dari segi pendapatan tiket & dukungan di stadion wkwkwk
Keputusan Raffi mengubah namanya klubnya menjadi Rans adalah blunder fatal. Krn hal ini menghilangkan fans base. Padahal klub ngga bisa berdiri tanpa kehadiran fans base. Siapa pula yg mau mendukung klub antah berantah.
Betul.. klub besar karena fans base.. loayalitas fans dan history klub tidak bisa dibeli.. contoh sheikh mansour saat akuisisi manchester city.. sedikitpun nama klub tidak dirubah karena fans dan history panjang klub sudah ada.. Tapi di indonesia artis beli klub cuma buat konten ya kaya gini
pas lagi fomo* nya Riski bilar sama putra siregar dtg ke medan mau beli PSMS, tp di tolak pemilik saham mayoritas, langkah tepat buat menolak mereka membeli PSMS,
Kesalahan Rafi Ahmad sama atta itu adalah seenak jidat ganti nama sama lambang klub,kalo mereka mempertahankan nama asli/identitas asli klub bukan engga mungkin mereka punya suporter,contohnya Cilegon united yg dari awal udah punya suporter ,malah diganti jadi rans ,ya mana mereka mau dukung
apalagi buat koneksi para koruptor bangun koneksi saling melindungi mencari celah cuci uang selain ke Singapura, dimananegara wakanda korupsi triliun dan milyaran seperti hal biasa dari atas sampai bawah saling melindungi
yang anehnya kenapa para pebisnis yang masuk ke dunia bola di Indonesia berambisi untuk merubah identitas klub .. Prilly Latuconsina saya gk dengar dia mengalami kerugian dia mundur karena sakit hati di curangi wasit
Halah prily tau apa soal sepakbola 😂 udah benar nih judul video nya prily fomo 🤣 inget banget saya dulu waktu masih di kasta tertinggi persikota susah banget dikalahin sama persija padahal waktu itu persija tiap musim allstar semua pemainnya. Trus tiap derby tangerang malah muncuk di berita pagi karena tawuran antara suporter persita dan persikota sampe masuk ke kampung kampung 🤣
@@epinhervin9355 iya bener fomo tapi dari semua artis yang di sebutin di video cuma Prilly Latuconsina yang tdk terdengar mengalami kerugian. dan hanya Prilly artis yg masuk dunia bola indo tanpa merubah identitas klub. ini point utamanya gk kaya Rafi/atta yg merubah identitas klub
Raffi Ahmad kalau tetep di Cilegon mungkin lain cerita, homebase ada, suporter ada, pemasukan jelas pasti ada, padahal tinggal rebranding aja logonya biar jadi lebih modern, ini malah semuanya diganti
@@KimNamGil-006 100% bener bro .apalagi propinsi banten gak punya klub yang besar, apabila bisa merangkul suporter dengan tetap home base di banten mungkin untuk awal2 gak akan rugi yang terlalu besar.
Masalahnya orang yang membeli klub itu adalah orang yang mengubah sejarah dari klub itu... Di luar negeri banyak pemilik klub berganti-ganti tapi tidak ada itu yang mengubah nama klub dan mengubah home base... Mau tidak mau suka tidak suka, klub harus menyatu dengan warga masyarakat di mana Kota /tempat bernaung club... Sehingga menjadikan ikatan yang kuat antara fans yang tinggal di kota itu dan klub yang dimiliki kota itu.... Kalau ujug-ujug ada klub yang bernaung di sebuah kota, atau bermarkas di kota itu... Saya yakin animo masyarakat juga kurang.. paling nonton ya hanya dari hiburan mengisi waktu.. tidak ada yang namanya fanbase, Hooligan, ataupun komunitas suporter tertentu.... Akhirnya pemasukan tidak ada dari penjualan tiket club menjadi bangkrut... Kalau hanya membiayai club terus nggak ada pemasukan ya susah.... Pada intinya belilah klub sepak bola tapi jangan rubah sejarahnya
Kebobrokan dan kebodohan mereka nya sendiri, gua yakin sih kalau mereka gak mengganti logo dan gak mengganti identitas club (mau seburuk apapun, fans base masih ttp setia).
Klw 3 orng tadi mmang mengakuisisi klub di Indonesia hanya untuk tenar semata tapi nyatanya buntung juga, rugi bandar pula. Namun beda kasusnya dengan adik dari wapres Gibran yaitu Kaesang, bkn artis tapi pengusaha dn orng terpandang di Indonesia mirip seperti Pak Erick Thohir. Pengusaha tau caranya memajukan dagangan nya trutama sepakbola, pak Erick dari persib bandung, MLS Amerika, Inter Milan Italia dn Oxford United Inggris. Kaesang pangarep di persis Solo, ttp trus mengelola tanpa tenar di TV.
Beli klub bola buat nyari duit, gak nyari prestasi, ya hasilnya ancur. Kalo mau berbisnis di klub bola, pola pikirnya ya raih prestasi. Contoh tuh Como yg dibeli sama Djarum. Awalnya klub Como itu klub paling hancur di strata liga Italia, dan ketika sudah dibeli, yg mereka fokusin itu perbaikan fasilitas, manajemen, pelatih, pemain, dll, dan bukan fokus ke bisnis dulu. Pelan-pelan kalo klubnya dibawa dengan mindset "aku harus berprestasi" dan ketika benar-benar berprestasi, duit ngikut sendiri kok. Sekarang ketika Como sudah membuktikan dirinya lewat prestasi, mau bikin bisnis model apa aja pasti laris manis. Mau bikin minuman, merch, tiket, konten OTT, atau bahkan hotel, dll. Pasti laku, karena fans rela buat mendukung timnya karena sudah diberi harapan. lah di Indo beli klub bukannya berbenah dulu sampai benar-benar berprestasi, tapi udah mikir duit mulu. Jangan terlalu kapitalis jadi orang, pikirin juga martabat klubnya. Dan anehnya lagi ubah nama klub sesuai sama nama perusahaan, yg simbolisnya kental banget sama hyper kapitaslime, dan tidak merepresentasikan nama daerah manapun, dan buat apa dukung klub yg nggak ngebawa rasa bangga nama daerah. Jadi ngapain dukung perusahaan, kecuali karyawannya sendiri ya silahkan. Dan ketika ada yg lain yg beli klub bola secara buta karena ikut-ikutan aja karena temennya juga beli klub bola, ya kena imbasnya. Ngurus klub bola di Indonesia itu rumit karena harus bertabrakan dengan sistem liga yg berantakan, dan banyaknya mafia, serta kepentingan bohir-bohir yg cuman pengin duit ketimbang prestasi. Ya harus punya modal besar dan mental baja kalo mau bener-bener ngurus klub bola di Indonesia.
30 tahun di europe tpi tak pernah melihat fenomena seperti di Indonesia asal punya uang sudah boleh beli club di eropa sekalipun kamu miliyarder tapi tidak pernah interaksi sama olahraga kamu tidak akan membeli klub tuntutan fansnya sudah jelas, apalagi beli club namanya juga diganti abisss dahhhh....
@@jopgusmao3852 itu kan lu bilangnya beli club namanya juga diganti! Gak nyebutin soal kota Lagi pula RB Leipzig namanya sebelum diakusisi Red Bull group itu SSV Markranstädt Dan ini juga beneran diprotes habis-habisan sama fansnya Mungkin Leds United juga bakalan nyusul ganti nama
Fans bakal dtg sendiri jk sbuah klub d bangun dr dasar..rans atau apapun jk d mulai dr nol bkl besar nantinya..buatlah traning sndri dan stdion mini sndri dgn progam jgka pnjang
Coba ada aturan 1 kota 1 klub pasti gak ada klub instan atau siluman. Jadi bisa fokus pembinaan dari semua kelompok umur, iklan, suporter dll. Itu saja sudah 514 klub
Bukan fomo sih cuma salah ambil langkah aja,harusnya kan sebuah club identik dengan kota atau daerah jadi kebanyakan pake nama daerah dari mana asal club tsb kalo di ganti apa lagi gaada nama daerah tsb ya acak acakan karena gaada fans
Sulit untuk mengelola klub liga indonesia sebab masalahnya bukan klub itu saja, banyak variabel yang lain yang harus di benahi.seperti keputusan wasit, pembenahan organisasi seperti pssi.beda kalau kita meng akuisisi klub liga inggris atau liga italia.kita hanya fokus untuk menbenahi klub saja yang lain sudah jalan.seperti membeli pemain dan mencari pelatih.kalau klub indonesia paling yang punya tekor bandar saja keuntungan tidak ada.😂
Bener , kek stadion rame penontonnya....yakin untung dah....tambah sponsor byk....gw kadang malasnya liat klub indo gampang bgt ganti nama....lebih susah ganti Nick name game ketimbang nama klub😂
Gak mudah utk mengurusi sebuah klub sepakbola... Gak bs setengah2 klo terjun ke industri sepakbola ya karena ada banyak yg harus keluarkan modalnya bukan cm urusan transfer pemain terlebih klub yg udah ada nama besar... Ya klo utk mencari untung dlm jangka pendek gak bs,,awal emg harus keluar banyak modal utk modal,,semisal utk akademi,,utk stadion dan fasilitas lain,,belom lg urusan gaji... Apalagi liga indonesia,,utk mencari sponsor besar agak sulit bagi klub2 yg gak ada nama,,sponsor pun mikir2... Lain hal klo mengurusi klub2 di liga2 eropa,,gak begitu sulit dan utk untung pun ada kemungkinan tdk berjangka lama,,karena banyaknya sponsor yg siap menyokong klub2 di eropa,,karena liga2 di eropa pun udah maju dlm hal profesionalisme managemen liga
Kesalahan nya adalah terlalu ingin menunjukkan namanya sendiri. Coba saja kalo mreka membeli club dengan mempunyai identitas seperti Persika Karawang.. Jangan rubah nama club nya biarkan itu jadi identitas yang jadi kebanggaan warga Karawang... Kalo pakai nama perusahaan sendiri siapa yang jadi suporter nya... Paling cuma karyawan nya wkwk
Fc bekasi city (ahha) berawal dari club galadesa (PSG FC) yg ada di desa setro kec menganti kab gresik. Pengelola club kemudian membeli lisensi klub dari jember (putra ijen) agar bisa bermain di liga 3 & diganti nama menjadi PSG Gresik FC. Berjuang 2 tahun musim 2018 & 2019 akhirnya PSG Gresik FC berhasil promosi ke liga 2. Pada pertandingan pertama liga 2 (2020) tim yg sudah terlanjur berangkat ke papua untuk menjalani laga terpaksa tidak bisa bermain karena regulasi Covid dan akhirnya pengurus club bangkrut. Pada musim 2021 akhirnya club di akuisisi oleh teman pengurus sebelumnya yg juga bupati Kab. Pati dengan tetap mempertahankan nama PSG tetapi diganti menjadi PSG FC Pati. Mungkin dirasa lebih menguntungkan akhirnya klub dijual ke atta halilintar hingga sekarang. Kami selaku suporter PSG berharap club ini bisa kembali ke desa kami.
RANS, menghilangkan nama cilegon, jdi blunder besar..jika seandainya pake nama cilegon,setidaknya warga cilegon masih mau jdi suporter, ini pake "Nusantara" dengan tujuan didukung seluruh indonesia, ga akan pernah berhasil, market klun sepakbola itu udah kebentuk,di setiap kota dan sudah trun menurun
Betul, ini blunder terkonyol Rans menurut saya. Real Madrid yang sejago itu aja nggak pernah kepikiran ganti jadi Real Global biar didukung suporter sedunia.
300 milyar? setara 17 juta euro... Group Djarum beli Como cuma seharga 850ribu euro Berlusconi beli Monza cuma seharga 1,8-2,5 juta euro hm.... menarik..
Kalau mau bisnis sepak bola di luar negri sih mungkin bisa berkembang seperti Hartono bersaudara dengan club como di serie A,,, luar biasa Indonesia Bangga
Fenomena membeli klub, membuang identitasnya, kemudian memindahkannya ke kota lain mengingatkan kita pada klub Inggris MK Dons yang membeli Wimbledon FC kemudian memindahkannya ke Milton Keynes. Sampai saat ini, MK Dons masih menjadi klub paling dibenci oleh seluruh penggemar bola di sana karena manuver kotor ini. Edit: Loyalis Wimbledon FC kemudian mendirikan klub baru bernama AFC Wimbledon. Pertandingan AFC Wimbledon vs MK Dons merupakan pertandingan terpanas di divisi bawah Liga Inggris karena peristiwa perampasan identitas ini
Harusnya pemerhati bola protes ke PSSI & STY,jngn sampai Raffi mengganggu konsentrasi tugas STY dng membuatkan kegiatan baru utk coach timnas Garuda. STY hrs fokus seribu persen utk peningkatan prestasi Garuda,ngapain ikut jadi selebriti dadakan demi pencitraan Raffi. Ingatkan tugas STY utk apa dia ke Indonesia...awalnya msh pure hanya bola, ehhh skrg mulai oleng kena star syndrome pingin tenar diluar urusan Garuda hadeuhh segera eling coach,kembali on track ajushi
Bener, kayaknya ada star syndrome jg STY. Contohnya pertandingan terakhir dikritik malah nyalahin pemain. Tapi saya akui STY pelatih yg bagus, mencetak rekor sejarah timnas sepakbola Indonesia.
Buruknya club yang di akuisisi artis. Mereka menghilangkan lisensi klub tersebut. Dan klubnya tidak punya visi yang jelas. Mereka tidak berpikir, mengelola klub sepak bola itu tidak seperti SSB.
Contoh Djarum donk. Mengakui sisi club Como di italia, tidak menghilangkan identitas club. Membangun club dari terpuruk hingga bisa naik ke liga utama Italia. Dan Cuan ribuan %, ini baru pengusaha sejati.
Manajemennya Lokal. Pelatihnya Lokal.. Pemainya Lokal.. Pengenya Juara 1. Ada 1 Club sepak Bola.. Yang dimana manusia gak bisa menang.. Ya itu Club Sepak Bola Gajah..
Klub itu butuh suporter karena dengan adanya suporter si klub jadi punya pemasukan buat klub dari hasil jual tiket dan merchendise, kalo cuman ngandelin sponsor gak bakalan kuat buat bayar pemain dan lainnya .
Mengubah nama dari Cilegon United ke RANS Cilegon menurut saya merupakan blunder fatal karena berhubungan dengan identitas club. Selain itu, mengontrak pemain terkenal yang sudah berumur juga bukan langkah positif untuk masa depan klub. Kecuali mereka dikontrak sebagai manajer atau pelatih.
Roman abramovic membeli chelsea tidak di ganti nama menjadi roman FC. Mereka membeli merek dagang bersama dengan sejarahnya Sedangkan mereka membeli club lali membuang sejarahnya.. kaya tp tulil
Beli club itu ibarat kita abis dapat uang 100%, 20% nya angus di pengelolaan club, 80% nya masuk kantong pribadi 😂 Kesimpulannya: Siapa yg peduli kalau cuma kehilangan 20% 😊
Konflik dualisme klub antara ahha pati dengan persipa pati seringkali jadi buah bibir di daerah saya, walopun saya tinggal di Jepara. setiap kali lewat perbatasan kudus-pati pasti muncul selebaran usir atta karena manajemen AHHA pati yang kurang bagus.
Yang dilakuin artis-artis itu kaya sepakbola Amerika sementara tradisi sepak bola Indonesia itu kiblatnya eropa atau Amerika latin dimana daerah dan klub dan fans gak bisa dipisahkan
Di sepakbola ga ngaruh punya nama gede di tv,sepakbola itu mewakili wilayah,klo nama nya di ganti ya pasti bakal kehilangan penonton dari club tersebut
kalo mau punya klub bola buat tujuan investasi, ya udah sekedar nanem saham aja, gak perlu lah ganti nama/latar belakang klub. karena kuktut sepakbolabkita itu beda sama luar, klub disini kalo kaubdi dukung sama suporter ya harus dan wajib bawa nama daerah.
Coba aja kalo mereka Invest beli klub di Eropa Ga usah lah kita bicara Liga spanyol, Liga turki, atau liga belanda, liga kayak liga Romania aja udah cukup untung, Dengan mengorbitkan talenta-talenta muda mungkin mereka bisa untung besar. Invest di klub benua Asia keuntungannya sedikit Market Value pemainnya kecil2 apalagi di indonesia.
mungkin raffi ahmad berpikiran kalo followersnya yang 70juta itu akan jadi suporternya kalo nama clubnya di ganti nama, kan belum tentu followersnya raffi suka sepak bola😂
Persis dibawah tangan yg tepat, Kaesang sendiri punya basic pengusaha dia lebih paham cara kelola tim persis bahkan bisa bersaing dengan tim2 kuat liga dagelan
Hindari kerja sama bisnis dengan artis, artis kebanyakan tidak punya kemampuan atau passion terhadap bisnis. Sangat jarang bisnis yg awet ketika dikelola oleh para artis
Sepakbola Indonesia belum sepenuhnya bisa di jadikan bisnis Di tambah beberapa klub bisa di bilang masih semi profesional Kalo pengusaha punya banyak uang Paling maauk akal bangun akademi dan merintis klub dari bawah masih lebih bagus ketimbang beli klub daerah
Mana fomo,mereka udah majukan sepak bola indonesia,hingga kita bisa menjadi juara disetiap pertandingan seperti piala dunia,hingga kita udah menjadi juara bertahan dan memiliki pemain bertaraf dunia..
Masih ada gading dengan persik Kediri nya. Duetnya dengan lord Arthur emang gak bisa dianggap remeh dan Ampe sekarang masih survive aja tuh persik gak kaya club2 artis lainnya.
Sebagai sebuah industri, sepakbola itu juga adalah hiburan, tontonan. Dan namanya industri hiburan itu sangat bergantung kepada adanya penonton. Kalau klub dicabut dari basis penontonnya, ya siapa yg mau nonton. Sekelas artis papan atas yg bekerja di industri hiburan masa gitu aja gak paham sih. Ibaratnya lu beli lisensi dan hak nama film Transformers dari Hollywood, terus lu bikin film azab pake judul Transformers, Megatron kena azab siksa kubur. ya siapa yg mau nonton. 😂😂
Raffi terlalu naif mengubah nama klub tanpa memperhatikan sejarah dan loyalitas fanbasenya dulu. Dia pikir dengan mengubah nama klub bisa memperluas basis suporter ngga cuma di satu daerah klub itu aja. Jelas mustahil lah sekelas klub Eropa aja fanbase di negaranya juga mewakili daerah klub itu sendiri. Dipikir rans bisa nyamain atmosfer timnas😂
ya percuma aja beli klub sepakbola tapi hanya jago di bisnis nya doang tapi kalo pemilik klub paham soal dunia sepakbola .. ya klub tersebut malah jadi cuan besar contohnya seperti david beckam mantan pemain sepakbola yang secara keseluruhan paham soal dunia sepakbola ekosistemnya, managemennya ya jadi nya malah hasil nya jadi cuan dan balik modal tapi kalo gak paham soal dunia sepakbola ya sama aja kaya pemilik klub chelsea ... dia pengusaha dan punya banyak duit tapi gak mengerti soal dunia sepakbola ya jadi nya ancur2an beli mudrik aja sampai 100 juta euro ..tapi kualitas nya seperti mariano diaz .. gak jelas atau seperti PAK ERICK TOHIR ... dia mengerti soal dunia olahraga terutama soal dunia sepakbola .. ya hasilnya bagus banget terbukti juga inter milan , DC united dan Oxford United udah terbukti di bikin cuan no limit an gak rugi
Kalau ga hobi hobi banget gausah beli club bola, roman abrahamovic aja rugi ngelolah chelsea, dia beli chelsea bukan buat bisnis tapi karna suka sepakbola, makanya sampai sekarang dia dicintai pendukung chelsea, dia kena embargo sama pemerintah inggris terpaksa jual chelsea
Mereka mengandalkan nama besar diri nya .. padahal club sepak bola bukan untuk bisnis tapi hoby dan kecintaan tidak ada nama besar selain nama club tersebut.
Bisnis bola di indonesia memang susah cari untung, di eropa aja masih banyak klub merugi... harus jeli dalam menjalankan bisnis itu contoh bos djarum, meskipun dibilang pemilik klub italy terkaya tapi mereka tidak mau hambur2kan uang dibursa transfer pemain krna murni cari untung...
Padahal keputusan ganti nama Cilegon United ke Rans Cilegon itu udah blunder, eh diganti lagi jadi Rans Nusantara. Mana alasannya konyol pula, supaya didukung sama suporter se-Indonesia. Naif amat ini Raffi, dia lupa kalau basis fans kedaerahan itu pondasi banget.
Ada orang beli klub bola di Indonesia aja udah aneh eh mencurigakan 😅 sebagai pro pemerintah saya sih maklum walau ga tau motif sebenarnya,ada yg bilang money laundring,apa iya itu motif sebenarnya
dari awal ketika Rans muncul ane sudah prediksi klub ini bakal ancur, dlu ane heran knp Rans Cilegon menghilangkan nilai sejarah dan membuang basis supporter nya.. seandainya Rans Cilegon tetap di tempatnya dan memajukan wilayah cilegon akan beda hasil nya..
Mana ada club di sukai banyak daerah yang ada sama sama rival atau calon rival club kecuali udah masuk liga Champions dunia antar club itupun gak mungkin satu negara mau dukung satu club contoh barca rm mu mc Hotspur dll punya fansnya masing masing dalam satu negarapun
Yang fomo setahu aku RANS, Apalagi Gading Marten dengan Persik jalan, El Rumi Dengan Nusantara United jalan, Atta Halilintar dengan Bekasi City jalan, Prilly Latuconsina dengan Persikota Tangerang jalan, yang hancur cuma Rans, karena Rafi Ahmad fokus bisnis bukan bola
Emang waktu rans beli klub cilegon ngasi applause karena dianggap menyelamatkan klub.. Eh tapi malah diubah menjadi rans dan logonya juga diubah malah bikin geli..
Artis Hollywood saja yang membeli tim Liga Inggris aja nggak pernah ganti nama karena nama adalah bagian sejarah lokal sebuah tim yang ada di Inggris seandainya Ryan reynolds membeli tim sepak bola dan ganti nama sudah diamuk sama satu kota
Yaleah mana peduli mereka sama fans base sama sejarah klub, mereka cuman peduli cuci cuci sampe bersih😂
Lah cilegon itu di ambang kehancuran loh pas di ambil raffi, liga 2 aja gak masuk mereka -_-
Orang2 super kaya dunia saja, contoh M Al Fayed yg membeli Fulham, atau Roman Abrahamovic dulu sewaktu membeli Chelsea, tidak ada yg lantas ganti nama timnya.
Maka kalau bukan untuk "mencuci", terlihat sekali bahwa yg terbesar dari mereka2 ini, bukan kemampuan atau kekayaannya, tapi ego nya.
Betul banget
Di inggris gak boleh ada nama perusahaan, ganti nama gk semudah itu juga. Dan basis fans Premier league tentu jdi penghalang terbesar. Sy setuju jika klub Indonesia profesional, gk boleh embel embel perusahaan, wajib ada nama homebase geografis minimal tingkat kecamatan. Dan ganti nama atau pindah homebase degradasi 1 tingkat
kalo di ganti sama aja kaya hapus sejarah tim .
Bener bang chelsea di jual ke konsorsium todd boehly and clearlake capital aja mereka gak berani ganti ganti nama club
Di Thailand penambahan nama sponsor diawal atau belakang nama klub juga dilakukan. Saya halnya dg China. Biasa saja
Prilly masih mending sih dia cuma beli saham klub tanpa dipindahkan kemana-mana beda sama si ata sama rafi udah beli klub malah klubnya diajak jadi musafir itupun pontang panting di liga, ga pny supporter ga ad stadion tempat latihan dll seakan klub ini cuma dipake buat mencuci
Lah lagian siapa suruh ngubah nama klub 🤣🤣🤣 identitas & sejarah jdi hilang imbas nya gk punya suporter fanatik akhirnya rugi dari segi pendapatan tiket & dukungan di stadion wkwkwk
@makhluktuhan. Itulah maksudku bisa saja klub nya cuma dipake mencuci cuci, 😃
ya betull, dari semuanya cuma Prilly doang yang baik
Prilly sama Gading doang keknya yg bener
Kesalahan sendiri malah ngeluh² di sepakbola 😂.
Kalau gak ganti nama + identitas club, pasti bakalan ttp untung walaupun agak kecil.
Keputusan Raffi mengubah namanya klubnya menjadi Rans adalah blunder fatal. Krn hal ini menghilangkan fans base. Padahal klub ngga bisa berdiri tanpa kehadiran fans base. Siapa pula yg mau mendukung klub antah berantah.
Betul, banyak warga Cilegon yg nolak soal itu
Mental narsistik artis pembawa petaka
Klub cuci cuci kok protes
Betul.. klub besar karena fans base.. loayalitas fans dan history klub tidak bisa dibeli.. contoh sheikh mansour saat akuisisi manchester city.. sedikitpun nama klub tidak dirubah karena fans dan history panjang klub sudah ada..
Tapi di indonesia artis beli klub cuma buat konten ya kaya gini
@ibnutrisetya7470 betul. Seakan2 sejarah dan identitas klub ngga ada harganya dibandingkan uang milyaran rupiah. Jangan salahkan fans klo marah.
pas lagi fomo* nya Riski bilar sama putra siregar dtg ke medan mau beli PSMS, tp di tolak pemilik saham mayoritas, langkah tepat buat menolak mereka membeli PSMS,
betul, KEPUTUSAN YG JENIUS
Wkwkwk PSMS Medan banyak kepala bang jadi payah beli jadi mereka berdua mundur itu ekekek 🤣😜😏
@@ajolanciau2214 psms banyakan kang palak nya hehehe ... medan kerasss
Hahaha .tau sendiri kan banyak kepala yang mau untung srndiri itu club ..makanya bilar .mundur dah .
@@ajolanciau2214 kalo dana masih kentang* berat beli club, yg kyk rafi aja masih pening mikir rugi, apalagi sepakbola
Kesalahan Rafi Ahmad sama atta itu adalah seenak jidat ganti nama sama lambang klub,kalo mereka mempertahankan nama asli/identitas asli klub bukan engga mungkin mereka punya suporter,contohnya Cilegon united yg dari awal udah punya suporter ,malah diganti jadi rans ,ya mana mereka mau dukung
yg punya uang yg berkuasa bg
karena mreka ga paham kultur sepakbola. Dikira tim bola kaya mall kali ya
Salah? Justru itu paling jalan bener 😂 mereka kan cuman mau uang, kalo g ganti nama club mana bisa Jd jasa penitipan uang hasil korupsi 😂😅😅😅😅
Harusnya RANS tetep bermarkas di Cilegon kan sudah ada stadion bagus disana, di Cilegon kan sudah punya fans yang cukup loyalis
Pppfffttt
G butuh seporter kty,sbgian ad yg bilang bwt bhan pencucian uang,layaky tim yg g punya besik2 suporter 🙏
Yee kita volcano sangat menyangkan hal itu
apalagi buat koneksi para koruptor bangun koneksi saling melindungi mencari celah cuci uang selain ke Singapura, dimananegara wakanda korupsi triliun dan milyaran seperti hal biasa dari atas sampai bawah saling melindungi
Dan ilangin label ransny :v
yang anehnya kenapa para pebisnis yang masuk ke dunia bola di Indonesia berambisi untuk merubah identitas klub ..
Prilly Latuconsina saya gk dengar dia mengalami kerugian dia mundur karena sakit hati di curangi wasit
Memang iya Dia mundur
benar kah kakak prilly mundur dari persikota
@@zoelkarnaen7788gak nonton videonya kah bang?
Halah prily tau apa soal sepakbola 😂 udah benar nih judul video nya prily fomo 🤣 inget banget saya dulu waktu masih di kasta tertinggi persikota susah banget dikalahin sama persija padahal waktu itu persija tiap musim allstar semua pemainnya. Trus tiap derby tangerang malah muncuk di berita pagi karena tawuran antara suporter persita dan persikota sampe masuk ke kampung kampung 🤣
@@epinhervin9355 iya bener fomo tapi dari semua artis yang di sebutin di video cuma Prilly Latuconsina yang tdk terdengar mengalami kerugian.
dan hanya Prilly artis yg masuk dunia bola indo tanpa merubah identitas klub. ini point utamanya gk kaya Rafi/atta yg merubah identitas klub
bukan fomo, cuma salah satu jalur jasa cuci bersih
wkwkwk tau aja bg😂😂😂
Cuci darah kali 🗿
Wwwaaaaahhhhhhh....
Nah..... Boljug tuh😅
Cuci kantong
Kaesang bs berhasil sama pesis karena dia putra daerah ditambah basis suporter jg udah punya jd lebih gampang mengelolanya
Raffi Ahmad kalau tetep di Cilegon mungkin lain cerita, homebase ada, suporter ada, pemasukan jelas pasti ada, padahal tinggal rebranding aja logonya biar jadi lebih modern, ini malah semuanya diganti
Klub siluman
Tanpa suporter juga rans tetep bisa bawa pemain mahal
@@KimNamGil-006 Cilegon United 🤝 Wimbledon FC
Klub yang dirampas identitasnya
@@KimNamGil-006 100% bener bro .apalagi propinsi banten gak punya klub yang besar, apabila bisa merangkul suporter dengan tetap home base di banten mungkin untuk awal2 gak akan rugi yang terlalu besar.
@@borispetrucci Siapa pemain mahal yg anda maksud ? Rans ga pernah mendatangkan pemain Grade A perasaan
Masalahnya orang yang membeli klub itu adalah orang yang mengubah sejarah dari klub itu... Di luar negeri banyak pemilik klub berganti-ganti tapi tidak ada itu yang mengubah nama klub dan mengubah home base... Mau tidak mau suka tidak suka, klub harus menyatu dengan warga masyarakat di mana Kota /tempat bernaung club... Sehingga menjadikan ikatan yang kuat antara fans yang tinggal di kota itu dan klub yang dimiliki kota itu.... Kalau ujug-ujug ada klub yang bernaung di sebuah kota, atau bermarkas di kota itu... Saya yakin animo masyarakat juga kurang.. paling nonton ya hanya dari hiburan mengisi waktu.. tidak ada yang namanya fanbase, Hooligan, ataupun komunitas suporter tertentu.... Akhirnya pemasukan tidak ada dari penjualan tiket club menjadi bangkrut... Kalau hanya membiayai club terus nggak ada pemasukan ya susah.... Pada intinya belilah klub sepak bola tapi jangan rubah sejarahnya
Benar, kek city di akusisi nama GK di ganti.... Newcastle juga
Orang2 kaya beli club yang punya basis fans yang besar…eh artis2 ini beli club lalu ganti nama 🤣🤣🤣
Kebobrokan dan kebodohan mereka nya sendiri, gua yakin sih kalau mereka gak mengganti logo dan gak mengganti identitas club (mau seburuk apapun, fans base masih ttp setia).
@ pemasukan club paling utama penjualan tiket + jersey klo ga ada itu jls rungkad lah
Kesalahan fatal setelah akuisisi klub sepakbola :
1. Merubah nama klub
2. Pindah homebase
3. Berpikir akan untung besar dari bisnis mengelola klub
Klw 3 orng tadi mmang mengakuisisi klub di Indonesia hanya untuk tenar semata tapi nyatanya buntung juga, rugi bandar pula. Namun beda kasusnya dengan adik dari wapres Gibran yaitu Kaesang, bkn artis tapi pengusaha dn orng terpandang di Indonesia mirip seperti Pak Erick Thohir. Pengusaha tau caranya memajukan dagangan nya trutama sepakbola, pak Erick dari persib bandung, MLS Amerika, Inter Milan Italia dn Oxford United Inggris. Kaesang pangarep di persis Solo, ttp trus mengelola tanpa tenar di TV.
Kalo kasus Prilly mah dia keluar karena sadar sepakbola Indonesia itu bobrok 😭
Beli klub bola buat nyari duit, gak nyari prestasi, ya hasilnya ancur. Kalo mau berbisnis di klub bola, pola pikirnya ya raih prestasi.
Contoh tuh Como yg dibeli sama Djarum. Awalnya klub Como itu klub paling hancur di strata liga Italia, dan ketika sudah dibeli, yg mereka fokusin itu perbaikan fasilitas, manajemen, pelatih, pemain, dll, dan bukan fokus ke bisnis dulu. Pelan-pelan kalo klubnya dibawa dengan mindset "aku harus berprestasi" dan ketika benar-benar berprestasi, duit ngikut sendiri kok.
Sekarang ketika Como sudah membuktikan dirinya lewat prestasi, mau bikin bisnis model apa aja pasti laris manis. Mau bikin minuman, merch, tiket, konten OTT, atau bahkan hotel, dll. Pasti laku, karena fans rela buat mendukung timnya karena sudah diberi harapan.
lah di Indo beli klub bukannya berbenah dulu sampai benar-benar berprestasi, tapi udah mikir duit mulu. Jangan terlalu kapitalis jadi orang, pikirin juga martabat klubnya.
Dan anehnya lagi ubah nama klub sesuai sama nama perusahaan, yg simbolisnya kental banget sama hyper kapitaslime, dan tidak merepresentasikan nama daerah manapun, dan buat apa dukung klub yg nggak ngebawa rasa bangga nama daerah. Jadi ngapain dukung perusahaan, kecuali karyawannya sendiri ya silahkan.
Dan ketika ada yg lain yg beli klub bola secara buta karena ikut-ikutan aja karena temennya juga beli klub bola, ya kena imbasnya. Ngurus klub bola di Indonesia itu rumit karena harus bertabrakan dengan sistem liga yg berantakan, dan banyaknya mafia, serta kepentingan bohir-bohir yg cuman pengin duit ketimbang prestasi.
Ya harus punya modal besar dan mental baja kalo mau bener-bener ngurus klub bola di Indonesia.
Ellah lagian club indo itu yg ada rugi doang, untung ma kecil, mau nyari duit dimana klo untungnya kecil
kalau como bisnis dan sepakbolanya di pisah bg
Makanya itu bro. Mereka bisnis dongo dan sistemnya kek umkm. Pantasan aja city grup ga jadi invest ke salah satu club indo
BUMN aja rugi teruss , kalau di indo pasti banyak rugi kalau untung gak di sebut kn 😂😂
30 tahun di europe tpi tak pernah melihat fenomena seperti di Indonesia asal punya uang sudah boleh beli club di eropa sekalipun kamu miliyarder tapi tidak pernah interaksi sama olahraga kamu tidak akan membeli klub tuntutan fansnya sudah jelas, apalagi beli club namanya juga diganti abisss dahhhh....
Bahkan eropa di ganti logo aja sampai demo kaya PSG
Sebetulnya ada, bahkan persis seperti yg dibilang nama dan logo clubnya diganti.
Yakni Red Bull Group.
Rb lepzing
@@AgusAdrian-qn5bz masih ada nama kotanya ya itu Leipzig
@@jopgusmao3852 itu kan lu bilangnya beli club namanya juga diganti!
Gak nyebutin soal kota
Lagi pula RB Leipzig namanya sebelum diakusisi Red Bull group itu SSV Markranstädt
Dan ini juga beneran diprotes habis-habisan sama fansnya
Mungkin Leds United juga bakalan nyusul ganti nama
Prilly Latuconsina dengan Persikota Tangerang
Atta Halilintar dengan FC Bekasi City 🇮🇩
Raffi Ahmad dengan RANS Nusantara FC 🇮🇩
Biar Napa tu?
Fans bakal dtg sendiri jk sbuah klub d bangun dr dasar..rans atau apapun jk d mulai dr nol bkl besar nantinya..buatlah traning sndri dan stdion mini sndri dgn progam jgka pnjang
Betul banget kaya chelsea city dari nol sekarang mereka jadi Tim yang sukses
dipikir murah ngelola klub biayanya mahal. kayanya awal" harus bakar uang belum tentu juga kedepanya nguntungin
Era sepak bola terbaik indonesia
1.Liga Super Indonesia (ISL)
2.Copa Djie Sam Soe
No debat
Tidak bisa di pungkiri
Jelas' tiap sore abis ashar stand by d ANTV sporter penuh tiap pertandingan maaf tanpa ultras dan casual 😢
@@bianarindo55jaman bisa titip salam lewat SMS, yang dibacakan Rendra😂
Liga djarum lah yg terbaik
@@bianarindo55Bener sekali 🤔🤔🤔🤔🤔
Coba ada aturan 1 kota 1 klub pasti gak ada klub instan atau siluman. Jadi bisa fokus pembinaan dari semua kelompok umur, iklan, suporter dll. Itu saja sudah 514 klub
Benar
Bukan fomo sih cuma salah ambil langkah aja,harusnya kan sebuah club identik dengan kota atau daerah jadi kebanyakan pake nama daerah dari mana asal club tsb kalo di ganti apa lagi gaada nama daerah tsb ya acak acakan karena gaada fans
Itu Persikota itu kan dari Tangerang tapi gak ngaruh tuh
@@nahirahdarwis8240emang ga kompeten aja,mereka2 belum sekaya hartono bersaudara atau keluarga bakrie jadi rugi dikit langsung cabut
Arsenal?
Sulit untuk mengelola klub liga indonesia sebab masalahnya bukan klub itu saja, banyak variabel yang lain yang harus di benahi.seperti keputusan wasit, pembenahan organisasi seperti pssi.beda kalau kita meng akuisisi klub liga inggris atau liga italia.kita hanya fokus untuk menbenahi klub saja yang lain sudah jalan.seperti membeli pemain dan mencari pelatih.kalau klub indonesia paling yang punya tekor bandar saja keuntungan tidak ada.😂
Kalau mau untung harus banyak sponsor besar dan seporter banyak tapi gak ricuh biar gak kena sanksi😂
Bener , kek stadion rame penontonnya....yakin untung dah....tambah sponsor byk....gw kadang malasnya liat klub indo gampang bgt ganti nama....lebih susah ganti Nick name game ketimbang nama klub😂
Rata" yang beli klub secara otomatis akan menggantikan logo,nama klub dan home base😂
Gak mudah utk mengurusi sebuah klub sepakbola... Gak bs setengah2 klo terjun ke industri sepakbola ya karena ada banyak yg harus keluarkan modalnya bukan cm urusan transfer pemain terlebih klub yg udah ada nama besar... Ya klo utk mencari untung dlm jangka pendek gak bs,,awal emg harus keluar banyak modal utk modal,,semisal utk akademi,,utk stadion dan fasilitas lain,,belom lg urusan gaji... Apalagi liga indonesia,,utk mencari sponsor besar agak sulit bagi klub2 yg gak ada nama,,sponsor pun mikir2... Lain hal klo mengurusi klub2 di liga2 eropa,,gak begitu sulit dan utk untung pun ada kemungkinan tdk berjangka lama,,karena banyaknya sponsor yg siap menyokong klub2 di eropa,,karena liga2 di eropa pun udah maju dlm hal profesionalisme managemen liga
Kesalahan nya adalah terlalu ingin menunjukkan namanya sendiri.
Coba saja kalo mreka membeli club dengan mempunyai identitas seperti Persika Karawang..
Jangan rubah nama club nya biarkan itu jadi identitas yang jadi kebanggaan warga Karawang...
Kalo pakai nama perusahaan sendiri siapa yang jadi suporter nya...
Paling cuma karyawan nya wkwk
Fc bekasi city (ahha) berawal dari club galadesa (PSG FC) yg ada di desa setro kec menganti kab gresik. Pengelola club kemudian membeli lisensi klub dari jember (putra ijen) agar bisa bermain di liga 3 & diganti nama menjadi PSG Gresik FC. Berjuang 2 tahun musim 2018 & 2019 akhirnya PSG Gresik FC berhasil promosi ke liga 2. Pada pertandingan pertama liga 2 (2020) tim yg sudah terlanjur berangkat ke papua untuk menjalani laga terpaksa tidak bisa bermain karena regulasi Covid dan akhirnya pengurus club bangkrut. Pada musim 2021 akhirnya club di akuisisi oleh teman pengurus sebelumnya yg juga bupati Kab. Pati dengan tetap mempertahankan nama PSG tetapi diganti menjadi PSG FC Pati. Mungkin dirasa lebih menguntungkan akhirnya klub dijual ke atta halilintar hingga sekarang. Kami selaku suporter PSG berharap club ini bisa kembali ke desa kami.
RANS, menghilangkan nama cilegon, jdi blunder besar..jika seandainya pake nama cilegon,setidaknya warga cilegon masih mau jdi suporter, ini pake "Nusantara" dengan tujuan didukung seluruh indonesia, ga akan pernah berhasil, market klun sepakbola itu udah kebentuk,di setiap kota dan sudah trun menurun
Betul, ini blunder terkonyol Rans menurut saya. Real Madrid yang sejago itu aja nggak pernah kepikiran ganti jadi Real Global biar didukung suporter sedunia.
Lo punya uang Lo punya kuasa
300 milyar? setara 17 juta euro...
Group Djarum beli Como cuma seharga 850ribu euro
Berlusconi beli Monza cuma seharga 1,8-2,5 juta euro
hm.... menarik..
Kalau mau bisnis sepak bola di luar negri sih mungkin bisa berkembang seperti Hartono bersaudara dengan club como di serie A,,, luar biasa Indonesia Bangga
Fenomena membeli klub, membuang identitasnya, kemudian memindahkannya ke kota lain mengingatkan kita pada klub Inggris MK Dons yang membeli Wimbledon FC kemudian memindahkannya ke Milton Keynes. Sampai saat ini, MK Dons masih menjadi klub paling dibenci oleh seluruh penggemar bola di sana karena manuver kotor ini.
Edit: Loyalis Wimbledon FC kemudian mendirikan klub baru bernama AFC Wimbledon. Pertandingan AFC Wimbledon vs MK Dons merupakan pertandingan terpanas di divisi bawah Liga Inggris karena peristiwa perampasan identitas ini
WOW SAYA BARU TAU..👍👍👍👍
Harusnya pemerhati bola protes ke PSSI & STY,jngn sampai Raffi mengganggu konsentrasi tugas STY dng membuatkan kegiatan baru utk coach timnas Garuda. STY hrs fokus seribu persen utk peningkatan prestasi Garuda,ngapain ikut jadi selebriti dadakan demi pencitraan Raffi. Ingatkan tugas STY utk apa dia ke Indonesia...awalnya msh pure hanya bola, ehhh skrg mulai oleng kena star syndrome pingin tenar diluar urusan Garuda hadeuhh segera eling coach,kembali on track ajushi
Bener, kayaknya ada star syndrome jg STY. Contohnya pertandingan terakhir dikritik malah nyalahin pemain. Tapi saya akui STY pelatih yg bagus, mencetak rekor sejarah timnas sepakbola Indonesia.
Buruknya club yang di akuisisi artis. Mereka menghilangkan lisensi klub tersebut. Dan klubnya tidak punya visi yang jelas. Mereka tidak berpikir, mengelola klub sepak bola itu tidak seperti SSB.
Contoh Djarum donk. Mengakui sisi club Como di italia, tidak menghilangkan identitas club. Membangun club dari terpuruk hingga bisa naik ke liga utama Italia. Dan Cuan ribuan %, ini baru pengusaha sejati.
kan buat londry londry *uhuk uhuk
Selebritis memiliki klub mana prestasi nya 🤪🤪🤪
SELALU Nungguin Notif dari Starting Eleven yang Selalu Update Sepakbola Eropa Maupun Negeri Sukses Selalu
Manajemennya Lokal.
Pelatihnya Lokal..
Pemainya Lokal..
Pengenya Juara 1.
Ada 1 Club sepak Bola.. Yang dimana manusia gak bisa menang..
Ya itu Club Sepak Bola Gajah..
Klub itu butuh suporter karena dengan adanya suporter si klub jadi punya pemasukan buat klub dari hasil jual tiket dan merchendise, kalo cuman ngandelin sponsor gak bakalan kuat buat bayar pemain dan lainnya .
Mengubah nama dari Cilegon United ke RANS Cilegon menurut saya merupakan blunder fatal karena berhubungan dengan identitas club.
Selain itu, mengontrak pemain terkenal yang sudah berumur juga bukan langkah positif untuk masa depan klub. Kecuali mereka dikontrak sebagai manajer atau pelatih.
Mereka siap merugi, tapi tidak siap berhadapan dengan mafia bola..
Roman abramovic membeli chelsea tidak di ganti nama menjadi roman FC.
Mereka membeli merek dagang bersama dengan sejarahnya
Sedangkan mereka membeli club lali membuang sejarahnya.. kaya tp tulil
Beli club itu ibarat kita abis dapat uang 100%, 20% nya angus di pengelolaan club, 80% nya masuk kantong pribadi 😂
Kesimpulannya: Siapa yg peduli kalau cuma kehilangan 20% 😊
Konflik dualisme klub antara ahha pati dengan persipa pati seringkali jadi buah bibir di daerah saya, walopun saya tinggal di Jepara. setiap kali lewat perbatasan kudus-pati pasti muncul selebaran usir atta karena manajemen AHHA pati yang kurang bagus.
Yang dilakuin artis-artis itu kaya sepakbola Amerika sementara tradisi sepak bola Indonesia itu kiblatnya eropa atau Amerika latin dimana daerah dan klub dan fans gak bisa dipisahkan
Di sepakbola ga ngaruh punya nama gede di tv,sepakbola itu mewakili wilayah,klo nama nya di ganti ya pasti bakal kehilangan penonton dari club tersebut
Dia pikir followers nya bisa jd suporter, eh jngn2 followers nya jga kbnykn akun fake wkwk
kalo mau punya klub bola buat tujuan investasi, ya udah sekedar nanem saham aja, gak perlu lah ganti nama/latar belakang klub. karena kuktut sepakbolabkita itu beda sama luar, klub disini kalo kaubdi dukung sama suporter ya harus dan wajib bawa nama daerah.
Nasibnya nggk jauh beda sama kue artis. Banyak yang bangkrut dan tutup karena semata cuma ngikutin trend.
Cuci kan tar bisa berabe klo gk di cuci.😂
Haha ada yg paham juga ternyata
Coba aja kalo mereka Invest beli klub di Eropa Ga usah lah kita bicara Liga spanyol, Liga turki, atau liga belanda, liga kayak liga Romania aja udah cukup untung, Dengan mengorbitkan talenta-talenta muda mungkin mereka bisa untung besar. Invest di klub benua Asia keuntungannya sedikit Market Value pemainnya kecil2 apalagi di indonesia.
Alhamdulillah tanpa prilly persikota bisa naik ke liga 2.
Terimakasih banyak kepada bapak menejer persikota ( bapak kombes pol sigit haryono)
Bukan fomo. Itu mengikuti arahan kakak pembina buat pencucian laundry.
Money laundry yang di investasikan dalam sepakbola 🙏
Prilly mah kalo gk salah keluar karena Persikota dikerjain sama wasit dan Farmel…dan ironisnya Farmel ini yg malah ngebawa Persikota ke Liga 2 😅
mungkin raffi ahmad berpikiran kalo followersnya yang 70juta itu akan jadi suporternya kalo nama clubnya di ganti nama, kan belum tentu followersnya raffi suka sepak bola😂
Bingung dana hibah duit diapain ,daripada diperiksa KPK mending gw invest klub
business is business, supaya untung perlu pengetahuan bisnis di bidangnya, bukan ikut2an. Klub bola bukan yayasan, butuh untung supaya tetap hidup
Persis dibawah tangan yg tepat, Kaesang sendiri punya basic pengusaha dia lebih paham cara kelola tim persis bahkan bisa bersaing dengan tim2 kuat liga dagelan
Masa???peringkat brp persis??ET juga mau jadi investor persis krn mulyono
@@ibnuasharionesotoy
@@ibnuasharione yaudah sih seenggaknya mereka pernah semifinalis piala bapak nya,tim artis lain mana ada begitu 🤣
Gading Marteen juga lumayan sukses pegang persik Kediri
@@danielsaputra1834 tapi persik masih angin2an dipapan tengah
Hindari kerja sama bisnis dengan artis, artis kebanyakan tidak punya kemampuan atau passion terhadap bisnis. Sangat jarang bisnis yg awet ketika dikelola oleh para artis
Sepakbola Indonesia belum sepenuhnya bisa di jadikan bisnis
Di tambah beberapa klub bisa di bilang masih semi profesional
Kalo pengusaha punya banyak uang
Paling maauk akal bangun akademi dan merintis klub dari bawah masih lebih bagus ketimbang beli klub daerah
Mana fomo,mereka udah majukan sepak bola indonesia,hingga kita bisa menjadi juara disetiap pertandingan seperti piala dunia,hingga kita udah menjadi juara bertahan dan memiliki pemain bertaraf dunia..
Ngeri ya sarkasnya bro 😂😂
Masih ada gading dengan persik Kediri nya. Duetnya dengan lord Arthur emang gak bisa dianggap remeh dan Ampe sekarang masih survive aja tuh persik gak kaya club2 artis lainnya.
Sebagai sebuah industri, sepakbola itu juga adalah hiburan, tontonan. Dan namanya industri hiburan itu sangat bergantung kepada adanya penonton. Kalau klub dicabut dari basis penontonnya, ya siapa yg mau nonton.
Sekelas artis papan atas yg bekerja di industri hiburan masa gitu aja gak paham sih.
Ibaratnya lu beli lisensi dan hak nama film Transformers dari Hollywood, terus lu bikin film azab pake judul Transformers, Megatron kena azab siksa kubur. ya siapa yg mau nonton. 😂😂
Mengubah nama dan memindahkan home base sebuah club adalah kesalahan besar..
kasian banget sama artis Indonesia 0:16
Raffi terlalu naif mengubah nama klub tanpa memperhatikan sejarah dan loyalitas fanbasenya dulu. Dia pikir dengan mengubah nama klub bisa memperluas basis suporter ngga cuma di satu daerah klub itu aja. Jelas mustahil lah sekelas klub Eropa aja fanbase di negaranya juga mewakili daerah klub itu sendiri. Dipikir rans bisa nyamain atmosfer timnas😂
ya percuma aja beli klub sepakbola
tapi hanya jago di bisnis nya doang
tapi kalo pemilik klub paham soal dunia sepakbola .. ya klub tersebut malah jadi cuan besar
contohnya seperti david beckam
mantan pemain sepakbola yang secara keseluruhan paham soal dunia sepakbola ekosistemnya, managemennya ya jadi nya malah hasil nya jadi cuan dan balik modal
tapi kalo gak paham soal dunia sepakbola ya sama aja kaya pemilik klub chelsea ... dia pengusaha dan punya banyak duit tapi gak mengerti soal dunia sepakbola ya jadi nya ancur2an
beli mudrik aja sampai 100 juta euro ..tapi kualitas nya seperti mariano diaz .. gak jelas
atau seperti PAK ERICK TOHIR ... dia mengerti soal dunia olahraga terutama soal dunia sepakbola .. ya hasilnya bagus banget
terbukti juga inter milan , DC united dan Oxford United udah terbukti di bikin cuan no limit an gak rugi
Kalau ga hobi hobi banget gausah beli club bola, roman abrahamovic aja rugi ngelolah chelsea, dia beli chelsea bukan buat bisnis tapi karna suka sepakbola, makanya sampai sekarang dia dicintai pendukung chelsea, dia kena embargo sama pemerintah inggris terpaksa jual chelsea
Ganti nama club adalah kesalahan yang patal
Di sini gampang sekali ganti nama klub dan homebase begitu diakuisisi
Mereka tdk paham bola mungkin
Malah ganti Nusantara jadi apes
Fatal bukan patal.. Buta huruf😂😂
@@ErwinYN itu aksen bang, bukan buta huruf
Prily cuma di belakang layar aja dia beli saham tapi sejarahnya tidak hilang dan tetap dengan identitas klub
Salah nya Raffi Ahmad mah dia ngeganti homebest tim padahal saat itu supporter Cilegon udah siap mendukung penuh tuh tim, ehh dipindah sama si AA 😂😂😂😂
Artis2 sekarang fotonya aneh2 mentang2 punya duit, yg pejabat lah yg pengusaha lah... Tp ujung2nya merugikan banyak pihak..
Bisnis sepakbola tdk terlalu menguntungkan.. Apalagi suporternya tdk mampu beli tiket atau jersey official.
Mereka mengandalkan nama besar diri nya .. padahal club sepak bola bukan untuk bisnis tapi hoby dan kecintaan tidak ada nama besar selain nama club tersebut.
Ad yg bilang beli club bwt bahan pencucian uang sm 2 club dlu yg g punya besik suporter yg bs sampe beli pemain sekelas eropa, Allah hualam 🙏
Bisnis bola di indonesia memang susah cari untung, di eropa aja masih banyak klub merugi... harus jeli dalam menjalankan bisnis itu contoh bos djarum, meskipun dibilang pemilik klub italy terkaya tapi mereka tidak mau hambur2kan uang dibursa transfer pemain krna murni cari untung...
Itu sebuah resiko harusya lbh semangat lg.terus berjuang
Padahal keputusan ganti nama Cilegon United ke Rans Cilegon itu udah blunder, eh diganti lagi jadi Rans Nusantara. Mana alasannya konyol pula, supaya didukung sama suporter se-Indonesia. Naif amat ini Raffi, dia lupa kalau basis fans kedaerahan itu pondasi banget.
Setiap club itu harus punya akademi, klw hanya berharap beli pemain ya bisa bangkrut, ap lagi finansial tanggung2
Prily beda yah msh suport dana melalui adik nya dia pemegang saham aja tanpa acak2 manajemen, bukti nya persikota naik liga 2 tahun kmren
Ada orang beli klub bola di Indonesia aja udah aneh eh mencurigakan 😅 sebagai pro pemerintah saya sih maklum walau ga tau motif sebenarnya,ada yg bilang money laundring,apa iya itu motif sebenarnya
Sekarang artis pindah ke gedung DPR
Banyak yang belum tau pas Erik Tohir ambil sisi inter Milan terus di ganti jadi erto milan
sebagai warga Cilegon kecewa bukannya nambah bagus malah
nambah Rusak.
Kesalahn RANS adalah dia mencabut club dari akar nya , sehingga lama kelamaan club akan layu dan mati .dan benar cilegon united sudah mati sekarang
dari awal ketika Rans muncul ane sudah prediksi klub ini bakal ancur, dlu ane heran knp Rans Cilegon menghilangkan nilai sejarah dan membuang basis supporter nya.. seandainya Rans Cilegon tetap di tempatnya dan memajukan wilayah cilegon akan beda hasil nya..
coba klo rans tetep namanya cilegon . pasti ga bakal sepi da ga usah jd musafir. cilegon punya stadion bagus
Mana ada club di sukai banyak daerah yang ada sama sama rival atau calon rival club kecuali udah masuk liga Champions dunia antar club itupun gak mungkin satu negara mau dukung satu club contoh barca rm mu mc Hotspur dll punya fansnya masing masing dalam satu negarapun
Yang fomo setahu aku RANS, Apalagi Gading Marten dengan Persik jalan, El Rumi Dengan Nusantara United jalan, Atta Halilintar dengan Bekasi City jalan, Prilly Latuconsina dengan Persikota Tangerang jalan, yang hancur cuma Rans, karena Rafi Ahmad fokus bisnis bukan bola
Prsis solo mantep. Tdk merubah nama logo.
Emang waktu rans beli klub cilegon ngasi applause karena dianggap menyelamatkan klub.. Eh tapi malah diubah menjadi rans dan logonya juga diubah malah bikin geli..
Contoh Kaesang megang pesis Solo gak ganti nama. Ini mah udah ganti nama, ganti logo. Ganti markas akhirnya ganti pemilik😂😂
Artis Hollywood saja yang membeli tim Liga Inggris aja nggak pernah ganti nama karena nama adalah bagian sejarah lokal sebuah tim yang ada di Inggris seandainya Ryan reynolds membeli tim sepak bola dan ganti nama sudah diamuk sama satu kota
Harusnya raffi masuk dponsor saja.. gk usah sok pengelola bawa nama rans trus d pindah markas
Bayangin aja bkin klub pake nama Keluarga
Si raffi gak cocok kalo soal olah mengolah, modal ganti nama klub dikira banyak yg support😂
Itu cuma pengalihan se olah" dia pebisnis/ pengusaha,padahal tempat pencucian uang dri para koruptor konoha
ANJAY....MAIN DI TIMNAS BELASAN KALI DI SEBUT LEGENDA...GAMPANG BENER.... NGASIH JULUKAN LEGENDA
Menjijikan mereka mengganti nama club se enaknya sendiri tanpa mencantumkan nama daerah
Kan dengan membeli klub adalah salah satu jalan laundry kiloan mereka 😂😂😂
Kayaknya dari semuanya cuma Prilly yang sebenarnya niat ingin mengelola Persikota tapi ternyata mafianya banyak